SKRIPSI
OLEH
ALAMSYAH
A1F1 17 033
SKRIPSI
OLEH
ALAMSYAH
A1F1 17 033
ii
HALAMAN PERSETUJUAN
HALAMAN PENGESAHAN
iv
HALAMAN PERNYATAAN
v
ABSTRAK
Tujuan penelitian ini adalah untuk mengetahui hubungan power otot lengan
dengan kemampuan over head pass permainan bola tangan pada seluruh
mahasiswa Pendidikan Jasmani Kesehatan dan Rekreasi yang berjumlah 643
orang Selanjutnya yang telah memprogram mata kuliah bola tangan berjumlah
358 orang yang terdiri dari 274 putra 84 putri Teknik pengambilan sampel di
lakuakan dengan menggunakan teknik purposive sampling yakni berdasarkan
kriteria yang telah ditetapkan yaitu sebanyak 30 orang instrumen yang digunakan
untuk mengukur power otot lengan medicine ball throw sedangkan instrumen
yang di gunakan untuk mengukur kemampuan over head pass yaitu dengan tes
keterampilan passing 15 detik.Data power otot lengan diambil melalui tes
medicine ball throw sedangkan data kemampuan over head pass di ambil melalui
tes keterampilan passing over head pass teknik analisis yang di gunakan untuk
menganalisis hipotesis yang di ajukan adalah uji korelasi dengan menggunakan
SPSS versi 26.Hasil yang di peroleh dari pengujian hipotesis power otot lengan
dengan kemampuan over head pass permainan bola tangan dimana nilai korelasi
rxy= 0,575 nilai signifikan = 0, 001˂ 0,05 koefisien determinasi r² = 33 atau 33%.
power otot lengan berkontribusi terhadap kemampuan over head pass pada
permainan bola tangan. Berdasarkan hasil analisis tersebut dapat disimpulkan
bahwa semakin baik power otot lengan maka akan semakin baik pula kemampuan
dalam melakukan over head pass permainan bola tangan pada mahasiswa
Pendidikan Jasmani Kesehatan dan Rekreasi, Universitas Halu Oleo.
Kata Kunci : Power Otot Lengan Over Head Pass Bola Tangan.
vi
ABSTRACT
The purpose of this study was to determine the relationship between arm muscle
power and the over head pass ability of handball in all 643 students of Physical
Education for Health and Recreation. Furthermore, 358 people who had
programmed handball courses consisted of 274 boys and 84 girls.The sample was
carried out using purposive sampling technique, namely based on predetermined
criteria, as many as 30 instruments were used to measure the muscle power of the
medicine ball throw arm, while the instrument used to measure the over head
pass ability was the 15 second passing skill test. Arm muscle power data was
taken through a medicine ball throw test, while data on the over head pass ability
were taken through a passing over head pass skill test.The analytical technique
used to analyze the proposed hypothesis was the correlation test using SPSS
version 26.The results obtained from testing the arm muscle power hypothesis
with the ability to over head pass handball where the correlation value rxy =
0.575 significant value = 0.001˂ 0.05, the coefficient of determination r² = 33 or
33%. Arm muscle power contributes to the ability to over head pass in handball
play. Based on the results of this analysis, it can be concluded that the better the
arm muscle power, the better the ability to over-head pass the handball game for
Health and Recreation Physical Education students, Halu Oleo University.
vii
KATA PENGANTAR
Puji syukur kehadirat Allah SWT yang telah memberikan segala limpahan
rahmat, dan hidayah-Nya sehingga penulis dapat menyelesaikan skripsi yang
berjudul, hubungan power otot lengan dengan kemampuan over head pass
permainan bola tangan pada Mahasiswa Pendidikan Jasmani Kesehatan dan
Rekreasi Universitas Halu Oleo dapat terselesaikan.
Skripsi ini sangatlah penting bagi mahasiswa khusunya di Universitas Halu
Oleo merupakan sebagai salah satu syarat menyelesaikan studi pada Program
Studi Pendidikan Jasmani Kesehatan dan Rekreasi Universitas Halu Oleo, serta
merupakan suatu wadah dalam mengolah kemampuan diri membuat suatu karya
ilmiah melalui penelitian yang bersifat ilmiah.
Penulisan skripsi ini tidak lepas dari bimbingan dan motivasi serta
petunjuk dari berbagai pihak, oleh karena itu peneliti mengucapkan terima kasih
kepada bapak Prof. Dr. H. Saifu. M. Kes. pembimbing utama, dan kepada/Ibu
Suhartiwi, S.Pd., M.Pd. selaku pembimbing kedua, yang telah memberikan
perbaikan dan pengarahan kepada penulis sehingga skripsi dapat terselesaikan.
Ucapan terimakasih yang sama penulis menyampaikan kepada semua pihak
terutama kepada:
1. Prof. Dr. Muhammad Zamrun Firihu, S.Si.,M.Si.,M.Sc, selaku Rektor
Universitas Halu Oleo.
2. Dr. H Jamiludin, M. Hum, selaku Dekan Fakultas Keguruan dan Ilmu
Pendidikan Universitas Halu Oleo.
3. Bapak Dr. La Sawali, S.Pd, M.Kes selaku Ketua Jurusan Pendidikan
Jasmani, Kesehatan dan Rekreasi.
4. Drs Muhammad Rusli, M.Kes, selaku Sekretaris Jurusan Pendidikan
Jasmani, Kesehatan dan Rekreasi, yang selalu Memberikan motivasi.
5. Bapak dan Ibu Staf Pengajar dan Staf Tata Usaha Jurusan Pendidikan
Jasmani Kesehatan dan Rekreasi.
6. Kedua orang tua saya yang tercinta, Bapak Aripin, dan ibunda Tina B.
yang banyak membantu saya dalam hal materi maupun moril, sehingga
anaknya dapat menyelesaikan studi.
