PENDAHULUAN
Indonesia yang berkualitas yaitu manusia yang beriman dan bertaqwa kepada
bekerja keras, tangguh dan bertanggung jawab, mandiri, cerdas, terampil serta
membimbing berbagai potensi yang ada pada peserta didik, agar berfungsi
secara optimal bagi perannya di masa yang akan datang. Pendidikan menjadi
kebutuhan yang amat penting dan strategis dalam mengatasi tantangan era
1
2
peminat. Jika hal semacam ini terus berjalan akan berpengaruh terhadap usaha
dikhawatirkan bangsa dan negara ini akan semakin terpuruk, karena memiliki
salah satu bidang studi yang secara umum dapat menunjang mata pelajaran
yang lain. Bidang studi pendidikan jasmani olahraga dan kesehatan dapat
rohani dan mental. Hal ini disebabkan karena dalam materi penjaskes terdapat
bahwa melalui program penjasorkes yang teratur dan terencana, terarah dan
merupakan salah satu bidang studi yang harus diikuti oleh semua siswa.
lebih luas bila dibandingkan dengan bidang studi yang lainnya. Penjaskes
peserta didik saja, tetapi dapat juga mengembangkan kemampuan berpikir dan
dulu bernama mata pelajaran olahraga dan kesehatan (Orkes) berganti menjadi
yang lama, hal ini dapat dilihat pada sebagian guru penjaskes yang masih
pemerintah.
guru sudah mengajarkan materi ajarnya dan umpan balik dari siswa jarang
terevaluasi oleh guru. Dampak dari semua pelaksanaan itu, terlihat dimana
lapangan dan siswa sering menunjukan sikap kurang aktif dan kreaktif disaat
pelajaran yang bersifat praktek dan bersifat teori, dilakukan dalam satu waktu
kesehatan. Apabila dilihat dari distribusi waktunya hanya satu kali dalam satu
jarang membuat RPP dan silabus yang baru, guru hanya menyalin silabus dan
RPP dari tahun ke tahun sebelumnya, karena apa yang akan diajarkan sudah
siswa. Jika guru penjasorkes tidak menyesuaikan dengan kebutuhan siswa dari
tahun ke tahun dalam membuat silabus dan RPP, maka kualitas pelaksanaan
yang sistemik dan sistematik yang bertujuan untuk meningkatkan kualitas baik
secara kognitif, afektif dan motorik. Dalam pendidikan tersebut hasil yang
akan dimiliki oleh setiap individu siswa akan terkait erat dengan input, proses
dan output, input merupakan masukan dalam hal ini adalah siswa.
Dalam konsep pendidikan disini, input dapat dikatakan sebagai bahan materi
yang lain perlu di olah atau diproses. Proses dalam penjaskes merupakan suatu
sistem pengolahan atau tempat untuk mengolah siswa sehingga siswa dapat
proses ini ada unsur-unsur penting yang selalu menjdi bagian dalam setiap
hasil akhir yang dimiliki oleh setiap siswa setelah proses pembelajaran
penjasorkes dilaksanakan.
Menurut penulis apabila tanggung jawab dan disiplin kerja guru tidak
terlaksana dalam kegiatan proses belajar mengajar tentu tidak akan tercipta
suasana pendidikan yang lebih baik. Tidak semudah yang dibayangkan bahwa
dengan baik. Namun lebih dari itu seorang guru harus betul-betul profesional
pembelajaran yang diberikan oleh guru dan akan lebih buruk lagi apabila
seorang guru yang mengajar tidak sesuai dengan bidang keilmuannya karena
pendidikan tersebut.
mengajarkan bidang studi yang sesuai dengan bidang keilmuannya dan penuh
mengajar dapat mencapai tujuannya secara berhasil guna dan berdaya guna.
7
demikian bantuan dan masukkan dari seoarang figur sangat dibutuhkan untuk
tanggung jawab guru penjasorkes dalam proses belajar mengajar dan disiplin
judul skripsi.
B. Identifikasi Masalah
disiplin kerja.
C. Pembatasan Masalah
maka penulis merasa perlu untuk membatasinya agar penelitian ini dapat
serta sasaran yang diinginkan. Oleh karena itu penelitian ini dibatasi hanya
melihat masalah
D. Rumusan Masalah
berikut :
E. Tujuan Penelitian
sijunjung.
10
F. Kegunaan Penelitian
1. Untuk memenuhi salah satu syarat bagi peneliti dalam memperoleh gelar
Negeri Padang.
kali.
