Anda di halaman 1dari 10

UPAYA PENINGKATAN HASIL BELAJAR SERVIS BAWAH

BOLA VOLI DI SEKOLAH DASAR

Benediktus Dedi, Wiwik Yunitaningrum, Mimi Haetami


Program Studi Pendidikan Jasmani FKIP UNTAN
e-mail: Benediktus Dedi @yahoo.com

Abstract:
The purpose of this study was to determine the increase in the service capability
under volleyball using a rubber ball in the fifth grade students of State Elementary
School 09 Sijau Melawi.The study was conducted by descriptive method that
involves two variables: the independent variable service learning under volleyball
through media Modification rubber ball and the dependent variable is the result of
a service learning under volleyball. Subjects in this study were fifth grade students
of State Elementary School 09 Sijau Melawi Pontianak totaling 28 students ,. This
research technique using test and measurement, a test with a grating instrument
measuring learning outcomes under the service in a volleyball game. Analysis of
data using percentages.These results indicate there is an increased ability to serve
under volleyball using a rubber ball in the fifth grade students of State Elementary
School 09 Sijau Melawi. This is evidenced by an increased ability to service under
pretty good, that in the first cycle with an average value of 71.92 so the increase of
21.64%. while the average value on the second cycle is 81.15 so the increase of
37.25%.
Keywords: rubber ball, serve learning outcomes under.

O lahraga merupakan aspek yang sangat


penting dan tidak dapat di pisahkan
dalam kehidupan manusia, berbagai alasan
yang seimbang serta keterampilan gerak
siswa. Begitu pentingnya pendidikan
jasmani di sekolah maka harus di ajarkan
dan kebutuhan setiap orang untuk secara baik dan benar.
melakukan olahraga baik sebagai Agar tujuan pendidikan jasmani
peningkatan prestasi maupun kebutuhan dapat berjalan dengan baik maka sekolah
dalam menjaga tubuh agar tetap bugar dan sebagai wadah atau lembaga formal
sehat. Olahraga bukan hanya di lakukan pelaksana nasional dalam penyususnan
oleh seorang atlet dan masyarakat umum kurikulum pendidikan jasmani harus
tetapi olahraga juga berperan sangat memperhatikan tahap perkembangan
penting di dalam dunia pendidikan peserta didik sehingga tidak terjadi
khususnya pendidikan jasmani. kesalahan dalam pelakssanaan kurikulum
Pendidikan jasmani di sekolah selalu pendidikan jasmani di sekolah.
terkait langsung dengan tujuan yang jelas. Banyak jenis olahraga yang di
dalam hal ini Victor G Simanjuntak ajarkan dalam pendidikan jasmani, salah
PHQ\DWDNDQ EDKZD ³3HQGLGLNDQ satunya adalah cabang olahraga bolavoli.
jasmani adalah proses pendidikan yang olah raga bolavoli merupakan salah satu di
melibatkan interaksi antara peserta didik antara banyak cabang olahraga yang di
dengan lingkunganya, yang dikelola gemari para siswa. Hal tersebut dapat
melalui aktivitas jasmani secara sistematik dilihat dari antusiasme siswa pada saat
menuju pembentukan manusia yang mengikuti materi pembelajaran bolavoli di
VHXWXKQ\D´ Melelui pendidikan jasmani sekolah, selain itu ketika siswa di beri
siswa di harapkan bisa merangsang waktu untuk bermain setelah pembelajaran
perkembangan sikap, mental, sosial, emosi di laksanakan siswa lebih memilih untuk