7. Para mahasiswa Pendidikan Jasmani Kesehatan dan Rekreasi yang
merupakan subjek penelitian .
8. Seluruh mahasiswa/mahasiswi Program Studi Pendidikan Jasmani,
Kesehatan dan Rekreasi. Khususnya angkatan 2017.
9. Saudara dan saudari saya Sitti Aisyah S.Pd, Aliya Ramadani, Indri, Iren,
Samuel terimakasih atas dukungannya demi kelancaran perkuliahan, serta
ucapan terimakasih kepada seluruh keluarga yang banyak membantu
dalam penyelesaian studi.
viii
Akhirnya dengan rendah hati penulis menyadari bahwa masih
banyak terdapat kekurangan dalam penulisan karya ilmiah ini. Olehnya itu
semua kritik dan saran yang sifatnya membangun penulis sangat harapkan
demi kesempurnaan skripsi ini.
Penulis
ix
DAFTAR ISI
HALAMAN JUDUL............................................................................................ i
PERSETUJUAN PEMBIMBING...................................................................... iii
HALAMAN PENGESAHAN............................................................................. iv
HALAMAN PERNYATAAN............................................................................. v
ABSTRAK............................................................................................................ vi
ABSTRAC............................................................................................................. vii
KATA PENGANTAR.........................................................................................viii
DAFTAR ISI........................................................................................................ x
DAFTAR GAMBAR........................................................................................... xii
DAFTAR TABEL................................................................................................xiii
DAFTAR LAMPIRAN...................................................................................... xiv
BAB I PENDAHULUAN
A. Latar Belakang.......................................................................................... 1
B. Rumusan Masalah..................................................................................... 3
C. Tujuan Penelitian....................................................................................... 3
D. Manfaat Penelitian..................................................................................... 4
BAB II TINJAUAN PUSTAKA
A. Hakikat Power Otot Lengan................................................................... 5
B. Hakikat Kemampuan Passing Over Head Pass...................................... 11
C. Hakikat Permainan Bola Tangan............................................................ 14
D. Unsur Kemampuan Fisik yang Menunjang Kemampuan Passing Over
Head Pass pada Permainan Bola Tangan............................................... 20
E. Kerangka Berpikir................................................................................... 24
F. Hipotesis.................................................................................................. 25
BAB III METODE PENELITIAN
A. Rancangan Penelitian.............................................................................. 26
B. Variabel Penelitian.................................................................................. 26
C. Definisi Operasional Variabel................................................................. 26
D. Populasi dan Sampel............................................................................... 27
x
E. Instrumen dan Alat Penelitian................................................................. 28
F. Teknik Pegumpulan Data..........................................................................29
G. Teknik Pengolahan dan Analisis Data.................................................... 32
BAB IV HASIL PENELITIAN DAN PEMBAHASAN
A Deskripsi Variabel Penelitian.................................................................. 33
B Pembahasan............................................................................................. 38
C. Implikasi Penelitian terhadap Pembelajaran............................................ 39
BAB V Kesimpulan Dan Saran
A. Kesimpulan............................................................................................... 41
B. Saran......................................................................................................... 41
DAFTAR PUSTAKA........................................................................................ 42
LAMPIRAN....................................................................................................... 45
DOKUMENTASI PENELITIAN.................................................................... 51
xi
DAFTAR GAMBAR
xii
DAFTAR TABEL
Tabel 4.1 Deskripsi Statistik Variabel Power Otot Lengan (X) dengan
Kemampuan Over Head Pass (Y)..................................................... 33
Tabel 4.6 Hubungan Power Otot Lengan (X) dengan Kemampuan Over Head
xiii
DAFTAR LAMPIRAN
Lampiran 2. Data Hasil Penelitian Power Otot Lengan (X) dengan Kemampuan
Over Head Pass (Y)..............................................................................46
Lampiran 3. Data Uji T Score Power Otot Lengan (X) dengan Kemampuan Over
Head Pass (Y).......................................................................................47
Lampiran 4. Uji Normalitas Power Otot Lengan (X) dengan Kemampuan Over
Head Pass (Y).......................................................................................48
Lampiran 5. Uji Linieritas Power Otot Lengan (X) dengan Kemampuan Over
Head Pass (Y).......................................................................................49
Lampiran 6. Uji Hipotesis Power Otot Lengan (X) dengan Kemampuan Over
Head Pass (Y).......................................................................................50
xiv
1
BAB I
PENDAHULUAN
1
2
kombinasi antara permainan bola basket dan permainan sepak bola karena
teknik dasar pada saat bermain bola tangan lebih menyerupai teknik dasar
basket yakni terdiri dari passing dribbling dan shooting
Olahraga bola tangan merupakan salah satu olahraga yang sama halnya
dengan olahraga permainan sepak bola, dan bola basket dan lain sebagainya.
bola tangan adalah olahraga beregu dimana dua regu dengan masing masing 7
pemain (6 pemain dan 1 penjaga gawang) tujuan dari permainan ini yakni
berusaha memasukkan sebuah bola ke gawang lawan sebanyak banyaknya.
Menurut Mahendra (2000) bola tangan adalah olahraga permainan beregu
yang menggunakan bola sebagai alat yang di mainkan dengan menggunakan
satu tangan atau dua tangan. Bola tangan adalah salah satu cabang olahraga
yang sudah cukup lama di kenal oleh masyarakat Indonesia maka dalam
upaya peningkatan prestasi olahraga bola tangan perlu perlu terus di
laksanakan dengan pembinaan sedini mungkin melalui pencarian bibit yang
berbakat.
