Anda di halaman 1dari 9

PORTOFOLIO JURNAL INTERVENSI KEPERAWATAN KELUARGA

PRAKTIK PROFESI KEPERAWATAN KELUARGA

DAMAR DARMAWAN

P1337420921144

PRODI PROFESI NERS

JURUSAN KEPERAWATAN

POLTEKKES KEMENKES SEMARANG

2021

1
PORTOFOLIO JURNAL INTERVENSI KEPERAWATAN KELUARGA

Nama : Damar Darmawan

NIM : P1337420921144

Stase : Keperawatan Keluarga

Hari/ Tindakan Analisa hasil EBNP Rekomendasi TTD


Tgl/ Keperawatan Pemb
Jam

Selasa Senam  Judul :


26 Antihipertensi Pengaruh Senam Anti
Oktober untuk Hipertensi Lansia Terhadap
2021 menurunkan Penurunan Tekanan Darah
pukul tekanan darah Lansia Di Desa
10.00 penderita Kemuningsari Lor
WIB hipertensi Kecamatan Panti Kabupaten
Jember
 Nama Penulis :
Misbakhul Anwari, Rita
Vidyawati, Ropickhotus
Salamah, Mashila Refani,
Nur Winingsih, Dwi Yoga,
Rizka Inna, Tantut Susanto
 Tahun :
2018
 Nama Jurnal :
THE INDONESIAN
JOURNAL OF HEALTH
SCIENCE

 Alamat jurnal :
ISSN Online : : 2476-9614

 Ringkasan hasil penelitian :


Penelitian ini bertujuan untuk
mengetahui pengaruh senam
anti hipertensi lansia terhadap

2
penurunan tekanan darah
lansia dengan hipertensi di
Desa Kemuningsari Lor
Kecamatan Panti Kabupaten
Jember. Penelitian ini adalah
penelitian kuantitatif dengan
rancangan preexperiment
design One Group Pre test-
post test. Pengumpulan data
menggunakan
Sphygmomanometer air
raksa, sedangkan analisis
data menggunakan uji
Wilcoxon Signed Rank Test.
Hasil dari penelitian ini
adalah tekanan darah
sebelum pemberian
intervensi sebagian besar
adalah prehypertension
(87,5%), tekanan darah
setelah pemberian intervensi
senam hipertensi sebagian
besar adalah normal (87,5%),
dan terdapat pengaruh senam
anti hipertensi terhadap
tekanan darah lansia di Desa
Kemuningsari Lor
Kecamatan Panti Kabupaten
Jember (p-value = 0,001).

3
PENGARUH SENAM ANTI HIPERTENSI LANSIA TERHADAP
PENURUNAN TEKANAN DARAH LANSIA DI DESA KEMUNINGSARI
LOR KECAMATAN PANTI KABUPATEN JEMBER

Misbakhul Anwari1, Rita Vidyawati2, Ropickhotus Salamah3, Mashila Refani4, Nur


Winingsih5, Dwi Yoga6, Rizka Inna7, Tantut Susanto8*

1,2,3,4,5,6,7,8Fakultas Keperawatan, Universitas Jember


Jl. Kalimantan No. 37 Kampus Tegal Boto Jember Telp./Fax. (0331) 323450
*e-mail: tantut_s.psik@unej.ac.id

