R DENGAN NYERI
Oleh :
G3A019018
2019
BAB I
PENDAHULUAN
A. PENGERTIAN
Nyeri merupakan kondisi berupa perasaan tidak menyenangkan bersifat sangat
subjektif karena perasaan nyeri berbeda pada setiap orang dalam hal skala atau
tingkatannya, dan hanya orang tersebutlah yang dapat menjelaskan atau mengevaluasi rasa
nyeri yang dialaminya.
Nyeri menurut Scurumum adalah sebagai suatu keadaan yang tidak menyenangkan
akibat terjadinya rangsangan fisik maupun dari serabut saraf dalam tubuh keotak dan diikuti
oleh reaksi fisik, fisiologis, dan emosional.
Sedangkan menurut Mc. Coffery Nyeri adalah sebagai suatu keadaan yang
mempengaruhi seseorang yang keberadaannya diketahui hanya jika orang tersebut pernah
mengalaminya.
B. FISIOLOGI NYERI
Munculnya nyeri berkaitan erat dengan reseptor dan adanya rangsangan, reseptor
nyeri yang dimaksud adalah nociceptor, merupakan ujung-ujung saraf sangat bebas yang
memiliki sedikit atau bahkan tidak memiliki myelin yang tersebar pada kulit dan mukosa,
khususnya pada visera, persendian, dinding arteri, hati, dan kandung empedu. Reseptor
nyeri dapat memberikan respon akibat adanya stimulasi atau rangsangan. Stimulasi tersebut
dapat berupa zat kimiawi seperti histamin, bradikinin, prostaglandin, dan macam-macam
asam yang dilepas apabila terdapat kerusakan jaringan akibat kekurangan oksigenasi.
Stimulasi yang lain dapat berupa termal, listrik, atau mekanis.
C. KLASIFIKASI NYERI
Klasifikasi nyeri secara umum dibagi menjadi dua, yakni nyeri akut dan kronis. Nyeri
akut merupakan nyeri timbul secara mendadak dan cepat menghilang, yang tidak melebihi
6 bulan dan ditandai adanya peningkatan tegangan otot.
Selaian klasifikasi nyeri diatas, terdapat jenis nyeri yang spesifik, diantaranya nyeri
somatis, nyeri viseral, nyeri menjalar (referent pain), nyeri psikogenik, nyeri phantom dari
ekstremitas, nyeri neurologis, dan lain-lain.
1. Nyeri somatis dan nyeri viseral ini umumnya bersumber dari kulit dan jaringan dibawah
kulit (superfisial) pada otot dan tulang.
2. Nyeri menjalar adalah nyeri yang terasa pada bagian tubuh yang lain, umumnya terjadi
akibat kerusakan pada cedera organ viseral.
3. Nyeri psikogenik adalah nyeri yang tidak diketahui secara fisik yang timbul akibat
psikologis.
4. Nyeri phantom adalah nyeri yang disebabkan karena salah satu ekstremitas diamputasi.
5. Nyeri neurologis adalah bentuk nyeri yang tajam karena adanya spasme disepanjang atau
di beberapa jalur saraf.
D. STIMULUS NYERI
Seseorang dapat menoleransi, menahan nyeri (pain tolerance), atau dapat mengenali jumlah
stimulasi nyeri sebelum merasakan nyeri (pain threshold). Terdapat beberapa jenis stimulus
nyeri, diantaranya :
1. Trauma pada jaringan tubuh, misalnya karena bedah akibat terjadinya kerusakan
jaringan dan iritasi secara langsung pada reseptor.
2. Gangguan pada jaringan tubuh, misalnya karena edema akibat terjadinya penekanan pada
reseptor nyeri.
3. Tumor, dapat juga menekan pada reseptor nyeri.
4. Iskemia pada jaringan, misalnya terjadi blokade pada arteri koronaria yang menstimulasi
reseptor nyeri akibat tertumpuknya asam laktat.
5. Spasme otot, dapat menstimulasi mekanik
1 2 3 4 5 6 7 8 9 10
nursin g is art
Data dasar pengkajian pasien tergantung padwa keparahan dan keterlibatan organ-
organ lainnya ( misalnya mata, jantung, paru-paru, ginjal ), tahapan misalnya eksaserbasi
akut atau remisi dan keberadaaan bersama bentuk-bentuk arthritis lainnya.
a. Aktivitas/ istirahat
Gejala : Nyeri sendi karena gerakan, nyeri tekan, memburuk dengan stres pada sendi;
kekakuan pada pagi hari, biasanya terjadi bilateral dan simetris. Limitasi fungsional
yang berpengaruh pada gaya hidup, waktu senggang, pekerjaan, keletihan.
Tanda : Malaise, keterbatasan rentang gerak; atrofi otot, kulit, kontraktor/ kelaianan
pada sendi.
b. Kardiovaskuler
Gejala : Fenomena Raynaud jari tangan/ kaki ( mis: pucat intermitten, sianosis,
kemudian kemerahan pada jari sebelum warna kembali normal).
c. Integritas ego
Gejala : Faktor-faktor stres akut/ kronis: mis; finansial, pekerjaan, ketidakmampuan,
faktor-faktor hubungan. Keputusan dan ketidakberdayaan ( situasi ketidakmampuan ).
