Anda di halaman 1dari 4

MEDIA BELAJAR PADA PRAKTIK PENJASORKES

MATERI GULING DEPAN DAN GULING BELAKANG


Angkit Kinasih
Universitas Kristen Satya Wacana
angkit.kinasih@staff.uksw.edu

ABSTRAK
Senam lantai merupakan materi cabang olahraga yang diajarkan di sekolah. Salah satu macam
materinya adalah guling depan dan belakang. Namun ada kendala dalam optimalisasi proses belajar
materi guling depan dan belakang, penyebabnya adalah peserta didik merasa enggan dan malu melakukan
gerakan tersebut sedangkan peran dari guru kurang memberikan metode pembelajaran yang baik.
Sehingga dalam proses belajar mengajar terlihat ada hambatan yang berpengaruh pada tujuan belajar dan
hasil belajar.Tujuan dari review jurnal ini untuk mengetahui media belajar praktek penjasorkes pada
peserta didik. Dan untuk memberikan jalan keluar peran guru dalam optimalisasi pengajaran dengan
memberikan media pembelajaran. Metode ini menggunakan 14 jurnal yang merupakan pembelajaran
senam pada materi guling depan dan guling belakang. Hasil dari review adalah terdapat media
pembelajaran yang dapat mengoptimalisasi tujuan pembelajaran yaitu pendekatan bermain yang
mendapatkan kesenangan, kegembiraan sehingga peserta didik melakukan gerakan lebih sukarela.
Menggunakan media bidang miring dapat meningkatkan hasil belajar keterampilan pada peserta didik.
Kesimpulan pembelajaran praktik penjasorkes dengan media belajar dapat tercapai keberhasilan untuk
meningkatkan kemampuan peserta didik. Sehingga pembelajaran penjasorkes yang masih menggunakan
cara yang konvensional sebaiknya diganti dengan metode belajar yang memberikan media penyampaian
materi dan penggunaan alat.
Kata kunci: guling depan dan belakang, peserta didik, penjasorkes

PENDAHULUAN sekolah menengah atas yang bertujuan


Menurut undang undang RI Nomor 2 untuk membantu peserta didik
1989 tentang sistem pendidikan nasional, meningkatkan kesegaran jasmani dan dalam
pendidikan adalah usaha dasar untuk rangka untuk pembentukan karakter.
menyiapkan peserta didik melalui kegiatan Peran seorang guru penjasorkes sangat
bimbingan, pengajaran dan latihan bagi penting untuk menentukan keberhasilan
peranannya dimasa mendatang. Dalam dalam proses pembelajaran di sekolah.
sistem pendidikan memfungsikan Guru penjasorkes perlu mengajarkan
pengembangan kemampuan karakter untuk berbagai keterampilan gerak dasar, teknik
mencerdaskan kehidupan bangsa yang perlu dan strategi permainan olahraga, serta
adanya lembaga untuk memfokuskan pembiasaan pola hidup sehat. Didalam
pengembangan bidang pendidikan. Sekolah proses pembelajaran berpedoman beberapa
merupakan lembaga yang dirancang untuk unsur yang perlu untuk meningkatkan nilai
pengajaran siswa dan mencakup berbagai positif pada peserta didik, yaitu guru, siswa,
materi pembelajaran. Dalam kurikulum kurikulum, media, tujuan, metode, penilaian
pendidikan terdapat beberapa mata dan lingkungan yang mendukung (Massur,
pelajaran salah satunya adalah pendidikan dkk; 2015). Penyampaian materi pada mata
jasmani olahraga dan kesehatan pelajaran penjasorkes dari sekolahan untuk
(Penjasorkes). Menurut surat keputusan peserta didik meliputi aktivitas permainan
menpora 053/A/MENPORA/1994 dan olahraga; aktivitas pengembangan,
pendidikan jasmani adalah suatu proses aktivitas senam, aktivitas ritmik, aktivitas
pendidikan yang dilakukan secara sadar dan air, pendidikan luar kelas dan kesehatan.
sistematis melalui berbagai kegiatan Pada dasarnya mata pelajaran penjasorkes
jasmani dalam rangka memperoleh itu adalah untuk bergerak yang merupakan
kemampuan dan keterampilan jasmani, sesuatu terjadi secara alamiah pada
pertumbuhan fisik, kecerdasan dan manusia.
pembentukan karakter. Mata pelajaran Senam lantai merupakan salah satu
penjasorkes perlu diajarkan dalam jenjang cabang olahraga yang diajarkan pada
sekolah mulai dari pendidikan dasar sampai peserta didik. Ada beberapa macam senam