Olahraga permainan ini memiliki beberapa teknik dasar yakni teknik
dribble shooting dan passing. yang harus di kuasai pada saat bermain bola
tangan. Gerak dasar passing atau operan merupakan suatu keterampilan
memberikan bola kepada kawan dalam permainan bola tangan. Dimana
tujuan passing adalah untuk memberikan umpan kepada kawan yang
kemudian di lakukan shooting. Passing merupakan salah satu teknik dasar
untuk mengawali permainan bola tangan. Usaha untuk mencapai prestasi
yang di inginkan dalam kemampuan passing tentunya tidak terlepas dari
beberapa faktor pendukung yang berpengaruh terhadap hasil passing fisik dan
teknik menjadi faktor yang dibutuhkan untuk memaksimalkan kemampuan
passing harus dibekali dengan kemampuan passing yang baik, pengetahuan
akan fisik dan teknik yang menunjang dalam kemampuan passing sangat
diperlukan. Selain teknik seorang atlet bola tangan dituntut untuk memiliki
kondisi fisik yang baik pula. Passing tersebut membutuhkan kemampuan.
kecepatan, kekuatan otot lengan, daya ledak, kelentukan, ketepatan dan
koordinasi.
3
Maka dengan adanya komponen kondisi fisik power otot lengan sangat
berpengaruh terhadap over head pass yang di lakukan secepat-cepatnya dan
akurat agar tidak bisa di jangkau oleh tim lawan. Hal ini di kemukakan oleh
Sukadiyanto (2005) power adalah hasil kali antara kekuatan dan kecepatan.
Artinya bahwa latihan kekuatan dan kecepatan sudah di latih terlebih dahulu.
Walaupun dalam setiap latihan kekuatan dan kecepatan sudah ada unsur
latihan power. Dari permasalah ini perlu di atasi dengan mengupayakan
sebuah latihan power otot lengan yang dapat di maksimalkan sehingga hasil
over head pass juga lebih baik.
Berdasarkan pengamatan dilapangan oleh penulis, dalam melakukan over
head pass pada permainan bola tangan sejauh mana keterkaitan dengan
kemampuan power otot lengan perlu pembuktian secara ilmiah untuk
memudahkan pelaksanaan penelitian ini, maka penulis menetapkan seluruh
mahasiswa Pendidikan Jasmani Kesehatan dan Rekreasi sebagai objek
penelitian penetapan objek penelitian tersebut atas dasar pertimbangan
bahwa memiliki keterampilan dalam melakukan over head pass permainan
bola tangan serta telah memprogram mata kuliah bola tangan.
Berdasarkan pada uraian-uraian yang di kemukakan di atas maka penulis
mencoba merumuskan judul penelitian yaitu, hubungan power otot lengan
dengan kemampuan over head pass permainan bola tangan pada mahasiswa
Pendidikan Jasmani Kesehatan dan Rekreasi.
B. Rumusan Masalah
Berdasarkan latar belakang di atas, maka penulis mengemukakan
permasalahan yaitu apakah ada hubungan power otot lengan dengan
kemampuan over head pass permainan bola tangan pada mahasiswa Jurusan
Pendidikan Jasmani Kesehatan dan Rekreasi?.
C. Tujuan Penelitian
Berdasarkan latar belakang dan permasalahan yang telah di uraikan,
maka tujuan penelitian ini adalah untuk mengetahui seberapa besar hubungan
4
power otot lengan dengan kemampuan over head pass dalam permainan bola
tangan pada mahasiswa Jurusan Pendidikan Jasmani Kesehatan dan Rekreasi.
D. Manfaat Penelitian
Dengan di adakannya penelitian ini maka di harapkan memberikan manfaat
sebagai berikut:
1. Manfaat teoritis yaitu sebagai tambahan referensi dan wawasan dalam
mengembangkan ilmu pengetahuan bagi mahasiswa Pendidikan Jasmani
Kesehatan dan Rekreasi.
2. Manfaat Praktis Sebagai bahan informasi bagi peneliti yang relevan.
A. Landasan Teori
merupakan salah satu unsur kondisi fisik yang dibutuhkan hampir pada setiap
cabang olahraga, karena dengan memiliki power yang bagus maka seseorang
akan lebih mudah dalam penguasaan teknik dasar suatu cabang olahraga.
Powermerupakan produk dari kekuataan dan kecepatan.
Daya ledak merupakan terjemahan dari kata explosive power atau power
(bahasa Inggris) dan schnelkraft (bahasa Jerman) power berarti kemampuan
untuk meraih kekuatan setinggi mungkin dalam waktu yang tersingkat
(Rothing, 1983:312 dalam buku Syafruddin, 2013:74). Power sebagai produk
dari dua kemampuan yaitu kekuatan (strenght) dan kecepatan (speed) untuk
melakukan force maksimum dalam waktu yang sangat cepat.Power atau
sering pula disebut daya explosive adalah suatu kemampuan gerak yang
sangat penting
dengan kecepatan tinggi dan dapat meningkat jika diberikan di awal latihan
sehingga menciptakan kondisi yang lebih baik dengan fungsi refleks yang
kuat. b. Macam-Macam Power Salah satu metode latihan power adalah
dengan metode plyometrics. Prinsip metode latihan plyometrics adalah otot
selalu berkontraksi baik saat memanjang (eccentric) maupun saat memendek
(concentric) secara eksplosif. Adapun latihan plyometrics dikelompokkan
menjadi 2 jenis antara lain sebagai berikut (Mylsidayu, 2015:137). 1. Latihan
dengan intensitas rendah (low impact) Latihan dengan intensitas rendah (low
impact) antara lain meliputi : (1) skipping, (2) pope jumps (lompat tali), (3)
lompat (jumps) rendah dan langkah pendek, (4) loncat-loncat (hops) dan
lompat-lompat, (5) melompat di atas bangku atau tali setinggi 25-35 cm, (6)
melempar ball medicine 1-3 kg, dan (7) melempar bola yang ringan. 2.
