Disusun Oleh:
Dyah Ayu Anggraini
P21174
P21D
Pertama-tama kita panjatkan puja dan puji syukur atas rahmat & ridho Allah SWT.
Karena, tanpa rahmat & ridhoNya. Penulis tidak bisa menyelesaikan makalah ini
dengan baik dan tepat waktu.
Tidak lupa penulis ucapkan terima kasih kepada apt. Joko Santoso.,M.Sc selaku
dosen yang mengampu mata kuliah farmakologi. Penulis juga mengucapkan terima
kasih kepada teman - teman penulis yang telah mendukung dalam pengerjaan
makalah ini.
Mungkin dalam pembuatan makalah ini terdapat kesalahan yang belum penulis
ketahui. Maka dari itu, penulis meminta saran & kritik dari dosen maupun dari teman-
teman semua demi tercapainya makalah yang sempurna.
1
DAFTAR ISI
KATA PENGANTAR…………………………………………………………………1
DAFTAR ISI………….……………………………………………………………….2
BAB I PENDAHULUAN…………………………………………………………..…3
A. Latar belakang masalah……………………………………………………….…..3
B. Rumusan masalah…………………………………………………………….…..4
C. Tujuan……………………………………………………………………….…....4
BAB II PEMBAHASAN………………………………………………………….…..5
A. Pengertian jamur………………………………………………………………….5
B. Penyakit-penyakit yang disebabkan oleh jamur…………………………………..6
C. Cara pengobatan dan jenis obat jamur……………………………………………7
D. Indikasi obat jamur………………………………………………………………11
BAB III PENUTUP…………………………………………………………………..12
A. Kesimpulan………………………………………………………………………12
B. Saran……………………………………………………………………………..13
DAFTAR PUSTAKA……………………………………………………………..…14
2
BAB I
PENDAHULUAN
A. Latar Belakang
Jamur merupakan salah satu penyebab infeksi terutama di negara beriklim
tropis. Penyakit kulit akibat jamur merupakan penyakit yang sering muncul di tengah
masyarakat Indonesia. Banyaknya infeksi jamur didukung oleh masyarakat yang
berada di bawah garis kemiskinan, sehingga masalah kebersihan lingkungan dan pola
hidup sehat masih kurang diperhatikan dalam kehidupan sehari-hari (Hare, 1993).
Jamur yang dapat menyebabkan infeksi antara lain Candida albicans. C.albicans
adalah suatu ragi lonjong, bertunas yang menghasilkan pseudomiselium baik dalam
biakan maupun dalam jaringan. Jamur C.albicans dapat tumbuh secara optimum pada
pH 4, tetapi juga dapat tumbuh antara pH 3-7 (Anonim, 2016). Penyakit yang
disebabkan oleh C.albicans disebut kandidiasis.
Kandidasis merupakan penyakit yang tidak hanya ditularkan melalui hubungan
seks pada wanita melainkan sering melakukan hubungan seksual dengan berganti-
ganti pasangan atau kurangnya menjaga kebersihan diarea vagina (Dignani et al,
2009). Infeksi pada vagina diperkirakan terjadi sebanyak 40 juta infeksi per tahunnya
dan kasus terbanyak terjadi pada PSK (Naglik et al, 2014). PSK merupakan suatu
pekerjaan dimana seseorang menjual dirinya dengan melakukan hubungan seksual
untuk memuaskan pelanggan dan mendapatkan imbalan berupa uang (Manurung et al,
2015). Umumnya para PSK memiliki riwayat pendidikan yang rendah sehingga
mereka tidak memahami bahaya yang dapat ditimbulkan oleh pekerjaan tersebut.
Faktor pengalaman yang diperoleh secara turun temurun dari para senior juga
mempengaruhi kebiasaan para PSK, yaitu mengkonsumsi antibiotik tanpa
memperhatikan dosis dan lama pemakaiannya. Menurut mereka dengan
mengkonsumsi antibiotik maka dapat mencegah terjangkitnya dari penyakit kelamin.
Antibiotik merupakan golongan obat yang paling banyak digunakan di dunia terkait
dengan banyaknya kejadian infeksi karena bakteri.