ABSTRAK

Masalah kesehatan yang terjadi pada lansia umumnya adalah penurunan fungsi organ yang
memicu terjadinya berbagai penyakit degeneratif termasuk hipertensi. Penyakit degeneratif
pada lansia jika tidak ditangani dengan baik maka menurunkan kualitas hidup lansia.
Hipertensi merupakan suatu gejala penyakit degeneratif kardiovaskuler yang paling
banyak di alami oleh lansia dan belum dapat diketahui dengan pasti penyebabnya.
Penatalaksanaan hipertensi pada lansia selain dengan farmakologi dapat pula dilakukan
dengan non farmakologi seperti senam anti hipertensi. Penelitian ini bertujuan untuk
mengetahui pengaruh senam anti hipertensi lansia terhadap penurunan tekanan darah lansia
dengan hipertensi di Desa Kemuningsari Lor Kecamatan Panti Kabupaten Jember.
Penelitian ini adalah penelitian kuantitatif dengan rancangan preexperiment design One
Group Pre test-post test. Pengumpulan data menggunakan Sphygmomanometer air raksa,
sedangkan analisis data menggunakan uji Wilcoxon Signed Rank Test. Hasil dari
penelitian ini adalah tekanan darah sebelum pemberian intervensi sebagian besar adalah
prehypertension (87,5%), tekanan darah setelah pemberian intervensi senam hipertensi
sebagian besar adalah normal (87,5%), dan terdapat pengaruh senam anti hipertensi
terhadap tekanan darah lansia di Desa Kemuningsari Lor Kecamatan Panti Kabupaten
Jember (p-value = 0,001).
Kata Kunci : Lansia, senam hipertensi, tekanan darah

4
PENDAHULUAN meningkatkan angka morbiditas bahkan
Meningkatnya penduduk lanjut usia dapat menyebabkan kematian (Depkes,
dibutuhkan perhatian dari semua pihak 2013). Beberapa penyakit degeneratif yang
dalam mengantisipasi berbagai paling banyak diderita oleh lansia antara
permasalahan yang ada. Penuaan lain, gangguan sendi, hipertensi, katarak,
penduduk membawa berbagai implikasi stroke, gangguan mental emosional,
baik dari aspek social, ekonomi, hukum, penyakit jantung dan diabetes melitus
politik dan terutama kesehatan (Komnas (Riskesdas, 2013).
Lansia 2010). Prevalensi hipertensi di dunia
Meningkatnya populasi lansia ini diperkirakan sebesar 1 milyar jiwa dan
tidak dapat dipisahkan dari masalah hampir 7,1 juta kematian setiap tahunnya
kesehatan yang terjadi pada lansia, akibat hipertensi, atau sekitar 13% dari
menurunnya fungsi organ memicu total kematian (Gusmira, 2012). Prevalensi
terjadinya berbagai penyakit degeneratif hipertensi di Indonesia untuk penduduk
(Azizah, 2011). Penyakit degeneratif pada berumur diatas 25 tahun adalah 8,3%,
lansia ini jika tidak ditangani dengan baik dengan prevalensi laki-laki sebesar 12,2%
maka akan menambah beban finansial dan perempuan 15,5%. Berdasarkan hasil
negara yang tidak sedikit dan akan Riset Kesehatan Dasar Depkes (Riskesdas)
menurunkan kualitas hidup lansia karena 2013, sekitar 76% kasus hipertensi di