Latihan dengan intesitas tinggi (high impact) Latihan dengan intesitas tinggi
(high impact) antara lain meliputi : (1) lompat jauh tanpa awalan (standing
broad long jump), (2) tripple jumps (lompat tiga kali), (3) lompat (jumps)
tinggi dan langkah panjang, (4) loncat-loncat dan lompat-lompat, (5)
melompat di atas bangku dan tali setinggi di atas 35 cm, (6) melempar ball
medicine 5-6 kg, (7) drop jumps dan reactive jumps, dan (8) melempar benda
yang relatif berat. Untuk itu, berbagai macam latihan tersebut baik yang
intensitas rendah maupun intensitas tinggi dapat dilaksanakan diberbagai
tempat, tergantung jenis cabang olahraganya. Namun, latihan power
seringkali dilakukan di tempat yang datar, lapangan berumput atau berpasir
agar empuk untuk pendaratannya. c. Metode Latihan Power Metode latihan
power sebenarnya hampir sama dengan latihan kekuatan tetapi yang
membedakan adalah irama geraknya. Untuk latihan kekuatan iramanya
lambat, sedangkan power iramanya cepat mendadak (eksplosif) yang artinya
membutuhkan kekuatan dan kecepatan pada saat pelaksanaan latihannya.
Metode melatih powerdapat dengan cara pembebanan luar maupun hanya
dengan berat badan sendiri. Metode dengan penambahan beban luar bisa
menggunakan metode sirkuit, sedangkan metode latihan yang hanya
menggunakan berat badan sendiri bisa menggunakan metode latihan
8
BAB II
TINJAUAN PUSTAKA
demikian power otot lengan sangat penting dalam meningkatkan kondisi fisik
Secarah keseluruhan. Sebagaimana yang dikemukakan oleh Sukdianto (2001)
menerangkan bahwa power otot lengan adalah kekuatan yang sangat penting
dalam meningkatkan kondisi fisik secara keseluruhan.
Power otot lengan adalah suatu kondisi fisik yang yang dominanyang
di perlukan dalam permaianan bola tangan. Kebanyakan keterampilan
bermain bola tangan bergantung pada kualitas fisik yang satu ini dalam hal
ini bahwa permainan bola tangan harus menggerakan tubuhnya atau bagian
tubuhnya secara cepat, sehingga memerlukan kekuatan dan kecepatan secara
stimulus. Mahendra (1999).
3. Komponen Otot Lengan
Otot merupakan suatu organ atau alat yang memungkinkan tubuh dapat
berkontraksi. Otot kerangka biasanya di kaitkan pada dua tempat tertentu,
tempat terkuat di sebut origo (asal) dan yang lebih dapat bergerak di sebut
insiro. Origo di anggap sebagai tempat dari mana otot timbul, dan insiro
adalah tempat ke arah mana otot berjalan.
Sendi merupakan pertemuan antara dua tulang, tetapi tidak semua pertemuan
tersebut memungkinkan terjadi pergerakan Menurut Evelyn C. Pearce (1983)
“ sendi atau artikulasio adalah astilah yang di gunakan untuk menujukan
pertemuan pertemuan antara dua atau beberapa tulang kerangka” Sendi di
kategorikan menjadi tiga kelompok yaitu: (a) sendi fibrosa atau sendi mati
fixed (b) sendi kartilaginosa atau sendi bergerak sedikit dan (c) sendi
sinavoal atau sendi yang bergerak bebas. Kemudian Roger Watson dalam
wartono (2010) menegaskan bahwa pada lengan termaksut sendi ekstremitas
atas yang terdiri dari yaitu :
a. Sendi sternolaficularis dibentuk oleh ujung sternal calviculamanu brium
sterni dan tulang rawan iga bakar. Gerakan sendi ini meluncur pada
calvicula.
b. Sendi acromiociavicularis terletak di antara ujung acromial clavicula dan
acromiom scapula dan biasanya berhubungan dengan gerakan bahu.
12
c. Sendi bahu adalah sendi bola dan mangkuk dan merupakan sendi paling
bebas gerakannya pada tubuh manusia
d. Sendi siku adalah kombinasi sendi pelana ( antara humerus dengan radius
dan ulna ) dan sendi privot (antara radius dan ulna)
e. Sendi pergelangan tangan dibentuk oleh ujung bawag radius dengan
tulang-tulang skafoid, lunatum dan triuetrum, pada sendi ini dapat
digerakan fleksi, ekstensi, adukasi, abdukasi, dan sirkumduksi.
f. Sendi metacarpofalangeus dapat melakukan semua gerakan seperti sendi
pergelangan tangan, tetapi sendi-sendi interfalangeus merupakan sendi
pelana dan hanya memberikan gerakan fleksi dan ekstensi. Pada bagian
lengan terdapat dua bagian, yaitu lengan atas dan lengan bawah.
2. Otot Lengan
Dalam gerakan servis, otot lengan harus dikerahkan sebaik mungkin
pada teknik yang benar. Otot lengan yang terlibat dalam melakukan servis
dari Syaifuddin, yang di kutip oleh Muhammad Badawi (2011) adalah
sebagai berikut:
1. Otot Pangkal lengan atas
Otot pangkal lengan atas terdiri atas: otot-otot ketul (fleksor) dan otot-otot kedang
(ekstensor) yang terdiri atas:
a) Musculus biceps brachii atau otot lengan berkepala dua, Otot ini meliputi
dua buah sendi yang mempunyai dua buah kepala. Kepala yang panjang
dan melekat didalam sendi bahu, kepala yang pendek melekat di sebelah
luar dan yang ke dua disebelah dalam. Otot itu kebawah menuju ketulang
pengumpil. Dibawah uratnya terdapat bandung lender. Fungsi otot ini untuk
anteflaksi lengan atas dan adduksi lengan atas (Tim Anatomi UNY,2011).
b) Musculus Brachialis disebut juga otot lengan dalam otot ini berpangkal di
bawah otot segi tiga di tulang pangkal tulang hasta. Fungsinya untuk
membengkokkan lengan dibawah siku (syaifuddin,1997).
