Anda di halaman 1dari 14

MAKALAH SWAMEDIKASI

KADAS ATAU KURAP, KUDIS DAN KUTIL DAN ANTIFUNGI

Disusun Oleh :
Nama Anggota Kelompok :
1. Elen Pritika Humau (PO5303332200620)
2. Jessica Aurelia M P Rihi (PO5303332200628)
3. Mutiara Indira Ramadhani (PO5303332200638)
4. Nurliana Bana (PO5303332200639)
5. Nurhayati Rambu Upa (PO5303332200640)
6. Putri Ciniun Umi Djawiah (PO5303332200641)
Kelas : II C
Nama Pembimbing : Maria Yangsye Lenggu, S.Farm., Apt., M. Sc

POLTEKKES KEMENKES KUPANG


PRODI FARMASI
2021
KATA PENGANTAR
Puji dan syukur kami panjatkan ke hadirat Tuhan Yang Maha Esa yang
telah melimpahkan rahmat-Nya, sehingga kami dapat menyelesaikan makalah ini
dengan baik. Makalah yang berjudul “Swamedikasi kadas/kurap, kudis dan kutil,
antifungi.” kami susun untuk memenuhi tugas mata kuliah Swamedikasi di
semester keempat ini.
Dalam penyelesaian penyusunan makalah ini, adalah suatu hal yang mustahil
apabila kami tidak mendapatkan bantuan dan kerjasama dari berbagai pihak. Oleh
karena itu, pada kesempatan yang baik ini tidak lupa kami menyampaikan
terimakasih kepada ibu Maria Yangsye Lenggu, S.Farm.,Apt.,M.Sc selaku dosen
mata kuliah Swamedikasi yang senantiasa membimbing kami dalam penyusunan
makalah ini serta teman-teman yang membantu memberikan saran dan masukan
dalam penyusunan makalah ini.
Kami menyadari bahwa makalah yang kami susun ini masih jauh dari
kesempurnaan baik itu dari segi penyajian maupun dari segi penyusunannya.
Oleh karena itu, kami mengharapkan kritik dan saran dari semua pihak yang
sifatnya membangun dalam perbaikan penyusunan makalah ini atau makalah-
makalah lainnya yang akan datang. Semoga makalah ini bermanfaat, khusus bagi
kami dan umumnya bagi semua pembaca.

Kupang, 20 Mei 2022

Penulis
DAFTAR ISI
Kata Pengantar
Daftar Isi
Bab I. Pendahuluan
1.1 Latar Belakang
1.2 Rumusan Masalah
1.3 Tujuan Penulisan
Bab II. Pembahasan
2.1 Pengertian Penyakit Kadas/Kurap, Kudis Dan Kutil, Antifungi
2.2 Gejala Penyakit Penyakit Kadas/Kurap, Kudis Dan Kutil
2.3 Penyebab Penyakit Kadas/Kurap, Kudis Dan Kutil
2.4 Terapi Farmakologi Dan Non Farmakologi Penyakit Kadas/Kurap,
Kudis Dan Kutil, Antifungi
Bab III. Penutup
3.1 Kesimpulan
3.2 Saran
Daftar Pustaka
BAB I
PENDAHULUAN

