Anda di halaman 1dari 20

BAB I

PENDAHULUAN

A. Konteks Penelitian

Pendidikan jasmani pada dasarmya merupakan bagian dari sistem

pendidikan secara keseluruhan. Oleh karena itu, pelaksanaan pendidikan

jasmani harus diarahkan pada pencapaian tujuan pendidikan tersebut.

Pendidikan jasmani bukan hanya bertujuan mengembangkan ranah jasmani

saja, tetapi juga dapat mengembangkan kesehatan, kebugaran jasmani,

kemampuan berpikir secara positif, dan dapat menerapkan bagaimana tata cara

hidup yang sehat.1

Dalam proses pembelajaran pendidikan jasmani guru harus dapat

mengajarkan berbagai keterampilan gerak dasar, teknik dan strategi

permainan/olahraga, penerapan nilai-nilai (disiplin, keberanian, ketelitian,

sportivitas, kejujuran, kerjasama, tanggung jawab, dan percaya diri), dan

pemahaman cara hidup sehat yang mengacu pada pertumbuhan dan

perkembangan siswa. Dengan pendidikan jasmani diharapkan siswa akan

memperoleh berbagai pengalaman yang menyenangkan, lebih kreatif,

inovatif, meningkatkan keterampilan dan dapat memelihara kesegaran jasmani

serta memahami tentang bagaimana pola hidup yang sehat.

1
Samsudin, Pembelajaran Pendidikan Jasmani, Olahraga dan Kesehatan (Jakarta: Litera, 2008),
p. .12
Berbagai upaya perlu dilakukan oleh seorang guru atau tenaga

pengajar dalam suatu proses pembelajaran khususnya pembelajaran

pendidikan jasmani untuk dapat memberikan pengalaman belajar yang

menyenangkan, bermakna, dan sekaligus yang menantang, sehingga

pembelajaran menjadi berkualitas. Pembelajaran yang berkualitas merupakan

kewajiban yang harus kita usahakan sebagai dimensi kriteria yang berfungsi

untuk tolok ukur dalam suatu kegiatan pembelajaran. Proses pembelajaran

yang berkualitas sangat penting diperhatikan dan dikaji secara terus

menerus, karena sesungguhnya substansi kualitas pada dasamya terus

berkembang secara interaktif dengan tuntutan kebutuhan masyarakat

sesuai dengan perkembangan ilmu dan teknologi. Kualitas

pembelajaran dapat terlihat dari bagaimana pembelajaran yang

diberikan guru, keadaan siswa, suasana pembelajaran, materi

pembelajaran, media pembelajaran dan sistem pembelajaran yang

digunakan. Mengingat peserta didik kita adalah siswa sekolah dasar tentunya

seorang guru pendidikan jasmani dituntut untuk lebih aktif dan kreatif agar

permasalahan belajar yang dihadapi siswa dapat dipecahkan.2

Mata pelajaran Pendidikan Jasmani Olahraga dan Kesehatan salah satu

aktifitasnya adalah senam lantai, senam lantai merupakan aktifitas fisik yang

sangat penting dan harus ada di dalam setiap proses pembelajaran pendidikan

jasmani. Senam lantai adalah akifitas fisik yang menggunakan lantai atau

matras sebagai alatnya, dan senam lantai adalah olahraga yang gerakannya

membutuhkan kekuatan, keseimbangan, kecepatan, dan keserasian atau


2
Husdarta JS, Menejemen Pendidikan Jasmani (Bandung: Alfabeta, 2011), p. 6.
koordinasi gerak yang teratur. Gerakan dalam pembelajaran senam lantai

seperti, guling depan, guling belakang, kayang, meroda, hand stand, head

stand, sikap lilin sikap kapal terbang dan lain sebagainya, Aktivitas tersebut

mempunyai berbagai macam gerakan yang sangat komplek, sehingga

membutuhkan koordinasi antara anggota tubuh, kosentrasi yang tinggi dan

mempunyai kondisi fisik yang bagus supaya bisa memahami atau melakukan

gerakan-gerakan yang kompleks dalam pembelajaran senam lantai. Sehingga

pemebelajaran senam lantai sangat penting untuk diberikan kepada siswa guna

mendukung proses pertumbuhan dan perkembangnnya.

