Anda di halaman 1dari 66

ASUHAN KEPERAWATAN

PADA PENYAKIT
HEPATITIS
Nama Anggota Kelompok
AGENDA
PENGOBATAN
01 04
PENGERTIAN

02 ETIOLOGI DAN 05 PENCEGAHAN


PATOFISIOLOGI

03 PENULARAN
06 ASUHAN
KEPERAWATAN
SEPTEMBER
20xx
PENGERTIAN
01
SEPTEMBER
20xx

HEPATITIS
Hepatitis adalah peradangan pada sel-sel hati yang dapat disebabakan
oleh infeksi virus dan oleh reaksi toksik terhadap obat-obatan serta
bahan-bahan kimia
JENIS-JENIS HEPATITIS

HEPATITIS A HEPATITIS B
Disebabkan oleh virus hepatitis Disebabkan oleh virus hepatitis
A, menyebar melalui tinja B, menular melalui produk
darah seperti penggunaan jarum
suntik bersama
HEPATITIS C HEPATITIS D HEPATITS E
Disebabkan oleh virus Disebabkan oleh virus Disebabkan oleh virus
hepatitis C, Biasanya hepatitis D, yang hepatitis E, menyerupai
menjangkit alkoholik membutuhkan kehadiran hepatitis A, namun
hepatitis B penyebarannya ada di
negara-negara terbelakang
02
ETIOLOGI DAN PATOFISIOOGI

20xx
SEPTEMBER
ETIOLOGI
1 3
Obat-obatan, bahan Infeksi virus
kimia, dan racun

2
Reaksi tranfusi darah
yang tidak terlindungi
virus hepatitis.
PATOFISIOLOGI
Virus atau bakteri yang menginfeksi manusia masuk ke aliran darah dan terbawa sampai ke
hati. Disini agen infeksi menetap dan mengakibatkan perdangan dan terjadi kerusakan sel-sel
hati. Akibat kerusakan ini maka terjadi penurunan penyerapan dan konjugasi bilirubin sehingga
terjadi difungsi hepatosit dan mengakibatkan ikterik .Peradangan ini akan mengakibatkan
peningkatan suhu tubuh sehingga timbul gejala tidak nafsu makan (anoreksia).Salah satu
fungsi hati adalah sebagai penetralisir toksin, jika toksik yang masuk berlebihan atau tubuh

20xx
SEPTEMBER
memounyai respon hipersensivitas,maka hal ini merusak hati sendiri dengan berkurangnya
fungsinya sebagai kelenjar terbesar sebagai panetral racun
SEPTEMBER
20xx

03
PENGOBATAN
Tidak ada pengobatan yang spesifik untuk penyakit hepatitis virus
ini, asalkan dirawat dengan baik, biasanya dapat disembuhkan
setelah 6 bulan penderita harus istirahat total 1-4 minggu, maka
cukup protein tapi rendah lemak dan disertai dengan
mengkonsumsi suplem vitamin dan mineral. Pengobatan hanya
ditujukan untuk simptomatisnya saja, demam dapat diturunkan
dengan obat penuruan panas,tetapi gejala ikterik, mual, muntah,
rasa tidak enak pada perut kanan atas berkurang sering dengan
pejalanan penyakitnya
SEPTEMBER
20xx