1
bermain bolavoli untuk memanfaatkannya Dalam permainan bolavoli teknik
sampai waktu mata pelajaran pendidikan dasar sevis bawah sangatlah penting
jasmani selesai. Karena servis bawah yang baik dan benar
Bolavoli adalah cabang olahraga dapat membantu untuk mempersulit lawan
yang terdapat di dalam kurikulum dalam penerimaan bola. Hal-hal yang perlu
pendidikan baik itu sekolah dasar (SD), di perhatikan pada saat melakukan sevis
sekolah menengah pertama (SMP), sampai bawah menurut Munasifah (2008), waktu
sekolah menengah atas (SMA), bahkan di melakukan serve harus diperhatikan hal-
dalam perguruan tinggi seperti program hal sebagai berikut. Konsentrasi untuk
studi penjaskesrek di Fakultas keguruan melakukan servis/pukulan.
dan ilmu pendidikan universitas Berlatih dan menyesuaikan diri untuk
tanjungpura Pontianak pembelajaran mengusahakan bola masuk.
bolavoli tetap di berikan kepada Usahakan agar bola itu bisa keras dan
mahasiswa karena termasuk kedalam cepat masuknya.
kurikulum pembelajaran. Lihat dan pelajari dimana lawan kita yang
Dalam proses pembelajaran di terlemah, kesanalah pukulan servis kita
sekolah guru pendidikan jasmani memiliki arahkan.
peran yang sangat penting dalam proses Ketahuilah posisi lemah regu lawan.
pembentukan atau pencarian bakat Berdasarkan pengalaman yang telah
terhadap siswa khususnya di bidang saya alami selama mengajar di Sekolah
olahraga, karena tanpa adanya peran guru Dasar Negeri 09 Sijau Kabupaten Melawi,
pendidikan jasmani maka siswa hanya dalam proses pembelajaran pendidikan
mendapatkan kebugaran dari olahraga jasmani khususnya pada cabang olahraga
yang dilakukan tanpa mengetahui teknik bolavoli sering mengalami kendala
dasar yang benar dari olahraga tersebut. terutama pada teknik dasar servis bawah,
Menurut Victor G Simanjuntak hampir 70% siswa masih belum menguasai
(2011) bahwa : Pendidikan jasmani teknik dasar servis bawah pada cabang
hendaknya di arahkan untuk membantu olahraga bolavoli yang disebabkan banyak
siswa dalam peningkatan kebugaran siswa yang kurang maksimal melakukan
jasmani dan kesehatan melalui pengenalan servis bawah. Hal ini menggambarkan
dan peneneman sikap positif bahwa kemampuan siswa Sekolah Dasar
sertakemampuan gerak dasar dan berbagai Negeri 09 Sijau Kabupaten Melawi dalam
aktivitas fisik atau jasmani agar dapat : melakukan servis bawah masih kurang.
Tercapainya pertumbuhan dan Menurut pengamatan saya pada saat
perkembangan jasmani khususnya tinggi proses pembelajaran pendidikan jasmani
badan dan berat badan secara khususnya pada cabang olahraga bolavoli,
harmonis.Terbentuknya sifat dan perilaku siswa lebih sering menggunakan teknik
disiplin, jujur, kerjasama, mengikuti sevis bawah di bandingkan servis bawah
peraturan dan ketentuan yang ini di karenakan beberapa hal antara lain
berlaku.Menyenangi aktifitas jasmani yang kurangnya tenaga saat melakukan servis
dapat di pakai untuk mengisi waktu serta sehingga bola tidak sampai di seberang
kebiasaan hidup sehat. lapangan, perkenaan tangan pada saat
Mempunyai kemampuan untuk memukul bola kurang tepat, sehingga bola
menjelaskan tentang manfaat pendidikan melenceng keluar lapangan, ayunan tangan
jasmani, keterampilan gerak yang benar yang salah pada saat melakukan servis
dan efisien bawah sehingga bola keluar lapangan,
Meningkatkan kebugaran jasmani dan melempar bola yang terlalu tinggi sehingga
kesehatan serta daya tahan tubuh terhadap mempengaruhi ketepatan saat memukul
penyakit. bola, serta bola yang di gunakan sering
terkena air di sekitar lapangan sehingga

