1. Latar Belakang
yang dilakukan bersifat formal, dan tujuannya sangat jelas guna memenuhi
Hal ini selaras dengan upaya untuk meningkatkan peranan olahraga dan
Nomor 3 Tahun 2005 tentang Sistem Keolahragaan Nasional BAB II Pasal 4 yang
kesehatan dan kebugaran, prestasi, kualitas manusia, menanamkan nilai moral dan
masyarakat, dari anak-anak sampai orang tua, dan tidak lagi dipandang sebelah
mata. Salah satu cabang olahraga yang berkembang dan digemari masyarakat
adalah bola voli. Tiap orang mempunyai tujuan yang berbeda-beda dalam
1
melakukan olahraga bola voli, ada yang bertujuan untuk memperluas pergaulan,
memperbanyak teman, rekreasi, kesehatan, dan tidak sedikit dari mereka yang
berusaha untuk meraih prestasi. Tuntutan prestasi yang tinggi dan semakin
mulai dari Sekolah Menengah Pertama (SMP) sampai dengan Perguruan Tinggi,
dan minat mereka melalui kegiatan yang secara khusus diselenggarakan oleh
Negeri 3 Tanjung Lago sudah berjalan mulai dari tahun 2003, terdapat beberapa
Tanjung Lago ini seperti: pramuka, PMI, rohis, seni, sepakbola, bola basket, bola
voli, bela diri dan lain sebagainya. namun kegiatan ekstrakurikuler yang digemari
yang didapat bahwa banyak torehan prestasi yang diraih, pada pertandingan-
tournament baik putra maupun putri. Dukungan dari pihak sekolah pun menjadi
2
faktor utama meraih keberhasilan. Kegiatan ekstrakurikuler berlangsung 3 kali
dalam seminggu yaitu pada hari selasa, kamis, dan sabtu. Terdiri dari 3 aspek
Untuk dapat bermain bola voli dengan baik, seorang pemain harus
menguasai teknik dasar bermain bola voli. Adapun teknik-teknik dasar yaitu:
servis, passing bawah, passing atas, smash dan blok. Setiap teknik-teknik tersebut
komponen dalam permainan bola voli, salah satu teknik dasar yang berperan
menentukan keberhasilan passing bawah adalah power otot lengan. Power otot
lengan adalah kemampuan otot atau sekelompok otot lengan untuk menghasilkan
passing bawah banyak didominasi oleh gerakan otot lengan. Oleh karena itu, perlu
koordinasi gerak yang baik dari gerakan seperti pada passing bawah. Dengan
demikian, semakin cepat gerakan itu dilakukan maka semakin banyak pula
3
bola voli untuk memadukan kekuatan otot lengan saat melakukan passing bawah
passing, namun teknik yang dimiliki belum merata keseluruh peserta, sebagian
peserta belum memaksimalkan gerakan, hal ini terlihat dari power otot lengan
lapangan lawan dan ada juga bola mengarah ke luar lapangan, sehingga umpan
maka penulis tertarik melakukan sebuah penelitian untuk menjawab keraguan dan
mencari kebenaran dari sebuah fakta di lapangan yaitu dengan judul “Hubugan
Power Otot Lengan dengan Hasil Passing Bawah pada Peserta Ekstrakurikuler
2. Masalah Penelitian
a) Identifikasi Masalah
4
2) Peserta ekstrakurikuler SMP Negeri 3 Tanjung Lago belum
oleh lawan.
berikut:
Tanjung Lago.
c) Rumusan Masalah
penelitian ini adalah “Apakah ada hubungan power otot lengan dengan
hasil passing bawah bola voli pada peserta ekstrakurikuler SMP Negeri 3
Tanjung Lago?”
3. Tujuan Penelitian
tujuan penelitian ini adalah untuk mengetahui hubungan power otot lengan
5
4. Manfaat Penelitian
sebagai berikut:
a) Manfaat Teoritis
dengan power otot lengan. Selain itu juga hasil dari penelitian
b) Manfaat Praktis
5. Tinjauan Pustaka
Permainan bola voli merupakan suatu permainan yang komplek yang tidak
6
teknik-teknik dasar dan teknik-teknik lanjutan untuk dapat bermain bolavoli
dari lantai. Bola yang dipakai pada waktu itu mempunuyai keliling 10 cm. Jumlah
pemain masing-masing regu terdiri dari lima orang. Cara memainkannya adalah
2007:2).
