Anda di halaman 1dari 17

HUBUNGAN POWER OTOT LENGAN DENGAN

KEMAMPUAN STANDING THROW SHOOT


PERMAINAN BOLA TANGAN PADA
MAHASISWA PENDIDIKAN
JASMANI KESEHATAN
DAN REKREASI
ANGKATAN 2019

(The Relationship between arm muscle power and the ability to stand throw shoot
in handball games for students of physical edocation health and recreation class
of 2019)

Nayang Sari1)* Prof. Dr. Hasanuddin Jumareng, MS., AIFO.2)*


Dr Muhtar Asshagab, S.Pd., M. Pd. 3)*

1)*
Jurusan Pendidikan Jasmani Kesehatan dan Rekreasi
2)*
Jurusan Pendidikan Jasmani Kesehatan dan Rekreasi
E-mail : nayangsari97@gmail.com

ABSTRAK

Penelitian ini bertujuan untuk mengetahui hubungan power otot lengan dengan
kemampuan standing throw shoot permainan bola tangan pada mahasiswa
Pendidikan Jasmani Kesehatan dan Rekreasi angkatan 2019 Universitas Halu
Oleo. Penelitian ini adalah penelitian korelasional dengan pengambilan datanya
menggunakan tes dan pengukuran. Populasi dalam penelitian ini adalah seluruh
mahasiswa Pendidikan Jasmani Kesehatan dan Rekreasi angkatan 2019
Universitas Halu Oleo. Sampel dalam penelitian ini ditarik menggunakan teknik
purposive sampling. Adapun variabel yang digunakan dalam penelitian ini adalah
variabel bebas (power otot lengan) dan variabel terikat (standing throw shoot).
Instrumen yang digunakan untuk mengukur power otot lengan dilakukan dengan
menggunakan tes medicine ball throw. Sedangkan instrument yang digunakan
untuk kemampuan standing throw shoot menggunakan tes shooting. Data power
otot lengan diambil dari jumlah lempar bola tes medicine ball throw yang terbaik
sebanyak 3 kali kesempatan dan data kemampuan standing throw shoot di ambil
jumlah nilai tertinggi dari tiga model jarak shooting. Teknik analisis data yang
digunakan adalah uji korelasi dengan menggunakan bantuan komputer program
SPSS versi 21. Hasil yang diperoleh dari pengujian hipotesis power otot lengan
mempunyai hubungan yang signifikan dengan kemampuan standing throw shoot
dimana nilai signifikan = 0,035 < 0,05 dengan koefisien determinasi (r²)= 0,150
atau sebesar 15% sedangkan 85% dipengaruhi oleh unsur kondisi fisik yang lain
seperti ketepatan, daya tahan, dan koordinasi. Power otot lengan berkuntribusi
terhadap kemampuan standing throw shoot bola tangan pada mahasiswa
Pendidikan Jasmani Kesehatan dan Rekreasi angkatan 2019 Universitas Halu
Oleo.
Kata Kunci: Power Otot Lengan, Standing Throw Shoot, Permainan Bola Tangan.
ABSTRACT