2
membuat bola menjadi berat dan dengan penekanan pada peyempurnaan
menyulitkan saat melakukan servis bawah. atau peningkatan proses dan praksis
Dalam mengajarkan suatu pokok SHPEHODMDUDQ´ Suharsimi Arikunto (2006)
bahasan (materi) tertentu harus di pilih : mengatakan :
model pembeljaran yang sesuai dengan ³3HQHOLWLDQ WLQdakan bukan hanya
tujuan yang akan di capai. Oleh karena itu mengetes sebuah perlakuan, tetapi terlebih
dalam memilih suatu model pembelajaran dahulu peneliti sudah mempunyai
harus memiliki pertimbangan- keyakinan akan ampuhnya suatu
pertimbangan. Misalnya materi pelajaran, perlakuan, selanjutnya dalam penelitian
tingkat perkembangan kognitif siswa, tindakan ini peneliti langsung mencoba
sarana atau fasilitas yang tersedia, menerapkan perlakuan tersebut dengan
sehingga tujuan pembelajaran yang sudah hati-hati seraya mengikuti proses serta
di tetapkan dapat tercapai dengan dampak perlakuan dimaksud. Dengan
maksimal. Berdasarkan uraian latar demikian Penelitian tindakan ini dapat
belakang masalah di atas, maka peneliti dipandang sebagai tindak lanjut dari
mencoba untuk menerapkan suatu model penelitian deskriptif maupun eksperimen.
pembelajaran dalam pendidikan jasmani Jadi penelitian yang dilakukan ini
dengan memodifikasi media bolavoli merupakan jenis tindak lanjut penelitian
dengan menggunakan bola karet, adapun deskriptif maupun eksperimen. Dikatakan
sampel yang akan di teliti dalam penelitian sebagai kelanjutan penelitian deskriptif
ini adalah siswa kelas V di Sekolah Dasar karena a). Penelitian tindakan dimulai dari
Negeri 09 Sijau Kabupaten Melawi, karena mencari infomasi tenteng keadaan sesuatu
proses pembelajaran yang sudah saya dalam rangka mencari kelemahan dengan
lakukan di sekolah tersebut khususnya di mendeskripsikan hal-hal yang terkait
kelas V belum adanya peningkatan dalam dengan kelemahan tersebut. b). Selama
pembelajaran teknik dasar servis bawah penelitian tindakan berlangsung, peneliti
dalam bolavoli. mengamati terjadinya tindakan kemudian
Dari permasalahan di atas maka mendeskripsikan dalam bentuk informasi.
peneliti tertarik untuk meneliti dengan Bentuk dari penelitian yang akan
judul ³Upaya meningkatkan hasil belajar dilaksanakan merupakan penelitian
servis bawah dalam Permainan Bola Voli tindakan kelas (Classroom Action
Mini Menggunakan Bola Karet Pada Siswa Research).Penelitian Tindakan Kelas
Kelas V Sekolah Dasar Negeri 09 Sijau (PTK)merupakan penelitian yang
Kabupaten Melawi´ dilakukan oleh guru dikelas atau sekolah
tempat mengajar, dengan penekanan pada
METODE penyempurnaan atau peningkatan praktik
Metode penelitian yang digunakan dan proses dalam pembelajaran. Apabila
dalam penelitian ini adalah Penelitian tujuan PTK dapat terlaksana, sekurang-
Tindakan atau penelitian pengembangan. kurangnya guru dapat memperoleh
Dalam bahasa Inggris, penelitian ini berbagai keuntungan. Selain melakukan
dikenal dengan istilah Action Research inovasi di bidang pengajaran,
(AR). Sesuai dengan tujuan penelitian, mengimplementasikan PTK dapat
maka penelitian ini menggunakan jenis meningkatkan kemampuan profesional
SHQHOLWLDQ ³Classroom Action Research³ guru dan memecahkan persoalan
(Penelitian Tindakan Kelas). pembelajaran berdasarkan pengalaman-
Menurut (Suharsimi Arikunto, pengalaman langsung.
2006 ³3HQHOLWLDQ 7LQGDNDQ .HODV Secara sederhana, penelitian
(classroom action research) adalah tindakan kelas dilakukan berupa proses
penelitian yang di lakukan oleh guru di pengkajian berdaur (cyclical) dan
kelas atau disekolah tempat ia mengajar pengulangannya yang dikemukakan oleh

3
Agus Kristiyanto (2010), seperti disajikan diamati atau, observasi oleh peneliti utama
dalam bagan berikut ini. dan kolaborator. Bayangkan, dalam
pelaksanaan tersebut akan terjadi ribuan
bahkan jutaan kejadian yang dapat
teramati. Bagaimana peneliti utama dan
kolaborator melakukan observasi? Peneliti
utama dan kolaborator tidak mencatat
semua kejadian, tetapi hanya mencatat hal-
hal penting yang perlu diamati dengan
memanfaatkan lembar observasi.
Tahap refleksi
Refleksi pada dasarnya merupakan
Bagan 1 Desain PTK suatu bentuk perenungan yang sangat
Sumber : Agus Krsitiyanto, (2010) mendalam dan lengkap atas apa yang telah
terjadi. Refleksi pada akhir siklus
Berdasarkan penjelasan di atas, merupakan sharing of idea yang dilakukan
Karena penelitian yang dilakukan ini antara peneliti utama dan kolaborator atas
peneliti juga bertindak sebagai pengamat, hal yang telah direncanakan, dilaksanakan,
maka pengamatan dilakukan sesudah dan diobservasi pada siklus tersebut. Oleh
terjadinya pelaksanaan. Penelitian ini karena itu ada yang mengatakan bahwa
adalah Penelitian Tindakan Kelas. Maka tahap refleksi itu merupakan tahap evaluasi
teknik pengumpulan data yang digunakan untuk membuat keputusan akhir siklus.
dalam penelitian ini melalui beberapa Hasil observasi dan analisis pelaksanaan
tahap, yaitu : didiskusikan antara peneliti utama dan
Tahapan perencanaan (Planning) kolaborator. Hasil finalrya adalah untuk
Perencanaan adalah sebuah membuat kesimpulan bersama: (1) apakah
langkah yang paling awal, yaitu langkah indikator tercapai dan dapat berlanjut ke
untuk merencnakan tindakan yang telah siklus berikutnya; atau (2) apakah
dipilh untuk memperbaiki keadaan Pada indikator belum tercapai dan harus kembali
tahap Perencanaan telah. Tertuang untuk melakukan revisi perencanaan pada
berbagai skenario untuk siklus yang siklus yang bersangkutan
bersangkutan terutama tentang hal-ha1 Subjek yang dijadikan penelitian
teknis terkait dengan rencana pelaksanaan tidak boleh lepas dari tema maupun tujuan
tindakan dan indikator-indikator capaian pokok penelitian. Sesuai dengan judul
pada akhir siklusnya. WXOLVDQ LQL \DLWX ³Peningkatan
Tahap pelaksanaan (Action) Pembelajaran Bola Voli Mini Servis
Tahap pelaksanaan tindakan Bawah Menyamping Menggunakan Bola
adalah tahap untuk melaksanakan hal-hal Karet Pada Siswa Kelas V SDN 06
yang telah direncanakan dalam tahap Pontianak Selatan Tahun 2016. Jumlah
perencanaan. Peneliti utama dan keseluruhan siswa kelas V adalah
kolaborator harus saling meyakinkan sebanyak 28 siswa, terdiri dari 12 siswa
bahan apa yang telah disepakati dalam dan 16 siswa putri.´ 0DND GDODP
perencanaan benar-benar dapat penelitian tindakan kelas (PTK) ini yang
dilaksanakan. Hal yang cukup berat adalah menjadi subjek penelitian adalah guru
menjamin agar seluruh pelaksanaan itu berkolaborasi dengan siswa kelas V
berlangsung secara alamiah. Sekolah Dasar Negeri 09 Sijau Kabupaten
Tahap Observasi (Observation) Melawi sebanyak 28 siswa.
Tahap observasi adalah tahap Dalam penelitian ini, peniliti di
mengamati kejadian yang ada pada saat lapangan menjadi syarat utama. Peniliti
pelaksanaan tindakan. Kejadian tersebut mengumpulkan data dalam latar alamiah,

