Anda di halaman 1dari 5

Bab I

PENDAHULUAN
1. Latar belakang
Pengembangan dan pembinaan olahraga bolavoli perlu adanya pendekatan secara ilmiah dalam
memilih bahan-bahan latihan, metode melatih serta faktor-faktor lain yang bisa mendukung
tercapainya prestasi yang sebaik-baiknya dalam olahraga bolavoli. Permainan bolavoli merupakan
salah satu cabang olahraga yang tidak langsung kontak dengan badan (no body contact), sebab di
batasi oleh jaring atau net yang secara langsung menjadi tantangan bagi pemain untuk melewatkan
bola ke daerah lawan tanpa menyentuh jaring atau net. Syafrudin dalam Afdi et al. (2019)
menyatakan bahwa Olahraga bolavoli merupakan olahraga permainan yang membutuhkan latihan-
latihan yang terarah dan sistematis seperti faktor kondisi fisik, teknik, taktik, dan psikis.

Berdasarkan kenyataan data yang di peroleh berbagai sumber salah satunya pelatih terlihat bahwa
masih rendahnya prestasi permainan bolavoli, hal ini terbukti pada setiap pertandingan yang di ikuti
tidak pernah mendapatkan juara. Hal ini terlihat bahwa 1) Gerakan smash yang dilakukan oleh atlet
terlihat kaku sehingga pergerakan smash yang dilakukan kurang baik sehingga tenaga yang
dihasilkan juga kurang baik , 2) Pukulan smash yang dilakukan tidak kuat sehingga mudah diterima
dan dikembalikan oleh pemain lawan, 3) Smash yang dilakukan mudah di block lawan, 4) setiap
melakukan smash bola sering menyangkut di net, dan 5) Smash yang dilakukan oleh siswa sering
keluar lapangan atau tidak tepat sasaran

Untuk dapat memperoleh hasil smash yang baik diperngaruhi berbagai faktor seperti: kondisi fisik,
teknik, taktik dan mental. unsur kondisi fisik yang berpengaruh dalam melakukan smash antara lain
kelentukan, daya ledak otot tungkai dan daya ledak otot lengan, koordinasi mata tangan,
keseimbangan. Dan juga dalam hal teknik yang memperngaruhi ketepatan smash antara lain
lambungan bola, posisi tubuh di udara, perkenaan bola dengan tangan, dan faktor lain yang
memperngaruhi ketepatan smash adalah kualitas pelatih, sarana dan prasarana. Diperkuat oleh
pendapat Asnaldi & Kibadra (2019) bahwa setiap pelatih memberikan program latihan fisik kepada
atletnya, akan tetapi tidak dapat mengetahui bagaimana peningkatan kemampuan fisik atlet
tersebut.

Untuk mengetahui kemampuan fisik atlet maka setiap pelatih seharusnya dapat melakukan tes dan
pengkuran fisik pada atlet.

Secara sederhana kondisi fisik merupakan keadaan jasmani atau fisik seseorang dalam latihan
bolavoli mengharapkan atlet melakukan gerakan agresif sehingga dalam permainan bisa
memperlihatkan hasil yang maksimal. Daya ledak otot lengan adalah kemampuan seseorang dalam
mengarahkan kekuatan dengan cepat dalam waktu yang sangat singkat serta untuk memberikan
momentum yang paling baik pada otot lengan dalam suatu gerakan yang cepat dalam melakukan
aktifitas olahraga (Asnaldi et al., 2019). Lebih lanjut Asnaldi et al. (2019) menjelaskan daya ledak otot
lengan adalah kemampuan seseorang dalam mengarahkan kekuatan dengan cepat dalam waktu
yang sangat singkat serta untuk memberikan momentum yang paling baik pada otot lengan dalam
suatu gerakan yang cepat dalam melakukan aktifitas olahraga. Menjadi seorang pemain yang agresif
bagaimanapun harus memiliki kondisi fisik seperti daya tahan, kekuatan, daya ledak, stamina yang
tinggi, kelincahan, kecepatan dan kelentukan yang terukur dengan baik pula secara berkala, maka
kondisi fisik merupakan unsur penting dalam olahraga permainan bolavoli terutama daya ledak.

2. RUMUSAN MASALAH

1.apakah terdapat hubungan daya ledak otot terhadap hasil smash bola voli?

2.Apakah terdapat hubungan keletukan dan daya ledak otot lengan terhadap smash bola voli?
BAB II
TINJAUAN PUSTAKA
1. Kajian teori.

Permainan bola voli diciptakan oleh William G. Morgan pada tahun 1895. Ia adalah seorang
pembina pendidikan jasmani di Young Men Christian Association (YMCA) di kota Holyoke,
Massachusetts, Amerika Serikat pada tanggal 9 Feb ruari 1895.

William G. Morgan dilahirkan di Lockport, New York pada tahun 1870, dan meninggal pada tahun
1942. YMCA adalah sebuah organisasi yang didedikasikan untuk mengajarkan ajaran-ajaran pokok
umat Kristen kepada para pemuda. Or ganisasi ini didirikan pada tanggal 6 Juni 1884 di London,
Inggris oleh George William.

Setelah bertemu dengan James Naismith (seorang pen cipta olahraga bola basket), Morgan
menciptakan sebuah olahraga baru yang bernama Mintonette.