04
PENCEGAHAN
SEPTEMBER

1
Perbaikan hygiene makanan-minuman
20xx

2
Perbaikan hygiene-sanitasi lingkungan-pribadi

3
Isolasi pasien
20xx
SEPTEMBER
05
ASUHAN
KEPERAWATAN
01
PENGKAJIAN
IDENTITAS PASIEN

1. Nama pasien : Tn.S


2. Umur : 60 tahun
3. Jenis kelamin : laki-laki
4. Suku/bangsa : Samawa/indonesia
5. Pekerjaan : Petani
6. Diagnosa medis : Abses Hepar
7. Alasan dirawat : Karena demam, sulit
tidur dan nyeri pada perut
RIWAYAT KEPERAWATAN
1. Keluhan Utama : Badan terasa panas dari ujung kaki sampai kepala
2. Keluhan saat dikaji : Klien mengeluh sulit tidur selama beberapa hari , klien juga mengeluh nyeri di
seluruh perutnya, serta klien mengeluh merasa panas di dalam tubuhnya dari ujung kaki sampai kepala
3. Upaya yang dilakukan : Klien mengaatakan pernah pergi berobat ke klinik yang ada di sekitar
kampungnya, Klien mengatakan pernah melakukan pemijatan pada bagian perutnya, klien mengatakan
tidak pernah meminum obat dari warung.
4. Riwayat penyakit sekarang : Klien mengatakan sulit tidur sudah beberapa hari saat di rumah, tubuhnya
terasa panas, sehingga klien mencoba untuk berobat ke klinik yang ada di sekitar kampung halamannya.
Namun karena klien merasa panas tubuhnya tidak menurun, klien dan keluarga memutuskan untuk pergi
berobat ke RSUD. Pada tanggal 17 agustus 2022 pasien ke ruang IGD. Sesampainya di IGD dilakukan
pemeriksaan lab berupa pemeriksaan rapid test yang hasilnya negative dan pemeriksaan HbsAg hasilnya
positif. Pada tanggal 18 agustus 2022 pukul 10.30 klien dipindahkan ke zaal bedah di ruangan bougenvile
bed 3 dengan diagnose medis Abses hepar.
5. Riwayat penyakit dahulu : Pasien mengatakan tidak memiliki riwayat penyakit
dahulu
6. Riwayat Kesehatan keluarga : Pasien mengatakan ada riwayat penyakit
hipertensi pada keluarga
7. Keadaan kesehatan lingkungan : Pasien mengatakan rumah jauh dari tempat
pembuangan sampah
8. Riwayat kesehatan lainnya : Pada pasien ditemukan infus terpasang pada
tangan sebelah kiri dengan cairan RL dengan kecepatan 20 tpm
RIWAYAT BIO-PSIKO-SOSIAL-SPIRITUAL
a. Pola manajemen kesehatan
- Sebelum sakit : Klien mengatakan jika sakit pergi berobat ke puskesmas, dokter praktik
- Saat sakit : Klien mengatakan akan mengikuti prosedur yang ditetapkan oleh rumah sakit
b. Pola nutrisi dan metabolisme
- Sebelum sakit : Klien mengatakan makan 3x sehari , memakan nasi, ikan, telur dan sayur (porsi 1 piring
dan habis ),minum air putih 8 gelas sehari dan sering meminum kopi
- Saat sakit : Klien mengatakan mengikuti program diet dari rumah sakit yaitu diberikan bubur, ayam
dan sayur berupa wortel dan jagung dengan porsi tidak habis
c. Pola eliminasi :
- Sebelum sakit : Pasien mengatakan BAB lancar,1-2X/hari, biasanya padat dan berwarna kecoklatan dan
BAK 3-4 x/hari
- Saat sakit : pasien mengatakan tidak pernah BAB Selama 6 Hari, BAB terakhir keras dan berwarna coklat
tua , tetapi BAK lancar 3-4 x/hari
d. Pola Aktivitas dan Latihan
Skor: 0= mandiri, 1= dibantu Sebagian, 2= perlu bantuan orang lain, 3= perlu bantuan
orang lain dan alat, 4= tergantung/tidak mampu.
Sebelum sakit
Aktifitas 0 1 2 3 4

Mandi 

Berpakaian/ 
berdandan
Eliminasi 

Mobilisasi di tempat 
tidur
Pindah 

Ambulasi 

Naik tangga 
Belanja 
Skor: 0= mandiri, 1= dibantu Sebagian, 2= perlu bantuan orang lain, 3= perlu bantuan
orang lain dan alat, 4= tergantung/tidak mampu.
Saat Sakit
Aktifitas 0 1 2 3 4

Mandi 

Berpakaian/berdandan 

Eliminasi 

Mobilisasi di tempat 
tidur
Pindah 

Ambulasi 

Naik tangga 

Belanja 
e. Pola tidur dan istirahat
- Sebelum sakit : pasien mengatakan tidur kurang lebih 8-10 jam perhari dari jam 22.00-
07.00, tidur terasa nyenyak
- Saat sakit : pasien mengatakan tidur kurang dari 4-5 jam perhari karena merasa
terganggu oleh bising rumah sakit dan terkadang tidak tidur sama sekali di malam hari

