PENDAHULUAN
1
2
2) The Jump Shoot; 3) The Dive Shoot; 4) The Fall Shoot; 5) The Side Shoot;
6) The Flying Shoot; 7) The Reserve Shoot.
Dalam permainan bola tangan pemain bisa menggunakan salah satu
teknik permainan diatas misal teknik the standing throw shoot (tembakan
berdiri), yang dimaksud dengan the standing throw shoot atau tembakan
berdiri adalah shooting dasar dalam permainan bola tangan. Tembakan ini
biasa digunakan untuk tembakan penalti dan merupakan dasar dari teknik
shooting.
Cara melakukan The Standing Throw shoot (Tembakan Berdiri)
Didahului dengan mendribble bola kemudian menangkap dengan kedua
tangan dan sedikit membungkukkan badan ke kanan (pelempar tangan kanan)
kemudian bola di shooting dengan keras lewat samping kepala sambil
membuka kaki agak lebar, dan kaki kanan sedikit agak terangkat dengan
bertumpuh oleh kaki kiri serta tangan kiri rileks disamping badan.
Di dalam permainan bola tangan setiap pemain harus memiliki tingkat
kemampuan mencetak gol atau melempar yang diatas rata-rata,Hal tersebut
karena setiap pemain dalam permainan bola tangan memiliki peluang untuk
mencetak gol atau melakukan tembakan yang sama. Beberapa faktor
pendukung Dalam melakukan shooting yaitu fisik dan teknik,kedua faktor ini
menjadi faktor yang sangat dibutuhkan. Untuk memaksimalkan kemampuan
shooting harus dibekali dengan kemampuan fisik dan teknik yang baik,
pengetahuan akan fisik dan teknik yang menunjang dalam kemampuan
shooting sangat diperlukan.
Seorang atlet bola tangan dituntut untuk memiliki kondisi fisik yang
baik. Shooting tersebut membutuhkan kemampuan. kecepatan, kekuatan otot
lengan, kelentukan, power, ketepatan dan koordinasi.Maka dengan adanya
komponen kondisi fisik power otot lengan sangat berpengaruh dalam
melakukan standing throw shoot. Menurut harsono (1998), dalam melakukan
suatu tembakan yang memerlukan power lengan yang besar agar bola melaju
dengan cepat dan kuat sehingga shooting akan lebih baik, hal ini sesuai
dengan pendapat Agus Mahendra (2000), menyatakan bahwa agar lemparan
3
5
6
dengan tangan kanan meloncat dengan kaki kiri, penembak kaki kiri
meloncat dengan kaki kanan.
6. The reverse shoot (menembak membalik/memutar)
Tembakan membelakang, diawali dengan posisi badan
membelakangi arah tembakan kemudian bola dipegang dengan kedua
tangan kalau shoot dengan tangan kanan, maka posisi tangan kiri bedara
di bawah bola sebagai penyeimbang, dan tangan kanan memegang bola
lewat samping dengan posisi menjepit dengan menggeser kakai kanan ke
belakang bersamaan dengan bola di shoot dengan keras, sambil
membalikkan tubuh.
7. The standing throw shoot (menembak dalam posisi berdiri)
Standing throw shoot merupakan teknik menembak bola dengan
sikap berdiri. Tembakan tersebut, begitu sangat sederhana dan dalam
sebuah peluang atas keberhasilannya yakni sangat tipis, karena lemparan
ini memberi lawan peluang untuk mempertahankan gawangnya. Pada saat
penembakan, pemain harus menggunakan power dan disarankan untuk
menembak di atas panggul dan memantulkan bola di depan gawang
sehingga kiper sulit untuk menangkap bola.teknik ini biasa dilakukan
pada saat pinalti.
Dalam peraturan permainan dijelaskan The Standing Throw shoot
tembakan berdiri Didahului dengan mendribble bola kemudian
menangkap dengan kedua tangan dan sedikit membungkukkan badan ke
kanan pelempar tangan kanan kemudian bola di shooting dengan keras
lewat samping kepala sambil membuka kaki agak lebar, dan kaki kanan
sedikit agak terangkat dengan bertumpuh oleh kaki kiri serta tangan kiri
rileks disamping badan. Tembakan standing throw shoot selain baik
digunakan dalam tembakan penalti, biasanya dilakukan bila pemain
penyerang memiliki kesempatan yang baik untuk melakukan shooting.
13
Gambar: 2.2
Lapangan Permainan Bola Tangan (Ermawan Susanto, 2007)
b. Jumlah Pemain Bola Tangan
Setiap tim olahraga Bola tangan terdiri dari 12 pemain, namun
hanya 7 pemain yang berada di lapangan termasuk seorang penjaga
gawang. Selebihnya adalah pemain pengganti selama permainan
berlangsung. Mereka masuk dan meninggalkan lapangan permainan dari
daerah pergantian pemain.
