Anda di halaman 1dari 31

ASUHAN KEPERAWATAN

PADA Ny. S DENGAN DIAGNOSA MEDIS DEMAM TYPHOID

DIRUANG B3 KLINIK SARAS COLOMADU


Disusun untuk memenuhi tugas praktik klinik Keperawatan
Medikal Bedah

Disusun Oleh :
Kelompok 1 :
1. Oktavia Tri Utami (P21044)
2. Neysa Septia Sari (P21088)
3. Intan Fatmimah (P21131)
4. Anisa Nurkholifah (P21063)

PROGRAM STUDI DIPLOMA TIGA KEPERAWATAN


FAKULTAS ILMU KESEHATAN
UNIVERSITAS KUSUMA HUSADA
SURAKARTA TAHUN AJARAN 2022/2023
ASUHAN KEPERAWATAN
PADA Ny. S DENGAN DIAGNOSA MEDIS DEMAM TYPHOID
DIRUANG B3 KLINIK SARAS COLOMADU

Tgl/Jam MRS : 23 November 2022 / 13.00 WIB


Tanggal/Jam Pengkajian : 23 November 2022 / 18.00
WIB Metode Pengkajian : Autoanamnesa
Diagnosa Medis : DEMAM TYPHOID
No. Registrasi : 32xxx

I. BIODATA
1. IDENTITAS KLIEN
Nama Klien : Ny.S
Alamat : Tegal mulyo 1/8 Pabelan
Umur : 45 Tahun
Agama : Islam
Status Perkawinan : Sudah menikah
Pekerjaan : Ibu rumah tangga

2. Identitas Penanggung jawab


Nama : Tn . E
Umur : 47 Tahun
Alamat :Tegal mulyo 1/8 Pabelan

Hubungan dgn Klien : Suami dari Pasien

II. RIWAYAT KEPERAWATAN


1. Keluhan Utama
Pasien mengatakan pusing

2. Riwayat Penyakit Sekarang


Pasien mengeluh pusing sakit kepala mual dan muntah pada
tanggal 23 novermber 2022 kemudian pasien meminta anaknya untuk
diantar ke klinik saras. Setelah sampai diklinik saras pasien
melakukan pemeriksaan , hasil pemeriksaan didapat tekanan darah
tinggi yaitu 140/100,dengan nadi 86x/m, Spo2 98%, suhu 36,5 C,
kemudian dokter menyarankan cek darah dan pemasangan infus di
IGD dan pasien bersedia. Setelah hasil lab keluar dokter menyarakan
untuk rawat inap diruang B3.
3. Riwayat Kesehatan Dahulu
Pasien mengatakan dahulu memiliki riwayat hipertensi
4. Riwayat Kesehatan Keluarga
Pasien mengatakan keluarga memiliki riwayat hipertensi
Genogram :

Keterangan :
: sudah meninggal
: laki-laki
:
perempuan
: pasien
: garis serumah
: garis perkawinan
: garis keturunan

III. PENGKAJIAN POLA KESEHATAN FUNGSIONAL


1. Pola Persepsi dan Pemeliharaan Kesehatan
a. Sebelum sakit, pasien mengatakan jika sakit hanya
meminum obat-obatan biasa dari warung karena pasien
berfikir penyakit yang diderita hanya penyakit ringan akibat
kelelahan,dibawa kerumah sakit hanya ketika sakit parah
sehingga pasien berfikir akan sembuh dengan sendirinya
menggunakan obat warung
b. Selama perawatan, Pasien mengatakan baru tahu tentang
penyakitnya setelah di diagnosa oleh Dokter. Di dalam
keluarganya bila ada yang sakit akan segera dibawa ke
pelayanan kesehatan terdekat seperti puskesmas atau rumah
sakit untuk mendapatkan pengobatan.