f. Pola Hubungan dan peran


- Sebelum sakit : pasien mengatakan dapat menjalankan peran sebagai seorang suami dan
seorang ayah
- Saat sakit : pasien mengatakan tidak dapat menjalankan peran sebagai seorang suami
dan seorang ayah secara normal
g. Pola sensori dan kognitif :
- Sebelum sakit : pasien mengatakan tidak ada gangguan dalam penglihatan,
perabaan, penciuman dan pendengaran dan tidak mengetahui tentang penyakit yang
dialami
- Saat sakit : Pasien mengatakan tada gangguan dalam penglihatan, perabaan,
penciuman dan pendengaran dan sudah mengetahui tentang penyakit yang dialami
melaui penjelasan dokter
i. Pola persepsi diri dan konse diri :
- Sebelum sakit : pasien mengatakan selalu percaya diri dalam melakukan aktivitas
sehari-hari
- Saat sakit : pasien mengatakan dapat menerima keadaannya dan selalu berdoa
terhadap kesembuhannya
j. Pola Reproduksi dan Seksualitas
j. Pola mekanisme / penanggulangan stress dan koping :
- Sebelum sakit : pasien mengatakan selalu berkomunikasi dengan keluarga dan
menonton televisi
- Saat sakit : pasien mengatakan selalu curhat dengan keluarga
k. Pola tata nilai dan kepercayaan :
- Sebelum sakit : pasien mengatakan selalu beribadah sholat 5 waktu dalam kedaan
berdiri
- Saat sakit : pasien mengatakan tidak bisa beribadah seperti biasa yaitu dengan
keadaan terlentang
OBSERVASI DAN PEMERIKSAAN
FISIK
1. Keadaan umum : Lemah GCS :12 E4 V5 M3
1. Tanda – tanda vital kesadaran : Apatis
- TD : 110/70 MmHg
- N : 64 X/Menit
- S : 34,4 C
- RR : 24x/menit

2. Antropometri :
● TB: 160 cm
● BB: 60 kg
● IMT: 23,4
● LILA:-
3. Pemeriksaan fisik
a. Kepala
- Kulit kepala : Jejas, lesi (-), kulit kepala bersih, nyeri tekan (-)
- Mata : reflek pupil (+/+), sklera ikterik, konjungtiva tidak anemis
- Telinga : Bentuk simetris,lesi,jejas (-), pendengaran normal, cairan (-)
- Hidung : Bentuk simetris, lesi,jejas (-), tdk ada sumbatan,
- Mulut dan gigi : simetris, lesi,luka (-), gigi lengkap, mukosa bibir kering
- Wajah : simetris, lesi,jejas,tumor (-)
- Leher : Bentuk simetris, pembesaran tiroid (-), lesi,jejas (-)
b. Dada/ thoraks
- Paru-paru
Inspeksi : pergerakan dada simetris, lesi, jejas (-)
Palpasi : pergerakan simetris, nyeri tekan(-)
Perkusi : sonor Auskultasi : ronchi (-)
- Jantung
Inspeksi : bentuk simetris,
Palpasi : Tidak ada nyeri tekan
Perkusi : reguler
Auskultasi : S1 S2 tunggal reguler, S3 S4 tidak terdengar
C. Perut
Inspeksi : tampak simetris , ada luka post op, ada
pembengkakan pada saat post op, terpasang selang
drainage
Auskultasi: Bising usus 4 kali permenit
Palpasi : nyeri tekan (+)
Perkusi: perut kembung
d. Intergumen dan ekstremitas
1. Extremitas atas :
Inspeksi : bentuk simetris, tampak sedikit keringat, tidak ada lesi dan tidak ada
edema, Fleksi ekstensi rotasi abduksi adduksi dalam batas normal, terpasang infus di
tangan sebelah kiri
Palpasi : tidak ada nyeri tekan, turgor kulit baik, < 2 dtk,
Fleksi ekstensi rotasi abduksi adduksi dalam batas normal
2. Extremitas bawah :
Inspeksi : bisa digerakkan, tidak ada gangguan gerak, tidak ada lesi, sedikit bengkak
Plpasi: tidak ada nyeri tekan
g. Genetalia :
Inspeksi : terpasang selang cateter nomer 16
PEMERIKSAAN PENUNJANG
(HEMATOLOGI)

Jenis Pemeriksaan Hasil Nilai Normal

Hemoglobin 9,9 g/dL 14,0-17,5 g/dL

Leukosit 15,5 103/uL 4,0-11,3 103/uL

Eritrosit 3,9 106/Ul 4,5-5,9 106/Ul

Trombosit 331 103/uL 150 103/uL


PEMERIKSAAN PENUNJANG
(KIMIA KLINIK)