Waktu atau durasi pertandingan adalah 2 x 30 menit untuk usia 16
tahun keatas, 2 x 25 menit untuk 12 – 16 tahun dan 2 x 20 menit untuk
usia 8-12 tahun, dengan waktu istirahat 10 menit.
c. Ukuran Bola
Bola yang digunakan menggunakan bola yang terbuat dari kulit
atau berbahan sintetis dengan ukuran bola (keliling lingkaran dan berat)
yang digunakan dibedakan ke dalam kategori yang berbeda yaitu :
1. Keliling lingkaran 58-60 cm dan berat 425-475 gram (IHF ukuran 3)
untuk putra (diatas usia 16 tahun).
2. Keliling lingkaran 54-56 cm dan berat 325-375 gram (IHF ukuran
untuk putri (diatas usia 14 tahun), dan putra (usia 12-16 tahun).
16
Gambar: 2.3
Bola Tangan (https://www.google.com/search?q=gambar+bola+tangan)
3. Cara Bermain Bola Tangan
Cara memainkan Bola Tangan hampir sama seperti cara memainkan
sepak bola. Kedua regu yang berbeda saling berhadapan dengan
memainkan bola dengan tangannya, dengan cara dilempar (passing),
digiring (dribble), dan mencoba memasukkan bola ke gawang dengan cara
menembaknya (shooting). Kunci keberhasilan agar dapat bermain dengan
baik, seseorang harus mengerti dan benar-benar dapat mengasai teknik-
teknik dasar tersebut.
a) Melempar atau (passing) adalah pola gerak dasar yang di maksutkan
untuk melepaskan suatu objek menjauhi tubuh pelempar. Gaya
melempar memang berbeda beda sesuai keperlunnya tetapi pola
dasarnya tetap konsisiten atau sama bola di lempar kemudian bola
tersebut harus di tangkap. Pada dasarnya posisi tubuh untuk
menangkap harus memungkinkan hal ini di lakukan agar bola datang
langsung ke arah penangkap, agar tercapai sikap menangkap yang
benar-benar memungkinkan.
b) Menggiring atau (dribble) adalah keterampilan untuk menguasai dan
membawa bola dengan cara memntulkkan setiap kali ke lantai, dengan
satu tangan menggiring bola merupakan keterampilan yang cukup sulit
karena memrlukan koordinasi mata dan tangan yang sangat tinggi.
Perlu di ingat bahwa arah pantulan bola akan tergantung pada arah
17
dating dari bola itu ke lantai cepat atau lambannya pegerakan bola
berasal dari kuat atau lemahnya seorang menggiring bola tersebut.
c) Menembak atau (shooting) merupakan salah satu teknik terpenting
dalam permainan bola tangan karena dengan teknik shooting peluang
untuk dapat mencetak gol sangat besar. Beberapa teknik shooting yang
ada ialah flying shoot drive shoot jump shoot dan straigth shoot setiap
regu berusaha dengan sekuat tenaga untuk memasukan bola ke
gawang sebanyak-banyaknya agar kemenangan dapat di raih Gol dapat
diciptakan menggunakan taktik pola penyerangan, sedangkan untuk
mencegah terjadinya gol digunakan taktik pola pertahanan.
2. Kecepatan (Agility)
Kecepatan dalam banyak cabang olahraga merupakan inti dan sangat
diperlukan agar dapat dengan segera memindahkan tubuh atau menggerakkan
anggota tubuh dari satu posisi ke posisi lainnya. dalam aktivitas olahraga,
unsur kecepatan merupakan salah satu unsur yang penting dalam mencapai
hasil optimal. Pengertian kecepatan menurut Harsono (2001), adalah
kemampuan untuk melakukan gerakan-gerakan yang sejenis secara berturut-
turut dalam waktu sesingkat-singkatnya atau kemampuan untuk menempuh
suatu jarak dalam waktu yang cepat. Abdul Kadir Ateng (1997), menyatakan
bahwa kecepatan adalah kemampuan individu untuk melakukan gerakan yang
sama berulang-ulang dalam waktu yang sesingkat-singkatnya.
Kemudian menurut Dick (1989), dalam Yunyun Yudiana dkk (2011),
menyatakan bahwa kecepatan adalah kapasitas gerak dari anggota tubuh atau
bagian dari sistem pengungkit tubuh atau kecepatan pergerakan dari seluruh
tubuh yang dilaksanakan dalam waktu yang singkat. Berdasarkan pada
beberapa pendapat tentang kecepatan yang disampaikan oleh para ahli di atas,
maka dapat disimpulkan bahwa kecepatan merupakan suatu komponen
kondisi fisik yang diperlukan untuk melakukan gerakan secara berturut-turut
atau memindahkan tubuh dari posisi tertentu ke posisi yang lain pada jarak
tertentu pada waktu yang sesingkat-singkatnya. Misalnya dalam melakukan
shooting bola tangan.
3. Ketepatan (Accuracy)
Ketepatan merupakan sebuah gerakan yang menuju sebuah sasaran
yang bisa diukur dengan waktu atau sasaran. Latihan ketepatan bisa dilakukan
dengan gerakan melempar bola medicine dan juga melompat dengan tangan
yang meraih sasaran yang digantung. Ketepatan merupakan kemampuan
mengarahkan sesuatu dengan sadar kepada objek yang dikehendaki.