2. Pola Nutrisi / Metabolik


KETERANGAN SEBELUM SAKIT SELAMA SAKIT

Frekuensi 3 kali sehari 3 kali sehari


Jenis Nasi, lauk, sayur, Bubur, lauk,
buah, teh, air putih sayur, teh, air putih
Porsi 1 porsi habis ½ porsi
Keluhan Tidak ada Mual

3. Pola Eliminasi
a. BAB
KETERANGAN SEBELUM SELAMA SAKIT
SAKIT
Frekuensi 2 kali sehari 1 kali sehari
Konsistensi Lunak berbentuk Sedikit lebih lunak dari
Biasanya
Bau Khas Khas
Warna Kuning Kuning, tidak ada darah
kecoklatan
Keluhan Tidak ada Tidak ada

b. BAK
KETERANGAN SEBELUM SAKIT SELAMA SAKIT
Frekuensi 4-5 kali sehari 3 kali sehari
Jumlah 250 cc sekali BAK 100 cc sekali BAK
Bau Amoniak Amoniak
Warna Kuning pucat Kuning pucat
Keluhan Tidak ada Tidak ada

ANALISA KESEIMBANGAN CAIRAN SELAMA PERAWATAN


Intake Output Analisa
Makanan Urine Intake
Output
Minuman Feses Balance = Intake – Output
Infus IWL =
Total = Total =

4. Pola Aktivitas dan Latihan

Kemampuan Sebelum Sakit Sesudah Sakit


Perawatan Diri
0 1 2 3 4 0 1 2 3 4

Makan / Minum  
Mandi  
Toileting  
Berpakaian  
Mobilitas di  
tempat tidur
Berpindah  
Ambulansi/  
ROM
Keterangan :
0 : mandiri, 1 : dengan alat bantu, 2 : dibantu orang lain, 3 :
dibantu orang lain dan alat, 4 : tergantung total

II. Pola Istirahat Tidur


Keterangan Sebelum Selama Sakit
Sakit
6-7 jam 5-6 jam sehari
Jumlah jam
sehari
Gangguan tidur Tidak ada Sesekali terbangun

Perasaan waktu tidur Nyaman terasa mengantuk


dan lelah

III. Pola Kognitif – Perseptual


a. Sebelum sakit : Pasien dapat berbicara dengan normal dan dapat
memahami pembicaraan, kemampuan penginderaan seperti
pegelihatan, pendenganran, penciuman, perabaan, dan
pengecapan masih berfungsi dengan normal.
b. Selama sakit : pasien terlihat masih bisa berkomunikasi tetapi
secara perlahan, masih bisa merasakan sakit pada bagian tangan
yang di infus dan dibagian kepala.
IV. Pola Persepsi dan Konsep Diri
a. Persepsi Diri
- Sebelum sakit, pasien mengatakan ingin sembuh dari penyakit
yang dideritanya.
- Selama sakit, pasien mengatakan bersedia diberi tindakan
selama perawatan dan mau meminum obat untuk
menghilangkan nyeri
b. Konsep Diri
- Sebelum sakit, pasien merupakan ibu rumah tangga yang
memiliki hubungan baik dengan anak,suami dan tetangga
sekitar rumahnya.
- Selama sakit, pasien mengatakan tidak malu dengan
penyakitnya, pasien mengatakan ingin segera sembuh dari
penyakitnya.
V. Pola Hubungan Peran
a. Sebelum sakit : Pasien merupakan seorang ibu rumah tangga yang
melakukan kegiatan sehari- harinya dirumah bersama suami dan
anaknya.
b. Selama sakit : Pasien mengatakan belum bisa melakukan aktivitas
beberapa kegiatan harus dibantu teman dan belum bisa pulang
ke rumah.
VI. Pola Seksualitas Reproduksi
Pasien masih berhubungan baik dengan suaminya,pasien tidak memiliki
masalah dengan menstruasinya.
VII. Pola Mekanisme Koping
a. Sebelum sakit : Pasien mengatakan berhubungan baik dengan siapa
saja.
b. Selama sakit : Pasien terlihat baik dengan tenaga kesehatan
maupun dengan keluarga dan suami yang menemaninya.
VIII. Pola Nilai dan Keyakinan
a. Sebelum sakit : Pasien mengatakan sholat 5 dirumah.