Jenis Pemeriksaan Hasil Nilai Normal

HbsAg (+) reaktif

SGOT 39 U/L 8-38 U/L

SGPT 26 U/L 10-35 U/L

ALBUMIN 2,4 g/dL 3,2-4,6 g/dL


PEMERIKSAAN PENUNJANG
(DIAGNOSTIC TEST)

Jenis Pemeriksaan Hasil

Laboratorium -

Rontgen Bronchopneumoni dextra

USG Abses Hepar pada lobus


kanan, pyelonephritis akut
kanan dan kiri dengan cystitis,
dan meteorismus
ECG Dalam batas normal ( sinus
rhythm)
CT-SCAN -
TERAPI
Nama Obat Dosis Rute Kegunaan
Valisanbe 0,2 mg/malam Injeksi dan tablet Mengurangi gangguan
kecemasan hingga
insomnia
Metronidazole 3x500 mg IV Antibiotik menangani
infeksi bakteri

Ranitidine 2x50 mg IV Untuk mengobai


penyakit yang berkaitan
dengan asam lambung
Ondansetron 2x8 mg IV Mencegah mual dan
muntah
Asering 30 tpm IV Memenuhi kebutuhan
glukosa dalam tubuh

Ketorolac 3x3 % IV Meredakan nyeri


sedang hingga berat
Channa + 1 x 1 sachet Peroral
2
DIAGNOSA
DIAGNOSA NYERI AKUT
No Data Penunjang Etiologi Problem
DS: agen pencedera fisik nyeri akut
- Pasien mengelih nyeri dibagian perut berupa abses hepar
19/08/2022 pasca oprasi
- Pasien mengatakan skala nyeri yang
dirasakan yaitu skala 8
- Pasien mengatakan telapak kaki tersa
panas
- Pasien mengatakan belum bisa tidur

DO :
-Pasien masih tampak meringis sperti
menahan sakit
- Pasien tampak masih lemas
- Paisen terlihat menarik diri saat akan
diperiksa bagian yang nyeri
DIAGNOSA G.POLA TIDUR
No Data Penunjang Etiologi Problem

19/08/2022 DS: Hambatan lingkungan Gangguan pola tidur


- Pasien mengatakan pola tidur tidak teratur ( kebisingan )
karena lingkungan yang bising
- Pasien mengatakan kepala terasa pusing
- Pasien mengatakan nyeri di bagian abdomen
kanan
DO :
- Keadaan lingkungan pasien bising namun
rapi
- Keadaan umum : lemah
- Terdapat kantung mata bawah mata
- Mukosa bibir kering
- Tanda – tanda vital :
- Tekanan Darah : 110/70 mmHg
- Nadi : 64x/menit
- RR : 24x/menit
- Suhu : 34,4◦c
DIAGNOSA KONSTIPASI
No Data Penunjang Etiologi Problem
19/08 DS: penurunan motilitas Konstipasi
/2022 - Pasien mengatakan belum BAB sejak 6 hari yang gastrointestinal
lalu
- Pasien mengatakan sebelum masuk rumah sakit
BAB bentuk menggumpal
- Pasien mengatakan sebelum masuk rumah sakit
BAB terasa tidak tuntas
- Pasien mengatakan perut terasa kembung

DO :
- Keadaan umum : lemah
- Perut pasien tepasang drainage
- Pasien baru selesai mengalami oprasi kecil
pengangkatan hepar
- Adanya distensi abdomen
- Pada pasien terpasang infus RL sebelah tangan
kiri
- Hasil pemeriksaan TTV:
- TD :110/70 mmHg
- FN : 64 X/menit
- S : 34,4 0C
- Rr : 24 x/menit
- SGOT :39 u/l
- SGPT 26 u/l
- Leukosit :13.4
DIAGNOSA G.POLA TIDUR
No Data Penunjang Etiologi Problem

19/08/2022 DS: Hambatan lingkungan Gangguan pola tidur


- Pasien mengatakan pola tidur tidak teratur ( kebisingan )
karena lingkungan yang bising
- Pasien mengatakan kepala terasa pusing
- Pasien mengatakan nyeri di bagian abdomen
kanan
DO :
- Keadaan lingkungan pasien bising namun
rapi
- Keadaan umum : lemah
- Terdapat kantung mata bawah mata
- Mukosa bibir kering
- Tanda – tanda vital :
- Tekanan Darah : 110/70 mmHg
- Nadi : 64x/menit
- RR : 24x/menit
- Suhu : 34,4◦c
RUMUSAN DIAGNOSA

1. Nyeri akut berhubungan dengan agen pencedera fisik berupa abses hepar ditandai dengan
klien mengatakan nyeri dibagian abdomen sebelah kanan, klien mengeluh badan terasa panas,
klien mengeluh sulit tidur, klien tampak meringis, klien bersikap protektif, hasil usg menunjukkan
adanya abses hepar pada bagian lobus kanan,Tekanan Darah 110/70 mmHg, Nadi 64x/menit
RR 24x/menit, Suhu 34,4◦c .