Poerwadarminto (1979), menyatakan bahwa ketepatan adalah betul atau lurus
arahnya dan jurusannya. Dalam konteks olahraga Suharno (1980),
mengemukakan bahwa ketepatan adalah kemampuan seseorang untuk
mengarahkan sesuatu gerak ke sesuatu sasaran sesuai dengan tujuannya.
20
adalah: elastisitas otot, tendo dan ligament, susunan tulang, bentuk persendian
suhu atau temperatur tubuh, umur, jenis kelamin, dan bioretme.
Berdasarkan pendapat para ahli diatas dapat disimpulkan bahwa lentur
tidaknya seseorang ditentukan oleh luas sempitnya ruang gerak sendi-
sendinya,jadi kelenturan adalah kemampuan untuk melakukan gerakan dalam
ruang gerak sendi.disamping itu kelenturan juga ditentukan oleh elastisitas
otot-otot, tedon dan ligament. Factor suhu tubuh dan usia juga sangat
mempengaruhi luasnya ruang gerak.kelenturan sangat dibutuhkan untuk dapat
melakukan shooting dan teknik-teknik lainnya.
D. Kerangka berpikir
Salah satu teknik dasar dalam permainan bola tangan adalah shooting,
untuk melakukan shooting yang baik pemain haruslah memiliki lemparan
yang keras, agar lebih mudah melakukan lemparan yang baik maka seorang
atlet juga harus memiliki kondisi fisik yang baik pula dengan rutin melakukan
latihan yang baik dan benar. Power otot lengan adalah kemampuan
23
sekelompok otot pada lengan untuk melawan beban pada saat satu
usaha,dalam hal ini usaha dalam melakukan teknik shooting permainan bola
tangan.teknik shooting bola tangan akan lebih baik karena adanya
sumbangan otot lengan karena merupakan gerakan lanjutan lengan yang
membuat hasil tehadap bola lebih kuat.
Dengan demikian jelas bahwa kekuatan kekuatan otot lengan
mempunyai hubungan yang erat dan mempunyai peranan penting dalam
menunjang keberhasilan pelaksanaan teknik shooting bola tangan.tanpa
memiliki kekuatan otot lengan yang baik ,maka seorang atlet tidak akan
mungkin memiliki teknik shooting yang baik pula. power otot lengan yang
baik memberikan dampak positif berkaitan dengan penggunaan daya dalam
melakukan suatu pukulan.dengan memiliki daya yang lebih besar, akan lebih
menguntungkan pada saat akan melakukan shooting. berdasarkan uraian
diatas maka dapat dikatakan bahwa dalam melakukan shooting bola tangan
memerlukan kekuatan power otot lengan yang baik untuk menghasilkan
lemparan shooting bola tangan yang lebih optimal.
E. Hipotesis
A. Desain Penelitian
Penelitian ini merupakan penelitian korelasional yang masuk dalam
jenis penelitian kuantitatif, dimana akan diuji mengenai hubungan power otot
lengan dengan kemampuan shooting dalam permainan bola tangan pada
Mahasiswa Pendidikan Jasmani Kesehatan dan Rekreasi angkatan 2019 UHO
desain penelitian ini dapat digambarkan sebagai berikut:
X Y
Keterangan :
X = Power otot lengan
Y = Kemampuan melakukan standing throw shoot
= Hubungan
B. Variabel Penelitian
Variabel dalam penelitian ini terdiri dari 2 variabel yaitu bebas dan
variabel terikat, sebagai berikut:
1. Variabel Bebas
.Variabel bebas dalam penelitian ini adalah power otot lengan (X)
2. Variabel Terikat
Variabel terikat dalam penelitian ini yaitu kemampuan shooting
dalam permainan bola tangan (Y)
24
25
c. Uji hipotesis
Hasil analisis hipotesis menggunakan uji korelasi yaitu bertujuan
untuk mengetahui ada atau tidaknya hubungan power otot lengan dengan
kemampuan shooting bola tangan.
Analisis yang digunakan untuk menguji hipotesis yang diajukan
adalah uji korelasi. Uji korelasi dilakukan menggunakan sistem komputer
dengan program SPSS Versi 23 dengan bantuan tabel correlation.
Teknik analisis data yang dilakukan dalam penelitian ini adalah
dengan menggunakan teknik statistic deskriptif dan statistic inferensial.
Statistic deskriptif, dimaksudkan untuk mengetahui nilai rata - rata standar
deviasi dari setiap variabel. Sedangkan untuk statistic inferensial,
dimaksudkan untuk menguji hipotesis dengan menggunakan statistic uji
korelasi product moment. Adapun rumus uji korelasi product moment
statistic, Arikunto (2010), merumuskan sebagai berikut:
N ∑ X Y – (∑X) (∑Y)
rxy =
√{ [(N∑X2 - ∑Y)2] [N∑Y2 - ∑Y)2}
Keterangan :