b. Selama sakit : Pasien mengatakan selalu berdoa kepada Allah SWT


agar diberi kesembuhan dan yakin bahwa Allah SWT akan
menyembuhkan sakit yang diderita.
IV. PEMERIKSAANFISIK
1. Keadaan/PenampilanUmum
a. Kesadaran : Composmentis
b. Tanda-TandaVital
 Tekanan Darah : 140/100 mmHg
 Nadi
- Frekuensi : 86x/menit
- Irama : Teratur
- Kekuatan : Kuat berdenyut
 Pernafasan
- Frekuensi : 2 0 x / me n i t
- Irama : Teratur
 Suhu : 36,5°C
2. Kepala
 Bentuk Kepala : Mesocephalic, Simetris
 Kulit Kepala : Bersih, tidak ada lesi
 Rambut : Bersih tidak ada ketombe
3. Muka
a.Mata
 Palpebra : Normal,
 Konjungtiva : Tidak anemis
 Sclera : Tidak ikterik
 Pupil : Isokor
 Reflek Terhadap Cahaya : Terdapat reflek
cahaya +
 Penggunaan alat bantu penglihatan : Tidak
menggunakan alat bantu penglihatan
b. Hidung : Bersih, simetris, tidak terdapat kelainan.
c. Mulut : Mukosa bibir kering, bibir tampak kemerahan,
lidah putih terdapat radang, tidak ada pembesaran
tongsil, tidak ada stomatitis, terdapat gangguan
menelan dan pengecapan rasa
d.Gigi : Gigi terlihat bersih, tidak ada perdarahan
dalam gigi.
e. Telinga : Bersih,tidak terdapat gangguan pendengaran
4. Leher : Tidak ada pembesaran vena jugularis, tidak ada
pembesaran kelenjar tiroid, tidak ada prmbesaran
kelenjar limfe
5. Dada (Thorax)
 Paru-paru
- inspeksi : simetris, tidak ada jejas
- palpasi : tidak ada nyeri tekan
- perkusi : sonor
- auskultasi : tidak ada ronki
 Jantung
- inspeksi : simetris, tidak ada jejas
- palpasi : tidak ada nyeri tekan
- perkusi : jantung normal
- auskultasi :

6. Abdomen
Inspeksi : umbilikus tampak, Warna

kulit sawo matang

Auskultasi : Bising usus normal

Perkusi : Thympani

Palpasi : Tidak terdapat nyeri tekan, tidak terdapat benjolan

7. Genetalia

Tidak terdapat iritasi dan infeksi, tidak terdapat nyeri, tidak ada
gangguan seksualitas, tidak memakai kateter urine
8. Rektum
Tidak ada nyeri, tidak ada benjolan, tidak ada hemoroid
9. Ekstremitas
a. Atas
 Kekuatan otot kanan dan kiri : Kekuatan otot ektremitas
atas baik.
 ROM kanan dan kiri : Pasien masih
dapat melakukan pergerakan dengan baik
 Perubahan bentuk tulang : Tidak ada perubahan
bentuk tulang
 Perabaan Akral : Akral teraba hangat
 Pitting edema : tidak ada pitting edema
b. Bawah
 Kekuatan otot kanan dan kiri : Kekuatan otot
ekstremitas bawah baik.
 ROM kanan dan kiri : Pasien masih
dapat melakukan pergerakan dengan baik
 Perubahan bentuk tulang : Tidak ada perubahan
bentuk tulang
 Perabaan Akral : akral teraba hangat
 Pitting edema : tidak ada pitting edema
V. PEMERIKSAAN PENUNJANG

HEMATOLOGI

Pemeriksaan Hasil Nilai Normal

Hemoglobin 13,2 P : 12 – 17 gr%

W : 11-16 gr%

Lekosit 27.200 4.300 – 10.000/mm3

Eritrosit 4,5 P : 4,5 – 5,5 jt/mm3

W : 4,0 – 5,2 jt/mm3

Trombosit 329.000 150.000 – 450.000/mm3

Hematokrit 36,5 P :36 – 50 vol%

W : 35 – 49 vol %

Hitung jenis :

