Anda di halaman 1dari 19

ASUHAN KEPERAWATAN GERONTIK

PADA Tn. S DENGAN HIPERTENSI


DI DESA RANDUSARI RW 30 KELURAHAN MOJOSONGO,
KECAMATAN JEBRES, KOTA SURAKARTA
Disusun untuk Memenuhi Penugasan Stase Keperawatan Gerontik
Prodi Keperawatan Program Sarjana

Disusun Oleh :
RIZQI AKHLAQUL KARIMAH
NIM S18043

PROGRAM STUDI KEPERAWATAN PROGRAM SARJANA


FAKULTAS ILMU KESEHATAN
UNIVERSITAS KUSUMA HUSADA
SURAKARTA
2021/2022
ASUHAN KEPERAWATAN GERONTIK
PADA KELUARGA Tn. S DI WILAYAH NGEMPAK SUTAN RT 03/ RW
37 MOJOSONGO SURAKARTA
A. BIODATA
I. Identitas Klien
Nama Klien : Tn. S
Alamat : Desa Randusari RW 30
Umur : 80 tahun
Agama : Islam
Status Perkawinan: Kawin
Pendidikan : Sekolah Rakyat
Pekerjaan : Tidak Bekerja
2. Identitas Penanggung Jawab
Nama : Ny. W
Umur : 70 tahun
Pendidikan : SD
Pekerjaan : Tidak bekerja
Alamat : Desa Randusari RW 30
Hubungan dengan klien : Istri
3. Riwayat Kesehatan
Keluhan utama :
Pusing setiap pagi setelah bangun tidur
Riwayat penyakit sekarang :
Tn. S usia 80 tahun mengeluh setiap pagi saat bangun tidur terasa
pusing, pusing terasa nyeri cekot-cekot. Nyeri dirasakan sudah sekitar
1 bulan yang lalu. P : nyeri dirasakan saat bangun tidur, Q : nyeri
terasa cekot-cekot, R : nyeri dirasakan pada seluruh kepala, S : skala
nyeri 4 dari 10, T : nyeri hilang saat sudah melakukan aktifitas, klien
tampak gelisah dan meringis kesakitan saat nyeri terjadi. TD : 140/90,
N : 90 x/menit, RR : 20x/menit.
Riwayat penyakit dahulu :
Tn. S pernah mengalami kecelakaan sehingga Tn. S pernah dirawat di
Rumah Sakit
Riwayat Kesehatan Keluarga :
Keluarga Tn. S tidak ada yang memiliki riwayat sakit pusing setelah
bangun tidur seperti yang sedang dialami Tn. S saat ini.

II. POLA FUNGSI KESEHATAN (GORDON)


1. Persepsi terhadap Kesehatan
a. Tingkat pengetahuan kesehatan / penyakit meliputi
sebelum sakit dan selama sakit
Sebelum Sakit : Tn.S mengatakan sehat adalah ketika
Tn.S dapat melakukan segala aktivitas
tanpa adanya gangguan.
Selama Sakit : Tn.S mengatakan sehat adalah ketika
Tn.S dapat melakukan segala aktivitas
tanpa adanya gangguan.
b. Perilaku untuk mengatasi masalah Kesehatan meliputi
sebelum sakit dan selama sakit
Sebelum Sakit : Tn.S mengatakan cara mengatasi
masalah Kesehatan dengan cara bermain
dengan cucu dan tidur
Selama Sakit : Tn.S mengatakan cara mengatasi
masalah Kesehatan dengan cara bermain
dengan cucu dan tidur
c. Faktor-faktor resiko sehubungan dengan Kesehatan
Tn.S mengatakan jika merasa kelelahan akan merasa
lemas dan gemetar.
2. Pola aktivitas dan Latihan
Pengkajian Baryhel Indeks/ Katz Indeks

Keterangan Sebelum sakit Selama sakit


Kemampuan perawatan 0 1 2 3 4 0 1 2 3 4
diri
Makan/minum √ √
Mandi √ √
Toileting √ √
Berpakaian √ √
Mobilitas ditempat tidur √ √
Berpindah √ √
Ambulas/ROM √ √
Keterangan: 0: mandiri, 1: dengan alat bantu, 2: dibantu
orang lain, 3: Antu orang lain dan alat, 4: tergantung
total.