This study aims to determine the relationship between arm muscle power and the
ability to stand throw shoot in handball games for students of Physical Education,
Health and Recreation, class of 2019 Halu Oleo University. This research is a
correlational study with data collection using tests and measurements. The
population in this study were all students of Physical Education, Health and
Recreation class 2019 Halu Oleo University. The sample in this study was drawn
using a purposive sampling technique. The variables used in this study were the
independent variable (arm muscle power) and the dependent variable (standing
throw shoot). The instrument used to measure arm muscle power was done using
a medicine ball throw test. While the instrument used for the ability to stand throw
shoot using a shooting test. Arm muscle power data was taken from the best
number of medicine ball throw test balls for 3 occasions and standing throw shoot
ability data was taken from the highest number of shooting distance models. The
data analysis technique used is a correlation test using the computer-assisted
SPSS version 21 program. The results obtained from testing the arm muscle
power hypothesis have a significant relationship with standing throw shoot ability
where the significant value = 0.035 <0.05 with a coefficient of determination (r²)
= 0.150 or 15% while 85% is influenced by other elements of physical conditions
such as accuracy, endurance, and coordination. Arm muscle power contributes to
the standing throw shoot ability of handballs for students of Physical Education,
Health and Recreation class 2019 at Halu Oleo University.
Keywords: Arm Muscle Power, Standing Throw Shoot, Handball Game.
Latar Belakang Masalah
Pendidikan jasmani adalah suatu proses pembelajaran melalui aktivitas
jasmani yang melibatkan fisik untuk meningkatkan kebugaran jasmani, dan
mengembangkan keterampilan motorik, pengetahuan, perilaku hidup sehat, aktif,
sifat sportif, dan kecerdasan emosi. Pendidikan jasmani merupakan bagian yang
tidak terpisahkan dari pendidikan pada umumnya yang mempengaruhi potensi
peserta didik dalam hal kognitif, efektif, dan fsikomotor melalui aktifitas jasmani.
Pendidikan jasmani membantu meningkatkan kesegaran jasmani dan kesehatan
melalui pengenalan dan penanaman sikap positif, serta kemampuan gerak dasar
dan berbagai aktivitas jasmani serta keterampilan, tindakan moral, aspek pola
hidup sehat dan pengenalan lingkungan bersih melalui aktifitas jasmani,
pendidikan jasmani tidak terfokus pada aspek motorik saja namun terdapat aspek
kognitif (pengetahuan) dan afektif (sikap).
Olahraga adalah suatu bentuk aktifitas fisik yang terencana dan terstruktur
yang melibatkan gerakan tubuh berulang-ulang dengan tujuan meningkatkan
kebugaran jasmani. Olahraga saat ini sudah menjadi sebuah gaya hidup bagi
sebagian orang bahkan untuk sebagian orang yang lain olahraga menjadi sebuah
kebutuhan dalam hidupnya.
Dalam dunia olahraga banyak terjadi perkembangan, dengan seiring
perkembangan itu banyak ditemukan berbagai cabang olahraga, salah satunya
cabang olahraga bola tangan (hand ball). Olahraga bola tangan dikanca dunia
sudah sangat dikenal sedangkan di indonesia sendiri masih tergolong asing di
telinga sebagian masyarakat. Olahraga ini memiliki usia paling tua bahkan jauh
sebelum olahraga bola kaki ditemukan dan berkembang cukup pesat.
Dalam permainan bola tangan ada beberapa teknik yang perlu dipelajari,
yaitu passing, dribbling, dan shooting. Shooting merupakan salah satu teknik
dasar yang harus dikuasai dengan sangat baik oleh setiap pemain bola tangan
karna ini merupakan bagian penting dalam permainan bola tangan, yang bertujuan
untuk mencetak angka dan memasukan bola ke arah gawang lawan.
Kemampuan suatu regu dalam melakukan tembakan atau shooting akan
menentukan hasil yang dicapai dalam suatu pertandingan. Ada beberapa teknik
menembak dalam permainan bola tangan seperti yang dikemukakan oleh Agus
Mahendra (2000), sebagai berikut : 1) the flying shoot; 2) the jump shoot; 3) the
dive shoot; 4) the fall shoot; 5) the side shoot; 6) the standing throw shoot; 7) the
reserve shoot.
Dalam permainan bola tangan pemain bisa menggunakan salah satu teknik
permainan di atas misal teknik standing throw shoot (tembakan berdiri) dimaksud
dengan standing throw shoot atau tembakan berdiri adalah shooting dasar dalam
permainan bola tangan. Tembakan ini biasa digunakan untuk tembakan penalti
dan merupakan dasar dari teknik shooting.
Di dalam permainan bola tangan setiap pemain harus memiliki tingkat
kemampuan mencetak gol atau melempar yang di atas rata-rata, Hal tersebut
karena setiap pemain dalam permainan bola tangan memiliki peluang untuk
mencetak gol atau melakukan tembakan yang sama. Beberapa faktor pendukung
dalam melakukan shooting yaitu fisik dan teknik, kedua faktor ini menjadi faktor
yang sangat dibutuhkan. Untuk memaksimalkan kemampuan shooting harus
dibekali dengan kemampuan fisik dan teknik yang baik, pengetahuan akan fisik
dan teknik yang menunjang dalam kemampuan shooting sangat diperlukan.
Seorang atlet bola tangan dituntut untuk memiliki kondisi fisik yang baik.
Shooting tersebut membutuhkan kemampuan kecepatan, kekuatan otot lengan,
kelentukan, power, ketepatan dan koordinasi. Maka dengan adanya komponen
kondisi fisik power otot lengan sangat berpengaruh dalam melakukan standing
throw shoot.
Menurut Irawadi (2011), mengemukakan bahwa daya ledak otot (power)
sebagai kemampuan seseorang untuk menggerakkan tubuh atau bagian-bagiannya
secara kuat dan kecepatan tinggi. Wujud nyata dari daya ledak otot tergambar
dalam kemampuan seseorang seperti, kekuatan atau ketinggian loncatan, kekuatan
tendangan, kekuatan lemparan, kekuatan dorongan, dan kekuatan tendangan.
Sedangkan menurut Ismaryati (2008), menyatakan bahwa power terdiri dari dua
yaitu power siklis dan asiklis, pembedaan jenis ini dilihat dari segi kesesuaian
jenis gerakan atau keterampilan gerak. Dalam kegiatan olahraga power tersebut
dapat dikenali dari perannya pada suatu cabang olahraga.
Berdasarkan pengamatan dilapangan oleh peneliti dalam melakukan
standing throw shoot pada permainan bola tangan, sejauh mana keterkaitan
dengan kemampuan power otot lengan perlu diadakannya pembuktian secara
ilmiah, dan untuk memudahkan pelaksanaan penelitian tersebut maka penulis
menetapkan seluruh mahasiswa Pendidikan Jasmani Kesehatan dan Rekreasi
angkatan 2019 sebagai objek penelitian, penetapan objek penelitian tersebut atas
dasar pertimbangan bahwa memiliki keterampilan dalam melakukan standing
throw shoot permainan bola tangan serta telah memprogram mata kuliah bola
tangan (Handball).
Faktor yang menjadi pertimbangan peneliti untuk mengadakan penelitian
adalah kemampuan shooting mahasiswa Pendidikan Jasmani Kesehatan dan
Rekreasi angkatan 2019 karena masih banyak mahasiswa yang mengalami
kesulitan untuk memasukkan bola ke dalam gawang lawan, karena Pemain kurang
mengandalkan power lemparan saat melakukan standing throw shoot. Alasan
lainnya penulis dalam melakukan penelitian pada mahasiswa Pendidikan Jasmani
Kesehatan dan Rekreasi angkatan 2019 karena mahasiswa belum maksimal dalam
memanfaatkan power otot lengan yang mereka miliki untuk melakukan standing
throw shoot kearah gawang, sehingga hal tersebut berpengaruh pada kurang
maksimalnya mahasiswa dalam melakukan standing throw shoot.
Berdasarkan pada uraian-uraian yang telah dikemukakan di atas maka
peneliti tertarik untuk melakukan penelitian mengenai hubungan antara power
otot lengan dengan kemampuan standing throw shoot permainan bola tangan pada
mahasiswa Pendidikan Jasmani Kesehatan dan Rekreasi angkatan 2019
Universitas Halu Oleo.

