Anda di halaman 1dari 9

Aktivitas guru dalam pelaksanaan… (Iwan Kristanto) 1

AKTIVITAS GURU DALAM PELAKSANAAN PEMBELAJARAN


PENDIDIKAN JASMANI DI SMA NEGERI SE-KABUPATEN KEBUMEN
JAWA TENGAH
THE TEACHER ACTIVITIES IN IMPLEMENTATION PHYSICAL EDUCATION OF
SMA NEGERI IN KEBUMEN REGENCY CENTRAL JAVA
Oleh: Iwan Kristanto, Fakultas Ilmu Keolahragaan, Universitas Negeri Yogyakarta,
Iwankristanto148@gmail.com

Abstrak
Tujuan Penelitian ini adalah untuk mengetahui Aktivitas guru dalam pelaksanaan pembelajaran
pemdidikan jasmani di SMA Negeri se-Kabupaten Kebumen Jawa Tengah. Penelitian ini merupakan
penelitian deskriptif kuantitatif dengan menggunakan metode survey. Populasi penelitian ini adalah guru
pendidikan jasmani se-Kabupaten Kebumen yang berjumlah 36 guru. Instrument yang digunakan berupa
angket kuesioner. Data yang diperoleh kemudian dianalisis menggunakan teknik analisi secara deskriptif
kuantitatif. Hasil penelitian deskriptif ini berupa data persentase yang menunjukkan aktivitas guru dalam
pelaksanaan pembelajaran pendidikan jasmani di SMA Negeri se-Kabupaten Kebumen. Hasil penelitian
ini berupa presentase pada aktivitas guru dalam pelaksanaan pembelajaran pendidikan jasmani kegiatan
pendahuluan guru yang selalu melakukan sebesar 0% (0 guru), sering sebesar 44,44% (16 guru), kadang-
kadang 30,56% (11 guru), hampir tidak pernah sebesar 22,22% (8 guru), tidak pernah sebesar 2,78% (1
guru). Pada kegiatan inti guru yang selalu melakukan sebesar 11,11% (4 guru), sering sebesar 16,67% (6
guru), selalu sebesar 11,11% (4 guru), kadang-kadang sebesar 50% (18 guru), hampir tidak pernah
sebesar 13,89 % (5 guru), tidak pernah sebesar 8,33% (3 guru). Dalam kegiatan penutup guru yang selalu
melakukan sebesar 13,89% (5 guru), sering sebesar 8,33% (3 guru), kadang kadang sebesar 50% (18
guru), hampir tidak pernah 16,66% (6 guru), tidak pernah sebesar 11,11% (4 guru).

Kata kunci: aktivitas, pelaksanaan, pembelajaran.

Abstract
The aim of this research is to know the teacher activities in learning physical education of SMA
Negeri in Kebumen regency Central Java. This research is classified as Quantitative descriptive. More
over this research is conducted by using survey method. The population of this research is all physical
eduction teacher in Kebumen Regency the total number is 36 techers. In collecting the data the
researcher uses a questionnaire. Instrument the data analysed by descriptive quantitative analysis. The
result of this research shows that the presentage teacher activities in implemation physical education
learning of SMA Negeri in Kebumen Regency. The result of this research is the presentage of teacher
activities in implementating physical education learning. Teacher always do the opening activities as
many as 0% (0 teachers), often do as many as 44,44% (16 teachers), sametimes do as many as 30,56%
(11 tachers), almost never do 22,22% (18 teachers), never do as many as 2,78% (1 teachers). Teacher
always do the main activities as many as 11,11% (4 teachers), often do as many as 16,67 (6 teachers),
sametimes do 11,11% (4 teachers), almost never do as many as 13,89% (5 teachers), never do as many as
8,33% (3 teachers). Teachers always do the closing activities as many as 13,89% (5 teachers), often do as
many as 8,33% (3 teachers), sometimes do 50% (18 teachers), almost never do 16,16% (6 teachers), and
never do as many as 11,11% (4 teachers).