1.1 Latar Belakang


Penyakit kulit di Indonesia pada umumnya lebih banyak disebabkan
karena infeksi bakteri, jamur, virus, dan karena dasar alergi, berbeda dengan
negara Barat yang banyak dipengaruhi oleh faktor degeneratif. Faktor lain
penyakit kulit adalah kebiasaan masyarakat dan lingkungan yang tidak
bersih.
Timbulnya penyakit kulit yang diderita masyarakat dan banyaknya
tayangan media yang menonjolkan produk terbaik sebagai sumber informasi
tentang obat, pengobatan dan pemakaiannya secara tepat memotivasi
masyarakat untuk memilih pengobatan sendiri sebagai salah satu cara untuk
mengatasi keluhan keluhan yang ditimbulkan.
Tujuan pengobatan sendiri adalah untuk menanggulangi secara cepat
dan efektif keluhan yang tidak memerlukan konsultasi medis, mengurangi
beban pelayanan kesehatan pada keterbatasan sumber daya dan tenaga, serta
meningkatkan keterjangkauan masyarakat yang jauh dari pelayanan
kesehatan. Alasan pengobatan sendiri adalah kepraktisan waktu, kepercayaan
pada obat tradisional, masalah privasi, biaya, jarak, dan kepuasan terhadap
pelayanan kesehatan.
Salah satu penyakit yang dapat diobati sendiri (swamedikasi) adalah
penyakit kulit seperti kadas/kurap, kudis dan kutil, infeksi jamur. Penyakit ini
yang umum dijumpai pada kulit dan dapat menimpa semua orang.
Jenis obat yang dapat diberikan oleh apoteker kepada masyarakat tanpa
resep dokter yaitu meliputi jenis Obat Bebas Terbatas (OBT), Obat Bebas
(OB) dan Obat Wajib Apotek (OWA). Namun, terkadang apoteker
melakukan kelalaian dalam memberikan obat bebas yang notabennya tanpa
resep dokter.
Di apotek terdapat berbagai merk obat dengan komposisi obat yang
berbeda. Jika apoteker lalai atau salah memilih obat khususnya pada penyakit
kulit yang tidak tepat tentu saja akan berdampak buruk bagi kesehatan
pasien. Oleh karena itu disusun makalah ini sebagai acuan tentang tata
pelaksanaan swamedikasi penyakit panu dan kadas/kurap yang tepat.
1.2 Rumusan masalah
Berdasarkan latar belakang pembuatan makalah diatas, maka berikut
rumusan masalah yang dapat dibuat :
1. Apa pengertian dari penyakit kadas/kurap, kudis, kutil dan antifungi ?
2. Bagaimana gejala dari penyakit kadas/kurap, kudis dan kutil ?
3. Apa saja penyebab dari penyakit kadas/kurap, kudis dan kutil ?
4. Bagaimana terapi farmakologi yang digunakan untuk penyakit
kadas/kurap, kudis, kutil dan antifungi ?
1.3 Tujuan Penulisan
Sesuai dengan rumusan masalah yang dibuat, maka tujuan penulisan
makalahnya adalah sebagai berikut:
1. Untuk mengetahui pengertian dari penyakit kadas/kurap, kudis, kutil dan
antifungi
2. Untuk mengetahui gejala dari penyakit kadas/kurap, kudis dan kutil
3. Untuk mengetahui penyebab dari penyakit kadas/kurap, kudis dan kutil
4. Untuk mengetahui terapi farmakologi dan non farmakologi dari penyakit
kadas/kurap, kudis, kutil dan antifungi
BAB II
PEMBAHASAN

1. Pengertian
a) Kadas/kurap
Kadas/Kurap (Tineacorporis) adalah suatu infeksi jamur pada kulit
dan ditemukan pada kulit kepala, kuku, lipat lengan, lipat paha atau kaki.
Kurap ditandai dengan timbulnya lingkaran-lingkaran berwarna merah
pada kulit yang dikelilingi oleh bintil-bintil di tepinya. Jika kulit dipinggir
lingkaran tersebut ditekan, maka akan keluar nanah. Kurap biasanya
menyerang kulit kepala, leher, dagu, atau tengkuk. Kadas adalah semacam
eksim kering, tetapi lebih gatal. Eksim adalah semacam reaksi alergi pada
kulit oleh suatu zat yang hanya mengenai orang tertentu yang sensitif.
Penularan eksim melalui sentuhan langsung atau tidak langsung, seperti
melalui pakaian,selimut, sprei, dan handuk.
b) Kudis
Kudis adalah penyebab kulit yang menyebabkan gatal dan sangat
menular disebabkan oleh infestasi tungau Sarcoptes scabiei. Kudis
disebabkan parasit tungau berkaki delapan kecil dengan ukuran hanya 1/3
milimeter dan liang ke dalam kulit untuk menghasilkan rasa gatal, yang
cenderung lebih buruk di malam hari.
c) Kutil
Kutil disebabkan oleh virus yang membuat keratin (protein keras di
lapisan atas kulit) mengalami pertumbuhan secara cepat dan berlebihan.
Virus penyebab kutil dapat ditularkan dengan mudah melalui kontak
langsung dari kulit ke kulit, serta menggunakan barang-barang pribadi
seperti handuk dan sepatu. Virus ini dapat menyerang berbagai bagian
tubuh, termasuk telapak tangan, kaki, dan kelamin.
d) Antifungi
Antijamur atau antifungi adalah kelompok obat untuk mengatasi
infeksi jamur. Obat antijamur bekerja dengan cara menyerang struktur dan
fungsi penting pada sel jamur. Obat ini akan merusak membran dan
dinding sel, sehingga sel jamur akan pecah dan mati. Sebagian obat
antijamur dapat membunuh sel jamur, sedangkan sebagian lainnya
mencegah perkembangan dan pertumbuhan sel.
2. Gejala
a) Kadas/kurap
Gejala-gejala dari penyakit kadas/kurap antara lain :