Rumusan Masalah
Berdasarkan latar belakang masalah di atas, maka rumusan masalah dalam
peneitian ini yaitu, apakah ada hubungan antara power otot lengan dengan
kemampuan standing throw shoot permainan bola tangan pada mahasiswa
Pendidikan Jasmani Kesehatan dan Rekreasi angkatan 2019 Universitas Halu
Oleo.
Tujuan Penelitian
Tujuan penelitian ini adalah untuk mengetahui ada tidaknya hubungan
antara power otot lengan dengan kemampuan standing throw shoot permainan
bola tangan pada mahasiswa Pendidikan Jasmani Kesehatan dan Rekreasi
angkatan 2019 Universitas Halu Oleo.

Manfaat Penelitian
Manfaat yang dapat diperoleh dari penelitian ini adalah sebagai berikut:
1. Sebagai bahan pengetahuan untuk peneliti sendiri, bila kelak peneliti menjadi
seorang pelatih atau sebagai orang yang ahli di bidang olah raga khususnya
bola tangan.
2. Bagi mahasiswa sebagai penambah ilmu atau wawasan dalam bidang
permainan bola tangan.
3. Dapat dijadikan sebagai bahan perbandingan bagi peneliti lain yang akan
melakukan penelitian yang relevan dengan penelitian ini.

