Anda di halaman 1dari 12

ASUHAN KEPERAWATAN MEDIKAL BEDAH

PADA NY S DENGAN DIAGNOSA MEDIS HIPERTENSI


DI RSUD BANYUMAS

IDATUL AWALIYAH
(1811040121)
UNIVERSITAS MUHAMMADIYAH PURWOKERTO
KASUS
• Ny S usia 70 thn, pendidikan tidak sekolah, pekerjaan IRT. Pasien
dibawa ke RS oleh keluarga dengan keluhan pusing berputar

 Dari riwayat kesehatan sekarang didapatkan:


1 bulan SMRS keluarga pasien mengatakan pasien sering mengeluh pusing
berputar, lemas, tidak mau makan.
KASUS
Riwayat kesehatan dahulu didapatkan data :
-pasin tidak pernah merasakan sakit yang sama
-pasien tidak pernah dirawat di RS seelumnya
-pasien tidak ada riwayatbalergi makanan dan obat obatan
-Pasien tidak pernah mengonsumsi alkohol, merokok,dan kon sumsi kopi

Dari pemeriksaan fisik didapatkan kesadaran composmentis, TD:


160/100mmhg, N:88x/mnt,RR:22x/mnt,S: 36 C, turgor kulit < 2 detik,
ekstermitas atas 4 4 ekstermitas bawah 4 4
4 4 4 4
PEMERIKSAAN PENUNJANG

• Leukosit : H 12 /lpb 0-5


• Eritrosit : H9 /lpb 0-3
• pH H 7.0
• Berat jenis L 1.010
PATHWAY KASUS
DIAGNOSA
• Tgl 22/10/2018
1. Nyeri akut b.d. Agen cedera biologis
Diagnosa ini ditegakan atas dasar pasien mengatakan nyeri P: kaerna pusing Q: seperti di tusuk
tusuk R: 5 T: nyerihilang timbul: pasien terlihat meringis menahan sakit, TD: 160/100 mmHg, N:
88x/menit, S: 36c, RR:22x/menit
2. Intoleransi aktivitas b.d. Kelemahan dan kelelahan
Diagnosa ini ditegakan atas dasar pasien mengatakan lemas, pasien terlihat lemas,mobilisasi di
bantu, TD: 120/60, N: 80x/menit, S: 35c, RR: 22x/menit
3. Perubahan nutrisi kurag dari kebutuhan b.d. Intake nutrisi in adekuat
Duagnosa ditegaskan atas dasar pasien KU lemah, makan 2 sendok, TD: 110/60, N:85x/menit, S:
36, RR: 20x/menit.
Intervensi IMPLEMENTASI
Nyeri akut b.d. Agen Perubahan nutrisi kurag
cedera biologis dari kebutuhan b.d.
Intoleransi aktivitas b.d.
Kelemahan dan kelelahan
Intake nutrisi in adekuat

Manajemen Nyeri
1. Observasi TTV 1. Kolaborasi dengan tim
2. Observasi adanya petunjuk non kesehatan lain untuk
verbal merencanakan monitoring 1. Kaji status nutrisi
3. Lakukan pengkajian nyeri secara program aktivits klien. 2. Jaga kebersihan mulut, anjurkan
komperhensif untuk selalu melakukan oral
4. Gunakan komunikasi terapeutik 2. Bantu klien untuk melakukan hygine
5. Gali faktor-faktor yang dapat aktivitas 3. Kaji frekuensi mual, durasi,
menurunkan atau memperberat 3. Monitor status emosional, tingkat keparahan, faktor
nyeri fisik, sosial serta spiritual frekuensi presipitas yang
6. Berikan lingkungan yang aman menyebabkan mual
dan nyaman klien terhadap latihan / 4. Anjurkan pasien makan sedikit
7. Ajarkan perinsip2 manajemen aktivitas demi sedikit dan serig
nyeri 4. Menganjurkan klien untuk 5. Anjurkan pasien untuk makn
8. Anjurkan penggunaan teknik mengungkapkan perasaan selagi hangat
nonfarmakologi
9. Kolaborasi pemberian analgesik secara verbal tentang
keterbatasan
Lakukan pengkajian Rasionalisasi: pengelolaan nyeri yang baik tergantung dari pengkajjian nyeri yang
nyeri secara akurat. Pengkajian yang akurat pada nyeri adalah hal yang penting untuk
komperhensif memastikan nyeri dikelola secara efektif (Mackintosh, 2007)

Anjurkan penggunaan Rasionalisasi: Latihan pernafasan dan teknik relaksasi menurunkan konsumsi
teknik oksigen, frekuensi pernafasan, frekuensi jantung, dan ketegangan otot, yang
nonfarmakologi menghentikan siklus nyeri-ansietas-ketegangan otot (smeltzer and bare, 2002).

Rasionalisasi: Pada pasien dengan nyeri kolik abdomen pemberian analgetik


Kolaborasi pemberian diperlukan untuk meningkatkan kenyamanan pasien (ACI Urology
analgesik network- nursing, 2012)
EVALUASI
Nyeri akut b.d. Agen cedera biologis

3
3 3
1. Dalam waktu 24 jam tidak
melaporkan adanyanya nyeri
2.5
4 2 2 sekala 1
2. Dalam waktu 24 jam mungkin
2
adanya nyeri dan skala nyeri 1-
3
1.5
3. Dalam waktu 24 jam mungkin
adanya nyeri 6x dan sekala
1
nyeri 4-6
4. Dalam waktu 24 jam mungkin
0.5
adanya nyeri 8x dan skala 7-9
5. Dalam waktu 24 jam mungkin
0 adanya nyeri 10x dan skala 10
AWAL TARGET H1 H2 H3

Nyeri yg dilaporkan
EVALUASI
Intoleransi aktivitas b.d. Kelemahan dan kelelahan
2 3
5

4.5 4
4

3.5
1. Tidak lelah
3 2. Tidak ada sakit
2.5 5 5 kepala
2
3. Kualitas tidur dan
1.5
istirahat dalam
1

0.5
batas normal
0
AWAL TARGET H1 H2 H3

asupan cairan secara oral


EVALUASI
Perubahan nutrisi kurag dari kebutuhan b.d. Intake nutrisi in adekuat

Keterangan
3
5
• Intake nutrisi tercukupi
4.5 3
4
• Asupan makanan dan cairan
3.5 4 4 4 tercukupi
3
• Penurunan intensitas
2.5
terjadonya mual muntah
2

1.5 • Penurunan frekuensi


1 terjadinya mual muntah
0.5

0
AWAL TARGET H1 H2 H3

Kemampuan Beribadah

Anda mungkin juga menyukai