kolonial Hindia Belanda, tepatnya pada tahun 1928. Yang membawa permainan
ini adalah para guru pendidikan jasmani Belanda, yang bertugas di sekolah-
sekolah lanjutan (HBS dan AMS). Permainan bola voli, secara resmi
di Jakarta pada tahun 1951. Pada tahun 1955, persatuan Bola Voli Seluruh
merupakan salah satu cabang olahraga yang berkembang baik di Indonesia, juga
termasuk cabang olahraga yang populer dan digemari oleh semua lapisan
7
masyarakat. Untuk mencapai prestasi bolavoli perlu adanya latihan yang
dengan bola, sehingga timbul juga enam jenis teknik dasar atau dengan istilah
yang lebih umum skills, yaitu servis, dig, attack, volley, block, dan defence”.
bola voli terdiri atas servis, passing bawah, passing atas, block, dan smash”.
1) Service
Servis adalah pukulan bola yang dilakukan dari belakang garis akhir lapangan
2) Passing
atas, passing atas sambil meloncat ke atas, passing sambil menjatuhkan diri ke
8
3) Blocking (Bendungan)
lawan. Block terbagi menjadi tiga, yaitu block oleh satu pemain, block oleh
4) Smash
“Smash atau pukulan keras, disebut juga spike merupakan bentuk serangan
yang paling banyak dipergunakan dalam upaya memperoleh nilai suatu suatu
tim”. Pukulan smash banyak macam dan variasinya, antara lain pukulan
serangan frontal, pukulan berputar, pukulan serangan melalui sisi badan, dan
Passing bawah merupakan teknik pada permainan bola voli yang sangat
mendasar, passing bawah digunakan sebagai langkah awal untuk menyusun pola
serangan kepada regu lawan. Passing bawah dilakukan dengan cara memukul bola
dengan sisi lengan bawah bagian dalam baik dengan menggunakan satu atau pun
dua lengan secara bersamaan. Kegunaan dari passing bawah bola voli antara lain
adalah untuk menerima bola servis, menerima bola smash atau serangan dari
lawan, untuk mengambil bola setelah terjadi blok atau bola pantul dari net, untuk
9
Menurut Ahmadi (2012: 23) Bentuk-bentuk melakukan passing bawah
antara lain:
Sedangkan passing bawah dengan dua tangan ada beberapa bentuk sikap
a. The Dig (Clenched First Method) yaitu kedua ibu jari sejajar dan jari-jari
tangan yang satu membungkus jari tangan lainnya, ini asalnya dari Amerika.
Bentuk ini sering digunakan bagi pemain yang sudah tinggi kemampuan
passing bawahnya, karena lebih fleksibel apabila menerima bola dari arah
manapun.
10
Gambar 2. The Dig (Clenched First Method)
(Sumber: Masruri, 2012)
b. Mengemis (Thumb Over Palm Method) yaitu kedua telapak tangan menghadap
ke atas dengan punggung satu tangan menempel pada telapak tangan lainnya
dan dijepit ibu jari. Perkenaan bola di atas pergelangan tangan (bagian
proksimal) bentuk ini lebih tepatnya bagi pemula karena untuk mempermudah
11
a. Persiapan:
1) Bergerak ke arah datangnya bola dan atur posisi tubuh
2) Genggam jemari tangan
3) Kaki dalam posisi meregang dengan santai, bahu terbuka lebar
4) Tekuk lutut tahan tubuh dalam posisi rendah
5) Bentuk landasan dengan lengan
6) Sikut terkunci
7) Lengan sejajar dengan paha
8) Pinggang lurus
9) Pandangan ke arah bola
b. Pelaksanaan:
1) Terima bola didepan badan
2) Kaki sedikit diulurkan
3) Berat badan dialihkan kedepan
4) Pukulah bola jauh dari badan
5) Pinggul bergerak ke depan
6) Perhatikan bola saat menyentuh lengan. Perkenaan pada lengan
bagian dalam pada permukaan yang luas diantara pergelangan
tangan dan siku.
c. Gerakan lanjutan:
1) Jari tangan tetap digenggam.
2) Siku tetap terkunci.
3) Landasan mengikuti bola ke sasaran.
4) Pindahkan berat badan ke arah sasaran.
5) Perhatikan bola bergerak ke sasaran.