3. Pola istirahat tidur

Keterangan Sebelum Sakit Selama Sakit


Jam mulai tidur 8 malam 8 malam
Jam bangun tidur 5 pagi 5 pagi
Somnambulisme tidak Tidak
Tn.S terkadang sulit
Kualitas dan kuantitas
nyaman tidur
jam tidur

4. Pola nutrisi – metabolisme

Keterangan Sebelum Sakit Selama Sakit


Frekuensi 3x Sehari 3x Sehari
Nasi sayur , tempe, Nasi sayur , tempe,
Makanan kesukaan
tahu tahu
Frekuensi dan kualitas
3 gelas sehari 4 – 5 gelas sehari
minum sehari
BB 60 kg 56 kg
5. Pola eliminasi

BAB
Keterangan Sebelum sakit Selama sakit
Frekuensi 1x setiap pagi 1x setiap pagi
Nyeri Tidak Tidak
Kualitas Lancar Lancar

BAK

Keterangan Sebelum sakit Selama sakit


Frekuensi 6 x/hari 7 x/hari
Nyeri Tidak Tidak
Kualitas Lancar Lancar

6. Pola kognittif perceptual


Pengkajian SPMSQ/MMSE :
a. SPMSQ
Skor
Pertanyaan Jawaban
+ - No
- 1. Tanggal berapa hari ini? Tidak tahu
+ 2. Hari apa sekarang ini? Minggu
+ 3. Apa nama tempat ini? Rumah
+ 4. Dimana alamat anda? Desa Randusari
+ 5. Berapa umur anda? 80 Tahun
+ 6. Kapan anda lahir? Tahun 1940
+ 7. Siapa presiden Indonesia Jokowi
sekarang?
+ 8. Siapa presiden sebelumnya? SBY
+ 9. Siapa nama kecil ibu anda? Ibu Wayem
+ 10. Pengurangan, 20-3 dan 17, 14, 11, 8, 5, 3
hasilnya kembali dikurangi 3
dan seterusnya
Jumlah Kesalahan Total 1
Kesimpulan:
1. Kesalahan 0 – 2 = Fungsi intelektual utuh
2. Kesalahan 3 – 4 = Kerusakan intelektual Ringan
3. Kesalahan 5 – 7 = Kerusakan intelektual Sedang
4. Kesalahan 8 – 10 = Kerusakan intelektual Berat
Keterangan:
a. Bisa dimaklumi bila lebih dari 1 (satu) kesalahan bila
subyek hanya berpendidikan SD
b. Bisa dimaklumi bila kurang dari 1 (satu) kesalahan bila
subyek mempunyai pendidikan lebih dari SD
c. Bisa dimaklumi bila lebih dari 1 (satu) kesalahan untuk
subyek kulit hitam, dengan menggunakan kriteria
pendidikan yang lama