Antibiotik yang diberikan di Sunan Kuning Semarang adalah cefixcim,
benzatin, amoxilin, cefdroksil dan flukonazol. Antibiotik tersebut digunakan untuk
bakteri dan jamur, sedangkan seharusnya jamur diberi antibiotik khusus. Penggunaan
antibiotik yang tidak tepat dapat menimbulkan masalah resistensi dan efek obat yang
3
tidak dikehendaki (Lestari et al, 2011). Sejumlah agen antijamur banyak digunakan
dalam pengobatan infeksi Candida. Untuk terapi jamur biasanya mengunakan obat
topikal dan oral. Obat topikal yang biasa digunakan yaitu Nistatin krim dioleskan pagi
dan malam selama 2 minggu dan Imidazol krim (mikonazol, klotrimazol) dioleskan
pagi dan malam selama 1 minggu. Sedangkan pengobatan oral menggunakan
Flukonazol
150 mg dosis tunggal (Richardson & warnock, 2003).
Flukonazol dan Nistatin merupakan salah satu agen antijamur yang sering
digunakan dalam pengobatan kandidiasis baik pengobatan topikal maupun oral.
Flukonazol dan nistatin juga banyak digunakan dalam pengujian terhadap strain
C.albicans menggunakan metode disk difusi. Metode ini umumnya sebagai uji
sensitifitas terhadap antimikroba dimana nilai diameter zona hambat merupakan
indikator penentu dalam memutuskan kepekaan suatu antibiotika (Cockerill et al,
2012).
Berdasarkan uraian latar belakang, maka dirasa perlu untuk dilakukan isolasi
dan identifikasi jamur C.albicans serta menganalisis pola sensitifitas jamur,terhadap
antibiotik flukonazol dan nistatin pada PSK.
B. Rumusan Masalah
1. Apa itu jamur?
2. Apa penyakit yang disebabkan jamur?
3. Bagaimana cara pengobatan dan jenis obat yang digunakan pada penyakit
jamur?
4. Indikasi obat jamur
C. Tujuan Penulisan
Tujuan penulisan makalah ini adalah untuk mengetahui apa itu jamur dan
bagaimana cara pengobatannya dan apa saja obat untuk jamur.
4
BAB II
PEMBAHASAN
A. Pengertian Jamur
Jamur adalah organisme yang dapat tumbuh secara alami. Bahkan,
beberapa spesies jamur dapat hidup di kulit dan organ dalam tubuh manusia.
Meski umumnya tidak berbahaya, beberapa jenis jamur dapat menyebabkan
gangguan kesehatan serius. Infeksi jamur pada manusia paling sering terjadi di
kulit. Namun, infeksi jamur juga dapat menyerang bagian tubuh lain, seperti
paru-paru, aliran darah, dan lapisan pelindung otak dan saraf tulang belakang
(meningen).
Infeksi jamur dapat dialami oleh siapa saja, terutama orang yang tidak
memedulikan kebersihan diri. Selain itu, orang dengan daya tahan tubuh
lemah juga berisiko terkena infeksi jamur, seperti penderita HIV/AIDS, pasien
kemoterapi, serta pasien yang baru menjalani transplantasi organ. Pasien
dengan COVID-19 juga berisiko mengalami infeksi oleh penyakit jamur
hitam, putih, kuning. Jamur dapat menyebabkan infeksi di berbagai bagian
tubuh, dan yang paling sering adalah di kulit. Infeksi jamur di kulit, atau
secara medis disebut tinea, umumnya dialami oleh orang-orang yang mudah
berkeringat, tinggal di cuaca yang lembab, atau orang dengan daya tahan
tubuh rendah. Contoh orang-orang yang memiliki daya tahan tubuh yang
rendah adalah bayi, orang lanjut usia, penderita diabetes mellitus, atau
penderita HIV.
Infeksi jamur juga bisa ditularkan melalui kontak kulit orang sehat
dengan penderita infeksi jamur. Berbagai jenis jamur dapat menyebabkan
infeksi pada manusia. Salah satu yang tersering adalah jamur golongan
dermatofita, seperti Trycophyton, Microsporum, dan Epidermophyton. Jenis
jamur ini menyukai tinggal di kulit manusia dari ujung rambut hingga ujung
kuku kaki.
5
B. Penyakit-penyakit yang disebabkan oleh Jamur
1. Infeksi jamur kuku
Onikomikosis atau infeksi jamur kuku terjadi di kuku tangan atau kuku
kaki, namun lebih sering menyerang kuku kaki. Infeksi jamur kuku
umum ditandai dengan kuku berubah warna menjadi kuning atau
kecoklatan, menebal, dan rapuh atau mudah retak. Jamur kuku biasanya
dapat disebabkan berbagai jenis jamur yang hidup di lingkungan sekitar.
2. Kandidas vagina
Kandidas vagina merupakan infeksi yang disebabkan Candida atau ragi.