Power adalah hasil dari kekuatan dan kecepatan (Harsono dalam Riyadi,
komponen kondisi fisik yang diperlukan hampir di semua cabang olahraga untuk
12
atau menitik beratkan pada kecepatan; c) meningkatkan kedua-duanya sekaligus,
jumlah fibril otot yang turun bekerja dalam melawan beban makin banyak fibril
otot yang bekerja berarti kekuatan bertambah besar, tergantung besar kecilnya
rangka tubuh makin besar skelet makin besarkekuatan, innervasi otot baik pusat
maupun prifer, keadaan zat kimia dalam otot, keadaan tonus otot saat istirahat,
umur dan jenus kelamin. Latihan beban yang dilakukan secara teratur dapat
Riyadi, 2008:32).
kecepatan kontraksi otot yang dinamis dan ekplosif serta melibatkan pengeluaran
kekuatan otot yang maksimal dalam waktu yang secepat-cepatnya. Kekutan otot
ditetapkan oleh jumlah satuan motorik yang berkontraksi. Tingkat kekuatan otot
dipengaruhi oleh ukuran panjang atau pendek otot serta besar kecilnya serabut
yang menyusun otot tersebut. Semakin besar penampang lintang otot, akan
semakin besar pula kekuatan yang dihasilkan dari kerja otot tersebut.
unsur tenaga yang sangat banyak dibutuhkan dalam berbagai cabang olahraga
khususnya bola voli, walaupun tidak semua cabang olahraga tidak membutuhkan
power sebagai komponen energi utamanya. Adapun wujud gerak dari power
13
Power otot lengan yang dimaksud dalam penelitian ini adalah kemampuan
otot-otot lengan yang kuat dan cepat dalam melakukan passing bawah. Sumber
tenaga yang diperlukan terutama diperoleh dari kekuatan otot-otot yang ada pada
lengan. Oleh karena itu, power yang baik sangat diperlukan untuk menghasilkan
pukulan passing bawah yang keras dan tepat sesuai arah sasaran.
ekstremitas atas yang terdiri dari, yaitu: 1) Sendi sternoclavicularis dibentuk oleh
ujung sternal clavicula, manubrium sterni dan tulang rawan iga pertama. Gerakan
dengan gerakan bahu; 3) Sendi bahu adalah sendi bola dan mangkuk dan
merupakan sendi paling bebas gerakannya pada tubuh manusia; 4) Sendi siku
adalah kombinasi sendi pelana (antara humerus dengan radius dan ulna) dan sendi
pivot (anatara radius dan ulna); 5) Sendi pergelangan tangan dibentuk oleh ujung
bawah radius dengan tulang-tulang skafoid, lunatum dan trikuetrum. Pada sendi
ini dapat digerakan fleksi, ektensi, aduksi, abduksi, dan sirkumduksi; dan 6) Sendi
Pada lengan terdapat dua bagian, yaitu lengan atas dan lengan bawah.
14
longus, fleksor carpi ulnaris, fleksor carpi radilais, fleksor digitorum
longus, ekstensor carpi radialis, ekstensor carpi radialis longus, ekstensor carpi
pollicis longus.
sendi ekstremitas. Lengan sendiri terdapat dua bagian yaitu lengan atas dan lengan
Keterangan:
1) Deltroid (otot segitiga): otot ini untuk membentuk lengkung bahu dan
berpangkal di sisi tulang selangka ujung bahu balung tulang belikat dan diafise
15
Brakialis (otot lengan dalam) otot ini berpangkal di bawah otot segitiga di tulang
pangkal lengan dan menuju taju di pangkal tulang hasta yang berfungsi
silang hasta bulat yang berfungsi dapat mengerjakan silang hasta dan
ekstensi jari tangan kecuali ibu jari; 7) Fleksor digitorum profundus berfungsi
sebagai fleksi jari 1,2,3,4; 8) Musculus fleksor pilicis longus berfungsi sebagai
fleksi ibu jari; 9) Trisep braki (otot berkepala 3); dan 10) Bisep braki (otot lengan
kepala 2) adalah kepala yang panjang melekat pada sendi bahu, kepala yang
pendek melekat disebelah luar dan yang kedua disebelah dalam. Otot itu kebawah
lengan.
power otot lengan. Power otot lengan adalah kemampuan otot atau sekelompok
kekuatan dari otot-otot lengan secara maksimal dalam waktu yang sesingkat-
singkatnya. Hubungan power otot lengan dengan passing bawah adalah gerakan
16
Oleh karena itu, perlu koordinasi gerak yang baik dari gerakan seperti
maka semakin banyak pula komponen gerakan yang harus dikoordinasikan. Jadi,
kemampuan seorang pemain bola voli untuk memadukan kekuatan otot lengan
saat melakukan passing bawah akan berpengaruh terhadap baik buruknya ayunan
otot lengan.
