Anda di halaman 1dari 8

PENGARUH LATIHAN PLYOMETRICS TERHADAP

PENINGKATAN KEMAMPUAN SMASH PEMAIN BOLA


VOLI SMA NEGERI 1 TANJUNG JABUNG TIMUR

ARTIKEL

OLEH
DONNY BELLIYAN PUTRA
A1D414027

PROGRAM STUDI PENDIDIKAN OLAHRAGA DAN


KESEHATAN
FAKULTAS ILMU KEOLAHRAGAAN
UNIVERSITAS JAMBI
2018
ABSTRAK

Donny Belliyan Putra, 2018: “Pengaruh Latihan Plyometrics Terhadap


Peningkatan Kemampuan Smash Pemain
Bola Voli SMA Negeri 1 Tanjung Jabung
Timur”. Pembimbing:1. Dr. Atri Widowati.
S.Pd, M.Or, 2. Roli Mardian, S. Pd, M. Pd

Kata Kunci: Latihan plyometrics terhadap peningkatan kemampuan smash

Smash merupakan pukulan yang utama dalam penyerangan ke lapangan


lawan ketika pertandingan sedang berlangsung. Pukulan ini harus melewati atas
net dan membuat lawan sulit untuk mengembalikan bola. Dalam melakukan
smash memerlukan kondisi fisik yang baik seperti power otot tungkai. Untuk
melatih power otot tungkai, maka diberikan sebuah latihan berupa latihan
plyometrics.
Tujuan diadakan penelitian ini adalah untuk melihat apakah terdapat
pengaruh latihan plyometrics terhadap peningkatan kemampuan smash pemain
bola voli SMA Negeri 1 Tanjung Jabung Timur.
Penelitian eksperimen ini dilakukan di lapangan SMA Negeri 1 Tanjung
Jabung Timur dengan jumlah sampel sebanyak 18 orang dengan perincian adanya
tes awal yaitu tes sebelum melakukan latihan plyometrics dan tes akhir yaitu tes
sesudah melakukan latihan plyometrics.
Hasil point pada tes awal dengan rata-rata kemampuan smash pemain bola
voli sebesar 2,94 poin. Sedangkan hasil point pada tes akhir dengan rata-rata
kemampuan smash pemain bola voli sebesar 4,5 poin. Berdasarkan hasil
penelitian terdapat peningkatan kemampuan smash pemain bola voli sebesar 1,56
poin lebih baik dibandingkan dengan pemain yang tidak melakukan latihan
plyometrics.
Hasil penelitian menunjukkan bahwa hipotesis yang diajukan oleh peneliti
yaitu “adanya pengaruh yang signifikan latihan plyometrics terhadap kemampuan
smash pemain bola voli SMA Negeri 1 Tanjung Jabung Timur” diterima dengan
taraf kepercayaan 95% dengan hasil uji-t yaitu t hitung = 19,5 lebih besar
dibandingkan dengan ttabel = 1,734.
PENDAHULUAN

Latar Belakang Masalah

Pembinaan dan pengembangan keolahragaan adalah usaha sadar

yang dilakukan secara sistematis untuk mencapai tujuan keolahragaan, hal ini

sesuai dengan Undang-undang Sistem Keolahragaan Nasional No. 3 tahun

2005 pasal 4 tentang dasar, fungsi dan tujuan olahraga, yaitu : “Keolahragaan

bertujuan memelihara dan meningkatkan kesehatan dan kebugaran, prestasi,

kualitas manusia, menanamkan nilai moral dan akhlak mulia, sportivitas,

disiplin, mempererat dan membina persatuan dan kesatuan bangsa,

memperkukuh ketahanan nasional serta mengangkat harkat, martabat dan

kehormatan bangsa”.