2. Konstipasi berhubungan dengan penurunan motilitas gastrointestinal ditandai dengan klien


mengatkan tidak pernah buang air besar selama enam hari, pasien mengetakan sebelum
masuk rumah sakit merasa buang air besar tidak tuntas, pasien mengatakan setelah sakit tidak
pernah merasa ingin buang air besar, perut kembung, terdapat distensi abdomen, Tekanan
Darah 110/70 mmHg, Nadi 64x/menit RR 24x/menit, Suhu 34,4◦c

3. Gangguan pola tidur berhubungan dengan hambatan lingkungan berupa kebisingan ditandai
dengan klien mengatakan pola tidur tidak teratur karena lingkungan yang bising, pasien
mengeluh pusing dan abdomen kanan terasa nyeri, lingkungan pasien terlihat bising, keadaan
pasien lemah, terdapat kantung mata dan. Tekanan Darah 110/70 mmHg, Nadi 64x/menit RR
24x/menit, Suhu 34,4◦c serta mukosa bibir kering
INTERVENSI NYERI AKUT
Hari/tggl No. Tujuan Intervensi Rasional
Dx
19/8/202 2 Setelah dilakukan Tindakan Manajemen Nyeri 1. Skala nyeri
2 keperawatan 3 x 24 jam •Observasi: berguna untuk
diharapkan tingkat nyeri -Identifikasi skala nyeri mengetahui
menurun dengan kriteria hasil : -Identifikasi faktor yang nyeri yang
- Keluhan nyeri menurun memperberat dan dirasakan
- Meringis menurun memperingan nyeri pasien
- Sikap protektif menurun 2. Faktor
- Kesulitan tidur menurun pemberat dan
- Ketegangan otot abdomen ringannya
menurun nyeri dapat
menjadi acuan
Tindakan
yang akan
diberikan
Hari/tggl No. Tujuan Intervensi Rasional
Dx

19/8/202 2 Terapeutik 3. Teknik


2 -Berikan teknik nonfarmakologis
nonfarmakologis untuk seperti nafas
mengurangi rasa nyeri dalam dapat
menjadi alternatif
•Edukasi sederhana untuk
-Jelaskan penyebab priode mengurangi rasa
dan pemicu nyeri nyeri
4. Penjelasan
seputar nyeri
kepada pasien
berguna untuk
meningkatkan
pengetahunnya
terhadap penyakit
yang diderita
Hari/tggl No. Tujuan Intervensi Rasional
Dx

19/8/202 2 5. Kolaborasi pemberian 5. Analgesik dalah


2 analgesic ( paracetamol ) obat khusus untuk
menurunkn rasa
nyeri
INTERVENSI KONSTIPASI
Hari/tggl No. Tujuan Intervensi Rasional
Dx
19/8/202 2 Setelah dilakukan Tindakan Manajemen Konstipasi 1. Untuk
2 keperawatan 3 x 24 jam •Observasi mengetahui
diharapkan Eliminasi fekal -Identifikasi tanda dan dengan pasti
membaik dengan kriteria hasil : gejala konstipasi keluahn
- Keluhan defekasi sulit -Identifikasi pengobatan konstipasi
menurun yang berefek pada yang dirasaka
- Distensi abdomen menurun gastrointestinal pasien
- Konsistensi feses membaik 2. Untuk
- Frekuensi BAB membaik mengetahui
apakah
pasien pernah
mengkonsums
i obt yang
mempengaruh
i BAB
Hari/tggl No. Tujuan Intervensi Rasional
Dx

19/8/202 3 Terapeutik 1. Latihan nafas dalam


2 -Berikan teknik membantu otot
nonfarmakologis (latihan abdomen untuk tidak
nafas dalam) distensi atau tegang
•Edukasi: 2. Serat pada makanan
-Anjurkan mengkonsumsi adalah control
makanan yang terpenting untuk
mengandung banyak serat pasien BAB
-Anjurkan mencatat 3. Pencatatan
warna,frekuensi,konsistensi, karakteristik fese
dan volume fases. adalah untuk
mengetahui
kandungan feses dan
kemampuan pasien
untuk eliminasi fekal
Hari/tggl No. Tujuan Intervensi Rasional
Dx