Kelincahan Terhadap Hasil smash Semi Pada Atlet Putri Tahun 2012”.
Sampel dalam penelitian ini berjumlah 18 atlet putri unit kegiatan mahasiswa
bola voli Unnes tahun 2012. Metode yang digunakan adalah metode
pada power otot yang diteliti dan hubungannya dengan faktor yang diteliti.
Pada penelitian terdahulu meneliti power otot tungkai dan hasil smash,
sedangkan penelitian ini meneliti power otot lengan dan hasil passing bawah.
2) Saputro, Soni Agus (2016) dengan judul “Hubungan Antara Kekuatan Daya
Ledak Otot Tungkai, Kekuatan Otot Lengan, dan Kekuatan Otot Perut dengan
Hasil smash Dalam Permainan Bola Voli Ekstrakurikuler Siswa SMP YBPK
berjumlah 24 siswa ekstrakurikuler bola voli SMP YBPK Sidorejo Pare Tahun
17
Ajaran 2015/2016. Metode yang digunakan adalah metode korelasional.
penelitian terdahulu variabel yang diteliti adalah kekuatan daya ledak otot
tungkai, kekuatan otot lengan, dan kekuatan otot perut dengan hasil smash
dalam permainan bola voli, sedangkan variabel dalam penelitian ini adalah
7. Kerangka Berpikir
bawah ini.
8. Hipotesis Penelitian
hipotesis pada penelitian ini adalah Ada hubungan antara power otot lengan
dengan hasil passing bawah bola voli pada peserta ekstrakurikuler SMP Negeri 3
Tanjung Lago.
18
9. Metodologi Penelitian
1. Variabel Penelitian
terdapat dua variabel, yaitu satu variabel bebas dan satu variabel terikat.
Variabel bebas dalam penelitian ini yaitu: Power otot lengan (X)
Variabel terikat dalam penelitian ini adalah hasil passing bawah bola
voli (Y).
permainan bola voli. Alat tes yang digunakan adalah medicine ball.
Tes ini bertujuan untuk mengukur power otot lengan dan bahu.
19
Passing dalam penelitian ini diukur menggunakan tes passing. Setiap
siswa diberi waktu 1 menit. Data yang digunakan adalah hasil dari
1. Tempat Penelitian
2. Waktu Penelitian
Maret 2018 , sesuai dengan terbitnya surat izin penelitian dari kampus dan
c) Metode Penelitian
antara dua variabel atau lebih, tanpa melakukan perubahan, tambahan atau
manipulasi terhadap data yang memang sudah ada (Arikunto, 2010:204). Dengan
menghubungkan power otot lengan dengan hasil passing bawah pada peserta
20
d) Populasi dan Sampel Penelitian
1. Populasi Penelitian
TABEL 1
POPULASI PENELITIAN
2. Sampel Penelitian
21
d) Teknik Pengumpulan Data
Data dalam penelitian ini diperoleh melalui medicine ball put test dan tes
passing.
4) Bangku
d. Penilaian: 1) Jarak diukur dari tempat jatuhnya bola hingga ujung bangku.
22
2) Nilai yang diperoleh adalah jarak yang terjauh dari ketiga
2. Tes Passing
a. Tujuan : Untuk mengukur passing atas dan passing bawah dalam permainan
bola voli.
3) Stopwatch
c. Petunjuk pelaksanaan :
kotak sasaran.
23
d. Cara menskor (menghitung):
1) Bola yang dipas secara sah sesuai dengan peraturan permainan bolavoli
yang sudah baku yaitu medicine ball put test dari buku Tes Dan
Pengukuran Olahraga tahun 2011 oleh Ismayati, dan Tes Passing dari buku Tes
24
digunakan sudah baku, dan demi efisiennya waktu penelitian jadi tidak lagi
1. Uji Normalitas
tidak. Uji normalitas ini menggunakan uji Lilliefors yang dikemukakan oleh
menggunakan rumus:
x i − x̄
Z1 = s
sampel)
2) Untuk bilangan baku ini digunakan daftar distribusi normal baku kemudian
3) Selanjutnya menggunakan porsi hitung z1, z2, ……zn Σ zi. jika proposi ini
5) Ambil harga yang paling besar diantara harga-harga mutlak selisih tersebut.
