Anda di halaman 1dari 10

KATA PENGANTAR

Puji dan syukur saya panjatkan ke hadirat Ilahi Robbi yang telah melimpahkan
semua rahmat dan karunia kepada kami, sehingga kami dapat menyelesaikan makalah
yang berjudul Penyakit Kulit  sesuai dengan waktu yang ditentukan.
Makalah ini berisi tentang pengertian, macam-macam penyakit kulit, etiologi,
patofisiologi, tanda dan gejala, pencegahan serta pengobatan penyakit kulit.
Mudah-mudahan makalah ini dapat memberikan pengetahuan dan bermanfaat
bagi pembaca. Akan tetapi, sebagai manusia kami menyadari makalah  ini belum
sempurna. Kami  berharap pembaca memberikan kritik ataupun saran untuk
memperbaiki makalah berikutnya.
DAFTAR ISI

KATA PENGANTAR …………………………………………….             i
DAFTAR ISI ………………………………………………………           ii
BAB I             PENDAHULUAN
1.1       Latar Belakang Masalah ..............................................          1
1.2       Tujuan,........................................................................          1
1.3.      Rumusan Masalah........................................................          2
1.4.      Sistematika Pembahasan.............................................           2
BAB II TINJAUAN TEORITIS
            2.1       Pengertian Penyakit Kulit................................ .............         3
            2.2       Macam-macam Penyakit Kulit ......................................        3
            2.3       Etiologi...........................................................................       5
            2.4       Patofisiologi....................................................................       5          
            2.5       Tanda dan Gejala............................................................      6
            2.6       Pencegahan Penyakit Kulit.............................................       6
            2.7       Pengobatan Penyakit Kulit.............................................       6
BAB III ASUHAN KEPERAWATAN .............................................       8
            3.1. Diagnosa Keperawatan........................................................      8
BAB IV PENUTUP..............................................................................      11
KESIMPULAN.....................................................................................     11       
DAFTAR PUSTAKA ……………………………………………….       12
BAB I
PENDAHULUAN

1.1. Latar Belakang


            Penyakit kulit pada masyarakat dengan standar hidup dan kebersihan yang rendah
cenderung meningkat dan endemis. Tingkat kejadian tinggi biasanya terjadi pada daerah yang
sedang mengalami musim kemarau yang panjang sehingga sulit untuk mendapat pasokan air
bersih. Selain itu juga lingkungan yang kotor dan memiliki sumber air bersih yang sangat
minim contohnya seperti pada daerah pemukiman kumuh dapat memicu tingginya tingkatan
penyakit kulit.
Sumber penularan penyakit kulit adalah berupa sentuhan langsung dengan penderita melalui
perantara seperti melalui pakaian, selimut, sabun mandi yang dipakai oleh penderita.
Penyakit kulit adalah penyakit yang menyerang kulit permukaan tubuh yang disebabkan oleh
berbagai macam penyebab. Penyakit kulit juga mempunyai karakteristik gatal-gatal pada saat
pagi, siang, sore atau sepanjang hari, timbul pula bintik-bintik, bentol-bentol, ataupun timbul
bula-bula yang berisi cairan bening atau nanah pada kulit permukaan tubuh.
Penyakit kulit secara umum disebabkan oleh kebersihan yang kurang dijaga, bakteri, virus,
reaksi alergi dan daya tahan tubuh rendah. Jika penyebab hanya berupa masalah kebersihan
yang kurang dijaga maka masih bisa dilakukan pencegahan dengan merubah gaya hidup
menjadi gaya hidup yang lebih bersih dan sehat.
Penyakit kulit masih menjadi masalah di Indonesia dikarenakan perubahan cuaca yang tidak
menentu dan gaya hidup bersih penduduk yang masih belum terjaga dengan baik
menyebabkan penerita penyakit kulit di Indonesia meningkat setiap tahunnya.