463
lantai antara lain roll (guling) depan, guling sikap awal tidak pernah tepat saat
belakang, gerakaan lenting, sikap kayang melakukan gerakan tersebut. Kurangnya
dan sikap lilin. Guling depan adalah keberanian peserta didik untuk melakukan
gerakan badan yang dilakukan berguling gerakan karena memiliki rasa ketakutan
kearah depan melalui bagian belakang sendiri dan malu untuk memulai gerakan
badan, pinggul, pinggang dan panggul pada guling depan dan belakang. Gerakan yang
bagian belakang. Guling belakang adalah kompleks pada guling depan dan belakang
gerakan badan yang dilakkukan berguling perlu memperhatikan juga keterampilan
kearah belakang melalui bagian belakang yang cukup.
badan, pinggul, pinggang dan panggul pada Pendekatan Pembelajaran
bagian belakang. Gerakan guling depan dan Dalam konteks pendidikan, guru
belakang diberikan pada peserta didik mengajar supaya peserta didik dapat belajar
sekolah dasar (SD), sekolah menengah dan menguasai isi pelajaran sehingga
pertama (SMP), dan Sekolah menengah atas mencapai suatu yang objektif yang
(SMA). Berdasarkan standar kompetensi ditentukan, juga dapat mempengaruhi
dan kompetensi dasar materi senam perubahan sikap, keterampilan seorang
memiliki berbagai aspek yang harus peserta didik. Proses interaksi antara peserta
dikembangakn pada diri peserta didik, yaitu didik dengan lingkungannya juga
aspek afektif, kognitif dan psikomotorik merupakan proses interaksi sehingga dapat
(Arilia, 2013). terjadi perubahan perilaku kearah yang
Hambatan Melakukan Senam Lantai lebih baik.
Guling ke Depan dan Belakang Pembelajaran senam diperkenalkan
Peminatan peserta didik terhadap sebagian kecil atau sekilas yang hanya
materi senam lantai yaitu guling ke depan berorientasi pada pembelajaran teknik, lalu
dan belakang kurang diminati karena pembelajaran dilanjutkan kegiatan yang lain
dianggap gerakannya sulit dan menakutkan contohnya sepak bola atau kasti (Suyadi,
sehingga peserta didik enggan melakukan 2012). Keadaan yang bukan mengajarkan
gerakan tersebut. Sehingga peserta didik materi utama sering dikatakan pembelajaran
cenderung lebih tidak menyukai materi ini. teknik sudah selesai sehingga orientasi
Kurangnya optimalisasi dalam peserta didik tidak pada materi guling
penyampaian pembelajaran juga mengalami depan dan belakang namun materi
banyak kendala seperti lebih memfokuskan permainan dimana lebih menyenangkan
pada gerakan-gerakan dan keterampilan untuk peserta didik. Prinsip dalam belajar
yang sesuai dengan aturan dalam lebih terjadi pada proses pembelajaran yang
melakukan gerakan guling ke depan dan dilakukan sehingga mencapai hasil yang
belakang (Iwan, 2016). Kendala yang lain diharapkan. Guru berperan aktif pada
adalah peran guru yang kurang didukung penyajian materi pembelajaran,
oleh tingkat kemampuan, kreativitas dan memberikan arahan yang dilakukan untuk
inovasi terhadap proses pembelajaran. peserta didik lebih aktif dalam proses
Terbatasnya sarana dan prasarana pembelajaran.
pembelajaran yang tersedia di sekolah Peran yang perhatian dan memberikan
merupakan kendala dari keterbatasan motivasi terhadap peserta didik penting
kemampuan peserta didik dalam melakukan dalam kegiatan pengajaran. Kebutuhan
senam lantai guling ke depan dan belakang. materi pada senam lantai yaitu guling depan
Tercapainya nilai yang sesuai dengan dan belakang sangat dirasakan sebagi
kriteria ketuntasan minimal (KKM) sesuatu yang dibutuhkan dan perlu untuk
merupakan harapan dari guru, siswa dan dipelajari. Guru yang aktif diperlukan juga
orangtua. Kebanyakan peserta didik merasa dalam proses belajar mengajar sehingga
materi guling depan dan belakang sulit peserta didik mempunyai dorongan untuk
dipelajari sehingga hasil belajar untuk berbuat, karena menurut peserta didik
materi guling depan dan belakang dibawah materi yang sulit dilakukan mempunyai
KKM (Massur, dkk; 2015). Hal ini juga kemauan untuk melakukan gerakan guling
dapat dilihat bahwa motivasi peserta didik depan dan belakang. Materi guling depan
terhadap materi guling depan dan belakang dan belakang cukup memiliki bahaya jika
rendah. Guling depan dan belakang dari