Pembelajaran senam lantai di Madrasah Ibtidaiyah merupakan dasar

senam lantai yang harus diberikan oleh guru pendidikan jasmani, olahraga

dan kesehatan kepada semua siswa, seperti yang sudah diuraikan di atas

pembelajaran senam lantai adalah aktivitas fisik yang gerakannya

membutuhkan kekuatan, keseimbangan, kecepatan, dan keserasian atau

koordinasi gerak yang teratur, sehingga menjadi kesulitan tersendiri bagi para

siswa untuk melakukan gerakan-gerakan dalam pembelajaran senam lantai.

Berdasarkan hasil obesrvasi awal ditemukan beberapa masalah dalam

proses pembelajaran senam lantai, yaitu saat melakukan pembelajaran senam

lantai masih takut untuk melakukan gerakan-gerakan dalam senam lantai

karena mereka takut mengalami cidera, dan saat melakukan pembelajaran

senam lantai para siswa merasa kurang percaya diri apabila disuruh oleh guru

untuk melakukan atau mencoba gerakan-gerakan senam lantai, dan mereka

merasa malu apabila dilihat oleh teman-temannya.


Berdasarkan uraian di atas, peneliti menganggap penting untuk

membahas “Implementasi pembelajaran senam lantai guling depan dengan

menggunakan game bola rolling pada siswa kelas V MI AL-Hasib” karena

peneliti sangat yakin dengan menggunakan game bola rolling akan membuat

pembelajaran senam lantai lebih menarik serta akan meningkatkan

kemampuan kognitif, afektif, dan psikomotorik pada siswa kelas V, dengan

harapan hasil penelitian ini dapat bermanfaat bagi guru dan siswa, sebagai

bahan evaluasi guru untuk bisa menerapkan model pembelajaran yang lebih

menyenangkan supaya para siswa lebih antusias dan berani mencoba untuk

melakukan gerakan dalam pembelajaran senam lantai terutama guling depan.

B. Fokus Penelitian

Fokus penelitian ini dimaksudkan untuk membatasi studi kualitatif

sekaligus membatasi penelitian guna memilih mana data yang relevan dan

mana yang tidak relevan. Fokus penelitian ini adalah :

1. Bagaimana Implementasi pembelajaran guling depan menggunakan

game bola rolling pada siswa kelas V MI AL-Hasib pakis kabupaten

malang.

2. Bagaimana implikasi game bola rolling dalam pembelajaran guling

depan pada siswa kelas V MI AL-Hasib pakis kabupaten malang.

C. Tujuan Penelitian

Berdasarkan fokus penelitian diatas, maka tujuan penelitian ini adalah

sebagai berikut :
1. Untuk mengetahui bagaimana implementasi pembelajaran guling

depan menggunakan game bola rolling pada siswa kelas V MI AL-

Hasib pakis kabupaten Malang.

2. Untuk mengetahui dan menjelaskan pengaruh game bola rolling dalam

pembelajaran guling depan pada siswa kelas V MI AL-Hasib pakis

kabupaten malang.

D. Manfaat Penelitian

1. Manfaat Secara Teoritis

Penelitian ini secara teoritis sebagai kontribusi pemikiran dalam

pengembangan metode pendidikan pedagogik dalam menunjang proses

pembelajaran senam lantai guling depan.

2. Manfaat Secara Praktis

Kegunaan secara praktis dalam penelitian ini adalah memberikan

masukan kepada pihak-pihak yang terkait dalam pelaksanaan pendidikan

khususnya terkait pembelajaran senam lantai yaitu sebagai berikut:

a. Lembaga Terkait

Penelitiain ini dapat meningkatkan kualitas pembelajaran di

sekolah dan meningkatkan hasil belajar siswa dalam hal senam lantai.

b. Siswa

Pembelajaran dengan menggunakan permainan diharapkan

siswa dapat memahami dan dapat melakukan senam lantai guling


depan dengan baik dan benar agar siswa lebih termotifasi untuk belajar

dan berlatih.

c. Bagi guru

Lebih efektif dan efisien dalam mengajar, serta guru menjadi

lebih kreatif dan penuh inofatif.

d. Peneliti

Memperdalam pembelajaran senam lantai dan mengetehui

kekurangan diri sendiri saat mengajar yang dapat dijadikan acuan

untuk introspeksi diri.

