Anda di halaman 1dari 13

ASUHAN KEPERAWATAN PADA PASIEN TN.

S DENGAN TB dan
B20

SEFA BUDI TI PASETYO


1811040119

UNIVERSITAS MUHAMMADIYAH PURWOKERTO


2018
KASUS

Tn S usia 43 tahun masuk umah sakit dengan keluhan sesak


nafas, sehai sebelum masuk umah sakit pasien mengatakan sesak
nafas, disetai batuk bedaah, penuunan nafsu makan, lemas dan
tejadi penuunan beat badan 5 kg. Iwayat pasien seoang TKI di
Thailand suka minum alkohol dan sex bebas. Kemudian pasien
dibawa ke SUD Banyumas pada tgl 12- desembe 2018 via igd.
Kemudian dilakukan pemeiksaan fisik TD:130/80 mmhg, S:37
N:90x/mnt espiasi:26x/mnt teapi O2 nasal canul 3lt tepasang
infus l 20 tpm, dai pemeiksaan thoak didapatkan gambaan TB
pau disetai hydopneumothoak dexta dan positif B20. dai data
kasus diatas tanda tanda TB pau adalah sesak nafas, batuk
bedaah, lemas dan penuunan nafsu makan.
PATHWAY
HIV menginveksi
CD4

Keusakan sel

Vius mempebanyak dii

Mengancukan
CD4 limfosit

Melepaskan vius yang


bau kedalam daah

Sel cd4 limfosit banyak yang mati


dan mati bekuang jumlahnya

Jumlah vius HIV


betambah
PATHWAY

Infeksi opotunistik

Sistem espiasi

PCP TBC
DIAGNOSA KEPERAWATAN

 KETIDAKEFEKTIFAN BERSIHAN JALAN NAFAS


Berhubungan dengan mukus dalam jumlah belebihan, pasien mengatakan
sesak nafas. TD 130/80 mmhg, S:37 C, espasi 26, N: 90 tepasang 02 nasal
canul 3 lt
 DEFISIT PEAWATAN DII
Behubungan dengan kelemahan tubuh, pasien mengatakan lemas, sakit saat
badan digerakan, muka pasien terlihat kotor, baju pasien terlihat basah karena
keringat dan agak bau kecut, pasien terlihat dibantu oleh keluaga ketika BAK
menggunakan pispot.
 KETIDAK SEIMBANGAN NUTISI KUANG DAI KEBUTUHAN
TUBUH
Behubungan dengan nafsu makan menuun, pasien mengatakan tidak nafsu
makan dan mengalami penuunan beat badan kuang lbih 5 kg.
INTERVENSI

Dx. 1 ketidakefektifan besihan jalan nafas b.d mukus dalam


jumlah belebihan.
Domain 4: aktifitas/ istirahat
Kelas 4: Respon kardiovaskuler/ pulmonal
1. monitor keluhan sesak nafas pasien termasuk kegiatan yang
meningkatkan/ memperburuk sesak
2. Monitor vital sign
3. Posisikan pasien untuk semi fowle
4. Kolaborasi dalam pemberian oksigen 3 L/menit
Dx. 3 ketidak seimbangan nutisi kuang
Dx .2 Defisit perawatan diri
dai kebutuhan tubuh.
Domain 4: aktivitas/ istirahat
Domain 2: status nutisi
Kelas 5 : perawatan diri
Kelas 1 : teapi nutisi
1. Berikan bantuan sampai pasien
 Kaji nutisi sesuai dengan kebutuhan
mampu melakukan perawatan diri
pasien
secara mandiri
 Monito intake caian tau makanan
2. Monitor kebutuhan pasien terkait
dengan alat-alat kebersihan diri,  Beikan nutisi yang dianjukan
alat bantu untuk berpakaian,  Motivasi pasien untuk konsumsi
berdandan,eliminasi dan makan makanan yang tinggi kalsium dan
3. Bantu pasien menerima sesuai kebutuhan
kebutuhan terkait dengan kondisi
ketergantungannya
4. Dorong kemandirian pasien tapi
bantu ketika pasien tdak mampu
melakukannya.
Dx 1
1. monitor keluhan sesak nafas pasien termasuk kegiatan yang
meningkatkan/ memperburuk sesak
 Rasionalnya untuk mengetahui perekembangan status
kesehatan pasien
2. Posisikan pasien untuk mengurangi dispnea
 Rasionalnya posisi semifowler untuk mengurangi sesak nafas
atau posisi untuk membantu memaksimalkan ekspanasi paru
dan menurunkan upaya pernaafasan.
3. Kolaborasi dalam pemberian oksigen 3 L/menit( terapi
oksigen)
 Rasionalnya : untuk memenuhi satuasi oksigen pada pasien
Dx 2
1. Berikan bantuan sampai pasien mampu melakukan perawatan
diri secara mandiri
2. Monitor kebutuhan pasien terkait dengan alat-alat kebersihan
diri, alat bantu untuk berpakaian, berdandan,eliminasi dan
makan
 Rasionalisasi : Agar klien dan keluarga dapat termotivasi
untuk menjaga personal hygiene. Untuk melindungi klien
dari kuman dan meningkatkan rasa nyaman.
3. Bantu pasien menerima kebutuhan terkait dengan kondisi
ketergantungannya
 Rasionallisasi : pasien dapat beraktifitas atau melakukan
perawatan secara mandiri tanpa adanya bantuan
KOMPLIKASI
Komplikasi yang bisa terjadi pada pasien TB Paru
• Hemoptisis (pendarahan dari saluran nafas bawah)yang dapat
mengakibatkan kematian karena sumbatan jalan nafas, atau
syok hopovelemik)
• Kolaps lobus akibat sumbatan bronkus
• Penyebaran infeksi ke organ lain seperti otak, tulang, sendi,
ginjal dan sgbnya..
PROGNOSIS

Prognosis pasien akan baik jika teratur pengobatan OAT


selama 6 bulan . Prognosis tidak akan baik jika pasien tidak
ditangani segera dengan baik, penyakit ini akan semakiin buruk
dan akan memicu komplikasi pada organ lain.
soal
Tn S usia 43 tahun masuk umah sakit dengan keluhan sesak nafas, sehai
sebelum masuk umah sakit pasien mengatakan sesak nafas, disetai batuk
bedaah, penuunan nafsu makan, lemas dan tejadi penuunan beat badan. Iwayat
pasien seoang TKI di Thailand suka minum alkohol dan sex bebas. Kemudian
pasien dibawa ke SUD Banyumas pada tgl 12- desembe 2018 via igd.
Kemudian dilakukan pemeiksaan fisik TD:130/80 mmhg, S:37 N:90x/mnt
espiasi:26x/mnt teapi O2 nasal canul 3lt. Tindakan kpeawatan apa yg tepat jika
klien masih mengeluh sesak setelah pembeian teapi O2.?
 A. Pembeian nebulize
 B. Monito ttv
 C. Posisikan semi fowle
 D. Beikan lingkungan yang nyaman
TERIMAKASIH

Anda mungkin juga menyukai