Keywords: activities, implementation, learning


Aktivitas guru dalam pelaksanaan… (Iwan Kristanto) 2

PENDAHULUAN kelas yang bersifat teoritis, namun


Pendidikan jasmani, olahraga dan melibatkan unsur fisik, mental, intelektual,
kesehatan (Penjasorkes) merupakan salah emosi dan sosial.
satu mata pelajaran yang wajib diajarkan di Guru berfungsi untuk merencanakan
Sekolah Dasar (SD) sampai Sekolah tugas ajar itu. Semakin giat para siswa
Menengah Atas (SMA) yang memiliki melaksanakan tugas ajar semakin besar
peran penting dalam pembentukan manusia kemungkinan tujuan pengajaran akan
Indonesia seutuhnya. Penjsorkes tercapai (Lutan, 2000: 9). Guru sebagai
merupakan kebutuhan bagi semua manusia, fasilitator dalam proses pembelajaran tentu
sehingga penjasorkes tidak boleh diabaikan guru dituntut untuk mempunyai kreativitas
dalam mencapai tujuan pendidikan secara yang tinggi pada saat melaksanakan proses
keseluruhan. Penjasorkes untuk mencapai pembelajaran. Tak terkecuali dalam mata
tujuan pendidikan melalui aktivitas jasmani pelajaran pendidikan jasmani yang telah
dan pembinaan hidup sehat yang diajarkan. Menurut Usman (1995: 11), guru
mempunyai sasaran membantu tidak cukup hanya memiliki pengetahuan
pertumbuhan dan perkembangan anak tentang media pendidikan, tetapi juga harus
didik. memiliki keterampilan memilih dan
Pendidikan jasmani pada dasarnya menggunakan serta mengusahakan media
merupakan bagian dari sistem pendidikan itu dengan baik. Untuk itu guru perlu
secara keseluruhan. Keberadaan mengalami latihan-latihan praktik secara
pendidiakan jasmani disekolah diharapkan kontinu dan system matik, baik malalui
dapat mendorong perkembangan dan pre-service maupun melalui inservice
pemeliharaan kebugaran jasmani serta pola training. Memilih dan mpenggunaan media
hidup sehat bagi anak dan remaja. pendidikan harus sesuai dengan tujuan,
Pendidikan jasmani bertujuan untuk materi, metode, evaluasi dan kemampuan
mengembangkan aspek kesehatan, guru serta minat dan kemampuan siswa.
kebugaran jasmani, ketrampilan berfikir Untuk tercapainya pendidikan
kritis, stabilitas emosional, ketrampilan jasmani ada beberapa faktor yang
sosial, penalaran dan tindakan moral mempengaruhinya, antara lain dari guru
melalui kegiatan aktivitas jasmani dan yang menyampaikan materi, sarana
olahraga. Pendidikan di Sekolah Menengah prasarana yang ada, materi yang diajarkan,
Atas terdiri dari berbagai mata pelajaran siswa yang mengikuti pembelajaran,
diantaranya mata pelajaran pendidikan keadaan lingkungan yang digunakan
jasmani olahraga dan kesehatan yang pembelajaran. Pengajaran disebut sukses
biasanya disebut penjasorkes yang identik bila mampu membangkitkan proses belajar.
dengan aktivitas fisik dan olahraga. Belajar itu akan berlangsung lancer dalam
Melalui pendidikan jasmani lingkungan yang tertib, member rasa aman,
diharapsan siswa dapat memperoleh dan memberikan kesempatan bagi siswa
berbagai pengalaman untuk untuk merasa mampu atau berkompeten
mengungkapkan kesan pribadi yang dalam melaksanakan tugas ajar (Lutan,
menyenangkan, kreatif, inovatif, 2000: 17).
terampil,meningkatkan, dan memelihara Menurut (Rosdiani, 2013: 97)
kebugaran jasmani serta pemahaman pembelajaran pada kehendaknya adalah
terhadap gerak manusia. Dalanm proses proses interaksi antara peserta didik dengan
pembelajaran pendidikan jasmani guru lingkungannya, sehingga terjadi perubahan
diharapkan mengajarkan berbagai perilaku kearah yang lebih baik.
keterampilan gerak dasar, teknik dan Pelaksanaan pembelajaran guru merupakan
strategi permainan. Untuk itu dalam peran penting didalam proses belajar
pelaksanaan penddikan jasmani tidak hanya mengajar. Dalam pelaksanaan pembelajaran
melalui pengajaran konvensional di dalam guru harus memperhatikan kegiatan yang
Aktivitas guru dalam pelaksanaan… (Iwan Kristanto) 3

