Anda di halaman 1dari 10

UAS BIOMEKANIKA OLAHRAGA

Dosen Pengampu :
Dr. Bafirman Hb M.Kes
Dibuat oleh:
1. Ivo Setiawan Afriansyah (17087021)

PRODI PENDIDIKAN KEPELATIHAN OLAHRAGA


JURUSAN KEPELATIHAN
FAKULTAS ILMU KEOLAHRAGAAN
2020
NO.1
KOMPETENSI GURU PENJASORKES DAN INSTRUKTUR DARI PENDEKATAN
BIOMEKANIKA OLAHRAGA

Biomekanika erat kaitanya dengan ilmu keolahragaan sehingga, biomekanika memiliki fungsi
penting bagi guru pendidikan jasmani dan pelatih olahraga, dalam hal ini fungsi dan kegunaan
biomekanika bagi guru pendidikan jasmani dan pelatih olahraga

1) pemahaman biomekanika akan menghasilkan peningkatan pengetahuan tentang kerumitan


fungsi anatomis – fisiologi – dan mekanika dari tubuh manusia dan akan membantu meniadakan
kesalahan yang dilakukan guru dalam proses belajar mengajar keterampilan, sehingga dapat
meningkatkan perkembangan unjuk kerja keterampilan khusus lebih cepat dan sempurna; (2)
pengetahuan biomekanika juga penting bagi atlet karena ia akan menyadari kekeliruan untuk
mencoba meniru gaya atlet lain karena gaya tersebut memberikan keberhasilan bagi atlet
tersebut, sehingga atlet harus mengembangkan gayanya sendiri, sebab pada umumnya tidak ada
dua manusia yang sama dalam karakteristik jasmani, seperti kekuatan otot, kelentukan, tipe
tubuh dan begitupula karakteristik psikologis. Dengan demikian pada penyampaian yang kedua
dapat gigunakan oleh para pelatih olahraga untuk mengenal karakteristik dan kemampuan atlet,
sehingga memiliki cara untuk mengembangkan kemampuan dan prestasi atlet.
Secara garis besar fungsi dan kegunaan biomekanika pada guru pendidikan jasmani maupun
pelatih olahraga, yakni;
1. Memberikan dasar ilmu pengetahuan untuk mengambil keputusan berkenaan dengan
keterampilan dan gerak dasar pada olahraga.
2. Sebagai dasar untuk memperoleh jawaban tentang masalah dalam unjuk kerja ( Praktek )
olahraga.
3. Pirinsip serta asasnya dipakai dalam meberikan assasment dan koreksi terhadap unjuk kerja
yang dilakukan oleh peserta didik / atlet.
4. Mampu dalam mengembangkan gerak dasar olahraga yang lebih efisien dan manfaat guna.

KOMPETENSI ATLET DARI PENDEKATAN BIOMEKANIKA

1) mengetahui konsep ilmiah dasar yang diaplikasikan dalam bentuk gerak manusia; 2)
memahami suatu bentuk/ model gerak dasar dalam olahraga sehingga mampu
mengembangkannya dengan baik; 3) mampu memahami perkembangan gerak dasar; 4) mampu
menerapkan suatu bentuk yang sesuai dengan karakteristik fisik seseorang dalam berolahraga,
dengan baik dan benar.

Berdasarkan tujuan dari yang dijabarkan dari beberapa pendapat tersebut dengan demikian
seorang atlet olahraga akan mempunyai suatu kompetensi untuk mengetahui bagaimana
pelaksanaan gerak atau teknik yang benar dalam suatu aktivitas olahraga, apa yang salah pada
gerakan yang dilakukan, mengapa gerakan tersebut salah, serta yang terpenting adalah dapat
menentukan apa yang harus dilakukan untuk memperbaiki kesalahan yang terjadi dalam
pelaksanaan gerak pada aktivitas olahraga tersebut.