5
masyarakat belum terdiagnosis. Hal ini aktivitas fisik, genetik serta farmakologi
terlihat dari hasil pengukuran tekanan dalam penelitian yang tidak dapat
darah pada usia 18 tahun ke atas dikendalikan.
ditemukan prevalensi hipertensi di Senam anti hipertensi merupakan
Indonesia sebesar 31,7% (Depkes RI, olah raga yang salah satunya bertujuan
2013). Hipertensi seringkali ditemukan untuk meningkatkan aliran darah dan
pada lansia. Dari hasil studi tentang pasokan oksigen kedalam otot-otot dan
kondisi sosial ekonomi dan kesehatan rangka yang aktif khususnya terhadap otot
lanjut usia yang dilaksanakan Komnas jantung. Mahardani (2010) mengatakan
Lansia di 10 Provinsi tahun 2012, dengan senam atau berolah raga kebutuhan
diketahui bahwa penyakit terbanyak yang oksigen dalam sel akan meningkat untuk
diderita lansia adalah penyakit sendi proses pembentukan energi, sehingga
(52,3%) dan Hipertensi (38,8%), penyakit terjadi peningkatan denyut jantung,
tersebut merupakan penyebab utama sehingga curah jantung dan isi sekuncup
disabilitas pada lansia (Kemenkes RI, bertambah. Dengan demikian tekanan
2013). darah akan meningkat. Setelah berisitirahat
Olahraga seperti senam anti pembuluh darah akan berdilatasi atau
hipertensi mampu mendorong jantung meregang, dan aliran darah akan turun
bekerja secara optimal, dimana olahraga sementara waktu, sekitar 30-120 menit
mampu meningkatkan kebutuhan energi kemudian akan kembali pada tekanan
oleh sel, jaringan dan organ tubuh, dimana darah sebelum senam. Jika melakukan
akibatnya dapat meningkatkan aliran balik olahraga secara rutin dan terus menerus,
vena sehingga menyebabkan volume maka penurunan tekanan darah akan
sekuncup yang akan langsung berlangsung lebih lama dan pembuluh
meningkatkan curah jantung sehingga darah akan lebih elastis. Mekanisnme
menyebabkan tekanan darah arteri penurunan tekanan darah setelah berolah
meningkat, setelah tekanan darah arteri raga adalah karena olahraga dapat
meningkat akan terlebih dahulu, dampak merilekskan pembuluh-pembuluh darah.
dari fase ini mampu menurunkan aktivitas Sehingga dengan melebarnya pembuluh
pernafasan dan otot rangka yang darah tekanan darah akan turun.
menyebabkan aktivitas saraf simpatis Skrining tekanan darah telah
menurun, setelah itu akan menyebabkan dilakukan oleh mahasiswa program studi
kecepatan denyut jantung menurun, pendidikan profesi ners pada tanggal 26
volume sekuncup menurun, vasodilatasi Mei 2018 di RT 2 RW 6 Dusun
arteriol vena, karena menurunan ini Sumbersari Desa Kemuningsari Lor
mengakibatkan penurunan curah jantung Kecamatan Panti Kabupaten Jember.
dan penurunan resistensi perifer total, Skrining dilakukan pada 17 lansia
sehingga terjadinya penurunan tekanan didapatkan hasil, yaitu 3 lansia dengan
darah (Sherwood, 2005). tekanan darah normal, 4 lansia
Hubungan senam hipertensi prehipertensi, 6 lansia termasuak hipertesi
terhadap pengendalian tekanan darah ringan, dan 4 lansia termasuk hipertensi
lansia sebagaimana disimpulkan dalam berat.
penelitian Wahyuni (2015). Penelitian Upaya yang dilakukan mahasiswa
menunjukkan terjadinya perbaikan tekanan program studi pendidikan profesi ners
darah pada lansia namun tidak mencapai dalam menangani masalah ini adalah
taraf signifikansi yang diinginkan. Tidak dengan senam anti hipertensi. Gerakan
tercapinya perbaikan tekanan darah yang senam yang dilakukan adalah senam anti
diinginkan disebabkan adanya faktor hipertensi secara umum perlu gerakan
perancu yang berhubungan dengan tekanan gerakan senam yang disesuaikan dengan
darah lansia antara lain pola makan, stress,