E. Orisinalitas Penelitian

Penelitian tentang implementasi game bola rolling dalam pembelajaran

senam lantai guling depan pada dasarnya bukanlah penelitian yang pertama.

Dengan tinjauan pustaka ini penulis dapat mengetahui hasil penelitian

terdahulu yang bisa menjadi referensi dalam melakukan penelitian. Adapun

kajian pustaka adalah:

1. Skripsi Antika Dewi Zaini Sholekhah yang berjudul “Peningkatan

keterampilan senam lantai roll depan melalui metode bermain mata

pelajaran penjasorkes kelas III-C di MINU Wedoro Sidoarjo” Penelitian

ini menyimpulkan bahwa penerapan metode bermain pada pembelajaran

senam lantai roll forward pada mata pelajaran penjasorkes dapat

dikategorikan baik, terbukti dari hasil nilai observasi kegiatan guru

sebesar 44.8 pada siklus I dan meningkat menjadi 88.04 pada siklus II.
Begitu pula dengan hasil nilai observasi kegiatan peserta didik sebesar

47.8 pada siklus I dan meningkat menjadi 87.8 pada siklus II. Dalam

proses pembelajaran ini, guru dan peserta didik mampu menerapkan

metode bermain dalam pembelajaran senam lantai roll forward pada mata

pelajaran penjasorkes dengan baik dan tertib.3

Persamaan judul penelitian dengan Antika Dewi Zaini Sholekhah

dengan penelitian ini yaitu memakai pembelajaran PJOK materi senam

lantai. Perbedaannya pada metode penelitiannya Antika Dewi Zaini

Sholekhah menggunakan kuantitatif, penelitian ini kualitatif. Penelitian

Antika Dewi Zaini Sholekhah di MINU Wedoro Sidoarjo, penelitian ini di

MI AL-Hasib Pakis.

2. Skripsi Amasia Bingar Lakista Adi yang berjudul “Pelaksanaan

pembelajaran senam lantai dengan menggunakan metode saintifik di SD

Negeri Sarolangun” peneliti ini menyampaikan bahwa dalam aspek

perencanaan pembelajaran berdasarkan data yang diperoleh dalam

penelitian ini guru sudah melaksanakan perencanaan pembelajaran

dengan baik. Guru mata pelajaran PJOK menyusun RPP bersama-sama

dengan Musyawarah Guru Mata Pelajaran di wilayah sleman utara yang

dikembangkan dari silabus kurikulum 2013. Perencanaan atau persiapan

yang dilakukan guru sebelum mengajar meliputi menyusun rencana

3
Antika dewi zaini solekhah, Peningkatan keterampilan senam lantai roll depan melalui metode
bermain mata pelajaran penjasorkes kelas III-C di MINU Wedoro Sidoarjo, Skipsi (Sidoarjo,
Universitas Islam Negeri Sunan Ampel Surabaya, 2019), p.34
pembelajaran, mempersiapkan bahan ajar, sumber belajar, dan media

pembelajaran.4

Persamaan penelitian Amasia Bingar Lakista Adi dengan

penelitian ini yaitu memakai pelajaran PJOK materi senam lantai,

perbedaanya adalah Amasia Bingar Lakista Adi menggunakan metode

saintifik, sedangan penelitian ini menggunakan kualitatif game bola Rollig,

Amasia Bingar Lakista Adi lokasi penelitiannya di SD Negeri Sarolangun,

sedangkan penelitian ini di MI AL-Hasib Pakis.

3. Skripsi Dwinita sulistyaningsih yang berjudul “ Peningkatan senam lantai

guling depan melalui permaian pada siswa kelas IV SD Negeri Nogotirto

Kecamatan Gamping Kabupaten Seleman DIY Tahun 2014/2015” Peneliti

ini menyampaikan bahwa hasil pembelajaran senam lantai guling depan

melalui pendekatan permainan modifikasi ditandai dengan peningkatan

nilai rata-rata siswa. Nilai rata-rata siswa pada kondisi awal sebesar 70,46

dengan persentase ketuntasan sebesar 38,46%. Kondisi tersebut

mengalami peningkatan nilai rata-rata siswa pada siklus I yaitu sebesar

73,08 dan persentase ketuntasan sebesar 57,69%. Namun, peningkatan

tersebut masih belum mencapai target yang ditetapkan sebelumnya.