20/8/202 3 -Monitor BAB - Untuk


2 -Monitor tanda dan gejala mengetahui
konstipasi perkembangan
- Monitor Sediaan makanan pasien dalam
tinggi serat hal eliminasi
fekal
- Untuk
mengetahui
dengan jelas
keluhan
konstipasi
pasien
- Makanan tinggi
serat harus
tetap diberikan
untuk
memperlancar
proses BAB
Hari/tggl No. Tujuan Intervensi Rasional
Dx

21/8/202 3 -Monitor BAB - Untuk


2 - Monitor Sediaan makanan mengetahui
tinggi serat perkembangan
pasien dalam
hal eliminasi
fekal
- Makanan tinggi
serat harus
tetap diberikan
untuk
memperlancar
proses BAB
INTERVENSI G.POLA
Hari/tggl No. Tujuan
TIDUR
Intervensi Rasional
Dx
19/8/202 1 Setelah dilakukan Dukungan Tidur
2 Tindakan keperawatan 3 •Observasi: 1. Untuk mengetahui
x 24 jam diharapkan pola 1. Identifikasi pola tidur pola tidur pasien
tidur membaik dengan 2. Identifikasi faktor untuk keperluan
kriteria hasil : pengganggu tidur Tindakan selanjutnya
- Keluhan sulit tidur 3. Identifikasi makanan 2. Fakor pengganggu
menurun dan minuman yang tidur dapat menjadi
- Keluhan sering terjaga mengganggu tidur acuan untuk mencari
menurun penyebab gangguan
- Keluhan tidak puas terjadi
tidur menurun 3. Jenis makanan dan
- Keluhan pola tidur minuman yang
berubah dikonsumsi pasien
juga mempengaruhi
pola tidur sehingga
mesti dikaji
Hari/tggl No. Tujuan Intervensi Rasional
Dx
19/8/202 1 4. Fasilitasi 4. Nafas dalam dapat
2 menghilangkan stress membuat badan pasien
sebelum tidur (latihan menjadi rileks dan
nafas dalam) mendorong adanya
5. Lakukan prosedur dukunga tidur
untuk meningkatkan 5. Untuk meningkatkan
kenyamanan (massase) kenyamanan tubuh pasien
6. Kontrol lingkungan 6. Lingkungan yang
pasien terkontrol dapat menjadi
•Edukasi: factor pola tidur yang baik
7. Jelaskan pentingnya 7. Agar pasien
tidur selama sakit memeahami bagaimana
8. Anjurkan menghindari pentingnya pola tidur
makanan dan minuman dengan badan pasien
yang mengganggu tidur 8. Untuk menjaga pola
tidur yang baik pada
pasien
Hari/tggl No. Tujuan Intervensi Rasional
Dx
20/8/202 1 1.dentifikasi/monitor 1. Monitor pola tidur berguna
2 pola tidur untuk mengetahui
2.Fasilitasi perkembangan pola tidur pada
meredakan stress pasien
sebelum tidur 2. Latihan nafas dalam dapat
(Latihan nafas membuat badan pasien
dalam) menjadi jauh lebih rileks
3.Lakukan prosedur 3. Massase sapat meningkatkan
untuk meningkatkan kenyamanan tubuh pasien
kenyamanan 4. Untuk menjaga kenyamanan
(massase) pasien
4. Kontrol 5. Obat valisanbe berguna untuk
Lingkungan Pasien mengurangai keluhan rasa
- Kolaborasi cemas dan insomnia
pemberian obat
hipnotik yaitu
valisanbe 0,2
mg/malam
Hari/tggl No. Tujuan Intervensi Rasional
Dx
21/8/202 1 1. Monitor pola tidur 1. Untuk engetahui
2 2. Kontrol lingkungan perkembangan
pola tidur pasien
2. Untuk
meningkatkan
kenyamanan
pasien
IMPLEMENTASI NYERI AKUT
Hari/ Jam No.D Tindakan Keperawatan Respon Hasil Paraf
Tggl x
19/8/ 2 1. Mengidentifikasi skala 1. P:Pasca Operasi
2022 nyeri Q:Seperti ada tekanan
2. Memberikan teknik R:Abdomen
nonfarmakologis S:Skala nyeri 8
(Pijatan) T:Nyeri terasa lama
3. Mengajarkan teknik
nonfarmakologis 2.Pasien merasa lebih nyaman
( Latihan nafas dalam) setelah diberikan massase
4. Menjelaskan penyebab 3. Paasien merasa sedikit lebih
periode dan pemicu rileks dengan Latihan nafas
nyeri dalam
5. Mengontrol lingkungan 4. Pasien menerima dengan
yang memperberat rasa baik penjelasan yang diberikan
nyeri 5. Kontrol lingkungan yang
dilakukan adalah merapikan
tempat tidur pasien
Hari/ Jam No.D Tindakan Keperawatan Respon Hasil Paraf
Tggl x