13
(Syaifuddin,1997)
b. Kontraksi isotonik
Disebut sebagai kontraksi dinamik yang terdiri dari kosentrik dan
eksentrik. Kontraksi kosentrik adalah kontraksi dimana otot bekerja
mengangkat beban yang ada pada lengan sehingga terjadi pemendekan sudut
pada siku. Sedangkan kontraksi eksentrik adalah sebaliknya yaitu terjadi pada
saat menurunkan beban yang berada pada siku, atau terjadi pembesaran sudut
lutut atau pada siku. Kontraksi isotonik adalah pada saat kita mengangkat dan
menurunkan beban yang ada pada lengan dimana sumbu gerakan terjadi pada
persendian lutut atau siku.
c. Kontraksi isokinetik
Kontraksi isokinetik, terjadi apabila otot memendek karena tegangan
ditingkatkan, melalui rentang gerak penuh dilakukan pada kecepatan yang
konstan. Kontraksi ini biasanya dilakukan dengan alat bantu mesin penggerak
otot.
Kesimpulannya adalah dari ke tiga kontraksi otot diatas, over head pass
pada permainan bola tangan termasuk dalam kontraksi isotonik atau biasa
disebut dengan kontraksi dinamik karena kontraksi ini yang terdiri dari
kosentrik dan eksentrik. Dimana kontraksi kosentrik adalah kontraksi otot
bekerja mengangkat beban yang ada pada lengan sehingga terjadi
pemendekan sudut pada siku, dalam melakukan over head pass kontraksi
kosentrik terjadi pada saat melakukan ancang-ancang untuk melempar bola.
Sedangkan kontraksi eksentrik adalah sebaliknya yaitu terjadi pada saat
menurunkan beban yang berada pada siku. dalam melakukan over head pass
kontraksi eksentrik terjadi pada gerakan lanjutan setelah melempar bola.
Gerak dasar passing atau operan merupakan suatu keterampilan memberikan bola
kepada kawan dalam permainan bola tangan. Dimana tujuan pasing adalah untuk
memberikan umpan kepada kawan yang kemudian di lakukan shooting.
Menurut Masyhur mustafa (2015 : 63 ) Passing adalah suatu teknik dasar yang
harus di kuasai oleh pemain bola tangan. Proses gerakan passing harus dilakukan
dengan tepat, karena ketepatan passing sangat mempengaruhi pola permaianan bola
tangan terutama dalam membangun sebuah serangan kedaerah pertahanan lawan
guna menghasilkan sebuah gol.
b.bola di pegang sampai diatas bahu dan dibawah kearah belakang kepala
kemudian posisi siku yang memegang bola dibenkokkan dibagian sisi
kanan badan bagi yang biasa melakukan lemparan dengan menggunakan
tangan kanan dan sebaliknya jika tangan kiri maka bola berada di tangan
kiri.
c.kemudian bagian atas badan tegak kepala diangkat sedikit dan mata
memandang kesasaran,
d.lalu pemain mengambil langkah dengan kaki kiri yang mendahului
kedepan kemudian
e.memindahkan berat badan dan kaki belakang kedepan kaki
f.saat pemindahan berat badan, lengan membuat ayunan dengan kuat.
Pergelangan tangan dilepaskan kebawah diikuti dengan jari-jari saat
melepaskan bola, jari telunjuk mengarah ke sasaran diakhir gerakan.
efektifitas dan efisiensi gerak kearah yang lebih baik. Hal serupa
disampaikan oleh Sugiyanto (1996) kondisi fisik adalah kemampuan
memfungsikan organ-organ tubuh dalam melakukan aktivitas fisik.
Beberapa pendapat para ahli diatas dapat disimpulkan unsur kondisi
fisik adalah suatu landasan titik tolak yang harus dimiliki seorang atlet
dalam usaha peningkatan prestasi yang melibatkan organ-organ tubuh dalam
melakukan aktivitas fisik. Sehingga dalam usaha meningkatkan kondisi fisik
seorang atlet harus mengembangkan seluruh komponen tersebut.
1.) Kekuatan dan Kecepatan (Power)
Power adalah kapasitas seorang atlet untuk mengontraksikan otot
secara maksimal. Daya ledak atau power adalah kemampuan sebuah otot
atau segerombolan otot untuk mengatasi tahanan beban dengan kecepatan
tinggi dalam satu gerakan yang utuh (Harsono dalam Akhmad Dimyati.
2016). Sementara menurut Bompa dalam Taheri Akhbar (2017),
exsplosive power adalah produk dari kemampuan kekuatan dalam
kecepatan untuk melakukan tenaga maksimum dalam waktu yang cepat.
Dari uraian yang dipaparkan oleh beberapa ahli di atas dapat disimpulkan
bahwa power adalah suatu ledakan aksi yang menghasilkan kecepatan
dalam waktu singkat dari hasil kerja otot. Kerja dari power ini adalah
untuk mengatasi beban/tahanan dengan kecepatan kontraksi tinggi.
Kebanyakan cabang olahraga membutuhkan kekuatan dan kecepatan
(power). Kekuatan dan kecepatan terutama dibutuhkan pada cabang
olahraga bola tangan untuk menunjang performance atlet agar dapat
tampil secara maksimal khususnya pada saat melakukan passing.