Kesimpulan : Tn. S memiliki fungsi intelektual utuh

b. MMSE
Nilai
Skor Pertanyaan
Maksimum
Orientasi
5 4 Tahun : -
Musim : Hujan
Tanggal : -
Hari : Minggu
Bulan : Desember
5 5 Dimana kita:
Negara : Indonesia
Wilayah : Jawa Tengah
Kota : Solo
Di : Rumah
Ruang : Teras
Registrasi
3 3 3 Objek : Meja, baju, rumah
Tn. S mampu menyebutkan kembali objek
yang di perintahkan
Perhatian dan Kalkulasi
5 5 Menghitung mundur dimulai dari angka 100
kemudian dikurangi 5-7 tingkat
100, 93, 86, 79, 72, 65, ......
Mengingat
3 3 Meminta untuk mengulang ketiga objek diatas
Berikan 1 poin untuk setiap kebenaran
Tn. S dapat menyebutkan 3 Meja, baju, rumah
Bahasa
1 - Pasien disuruh membaca
Mata pasien sudah tidak dapat melihat tulisan
dengan jelas
1 1 Pasien disuruh melakukan perintah “ambil
kertas ini, lipatlah menjadi dua”
Pasien dapat melakukan perintah dengan baik
1 1 Pasien disuruh menulis dengan spontan
Pasien dapat menulis
1 1 Pasien disuruh menyalin gambar dengan
spontan
Pasien dapat menyalin gambar yang ada di
kertas
Nilai Total : 23
Keterangan:
a. > 23 : aspek kognitif dari fungsi mental baik
b. 18-22 : kerusakan aspek fungsi mental ringan
c. ≤ 17 : terdapat kerusakan aspek mental berat.

Kesimpulan : Tn. S memiliki aspek kognitif dan fungsi mental


yang baik

7. Pola konsep / persepsi diri (gambaran diri, identitas diri,


peran diri, ideal diri, harga diri)
Gambaran Diri : Tn.S mengatakan tidak ada bagian
tubuh yang tidak disukai.
Identitas Diri : Tn.S mengatakan hanya ingin menjadi
kakek yang baik untuk cucu.
Peran Diri : Tn.S mengatakan berperan sebagai
kepala keluarga Ideal Diri : Tn.S mengatakan saat ini
merasa sangat Bahagia
karena bisa melihat anak cucu setiap hari.
Harga Diri : Tn.S mengatakan merasa berharga
karena masih dapat melakukan aktivitas
sehari-hari.
8. Pola koping
Cara pemecahan masalah : Tn.S mengatakan cara
mengatasi masalah dengan cara meminta pertimbangan
dengan anak, serta bermain dengan cucu dan tidur.
9. Pola seksual-reproduksi
a. Adakah gangguan pada kelamin
Tn.S mengatakan tidak memiliki gangguan pada kelamin
b. Anak berapa?
Tn.S mengatakan memiliki anak 2, yang terdiri dari
anak perempuan dan laki-laki.
c. Masih punya suami/istri
Tn.S masih memiliki istri bernama Ny.W
10. Pola peran hubungan
a. Hubungan dengan anggota keluarga
Tn.S mengatakan berhubungan baik dengan anggota keluarga.
b. Dukungan keluarga
Tn.S mengatakan Ny.W selalu memberikan dukungan,
begitu juga dengan anak cucunya.
c. Hubungan dengan tetangga dan masyarakat
Tn.S mengatakan sering bercengkrama dengan tetangga
sekitar.
11. Pola nilai dan kepercayaan
a. Persepsi keyakinan
Tn.S mengataka taat ibadah dan juga melaksanakan sholat 5
waktu.
b. Tindakan berdasarkan keyakinan
Tn.S mengatakan melaksanakan sholat 5 waktu.

II. FAKTOR LINGKUNGAN


1. Luas rumah / wisma
Luas rumah pasien 6x10 m2
2. Keadaan lingkungan dalam rumah/ wisma
a. Penerangan
Rumah Tn.S cukup luas dan memiliki banyak pencahayaan
b. Kebersihan dan kerapian
Rumah Tn.S terlihat berantakan karena banyak
tumpukan barang bekas plasitik/rosok di depan rumah.
Perabotan rumah tangga juga terlihat banyak