 Lesi berbentuk bulat dengan pinggir meninggi dan bersisik, bagian


tengah agak cekung dan sering bebas dari peradangan.
 Sangat gatal, terutama saat berkeringat.
 Peradangan kulit, biasanya akibat garukan.
 Pada kepala : Lesi berupa bercak-bercak kebotakan kadang-kadang
beradang jelas, kadang-kadang tidak beradang.
 Pada kuku : Penebalan kuku/jaringan dibawah kuku, lama-lama kuki
akan rusak dan lepas.
b) Kudis
Gejala dari penyakit ini ditunjukkan dengan warna merah, iritasi dan
rasa gatal pada kulit yang umumnya muncul di sela-sela jari, siku,
selangkangan, dan lipatan paha.
Gejala lainnya muncul gelembung berair pada kulit. gejala lain adalah
munculnya garis halus yang berwarna kemerahan di bawah kulit yang
merupakan terowongan yang digali Sarcoptes.
c) Kutil
Gejala utama berupa daging tumbuh yang tak terasa sakit pada kulit.
bagian kulit yang terkena biasanya tangan, kaki, dan alat kelamin. Kutil
ditandai dengan benjolan kecil atau datar di kulit. Benjolan ini bisa
bertekstur kasar atau halus, dengan warna seperti kulit, cokelat, atau hitam.
Kutil terjadi ketika virus HPV menginfeksi kulit dan membentuk benjolan
kecil.
3. Penyebab
a) Kadas/kurap
Menurut tempatnya ada beberapa jenis penyebab kurap :
 Tinea Capitis (di kepala)
 Tinea Corporis (di tubuh)
 Tinea Crusis (lipatan paha)
 Tinea Pedis (di kaki)
b) Kudis
Kudis adalah penyebab kulit yang menyebabkan gatal dan sangat
menular disebabkan oleh infestasi tungau Sarcoptes scabiei.
c) Kutil
Kutil adalah benjolan di kulit akibat infeksi virus human papilloma.
Kutil terjadi ketika virus HPV (Human Papilloma Virus) menginfeksi kulit
dan akhirnya membentuk benjolan kecil.
4. Terapi
I. Non farmakologi
a) Menjaga kebersihan diri dan lingkungan
b) Mandi teratur dengan sabun antiseptik
c) Tidak bertukar handuk, pakain,dan berganti pakaian dalam setiap
berkeringat dan saat mandi.
d) Mengompres kulit dengan air panas atau dingin membantu meredakan
gatal
e) Tidak menggaruk bagian yang gatal karena akan menimbulkan
penyebaran.
f) Jangan mengorek dan menyentuh kutil
g) Menjaga kaki tetap kering
h) Menggunakan sandal saat berada di tempat yang lembab, seperti di
kamar mandi

II. Farmakologi
a) Untuk kadas/kurap :
Obat yang mengandung Klotrimazol 1 %, Mikonasola nitrat 2 % dan
Seng undesilenat.

1. Klotrimazol 1%
 Indikasi: untuk mengatasi infeksi jamur pada kulit, seperti: panu,
Kadas atau kurap (tinea korporis), Kutu air (tinea pedis), Biang
keringat, dan ruam popok.
 Mekanisme kerja: bekerja dengan cara mengikat fosfolipid dalam
membran sel dan mengubah kekuatan dinding sel. Hal tersebut akan
menyebabkan hilangnya elemen intraseluler esensial dari dinding
sel, sehingga jamur penyebab infeksi pun akan mati.
 Efek samping: Eritema, rasa tersengat, lepuh, kulit mengelupas,
edema, gatal, urtikaria, rasa terbakar & iritasi pada kulit
 Cara pakai: Oleskan 2-3 kali/hari
 Perhatian: Hentikan penggunaan jika terjadi iritasi atau sensitisasi
 Kontra indikasi: Pasien dengan riwayat penyakit infeksi jamur pada
kuku (onikomikosis), Pasien dengan hipersensitivitas (memiliki
reaksi imun berlebihan) terhadap obat antijamur azole.
 Cara simpan: Simpan pada suhu 20-25°C.
 Sediaan: Fungiderm, Medisten, Erphamazol ,Ultrasiline.