6
kemampuan gerak lansia yaitu pada senam Tekanan Darah Lansia
anti hipertensi. Tabel 2. Hasil pengumpulan data tekanan
Pencegahan penurunan fungsional darah sistol dan diastol responden
tubuh pada lansia terutama tekanan darah diperoleh tendensi statistik
tinggi dapat dilakukan dengan melakukan
latihan fisik. Akan tetapi tidak semua Pre tes Post tes
Nilai
latihan fisik sesuai dengan lansia Diasto Sistol Diast
Statistik Sistole
mengingat kemampuan mobilisasi lansia le e ole
terbatas. Oleh karena itu menggunakan terendah 130 60 110 60
senam anti hipertensi sebagai intervensi tertinggi 190 100 200 90
untuk menurunkan tekanan darah lansia rata-rata 151,43 85,36 140 82,10
hipertensi yang tinggal di RT 2 RW 6 median 150 90 130 80,00
Dusun Sumbersari Desa Kemuningsari Lor Standar 11,46 8,81 14,53 8,33
Kecamatan Panti Kabupaten Jember, Deviasi
sehingga peneliti tertarik untuk melakukan
penelitian dengan judul, “Pengaruh Senam Nilai tendensi statistik tekanan
Anti Hipertensi Lansia Terhadap darah responden pada pre test diperoleh
Penurunan Tekanan Darah Lansia Di Desa rata – rata sistole 151,43 mmHg dan rata –
Kemuningsari Lor Kecamatan Panti rata pre tes diastole 85,36 mmHg. Nilai
Kabupaten Jember”. rata – rata post test sistole 140 mmHg dan
rata – rata diastole 82,10 mmHg.
METODE
Penelitian ini adalah penelitian Tabel 3. Hasil Uji Wilcoxon Signed Rank
kuantitatif dengan rancangan pre Test
experiment design One Group Pre test-
post test dimana pada desain ini peneliti Tekana X ± SD p-
membandingkan nilai pre test yaitu Darah Pre Pos value
sebelum dilakukan intevensi dan nilai sistole 151,43 ± 140 ± 0,001
post test yaitu setelah dilakukan 11,46 14,53
intervensi. Populasi penelitian adalah diastole 85,36 ± 82,10 ± 0,001
seluruh lansia yang hadir di kegiatan 8,81 8,33
tersebut. Senam anti hipertensi
merupakan aktifitas fisik yang Pengaruh Senam Hipertensi terhadap
dilakukan berupa gerakan senam khusus Penurunan Tekanan Darah Lansia
penderita hipertensi yang dilakukan Berdasarkan hasil penelitian
selama 4 menit. diketahui terdapat 8 responden yang
mengalami penurunan tekanan darah
HASIL DAN PEMBAHASAN setelah mengikuti senam antihipertensi.
Karakteristik Responden Dengan hasil uji statistik diperoleh nilai
Tabel 1. Karakteristik responden probabilitas 0,001 maka dapat disimpulkan
bahwa senam lansia terbukti membantu
Karakteristik n % menurunkan tekanan darah lebih cepat
Jenis Kelamin pada penderita hipertensi yang menjalani
a. Laki – laki 0 0% pengobatan farmakologis, dibandingkan
b. Perempuan 8 100% penurunan tekanan darah pada penderita
Umur hipertensi yang hanya mendapatkan
a. 50 – 75 pengobatan secara farmakologis saja.
7 87,5%
tahun Penelitian ini dilakukan dengan intensitas
1 12,5%
b. >75 tahun ringan, frekuensi latihan 1 kali seminggu