1.2. Tujuan
1.      Memenuhi tugas mata pelajaran Pengantar Ilmu Penyakit
2.      Mengetahui pengerian, penyebab, tanda dan gejala serta penatalaksanaan penyakit kulit
3.      Mengetahui diagnosa yang timbul pada Sdr. A dengan Cacar air
4.      Menentukan perencanaan tindakan pada Sdr. A dengan Cacar air

1.3. Rumusan Masalah


1.      Apa yang di maksud dengan penyakit kulit ?
2.      Apa penyebab timbulnya penyakit kulit ?
3.      Apa saja macam-macam penyakit kulit ?
4.      Apa saja tanda dan gejala penyakit kulit ?
5.      Bagaimana cara mencegah penyakit kulit ?
6.      Bagaimana cara pengobatan pada penyakit kulit ?
BAB II
TINJAUAN TEORITIS

2.1. Definisi
Penyakit kulit merupakan suatu penyakit yang menyerang kulit permukaan tubuh, dan
disebabkan oleh berbagai macam penyebab. Penyakit kulit umumnya adalah penyakit infeksi
yang terjadi pada orang-orang segala umur. Sebagian pengobatan penyakit kulit memerlukan
waktu yang lama.
2.2. Macam-macam Penyakit Kulit
1.      Eksim
Eksim / dermatitis adlah istilah kedokteran untuk kelainan kulit yg mana kulit tampak
meradang dan iritasi. Peradangan ini bisa terjadi dimana saja namun yg paling sering
terkena adalah tangan dn kaki.  Eksim juga dapat muncul akibat alergi. Gangguan ini
disebut eksim bila sudah menimbulkan bekas yang hitam, tebal, gatal, dan sering kali
kjambuh.
Gejala utama yang dirasakan penderita eksim adalah rasa gatal yang berlebihan pada kulit.
Lalu disertai dengan kulit memerah, bersisik dan pecah-pecah, timbul gelembung-gelembung
kecil mengandung air atau nanah. Tangan, kaki, lipatan paha dan telinga adalah bagian tubuh
yang paling sering terkena eksim. Eksim terbagi menjadi dua, yaitu eksim kering dan basah.
Pada eksim basah, juga akan terasa panas dan dingin yang berlebihan pada kulit.
Eksim disebabkan karena alergi terhadap rangsangan zat kimia tertentu seperti yang
terdapat dalam detergen, sabun, obat-obatan dan kosmetik, kepekaan terhadap jenis makanan
tertentu seperti udang, ikan laut, telur, daging ayam, alkohol, vetsin (MSG), dan lain-lain.
Eksim juga dapat disebabkan karena alergi serbuk sari tanaman, debu, rangangan iklim,
bahkan gangguan emosi.
2.      Bisul (Furunkel).
Bisul merupakan infeksi kulit berupa benjolan, tampak memerah, yang akan membesar.
Benjolan ini berisi nanah, dan terasa panas dan berdenyut. Bisul bisa tumbuh di semua bagian
tubuh. Namun lebih banyak tumbuh pada bagian tubuh yang lembab, seperti, lipatan paha,
sela bokong, sekitar leher dan ketiak, dan juga kepala.

Bisul disebabkan karena adanya infeksi bakteri Stafilokokus aureus pada kulit melalui folikel
rambut, kelenjar minyak, kelenjar keringat, kemudian menimbulkan infeksi lokal. Faktor
yang meningkatkan risiko terkena bisul antara lain kebersihan yang buruk, luka yang
terinfeksi, pelemahan diabetes, kosmetika yang menyumbat pori, dan pemakaian bahan
kimia.
3.      Campak (Rubella).
Penyakit Campak (Rubeola, Campak 9 hari, measles) adalah suatu infeksi virus yang sangat
menular, yang ditandai dengan demam, batuk, konjungtivitis (peradangan selaput ikat
mata/konjungtiva) dan ruam kulit. Penyakit ini disebabkan karena infeksi virus campak
golongan Paramyxovirus. Penularan infeksi terjadi karena menghirup percikan ludah
penderita campak. Penderita bisa menularkan infeksi ini dalam waktu 2-4 hari sebelum
rimbulnya ruam kulit dan 4 hari setelah ruam kulit ada.