20/8/ 2 1. Monitor skala nyeri 1. P:Pasca Operasi


2022 2. Mengajarkan tekhnik Q:Seperti ada tekanan
nonfarmakologis R:Abdomen
3. Mengontrol lingkungan S:Skala nyeri 6
yang memperberat rasa T:Nyeri terasa sebentar
nyeri. 2. Pasien merasa lebih
4. Kolaborasi pemberian nyaman setelah diberikan
analgesic berupa massase
paracetamol 3. Kontrol lingkungan yang
dilakukan adalah
merapikan tempat tidur
pasien
4. Analgesik yang diberikan
adalah paracetamol
dengan 40 tpm
Hari/ Jam No.D Tindakan Keperawatan Respon Hasil Paraf
Tggl x

21/8/ 2 1. Memonitor skala nyeri 1. P:Pasca Operasi


2022 2. Mengontrol lingkungan Q:Seperti ada tekanan
pasien R:Abdomen
S:Skala nyeri 4
T:Nyeri terasa hilang
timbul

2. Lingkungan pasien terliat


rapi dan bersih
IMPLEMENTASI KONSTIPASI
Hari/ Jam No.D Tindakan Keperawatan Respon Hasil Pa
Tggl x raf
19/8/ 3 Manajemen Konstipasi 1. Ditemukan tanda-tanda konstipasi
2022 •Observasi: berupa pasien mengatakan sudah
1. Mengidentifikasi tanda dan tidak BAB selama 6 hari, perut
gejala konstipasi terasa kembung, sebelum sakit
2. Mengidentifikasi BAB serasa tidak tuntas, Teraba
pengobatan yang berefek distensi abdomen
pada gastrointestina 2. Pasien mengaku sering
•Terapeutik: mengonsumsi obat-obat antinyeri
3. Memberikan teknik 3. Pasien merasa rileks setelah
nonfarmakologis (latihan nafas diberikan Latihan nafas dalam
dalam) 4. Pasien tidak diberikan makan
•Edukasi: karena baru hari ke 0 operasi yang
-Menganjurkan berarti pasien mesti berpuasa
mengkonsumsi makanan yang 5. Pasien mengatakan sebelum sakit
mengandung banyak serat konsistensi feses padat dan
-Menganjurkan mencatat menggumpal
warna,frekuensi,konsistensi,da
n volume fases
Hari/ Jam No.D Tindakan Keperawatan Respon Hasil Pa
Tggl x raf
20/8/ 3 Manajemen Konstipasi 1. Pasien belum bisa BAB, tapi sudah
2022 •Observasi: mampu flatus dan sudah ada
1. Monitor BAB keinginan ingin BAB
•Terapeutik: 2. Pasien merasa rileks setelah
3. Memberikan teknik diberikan Latihan nafas dalam
nonfarmakologis (latihan nafas 3. Pasien dipasangkan NGT dan
dalam) diberikan susu dan air
•Edukasi: 4. Enema diberikan pada malam hari
-Menganjurkan
mengkonsumsi makanan yang
mengandung banyak serat