464
dilakukan tidak sungguh sungguh dan tanpa tersebut peserta didik terlihat lebih aktif dan
arahan serta peran guru yang tidak aktif. antusias dalam mengikuti proses
Media Belajar pembelajarn guling kedepan dan guling
Media pembelajaran dapat didefinisikan kebelakang.
sebagai alat bantu berupa fisik maupun non
fisik yang sengaja digunakan sebagai DAFTAR PUSTAKA
perantara antara guru dan siswa dalam
memahami materi pembelajaran agar lebih Aprilia. 2013. Meningkatkan Hasil Belajar
efektif dan efisien (Rosid, 2012). Materi Roll depan melalui Pemanfaatan alat
yang menarik untuk peserta didik biasanya bantu bidang mring pada Siswa kelas
lebih cepat diterima dan media yang VII C SMP Negeri 1 Purwodadi Tahun
digunakan guru dapat didesain dengan Pelajaran 2011/2012. Jurnal Phederal
kesesuaian dalam peningkatan kualitas Penjas Vol 1, No 1, 2013.
pembelajaran. Fungsi dari penggunaan
media dalam proses belajar mengajar dapat Arfianto. Pengaruh Penggunaan Media Alat
membangkitkan keinginan dan minat baru, Bandy Bidang Miring Terhadap Hasil
memotivasi juga memberikan dampak Belajar Roll Belakang Kaki Tekuk.
negatif bagi peserta didik. Jurnal Pendidikan Olahraga dan
Media belajar pada materi guling depan Kesehatan Vol 03, No 01 54-58 tahun
dan guling belakang yang telah didapat 2015.
pada penelitian sebelumnya menggunakan
pendekatan bermain dan menggunakan Dini, dkk. Pembelajaran Roll Depan
benda miring lebih memudahkan belajar Menggunakan Matras Bidang Miring
bagi peserta didik. Pendekatan bermain untuk Meningkatkan Hasil Belajar
untuk mendapatkan kesenangan, Siswa Kelas V Sekolah Dasar. Journal
kegembiraan sehingga akan mendapat unsur of Physical Education, Sport, Health
yang sukarela sehingga ketika peserta didik and Recreations 1 (2). 2012.
melakukan guling depan dan belakang
merasa lebih melepaskan suatu energi Ery. Tingkat Kemampuan Guling Depan
sehingga kepuasan yang terjadi. Media dan Guling Belakang Siswa Kelas V
bidang miring bisa menggunakan matras SD Negeri Di Gugus Gatot Subroto
dan papan sehingga ketika peserta didik Kec. Bukateja Kab. Purbalingga. UNY.
melakukan guling depan dan belakang ada 2015
dorongan dari media tersebut.
Dari berbagai informasi yang didapat Ibnu ,dkk. Meningkatkan kemampuan
kualitas pembelajaran dapat dibangun senam lantai giling ke belakang melalui
melalui secara efektif jika menggunakan penggunaan media video. Jurnal
alat bantu atau media sebagai perantara pendidikan jasmani Indonesia, vol 12
antara interaksi peserta didik dan guru. no 1 april 2016.
Sehingga beberapa kendala dalam materi
guling depan dan belakang perlu modifikasi Iwan. 2016. Penigkatan Kemampuan
alat bantu untuk awalan gerakan dan media Senam Guling Depan dengan
bermain. Pendekatan bermain dan Pembelajaran Bervariasi pada Siswa
menggunakan benda miring memiliki daya Kelas IV SDN Krebet 3 Masaran
tarik tersendiri terhadap materi guling Sragen Tahun Ajaran 2015/2016. Jurnal
depan dan belakang sehingga peserta didik ilmiah SPIRIT, issn; 1411-8319 vol. 16
lebih termotivasi dan siap dalam mengikuti No. 2 tahun 2016.
pembelajaran dan tujuan
pembelajaranmpun akan mudah tercapai. Marsuki. Meningkatkan Pembelajaran Roll
Depan dengan Alat Bantu Bola
KESIMPULAN Lonceng. E-jurnalmitrapendidikan, Vol
Media pembelajaran mata pelajaran 1, No 1, Maret 2017.
penjasorkes pada materi guling kedepan
dan guling kebelakang menggunakan media Massur, dkk. Upaya Peningkatan Hasil
alat bantu benda miring dan bermain. Hal Belajar Roll Belakang Melalui Media