Kemudian setelah melanjutkan ke siklus II nilai rata-rata kemampuan

senam lantai guling depan siswa kembali mengalami peningkatan sebesar

82,82 dengan persentase ketuntasan sebesar 80,77%. Hal tersebut

menunjukkan bahwa target yang telah ditetapkan sebelumnya sudah


4
Amasia Bingar Lakista Adi, Pelaksanaan pembelajaran senam lantai dengan metode saintifik di
SD Negeri Sarolangun, Skripsi (Semarang: Universitas Negeri Semarang, 2018), p.29
tercapai sehingga penelitian dihentikan pada siklus II. Proses

pembelajaran senam lantai guling depan melalui pendekatan permainan

modifikasi berlangsung dinamis dan menyenangkan dan hasil pengamatan

terhadap guru saat pembelajaran juga meningkat di setiap pertemuan.5

Persamaan penelitian Dwinita sulistyaningsih dengan penelitian ini

yaitu sama-sama menggunakan senam lantai guling depan, perbedaannya

adalah Dwinita sulistyaningsih mengunakan permainan modifikasi alat,

sedangkan penelitian ini menggunakan game bola rolling, Dwinita

sulistyaningsih lokasi penelitiannya di SD Negeri Nogotirto Kecamatan

Gamping Kabupaten Seleman DIY, sedankan penelitian ini di MI AL-

Hasib Kecmatan Pakis Kabupaten Malang.

4. Skripsi Awaludin yang berjudul “ Upaya peningkatan proses pembelajaran

senam lantai Konsep putar melalui permainan dan penggunaan Media

gambar pada siswa kelas v sd negeri 2 Sidomukti kecamatan kuwarasan

Kabupaten kebumen” peneliti ini menyampaikan bahwa Pembelajaran

senam lantai konsep putar melalui permainan dan penggunaan media

gambar dapat memberikan pengetahuan dan wawasan yang baru bagi

siswa. Sebab selama ini dalam pembelajaran pendidikan jasmani olahraga

dan kesehatan, khususnya materi senam lantai disampaikan kepada siswa

secara monoton dengan mengandalkan teknik-teknik dasar senam lantai

tanpa adanya permainan-permainan dan media apapun yang mendukung

peningkatan inovasi, keaktifan, kekreatifan, dan rasa senang siswa. Oleh


5
Dwinita sulistyaningsih, Peningkatan senam lantai guling depan melalui permaian pada siswa
kelas IV SD Negeri Nogotirto Kecamatan Gamping Kabupaten Seleman DIY Tahun 2014/2015,
Skripsi (Seleman: Universitas Negeri Semarang, 2015), p.42.
karena itu, pembelajaran senam lantai konsep putar melalui permainan dan

penggunaan media gambar dapat membantu siswa dalam mencapai tujuan

pembelajaran.6

Persamaan penelitian Awaludin dengan penelitian ini yaitu

menggunakan pembelajaran senam lantai Roll depan (Guling depan),

perbedaanya adalah Awaludin menggunakan metode permainan dan

gambar, sedangkan penelitian ini menggunakan metode game bola rolling,

Awaludin lokasi penelitiannya di SD negeri 2 Sidomukti kecamatan

kuwarasan Kabupaten kebumen, sedangkan penelitia ini di MI AL-Hasib

Kecmatan Pakis Kabupaten Malang.