2.) Kelincahan (Agility)
Kelincahan merupakan salah satu komponen kesegaran jasmani yang
sangat diperlukan pada semua aktifitas yang membutuhkan kecepatan
perubahan posisi tubuh dan bagian - bagiannya di samping itu kelincahan
merupakan perasyarat untuk mempelajari dan memperbaiki ketrampilan
gerak dan teknik olahraga, terutama gerakan - gerakan yang membutuhkan
koordinasi gerak. Kelincahan bukan merupakan kemampuan fisik tunggal,
26
bergerak melalui luas gerak sendi mereka secara penuh. Hal serupa
diutarakan oleh Rusli lutan dalam Imran Akhmad (2000) mendefinisikan
kelentukan sebagai kemampuan dari sebuah sendi dan otot, serta ligamen
sekitarnya untuk bergerak dengan leluasa dan nyaman dalam ruang gerak
yang diharapkan.
Dari kedua uraian yang telah di paparkan oleh para ahli diatas maka
dapat di simpulkan bahwa kelenturan merupakan kemampuan suatu sendi
dalam menghasilkan gerakan secara penuh untuk bergerak dengan leluasa
dan nyaman dalam ruang gerak yang diharapkan.
Dalam olahraga bola tangan unsur kelenturan merupakan salah satu
unsur biomotorik yang berperan dalam menunjang performance para atlet
untuk menghasilkan gerakan yang maksimal saat melakukan passing.
4). Ketepatan (Accuracy )
Ketepatan adalah kemampuan seseorang untuk mengarahkan atau
mengendalikan gerakan - gerakan bebas terhadap suatu sasaran. Ketepatan
yang dimaksud disini adalah suatu usaha untuk mengendalikan arah bola
saat melakukan passing sesuai dengan tujuan atau arah yang ingin dicapai.
Ketepatan disini berhubungan dengan keinginan seseorang untuk memberi
arah kepada sasaran dengan maksud dan tujuan tertentu.
Ketepatan merupakan faktor yang diperlukan seseorang untuk
mencapai target yang diinginkan teknik passing sering digunakan untuk
mengumpan kepada pemainnya lainnya. Passing adalah suatu gerakan
yang dilakukan untuk memberikan umpanan pada pemain dengan cara
melempar bola dan tepat pada pemain lainnya.
5). Koordinasi (Coordination)
Barrow & McGee (1979) berpendapat bahwa koordinasi adalah
kemampuan untuk memadukan berbagai macam gerakan kedalam satu
atau lebih pola gerak khusus. Sedangkan menurut Costill (1988),
koordinasi adalah kemampuan untuk mengkombinasikan beberapa
gerakan tanpa ketegangan dengan urutan yang benar dan melakukan
28
E. Kerangka Berpikir
Sebuah cabang olahraga memiliki karakteristik yang berbeda baik itu
dalam peraturan maupun sarana dan prasarananya serta pelaksanaanya
namun kondisi fisik dari setiap atlet cabang olahraga yang di tekuni harus
dimiliki sebagai kemampuan dasar dari setiap atlet mengingat pentingnya
kondisi fisik yang baik untuk sebuah olahraga dalam melakukan
pertandingan atau perlombaan. Namun pada kenyatannya yang ada di
lapangan bahwa kondisi fisik pemain memiliki perbedaan secara anatomis
maupun fungsional pun sudah pasti memiliki perbedaan. Dengan perbedaan
kondisi fisik tersebut maka akan dapat mempengaruhi hasil over head pass
yang di laksanakan dengan kata lain kondisi fisik yang baik mampu
29
Hipotesis Penelitian
Hipotesis dalam penelitian ini adalah, ada hubungan yang signifikan
antara power otot lengan dengan kemampuan over head pass permainan
bola tangan pada mahasiswa Pendidikan Jasmani Kesehatan dan Rekreasi
30
BAB III
METODE PENELTIAN
A. Metode Penelitian
Penelitian ini tergolong penelitian deskriptif yang dimana penulis ingin
mengetahui hubungan power otot lengan dengan kemampuan over head pass
dalam permainan bola tangan mahasiswa Pendidikan Jasmani Kesehatan dan
Rekreasi. Adapun rancangan penelitian ini adalah korelasional yang dapat
digambarkan sebagai berikut:
X Y
Keterangan :
B. Identifikasi Variabel
Adapun variabel yang terdapat dalam penelitian ini adalah sebagai berikut :
1. Variabel bebas yaitu power otot lengan (X).
2. Variabel terikat yaitu kemampuan over head pass (Y)
31
sebesar 25% dari 130 populasi. Dengan demikian jumlah sampel dalam
penelitian ini adalah 30 orang.
menurut arikunto (2006) bahwa “pengambilan sampel di lakukan
dengan cara mengambil subyek bukan didasarkan strata, random atau
daerah tetapi atas adanya tujuan tertentu dan teknik ini biasanya
dilakukan karena beberapa pertimbangan misalnya alasan keterbatasan
waktu, tenaga dan dana sehingga tidak dapat mengambil sampel yang
besar dan jauh”.jumlah sampel yang layak dalam penelitian adalah
mulai 30 sampai 500.
Adapun sampel dalam penelitian ini berjumlah 30 orang dengan
menggunakan teknik purposive sampling berdasarkan pertimbangan
jenis kelamin laki-laki serta telah memprogram mata kuliah bola
tangan yang bersedia di jadikan sampel penelitian.
i. Kursi
j. Perhitungan power otot lengan
jarak x berat badan
P=
percepatan grafitasi
Keterangan :
P : power
Jarak : Lemparan terjauh bola medicine (m)
Berat badan : Berat badan testee (kg)
Percepatan grafitasi : 9.8 m/s
tidak di kuasainya atau menggelinding jauh dari batas “e” maka testee
mengambil bola tersebut kemudian ia segera kembali ke belakang garis
batas “e” untuk segera melanjutkan test sampai batas waktu yang di
tentukan habis. Bagi pengambil waktu bersamaan dengan aba-aba “YA”
stop watch di jalankan.