ada didalam pelaksanaan pembelajaran hanyalah merupakan salah satu dari


diantaranya kegiatan pendahuluan, kegiatan berbagai aktivitas guru dalam pembelajaran
inti dan kegiatan penutup. Dari semua sebagai suatu proses dinamis dalam segala
kegiatan tersebut guru harus pandai fase dan perkembangan siswa.
didalam mengkondisikan siswanya supaya Siswa dalam pembelajaran berperan
dalam melaksanakan pembelajaran dapat dalam proses belajar mengajar adalah
terlaksana dengan baik dan lancar sesui rangkaian kegiatan yang meliputi keaktifan
dengan tujuan pembelajaran. Pembelajaran siswa dalam mengikuti pelajaran, bertanya
akan berjalan dengan lancar dan sukses bila hal yang belum jelas, mencatat, mendengar,
faktor pendukungnya memenuhi faktor berpikir, membaca dan segala kegiatan
yang mendukung dalam proses yang dilakukan yang dapat menunjang
pembelajaran yaitu faktor guru dalam prestasi belajar.selain itu yang
menyampaikan dan melaksanakan mempengaruhi pembelajaran dari siswa
pembelajaran, siswa dalam mengikuti adalah jenis kelamin in siswa, tempat
pembelajaran, sarana dan prasarana layak kelahiran dan tempat tinggal siswa, tingkat
dan mencukupi dalam proses pembelajaran, social ekonomi siswa, dari keluarga yang
metode yang digunakan dalam proses bagaimana siswa berasal dan lain
pembelajaran, dan lingkungan yang sebagainya; sedangkan dilihat dari sifat
mendukung dalam proses pembelajaran. yang dimiliki siswa meliputi kemampuan
Dari faktor tersebut sangat berperan penting dasar, pengetahuan dan sikap.
dalam proses pembelajaran untuk mencapai Berdasarkan hasil pengamatan
tujuan pembelajaran yang diharapkan oleh dalam kegiatan pembelajaran yang
guru. dilakukan tiga sekolah yaitu SMA Negeri 1
Guru pendidikan jasmani dengan Mirit, SMA Negeri 1 Kutowinangun, dan
kemampuan profesionalnya memiliki SMA Negeri 1 prembun. Dalam persiapan
peluang untuk mengembangkan, guru kurang siap karena pada saat
menerapkan, menetapkan dan menyusun pengambilan alat yang akan digunakan
urutan materi pembelajaran yang paling siswanya yang mengambil setelah bel tanda
mudah dan menyenangkan bagi siswa masuk berbunyi. menunjukan bahwa dalam
untuk mengikuti proses pembelajaran. proses pembelajaran sangat kurang
Dalam pembelajaran guru tidak hanya berhasil, hal ini terlihat pada saat kegiatan
menguasai materi pengajaran. sehingga pembelajaran, guru mengajar tanpa
pembelajaran berjalan efektif dan efisien menyiapkan alat terlebih dahulu, guru
supaya membantu peserta didik dalam membuat formasi siswanya kurang
memperoleh pengalaman belajar dengan baik, guru dalam pengelolan siswa kurang
baik. Kegiatan pengajaran ditentukan oleh baik, guru terlalu otiriter dalam mengajar.
guru, sehingga gurulah yang membuat Berdasarkan masalah tersebut maka peneliti
pembelajaran tersebut dapat mencapai ingin menelitian tentang Aktivitas guru
tujuan pembelajaran seperti yang telah dalam melaksanakan pembelajaran
tercantum dalam kurikulum. Aktivitas guru pendidikan jasmani di SMA Negeri se-
merupakan kegiatan yang dilakukan guru Kebupaten Kebumen Jawa Tengah.
selama proses pembelajaran. Dalam proses
pembelajaran, guru mempunyai tugas untuk METODE PENELITIAN
memberikan pengetahuan (kognitif), sikap Desain Penelitian
dan nilai (afektif) , dan keterampilan
Penelitian ini merupakan penelitian
(psikomotor) kepada siswa. Guru
mempunyai tanggung jawab untuk melihat deskriptif yang bermaksud untuk mengetahui
segala sesuatu yang terjadi dalam kelas dan menemukan informasi sebanyak
untuk membantu proses perkembangan banyaknya mengenai tingkat penggunaan
siswa. Penyampaian materi pelajaran gaya mengajar oleh guru pendidikan jasmani
Aktivitas guru dalam pelaksanaan… (Iwan Kristanto) 4