NO.2
Tujuan biomekanika
Tujuan mempelajari biomekanika dalam penerapan ilmu olahraga adalah:
a.       Mengetahui konsep ilmiah dasar yang diaplikasikan dalam bentuk gerak manusia.
b.      Memahami suatu bentuk/model gerak dasar dalam olahraga sehingga mampu
mengembangkannya dengan baik.
c.       Mampu memahami perkembangan gerak dasar.
d.      Mampu menerapkan suatu bentuk yang sesuai dengan karakteristik fisik seseorang dalam
berolahraga, dengan baik dan benar
Fungsi Biomekanika
fungsi dan kegunaan biomekanika pada guru pendidikan jasmani maupun pelatih olahraga,
yakni;
a.       Memberikan dasar ilmu pengetahuan untuk mengambil keputusan berkenaan dengan
keterampilan dan gerak dasar pada olahraga.
b.      Sebagai dasar untuk memperoleh jawaban tentang masalah dalam unjuk kerja ( Praktek )
olahraga.
c.       Pirinsip serta asasnya dipakai dalam meberikan assasment dan koreksi terhadap unjuk
kerja yang dilakukan oleh peserta didik / atlet.
d.      Mampu dalam mengembangkan gerak dasar olahraga yang lebih efisien dan manfaat guna.
Dari tujuan dan fungsi biomekanika kita dapat mengetahui ketika kita menerapkan penerapan
biomekanika dalam keterampilan olahraga maka kita akan bisa malakukan suatu keterampilan
olahraga dengan baik karena kita mengetahui gerak dasar jadi kita dapat melakukan suatu
gerakan yang benar dan tepat sehingga gerakan yang dilakukan bisa benar-benar maksimal
sehingga tercipta suatu gerakan yang terbaik.
NO.3
KONTRAKSI ISOMETRIK BESERTA CONTOH

Kata ‘isometrik’ menyiratkan panjang otot konstan atau tidak berubah. Dalam kontraksi
isometrik, panjang otot tetap konstan sementara ketegangan mengalami perubahan yang
bervariasi. Di sini, ketegangan berkembang pada otot, tapi otot tidak memendek untuk
memindahkan objek. Oleh karena itu, konsentrasi isometrik, bila tidak ada objek bergerak,
pekerjaan di luar yang dilakukan adalah nol. Dalam kontraksi ini, serat individual bisa
memendek meskipun seluruh otot tidak berubah panjangnya, sehingga latihan isometrik
membantu untuk memperkuat otot-otot. Kontraksi isometrik tidak melibatkan gerakan bersama
sehingga pasien yang membutuhkan rehabilitasi dapat melakukan latihan isometrik untuk
menghindari gerakan yang menyakitkan. Latihan-latihan ini tidak dianjurkan untuk pasien
dengan tekanan darah tinggi karena dapat menyebabkan lonjakan tekanan darah yang berbahaya.
Contoh gerakan isometrik melibatkan mencengkeram obyek seperti tongkat atau raket. Di sini,
kontraksi otot untuk menahan dan menstabilkan objek belum ada perubahan panjang otot saat
menahan mereka.

KONTRAKSI ISOTONIK BESERTA CONTOH


Kata ‘isotonik’ berarti ketegangan atau bobot yang sama. Dalam kontraksi ini, ketegangan
berkembang secara konstan seiring dengan perubahan panjang otot. Ini melibatkan pemendekan
otot dan kontraksi aktif dan relaksasi otot-otot dan terjadi saat gerakan seperti berjalan, berlari,
melompat-lompat . Dalam kegiatan olahraga salah satu contoh nyata kontraksi isotonik adalah
ketika lengan seseorang mengangkat dumble. Untuk mengangkat dumble dari posisi lengan lurus
menjadi lengan di tekuk, otot biceps brachii berkontraksi dalam pola kerja isotonik
Kontraksi isotonik dapat dibagi lagi menjadi dua kategori sebagai konsentrik dan eksentrik.
Dalam kontraksi konsentris, otot lebih pendek sedangkan, dalam kontraksi eksentrik, otot
memanjang selama kontraksi. Kontraksi otot eksentrik adalah penting karena dapat mencegah
perubahan panjang yang cepat yang dapat merusak jaringan otot dan menyerap guncangan.