Ancaman pada konsep diri, citra tubuh, identitas pribadi ( misalnya ketergantungan
pada orang lain).
d. Makanan/ cairan
e. Gejala ; Ketidakmampuan untuk menghasilkan/ mengkonsumsi makanan/ cairan
adekuat: mual, anoreksia Kesulitan untuk mengunyah ( keterlibatan TMJ )
Tanda : Penurunan berat badan Kekeringan pada membran mukosa.
f. Hygiene
Gejala : Berbagai kesulitan untuk melaksanakan aktivitas perawatan pribadi.
Ketergantungan
g. Neurosensori
Gejala : Kebas, semutan pada tangan dan kaki, hilangnya sensasi pada jari tangan.
Tanda : Pembengkakan sendi simetris
h. Nyeri/ kenyamanan
Gejala : Fase akut dari nyeri ( mungkin tidak disertai oleh pembengkakan jaringan
lunak pada sendi ).
i. Keamanan
Gejala : Kulit mengkilat, tegang, nodul subkutaneus. Lesi kulit, ulkus kaki. Kesulitan
dalam ringan dalam menangani tugas/ pemeliharaan rumah tangga. Demam ringan
menetap Kekeringan pada meta dan membran mukosa.
j. Interaksi sosial
Gejala : Kerusakan interaksi sosial dengan keluarga/ orang lain; perubahan peran;
isolasi.
k. Penyuluhan/ pembelajaran
Gajala : Riwayat AR pada keluarga ( pada awitan remaja ) Penggunaan makanan
kesehatan, vitamin, “ penyembuhan “ arthritis tanpa pengujian. Riwayat perikarditis,
lesi katup, fibrosis pulmonal, pleuritis. Pertimbangan : DRG Menunjukkan rerata lama
dirawat : 4,8 hari. Rencana Pemulanagan: Mungkin membutuhkan bantuan pada
transportasi, aktivitas perawatan diri, dan tugas/ pemeliharaan rumah tangga.
3. Evaluasi Keperawatan
Evaluasi terhadap masalah nyeri dilakukan dengan menilai kemampuan dalam merespons
rangsangan nyeri, diantaranya hilangnya perasaan nyeri, menurunnya intensitas nyeri,
adanya respon fisiologis yang baik, dan pasien mampu melakkukan aktivitas sehari-hari
tanpa keluhan nyeri.
DAFTAR PUSTAKA
Herdman, T. H., & Kamitsuru, S. (2015). Diagnosa Keperawatan, Definisi dan Klasifikasi 2015-
2017. Jakarta: EGC.
Nurarif, A. H., & Kusuma, H. (2013). Aplikasi NANDA & NIC NOC. Yogyakarta: Mediaction.
Smeltzer, S. C., & Bare, B. G. (2010). Medical Surgical Nursing. USA: LWW.
Stanley, M., & Beare, P. G. (2006). Buku Ajar Keperawatan Gerontik. Jakarta: EGC.
BAB II
I. PENGKAJIAN
Tgl. Pengkajian :10 Desember 2019
A. IDENTITAS KLIEN
1. Nama : Ny. R
2. Umur : 69 Th
3. Alamat : Banjaranyar, Randudongkal - Pemalang
4. Pekerjaan : Wiraswasta
5. Status perkawinan : Kawin
6. Agama : Islam
7. Keluarga terdekat yang bisa dihubungi : Ny. A (Keponakan)
B. RIWAYAT KESEHATAN
1. Riwayat kesehatan sekarang
Pasien mengeluh nyeri punggung pada saat mobilisasi
2. Riwayat kesehatan dahulu
Pasien tidak mempunyai riwayat asam urat waktu muda, penyakit DM , hipertensi,
maupun jantung.
3. Suhu : 36.5 °C
4. Tekanan Darah : 130/80 mmH
5. BB : 58 kg
TB : 158cm
6. Nadi : 88x/menit
7. Pernafasan : frekwensi 22 x/mnt , suara nafas vesukuler di area paru dan tidak
ada suara tambahan seperti wezing, ronchi dll.
8. Diagnosa Medis : Fraktur Komplikasi dd Osteoporosis
9. Persepsi pasien alasan masuk RS :
mengatakan nyeri punggung saat kaki digerakkan dirasakan sudah kurang lebih 1-2
bulan, karena sudah merasakan tidak nyaman dan terus kesakitan pasien
memeriksakannya ke dokter dan dari dokter di anjurkan untuk di rawat.