4
dimana peniliti bertindak sebagai intrumen bahwa sebelum diadakan tindakan, terlebih
kunci. Selain itu peniliti juga berperan dahulu peneliti mengadakan tes awal (pre-
sebagai perencana dan pelaksana tindakan implementasi). Hasil tes ini berfungsi
yang terlibat langsung dalam pelaksanaan sebagai data awal (input) bagi peneliti,
penelitian tindakan kelas, pengumpulan dimana peneliti dapat mengetahui tingkat
dan penganalisis data, dan pada akhirnya kemampuan servis bawah yang dimiliki
menjadi pelapor hasil penelitiaQ ³FDUD oleh siswa. Data ini merupakan
pengumpulan (data production) dan kemampuan servis bawah murni testee
analisis data bergantung pada jenis data (siswa) sebelum peneliti melakukan
yang hendak dikumpulkan. Dalam PTK tindakan terhadap Kelas V Sekolah Dasar
ada dua jenis data, yaitu kualitatif dan Negeri 09 Sijau Kabupaten Melawi.
NXDQWLWDWLI ´ 6XNLGLQ Adapun hasil tes Pre-Implementasi.
Teknik analisis data yang Tindakan Siklus I
digunakan adalah Dalam penelitian ini, Untuk mengetahui peningkatan
data hasil penelitian akan dianalisa dengan kemampuan servis bawah dalam
cara analisis diskriftif. Analisis data ini permainan bola voli pada Kelas V Sekolah
dilakukan secara deskriptif kualitatif Dasar Negeri 09 Sijau Kabupaten Melawi
berdasarkan hasil observasi terhadap dengan Bola karet, maka di evaluasi secara
aktifitas, dan hasil belajar, dengan langkah tertulis pada akhir pembelajaran.
sebagai berikut: Melakukan Hasil prestasi peningkatan
reduksi,Melakukan interpretasi, kemampuan servis bawah dalam
Melakukan inferensi, Tahap follow up, permainan bola voli di peroleh dengan cara
Pengambilan konklusi. Untuk menentukan membandingkan nilai evaluasi dengan
prosentasi peningkatan hasil belajar tolak awal tes sebelum tindakan yang di kenal
peluru gaya menyamping pada setiap dengan ³3UH-,PSOHPHQWDVL´. Berdasarkan
indikator adalah jumlah siswa aktif dibagi hasil evaluasi yang telah di laksanakan,
jumlah seluruh siswa yang hadir dikalikan terdapat peningkatan nilai evaluasi siswa
100% yang semula nilai rata-rata dari Pre-
Implementasi sebesar 56,75 menjadi 68,95.
HASIL DAN PEMBAHASAN Pada Siklus I ini, kemampuan servis
Hasil Penelitian bawah siswa mengalami peningkatan
Setelah selesai mengurus ijin sebesar 21,50%, untuk lebih jelasnya,
penelitian dan menyusun instrument berikut tabel 1 Perbandingan nilai tes
penelitian maka dilakukan penelitian Sekolah siswa.
Dasar Negeri 09 Sijau Kabupaten Melawi. Tabel 1
Dalam pelaksanaan pengumpulan data Perbandingan nilai Pre-Implementasi
dapat ditempuh langkah-langkah sebagai dengan siklus I
berikut : Urin Rata2 Pngkt Ket
Tes Pre-Implementasi hasil belajar servis Pre 56,75 Ada
bawah dalam permainan bola voli 12,20
Skls I 68,95 Pngktn
Melakukan Tindakan Siklus I dan II sesuai Untuk mengetahui perubahan hasil
dengan rencana pelaksanaan pembelajaran tindakan, jenis data yang bersifat
yang direncanakan. kuantitatif di atas dapat di analisa dengan
Mengadakan tes akhir hasil belajar menggunakan rumus (Zainal Aqib, 2008)
servis bawah dalam permainan bola sebagai berikut :
voli. Post rate ± base rate
Analisis Data. P= X100 %
Tes Pre-Implementasi Base Rate
Sesuai dengan rancangan 68,95 ± 56,75
penelitian pada Bab III, yang menerangkan P= X 100 %