KONTRAKSI ISOKINETIK BESERTA CONTOH


Dasar Pola Isokinetik adalah Pola Isokinetik, yakni otot mengalami pemendekan. Perbedaan
yangnyataadalah 
1. Bila kontrakasi isotonik setiap lintasan gerak otot menanggung beban yang sama, pada
kontraksi isokinetik beban yang ditanggung tidak sama.
2. Bila pada kontraksi isotonik kecepatan dalam menempuk lintasan gerak tidak rata, pada
kontraksi isokinetik kecepatan dalam menempuh jarak lintasan adalah rata.
Isokinetik menggabungkan manfaat dari latihan isotonik dan isometrik tanpa kekurangan.
Similair ke kontraksi isometrik di mana perlawanan dikendalikan oleh aktivitas tersebut, sebuah
perangkat isokinetik kembali resistansi sama dengan gaya yang diterapkan sementara secara
bersamaan menyediakan untuk berbagai gerak. Sehingga perlawanan selalu ideal untuk kekuatan
pengguna, tidak peduli berapa banyak kuat mereka sebagai hasil dari pelatihan. Keuntungan
yang berbeda yang selama latihan isotonik adalah bahwa hal itu dapat memberikan perlawanan
maksimal sepanjang seluruh berbagai gerakan dan panjang otot. Keuntungan lain semacam ini
pelatihan gabungan minimal dan nyeri otot, sehingga memungkinkan jauh lebih intens latihan
yang akan dicapai, sedangkan yang kurang waktu untuk pemulihan. Ini adalah alasan inilah
isokinetik adalah pilihan ideal untuk seorang atlet dalam rehabilitasi sedangkan ia menyediakan
untuk peningkatan luar biasa untuk kekuatan otot dan fleksibilitas, dengan risiko minimal cedera.
Isokinetik juga ideal untuk meningkatkan kecepatan, kelincahan dan kemampuan melompat.
Karena berbagai gerakan terbatas tersedia dengan perangkat isokinetik, bentuk pelatihan yang
optimal untuk pelatihan olahraga gerakan tertentu, seperti melempar bola atau menembak bola
basket. Kerugian hanya isokinetik adalah biaya mesin. Mesin isokinetik sering dapat biaya
beberapa ribu dolar. Isokinetik tidak menjadi bingung dengan variabel resistensi pelatihan seperti
katrol dan mesin dayung, yang tidak dapat memberikan perlawanan yang sama seluruh rentang
penuh mesin gerak isokinetik menyediakan.

NO.4
TEKNIK OLAHRAGA YANG AMAN EFEKTIF DAN EFISIEN
a. Aman. Dalam latihan hendaknya tidak over training. Juga dalam latihan maupun pertandingan
jangan sampai mengeluarkan tenaga melampaui kemampuannya, karena hal itu memungkinkan
timbulnya cedera. b. Efisien. Perlu adanya pengaturan tenaga secara otomatis. Misalnya dalam
pertandingan nomor jarak jauh. Sangat diperlukan cara pengaturan pengeluaran tenaga yang
tepat dalam pacing, dengan maksud agar dapat mencapai finish dengan sukses. Apabila
pengeturan tersebut tidak tepat memungkinkan kegagalan. c. Efektif. Efektif adalah berhubungan
dengan waktu yang singkat berhasil dengan tepat. Contoh, dalam lari 100 m, agar dapat
mencapai waktu singkat perlu penggunaan tenaga yang besa
NO5.
Gerakan kaki gaya bebas dalam renang

GerakanKaki
Sumbu gerakan
Tekankan salah satu kaki kearah dasar kolam, dengan sumbu gerakan pada persendian pangkal
pangkal paha.
Sumber tenaga

Ketika kalian melakukan gerakan kaki pada renang gaya bebas, pastikan kekuatan dari gerakan
kaki yang dilakukan berasal dari paha bukan dari lutut. Gerakan kaki pada renang gaya bebas
adalah naik turun

No.6

1.Bentuk gerakan yang keberhasilan geraknya sangat ditentukan pengaruh hukum I, II dan III
Newton.
Tenis Lapangan
Newton I : Dalam mengambil posisi baik forehand dan backhand pemain tersebut akan diam dan
mengamati bola yang datang, pemain tersebut akan bergerak beraturan sesuai dengan arah bola
yang datang kepadanya. Newton II : Perubahan gerak terjadi dipengaruhi oleh besar gaya bola
yang datang, pemain tenis akan secepat mungkin mengambil posisi apa yang akan dilakukan.
Apabila pemain tersebut menginginkan suatu pukulan forehand yang keras maka yang harus
dilakukan adalah memperbesar gaya sehingga dapat menimbulkan percepatan yang lebih cepat.
seorang pemain harus dapat memprediksi saat impac bola terhadap raket. Newton III :
Perubahan gerak terjadi dipengaruhi oleh besar gaya bola yang datang, pemain tenis akan secepat
mungkin mengambil posisi apa yang akan dilakukan. Apabila pemain tersebut menginginkan
suatu pukulan forehand yang keras maka yang harus dilakukan adalah memperbesar gaya
sehingga dapat menimbulkan percepatan yang lebih cepat. seorang pemain harus dapat
memprediksi saat impac bola terhadap raket. Gerak Lurus : Saat lengan menarik raket ke
belakang Gerak Parabola : Saat bola yang melewati net Gerak Melingkar : Saat posisi tangan
melakukan service.
2. Atletik (Lari 100 m)
Newton I : Dalam posisi untuk melakukan start. Newton II : Menambah gaya kecepatan agar
menghasil percepatan yang maksimal. Newton III : Pada saat melakukan tolakan pada balok
start, gaya yang dilakukan akan menghasilkan gaya terbalik pada balok start. Gerak Lurus :
Posisi saat berlari Gerak Parabola : Posisi tubuh saat kaki melayang diudara Gerak Melingkar :
Posisi kaki saat berlari
3. Tenis Meja
Newton I : Posisi saat akan menerima service. Newton II : Menambah gaya agar menghasilkan
pukulan yang maksimal. Newton III : Usaha yang dilakukan saat return service. Gerak Lurus :
Arah pukulan forehand ke depan Gerak Parabola : Arah bola saat melewati net Gerak
Melingkar : Pengaruh dari jenis pukulan seperti top spin
4. Judo
Newton I : Posisi saat pegangan (komikata) untuk melakukan bantingan Newton II : Gaya yang
dikeluarkan pada saat bantingan. Newton III : Saat melakukan bantingan yang membutuhkan
tumpuan yang kuat. Gerak Lurus : Posisi saat mengangkat lawan untuk membanting sampai
dengan jatuh ke matras Gerak Parabola : Posisi lawan yang terangkat Gerak Melingkar : Posisi
tangan saat membanting
5. Soft Ball
Newton I : Saat pitcher melakukan lemparan. Newton II : Gaya yang dikeluarkan pada saat
lemparan. Newton III : Saat impac antara bola dengan stickGerak Lurus : Arah lemparan yang
bergerak lurus Gerak Parabola : Saat bola lepas dari tangan
Gerak Melingkar : Posisi tangan saat melakukan lemparan.