Gejala kandidas vagina meliputi: vagina gatal atau nyeri, nyeri saat
berhubungan seksual, nyeri atau ketidaknyamanan saat buang air kecil,
atau keputihan yang tidak normal. Meskipun sebagian besar kandidas
vagina bersifat ringan, dalam beberapa kondisi tahap lanjut, wanita
dapat mengalami infeksi parah di area vagina, berupa kemerahan,
pembengkakan, dan retakan pada dinding vagina.
3. Kurap
Kurap adalah infeksi kulit yang terjadi akibat infeksi jamur. Kondisi ini
ditandai dengan adanya ruam merah dan gatal berbentuk cincin di
permukaan kulit. Jamur penyebab kurap dapat hidup di kulit,
permukaan,
dan barang-barang rumah tangga seperti pakaian, handuk, dan tempat
tidur.
4. Cryptococcus neoformans
Cryptococcus neoformans merupakan jamur yang hidup di lingkungan
sekitar. Apabila terhirup, jamur ini bisa menyebabkan infeksi, terutama
pada mereka yang memiliki imun rendah, seperti penderita HIV/AIDS.
5. Mukormikosis
6
Mukormikosis adalah infeksi jamur serius, dan umumnya menyerang
mereka yang memiliki masalah kesehatan dan imun rendah. Infeksi
Mukormikosis biasanya mempengaruhi paru-paru, dan kulit yang luka.
7. Fusariosis
Penyakit ini disebabkan oleh berbagai jamur yang berbeda dalam genus
Fusarium. Infeksi umumnya mempengaruhi mata, kulit, atau kuku. Pada
beberapa pasien, gejalanya bisa berupa demam, batuk, dan nyeri dada.
7
b. Jika bayi menggunakan empeng atau dot, bilas puting dan dot
secara rutin setiap hari dalam larutan cuka dan air dan keringkan
untuk mencegah pertumbuhan jamur.
c. Jika ibu menggunakan pompa payudara, bilaslah dalam larutan
cuka dan air.
8
(pessarium), shampoo, obat-obatan yang diminum, dan suntikan.
Sebagian besar obat antijamur bekerja dengan merusak dinding sel
jamur, yang menyebabkan sel jamur mati. Berikut contoh jenis-jenis
obatang yang digunakan untuk pengobatan infeksi jamur :
1) Anti jamur dalam bentuk lotion, krim atau spray (anti jamur topikal)
Digunakan untuk mengobati infeksi jamur pada kulit, kulit kepala
dan kuku. Termasuk clotrimazole, econazole, ketoconazole,
miconazole, tioconazole,
terbinafine, dan amorolfine. Obat-obat ini dijual dengan berbagai
Nama merek yang berbeda. Penggunaan krim antijamur dapat
dikombinasikan dengan krim lain sebagai contoh, krim antijamur
sering dikombinasikan dengan krim steroid ringan, seperti
hidrokortison, untuk mengobati ruam-ruam tertentu. Krim antijamur
membersihkan infeksi, dan krim steroid ringan mengurangi
peradangan yang disebabkan oleh infeksi seperti infeksi Kulit akibat
jamur Candida, Infeksi
jamur pada kulit kepala (Scalp Ringworm) dan Infeksi Jamur Kuku
(Tinea Unguentum).
Cara pengobatannya yaitu mengoleskan atau menyemprot area
tubuh yang terkena infeksi jamur.
9
c. Flukonazol umumnya digunakan untuk mengobati peradangan
dan luka vagina, sebagai alternatif untuk menggunakan krim
antijamur. Fluconazole juga dapat digunakan untuk mengobati
dan mencegah infeksi jamur tertentu di dalam tubuh.
4) Pessarium antijamur
Pessary adalah tablet yang dirancang untuk dimasukkan ke dalam
vagina. Beberapa obat antijamur digunakan sebagai pessarium untuk
mengobati sariawan vagina, terutama klotrimazol, ekonazol,
mikonazol, dan fentikonol.
b. Bedah
Pada infeksi jamur di paru-paru, tulang, dan sendi, dokter dapat
melakukan prosedur bedah untuk mengangkat bagian organ yang
terinfeksi. Sementara untuk mengatasi infeksi jamur pada mata,
beberapa metode bedah yang dilakukan adalah:
- Vitrektomi, untuk mengeluarkan cairan vitreus dari dalam bola
mata
- Transplantasi kornea, untuk mengganti kornea pasien dengan
kornea dari pendonor, guna memperbaiki fungsi penglihatan.