5
56,75 P= X 100 %
12,202 Base Rate
P= X 100 % 83,53 ± 56,75
56,75 P= X 100 %
P = 21,50% 56,75
Tabel di atas menunjukan bahwa
secara umum terjadi peningkatan 26,79
kemampuan servis bawah dalam P= X 100 % = 47,20 %
permainan bolavoli pada Kelas V Sekolah 56,75
Dasar Negeri 09 Sijau Kabupaten Melawi Tabel di atas menunjukan bahwa
pada Siklus I yaitu dari rata-rata pada Pre- secara umum terjadi peningkatan
Implementasi sebesar 56,75 menjadi 68,95. kemampuan servis bawah dalam
Jadi dapat disimpulkan bahwa, pada Siklus permainan bola voli pada Kelas V Sekolah
I terjadi peningkatan sebesar 21,50%. Dasar Negeri 09 Sijau Kabupaten Melawi
Namun pada Siklus I ini, siswa belum pada Siklus II, yaitu nilai rata-rata dari Pre-
dinyatakan meningkat karena nilai aktifitas Implementasi 56,75 menjadi 83,53 pada
servis bawah masih belum mencapai 70% siklus II. Jadi dapat di simpulkan bahwa
dari jumlah seluruh siswa. Dari jumlah 28 pada Siklus II terjadi peningkatan sebesar
siswa, yang mendapat nilai A belum ada 47,20%. Pada Siklus II ini pembelajaran
atau sebesar 0 %, sedangkan yang servis bawah dengan menggunakan bola
mendapat nilai B ada 11 orang atau sebesar karet dinyatakan berhasil. Hal ini dapat
39,29% saja. Berarti jumlah siswa yang dilihat dari hasil tes siklus II, dimana
memenuhi kreteria ketuntasan baru sebesar jumlah siswa yang mendapatkan nilai A
39,29% saja. Nilai ini belum mencapai sebanyak 14 orang atau sebesar 50%,
70% dari jumlah siswa. Maka dari itu perlu sedangkan siswa yang mendapat nilai B
perbaikan untuk mendapatkan kemampuan sebanyak 14 orang atau sebesar 50%. Jadi
servis bawah yang lebih baik, yang jumlah siswa yang mendapat nilai A dan B
dilakukan pada siklus II agar mendapatkan adalah sebesar 100%, berarti tidak ada
hasil yang maksimal. siswa yang mendapat nilai dibawah B.
Tindakan Siklus II Hasil ini sudah mencapai rata-rata standar
Berdasarkan dari hasil evaluasi yang ketuntasan yang telah dibuat yaitu sebesar
telah di laksanakan pada Siklus II, terdapat 70% dari jumlah siswa.
peningkatan prestasi siswa yang semula Peningkatan hasil kemampuan servis
nilai rata-rata dari Pre-Implementasi bawah siswa dari Siklus I dan Siklus II
sebesar 56,75 meningkat menjadi 83,53 ditandai dengan tidak adanya penurunan
pada Siklus II atau terjadi peningkatan nilai siswa. Hal ini menunjukan bahwa
sebesar 47,20 %, sebagaimana tampak siswa bisa memahami pembelajaran
pada tabel 4.2 berikut : dengan menggunakan bola karet. dengan
Tabel 2 demikian, efektifitas dari Bola karet telah
Perbandingan nilai Pre-Implementasi terbukti dapat meningkatkan semangat
dengan Siklus II belajar, melibatkan siswa secara aktif, dan
Urin Rata2 Pngkt Ket meningkatkan keterampilan siswa
Pre 56,75 Ada khususnya pada pembelajaran servis
26,79 bawah bola voli pada pada Kelas V
Skls II 83,53 Pngktn
Untuk mengetahui perubahan hasil Sekolah Dasar Negeri 09 Sijau Kabupaten
tindakan, jenis data yang bersifat Melawi.
kuantitatif di atas dapat di analisa dengan
menggunakan rumus (Zainal Aqib, 2008) Pembahasan
sebagai berikut : Pembelajaran olahraga
Post rate ± Base rate khususnya pada kemampuan servis bawah