SMA Negeri se-Kabupaten Kebumen. penelitian populasi. Sampel dalam penelitian


Menurut Sugiyono (2006: 10) penelitian ini berjumlah 36 guru pendidikan jasmani.
deskriptif adalah penelitian yang dilakukan
untuk mengetahui nilai variabel mandiri Prosedur
tanpa membuat perbandingan atau Penelitian ini menggunakan
menghubungkan dengan variabel yang lain. instrument yang diisi oleh Guru Pendidikan
Metode yang digunakan dalam penelitian ini Jasmani. Sebelum instrument digunakan
adalah metode survey. Survei merupakan penelitian. sebelumnya dilakukan ujicoba
metode riset dengan menggunakan kuesioner pada sampel terbatas. Langkah selanjutnya
sebagai instrumen pengumpulan datanya berdasarkan hasil ujicoba dilakukan
yang bertujuan untuk memperoleh informasi penyebaran kuesioner kepada sampel
tentang sejumlah responden yang dianggap penelitian. Hasil kuesioner kemudian
mewakili populasi tertantu (Krisyantono, dihitung distribusi frekuensinya dan hasilnya
2006: 60). diinterpretasikan menurut tabel kategori
penilaian.
Tempat dan Waktu Penelitian
1. Tempat Penelitian Instrumen Penelitian
Tempat Penelitian yaitu di SMA Instrumen penelitian menurut
Negeri se-Kabupaten Kebumen Jawa Tengah Sugiyono (2010: 148) adalah alat ukur yang
2. Waktu Penelitian digunakan untuk mengukur variabel
Penelitian ini dilakukan pada Tanggal penelitian yang diamati. Instrumen yang
22 Mei 2017- 12 Juni 2017 diperlukan agar pekerjaan yang dilakukan
lebih mudah dan hasilnya lebih baik, dalam
Populasi dan Sampel arti lebih cermat, lengkap dan sistematis
Populasi adalah keseluruhan subjek sehingga data lebih mudah diolah. Dalam
penelitian (Arikunto, 2010: 173). Populasi penelitian ini kuesioner yang digunakan
dibatasi sebagai sejumlah penduduk atau adalah kuesioner tertutup yaitu kuesioner
individu yang paling sedikit mempunyai satu yang disajikan dengan empat alternatif
sifat yang sama. Berdasarkan definisi jawaban, sehingga responden tinggal
tersebut diatas, maka dapat disimpulkan memberi tanda cek pada jawaban yang sudah
bahwa populasi adalah keseluruhan individu tersedia. Jenis pertanyaan atau pernyataan
atau obyek penelitian yang di duga memiliki terdiri dari pertanyaan atau pernyataan positif
sifat dan karakteristik yang sama. Populasi dengan skor 4, 3 , 2 dan 1 dengan alternatif
dalam penelitian ini adalah guru penjas SMA jawaban Selalu (SL), Sering (SR), Kadang-
Negeri se-Kabupaten Kebumen, dengan kadang (KD), Tidak Pernah (TP).
jumlah populasi sebesar 36 guru penjas. Untuk mengungkap gambaran
Sampel adalah sebagian atau wakil selengkapnya mengenai instrumen yang
populasi yang diteliti (Arikunto, 2006: 131). digunakan dalam penelitian ini maka
sampel adalah bagian dari jumlah dan diperlukan pula kisi-kisinya. Adapaun kisi-
karakteristik yang dimiliki oleh populasi kisi dari instrumen aktivitas guru dalam
tersebut (Sugiyono, 2010: 118). Pengambilan pelaksanaan pembelajaran pendidikan
sampel dalam penelitian ini menggunakan jasamani adalah sebagai berikut:
Aktivitas guru dalam pelaksanaan… (Iwan Kristanto) 5