10. Pernah operasi : Ada
11. Alergi : Tidak ada
12. Macam obat yang diminum sekarang : Paracetamol 500mg/ 8 jam
13. Berdasarkan resep dokter : Ya
14. Kebiasaan merokok : tidak merokok
15. Minum alcohol : Tidak
C. KEBUTUHAN OKSIGEN
1. Pernafasan : 22x/menit, Irama : teratur
2. Kedalaman : Normal
3. Sesak nafas : Tidak
Sianosis : Tidak
4. Cuping hidung : Tidak
Batuk : Tidak
5. Auskultasi : Wheezing tidak ada
Ronchi : Tidak ada
6. Nadi : 88x/menit
Irama : Teratur/reguler
Kekuatan : Normal
7. Tekanan darah : 130/80 mmHg
8. Ekstremitas : Tidak dingin
Sianosis : Tidak
9. Edema : Tidak ada
Distensi Vena Leher : Tidak ada
10. Nyeri dada : Tidak ada
D. KEBUTUHAN NUTRISI
1. Makan Frekuensi : 3x/hari
2. Jenis makanan : Nasi
3. Nafsu makan : Baik
4. Disfagia : Tidak ada
5. Kondisi gigi : Ompong beberapa gigi
6. Gigi palsu : Tidak pakai
7. BB : 68 kg
TB : 150 cm
8. Apakah turun/ tambah dalam 6 bulan terakhir : tidak turun
9. Kulit : Keriput
10. Dekubitus : Tidak ada
11. Masalah lain : Kesemutan di kaki
12. Turgor kulit : Baik kembali < 2 detik
Macam ADL 0 1 2 3 4
Makan / minum
Mandi
Berpakaian √
BAK / BAB
Pindah dari TT √
Berjalan
Naik tangga
8. Indeks KATZ (AKS) : F. Kemandirian dalam hal makan, kegiatan lain perlu
bantuan
9. Kebiasaan olahraga : Kadang mengikutin senam
10. Merasa mudah lemas/ lelah : Tidak
11. Bila melakukan aktifitas terjadi : kadang merasa sesak saat melakukan aktivitas berat
12. Kontraktur : Tidak ada
13. Apakah pernah mengalami jatuh : Tidak pernah
14. Kebiasaan tidur malam : 6-7 jam/hari
15. Perasaan setelah bangun tidur: PM merasa segar
16. Obat tidur : Tidak mengkonsumsi
G. KEBUTUHAN SPIRITUAL
1. Agama : Islam
2. Kegitan beribadah sehari- hari : Sholat 5 waktu dan membaca al-qur’an
3. Jelaskan : Dalam satu hari pasien selalu menjalankan
kewajiban ibadah sholat 5 waktu, dan didahului adzan terlebih dahulu.
4. Selama di RS kegiatan beribadah yang dilakukan : tidak pernah sholat 5 waktu
karena memakai popok sehingga merasa tidak suci .
H. KOMUNIKASI
1. Berbicara : Lancar jelas
2. Pendengaran : masih bagus mendengar dengan baik
3. Pengelihatan : Pengelihatan masih sangat bagus masih dapat membaca
K. MENTAL
1. Keadaan emosi : Baik
2. Memori : Baik
3. Skor minimental status : 10 (not depressed)
4. Kesimpulan : Pasien tidak mengalami depresi
5. Apakah pernah melakukan perbuatan yang aneh : Tidak
6. (Misal: menyuruh jalan bolak – balik tanpa tujuan): Pasien bisa kembali ke tempat
semula.
L. SOSIAL EKONOMI
1. Pekerjaan : Wiraswasta (berjualan sebagai agen Gas rumah tangga
dan air mineral gallon)
2. Jumlah penghasilan/ bulan: 3 juta
3. Askes : menggunakan BPJS Kesehatan
4. Siapa yang membantu biaya pengobatan : BPJS Kesehatan dan uang pribadi
5. Jumlah anak laki- laki/permpuan : 3 anak
6. Cucu : 5 cucu
7. Dirumah tinggal bersama : Suami, anak perempuan beserta menantu
dan 2 orang cucu
8. Siapa yang membantu dalam kehidupan sehari- hari : Anak
M. KEBIASAAN KEGIATAN DI RUMAH
Pagi Siang Sore Malam
Sholat subuh & Adzan, Mandi Makan
membaca al-qur’an Sholat dhuhur Sholat asar Sholat magrib &
Bersih – bersih Makan Menonton TV isak
tempat tidur Istirahat Istirahat Istirahat tidur
Mandi Mendengarkan
Makan radio
Mengobrol dengan
istri / tetangga
makan
istirahat
N. DISCHARGE PLANNING
1. Di rumah tinggal bersama : Suami, anak perempuan beserta menantu
dan 2 orang cucu
2. Rumah yang di tempati : milik pribadi
3. Keadaan rumah : Bersih
4. Tingkat apa tidak : tingkat Ubin: Ya/Kramik WC: Jongkok
5. Penerangan : Baik terang
6. Perawatan diri : Mandiri
7. Perlu alat bantu : Tidak
8. Konsultasi : Tidak
9. Macam obat yang diminum dirumah : anti nyeri
10. Famili conference : Tidak
11. Day hospital : Tidak
12. Home visit : Tidak
V. CATATAN KEPERAWATAN
Hari, Tindakan Keperawatan Evaluasi TTD
Waktu/
tanggal