6
dalam permainan bola voli pada Kelas V meningkatkan keterampilan dan prestasi
Sekolah Dasar Negeri 09 Sijau Kabupaten siswa yaitu dengan Bola karet.
Melawi senantiasa membutuhkan Hasil Evaluasi Pembelajaran Servis
pembaharuan-pembaharuan yang disebut bawah Meggunakan Bola karet
Inovasi Pembelajaran. Inovasi Refleksi Pelaksanaan Tindakan
pembelajaran merupakan perubahan yang Refleksi Siklus I
baru dan secara kualitatif, berbeda dari Berpijak pada tujuan
hasil sebelumnya, serta sengaja diusahakan pembelajaran kemampuan servis bawah
untuk meningkatkan kualitas guna dalam permainan bola voli, bahwa peneliti
mencapai tujuan yang di harapkan. menerapkan metode pembelajaran servis
Harapan yang di inginkan pada bawah dalam permainan bola voli pada
permainan bola voli adalah memberikan siswa Kelas V Sekolah Dasar Negeri 09
kegembiraan atau sebagai ajang rekreasi Sijau Kabupaten Melawi adalah untuk
pada siswa, selain itu untuk memberikan dapat membelajarkan kemampuan servis
keterampilan pada siswa supaya mereka bawah siswa secara aktif, menciptakan
bisa berprestasi. Keterampilan bola voli semangat belajar siswa, serta dapat
pada siswa Kelas V Sekolah Dasar Negeri meningkatkan kemampuan servis bawah
09 Sijau Kabupaten Melawi masih dalam permainan bola voli, maka peneliti
tergolong rendah, karena dari hasil tes melakukan tahap refleksi. Tahap refleksi
awal (pre-Implementasi) yang telah pembelajaran ini dilaksanakan setelah
dilakukan, tidak ada siswa yang mendapat pelaksanaan pembelajaran (action) pada
nilai A, bahkan hanya tidak ada siswa yang siklus I. Peneliti melakukan refleksi
mendapat nilai B, berarti hanya 0% dari pembelajaran terhadap siswa. Adapun hasil
jumlah siswa yang memiliki kemampuan refleksi pembelajaran yang telah
servis bawah dengan kategori baik, dilaksanakan pada siklus I ini adalah
sedangkan 28 siswa atau sebesar 100% sebagai berikut:
siswa memiliki kemampuan servis bawah Hasil refleksi dari guru penjas
dengan kategori cukup bahkan kurang. terhadap peneliti yang melakukan
Ada beberapa hal yang action.Pembelajaran yang telah di lakukan
menyebabkan kemampuan servis bawah peneliti sudah baik, karena pembelajaran
siswa dalam permainan bola voli tergolong yang di berikan belum pernah diterapkan,
rendah. Faktor pertama yaitu, guru pembelajaran yang sebelumnya hanya
menyampaikan pembelajaran yang selalu berupa ceramah tanpa mensimulasikan dan
monoton dengan metode ceramah (tanpa hanya berupa pemberian tugas (bermain
mensimulasikan gerakan) dan pemberian sendiri).
tugas (siswa bermain sendiri), yang kedua Pemberian simulasi yang di sampaikan,
yaitu kurangnya siswa dalam penguasaan membuat siswa bersemangat dan tidak
teori dan teknik pada permainan bola voli merasa kesulitan untuk mencoba gerakan
sehingga mereka sulit untuk tehnik dasar servis bawah dalam
mempraktekkannya, yang ketiga karena permainan bola voli yang di sampaikan
siswa kurang aktif melakukan latihan oleh peneliti.
sendiri. Dengan adanya factor tersebut Pembelajaran bola voli yang di lakukan
maka peneliti mencoba untuk memberikan oleh peneliti dapat meningkatkan
keterampilan pada siswa yaitu dengan kemampuan servis bawah dalam
menggunakan metode pembelajaran permainan bola voli siswa, dan siswa tidak
sebagai solusinya maka diperlukan sebuah mengalami kesulitan, karena materi yang
metode pembelajaran yang mengubah diberikan dimulai dari tehnik dasar servis
semangat belajar siswa, melibatkan siswa bawah dalam permainan bola voli tanpa
secara aktif yang pada akhirnya mampu menggunakan bola hingga dengan
menggunakan bola, dengan demikian

