Anda di halaman 1dari 1

ASUHAN KEPERAWATAN PADA TN.

Z DENGAN STROKE NON HEMORAGIK (SNH) DI RUANG CATLEYA


RSDS UNGARAN

ETIOLOGI
Menurut Smeltzer penyebab stroke non hemoragik yaitu:
1. Trombosis (bekuan darah di dalam pembuluh darah otak atau leher) Stroke terjadi
TANDA DAN GEJALA
saat trombus menutup pembuluh darah, menghentikan aliran darah ke jaringan otak
Manifestasi yang timbul dapat berbagai macam tergantung dari berat ringannya lesi dan juga topisnya. Manifestasi klinis yang disediakan oleh pembuluh dan menyebabkan kongesti dan radang. Trombosis
stroke non hemoragik secara umum yaitu: (Masayu, 2014) ini terjadi pada pembuluh darah yang mengalami oklusi sehingga menyebabkan
iskemia jaringan otak yang dapat menimbulkan oedema dan kongesti di sekitarnya
1. Gangguan Motorik
2. Embolisme cerebral Emboli serebral (bekuan darah atau material lain yang dibawa
2. Gangguan Sensorik ke otak dari bagian tubuh yang lain) merupakan penyumbatan pembuluh darah otak
oleh bekuan darah, lemak dan udara.
3. Gangguan Kognitif, Memori dan Atensi
3. Iskemia Suplai darah ke jaringan tubuh berkurang karena penyempitan atau
a. Gangguan cara menyelesaikan suatu masalah penyumbatan pembuluh darah
4. Gangguan Kemampuan Fungsional Gangguan dalam beraktifitas sehari-hari seperti mandi, makan, ke toilet dan
berpakaian.
PATHWAY

Suplai darah ke otak dapat berubah pada gangguan fokal (thrombus, emboli,
DEFINISI perdarahan dan spasme vaskuler) atau oleh karena gangguan umum (Hypoksia karena
STROKE NON gangguan paru dan jantung). Arterosklerosis sering/cenderung sebagai faktor penting
Stroke Iskemik atau Non-Hemoragik merupakan stroke yang disebabkan oleh HEMORAGIK trhadap otak. Thrombus dapat berasal dari flak arterosklerotik atau darah dapat beku
suatu gangguan peredaran darah otak berupa obstruksi atau sumbatan yang
menyebabkan hipoksia pada otak dan tidak terjadi perdarahan (AHA, 2015) Gangguan Mobilitas Fisik pada area yang stenosis, dimana aliran darah akan lambat atau terjadi turbulensi.
(D.0054) Oklusi pada pembuluh darah serebral oleh embolus menyebabkan oedema dan
nekrosis diikuti thrombosis dan hypertensi pembuluh darah. Perdarahan intraserebral
yang sangat luas akan menyebabkan kematian dibandingkan dari keseluruhan penyakit
cerebrovaskuler. Jika sirkulasi serebral terhambat, dapat berkembang cerebral.
Perubahan disebabkan oleh anoksia serebral dapat revensibel untuk jangka waktu 4-6
menit. Perubahan irreversible dapat anoksia lebih dari 10 menit. Anoksia serebtal
INTERVENSI KEPERAWATAN dapat terjadi oleh karena gangguan yang bervariasi, salah satunya cardiac arrest.
TUJUAN

Mobilitas Membaik (L.05042) Observasi :

Setelah dilakukan perawatan pola nafas membaik


 Identifikasi adanya nyeri atau keluhan fisik
lainnya DAFTAR PUSTAKA
dengan kriteria hasil:
 Identifikasi toleransi fisik melakukan ambulasi
 Pergerakan ekstremitas meningkat.
 Monitor frekuensi jantung dan tekanan darah Sabiston D, C.2010. Buku Ajar Bedah. EGC. Jakarta.
sebelum memulai ambulasi Indonesia.
 Kekuatan otot cukup meningkat. Edukasi
 Monitor kondisi umum selama melakukan Tim Pokja SDKI DPP PPNI, (2016), Standar
 Rentang gerak (ROM) meningkat. Jelaskan tujuan dan prosedur Diagnosis Keperawatan Indonesia (SDKI),  Edisi 1, Jakarta,
ambulasi 
ambulasi Persatuan Perawat Indonesia
 Nyeri menurun .
Terapeutik  Anjurkan melakukan
 Kekakuan sendi cukup menurun. ambulasi dini Tim Pokja SLKI DPP PPNI, (2018), Standar Luaran
 Fasilitasi aktivitas ambulasi dengan alat bantu (mis. Keperawatan Indonesia (SLKI),  Edisi 1, Jakarta, Persatuan
tongkat, kruk)  Ajarkan ambulasi sederhana Perawat Indonesia
 Kelemahan fisik cukup menurun.
 Fasilitasi melakukan mobilisasi fisik, jika perlu yang harus dilakukan (mis.
 Kecemasan menurun. berjalan dari tempat tidur ke Tim Pokja SIKI DPP PPNI, (2018), Standar Intervensi
 Libatkan keluarga untuk membantu pasien dalam kursi roda, berjalan dari Keperawatan Indonesia (SIKI),  Edisi 1, Jakarta, Persatuan
 Gerakan terbatas cukup menurun. meningkatkan ambulasi tempat tidur ke kamar mandi, Perawat Indonesia
berjalan sesuai toleransi)
 Gerakan tidak terkoordinasi cukup menurun

Anda mungkin juga menyukai