Olahraga adalah kegiatan yang sistematis untuk mendorong,

membina serta mengembangkan potensi jasmani, rohani dan sosial. Olahraga

juga mempunyai beberapa jenis diantaranya adalah olahraga pendidikan,

olahraga rekreasi, olahraga prestasi, olahraga amatir, olahraga profesional dan

olahraga penyandang cacat. Di samping itu olahraga juga memiliki cabang

tersendiri diantaranya olahraga renang, bola basket, sepak bola, tennis

lapangan, bola voli dan sebagainya

Perkembangan ilmu pendidikan umum dan ilmu pengetahuan

olahraga mempunyai dampak pula terhadap perkembangan ilmu pendidikan

olahraga sesuai dengan kebutuhan zaman, tidak terkecuali pengetahuan

tentang pendidikan olahraga dan pendidikan jasmani disekolah juga

berkembang sesuai dengan kebutuhan masyarakat.


Dengan adanya tuntutan prestasi maka perlu dilakukan cara pembinaan dan

pembelajaran yang efektif dan efesien. Terutama sekali dalam memilih metoda

pembelajaran yang baik sehingga penguasaan teknik-teknik dasar dapat dikuasai

dengan sempurna. Salah satu tujuan dari pendidikan jasmani di lembaga-lembaga

pendidikan diantaranya adalah untuk meningkatkan kemampuan siswa melalui

aktivitas jasmani yang diaplikasikan melalui cabang-cabang olahraga yang sudah

memasyarakat di lingkungan suatu lembaga pendidikan atau sekolah yang

bersangkutan, salah satunya olahraga bola voli.

Cabang olahraga bola voli merupakan suatu cabang olahraga yang sangat

memasyarakat, oleh karena itu peningkatan keterampilan bermain bola voli para

siswa di suatu sekolah sudah merupakan suatu keharusan setelah melihat tuntutan

yang sangat besar dari masyarakat.

Permainan bola voli merupakan cabang olahraga beregu yang melibatkan

banyak orang yang sudah menguasai teknik permainan bola voli, baik individu

maupun beregu. Teknik dasar bemain bola voli yang harus dikuasai yaitu 1.

Servis, 2. Passing, 3. Smash, 4. Blocking smash. Berdasarkan pengamatan di

lapangan teknik dasar untuk mempertahankan serangan lawan terutama smash

dari lawan adalah blocking atau bendungan, dalam hal ini block yang berhasil

diterapkan secara otomatis dapat mempersulit serangan lawan dan bahkan dapat

menghasilkan poin.

Salah satu teknik dalam permainan bola voli adalah Smash. Smash

merupakan teknik memukul bola dengan sangat keras dan terarah. Dalam

permainan bola voli bukan hanya kemampuan smash yang dibutuhkan tapi juga

ketepatan dalam melakukan smash. Terdapat beberapa hal yang harus


diperhatikan, seperti kemampuan melompat dan daya ledak otot lengan pada saat

melakukan smash.

Kemampuan smash dengan memberikan perubahan peningkatan lompatan

yang dapat dilakukan dengan banyak cara diantaranya dengan latihan plyometrics

untuk meningkatkan power otot tungkai dan power otot lengan. Latihan

plyometrics ini akan memberikan pengaruh pada peningkatan loncatan pada

tungkai karena memang latihan ini dibebankan pada hal tersebut. Sehingga akan

mampu untuk melompat lebih baik, dan pada peningkatan daya ledak otot lengan

sehingga dapat memberikan pengaruh pada saat tangan akan memukul bola pada

teknik smash, sehingga diharapkan siswa akan lebih baik melakukan kemampuan

smash. Karena jika diperhatikan pada banyak fakta seorang pemain bola voli akan

lebih mudah untuk melakukan smash dengan baik dan tepat jika memang

memiliki lompatan yang maksimal dan memiliki daya ledak otot lengan yang

baik.