5. Skripsi Andysta haryviyanda yang berjudul “Peningkatan hasil belajar roll

depan pembelajaran Senam lantai melalu metode part and whole siswa

Kelas 5 SDN 6 Kediri” peneliti ini menyampaikan bahwa dengan metode

Part and Whole dapat meningkatkan pembelajaran pada senam lantai pada

siswa 5 SDN 6 Kediri.7

Persamaan penelitian Andysta haryviyanda dengan penelitian ini

adalah mengunakan pembelajaran senam lantai roll depan (Guling depan),

sedangkan perbedaannya adalah Andysta haryviyanda menggunakan

metode Part and Whole, sedangkan penelitian ini menggunakan metode

game bola rolling, Andysta haryviyanda berlkasi di 5 SDN 6 Kediri


6
Awaludin, Upaya peningkatan proses pembelajaran senam lantai Konsep putar melalui
permainan dan penggunaan Media gambar pada siswa kelas v sd negeri 2 Sidomukti kecamatan
kuwarasan Kabupaten kebumen, Skripsi (kebumen: Universitas Negeri Antasari, 2020), p.28.
7
Andysta haryviyanda, Peningkatan hasil belajar roll depan pembelajaran Senam lantai melalu
metode part and whole siswa Kelas 5 SDN 6 kediri, Skripsi (Ponorogo: IAIN Ponorogo, 2021),
p.33.
sedangkan penelitian ini berlokasi di MI AL-Hasib Kecmatan Pakis

Kabupaten Malang.

Adapun orisinalitas penelitian dapat dilihat pada tabel 1.1 dibawah ini :

Tabel 1.1 Orisinalitas Penelitian

Nama Penliti,
N Orisinilitas
judul,dan tahun Persamaan Perbedaan
O Penelitian
penelitian

1 Antika Dewi Memakai Metode a. menggunakan

Zaini Sholekhah, pembelajaran penelitiannya metode game

tahun 2019 PJOK materi Antika Dewi bola rolling

senam lantai. Zaini Sholekhah b. Diterapkan


“Peningkatan
menggunakan pada
keterampilan
kuantitatif, pembalajaran
senam lantai roll

depan melalui penelitian ini Pendidikan

kualitatif. Jasmani
metode bermain
Penelitian Antika Kesehatan dan
mata pelajaran
Dewi Zaini Rekreasi
penjasorkes
Sholekhah di (PJOK) pada
kelas III-C di
MINU Wedoro materi senam
MINU Wedoro
Sidoarjo, lantai kelas 5.
Sidoarjo”
penelitian ini di c. Bertempat di

MI AL-Hasib MI AL-Hasib
Nama Penliti,
N Orisinilitas
judul,dan tahun Persamaan Perbedaan
O Penelitian
penelitian

Pakis. Pakis.

d. Desain

menggunakan

metode

penelita

kualitatif

2 Amasia Bingar memakai Amasia Bingar a. menggunakan

Lakista Adi, pelajaran Lakista Adi metode game

tahun 2018 PJOK, menggunakan bola Rolling

metode saintifik, b. Diterapkan


“Pelaksanaan
sedangan pada
pembelajaran
penelitian ini pembalajaran
senam lantai
menggunakan Pendidikan
dengan
kualitatif game Jasmani
menggunakan
bola rolling, Kesehatan dan
metode saintifik
Amasia Bingar Rekreasi
di SD Negri
Lakista Adi (PJOK) pada
Saroloangun”
lokasi materi senam

penelitiannya di lantai kelas 5.

SD Negeri c. Bertempat di
Nama Penliti,
N Orisinilitas
judul,dan tahun Persamaan Perbedaan
O Penelitian
penelitian

Sarolangun, MI AL-Hasib

sedangkan Pakis.

penelitian ini di d. Desain

MI AL-Hasib menggunakan

Pakis. metode

penelita

kualitatif

3 Dwinita menggunaka Tempat a. Diterapkan

sulistyaningsih, n penelitian pada

tahun 2014/2015 pembelajaran Dwinita pembalajaran

senam lantai sulistyaningsih di Pendidikan


“Peningkatan

lantai guling depan SD Negeri Jasmani


senam

depan dan Nogotirto Kesehatan dan


guling

melalui permaian menggunaka Kecamatan Rekreasi

pada siswa kelas n penlitian Gamping (PJOK) pada

IV SD Negeri kualitatif, Kabupaten materi senam

Seleman DIY. lantai kelas 5.