-Segmen 83 43-76%

-Limfosit 12 17-48%

-Monosit 4 4-10 %

IMMUNOSEROLOGI

Pemeriksaan Hasil Nilai Normal

Widal

Salmonella Thypi O 1/60 <1/60

Salmonella Parathypi CO 1/60 <1/60

Salmonella Thypi H 1/60 <1/60

Salmonella Parathypi CH 1/80 <1/60


VI. TERAPI MEDIS
Hari/tgl Jenis terapi Dosis Golongan & Fungsi
kandungan
23 Infus RL 20 Tpm/ 8 Cairan Memenuhi
500 ml jam
november Elektrolit kebutuhan
2022 kandungan cairan elektrolit
setiap 500 dalam tubuh.
ml larutan
mengandun
g 3,0 g
NaCl, 0,15
g kcl, 0,10
g
CaCl2.2H2
O, DAN
1,55 G
Naterium
Laktat.
Injeksi 50 mg/12 j Obat keras, Untuk
Ranitidin
50 mg tiap ml mengobati luka
larutan pada dinding
injeksi lambung dan
mengandu usus yang terjadi
ng akibat
Rantidine peningkatan
HCL 25 asam lambung
mg
Injeksi 500/12 jam Norages
-Mengatasi nyeri
Norages
1 ml/ 500 mg injeksi
berat,akut dan
mengandung
kronis seperti pada
zat aktif
keadaan penyakit
metamizole rematik, sakit
sodium. kepala, sakit gigi,
Metamozole nyeri setelah
merupakan kecelakaan atau
obat habis operasi-.
golongan non -mengatasi nyeri
steroidal anti yang disebabkan
inflamator oleh kejang otot
drugs(nsaid) akut dan kronis
yang seperti gangguan
memiliki sifat pada aliran normal
anti nyeri isi usus atau
atau saluran
analgesis,anti pencernaan,
demam(antipi kejang otot,
retik) saluran
berkerja empedu,saluran
dalam kemih bagian
menghambat bawah, gangguan
siklook ginjal.
sigenase(CO
X)-1 dan 2
sehingga
menghambat
produksi

Injeksi 1000/12 jam Obat keras


Cefotaxime mengandung
1000 mg cefotaxime Obat antibiotik
sodium setara
dengan untuk mengobati
cefotaxime 1.0 berbagai penyakit
gr
infeksi bakteri
Omeprazole 20 mg/ hari Golongan Untuk mengatasi
20 mg
obat keras penyakit yang
proton disebabkan oleh
pump asam lambung
inhbilator berlebih
kandungan
omeprazol
e
Antasida 4x Obat bebas.
Untuk
tablet 400mg/hari
400 mg Kandungan
mengurangi nyeri
alumunium
lambung yang
hydroxide
disebabkan oleh
200 mg , kelebihan asam
magnesium lambung gastritis
hydroxide
200mg
24 Infus RL 20 Tpm/ 8 Cairan Memenuhi
500 ml jam
november Elektrolit kebutuhan
2022 kandungan cairan elektrolit
setiap 500 dalam tubuh.
ml larutan
mengandun
g 3,0 g
NaCl, 0,15
g kcl, 0,10
g
CaCl2.2H2
O, DAN
1,55 G
Naterium
Laktat.
Injeksi 50mg/ 12 Obat Keras, Untuk
Ranitidine jam tiap ml larutan
50mg mengobati luka
injeksi
mengandung pada dinding
Ranitidine
lambung dan
HCL 25mg
usus yang terjadi
akibat
peningkatan
asam lambung