Di SMA Negeri 1 Tanjung Jabung Timur, permainan bola voli telah

dimasukkan dalam kurikulum pendidikan jasmani olahraga dan kesehatan sebagai

kurikulum wajib. Selain itu, permainan bola voli juga dikembangkan dalam salah

satu kegiatan ekstrakulikuler dan classmeting dengan tujuan pembinaan dan

pengembangan prestasi pada bidang olahraga. Namun tujuan tersebut tidak dapat

terpenuhi secara maksimal, karena adanya beberapa kendala, diantaranya sarana-

prasarana yang kurang memadai seperti bola, net, dan lapangan, juga kurang

seimbangnya pemberian latihan keterampilan teknik dasar dengan latihan kondisi

fisik.
Berdasarkan hasil observasi yang penulis lakukan, ternyata terdapat

kecenderungan pada pemain voli SMA Negeri 1 Tanjung Jabung Timur pada saat

melaksanakan pertandingan voli, para pemain sering gagal atau lambat saat

melakukan smash. Hal ini disebabkan karena pemain tidak memiliki

lompatan yang tinggi dan daya ledak otot lengan pada saat melakukan

smash. Tidak dapat dipungkiri, bahwa untuk meningkatkan kemampuan smash

memerlukan sebuah latihan plyometrics yang bertujuan meningkatkan power otot

tungkai dan otot lengan.

Berdasarkan uraian diatas maka peneliti sangat tertarik untuk menulis

judul “Pengaruh Latihan Plyometrics Terhadap Peningkatan Kemampuan Smash

Pemain Bola Voli SMA Negeri 1 Tanjung Jabung Timur”.

Identifikasi masalah

Dari latar belakang penelitian yang telah dijelaskan diatas maka dapat

diidentifikasi permasalahan dalam penelitian ini sebagai berikut :

1. Masih kurangnya kemampuan smash pemain bola voli SMA Negeri 1 Tanjung

Jabung Timur

2. Masih kurangnya lompatan pemain bola voli SMA Negeri 1 Tanjung Jabung

Timur

3. Masih kurangnya daya ledak otot lengan pemain bola voli SMA Negeri 1

Tanjung Jabung Timur.


Batasan masalah

Agar penelitian ini lebih terarah dan mengenai sasaran, maka penulis

membatasi permasalahan penelitian dengan bentuk latihan plyometrics seperti:

Squat thrust, push up, beban karet tangan, drop jumps front to back, hurdle hops

(doble leg hops), box rebound jumps, lompat jongkok (squat vault)”.

Definisi operasional

Adapun definisi operasional dalam penelitian adalah sebagai berikut :

1. Kemampuan smash, adalah skor yang diraih sampel setelah mengikuti tes

dengan cara siswa melakukan teknik smash dan bola memasuki daerah

pertahanan lawan, bila masuk diberi nilai 1 (satu) dan bila bola keluar garis

tidak diberi nilai

2. Plyometrics adalah suatu latihan melompat baik menggunakan satu kaki atau

dua kaki yang dilakukan dengan cara melompati cone-cone atau melompati

kotak dengan kecepatan dan kekuatan penuh.

Rumusan masalah

Berdasarkan latar belakang di atas, dapat dirumuskan permasalahan yaitu:

“apakah terdapat Pengaruh Latihan Plyometrics Terhadap Peningkatan

Kemampuan Smash Pemain Bola Voli SMA Negeri 1 Tanjung Jabung Timur?”.
Tujuan penelitian

Berdasarkan masalah penelitian di atas maka tujuan dari penelitian ini

adalah: untuk mengetahui Pengaruh Latihan Plyometrics Terhadap Peningkatan

Kemampuan Smash Pemain Bola Voli SMA Negeri 1 Tanjung Jabung Timur.

Manfaat Penelitian

Adapun manfaat dalam penelitian ini, yaitu:

1. Agar membantu latihan pemain bola voli SMA Negeri 1 Tanjung Jabung

Timur

2. Supaya dapat dijadikan pedoman dan masukan bagi pembina, pelatih dalam

meningkatkan kemampuan smash pemain bola voli SMA Negeri 1 Tanjung

Jabung Timur

3. Dari hasil penelitian ini dapat dijadikan sebagai bahan evaluasi, untuk

meningkatkan pembinaan/pelatihan agar mencapai prestasi yang lebih baik

Anda mungkin juga menyukai