Tanda dan gejala campak muncul setelah satu minggu sampai dua minggu setelah terpapar
virus. Tanda dan gejala campak biasanya meliputi:
a.       Demam
b.      Batuk kering
c.       Sakit tenggorokan
d.      Ingusan
e.       Peradangan mata (konjungtivitis)
f.       Bintik-bintikpadakulit
Infeksi terjadi secara bertahap berurutan selama dua sampai tiga minggu.
4.      Kudis(Skabies).
Kudis adalah penyakit yang disebabkan oleh parasit tungau yang gatal yaitu sarcoptes scabiei
var hominis. Kulit terjangkit kudis lebih banyak terjadi di daerah kumuh dan tidak menjaga
kebersihan tubuh. Gejala kudis adalah adanya rasa gatal yang begitu hebat pada malam hari,
terutama di sela-sela jari kaki, tangan, di bawah ketiak, alat kelamin, pinggang dan lain-lain.
Kudis sangat gampang menular pada orang lain, secara tidak langsung maupun tidak
langsung.
Secara langsung tentu saja melalui sentuhan kulit terkena kudis dengan kulit orang lain.
Secara tidak langsung bisa menular melalui handuk atau pakaian yang dipakai secara
bergantian dengan penderita kudis. Cara sangat mudah untuk menghindari kudis tentu saja
dengan menjaga kebersihan lingkungan dan tubuh.
5.      Kurap.
Kurap terjadi karena jamur, biasanya yang menjadi gejalanya adalah kulit menjadi tebal dan
pada kulit timbul lingkaran-lingkaran yang semakin jelas, bersisik, lembab dan berair dan
terasa gatal. Kemudian pada lingkaran-lingkaran akan timbul bercak-bercak putih. Kurap
timbul karena kurang menjaga kebersihan kulit. Bagian tubuh yang biasanya terserang kurap
yaitu tengkuk, leher, dan kulit kepala.
6.      Jerawat
Berdasarkan penelitian, sekitar 80 persen dari seluruh manusia pernah memiliki jerawat.
Jerawat sebagai salah satu penyakit kulit yang disebabkan oleh bakteri yang tumbuh di kulit
dan menghubungkan pori-pori dengan kelenjar minyak di bawah kulit. Jerawat dapat
berkembang jika pengobatan tidak dilakukan di tahap awal kemunculannya. Jerawat tidak
hanya tumbuh di wajah, namun juga bisa tumbuh di bagian tubuh lain terutama punggung.
7.      Cacar Air (Frambusia)
Disebabkan oleh virus Trypanosoma, berupa berbintil-bintil ranuim, sangat menular (dropplet
infection) melalui udara, pakaian dll. Untuk menghindari penularan dan serangan penyakit ini
yaitu bisa dengan cara menjaga kebersihan, hindari kontak langsung dengan penderita.
8.      Infeksi Jamur
Penyakit kulit seperti panu yang ditandai dengan bercak pada kulit, gatal pada saat
berkeringat kudis, jamur candida dan sejenisnya adalah disebabkan oleh infeksi jamur. Meski
tidak berbahaya penyakit kulit ini bisa sangat mengganggu jika pertumbuhannya sudah
meluas seperti gatal dan perih.
9.      Kusta
Disebabkan oleh mycobacterium lepra yang interseluler obligat. Diawali dengan serangan
pada saraf tepi, berlanjut menyerang kulit, mukosa mulut, saluran nafas bagian atas, sistem
endotelial, mata, otot, tulang dan testis. Kusta merupakan penyakit infeksi kronis. Tanda
penyakit kusta diantaranya bercak putih kemerahan pada kulit, mati rasa (otot, tangan, kaki
dan mata) saraf tepi menebal.
10.  Lepra
Gejala awalnya kulit terasa mengkerut dan jika sudah akut kuman akan memakan kulit dan
daging penderita. Disarankan untuk pergi ke dokter jika terjadi gejala awal.
2.3. Etiologi
         Kebersihan diri yang buruk
         Virus
         Infeksi Bakteri
         Reaksi alergi
         Daya tahan tubuh rendah
         Kutu
         Infeksi jamur