5. Untuk sipeneliti
TINJAUAN PUSTAKA
A. Kajian Teori
1. Hakikat Persepsi
a. Pengertian Persepsi
diartikan oleh hasan Shadily (1982 : 424 ) sebagai tanggapan atau daya
masukan melalui alat indra yang lain. Apa yang diperhatikan seseorang
11
12
masa lalu dan lainnya dan faktor-faktor fungsional yang nantinya akan
a. Pengertian Pembelajaran
kata kerja (verb) belajar, yang berarti proses, cara, menjadikan orang
datang dari dalam diri individu, maupun faktor yang datang dari
perubahan tingkah laku ke arah yang lebih baik atau lebih sempurna.
bahan yang akan diajarkan, sedangkan metode adalah cara atau strategi
sendiri.
tertentu.
yang dikelompok dalam tiga kategori utama yaitu: guru, isi, atau
a) Program bulanan
b) Program tahunan
c) Program semester
d) Silabus
e) Rpp
b) Penggunaan metoda
c) Penggunaan media
a) Kognitif
b) Afektif
c) Motorik
B. Kerangka Konseptual
kognitif, afektif dan sosial, sehinmgga siswa dapat berkembang sesuai dengan
karakteristiknya masing-masing.
penjaskes ada tiga hal yang selalu menjadi bagian dari proses belajar
menarik dan apabila guru dapat menyampaikan bahan pelajaran sesuai dengan
tujan yang dicapai dan siswa pun dapat menguasainya. Semua ini tentu tidak
terlepas dari cara guru dalam mempersiapkan rancangan pengajaran itu agar
serta melaksanakan evaluasi dengan baik dan benar selama dalam pelaksanaan
dan media pembelajaran yang tepat yang disesuaikan dengan materi atau
bahan pelajaran.
Selain dari uraian di atas yang lebih penting perlu diperhatikan oleh
dengan siswa, siswa dengan siswa selama pelajaran itu berlangsung dengan
dan benar diharapan tujuan pembelajaran akan tercapai lebih optimal. Untuk
lebih jelasnya tentang kerangka pemikiran dapat dilihat dari gambar berikut
ini :
Gambar 1
Kerangka Konseptual
C. Pertanyaan Penelitian
METODOLOGI PENELITIAN
A. Jenis Penelitian
adanya tanpa ada unsur tambahan dan pengurangan dari kejadian yang diteliti
dilapangan.
B. Tempat Penelitian
1. Populasi Penelitian
Tabel 1
Populasi Penelitian
Jenis Kelamin
No Sekolah Jumlah
L P
18
1 SDN 1 1 5 6
2 SDN 3 - 5 5
3 SDN 6 1 5 6 2. Sampel
4 SDN 7 1 5 6
5 SDN 8 2 4 6
6 SDN 10 1 5 6
Jumlah 6 29 35
semua populasi yang ada sebagai sampel, seperti yang dikemukakan oleh
Arikunto (2002:112) bahwa apabila subjeknya kurang dari 100, lebih baik
Selanjutnya, jika jumlah subjeknya besar dapat diambil antara 10% sampai
25% atau lebih. Oleh karena itu populasi dalam penelitian ini seluruhnya
1. Jenis Data
19
a. Data primer, yaitu data yang langsung dikumpulkan oleh peneliti
sampel.
b. Data sekunder, yaitu data yang diambil dari kantor registrasi dan
Kabupaten Sijunjung.
2. Sumber Data
1. Laki 6 orang
2. Perempuan 29 orang
Sesuai dengan jenis data dan sumber data yang dibutuhkan, maka
pertanyaan yang sesuai dengan persepsi guru kelas, disamping itu juga
observasi di lapangan.
2. Instrumen Penelitian
20
Instrumen yang digunakan dalam penelitian ini adalah berupa
Ya =1
Tidak =0
instrumen.
Tabel 2
21
1 Proses - Perencanaan 1,2,3,4,5,6,7,8,9,10 10
- Evaluasi 1,2,3,4,5,6,7,8,9,10 10
jenis penelitian ini bersifat deskriptif, maka teknik analisis data yang dapat
yang diteliti, maka teknik analisis data yang dibutuhkan cukup dengan
perhitungan persentase.
persentase adalah:
F
P= x100%
N
Keterangan :
P = Persentase jawaban
F = Frekuensi responden
22
jawaban untuk setiap variabel dan indikator dilakukan dengan mencari nilai
skor rata-rata. Adapun langkah – langkah dalam analisis data ini sebagai
berikut :
alternative jawaban sesuai dengan skala Guttman. Sesudah itu baru dicari
Tabel 3
Klasifikasi nilai
2 Baik 61 – 80
3 Cukup 41 – 60
4 Kurang 21 – 40
5 Kurang Sekali 0 – 20
23