Injeksi 500mg/ 12 Norages


-Mengatasi nyeri
jam
Novalgin injeksi
berat,akut dan
500mg mengandung
kronis seperti pada
zat aktif
keadaan penyakit
metamizole rematik, sakit
sodium. kepala, sakit gigi,
Metamozole nyeri setelah
merupakan kecelakaan atau
obat habis operasi-.
golongan non -mengatasi nyeri
steroidal anti
inflamator
yang disebabkan
drugs(nsaid)
oleh kejang otot
yang
akut dan kronis
memiliki sifat
seperti gangguan
anti nyeri
pada aliran normal
atau isi usus atau
analgesis,anti saluran
demam(antipi pencernaan,
retik) kejang otot,
berkerja saluran
dalam empedu,saluran
menghambat kemih bagian
siklook bawah, gangguan
sigenase(CO ginjal.
X)-1 dan 2
sehingga
menghambat
produksi
Injeksi 1000 mg/ 12 Obat keras  Obat antibiotik
Cefotaxime jam mengandung untuk mengobati
1000 mg cefotaxime berbagai penyakit
sodium setara infeksi bakteri
dengan
cefotaxime 1.0
gr
Omeprazole 20 mg/ hari Golongan Untuk mengatasi
20 mg
obat keras penyakit yang
proton disebabkan oleh
pump asam lambung
inhbilator berlebih
kandungan
omeprazol
e
Antasida tablet 4x Obat bebas.
Untuk mengurangi
400 mg 400mg/hari
Kandungan
nyeri lambung yang
alumunium
disebabkan oleh
hydroxide
kelebihan asam
200 mg , lambung gastritis
magnesium
hydroxide
200mg
25 Injeksi 50 mg/ 12 Obat Keras, Untuk
Ranitidine jam tiap ml larutan
November 50mg mengobati luka
injeksi
2022 mengandung pada dinding
Ranitidine
lambung dan
HCL 25mg
usus yang terjadi
akibat
peningkatan
asam lambung

Injeksi 1000 mg/ 12 Obat keras  Obat antibiotik


Cefotaxime jam mengandung untuk mengobati
1000 mg cefotaxime berbagai penyakit
sodium setara infeksi bakteri
dengan
cefotaxime 1.0
gr
Omeprazole 20 mg/ hari Golongan Untuk mengatasi
20 mg
obat keras penyakit yang
proton disebabkan oleh
pump asam lambung
inhbilator berlebih
kandungan
omeprazol
e
Antasida 4x Obat bebas.
Untuk
tablet 400mg/hari
400 mg Kandungan
mengurangi nyeri
alumunium
lambung yang
hydroxide
disebabkan oleh
200 mg ,
kelebihan asam
magnesium lambung gastritis
hydroxide
200mg
Injeksi 500 mg/ 12  untuk Metamizole
Norages jam mencegah bekerja dengan
500mg gangguan menghambat
syaraf, produksi
kekurangan prostaglandin
vitamin B. dalam
Selain itu, menyebabkan
dapat nyeri,
meningkatkan pembengkakan,
nafsu makan dan demam
dan masa Norages injeksi
pemulihan adalah obat untuk
setelah sakit mengatasi nyeri
berat akut dan
kronis

VII.ANALISIS DATA
Nama : Ny. S No.CM : 32xxx
Umur : 45 tahun Diagnosa Medis : Demam typhoid

No Hari/ Data Fokus Masalah Etiologi Diagnosis Ttd


. Tanggal Keperawatan
1. 23 DS :
November - Pasien
2022 mengeluh
sakit kepala
DO :

IV. PRIORITAS DIAGNOSIS KEPERAWATAN


IX. RENCANA KEPERAWATAN

Nama : Ny. S No.CM : 32xxx


Umur : 45 tahun Diagnosa Medis : Demam typhoid

No.DX Tujuan dan Kriteria Intervensi Ttd


Hasil
1 Setelah dilakukan
intervensi Observasi
keperawatan selama
3 x 24 jam maka Terapeutik
kebersihan jalan
nafas meningkat
dengan kriteria Edukasi
hasil :
-
Kolaborasi

-
X. TINDAKAN KEPERAWATAN
Nama : Nn.Y No.CM : 38xxx
Umur : 22 tahun Diagnosa Medis : ISPA

Hari/tgl No Implementasi Respon Paraf


/jam .dx
Sabtu/12- 1 Memanajemen Jalan S : klien mengatakan
Nafas
11-2022 sesak nafas dan
- Monitor pola
tenggorokan terasa
15.00
nafas
sakit
O : RR 18x /menit
- Memonitor S: -
bunyi nafas O : pasien
tambahan (mis. tampak didapati
Gurgling, suara tambahan
mengi, ronkhi
wheezing,
ronkhi kering)