c. Pembagian ruangan

Saat observasi tampak ruangan terdiri dari 3 kamar tidur


yang berdinding tembok, 1 kamar mandi, 1 dapur
terbuka, ruang tamu, dan ruang makan.
d. Sirkulasi udara
Saat observasi tampak memiliki 1 pintu utama, dan
memiliki ventilasi yang cukup
e. Keamanan
Tn.S mengatakan didaerah rumahnya termasuk daerah
yang aman, dan dalam 1 tahun ini tidak ada kasus
pencurian.
f. Sumber air minum
Tn.S mengatakan sumber air minum memberi air galon.
g. Ruang pertemuan
Tn.S mengatakan tidak ada ruang pertemuan tetapi
terdapat ruang tamu dan juga ruang keluarga yang
menjadi 1 tempat.
3. Keadaan luar rumah/ wisma
a. Pemanfaat halaman
Halaman Rumah Tn.S digunakan untuk menempatkan
barang bekas plastic/rosok yang dipilah-pilah sebelum
dijual.
b. Pembuangan air limbah
Air limbah bekas mencuci atau yang lainnya tersalur
pada pembuangan air yang menuju ke selokan
c. Pembuangan sampah
Sampah biasanya diletakan depan rumah dan dibakar

d. Sanitasi
Tn.S mengatakan untuk sumber air berasal dari sumur bor.
e. Sumber pencemaran
Tidak ada sumber pencemaran dikarenakan rumah Tn.S
jauh dari pabrik. Tetapi air berasal dari sumur bor tidak
bisa diminum karena kurang enak.

III. PELAYANAN KESEHATAN


1. Fasilitas Kesehatan yang tersedia
Di dekat rumah Tn.S terdapat praktik dokter, klinik, puskesmas
dan Rumah Sakit.
2. Jumlah tenaga Kesehatan
Jumlah tenaga kesehatan di sekitar rumah Tn.S hanya ada
Dokter, Perawat, Bidan dan Apoteker.
3. Tindakan pencegahan terhadap penyakit
Saat dilakukan pengkajian Tn.S mengatakan bahwa kader
desa setiap 1 bulan sekali selalu mengecek Kesehatan Tn.S
dan warga yang lain.
4. Jenis pelayanan Kesehatan yang tersedia Klinik dan
Puskesmas

IV. PEMERIKSAAN FISIK


1. Sistem musculoskeletal : Tn.S mengatakan tidak
memiliki gangguan tulang ekstermitas atas maupun bawah.
2. Sistem kardiovasculer : Tn.S mengatakan tidak
memiliki penyakit pada jantung maupun paru - paru
3. Sistem respirasi : Tn.S mengatakan tidak
memiliki gangguan pernafasan dan dapat menghirup udara
dengan baik
4. Sistem integument : CRT < 2 detik
5. Sistem urinaria : Tn.S mengatakan tidak
memiliki gangguan perkemihan

6. Sistem gastrointestinal : Tn.S mengatakan tidak


memiliki gangguan pada bagian perut.

V. TERAPI MEDIS
Jika lansia mengonsumsi obat-obatan : Tn.S sedang tidak
mengkonsumsi obat apapun.

Golongan
Hari/Tanggal/ Jenis Terapi Dosis Fungsi &
&
Jam Farmakologi
Kandungan
- - - - -
VIII. ANALISA DATA
No Data Diagnosis Keperawatan
1 DS: Nyeri akut (D.0077) berhubungan dengan
Tn. S mengatakan saat bangun tidur selalu merasa pusing, agen pencedera fisiologis dibuktikan
pusing disertai nyeri cekot-cekot dengan Tn. S mengatakan saat bangun
P : nyeri dirasakan pada saat bangun tidur tidur selalu merasa pusing, pusing disertai
Q : nyeri terasa cekot-cekot nyeri cekot-cekot, P : nyeri dirasakan
R : nyeri dirasakan pada seluruh kepala pada saat bangun tidur, Q : nyeri terasa
S : skala nyeri 4 dari 10 cekot-cekot, R : nyeri dirasakan pada
T : nyeri dirasakan saat bangun tidur dan hilang saat seluruh kepala, S : skala nyeri 4 dari
melakukan aktifitas 10, T : nyeri dirasakan saat bangun tidur
dan hilang saat melakukan aktifitas ,
DO : Pasien tampak gelisah dan meringis
Pasien tampak gelisah dan meringis kesakitan saat nyeri kesakitan saat nyeri terjadi, pasien
terjadi, pasien bersikap protektif terhadap kepala nya saat bersikap protektif terhadap kepala nya
terasa nyeri, pasien sulit tidur, TD : 140/90, N : 92 x/menit, saat terasa nyeri, pasien sulit tidur, TD :
RR : 20 x/menit 140/90

