Disusun Oleh :
Nama Anggota Kelompok :
1. Elen Pritika Humau (PO5303332200620)
2. Jessica Aurelia M P Rihi (PO5303332200628)
3. Mutiara Indira Ramadhani (PO5303332200638)
4. Nurliana Bana (PO5303332200639)
5. Nurhayati Rambu Upa (PO5303332200640)
6. Putri Ciniun Umi Djawiah (PO5303332200641)
Kelas : II C
Nama Pembimbing : Maria Yangsye Lenggu, S.Farm., Apt., M. Sc
Penulis
DAFTAR ISI
Kata Pengantar
Daftar Isi
Bab I. Pendahuluan
1.1 Latar Belakang
1.2 Rumusan Masalah
1.3 Tujuan Penulisan
Bab II. Pembahasan
2.1 Pengertian Penyakit Kadas/Kurap, Kudis Dan Kutil, Antifungi
2.2 Gejala Penyakit Penyakit Kadas/Kurap, Kudis Dan Kutil
2.3 Penyebab Penyakit Kadas/Kurap, Kudis Dan Kutil
2.4 Terapi Farmakologi Dan Non Farmakologi Penyakit Kadas/Kurap,
Kudis Dan Kutil, Antifungi
Bab III. Penutup
3.1 Kesimpulan
3.2 Saran
Daftar Pustaka
BAB I
PENDAHULUAN
1. Pengertian
a) Kadas/kurap
Kadas/Kurap (Tineacorporis) adalah suatu infeksi jamur pada kulit
dan ditemukan pada kulit kepala, kuku, lipat lengan, lipat paha atau kaki.
Kurap ditandai dengan timbulnya lingkaran-lingkaran berwarna merah
pada kulit yang dikelilingi oleh bintil-bintil di tepinya. Jika kulit dipinggir
lingkaran tersebut ditekan, maka akan keluar nanah. Kurap biasanya
menyerang kulit kepala, leher, dagu, atau tengkuk. Kadas adalah semacam
eksim kering, tetapi lebih gatal. Eksim adalah semacam reaksi alergi pada
kulit oleh suatu zat yang hanya mengenai orang tertentu yang sensitif.
Penularan eksim melalui sentuhan langsung atau tidak langsung, seperti
melalui pakaian,selimut, sprei, dan handuk.
b) Kudis
Kudis adalah penyebab kulit yang menyebabkan gatal dan sangat
menular disebabkan oleh infestasi tungau Sarcoptes scabiei. Kudis
disebabkan parasit tungau berkaki delapan kecil dengan ukuran hanya 1/3
milimeter dan liang ke dalam kulit untuk menghasilkan rasa gatal, yang
cenderung lebih buruk di malam hari.
c) Kutil
Kutil disebabkan oleh virus yang membuat keratin (protein keras di
lapisan atas kulit) mengalami pertumbuhan secara cepat dan berlebihan.
Virus penyebab kutil dapat ditularkan dengan mudah melalui kontak
langsung dari kulit ke kulit, serta menggunakan barang-barang pribadi
seperti handuk dan sepatu. Virus ini dapat menyerang berbagai bagian
tubuh, termasuk telapak tangan, kaki, dan kelamin.
d) Antifungi
Antijamur atau antifungi adalah kelompok obat untuk mengatasi
infeksi jamur. Obat antijamur bekerja dengan cara menyerang struktur dan
fungsi penting pada sel jamur. Obat ini akan merusak membran dan
dinding sel, sehingga sel jamur akan pecah dan mati. Sebagian obat
antijamur dapat membunuh sel jamur, sedangkan sebagian lainnya
mencegah perkembangan dan pertumbuhan sel.
2. Gejala
a) Kadas/kurap
Gejala-gejala dari penyakit kadas/kurap antara lain :
II. Farmakologi
a) Untuk kadas/kurap :
Obat yang mengandung Klotrimazol 1 %, Mikonasola nitrat 2 % dan
Seng undesilenat.
1. Klotrimazol 1%
Indikasi: untuk mengatasi infeksi jamur pada kulit, seperti: panu,
Kadas atau kurap (tinea korporis), Kutu air (tinea pedis), Biang
keringat, dan ruam popok.
Mekanisme kerja: bekerja dengan cara mengikat fosfolipid dalam
membran sel dan mengubah kekuatan dinding sel. Hal tersebut akan
menyebabkan hilangnya elemen intraseluler esensial dari dinding
sel, sehingga jamur penyebab infeksi pun akan mati.