- Memposisikan S : pasien
semi fowler mengatakan nyaman
atau fowler dengan posisi semi
Fowler
O : Pasie tampak
nyaman dan lebih
rileks
- Memberikan S : pasien
minum hangat mengatakan mau
minum air hangat
O : pasien tampak
kooperatif
- Menganjurkan S : pasien
asupan cairan mengatakan akan
200 mili per sering minum
hari terutama minum air
putih
O : pasien
tampak paham
akan kebutuhan
cairan dalam
tubuh selama
sakit
- Mengajarkan S : pasien
teknik batuk mengatakan mampu
efektif melakukan batuk
efektif
O : pasien tampak
mengerti dengan
teknik batuk efektif
Minggu/1 - Memonitor pola S : klien mengatakan
3-11-2022 Nafas mengalami
11.00
sesak nafas dan
tenggorokan terasa
sakit
O : RR 20 x /menit
- Memonitor S:-
bunyi nafas O : pasien
tambahan (mis. tampak didapati
Gurgling, suara tambahan
mengi, ronkhi
wheezing,
ronkhi kering)
- Menganjurkan S : pasien
asupan cairan mengatakan akan
200 mili per sering minum
hari terutama minum air
putih
O : pasien tampak
Paham akan
kebutuhan cairan
selama sakit
- Mengajarkan S : pasien
teknik batuk mengatakan mampu
efektif melakukan batuk
efektif
O : pasien tampak
Mengeerti dengan
langkah- langkah
teknik batuk efektif
Senin/14- - Memonitor S : klien mengatakan
11-2022 pola nafas tidak mengalami
19.00 sesak nafas
O : RR 20 x /menit
SPO2: 98%
- Memberikan S : pasien
minum hangat mengatakan mau
minum air hangat
O : pasien tampak
kooperatif
- Megajarkan S : pasien
teknik batuk mengatakan mampu
efektif melakukan batuk
efektif
O : pasien tampak
Mengerti dengan
langkah- langkah
teknik batuk efektif
-Mengkolaborasi S : pasien
pemberian mengatakan bersedia
Nebulizer diberikan nebulizer
sesuai O : pasien tampak
program dari kooperatif, nyaman,
dokter dan lebih rileks.

XI. CATATAN KEPERAWATAN


Nama : Nn.Y No.CM : 38xxx
Umur : 22 tahun Diagnosa Medis : ISPA

No Hari/tgl Evaluasi Paraf


.dx /jam
1 Sabtu/12- S :pasien mengatakan batuk terus menerus,
11-2022 tenggorokan sakit, dan sedikit sesakjika
15.00 bernafas.
O:
- RR 18 x /menit
- Pasien tampak lemas
A : bersihan jalan nafas tidak efektif belum
teratasi
P : lanjutkan intervensi manajemen pola nafas
- monitor pola nafas
- beri minum hangat
- ajarkan teknik batuk efektif
2 Minggu/1 S : pasien mengatakan batuk berdahak dan
3-11-2022 tenggorokan sakit
O:
11.00
- Pasien tampak lemas
- RR 20 x /menit
A : bersihan jalan nafas tidak efektif belum
teratasi
P : lanjutkan intervensi manajemen pola nafas
- ajarkan teknik batuk efektif
- berikan minum hangat
- kolaborasi dengan dokter pemberian
nebulizer

3 Senin/14- S : pasien mengatakan batuk sudah


11-2022 reda,tetapi masih sedikit sesak nafas
19.00 O:
- RR 20 x /menit
- SPO2 98%
A : bersihan jalan nafas tidak efektif belum
teratasi
P : lanjutkan intervensi manajemen pola nafas
- kolaborasi pemberian nebulizer
- ajarkan teknik batuk efektif
- berikan minum hangat

4 Senin/14- S : pasien mengatakan setelah diberikan


11-2022 nebulizer pasien merasa lega dan tidak merasa
20.00 sesak saat bernafas
O:
- RR 20 x /menit
- Pasien tampak tenang
A : bersihan jalan nafas tidak efektif sudah
teratasi
P : Lanjutkan intervensi di rumah dengan
meminum obat pulang yang sudah diresepkan
oleh Dokter.

Anda mungkin juga menyukai