C. Aba-aba “STOP” diberikan tepat pada detik ke 15 dan stopwatch di
hentikan. Pada waktu testee melakukan tes pengawas mengamati
pantulan bola pada sasaran A dan menghitung berapa kali testee dapat
memantulkan bola ke sasaran.
Catatan :
1. Pada pelaksanan “ tes memantulkan bola ke dinding tembok “ ini
bola tidak boleh di volley
2. Pada saat memantulkan bola testee dengan tangan kanan kemudian
menangkap menggunakan tangan kiri begitupun sebaliknya.
3. Pantulan yang sah apabila bola di pantulkan /di lemparkan dengan
satu tangan dari belakang garis batas “e” dan mengenai sasaran A
atau batas daerah sasaran A.
BAB IV
HASIL PENELITIAN DAN PEMBAHASAN
A. Hasil Penelitian
33 Frekuensi
Frekuensi Frekunsi
Kelas interval relatif %
absolut Kumuklatif
b) Ada 3 orang (10%) mahasiswa yang berada pada rentang nilai 23,39-25,84
c) Ada 7 orang (23,3%) mahasiswa yang berada pada rentang nilai 25,85-28,30
d) Ada 6 orang (20%) mahasiswa yang berada pada rentang nilai 28,31-30,76
e) Ada 6 orang (20%) mahasiswa yang berada pada rentang nilai 30,77-33,22
f) Ada 4 orang (13,3%) mahasiswa yang berada pada rentang nilai 33,23-35,68
Secara grafik, distribusi frekuensi sebaran data power otot lengan
yang ditujukan pada tabel 4.2, dapat dilihat pada gambar histogram berikut.
Histogram
25.00%
20.00%
15.00%
10.00%
5.00%
0.00%
20,93-23,38 23,39-25,84 25,85-28,30 28,31-30,76 30,77-33,22 33,23-35,68
Gambar 4.1: Histogram sebaran distribusi frekuensi data power otot lengan.
2. Tabel Distribusi Frekuensi dan Histogram Data Kemampuan Over Head
Pass
Untuk melihat distribusi frekuensi data kemampuan over head pass
pada permainan bola tangan dapat dilihat pada tabel dan grafik berikut.
Tabel 4.3 :Distribusi Frekuensi Data Kemampuan Over Head Pass pada
Permainan Bola Tangan
40
Histogram
50.00%
40.00%
30.00%
20.00%
10.00%
0.00%
14-15 16-17 18-19 20-21 22-23
Gambar 4.2: Grafik sebaran distribusi frekuensi data kemampuan over head pass
pada permainan bola tangan.
1. Uji Normalitas
Dari hasil uji kolmogorov-smirnov test yang dilakukan, diperoleh hasil
sebagaimana terlampir. Data hasil pengujian normalitas power otot lengan
dengan kemampuan over head pass pada permainan bola tangan mahasiswa
Pendidikan Jasmani Kesehatan dan Rekreasi di rangkum dalam tabel berikut
ini :
Table 4.4 Hasil uji normalitas data power otot lengan dengan
kemampuan over head pass pada permainan bola tangan mahasiswa
Pendidikan Jasmani Kesehatan dan Rekreasi.
Tabel 4.4 Hasil Uji Kolmogorov-Smirnov Normalitas Data
Kolmogorov-
Variabel Df AsympSig. Α Keterangan
Smirnov
Power otot lengan 30 0,084 0,200 0,05 Normal
Over head pass 30 0,115 0,064 0,05 Normal
Berdasarkan hasil uji normalitas yang diperoleh pada tabel di atas
diperoleh data power otot lengan dengan nilai kolmogorov-smirnov sebesar
0,084 dan tingkat signifikan sebesar 0,200> 0,05 dan kemampuan over head
pass diperoleh nilai kolmogorov-smirnov sebesar 0,115 dan tingkat signifikan
sebesar 0,064> 0,05. Dengan demikian dapat disimpulkan bahwa data
hubungan power otot lengan dengan kemampuan over head pass pada
permainan bola tangan mahasiswa Pendidikan Jasmani Kesehatan dan Rekreasi
terdistribusi normal.
2. Uji Linearitas
42
3. Uji Hipotesis
Tabel 4.6 Hubungan Power Otot Lengan (X) dengan Kemampuan
Over Head Pass pada Permainan Bola Tangan (Y)
Korelasi Variabel Koefisien Koefisien Sig
Korelasi (r) Determinasi (r²)
pada tabel 4.6, diketahui bahwa ada korelasi atau hubungan antara
power otot lengan dengan kemampuan over head pass yang di peroleh
nilai korelasi rxy = 0,575 nilai signifikansi = 0, 001˂ 0,05 koefisien
determinasi r² = 33 atau 33%. Sedangkan Hasil koefisien korelasi jika
dibandingkan dengan interval korelasi berada pada interval korelasi sedang
karena koefisien korelasinya adalah 0,575 artinya hubungan dalam ketegori
cukup.
B. Pembahasan
43
power otot lengan dengan kemampuan over head pass yang di peroleh nilai
korelasi rxy = 0,575 nilai signifikansi = 0, 001˂ 0,05 koefisien determinasi r²
= 33 atau 33%. Sedangkan selebihnya sebesar 67% ditentukan oleh variabel
lain. Data 67% ini tidak diukur namun ikut menunjang dalam keberhasilan
melakukan passing over hand pass. Semakin besar nilai power otot lengan
maka akan semakin besar pula hasil yang diperoleh dari kemampuan over head
pass. Besaran presentase kontribusi yang diberikan oleh power otot lengan
44
dalam melakukan over head pass, dimana over head pass dilakukan dengan
kekuatan dan kecepatan sehingga dapat mengontrol bola pada saat melakukan
over head pass.
Bola tangan salah satu olahraga yang banyak digemari oleh masyarakat.