METODE PENELITIAN
Desain Penelitian
Penelitian ini merupakan penelitian korelasional yang masuk dalam jenis
penelitian kuantitatif, dimana akan diuji mengenai hubungan power otot lengan
dengan kemampuan shooting dalam permainan bola tangan pada mahasiswa
Pendidikan Jasmani Kesehatan dan Rekreasi angkatan 2019 Universitas Halu
Oleo desain penelitian ini dapat digambarkan sebagai berikut:

X Y

Keterangan :
X = Power otot lengan
Y = Kemampuan melakukan standing throw shoot
= Hubungan
Variabel Penelitian
Variabel dalam penelitian ini terdiri dari 2 variabel yaitu bebas dan variabel
terikat, sebagai berikut:
1. Variabel Bebas
. Variabel bebas dalam penelitian ini adalah power otot lengan (X)
2. Variabel Terikat
Variabel terikat dalam penelitian ini yaitu kemampuan shooting dalam
permainan bola tangan (Y)

Definisi Oprasional Variabel


Variabel merupakan segala sesuatu yang berbentuk apa saja yang ditetapkan
peneliti untuk di pelajari sehingga dapat diperoleh informasi tentang hal tersebut
kemudian ditarik kesimpulannya. Sugiyono (2011). Dalam penelitian ini terdapat
2 variabel utama yaitu variabel bebas dan variabel terikat. Menurut Sugiyono
(2011), menyatakan bahwa variabel bebas adalah variabel yang mempengaruhi
atau yang menjadi sebab perubahannya atau timbulnya, sedangkan variabel terikat
merupakan variabel yang dipengaruhi atau yang menjadi akibat karena adanya
variabel bebas.
Lebih terarahnya tentang variabel yang terdapat dalam penelitian ini maka
perlu diberi definisih secara oprasional sebagai berikut:
1. Power otot lengan lengan yang di maksut dalam penelitian ini adalah
kemampuan testee melakukan lempar bola medicine ball throw seberat 3 kg
dengan kedua tangan dalam posisi duduk yang di ukur dalam satuan meter
2. Kemampuan standing throw shoot yang dimaksud dalam penelitian ini adalah
kemampuan testee melakukan tembakan sambil ke arah sasaran/gawang yang
telah diberi angka-angka dari 3 tempat atau pos dengan masing-masing jarak
3,5 meter, 5 meter, dan 7 meter dengan menolak digaris batas tolakan yang
telah ditentukan sebanyak 2 kali kesempatan dari tiap-tiap pos.

Populasi dan Sampel


1. Populasi
Adapun populasi dalam penelitian ini adalah keseluruhan mahasiswa
Pendidikan Jasmani Kesehatan dan Rekreasi angkatan 2019 yang berjumlah
123 orang yang terdiri dari 91 orang putra dan 32 orang putri dan telah
memprogram mata kuliah bola tangan sebanyak 108 orang.
2. Sampel
Teknik penarikan sampel dalam penelitian ini adalah dengan
menggunakan proposive sampling yaitu teknik penentuan sampel dalam
pertimbangan tertentu Sugiono (2012), karena keterbatasan waktu tenaga dan
dana peneliti hanya mengambil keseluruhan putra untuk dijadikan sampel,
dimana setelah diseleksi berdasarkan pertimbangan jenis kelamin putra
diperoleh 85 orang kemudian yang mampu melakukan shooting dengan benar
yaitu sebanyak 30 orang yang kemudian bersedia menjadi sampel.

Instrumen Dan Alat Penelitian


1. Instrumen Penelitian
a. Instrumen untuk mengukur power otot lengan yaitu dengan tes medicine
ball throw, yaitu untuk mengukur power otot lengan. Nurhasan (2012).
b. serta Instrumen tes untuk mengukur standing throw shoot bola tangan
adalah dengan tes kemampuan shooting Taryono (2013) dalam Rahardjo
Poernomo (2016).
2. Alat Penelitian
a. Alat tulis
b. Lakban
c. Bola tangan
d. Tembok/dinding
e. Bola berbeban (medicine ball) 3 kg
f. Alat ukur/rol meter
g. Kursi
h. Tali rafia