2. Miconazole 2%
 Indikasi : untuk membantu mengobati infeksi jamur pada kulit
seperti jamur pada sela-sela jari kaki, jamur pada kuku
(onkomikosis), jamur pada lipatan kulit, lipatan paha, kulit kepala,
jamur pada tubuh (panu dan kadas).
 Mekanisme kerja : bekerja dengan cara menghentikan pertumbuhan
jamur penyebab infeksi.
 Efek samping :  iritasi, terbakar,dan dermatitis kontak alergi.
 Cara pakai : Oleskan Kalpanax K pada bagian kulit yang terinfeksi
2 kali sehari setelah dibersihkan.
 Perhatian : Hindari kontak dengan mata. Hentikan penggunaan jika
terjadi reaksi sensitisasi atau iritasi.
 Kontra indikasi : hipersensitif atau alergi.
 Cara simpan : Simpan pada suhu di bawah 30 C
 Sediaan: Kalpanax K Cream, Daktarin Krim

3. Seng undensilat
 Indikasi : Infeksi jamur atau bakteri di sela jari atau daerah lipatan
kulit. Rasa gatal atau luka di sela jari.
 Efek samping : Kulit kering, Gatal, Ruam
 Cara pakai : Oleskan 2 kali sehari.
 Perhatian : Dapat terjadi iritasi ringan pada tempat pemakaian.
 Kontra indikasi : hipersensitif
 Cara simpan : Simpan pada suhu dibawah 30 C
 Sediaan : Skintex

b) Untuk Kudis :
Sediaan yang mengandung Gamaheksan (lindane) 0,5 %,
asam salisilat 2 %.

1. Gamaheksan (lindane) 0,5%


 Indikasi : untuk mengobati scabies
 Mekanisme kerja : membunuh parasit Sarcoptes Scabies dan telur-
telurnya.
 Efek samping : Alopecia atau kerontokan rambut kulit, Biduran
atau urtikaria,kebas dan rasa terbakar di kulit.
 Cara pakai :  mengoleskan Scabicid pada permukaan kulit yang
terkena skabies sebanyak satu hingga dua kali sehari. Biarkan salep
meresap atau bertahan di kulit dalam waktu yang cukup lama, lalu
bilas dengan air atau gosok dengan kapas hingga bersih. 
 Perhatian : Gameksan sedikit banyak merangsang selaput lendir,
maka Scabicid tidak boleh terkena mata atau selaput lendir lainnya.
 Kontra indikasi : Hipersensitivitas
 Cara simpan : Simpan pada suhu dibawah 30 C
 Sediaan : Scabicid

2. Asam salisilat 2%
 Indikasi : Mengobati gatal-gatal, panu, kadas, kudis, dan kutu air.
 Efek samping : rasa terbakar pada kulit, kulit kemerahan dan
pengelupasan kulit
 Cara pakai : Oleskan sehari 1-2 kali di tempat yang sakit.
 Perhatian :
Hindari penggunaan di daerah sekitar mata, selaput lendir (hidung),
mulut dan daerah anogenital (selangkangan) atau kulit yang
terbuka. Hati-hati penggunaan pada wanita hamil. Hati-hati
penggunaan pada penderita diabetes
 Kontra indikasi : hipersensitivitas
 Cara simpan : Simpan pada pada tempat yang sejuk.
 Sediaan : Salep 2-4, Nosib, Salep 88, Pagoda salep.