Olahraga permainan Mintonette sebenarnya merupakan sebuah permainan yang diciptakan dengan
mengkombinasikan beberapa jenis per mainan.

Tepatnya, permainan Mintonette diciptakan dengan meng adopsi empat macam karakter olahraga
permainan menjadi satu, yaitu bola basket, baseball, tenis, dan yang terakhir adalah bola tangan
(handball). Pada awalnya, permainan ini diciptakan khusus bagi anggota YMCA yang sudah tidak
beru sia muda lagi, sehingga permainan ini pun dibuat tidak seaktif permainan bola basket.

Perubahan nama Mintonette menjadi volleyball (bola voli) terjadi pada pada tahun 1896, pada
demonstrasi pertandingan pertamanya di International YMCA Training School. Pada awal tahun 1896
tersebut, Dr. Luther Halsey Gulick mengundang dan meminta untuk mempertunjukkan permainan
baru yang telah diciptakan di stadion kampus yang baru.

Permainan bola voli adalah permainan yang dimainkan oleh dua tim, yang masing-masing tim
berjumlah 6 orang. Setiap pemain memiliki keterampilan khusus yakni sebagai pemukul,
pengumpan, dan libero. Tujuan utama dalam permainan ini adalah memukul bola ke arah bidang
lapangan lawan sedemikian rupa sehingga lawan tidak dapat mengembalikan bola.

Salah satu teknik yang sangat penting dalam permainan bola voli adalah smash. Smash adalah
tindakan memukul bola ke bawah dengan tenaga penuh, biasanya meloncat ke atas, masuk ke
bagian lapangan lawan (Robinson,1993: 13). Teknik smash adalah teknik paling sulit dan memiliki
gerakan yang komplek sehingga teknik smash harus dilatihkan pada atlet sejak dini karena pada usia
dini merupakan tahap yang rentan dengan kesalahan gerak.

Teknik Khusus adalah Teknik Yang Sangat Efektif Untuk Dilakukan Dan Jarang Ada orang Yang
Menggunkan Teknik Tersebut

1.Servis. Teknik pertama yang harus dipelajari dan dikasai oleh pemain voli yakni servis.

2. Passing Bawah. Salah satu teknik yang memang membutuhkan latihan secara berkala.
3. Passing Atas. Passing ini dilakukan untuk mengambil bola yang melambung di atas area pemain.

4. Smash.

5. Blocking.

- Faktor Faktor yang memengaruhi smash bola voli

1.kelentukan daya ledak otot

Kelentukan adalah kemampuan tubuh untuk melakukan latihan-latihan dengan amplitudo


gerakan yang besar atau luas, (Irawadi, 2014). Sedangkan menurut Mylsidayu dan Febi Kurniawan
(2015) Flexibillity dapat diartikan sebagai kemampuan persendian, ligament, dan tendon dalam
melakukan berbagai gerak.

Daya ledak otot menurut Widiastuti dalam Budiarsa, dkk (2014) “merupakan gabungan antara
kekuatan dan kecepatan atau pengerah otot maksimum.” Hal senada juga dengan yang
dikemukakan Bompa dalam Syafruddin (2012) power sebagai produk

Kelentukan daya ledak otot adalah kemampuan tubuh untuk melalukan latihan gabungan
antara kekuatan dan kecepatan atau pengaruh otot maksimum .

2. Manfaat daya ledak otot terhadap ketepatan smash.

Daya ledak otot tungkai adalah kemampuan otot untuk mengatasi beban dengan kecepatan
kontraksi yang tinggi. Elemen ini merupakan produk dari kemampuan kekuatan dan kecepatan.
Kemampuan ini sangat dibutuhkan dalam berolahraga yang memiliki unsur lompat/loncat,sprint dan
tendangan.

Ketepatan smash yaitu ketepatan dalam melakukan smash bola voli tepat pada sasaran yang
dikehendaki dan dapat mematikan lawan.

Berdasarkan pengertian yang didapat maka manfaat gaya ledak otot terhadap ketepatan smash
kecepatan kontraksi yang melakukan ketepatan smash bola voli tepat pada sasaran.

2. Hipotesis

Hipotesis merupakan jawaban yang bersifat sementara terhadap masalah penelitian yang
kebenarannya harus diuji secara empiris. Berdasarkan permasalahan pokok dan tinjauan pustaka
sebelumnya maka hipotesis penelitian ini adalah:

H1:Tidak ada hubungan kelentukan dan daya ledak otot lengan terhadap ketepatan smash bola voli .

H2: Ada hubungan kelentukan dan data ledak otot lengan terhadap ketepatan smash bola voli.
BAB 3
Metode penelitian
1. Jenis penelitian
Pada penelitian ini menggunakan jenis penelitian korelasional untuk melihat hubungan
antara variabel bebas dan variabel terikat. Sudjana dalam (Yulhendra et al., 2017)
mengemukakan bahwa penelitian korelasi merupakan penelitian untuk mengetahui ada
tidaknya hubungan antara dua variabel, besar tidaknya hubungan dua variabel tersebut
dinyatakan dalam bentuk koefisien korelasi, kemudian dilanjutkan dengan mencari
kontribusi atau sumbangan antara variabel bebas dan variabel terikat .

Anda mungkin juga menyukai