Teknik Pengumpulan Data


Instrumen pokok yang digunakan dalam pengambilan data umtuk masing-
masing variabel adalah:
1. Tes Power Otot Lengan
Tes power otot lengan (medicine ball throw) prosedur pelaksanaannya
dilakukan sebagai berikut :
a. Testee duduk sandar di kursi, badan di tahan dengan tali agar saat melempar
bola tidak ada bantuan dorongan togok.
b. Dengan aba-aba dari tester, testee segera melakukan lemparan pada medicine
ball dengan kedua tangan ke arah depan.
c. Tes dilakukan 3 kali
d. Untuk mengetahui kemampuan power otot lengan adalah di ukur jarak
lemparan terjauh dari 3 kali kesempatan mulai dari kaki kursi sampai pada
bekas jatuhnya bola saat di lemparkan.

Gambar 3.2 : Pelaksanaan Tes medicine ball


(Nurhasan 2012)

2. Tes Kemampuan Shooting Bola Tangan


1. Cara Pelaksanaan.
a. Sampel terlebih dahulu diberikan contoh mengenai prosedur tes
kemampuan melakukan standing throw shoot.
b. Sebelum tes sampel terlebih dahulu melakukan pemanasan dan
melakukan percobaan standing throw shoot 1 kali.
c. Setelah percobaan selesai maka sampel melakukan standing throw shoot
dari 3 tempat atau pos dengan masing-masing jarak 3,5 meter, 5
meter, dan 7 meter dengan menolak digaris batas tolakan yang telah
ditentukan pada sasaran yang telah ditetapkan.
d. Testee diperbolehkan melakukan dribling terlebih dahulu sebelum
melakukan tembakan.
e. Testee diberikan dua kali kesempatan untuk melakukan tembakan dari
masing-masing tempat atau pos dan diambil skor yang tertinggi.
f. Tembakan dianggap berhasil apabila secara langsung mengenai sasaran.
g. Data penelitian diambil jumlah keseluruhan skor dari hasil tembakan
terbaik pada tiap-tiap pos.

Gambar 3.3: Lapangan pelaksanaan tes shooting


(Taryono, 2013) dalam Rahardjo Poernomo, (2016)

Teknik Pengelolaan Data dan Analisis Data


Teknik Pengolahan dan Analisis Data
Teknik analisis data yang digunakan dalam penelitian ini adalah analisis
korelasi. Sebelum dilakukan analisis korelasi, maka terlebih dahulu dilakukan uji
prasyarat analisis yang meliputi uji normalitas dan uji linieritas :
a. Uji Normalitas
Uji normalitas ini digunakan untuk mengetahui apakah data yang akan
dianalisis tersebut berdistribusi normal atau tidak. dengan menggunakan
bantuan komputer program SPSS 21. Uji normalitas dilakukan dengan
menggunakan komputer program SPSS 21 dengan bantuan tabel One-Sample
Kolmogorov-Smirnov Test, dengan Kriteria pengujian sebagai berikut:
1) Jika nilai Asymp. Sig. (2-tailed) lebih besar dari taraf alfa = 0,05 maka data
normal.
2) Jika nilai Asymp. Sig. (2-tailed) lebih kecil dari taraf alfa = 0,05 maka data
tidak normal.
b. Uji Linieritas
Uji linieritas dilakukan untuk mengetahui apakah hubungan antara
variabel bebas dengan variabel terikat bersifat linier (garis lurus). Uji linier
dilakukan dengan menggunakan bantuan komputer program SPSS 21 dengan
menggunankan bantuan table ANOVA Table. Adapun kriteria pengujian
adalah sebagai berikut:
1) Jika nilai Sig. (Deviation from Linearity) lebih besar dari taraf alfa = 0,05
maka data antara variable bebas dan variable terikat adalah linear.
2) Jika nilai Sig. (Deviation from Linearity) lebih kecil dari taraf alfa = 0,05
maka data antara variable bebas dan variable terikat tidak linear.
c. Uji Hipotesis
Hipotesis adalah jawaban sementara terhadap permasalahan penelitian.
Analisis yang digunakan untuk menguji hipotesis yang diajukan adalah uji
korelasi. Uji korelasi dilakukan menggunakan sistem komputer program SPSS
21 dengan bantuan tabel Correlations. Adapun kriteria pengujian adalah adalah
sebagai berikut:
1) Jika nilai Sig. (2-tailed) lebih kecil dari taraf signifikan alfa = 0,05 maka
ada hubungan yang signifikan antara variable bebas dengan variable terikat.
2) Jika nilai Sig. (2-tailed) lebih besar dari taraf signifikan alfa = 0,05 maka
tidak ada hubungan yang signifikan antara variable bebas dengan variable
terikat Untuk mengetahui tingkat korelasi antara kedua variabel maka
digunakan peta korelasi menurut M. Ali (1985), sebagai berikut :
a) 0,00 – 0,20 = korelasi sangat rendah
b) 0,21 – 0,40 = korelasi rendah
c) 0,41 – 0,60 = korelasi sedang
d) 0,61 – 0,80 = korelasi tinggi
e) 0,81 – 1,00 = korelasi sempurna