- Enukleasi, untuk mengangkat seluruh bola mata dan saraf yang
10
terkait dengan bola mata, agar infeksi tidak menyebar.
b) Candidiasis Oral
Nystatin untuk candidiasis oral diberikan dalam bentuk suspensi dengan
dosis :
- Dewasa : 100.000 IU diberikan 4 kali sehari dengan cara dikumur
selama mungkin agar kontak zat aktif cukup panjang terhadap lesi,
kemudian ditelan.
- Anak : Untuk terapi, dapat digunakan dosis yang sama dengan
dewasa. Sedangkan untuk profilaksis (misalnya pada neonatus yang
lahir dari ibu dengan candidiasis vulvovaginal) dapat diberikan
100.000 IU sekali sehari.
c) Candidiasis Intestinal
Nystatin untuk candidiasis intestinal diberikal dalam bentuk sediaan
oral.
Pada dewasa dapat diberikan dalam bentuk tablet, kaplet, ataupun
suspensi. Sedangkan pada anak-anak diberikan dalam bentuk suspensi.
- Dewasa : 500.000 – 1.000.000 IU diberikan 3-4 kali sehari. Jika
digunakan sebagai profilaksis, dapat diberikan 1.000.000 IU sekali
sehari
- Anak : 100.000 IU diberikan 4 kali sehari.
d) Candidiasis Kutis
Nystatin untuk candidasis kutis diberikan dalam bentuk sediaan topikal.
Dosis dewasa dan anak-anak sama, yaitu 100.000 IU/ gram dioleskan
tipis-tipis 2-4 kali sehari.
e) Candidiasis Vulvovaginal
Nystatin untuk candidiasis vulvovaginal diberikan dalam bentuk sediaan
tablet vagina dengan dosis 100.000-200.000 IU per hari sesaat sebelum
11
tidur selama 14 hari atau lebih.
BAB III
PENUTUP
A. Kesimpulan
Jamur adalah organisme yang dapat tumbuh secara alami. Bahkan, beberapa
spesies jamur dapat hidup di kulit dan organ dalam tubuh manusia. Meski
umumnya tidak berbahaya, beberapa jenis jamur dapat menyebabkan gangguan
kesehatan serius. Infeksi jamur pada manusia paling sering terjadi di kulit.
Namun, infeksi jamur juga dapat menyerang bagian tubuh lain, seperti paru-paru,
aliran darah, dan lapisan pelindung otak dan saraf tulang belakang (meningen).
Contoh-contoh penyakit jamur yaitu infeksi jamur kuku, kandidas vagina, kurap,
cryptococcus neofromans, mukormiksis, infeksi jamur mata, fusariosis, dan
masih banyak lagi.
Cara pengobatan penyakit jamur bisa secara oral, topikal, pessarium anti jamur,
Shampo untuk jamur yang tumbuh di kulit kepala.
Contoh obat jamur antara lain Clotrimazole, Amphotericin B, Flucanozol,
Griseofulvin, Itraconazole, Ketoconazole, Miconazole, Nystatin, Terbinafine,
Tioconazole, Voriconazole, dan lain sebagainnya.
B. Saran
Dengan mengucap syukur Alhamdullilah pada Allah SWT, kami dapat
menyelesaikan makalah ini dengan tepat waktu namun tentunya masih jauh dari
harapan. Oleh karena itu, kami masih perlu kritik dan saran yang membangun
serta bimbingan. Semoga makalah ini bermanfaat bagi kita semua dan bisa
menambah wawasan tentang infeksi jamur. Aamiin.
12
DAFTAR PUSTAKA
Sumber :
1. Nystatin Oral UpToDate. 2017 Nystatin Oral
2. Farmakologi dan terapi fk-ui edisi 5(cetak ulang 2009), jakarta, april, 2007, hal
571-583. Jordan sue, farmakologi kebidanan, 2003, jakarta:egc, hal
3. https://hellosehat.com/gigi-mulut/gusi-mulut/infeksi-jamur-di-mulut/
4. https://www.alodokter.com/infeksi-jamur
5. https://www.honestdocs.id/anti-jamur#:~:text=Obat%2Dobatan%20antijamur
%20oral%20(diminum)&text=Obat%2Dobatan%20ini%20diterapkan
%20ke,yang%20diserap%20ke%20dalam%20tubuh
6. https://health.detik.com/penyakit/d-1741165/-candidiasis-mulut-oral-trush-
infeksi-jamur-di-mulut
7. https://www.alodokter.com/infeksi-jamur#:~:text=Jamur%20adalah
%20organisme%20yang%20dapat,paling%20sering%20terjadi%20di%20kulit
8. https://www.klikdokter.com/penyakit/infeksi-jamur
13