Anda di halaman 1dari 1

ASUHAN KEPERAWATAN PADA NY.

E DENGAN EFUSI PLEURA DI RUANG CATLEYA RSDS UNGARAN

ETIOLOGI
TANDA DAN GEJALA
1. Hambatan drainase limfatik dari rongga pleura.
 Adanya timbunan cairan mengakibatkan perasaan sakit karena pergesekan, setelah cairan cukup banyak rasa sakit hilang. Bila
cairan banyak, penderita akan sesak napas 2. Gagal jantung yang menyebabkan tekanan perifer dan tekanan kapiler paru
menjadi sangat tinggi, sehingga menimbulkan transudasi cairan yang berlebih ke
 Adanya gejala penyakit penyebab seperti demam, menggigil, dan nyeri dada pleuritis (pneumonia), panas tinggi (kokus), dalam rongga pleura.
subfebril (tuberkulosis), banyak keringat, batuk, banyak riak.
3. Tekanan osmotic koloid plasma yang sangat menurun sehingga memungkinkan
 Deviasi trachea menjauhi tempat yang sakit dapat terjadi jika terjadi penumpukan cairan pleura yang signifikan. transudasi cairan berlebih.
 Pemeriksaan fisik dalam keadaan berbaring dan duduk akan berlainan, karena cairan akan berpindah tempat. Bagian yang 4. Infeksi atau setiap penyebab peradangan lainnya pada permukaan rongga pleura
sakit akan kurang bergerak dalam pernapasan, fremitus melemah (raba dan vocal), pada perkusi didapat daerah pekak, dalam yang mampu merusak membrane kapiler dan memungkinkan kebocoran protein
keadaan duduk permukaan cairan membentuk garis melengkung (garis Ellis Damoiseu). plasma dan cairan ke dalam rongga secara cepat.
PATHWAY
 Pada permulaan dan akhir penyakit terdengar krepitasi pleura.
Di dalam rogga pleura terdapat kurang lebih 5 ml cairan yang cukup untuk
membasahi seluruh permukaan pleura parietalis dan pleura viseralis. Cairan ini
dihasilkan oleh kapiler pleura parietalis karena adanya tekanan hodrostatik,
tekanan kolid dan daya tarik elastis. Sebagian diserap kembali oleh kapiler paru
dan pleura viseralis sedangkan sebagiam kecil lainnya mengalir ke dalam
DEFINISI
pembuluh limfe sehingga pasase cairan disini mencapai 1 liter per harinya.
EFUSI PLEURA Akumulasi cairan rongga pleura biasanya terjadi akibat peningkatan
Efusi pleura merupakan akumulasi berlebih jumlah cairan pleura di dalam
pembentukan cairan pleura atau penurunan penyerapan cairan pleura maupun
rongga pleura yang diakibatkan oleh kelebihan cairan yang dapat berupa cairan Pola napas tidak efektif
gabungan dari dua kondisi tersebut Adanya akumulasi cairan pada rongga
rendah protein ( transudatif) atau kaya protein (eksudatif) (Puspasari, 2019) (D.0005) pleura akan menggantikan jaringan paru – paru dan dapat mendorong paru-paru
ke pertengahan (mediastinum) dada, kemudian kelebihan cairan akan
menghalangi paru-paru untuk berkembang secara penuh. Paru-paru yang
terhalang untuk berkembang secara penuh akan mengganggu proses inspirasi
maupun ekspirasi sehingga proses metabolisme dalam tubuh akan terganggu.

TUJUAN INTERVENSI KEPERAWATAN Edukasi DAFTAR PUSTAKA


Observasi :  Anjurkan asupan cairan 2000
Pola Nafas Membaik (L.01004) Sabiston D, C.2010. Buku Ajar Bedah. EGC. Jakarta.
ml/hari, jika tidak kontraindikasi.
 Monitor pola napas (frekuensi, kedalaman, usaha Indonesia.
Setelah dilakukan perawatan pola nafas  Ajarkan teknik batuk efektif
napas)
membaik dengan kriteria hasil:  Monitor bunyi napas tambahan (mis. Gurgling, Tim Pokja SDKI DPP PPNI, (2016), Standar
mengi, weezing, ronkhi kering) Diagnosis Keperawatan Indonesia (SDKI),  Edisi 1, Jakarta,
1. Dispneu Membaik Persatuan Perawat Indonesia
2. Penggunaan otot bantu napas Membaik  Monitor sputum (jumlah, warna, aroma) Kolaborasi
3. Pernapasan cuping hidung menurun Tim Pokja SLKI DPP PPNI, (2018), Standar Luaran
4. Ortopnea menurun Terapeutik  Kolaborasi pemberian
bronkodilator, ekspektoran, Keperawatan Indonesia (SLKI),  Edisi 1, Jakarta, Persatuan
 Pertahankan kepatenan jalan napas dengan head-tilt mukolitik, jika perlu. Perawat Indonesia
dan chin-lift (jaw-thrust jika curiga trauma
cervical) Tim Pokja SIKI DPP PPNI, (2018), Standar Intervensi
 Posisikan semi-Fowler atau Fowler Keperawatan Indonesia (SIKI),  Edisi 1, Jakarta, Persatuan
Perawat Indonesia
 Berikan minum hangat
 Lakukan fisioterapi dada, jika perlu
 Lakukan penghisapan lendir kurang dari 15 detik
 Lakukan hiperoksigenasi sebelum

Anda mungkin juga menyukai