465
Papan Miring pada Siswa di SDN.
Jurnal Pendidikan dan Pembelajaran
Vol 4, No 4, 2015.

Morni, dkk. Metode Meningkatkan


Keberanian Siswa Melalui
Pembelajaran Senam Lantai Roll
Belakang. UNTAN. 2016.

Sugiyono. Upaya Peningkatan Kemampuan


Roll Depan Melalui Modifikasi Alat
Bantu Pada Siswa Kelas III SD Negeri
1 Sawal Banjarnegara Tahun Pelajaran
2010/2011. UNS. 2011.

Nurdianto. Peningkatan Hasil Belajar


Pendidikan Jasmani Olahraga dan
Kesehatan Senam Ketangkasan Roll
Depan dengan Menggunakan Media
Matras Bidang Miring Peserta Didik
Kelas IIA dan IIB MI Negeri Purwareja
Kelompok Kabupaten Banjarnegara
Tahun Pelajaran 2016/2017. IAIN.
2016.

Risnawati, dkk. Meningkatkan Hasil


Belajar Rol Depan Melalui Pendekatan
Modifikasi Matras pada Siswa Kelas V
SDN Bohontobungku Kecamatan
Bungku Tengah. E-Jurnal Tadulako
Physical Education, Helath, and
Recreation, Vol 3, No 11 Juli-
September 2015.

Rosid. Upaya meningkatkan kemempuan


roll depan dengan alat bantu pada siswa
kelas V SD Negeri Pondok 3 Nguter
Kabupaten Sukoharjo Tahun Pelajaran
2011/2012. UNS. 2012

Suyadi. Upaya peningkatan hasil belajar


roll depan dengan odifikasi media
pembelajran pada siswa kelas IV SD
Negeri 1 Krandegan. UNS. 2012

466

Anda mungkin juga menyukai