NO.7

Analisis keterampilan gerak dengan pendekatan kinematika dan kinematika sehingga


mengakibatkan keterampilan gerak yang optimal. Jawabannya saya buat contoh pada gerakan
passing di olahraga futsal. Kinematika Angular. Dalam melaksanakan tendangan bola dalam
sepak bola akan kita jumpai perpindahan badan dari satu posisi ke posisi lain dimana terdapat
perubahan kecepatan yang diwujutkan pada langkahan kaki. Kinematika angular kita jumpai
pada sendi bahu yang menayunkan lengan seenaknya dan persendian pada panggul saat
mengangkat kaki kedepan dan pada sendi lutut pada saat melangkahkan kaki untuk mendapatkan
jangkauan kaki ke depan.
Pada gerakan ini rotasi pada sendi pinggul dapat mencapai satu putaran penuh (3600) dari mulai
lepasnya kaku belakang dari tanah kemudian diayun keatas sehingga terjadi fleksi pada lutut,
ayunan ke depan hingga sampai ke belakang kembali. Ancan-ancangan ina bertujuan untuk
memperoleh kecepatan saat berlari hingga tiba di sisi bola yang dapat memberikan dukungan
terhadap kekuatan. Ayunan pada sendi elbow tidak memiliki sumbangan yang begitu baik untuk
mendapatkan kekuatan tendangan hanya saja mengatur kestabilan tubuh.
3. Kinematika Linier. Rentang kaki tendang yang dimulai dari belakang hingga benturan dengan
bola atau hiperekstensi, jika ditarik sudut yang berporos pada sendi pinggul sekitan 450,
kemudian rentang sudut dari poros fleksi lutut mencapai 900. Sehingga jika digabungkan
rentangan secara keseluruhan mencapai 1350. Perkenaan kaki dengan bola merupakan ajang
terpenting menghasilkan kekuatan. Disini terdapat perpanjangan ruang gerak kaki yang dimulai
dari persendian pinggul ang dilanjutkan dengan persendian lutut. Tentunya dengan ruang gerak
inilah yang akan membangkitkan kecepatan pergerakan kaki dan akan dapat lebih meudah
memperolah kekuatan kontraksi ototnya. Perpaduan kecepatan dan kekuatan inilah yang biasa
disebut dengan power. Dengan demikian pulalah bahwa menendang bola dibutuhkan power otot-
otot tungkai. Kemampuan kaki belakang akan dapat membentuk sudut yang lebih besar, jika
kelentikan pada sendi pinggul cukup besar. Tangan ddalam hal ini hanya menjaga keseimbangan,
dimana lengan kiri terangkat hingga sejajar dengan nahu yang merupakan kerja dari otot deltoid
dan persendian glenohumeral. Tangan kanan kelihatan akan kebelakang sebagai upaya menjaga
koordinasi.
4. Kinetika Angular. Pada saat menendang bola akan kita jumpai poros persendian yang
memungkinkan terjadi pada kinetika angular. Jalannya bola tergantung gaya yang diberikan oleh
tekanan kaki. Kuat tidaknya tergantung pada gaya yang diberikan oleh kaki.
Selain gaya dalam hal ini tergantung pada percepatan ayunan kaki yang baik. Percepatan ini
tentunya didukung oleh kemampuan otot-otot. Pergelangan kaki degerakkan hingga posisi benat-
benar ekstensi sehingga punggung kaki benar-benar berada di depan dan tentunya akan terdapat
benturan pada bagian ini. Tidak ada bagian lain yang dapat menunjang kekuatan tendangan,
hanyalah kemampuan membangkitkan power yang cukup besar. Dimana persendian pinggul
sebagai poros utama dan persendian lutut berfungsi sebagai tambahan.