• Kolaborasi
- Kolaborasi pemberian enema
Hari/ Jam No.D Tindakan Keperawatan Respon Hasil Pa
Tggl x raf
21/8/ 3 Manajemen Konstipasi 1. Pasien sudah dapat BAB hanya
2022 •Observasi: sedikit dengan konsistensi cair
1. Monitor BAB 2. Pasien sudah diberikan bubur
•Edukasi: dengan lauk tinggi serat berupa
2. Menganjurkan sayur mayur
mengkonsumsi makanan yang
mengandung banyak serat
IMPLEMENTASI G. POLA
TIDUR
Hari/ Jam No.D Tindakan Keperawatan Respon Hasil Paraf
Tggl x
19/8/ 1 Dukungan tidur 1. Pasien mengatakan
2022 •Observasi: tidak pernah tidur
1. Mengidentifikasi pola tidur semenjak masuk
2. Mengidentifikasi faktor rumah sakit. Tidak
pengganggu tidur pernah tidur di waktu
3. Mengidentifikasi siang ataupun malam
makanan dan minuman 2. Faktor penggaggu tidur
yang mengganggu tidur pasien yaitu
lingkungan yang bisig
dan ramai
3. Pasien mengatakan
sebelum sakit sering
mengonsumsi kopi,
namun setelah sakit
sudah tidak pernah
Hari/ Jam No.D Tindakan Keperawatan Respon Hasil Paraf
Tggl x

1 Terapeutik 4. Pasien mengatakan


-Menfasilitasi bahwa dengan nafas dalam
menghilangkan stress merasa lebih rileks
sebelum tidur (Latihan nafas 5. Pasien mengtakan
dalam) dengan diberikan pemijatan
-Melakukan prosesur untuk tubuh terasa nyaman dan
meningkatkan kenyamanan enak
(Pijat) 6. Kontrol lingkungan yang
- Mengontrol lingkungan dilakukan adalah
pasien memperbaiki bed pasien
•Edukasi: dan membersihkannya
-Menjelaskan pentingnya 7. Pasien menerima
tidur selama sakit dengan baik penjelasan
yang diberikan
Hari/ Jam No.D Tindakan Keperawatan Respon Hasil Paraf
Tggl x

20/8/ 1 1. Mengidentifikasi/monitor 1. Pasien mengatakan


2022 pola tidur telah mampu tidur
2. Memfasilitasi meredakan sampai mengorok,
stress sebelum tidur (latihan pasien mengatakan
nafas dalam) jauh lebih rileks.
3. Melaakukan prosedur 2. Pasien mengatakan
untuk meningkatkan bahwa dengan nafas
kenyamanan (massase) dalam merasa lebih
rileks
3. Pasien mengtakan
dengan diberikan
pemijatan tubuh terasa
nyaman dan enak
Hari/ Jam No.D Tindakan Keperawatan Respon Hasil Paraf
Tggl x

21/8/ 1 1. Memonitor pola tidur 1. Pasien mengatakan


2022 2. Mengontrol lingkungan sudah bisa tidur
pasien dnegan nyenyak di
pagi dan malam hari
2. Lingkungan pasien
terliat rapi dan bersih
EVALUASI NYERI AKUT
Hari/tggl Jam No. Evaluasi Paraf
Dx

21/8/202 2 S : Pasien mengatakan rasa nyeri di pinggang sudah


2 sangat berkurang, pasien mengatakan nyeri yang dirasakan
hilang timbul
O : Keadaan umum : sedang, pasien merasa lebih segar,
tidur sudah nyenyak,sudah tidak ada respon menarik diri,
A : Masalah nyeri akut teratasi
P : Hentikan Intervensi
EVALUASI KONSTIPASI
Hari/tggl Jam No. Evaluasi Paraf
Dx

S: Pasien mengatakan sudah bisa BAB, dengan


21/8/202 konsistensi cair dan sedikit
2
O: - Pasien tampak rileks setelah diberikan Latihan nafas
dalam
- DC dan NGT pada pasien telah dilepas
- Tidak terdapat distensi abdomen
-. Perut sudah tidak kembung

A:Masalah konstipasi teratasi seluruhnya

P: Hentikan intervensi
EVALUASI G.POLA TIDUR
Hari/tggl Jam No. Evaluasi Paraf
Dx

1 S:
21/8/202 -Pasien mengatakan saya sudah bisa tidur nyenyak saat
2 siang dan kemarin malam saya bisa tidur.
O:
-Sudah tidak terlihat jantung mata, pasien terlihat lebih
segar, mukosa bibir lembab dan pasien serta lingkungan
lebih rapi.
Keadaan umum : sedang
A:
-Masalah gangguan pola tidur teratasi sepenuhnya.
P:
-Hentikan intervensi.
Thanks
Do you have any questions?
youremail@freepik.com
+91 620 421 838
yourwebsite.com

CREDITS: This presentation template was created by Slidesgo, and includes


icons by Flaticon and infographics & images by Freepik

Please keep this slide for attribution


Agriculture icon pack

Anda mungkin juga menyukai