2 DS: Defisit Pengetahuan (D.0111) tentang


Tn. S mengatakan saat bangun tidur selalu merasa pusing, Tn. S
hipertensi berhubungan dengan kurang
mengatakan kurang mengetahui penyebab pusing yang terpapar informasi dibuktikan dengan Tn.
dideritanya dan bertanya kepada perawat, saat ditanya S mengatakan saat bangun tidur selalu
mengenai hipertensi pasien mengatakan kurang mengetahuimerasa pusing, Tn. S mengatakan kurang
tentang hipertensi mengetahui penyebab pusing yang
dideritanya dan bertanya kepada perawat,
DO: saat ditanya mengenai hipertensi pasien
Pasien sehari-hari suka makan yang asin untuk menambah mengatakan kurang mengetahui tentang
rasa karena gigi pasien sudah lepas semua, pasien hipertensi, pasien sehari-hari suka makan
menganggap hipertensi merupakan pengecekan tekanan darah, yang asin untuk menambah rasa karena
TD : 140/90, N : 92 x/menit, RR : 20 x/menit gigi pasien sudah lepas semua, pasien
menganggap hipertensi merupakan
pengecekan tekanan darah, TD : 140/90,
N : 92 x/menit, RR : 20 x/menit

IX. PRIORITAS DIAGNOSA KEPERAWATAN


1. Nyeri akut (D.0077) berhubungan dengan agen pencedera fisiologis dibuktikan dengan Tn. S mengatakan saat bangun
tidur selalu merasa pusing, pusing disertai nyeri cekot-cekot, P : nyeri dirasakan pada saat bangun tidur, Q : nyeri terasa
cekot-cekot, R : nyeri dirasakan pada seluruh kepala, S : skala nyeri 4 dari 10, T : nyeri dirasakan saat bangun tidur dan
hilang saat melakukan aktifitas , Pasien tampak gelisah dan meringis kesakitan saat nyeri terjadi, pasien bersikap protektif
terhadap kepala nya saat terasa nyeri, pasien sulit tidur, TD : 140/90
2. Defisit Pengetahuan (D.0111) tentang hipertensi berhubungan dengan kurang terpapar informasi dibuktikan dengan Tn. S
mengatakan saat bangun tidur selalu merasa pusing, Tn. S mengatakan kurang mengetahui penyebab pusing yang
dideritanya dan bertanya kepada perawat, saat ditanya mengenai hipertensi pasien mengatakan kurang mengetahui
tentang hipertensi, pasien sehari-hari suka makan yang asin untuk menambah rasa karena gigi pasien sudah lepas semua,
pasien menganggap hipertensi merupakan pengecekan tekanan darah, TD : 140/90
X. RENCANA KEPERAWATAN