7
siswa merasa mudah dan bisa Siswa merasa mudah di dalam
melakukannya. menerima materi pembelajaran yang
Pemahaman siswa terhadap tehnik dilakukan peneliti, karena materi yang di
dasar servis bawah bola boli, membuat sampaikan cukup jelas yaitu dengan
mereka bersemangat untuk melakukan adanya bola karet yang dilakukan peneliti.
pembelajaran servis bawah, bahkan Siswa merasa percaya diri pada waktu
mereka semakin aktif untuk mencoba pelaksanaan tes, karena mereka yakin
melakukan latihan sendiri tanpa di dengan keterampilan dasar yang di miliki
paksakan. Dengan begitu Bola karet yang mereka bisa melakukan tes dengan baik.
disampaikan peneliti dapat meningkatkan Siswa melakukan tes servis bawah
kemampuan servis bawah pada siswa. dalam permainan bola voli dengan cara
Pada gerakan servis bawah dalam bersungguh-sungguh, karena mereka ingin
permainan bola voli, cara siswa menerima melihat seberapa kemampuan keterampilan
bola masih banyak yang kurang sempurna mereka pada servis bawah dalam
kontrolnya, dan juga posisi kaki pada saat permainan bola voli setelah mengikuti
passing perlu diperbaiki. pembelajaran yang dilakukan peneliti.
Pada saat melakukan tes servis bawah Siswa tidak merasa kesulitan dalam
siswa masih menglami kesulitan untuk melakukan servis bawah dalam permainan
mengarahkan bola pada sasaran, sehingga bola voli menggunakan bola karet pada
pembelajaran servis bawah dengan pembelajaran yang dilakukan peneliti,
mengarahkan bola harus lebih ditingkatkan karena sistematika atau urutan-urutan
lagi Pembelajaran yang dilakukan peneliti pembelajaran yang dilakukan dengan jelas
perlu pengembangan, yaitu diberikannya dan pemberian simulasi yang dilakukan
variasi-variasi pembelajaran servis bawah guru benar dan mudah di pahami oleh
dalam permainan bola voli, dengan tujuan peserta didik.
agar siswa tidak merasa bosan. Refleksi Siklus II
Kelebihan dalam pembelajaran yang Setelah pelaksanaan pembelajaran
dilakukan peneliti yaitu, setiap tehnik yang (action) pada siklus II, peneliti dan guru
diberikan oleh peneliti selalu diberikan penjas melakukan refleksi dan pelaksanaan
simulasi sehingga mempermudah siswa pembelajaran. Adapun hasil refleksi dari
untuk menirukan gerakannya, materi yang pembelajaran yang telah dilaksanakan pada
disampaikan dalam pembelajaran dari yang siklus II sebagai berikut :
mudah ke sukar sehingga siswa Hasil refleksi guru penjas terhadap
bersemangat dan aktif untuk mengikuti peneliti yang melakukan pembelajaran
pelajaran. (action):Pembelajaran kemampuan servis
Hasil reflesi terhadap siswa.Siswa bawah dalam permainan bola voli yang di
merasa senang dengan pembelajaran yang lakukan peneliti tidak mengalami
dilakukan peneliti, karena proses kesulitan, karena materi yang di berikan
pembelajaran dari pemanasan, jelas dan dapat di terima oleh siswa.
penyampaian materi atau inti pembelajaran Pembelajaran kemampuan servis bawah
menggunakan bola karet dan penutup dalam permainan bola voli yang di lakukan
kebanyakan belum pernah diajarkan oleh peneliti membuat siswa bersemangat,
guru penjas (guru lain), yang membuat karena metode pembelajaran yang di
siswa antusias dan aktif dalam mengikuti ajarkan mempunyai banyak variasi-variasi
latihan servis bawah dalam permainan bola yang membuat siswa senang, bersemangat
voli. Karena senangnya, membuat mereka dan selalu aktif di dalam melakukan
ingin mencoba kembali materi yang di pembelajaran servis bawah.
sampaikan peneliti, karena mereka sudah Pembelajaran yang di lakukan peneliti
merasa bisa melakukan tehnik dasar servis tidak membuat siswa kesulitan di dalam
bawah pada bola voli. melakukan tehnik-tehnik yang di berikan,