c) Untuk Kutil :
Obat yang mengandung asam salisilat 2 g, asam laktat 0,5 g,
polidokanol 0,2 g;
1. Asam salisilat 2g, asam laktat 0,5 g dan polidokanol 0,2 g
 Indikasi : penebalan kulit pada jari jari kaki (mata ikan), kalus
(kapalan), kulit yang mengeras dan kutil.
 Efek samping : Iritasi
 Cara pakai : dituangkan ke kapas/kasa, dtempelkan di bagian yang
luka selama semalam.
 Perhatian : Cairan obat tidak boleh terkena mata atau selaput lendir,
apabila terkena segera cuci dengan air putih yang banyak.
 Kontra indikasi : hipersensitivitas
 Cara simpan : Simpan ditempat yang sejuk
 Sediaan : Kutilos, Callusol

d) Antifungi : Sediaan yg mengandung ketokonazole 2 %


1. Ketokonazole 2%
 Indikasi : untuk mengobati infeksi kulit yang disebabkan oleh
jamur.
 Mekanisme kerja : menghambat sintesis ergosterol yang merupakan
komponen vital dalam membran sel jamur sehingga mempengaruhi
permeabilitas sel
 Efek samping : Sensasi kulit menyengat,Bengkak, iritasi, atau
kemerahan pada kulit, Gatal , Peradangan pada kulit
 Cara pakai : Oleskan 1-2 kali sehari pada daerah kulit yang
mengalami infeksi.
 Kontra indikasi : Hipersensitivitas.
 Cara simpan : Simpan pada suhu di bawah 25 C, di tempat kering
dan terhindar dari cahaya.
 Sediaan : Mycoral, Nizoral, Solinfec
BAB III
PENUTUP

3. 1 Kesimpulan

Salah satu penyakit yang dapat diobati sendiri (swamedikasi) adalah


penyakit kulit seperti kadas/kurap, kudis dan kutil, infeksi jamur. Penyakit ini
yang umum dijumpai pada kulit dan dapat menimpa semua orang.
Kadas/Kurap (Tineacorporis) adalah suatu infeksi jamur pada kulit dan
ditemukan pada kulit kepala, kuku, lipat lengan, lipat paha atau kaki. Kudis
adalah penyebab kulit yang menyebabkan gatal dan sangat menular
disebabkan oleh infestasi tungau Sarcoptes scabiei. Kutil terjadi ketika virus
HPV menginfeksi kulit dan membentuk benjolan kecil. Terapi farmakologi
yang dapat diberikan adalah :
1) Untuk kadas/kurap :
Obat yang mengandung Klotrimazol 1 %, Mikonasola nitrat 2 % dan Se
ng undesilenat.
2) Untuk Kudis :
Sediaan yang mengandung Gamaheksan (lindane) 0,5 %, asam salisilat 2
%.
3) Untuk Kutil :
Obat yang mengandung asam salisilat 2 g, asam laktat 0,5 g,
polidokanol 0,2 g.
4) Antifungi : Sediaan yg mengandung ketokonazole 2 %
Terapi non farmakologi yang dapat dilakukan adalah menjaga kebersih
an diri dan lingkungan, mandi teratur dengan sabun antiseptik, mengompres
kulit dengan air panas atau dingin membantu meredakan gatal, tidak menggar
uk bagian yang gatal karena akan menimbulkan penyebaran dan rutin mengg
anti handuk (jika mungkin usahakan seminggu sekali).

3. 2 Saran
Disarankan agar kita selalu menjaga kebersihan diri dan lingkungan,
jauhi kontak langsung dengan penderita, buang barang-barang yang dicurigi
terkontaminasi tungau. Bagi penderita, dianjurkan untuk selalu
mengonsumsi obat-obatan seperti salep atau krim sesuai anjuran dokter.
DAFTAR PUSTAKA
Windi. 2013. Swamedikasi Slide Kadas Kurap Dan Panu.
https://www.scribd.com/doc/121142512/Swamedikasi-Slide-Kadas-Kurap-Dan-
Panu. (diakses pada 20 Mei 19:04)
Hardiknasti,Sri. 2018. Obat Panu, Kadas,
Kurap.https://srihardiknasti.blogspot.com/2018/07/obat-panu-kadaskurap-
swamedikasi.html?m=1. (diakses pada 20 Mei 19:00)
Team Medical Mini Notes. 2019. Basic Pharmacology & Drug Notes. Makasar:
MMN Publishing, Makassar

Anda mungkin juga menyukai