Selain itu, olahraga ini telah menjadi salah satu mata kuliah mahasiswa
pendidikan jasmani kesehatan dan rekreasi. Sehubungan dengan hal tersebut,
dari hasil penelitian yang diperoleh dapat dijadikan sebagai referensi
tambahan bagi mahasiswa atau peneliti.
41
BAB V
KESIMPULAN DAN SARAN
A.Kesimpulan
Berdasarkan hasil pengumpulan data, pengolahan data, dan hasil
penelitian yang diperoleh dan telah dikemukakan sebelumnya, maka dapat
disimpulkan bahwa Power otot lengan memiliki hubungan yang bermakna
dengan kemampuan over head pass pada permainan bola tangan, korelasi
yang di peroleh nilai= 0,575 nilai signifikansi = 0, 001 ˂ 0,05 koefisien
determinasi r² = 33 atau 33%. power otot lengan berkontribusi terhadap
kemampuan over head pass pada permainan bola tangan. Dalam interval
korelasi nilai 0,575 berada dalam korelasi sedang, dengan hasil statistik diatas
dapat disimpulkan bahwa semakin baik power otot lengan maka akan
semakin baik pula kemampuan mereka dalam melakukan over head pass
permainan bola tangan pada mahasiswa Pendidikan Jasmani Kesehatan dan
Rekreasi, Universitas Haluoleo.
B.Saran
Berdasarkan hasil penelitian yang telah diperoleh maka, ada beberapa saran
yang dapat disampaikan, yaitu:
1. Disarankan kepada para pelatih cabang olahraga bola tangan kiranya dalam
melatih atlet dapat memperhatikan unsur biomotorik power otot lengan dalam
melatih teknik dasar over head pass pada permainan bola tangan untuk
memperoleh hasil yang maksimal.
2. Disarankan kepada peneliti lain yang relevan kiranya dapat meneliti lebih jauh
dengan melibatkan variabel-variabel lain yang berperan dalam melakukan
kemampuan over head pass pada cabang olahraga bola tangan
41
42
DAFTAR PUSTAKA
Hasan. 2017. correlation among power of limb muscles, flexibility of back muscle
and dynamic balance with smash skill kedeng on sepaktakraw. Volume
IVNomorITahun2017.https://pengetahuanolahraga.wordpress.com/2016/1
1/02/peraturan-permainan Bola-tangan diakses jam 9.13 Tanggal 12 Bulan
10 Tahun 2017
Saiful M.Kes. 2019. Tes Pengukuran dan Evaluasi dalam Pendidikan Jasmani
dan Olahraga. Kendari.
42
43
Wilmore, 1988, Training for Sport and Activity The Physiological Basis of
The ConditioningProcess,Third Edition,C.Brown Publishers.
Pearce, Evelyn C. Anatomi dan Fisiologis Untuk Para Medis, Cetakan kedua
puluh Sembilan. Jakarta: PT. Gramedia Pustaka utama, 2006. p. 141-142
8. 27,89 18
9. 20,93 15
10. 32,54 21
11. 33,92 22
12. 25,04 20
13 28,89 17
14 29,01 19
15 27,61 15
16 32,56 19
17 30,71 20
18 26,57 18
19 29,57 21
20 33,1 19
21 28,65 20
22 32,21 18
23 27,82 22
24 31,14 17
25 29 18
26 33,93 19
27 22,83 19
28 30,91 18
29 28,14 20
30 25,42 15
Kemampuan
PowerOtot
No. OverHead Pass T Score X T ScoreY
Lengan(X)
(Y)
1 23,08 16 36 39
2 25,93 18 43 48
3 33,64 19 63 53
4 22,16 14 33 29
5 35,65 20 68 58
6 23,66 16 37 39
7 28,16 18 49 48
48
8 27,89 18 48 48
9 20,93 15 30 34
10 32,54 21 60 63
11 33,92 22 63 68
12 25,04 20 41 58
13 28,89 17 51 43
14 29,01 19 51 53
15 27,61 15 47 34
16 32,56 19 60 53
17 30,71 20 55 58
18 26,57 18 45 48
19 29,57 21 52 63
20 33,1 19 61 53
21 28,65 20 50 58
22 32,21 18 59 48
23 27,82 22 48 68
24 31,14 17 56 43
25 29 18 51 48
26 33,93 19 63 53
27 22,83 19 35 53
28 30,91 18 56 48
29 28,14 20 49 58
30 25,42 15 42 34
∑(Jumlah
) 860,67 551
18,3666666
Mean
28,689 7
3,88925784
SD
1 2,07586016
Maximal 35,65 22
Minimal 20,93 14
N 30 30
a,b
Normal Parameters Mean 50,07 49,97
Std. Deviation 9,920 9,943
Most Extreme Differences Absolute ,084 ,155
Positive ,073 ,080
Negative -,084 -,155
Test Statistic ,084 ,155
Asymp. Sig. (2-tailed) ,200c,d ,064c
a. Test distribution is Normal.
b. Calculated from data.
c. Lilliefors Significance Correction.
d. This is a lower bound of the true significance.
Lampiran 5. Uji Linieritas Power Otot Lengan (X) dengan Kemampuan Over
Head Pass (Y) pada Mahasiswa Pendidikan Jasmani Kesehatan
dan Rekreasi
ANOVA Table
Sum of
Squares df Mean Square F Sig.
50
Lampiran 6. Uji Hipotesis Power Otot Lengan (X) dengan Kemampuan Over
Head Pass (Y) pada Mahasiswa Pendidikan Jasmani Kesehatan
dan Rekreasi
Correlations
Power
Over head pass
ototlengan
Power ototlengan Pearson Correlation 1 ,575**
51
Measures of Association
R R Squared Eta Eta Squared
Over head pass * Power ,575 ,331 ,914 ,835
ototlengan
DOKUMENTASI PENELITIAN
52
Gambar 1. Berdoa