         Alergi
         Faktor genetika
         Faktor radiasi (kanker)
2.4.Patofisiologi
         Cara Penularan Langsung; sentuhan/bersinggungan langsung dengan penderita.
Cairan/nanah yang terdapat pada bula mengandung kuman penyebab penyakit kulit, bila bula
tersebut pecah maka kuman tersebut keluar dan jika penderita bersentuhan/bersinggungan
dengan orang lain maka memungkinkan kuman tersebut pindah ke orang lain dan menulari
orang tersebut.
         Cara Penularan Tidak Langsung; ditularkan melalui perantara, baik pakaian, handuk,
selimut, maupun sabun mandi yang dipakai oleh penderita. Pada pakaian, handuk, selimut,
maupun sabun mandi memungkinkan menjadi perantara/tempat hidup sementara kuman
penyebab penyakit kulit tersebut.
2.5.Tanda dan Gejala
         Gatal-gatal (saat pagi, siang, malam, ataupun sepanjang hari).
         Muncul bintik-bintik merah/ bentol-bentol/ bula-bula yang berisi cairan bening ataupun
nanah pada kulit permukaan tubuh.
         Timbul ruam-ruam.
         Kadang disertai demam.
2.6. Pecegahan Penyakit Kulit
1.      Menjaga kebersihan lingkungan
2.      Hindari kontak langsung dengan penderita penyakit kulit menular baik dari sentuhan
langsung ataupun melalui perantara pakaian.
3.      Menjaga kebersihan kulit
4.      Lakukan Vaksinasi (imunisasi) untuk mencegah penyakit kulit yang disebabkan oleh
virus.
2.7. Pengobatan Pada Penyakit Kulit
            Berbagai penyakit kulit seperti panu, kadas kurap, sudah tidak asing di masyarakat
indonesia. Dalam pengobatannya terdapat dua jenis pengobatan, yaitu pengobatan secara
medis dan pengobatan secara tradisional. Di bawah ini akan di terangkan berbagai macam
obat tradisional yang sering di gunakan masyarakat untuk pengobatan penyakit kulit yang di
antaranya :
1.      Kudis, gatal-gatal
Untuk pengobatan luar, cukup ambildaun, kulit, batang, atau akar salam seperlunya. Cuci
bersih, lalu giling halus sampai menjadi adonan seperti bubur. Balurkan ke tempat gatal
kemudian dibalut.
2.      Borok, luka atau kutil
Olesi dengan getah buah jambu monyet atau jambu mete (anarcadium occidentale L) selama
beberapa hari sampai luka mengering. Untuk kutil, petiklah 5 lembar daun dewa, tumbuk
daun hingga halus. Lumurkan daun yang telah halus padatempat yang berkutil, buatlah
sampai merekat, biarkan satu hari dan lepaskan esok harinya. 
3.      Bisul, eksim dan penyakit-penyakit kulit lainnya
Helayan mahkota bunga teratai dibakar, akan menghasilkan abu yang juga berkhasiat sebagai
obat. Abu ini bisa dimanfaatkan sebagai obat luar untuk menyembuhkan bisul, eksim dan
penyakit-penyakit kulit lainnya. Sedangkan serbuk dan benang sari bunga teratai jika
dicampukan madu dan keju akan menjadi obat penyakit wasir.
Adapun pengobatan penyakit kulit yang sesuai dengan resep doker diantaranya :
1.      Metiprednison aseponal, biasanya untuk eksim endogen (dermatitis atopik,
neurodermatitis.
2.      Desonida, untuk eksim kontak, kaligata, psoriasis, dan dermatitis lainnya.
3.      Salep Acyclovir, biasanya dioleskan pada bentol cacar air. Obat ini dapat mencegah
penyebaran cacar ke area yang lebih luas. Obat ini dioleskan setiap 3 jam sekali.
4.      Alkohol, biasanya digunakan saat luka yang sudah pecah, untuk membersihkan darah
atau nanah pada area luka.
5.      Garamycin, obat berupa salep yang dioleskan pada permukaan kulit yang terkena
penyakit bisul.
BAB III
ASUHAN KEPERAWATAN