5. Kinetika Linier. Dalam hal ini pengaruh yang diberikan tungkai kepada bola ditentukan sekali
oleh kemampuan otot-otot penggeraknya. Disamping ayunan kaki belakang, ancang-ancang
berlari merupakan pase yang berperan penting untuk mendapatkan saat yang tepat dalam
membangkitkan kekuatan maksimal. Ancang-ancang yang terlalu jauh cenderung akan
menimbulkan kelelahan otot, sehingga jarak 3-4 meter cukup efektif untuk memperoleh
kecepatan terbaik untuk memperoleh saat yang tepat tersebut.
Otot sebagai penggerak utama
Otot erector spine, merupakan kelompok otot yang luas dan letaknya berada di dalam facia
lumbodorsal. Kelompok otot erector spine bertugas sebagai stabilisator vertebra lumbal saat
tubuh dalam keadaan tegak dan merupakan penggerak utama pada gerakan ekstensi lumbal.
Musculus quadriceps femoris, biceps femoris dan musculus tibialis anterior, tibialis posterior.
(Dipakai dalam gerakan menendang).
Musculus bicep  femoris, dan musculus quadriceps femoris. (Dipakai pada gerakan menendang,
lari dan bertahan).
Musculus bicep femoris. (Dipakai pada saat shooting, lari dan bertahan).

Otot sebagai penggerak sinergis


Adalah dua otot atau lebih yang berkerja sama dengan tujuan yang sama, sehingga menimbulkan
gerakan yang searah dan tidak saling berlawanan. Artinya otot otot ini berinteraksi dan
berelaksasi dengan bersamaan pula. Contohnya gerak pronasi, gerak ini disebabkan karna otot
otot pronator yaitu pronator teres dan pronator quadatrus yang terletak pada lengan bawah yang
dapat menyebabkan tangan menelungkup.
Berdasarkan tempatnya otot dibagi menjadi dua, yaitu origo dan insersi. Origo adalah ujung otot
yang melekat pada tulang tulang yang tidak bergerak ketika otot berkontraksi. Sedangkan insersi
adalah bagian ujung otot lain yang melekat pada tulang yang bergerak ketika berinteraksi.
Pada gerakan menendang, menahan dan menggiring yaitu:
Musculus gluteus maximus.
Musculus quadriceps femoris.
Musculus bicep  femoris, semitendinousu dan semimembranousus.
Musculus tibialis anterior dan tibialis posterior

Otot sebagai penggerak stabilitator


Stabilitas atau posisi stabil didefinisikan sebagai posisi dimana ada hubungan yang jelas antara
posisi dan kekuatan yang dibutuhkan untuk mempertahankan posisi (Gerwin, 2010). Otot
mempunyai fungsi sebagai stabilisasi pada bagian tubuh melawan gaya tertentu. Gaya tersebut
bisa internal dari ketegangan otot yang lain, atau eksternal dari berat objek yang diangkat. Dalam
fungsinya, otot dibantu oleh ligamen untuk meningkatkan kestabilan sendi tubuh. Adapun letak
otot sebagai stabilitator dalam passing bola futsal terletak di lutut atlet. Pada stabilisasi sendi
lutut, stabilisasi dinamis memberikan input sistem sensoris ke sistem saraf pusat yang di berikan
oleh proprioseptif kemudian otak mengirimkan kembali apa yang harus dilakukan tubuh
menerima reseptor tersebut, sehingga hasil pengolahan dari otak dapat memberikan gamabaran
kepada otot untuk berkontraksi membantu stabilisasi statis yakni ligamen mempersiapkan tubuh
siap melakukan gerakan atau perubahan mendadak mempertahankan tubuh dalam kondisi stabil
dan tidak menimbulkan cedera (Derouin, 2006).
Musculus tensor fascia latae.
Musculus gastrocnemius.
Musculus tibialis anterior dan tibialis posterior.

Anda mungkin juga menyukai