Anda di halaman 1dari 11

Ny.

R usia 58 tahun pendidikan SD pekerjaan IRT di bawa ke RSUD


Banyumas oleh keluarganya dengan keluhan terdapat benjolan di leher
sebelah kiri di sertai nyeri pada benjolan tersebut.
Dari riwayat kesehatan sekarang di dapatkan pasien mengatakan
kurang lebih 10 hari sebelum dibawa ke RS terdapat benjolan di leher sebelah
kiri, kemudian pasien merasakan sakit dibagian yang terdapat benjolan lalu
semakin lama sakitnya bertambah seperti di iris-iris, sehingga pasien di bawa
ke IGD pada tanggal 3-11-2018 jam 15.50, lalu di IGD pasien di periksa oleh
dokter dan di nyatakan tumor colli, lalu pasien di sarankan untuk di rawat inap
agar di observasi dokter dan pasien di rawat di ruang edelweis lalu pasien di
lakukan operasi pada tanggal 7-11-2018.
Riwayat penyakit dahulu pasien mengatakan bahwa tidak pernah
merasakn sakit, dan keluarga pasien tidak ada yang mempunyai riwayat
seperti pasien.
Dari pemeriksaan fisik di dapatkan kesadaran composmentis, TD:
120/90, N: 98x/menit, RR: 20x/menit, S: 37 C. Keluhan nyeri saat menelan
pengkajian P : nyeri, Q: seperti di iris-iris, R: leher S: 7 T: saat bergerak
PATHWAY
karsinogen

Pembesaran, pembengkakan atau


pertumbuhan abnormal.

Benjolan atau pembengkakan

Tumor colli

Bengkak di leher
Kerusakan jaringan Prosedur operasi

Terputusnya Nyeri saat menelan


cemas
kontinuitas jaringan
Intake menurun, peningkatan asam
Respon hipotalamus lambung ansietas
Nyeri akut Ketidak seimbangan nutrisi
kurang dari kebutuhan tubuh
DIAGNOSA KEPERAWATAN

1. Nyeri akut b.d agen cedera biologis.


Diagnosa ini ditegakan atas dasar pasien mengatakan
nyeri dileher P: nyeri Q : seperti di iris iris R: leher S: 7 T: jika
bergerak : pasien terlihat meringis menahan sakit,
2. Ansietas b.d perubahan besar (status kesehatan)
Diagnosa ini ditegakan atas dasar pasien mengatakan takut
karena akan di lakukan operasi. Pasien terlihat gelisah dan
khawatir
3. Ketidakseimbangan nutrisi kurang dari kebutuhan tubuh b.d
kurang asupan makanan
Diagnosa ini ditegakan atas dasar pasien mengatakan saat
menelan sakit, makan hanya 3-4 sendok. Pasien terlihat
lemas
Manajemen Nyeri
1. Lakukan pengkajian nyeri secar
komprehensif
Nyeri akut b.d 2. Observasi adanya petunjuk non
agen cedera verbal
biologis 3. Lakukan pengkajian nyeri secara
komperhensif
4. Gunakan komunikasi terapeutik
5. Gali faktor-faktor yang dapat
menurunkan atau memperberat nyeri
6. Berikan lingkungan yang aman dan
nyaman
7. Ajarkan prinsip2 manajemen nyeri
8. Anjurkan penggunaan teknik
nonfarmakologi
9. Kolaborasi pemberian analgesik
Ansietas b.d Anxiety Reduction ( penurunan
perubahan kecemasan) :
dalam (status 1. Monitor TTV
kesehatan) 2. Gunakan pendekatan yang
menenangkan
3. Pengurangan stress relokasi
4. Berikan lingkungan yang aman dan
nyaman
5. Temani pasien untuk memberikan
keamanan dan mengurangi rasa
takut
Manajemen nutrisi :
Ketidakseimbanga 1. Observasi asupan cairan peroral
n nutrisi kurang 2. Monitor kalori dan intake makanan
dari kebutuhan 3. Identifikasi adanya alergi makanan
tubuh 4. Tentukan status gizi dan kempuan
pasien untuk memenuhi gizi
5. Tentukan jumlah kalori dan jenis
nutrisi yg dibutuhkan
6. Siapkan lingkungan yang optimal
7. Motivasi pasien utk mkn
8. Anjurkan ps diit yg diperlukan
9. Kolaborasi pemberian obat
(Ranitidin)
Komplikasi
Komplikasi yang sering muncul adalah :

1.Perdarahan : resiko ini minimum, namun hati-hati dalam mengamankan

hemostasis dan penggunaan drain setelah oprasi.

2. Masalah terbukanya vena besar(vena tiroidea superior) dan

menyebabkan embolisme udara.

3. Trauma pada nervus laringeus rekurens. Ia menimbulkan paralisis

sebagian atau total (jika bilateral) laring.


PROGNOSIS

Prognosis pasien membaik karena setelah


dilakukan tindakan keperawatan nyeri
berkurang dengan menggunakan teknik
relaksasi nafas dalam dan pemberian
analgetik dari sekala 3 menjadi 2. ansietas
membaik dari 3 menjadi 1 Status nutrisi
membaik dari 3 menjadi 2.
 1. Ny. R usia 58 tahun pendidikan SD pekerjaan IRT di bawa
ke IGD RSUD Banyumas oleh keluarganya dengan keluhan
terdapat benjolan di leher sebelah kiri di sertai nyeri. di IGD
pasien di periksa oleh dokter lalu pasien di sarankan untuk di
rawat inap agar di observasi dokter dan pasien di rawat di
ruang edelweis lalu pasien akan di lakukan operasi pada
tanggal 7-11-2018.
 Dari pemeriksaan fisik di dapatkan kesadaran composmentis,
TD: 120/90, N: 98x/menit, RR: 20x/menit, S: 37 C. Pasien
mengatakan nyeri saat menelan dan mengatakan takut karna
akan di lakukan tindakan oprasi. Diagnosa yang tepat untuk
pasien di atas adalah :
 A. nyeri akut
 B. ansietas
 C. ketidakseimangan nutrisi kurang dari kebutuhan tubuh
 D. devisit volume cairan
 E. ketidakefektifan pola nafas

Anda mungkin juga menyukai