25
nilai L kritis yang diambil dari daftar untuk taraf nyata yang dipilih ( =
2. Uji Hipotesis
Untuk mengetahui ada atau tidak ada hubungan antara variabel X dengan
Di mana :
lengan dan power otot tungkai dengan hasil passing bawah, maka akan digunakan
pedoman:
TABEL 2
INTERPRETASI KOEFISIEN KORELASI
Interval Koefisien Tingkat Hubungan
0,00 - 0,199 Sangat Rendah
0,20 - 0,399 Rendah
0,40 - 0,599 Sedang
0,60 - 0,799 Kuat
0,80 - 1,000 Sangat Kuat
(Sugiyono, 2014:184)
26
Untuk menguji signifikansi hipotesis penelitian ini, peneliti menggunakan
Keterangan:
t = nilai signifikansi.
r = nilai korelasi xy.
n = jumlah sampel.
1 = konstanta.
KD = (rx1,x2,y)2 . 100%
dengan taraf signifikansi 95% atau α = 0,05, dengan kriteria pengujian sebagai
berikut:
Ada hubungan yang signifikan antara power otot lengan dengan hasil passing
bawah bola voli pada peserta ekstrakurikuler SMP Negeri 3 Tanjung Lago.
Tidak hubungan yang signifikan antara power otot lengan dengan hasil
passing bawah bola voli pada peserta ekstrakurikuler SMP Negeri 3 Tanjung
Lago.
27
h) Jadwal Kerja
Jadwal kerja pada proposal penelitian ini dimulai dari usulan judul pada
bulan November 2017 sampai dengan ujian skripsi yang diperkirakan pada bulan
Maret 2018. Adapun rincian jadwal kerja dapat dilihar pada tabel berikut ini:
2 Penyusunan Proposal
3 Bimbingan Proposal
4 Seminar Proposal
5 Penulisan Skripsi
6 Penelitian
7 Analisis Data
8 Ujian Skripsi
Ahmadi, Nuril. 2007. Panduan Olahraga Bolavoli. Surakarta : Era Pustaka Utama.
Arikunto, Suharsimi. 2010. Prosedur Penelitian. Jakarta: Rineka Cipta.
Beutelstahl, Dieter. 2009. Belajar Bermain Bola Volley. Bandung: Pioneer Jaya.
Hapsoro, Riski Adi. 2013. Hubungan Power Otot Tungkai, Kelincahan, Dan
Power Otot Lengan dengan hasil smash Semi Pada Atlet Putri Unit
Kegiatan Mahasiswa Bola Voli Unnes Tahun 2012. Jurnal Penelitian.
Ismaryati. 2011. Tes Dan Pengukuran Olahraga. Surakarta: Universitas Sebelas.
Kurniawan dan Karyono, Tri Hadi. 2008. Ekstra Kurikuler Sebagai Wahana
Pembentukan Karakter Siswa di Lingkungan Pendidikan Sekolah. Jurnal
Pendidikan.
Nurhasan. 2001. Tes dan Pengukuran Olahraga. Jakarta: Depdikbud.
28
Riyadi, Slamet. 2008. Pengaruh Metode Latihan Dan Kekuatan Terhadap Power
Otot Tungkai. Jurnal Penelitian.
Saputro, Soni Agus. 2016. Hubungan Antara Kekuatan Daya Ledak Otot Tungkai,
Kekuatan Otot Lengan, dan Kekuatan Otot Perut dengan Hasil smash
Dalam Permainan Bola Voli Ekstrakurikuler Siswa SMP YBPK Sidorejo
Pare Tahun Ajaran 2015/2016. Jurnal Penelitian.
Sugiyono. 2014. Metode Penelitian kuantitatif, kualitatif dan R & D. Bandung:
Alfabeta.
Sukirno. 2012. Kesehatan Olahraga, Doping, dan Kesegaran Jasmani.
Palembang: Unsri Press.
Syuhada, Muharam. 2013. Hubungan Antara Power Otot Lengan Bahu, Kekuatan
Otot Tungkai, Koordinasi Mata Tangan Dengan Kemampuan Free Throw
Pada Peserta Ekstrakurikuler Bola Basket DI SMA N 1 Ngemplak Sleman.
Jurnal Penelitian.
Tim Penyusun. 2016. Pedoman Penulisan Skripsi. Palembang: FKIP Universitas
PGRI Palembang.
29