3.1.  Diagnosa Keperawatan
1.      Gangguan Peningkatan suhu tubuh berhubungan dengan cacar air
2.      Gangguan pemenuhan cairan berhubungan dengan pemenuhan cairan elektrolit
3.      Gangguan integritas kulit berhungungan dengan cacar air
4.      Potensial infeksi terjadi dengan infeksi kuman berhubungan dengan luka (bekas garukan)

NO DIAGNOSA PERENCANAAN
KEPERAWATAN TUJUAN INTERVENSI RASIONALISASI
1. Gangguan peningkatan suhu Gangguan     Berikan kompres      Pemerian kompres
tubuh peningkatan suhu hangat. hangat dilakukan
tubuh teratasi    Kolaborasi agar panas atau
pada tanggal 17 dengan dokter demam sedikit
Nopember 2012 untuk pemberian menurun.
obat antipiretik      Kolaborasi dengan
berupa dokter dalam
paracetamol 650 pemberian obat
mg (kaplet). antipiretik berupa
paracetamol 650
mg agar
mengoptimalkan
penurunan suhu
tubuh klien
2. Gangguan pemenuhan cairan Gangguan     Pemberian Pemberian cairan
tubuh pemenuhan cairan cairan berupa RL 20 gtt/menit
teratasi pada cairan RL 20 melalui infus agar
tanggal 17 Nop gtt/menit melalui pemenuhan cairan
2012. infus. elektrolit klien
dapat terpenuhi.
3. Gangguan integritas kulit Gangguan     Kolaborasi Pemberian obat
integritas kulit dengan dokter antibiotik untuk
teratasi pada dalam pemberian mengatasi
tanggal 17 obat berupa anti kerusakan kulit
Nopember 2012. biotik (kaplet) destruksi lapisan
kulit, dan juga
untuk mengurangi
perasaan gatal pada
permukaan kulit
yang terkena
penyakit.
4. Potensial infeksi yang terjadi Infeksi pada luka    Anjurkan klien      Agar permukaan
dengan infeksi kuman dipermukaan kulit untuk tidak kulit yang terdapat
berhubungan dengan luka akibat garukan menggaruk bercak atau
(bekas garukan) tidak terjadi permukaan kulit terdapat luka tidak
tanda-tanda yang gatal. terinfeksi oleh
infeksi pada    Jaga kebersihan kuman yang ada
tanggal 17 luka agar tetap pada tangan yang
nopember 2012. bersih dan tidak bersih.
kering.       Menjaga
    Kolaborasi kebersihan luka
dengan dokter agar tetap bersih
dalam dan kering supaya
permberian obat tidak ada kuman
antibiotik berupa yang bisa
liquid. menginfeksi luka
pada permukaan
kulit.
      Kolaborasi dengan
dokter dalam
pemberian obat
antibiotik berupa
liquid yang
dioleskan pada
permukaan kulit
yang luka sangat
diperlukan karena
untuk menguragi
rasa gatal pada
daerah luka dan
juga sebagai obat
untuk
menghilangkan
bercak-bercak pada
kulit.

                              
BAB IV
PENUTUP

Kesimpulan
            Berdasarkan bahasan diatas bahwa penyakit kulit merupakan penyakit yang
menyerang kulit permukaan tubuh. Penyakit ini juga di sebabkan oleh berbagai penyebab
yaitu dari lingkungan, virus, bakteri, infeksi jamur, kutu dan lain sebagainya.  
            Penyakit kulit juga terdiri dari berbagai macam jenis ada yang menular dan ada juga
yang tidak, tetapi kebanyakan dari penyakit kulit adalah menular. Cara penularan penyakit
kulit hampir sama satu sama lain yaitu kontak langsung dengan penderita misalnya melalui
pakaian, selimut ataupun sabun mandi. Yang membedakan macam penyakit kulit yang satu
dengan yang lainnya adalah penyebab terjadinya penyakit tersebut.
            Di Indonesia sudah menjadi hal biasa banyak orang yang terjangkit penyakit
kulit,masyarakat Indonesia juga lebih memilih pengobatan secara tradisional menggunakan
tumbuhan obat-obatan seperti sirih dan lain sebagainya.
            Dalam bahasan di atas di ambil contoh kasus penderita penyakit Varicella zoster
(cacar air) yang dirangkum dalam sebuah asuhan keperawatan dan dibuatkan diagnosa
keperawatannya. Diagnosa keperawatan yang didapat pada salah satu penderita cacar air
adalah gangguan peningkatan suhu tubuh, gangguan kebutuhan cairan elektrolit, kerusakan
integritas kulit dan penderita cacar air berpotensi terkena infeksi karena bercak luka yang
gatal. Penanganan pasien yang cacar air biasanya di berikan perawatan yang intensif, baik 
obat yang di berikan maupun perawatan kebersihan dan lingkungannya.

Anda mungkin juga menyukai