HASIL PENELITIAN DAN PEMBAHASAN


Hasil Penelitian
Tabel Deskriptif Power Otot Lengan (X) dan Kemampuan Standing
Throw Shoot (Y)
Power Otot Standing throw
Lengan Shoot

Valid 30 30
N
Missing 0 0
Mean 4,755 3,07
Median 4,900 3,00
Mode 5,0 3
Std. Deviation ,4082 ,740
Variance ,167 ,547
Range 1,7 2
Minimum 3,9 2
Maximum 5,6 4
Sum 142,7 92

Tabel Hasil Uji Korelasi Power Otot Lengan (X)


dengan Kemampuan Shooting Standing Throw shoot (Y)

Correlations
Power Otot Standing
Lengan Throw
Shoot
Pearson 1 ,387*
Correlation
Power Otot Lengan
Sig. (2-tailed) ,035
N 30 30
Pearson ,387* 1
Standing Throw Correlation
Shoot Sig. (2-tailed) ,035
N 30 30
*. Correlation is significant at the 0.05 level (2-tailed).

berdasarkan tabel 4.6 di atas dapat diketahui bahwa adanya korelasi antara
kekuatan power otot lengan dengan kemampuan standing throw shoot (rxy)
adalah sebesar 0,387 dengan nilai signifikan 0,035 untuk mengetahui
kebermaknaan hubungan kekuatan power otot lengan dengan kemampuan
standing throw shoot maka nilai signifikan dibandingkan dengan taraf signifikan
0,05. Oleh kerena itu nilai signifikan = 0,035 maka disimpulkan Ha diterima dan
Ho ditolak. Artinya terdapat hubungan yang korelasi tinggi antara kekuatan power
otot lengan dengan standing throw shoot. Koefisien determinasi antara kedua
variabel (r²) sebesar 0,150 dengan kata lain 15% kemampuan standing throw
shoot ditentukan oleh power otot lengan sedangkan 85% dipengaruhi oleh unsur
kondisi fisik yang lain seperti ketepatan, daya tahan, dan koordinasi.

KESIMPULAN DAN SARAN


Kesimpulan
Berdasarkan hasil pengumpulan data, pengolahan data, dan hasil
penelitian yang diperoleh dan telah di kemukakan sebelumnya, maka dapat
disimpulkan bahwa power otot lengan memiliki hubungan yang tidak
signifikan dengan kemampuan standing throw shoot pada permainan bola
tangan dimana rxy = 0,387 dengan nilai signifikan 0,035>0,05 dengan
koefisien determinasi = 0,150. Standing throw shoot berkontribusi terhadap
kemampuan power otot lengan pada permainan bola tangan pada mahasiswa
Pendidikan Jasmani Kesehatan dan Rekreasi angkatan 2019 Universitas Halu
Oleo sebesar 15% sedangkan 85% dipengaruhi oleh unsur kondisi fisik yang lain
seperti ketepatan, daya tahan, dan koordinasi. Dalam peta korelasi nilai 0,387
berada dalam kategori rendah, dengan hasil statistik di atas dapat
disimpulkan bahwa semakin baik power otot lengan maka akan semakin baik
kemampuan Standing throw shoot dalam permainan bola tangan pada
mahasiswa Pendidikan Jasmani Kesehatan dan Rekreasi angkatan 2019
Universitas Halu Oleo.