Nogotirto
b. menggunakan
Kecamatan
metode game
Gamping

Kabupaten
Nama Penliti,
N Orisinilitas
judul,dan tahun Persamaan Perbedaan
O Penelitian
penelitian

Seleman DIY bola rolling

Tahun c. Bertempat di

2014/2015” MI AL-Hasib

Pakis.

d. Desain

menggunakan

metode

penelita

kualitatif

4 Awaludin, tahun menggunaka Menggunakan a. menggunakan

2020 n metode metode game

pembelajaran permainan dan bola rolling


“Upaya
senam lantai gambar. Tempat b. Diterapkan
peningkatan
guling depan penelitiannya di pada
proses
dan SD negeri pembalajaran
pembelajaran

lantai menggunaka Sidomukti. Pendidikan


senam

putar n penlitian Jasmani


Konsep
kualitatif, Kesehatan dan
melalui
Rekreasi
permainan dan
(PJOK) pada
penggunaan
Nama Penliti,
N Orisinilitas
judul,dan tahun Persamaan Perbedaan
O Penelitian
penelitian

Media gambar materi senam

pada siswa kelas lantai kelas 5.

v sd negeri 2 c. Bertempat di

Sidomukti MI AL-Hasib

kecamatan Pakis.

kuwarasan d. Desain

Kabupaten menggunakan

kebumen” metode

penelita

kualitatif

5 Andysta mengunakan menggunakan a. menggunakan

haryviyanda, pembelajaran metode Part and metode game

tahun 2021/2022 senam lantai Whole, berlkasi bola rolling

roll depan di SMA Negeri 6 b. Diterapkan


“Peningkatan

hasil belajar roll (Guling Kediri pada

depan) pembalajaran
depan
Pendidikan
pembelajaran
Jasmani
Senam lantai
Kesehatan dan
melalu metode
Rekreasi
part and whole
Nama Penliti,
N Orisinilitas
judul,dan tahun Persamaan Perbedaan
O Penelitian
penelitian

siswa Kelas xi (PJOK) pada

sma negeri 6 materi senam

kediri Tahun lantai kelas 5.

2021 ∕2022” c. Bertempat di

MI AL-Hasib

Pakis.

d. Desain

menggunakan

metode

penelita

kualitatif

F. Definisi Istilah

Agar tidak terjadi kesalahpahaman dalam memahami judul skripsi

“Implemntasi pembelajaran senam lantai guling depan dengan menggunakan

game bola rolling”, maka perlu ditegaskan pengertian dari istilah-istilah dalam

judul skripsi ini yaitu sebagai berikut:

1. Pembelajaran senam lantai


Pembelajaran dapat dikatakan sebagai“hasil dari memori, kognisi,

dan metakognisi yang berpengaruh terhadap pemahaman”. Pembelajaran

adalah “segala sesuatu yang dapat membawa informasi dan pengetahuan

dalam interaksi yang berlangsung antara pendidik dengan peserta didik”.

Berdasarkan penjabaran di atas dapat disimpulkan bahwa pembelajaran

merupakan segala sesuatu yang dapat membawa infor, pengetahuan, hasil

dari memori, kognisi dan metakognisi yang berpengaruh terhadap

pemahaman dalam interaksi yang berlangsung antara pendidik dengan

peserta didik.8

Senam lantai pada umumnya disebut floor exercise, tetapin ada

juga yang menamakan tumbling. Senam lantai adalah Latihan senam yang

dilakukan pada matras, unsur-unsur gerakannya terdiri dari mengguling,

melompat, meloncat, berputar di udara, menumpu dengan tangan, atau

kaki untuk mempertahankan sikap seimbang atau pada saat meloncat ke

depan atau belakang. Jenis senam ini juga disebut latihan bebas karena

pada waktu melakukan gerakan pesenam tidak mempergunakan suatu

peralatan khusus. Bila pesenam membawa alat berupa bola, pita, atau alat

lain, itu hanyalah alat untuk meningkatkan fungsi gerakan kelentukan,

pelemasan, kekuatan, ketrampilan, dan keseimbangan.