8
karena peneliti setiap memberikan tehnik dalam melakukan servis bawah dalam
maupun variasi selalu dengan simulasi. permainan bola voli tidak merasa
Pembelajaran dengan Bola karet yang di kesulitan.
lakukan peneliti dapat meningkatkan KESIMPULA DAN SARAN
kemampuan servis bawah dalam Kesimpulan
permainan bola voli, karena siswa tidak Berdasarkan hasil penelitian dan
merasa kesulitan dalam mempraktekkan pembahasan pada bab sebelumnya, tentang
tehnik dan variasi-variasi yang diberikan pembelajaran keterampilan Servis bawah
peneliti. Dengan demikian siswa semakin dalam permainan Bola voli pada Kelas V
aktif dalam melakukan pembelajaran servis Sekolah Dasar Negeri 09 Sijau Kabupaten
bawah. Melawi dapat ditarik kesimpulan bahwa
Pembelajaran yang di lakukan peneliti Penerapan metode pembelajaran Servis
dapat di tindak lanjuti, sebab pembelajaran bawah bola voli mini menggunakan
yang di lakukan selalu mencari yang modifikasi media pembelajaran bola karet
mudah di pahami oleh siswa dan selalu terbukti dapat meningkatkan hasil belajar
memberikan simulasi yang mendorong Servis bawah bola voli mini. Hal ini
siswa untuk mencoba mempraktekkannya, terbukti dengan adanya peningkatan hasil
semakin banyak siswa dalam belajar Servis bawah bola voli mini yang
mempraktekkannya maka kemampuan cukup baik, yaitu pada siklus I dengan nilai
servis bawah akan semakin meningkat. rata-rata 69,85, jadi peningkatannya
Hasil refleksi terhadap siswa merasa sebesar 21,50%.
senang dalam pembelajaran kemampuan Sedangkan nilai rata-rata pada
servis bawah dalam permainan bola voli, siklus II adalah 83,53 jadi peningkatannya
karena yang di berikan peneliti banyak sebesar 47,20%. yang dilakukan oleh guru
menggunakan variasi. dalam Servis bawah bola voli mini telah
Siswa merasa mudah dalam mengikuti direncanakan dan dilaksanakan dengan
proses pembelajaran yang di berikan baik serta dapat membuat siswa aktif
peneliti, sebab pembelajaran di mulai karena didukung oleh adanya motivasi
dengan tehnik dasar servis bawah serta dalam melakukan Servis bawah bola voli
selalu di berikan simulasi untuk mini dan sarana prasarana yang memadai
mempermudah siswa dalam menirukan sehingga dapat meningkatkan hasil belajar
tehnik yang di berikan, selain itu sarana Servis bawah bola voli mini menggunakan
pembelajaran yang menunjang siswa modifikasi media pembelajaran bola karet.
melakukan latihan dengan maksimal.
Siswa merasa percaya diri dalam Saran
melakukan tes servis bawah, karena Berdasarkan hasil penelitian dan
mereka yakin keterampilan dasar yang di kesimpulan dalam penelitian ini, dapat
miliki dan keaktifan mereka sudah baik, disarankan sebagai berikut :
mereka juga termotivasi untuk saling Guru penjaskes diharapkan dapat
mendapatkan nilai terbaik. mengembangkan kreatifitas dan lebih
Siswa melakukan tes servis bawah dengan inovatif pada proses pembelajaran dalam
bersungguh-sungguh, karena mereka ingin upaya meningkatkan kompetensi siswa.
melihat seberapa kemampuan Mengingat pembelajaran keterampilan
keterampilannya. Mereka sangat yakin dasar Servis bawah dalam permainan Bola
dengan melakukan tes servis bawah dalam voli masih banyak berbagai persoalan yang
permainan bola voli dengan bersungguh- belum teridentifikasi dan terpecahkan,
sungguh akan menghasilkan nilai yang maka diharapkan adanya penelitian metode
memuaskan. bermain yang dilakukan guru dapat
Siswa Kelas V Sekolah Dasar meningkatkan keterampilan Servis bawah
Negeri 09 Sijau Kabupaten Melawi di siswa.

9
Untuk meningkatkan keterampilan Servis Kristianto, Agus. (2010), Penelitian
bawah dalam permainan Bola voli dapat Tindakan Kelas Pendidikan
menggunakan metode bermain. Jasmani. Surakarta: Universitas
Sebelas Maret surakarta.
DAFTAR RUJUKAN Musafiah. (2008). Bermain Bola Voli mini,
Semarang : Aneka Ilmu
Aqib, Zainal (2008), Penelitian Tindakan Simanjuntak,Victor. (2011). Analisis
Kelas, 2006, Bandung: Yrama Sistem Pengembangan
Widya Kurikulum Pendidikan Jasmani
Arikunto, Suharsimi. 2006. Prosedur SD, Pontianak : tidak diterbitkan
Penelitian Suatu Pendekatan Sukidin, dkk. (2008). Memejemen
Praktik. Jakarta: Rineka Cipta. penelitian tindakan kelas. Jakarta
: Insan Cendekia

10

Anda mungkin juga menyukai