Saran
Saran yang dapat penulis kemukakan yaitu sebagai berikut.
1. Disarankan kepada para pelatih kiranya dalam melatih atlet memperhatikan
unsur biomotorik power otot lengan khususnya dalam melatih teknik dasar
shooting.
2. Disrankan kepada guru/dosen olahraga agar senantiasa dalam pembelajaran
bola tangan khususnya teknik standing throw shoot memperbanyak gerakan
tambahan pada lengan untuk meningkatkan power otot lengan yang
berimplikasi pada hasil belajar yang optimal
3. Disarankan kepada peneliti lain yang relevan kiranya dapat meneliti lebih jauh
dengan melibatkan variabel-variabel lain yang berperan dalam melakukan
teknik shooting pada permainan bola tangan.

DAFTAR PUSTAKA

Agus Mahendra, (2000), Permainan Bola Tangan, Jakarta: Depdiknas.


Agus Mahendra, Amung Ma Mun, (1998), Teori Belajar dan Pembelajaran
Motorik, Bandung: CV Andira Bandung.

Abdulkadir Ateng, (1992), Asas dan Landasan Pendidikan Jasmani, Jakarta:


Departemen Pendidikan dan Kebudayaan Direktorat Jenderal Pendidikan
Tinggi Proyek Proyek Pembinaan Tenaga Kependidikan.

Asshagab M, Dliss F, & Widiastuti,(2020), Games-Based Needs Analysis of


Futsal Skiil Exercise For Junior High School Student Journal of Physical
Education, Sport, Health and Recreation.

Bompa, (1994), Theory and Methodology of Training, Dubuque, IOWA: Kendal


Hunt Publishing Company.

Hasan. (2017). correlation among power of limb muscles, flexibility of back


muscle and dynamic balance with smash skill kedeng on sepaktakraw.
Volume IV Nomor I Tahun 2017. https://pengetahuanolahraga.wordpress
.com/2016/11/02/peraturan-permainan Bola-tangan diakses jam 9.13
Tanggal 12 Bulan 10 Tahun 2017.

Harsono, (1988), coaching dan Aspek Aspek Psikologi Dalam Coaching,Jakarta:


CV, Kesuma.

Ismariyati, (2006), Tes dan Pengukuran Olahraga, Surakarta: Sebelas Maret


University Press.

Kavitz len (1984), Bugar Total, Jakarta: Pt.Raja Grafindo Cipta.

Mahendra (2000) Pengembangan Permainan bola tangan untuk Pembelajaran


Penjasorkes, Jurnal Pendidikan Jasmani Kesehatan dan rekreasi Volume
akses senin, 17 september 2018

Moch Sajoto, (1988), Pembinaan Kondisi Fisik Dalam Olahraga, Jakarta:


Departemen Pendidikan dan Kebudayaan.

Nurhasan, (2005), Aktivitas Kebugaran, Jakarta: Depdiknas.

Sajoto (1998), Pembinaan Kondisi Fisik Dalam Olahraga, Jakarta Departemen


Pendidikan dan Kebudayaan.

Sugiyono, (2011), Metode Penelitian Kuantitatif Kualitatif dan R&D, Alfabeta.

Sukadiyanto, (2002), Pengantar Teori dan Metedeologi Melatih Fisik,


Yogyakarta: PKO FIK UNY
Sukadiyanto, (2002), Pengantar Teori dan Metedeologi Melatih Fisik,
Yogyakarta: PKO FIK UNY
Syafruddin, (2011), Ilmu Kepelatihan Olahraga, Padang: Fakultas Ilmu
Keolahragaan Universitas Negeri Padang.

Sugiyanto, (1998), Perkembangan dan Belajar Motorik, Jakarta: Depdikbud

Sugiyono, (2012), Memahami Penelitian Kualitatif, Bandung: ALFABETA.

Sudjarwo, (1993), Ilmu Kepelatihan Dasar, Surakarta: Universitas Sebelas Maret


Press.

Widiastuti, (2011), Tes dan Pengukuran Olahraga, Jakarta: PTBumi Timur Jaya

Wilmore, 1988, Training for Sport and Activity The Physiological Basis of The
ConditioningProcess,Third Edition, C Brown Publishers.

Anda mungkin juga menyukai