7
dengan lama latihan 4-12 menit. Hasil kemunduran fisiologis yang menyebabkan
penelitian ini sesuai dengan pendapat kekuatan mesin pompa jantung berkurang
Rigaud yang menyatakan bahwa jenis serta arteri besar kehilangan kelenturannya
olahraga yang efektif menurunkan tekanan dan menjadi kaku dan, tidak dapat
darah adalah senam lansia dengan mengembang pada saat jantung memompa
intensitas sedang. Frekuensi latihannya 3-5 darah melalui arteri tesebut yang
kali seminggu dengan lama latihan 20-60 mengakibatkan naiknya tekanan darah.
menit sekali latihan. Adanya pengaruh senam lansia terhadap
Nilai rata-rata tekanan darah sistol penurunan tekanan darah lansia penderita
pre test (151,463) lebih tinggi hipertensi disebabkan oleh gerakan berupa
dibandingkan rata-rata tekanan darah sistol senam lansia yang dilakukan oleh lansia
post test (130,36) sehingga disimpulkan merangsang peningkatan kekuatan pompa
pemberian intervensi senam hipertensi jantung serta merangsang vasodilatasi
berpengaruh terhadap penurunan tekanan pembuluh darah sehingga aliran darah
darah sistol responden. Nilai rata-rata lancar dan terjadi penurunan tekanan
tekanan darah diastol pre test (95,36) lebih darah. Hal tersebut sesuai dengan teori
tinggi dibandingkan rata-rata tekanan yang kemukakan oleh Maryam (2008)
darah diastole post test (82,14) sehingga Pada usia lanjut kekuatan mesin pompa
disimpulkan pemberian intervensi senam jantung berkurang. Berbagai pembuluh
hipertensi berpengaruh terhadap penurunan darah penting khusus di jantung dan di
tekanan darah diastol responden. otak mengalami kekakuan. dengan latihan
Henuhilli menjelaskan bahwa fisik atau senam dapat membantu
senam lansia yang terdiri dari latihan kekuatan.
pemanasan, latihan inti, dan latihan
pendinginan yang mana gerakan-gerakan KESIMPULAN
didalamnya bertujuan untuk menurunkan Tekanan darah responden pada pre
kecemasan, stres, dan menurunkan tingkat test diperoleh rata – rata sistole 151,43
depresi. Penurunan tersebut akan mmHg dan rata – rata pre tes diastole
menstimulasi kerja sistem syaraf perifer 85,36 mmHg. Nilai rata – rata post test
(autonom nervous system) terutama sistole 140 mmHg dan rata – rata diastole
parasimpatis yang menyebabkan 82,10 mmHg. Terdapat pengaruh senam
vasodilatasi penampang pembuluh darah hipertensi terhadap tekanan darah lansia di
akan mengakibatkan terjadinya penurunan dusun Sumbersari Kemuningsari Lor
tekanan darah baik sistolik maupun Kecamatan Panti Jember.
diastolik.
Penelitian yang dilakukan Titin
tentang manfaat senam tera terhadap KEPUSTAKAAN
kebugaran lansia didapatkan hasil mampu Azizah. 2011. Keperawatan lanjut usia.
menunjukkan bahwa senam dapat Yogyakarta : Graha Ilmu.
mempengaruhi tidak hanya stabilitas nadi, Departemen Kesehatan Republik
namun juga stabilitas tekanan darah, Indonesia. 2013. Profil Kesehatan
pernafasan dan kadar immunoglobulin, Indonesia 2013. Departemen
dengan hasil uji analisis statistik untuk Kesehatan Republik Indonesia.
kategori tekanan darah sistolik p-value Jakarta.
0.02 berarti a < p = 0,05) artinya terdapat Gusmira, S. 2012. Evaluasi Penggunaan
perbedaan tekanan darah antara lansia pada Antihipertensi Konvensional dan
kelompok perlakuan dan kontrol. Kombinasi Konvensional Bahan Alam
Menurut Tulak dan Umar (2017), pada Pasien Hipertensi di Puskesmas
hipertensi pada lansia terjadi akibat proses Wilayah Depok. Makara. Kesehatan.
penuaan pada lansia yaitu terjadi Vol. 16: NO. 2. 77-83.
Kemenkes RI. 2013. Buletin Jendela
Data dan Informasi Kesehatan.
Kemenkes RI. Jakarta.
Komnas Lansia. 2010. Profil Penduduk
Lanjut Usia 2009. Jakarta.
Mahardani, N.M.A.F. 2010. Pengaruh
Senam Jantung Sehat terhadap
Penurunan Tekanan Darah pada
Penderita Hipertensi di klub
Jantung Sehat Klinik
Kardiovaskuler Rumah Sakit
Hospital Cinere tahun 2010.
Riset Kesehatan Dasar (Riskesdas).
2013. Kementrian Kesehatan RI,
Badan Penelitian dan
Pengembangan Kesehatan
Kementrian Kesehatan RI. Jakarta.
Sherwood, L. 2005. Fisiologi
kedokteran:dari Sel ke Sistem.
Jakarta
: EGC.
Tulak dan Umar. 2017. Pengaruh
Senam Lansia Terhadap Penurunan
Tekanan Darah Lansia Penderita
Hipertensi di Puskesmas Wara
Palopo.
Wahyuni, S. 2015. Pengaruh Senam
Hipertensi Terhadap Tekanan
Darah ansia di Posyandu Lansia
Desa Krandegan Kabupaten
Wonogiri. Skripsi: Program Studi
S-1 Keperawatan Stikes Kusuma
Husada Surakarta. Surakarta

Anda mungkin juga menyukai