Diagnosa Tujuan dan Kriteria Rasional TTD


No Intervensi (SIKI)
Keperawatan Hasil (SLKI)
1 Nyeri akut Setelah dilakukan Manajemen Nyeri a. Mengetahui drajat nyeri
(D.0077) asuhan keperawatan b. Memberikan ketenangan pada
(I.08238) :
berhubungan selama 3x24 jam klien dan mengurangi drajat
dengan agen diharapkan : Observasi : nyeri
pencedera nyeri akut teratasi c. Merilekskan tubuh dan
a. Identifikasi lokasi,
fisiologis megurangi nyeri yang dialami
dengan kriteria hasil :
khususnya pada karakteristik, durasi, d. Menurunkan ketegangan otot
Ny. W Tingkat Nyeri e. Terapi farmakologi dapat
frekuensi, kualitas,
meredakan nyeri
(L.08066) :
intensitas nyeri
a. Keluhan nyeri cukup
b. Identifikasi skala nyeri
menurun (4)
Terapeutik :
b. Meringis cukup
c. Berikan Teknik non
menurun (4)
farmakologi untuk
c. Gelisah cukup
mengurangi rasa nyeri
menurun (4)
(Teknik relaksasi napas
d. Sikap protektif
dalam)
menurun (5)
Edukasi:
e. Kesulitan tidur
d. Ajarkan teknik
cukup menurun (4)
nonfarmakologi untuk
mengurangi rasa nyeri
Kolaborasi :
Kolaborasi pemberian
analgesik
2 Defisit Setelah dilakukan Edukasi Kesehatan a. Mengetahui tingkat  pengetahuan
Pengetahuan asuhan keperawatan (I.12367): pengetahuan dan menentukan
(D.0111) tentang selama 3x24 jam intervensi selanjutnya
Dehidrasi diharapkan Tingkat Observasi : b. Menambah wawasan dan
berhubungan pengetahuan (L.12111) Identifikasi kemampuan pengetahuan.
dengan kurang meningkat dengan pasien dan keluarga c. Tercapainya edukasi kesehatan
terpapar kriteria hasil : menerima informasi yang di rencanakan
informasi a. Perilaku sesuai Terapeutik : d. Memberikan kesempatan kepada
anjuran meningkat a. Persiapkan materi, pasien untuk berpikir kritis
(5) media pendidikan e. Meningkatkan pengetahuan
b. Perilaku sesuai kesehatan (leaflet) mengenai tanda dan gejala
dengan pengetahuan b. Tentukan waktu yang hipertensi serta pencegahannya
meningkat (5) tepat untuk
c. Pertanyaan tentang memberikan
masalah yang pendidikan kesehatan
dihadapi menurun sesuai kesepakatan
(5) dengan pasien dan
keluarga
c. Berikan kesempatan
pasien dan keluarga
bertanya
Edukasi :
a. Jelaskan tanda dan
gejala hipertensi
b. Anjurkan diet rendah
garam

X. TINDAKAN KEPERAWATAN/IMPLEMENTASI

Tanggal No Implementasi Respon TTD


Dx
Minggu, 12 Desember 1 Mengajarkan teknik relaksasi napas S : Tn. S mengatakan bersedia
2021 Pukul 11.00 WIB dalam diajarkan teknik relaksasi napas
dalam
O : Tn. S tampak bisa
melakukan teknik relaksasi
napas dalam dengan bimbingan
perawat, Tn. S bisa melakukan
sebanyak 3 siklus

Minggu, 12 Desember 2 Memberikan edukasi penyakit S : Pasien mengatakan bersedia


2021 Pukul 11.00 WIB hipertensi diberi edukasi mengenai
penyakit hipertensi
O : Pasien tampak
mendengarkan penjelasan
perawat, pasien antusias
bertanya, pasien kooperatif

X. EVALUASI KEPERAWATAN

No. Dx Hari/Tgl/Jam Evaluasi TTD


1 Minggu, 12 S : Tn. S mengatakan nyeri nya belum terasa berkurang, Tn. S
Desember 2021 mengatakan dapat melakukan teknik relaksasi napas dalam
Pukul 11.00 WIB O : Tn. S tampak bisa melakukan teknik relaksasi napas dalam
dengan bimbingan perawat, Tn. S bisa melakukan sebanyak 3
siklus
A : Masalah nyeri akut belum teratasi
P : Lanjutkan intervensi
- Teknik relaksasi napas dalam
- Berikan terapi farmakologi analgesik
2 Minggu, 12 S : Tn. S mengatakan mengetahui pengertian darah tinggi,
Desember 2021 tenda gejala, pencegahan, dan cara pengobatannya
Pukul 11.15 WIB O : Tn. S tampak memperhatikan saat perawat menjelaskan,
Tn.S mampu menjelaskan pengertian darah tinggi, tanda gejala,
cara pencegahan, dan
A : Defisit pengetahuan teratasi sebagian
P : Lanjutkan intervensi
- Anjurkan diet rendah garam

Anda mungkin juga menyukai