2. Guling depan (Roll Depan, Farword Roll)

Guling ke depan Gerakan guling depan adalah aktivitas tubuh

dengan cara membulatkan badan sedemikian rupa sehingga berguling ke

8
Wahyu Heny Kartika Sari, ”Pengembangan Pembeajaran senam lantai,” 1 (April, 2016), p. 26.
arah sisi yang lain (roll) dengan posisi badan mengguling atau

menggelinding ke depan membulat bola Posisi awal dilakukan dengan

posisi badan jongkok menghadap matras. Posisi kedua tangan ditekuk di

samping badan dengan kedua telapak tangan berada di samping telinga

dan menghadap matras. Tundukkan kepala ke depan hingga dagu hampir

menyentuh dada. Setelah itu dilanjutkan dengan melakukan gerakan

berguling ke depan. Ketika panggul menyentuh matras, peganglah tulang

kering dengan kedua tangan menuju posisi jongkok.9

3. Game

Game adalah sesuatu yang dapat dimainkan dengan aturan tertentu

sehingga ada yang menang dan ada yang kalah, biasanya dalam konteks

tidak serius atau dengan tujuan refreshing. Suatu cara belajar yang

digunakan dalam menganalisa interaksi antara sejumlah pemain maupun

perorangan yang menunjukkan strategistrategi yang rasional. Permainan

terdiri atas sekumpulan peraturan yang membangun situasi bersaing dari

dua sampai beberapa orang atau kelompok dengan memilih strategi yang

dibangun untuk memaksimalkan kemenangan sendiri atau pun untuk

meminimalkan kemenangan lawan. Peraturan-peraturan menentukan

kemungkinan tindakan untuk setiap pemain, sejumlah keterangan diterima

setiap pemain sebagai kemajuan bermain, dan sejumlah kemenangan atau

kekalahan dalam berbagai situasi.10

9
Dr.Ahmad Muchlisin Natas Pasaribu, M.Pd., Buku Ajar Senam Dasar (Sumatra Barat: PT insan
Cendekia Mandiri Grup, 2022), p. 39.
10
Febrianto Pratama Putra, ““ Pembuatan Game Animasi 3D Role PlayingGame Untuk Pendidikan
Budaya Dengan Unity3D dan Bahasa Pemrograman(Surakarta:UMM,2012), p. 33.
Game berasal dari bahasa Inggris yang berarti permainan. Game

(permainan) secara umum adalah sebuah aktivitas rekreasi dengan tujuan

bersenang-senang, mengisi waktu luang, atau berolahraga ringan.

Permainan biasanya dilakukan sendiri atau bersama-sama. Game

merupakan aktifitas terstruktur atau semi terstruktur yang biasanya

bertujuan untuk hiburan dan kadang dapat digunakan sebagai sarana

pendidikan. Karakterisitik game yang menyenangkan, memotivasi,

membuat kecanduan dan kolaboratif membuat aktifitas ini digemari oleh

banyak orang.

4. Game Bola Rolling

Game bola rolling adalah suatu permainan modifikasi yang

diciptakan untuk melatih kebersamaan, kekompakan dan gerak motorik

pada anak, game ini juga dapat di aplikasikan untuk pembelajaran senam

lantai guling depan karena pada game ini anak-anak secara otomatis akan

melatih otot tubuh terutama otot punggung yang mana otot tersebut

menjadi acuan dalam melakukan gerakan senam lantai guling depan.

Adapun alat yang diperlukan dalam permainan bola rolling ini adalah

sebagai berikut :

a. 2 buah matras

b. 2 buah keranjang atau kaleng

c. Bola tenis lapangan 10 buah

Cara bermainnya adalah sebagai berikut :

1) 2 buah matras disiapkan saling berjajar di atas lantai


2) Masing masing matras diberi 1 kranjang dan 5 buah bola

tenis

3) Siapkan dua peserta yang akan mengikuti permainan ini,

dan berbaringlah di atas matras yang telah disiapkan

dengan menghadap ke atas, keranjang ada di atas kepala

dan bola tenis ada di kaki

4) Kasih aba-aba untuk memulai permainan

5) Jika sudah dimulai peserta mulai memasukan bola yang ada

di kaki ke dalam keranjang yang ada diatas kepala dengan

menggunakan kaki dan tidak diperbolehkan menggunakan

tangan

6) Peserta yang berhasil terlebih dahulu memasukan 5 buah

bola tenis kedalam kerangjang dinyatakan sebagai

pemenangnya.

Anda mungkin juga menyukai