Efek samping: Eritema, rasa tersengat, lepuh, kulit mengelupas,
edema, gatal, urtikaria, rasa terbakar & iritasi pada kulit
Cara pakai: Oleskan 2-3 kali/hari
Perhatian: Hentikan penggunaan jika terjadi iritasi atau sensitisasi
Kontra indikasi: Pasien dengan riwayat penyakit infeksi jamur pada
kuku (onikomikosis), Pasien dengan hipersensitivitas (memiliki
reaksi imun berlebihan) terhadap obat antijamur azole.
Cara simpan: Simpan pada suhu 20-25°C.
Sediaan: Fungiderm, Medisten, Erphamazol ,Ultrasiline.
2. Miconazole 2%
Indikasi : untuk membantu mengobati infeksi jamur pada kulit
seperti jamur pada sela-sela jari kaki, jamur pada kuku
(onkomikosis), jamur pada lipatan kulit, lipatan paha, kulit kepala,
jamur pada tubuh (panu dan kadas).
Mekanisme kerja : bekerja dengan cara menghentikan pertumbuhan
jamur penyebab infeksi.
Efek samping : iritasi, terbakar,dan dermatitis kontak alergi.
Cara pakai : Oleskan Kalpanax K pada bagian kulit yang terinfeksi
2 kali sehari setelah dibersihkan.
Perhatian : Hindari kontak dengan mata. Hentikan penggunaan jika
terjadi reaksi sensitisasi atau iritasi.
Kontra indikasi : hipersensitif atau alergi.
Cara simpan : Simpan pada suhu di bawah 30 C
Sediaan: Kalpanax K Cream, Daktarin Krim
3. Seng undensilat
Indikasi : Infeksi jamur atau bakteri di sela jari atau daerah lipatan
kulit. Rasa gatal atau luka di sela jari.
Efek samping : Kulit kering, Gatal, Ruam
Cara pakai : Oleskan 2 kali sehari.
Perhatian : Dapat terjadi iritasi ringan pada tempat pemakaian.
Kontra indikasi : hipersensitif
Cara simpan : Simpan pada suhu dibawah 30 C
Sediaan : Skintex
b) Untuk Kudis :
Sediaan yang mengandung Gamaheksan (lindane) 0,5 %,
asam salisilat 2 %.
2. Asam salisilat 2%
Indikasi : Mengobati gatal-gatal, panu, kadas, kudis, dan kutu air.
Efek samping : rasa terbakar pada kulit, kulit kemerahan dan
pengelupasan kulit
Cara pakai : Oleskan sehari 1-2 kali di tempat yang sakit.
Perhatian :
Hindari penggunaan di daerah sekitar mata, selaput lendir (hidung),
mulut dan daerah anogenital (selangkangan) atau kulit yang
terbuka. Hati-hati penggunaan pada wanita hamil. Hati-hati
penggunaan pada penderita diabetes
Kontra indikasi : hipersensitivitas
Cara simpan : Simpan pada pada tempat yang sejuk.
Sediaan : Salep 2-4, Nosib, Salep 88, Pagoda salep.
c) Untuk Kutil :
Obat yang mengandung asam salisilat 2 g, asam laktat 0,5 g,
polidokanol 0,2 g;
1. Asam salisilat 2g, asam laktat 0,5 g dan polidokanol 0,2 g
Indikasi : penebalan kulit pada jari jari kaki (mata ikan), kalus
(kapalan), kulit yang mengeras dan kutil.
Efek samping : Iritasi
Cara pakai : dituangkan ke kapas/kasa, dtempelkan di bagian yang
luka selama semalam.
Perhatian : Cairan obat tidak boleh terkena mata atau selaput lendir,
apabila terkena segera cuci dengan air putih yang banyak.
Kontra indikasi : hipersensitivitas
Cara simpan : Simpan ditempat yang sejuk
Sediaan : Kutilos, Callusol
3. 1 Kesimpulan
3. 2 Saran
Disarankan agar kita selalu menjaga kebersihan diri dan lingkungan,
jauhi kontak langsung dengan penderita, buang barang-barang yang dicurigi
terkontaminasi tungau. Bagi penderita, dianjurkan untuk selalu
mengonsumsi obat-obatan seperti salep atau krim sesuai anjuran dokter.
DAFTAR PUSTAKA
Windi. 2013. Swamedikasi Slide Kadas Kurap Dan Panu.
https://www.scribd.com/doc/121142512/Swamedikasi-Slide-Kadas-Kurap-Dan-
Panu. (diakses pada 20 Mei 19:04)
Hardiknasti,Sri. 2018. Obat Panu, Kadas,
Kurap.https://srihardiknasti.blogspot.com/2018/07/obat-panu-kadaskurap-
swamedikasi.html?m=1. (diakses pada 20 Mei 19:00)
Team Medical Mini Notes. 2019. Basic Pharmacology & Drug Notes. Makasar:
MMN Publishing, Makassar