Teknik Pengumpulan Data 4. 75 – 83 7 19,444% Rendah


5. 72 – 74 3 8,333% Sangat
Instrumen pada penelitian ini
Rendah
menggunakan kuesioner (angket). Angket Jumlah 36 100%
mengenai pelaksanaan pembelajaran
pendidikan jasmani ini ditujukan kepada Apabila ditampilkan dalam bentuk
guru penjas SMA Negeri se-Kabupaten grafik dapat dilihat pada gambar di bawah
Kebumen. Kuesioner diisi oleh guru penjas, ini :
kemudian hasil isian data tersebut
dimasukkan dalam excel sebagai data
45.00%
mentah. Data mentah tersebut kemudian 40.00%
dianalisis menggunakan rumus pada setiap 35.00%
30.00%
aktivitas guru dalam melaksanakan
25.00%
pembelajaran. Hasil persentase tersebut 20.00%
itulah hasil yang diperoleh dalam penelitian. 15.00%
10.00%
5.00%
HASIL PENELITIAN DAN 0.00%
sangat rendah cukup tinggi sangat
PEMBAHASAN rendah
kategor
tinggi
i
Hasil Penelitian
Aktivitas guru dalam pelaksanaan
Gambar 1. Diagram aktivitas guru dalam
pembelajaran pendidikan jasmani di SMA pelaksanakan pembelajaran pendidikan
Negeri se-Kabupaten Kebumen Jawa Tengah jasmani secara keseluruhan.
diukur dengan angket yang terdiri dari 28
butir pertanyaan dengan skor 1 – 4. Hasil Berdasarkan perhitungan diatas
penelitian dari 36 guru diperoleh hasil skor menunjukkan bahwa aktivitas guru dalam
skor terendah (minimum) 72, skor tertinggi pelaksanaan pembelajan pendidikan
jasmani di SMA Negeri se-Kabupaten
(maksimum) 110, rerata (mean) 88, nilai
Kebumen yang melaksanakan Kegiatan
tengah (median) 88, nilai yang sering muncul Pendahuluan, Inti dan Penutup berada pada
(mode) 85, standar deviasi (SD) 9. Deskripsi kategori “selalu” sebesar 11, 11% atau 11
Aktivitas Guru dalam pelaksanaan guru , “Sering” sebesar 16, 66% atau 6
pembelajaran pendidikan jasmani di SMA guru, “Kadang-Kadang” sebesar 44, 44 %
Negeri se-Kabupaten Kebumen Jawa Tengah atau 16 guru, “Hampir Tidak Pernah”
sebesar 19, 44% atau 7 guru, “Tidak
pada penelitian ini dapat dilihat pada tabel di
pernah” 8, 33% atau 3 guru. Berdasarkan
bawah ini: data diatas maka aktivitas guru dalam
pelaksanaan pembelajaran pendidikan
Table 1. Distribusi frekuensi aktivitas guru jasmani secara keseluruhan dalam kategori
dalam pelaksanaan pembelajaran “Kadang-kadang”.
pendidikan jasmani secara keseluruhan
1. Kegiatan Pendahuluan
No Rentang Jumlah Frekuensi Kategori Hasil analisis kegiatan pendahuluan
Skor (%) pada Aktivitas Guru dalam pelaksanaan
1. 102 – 4 11,111% Sangat
pembelajaran pendidikan jasmani di SMA
110 Tinggi
2. 93 – 6 16,667% Tinggi
Negeri se-Kabupaten Kebumen Jawa
101 Tengah diukur dengan 5 butir soal, dengan
3. 84 – 92 16 44,444% Cukup rentang skor 1-4. Hasil penelitian ini
diperoleh skor terendah (minimum) 14, skor
Aktivitas guru dalam pelaksanaan… (Iwan Kristanto) 6

tertinggi (maksimum) 20, rerata (mean) 18, Pernah 22,22% (8 guru), tidak pernah
nilai tengah (median) 18, nilai yang sering 2,78% (1 guru).
muncul (mode) 19, standar deviasi (SD) 2.
Hasil selengkapnya dapat dilihat sebagai 2. Kegiatan Inti
berikut: Hasil Analisis Kegiatan Inti pada
Aktivitas Guru dalam Pelaksanaan
Tabel 2. Distribusi frekuensi Kegiatan Pembelajaran Pendidikan Jasmani di SMA
Pendahuluan aktivitas guru dalam Negeri se-Kabupaten Kebumen diukur
pelaksanaan pembelajaran pendidikan dengan 19 butir pertanyaan dengan rentang
jasmani di SMA Negeri se-Kabupaten skor 1-4. Hasil penelitian dalam kegiatan
Kebumen. inti diperoleh hasil skor terendah
(minimum) 40, skor tertinggi (maksimum)
No Rentang Jumlah Frekuensi Kategori 60, rerata (mean) 52, nilai tengah (median)
Skor (%) 52, nilai yang sering muncul (mode) 50,
1. 20 – 21 0 0% Selalu standar deviasi (SD) 6. Hasil selengkapnya
2. 19 – 20 16 44,444% Sering dapat dilihat sebagai berikut:
3. 17– 18 11 30,556% Kadang-
kadang
Tabel 3. Distribusi frekuensi Kegiatan Inti
4. 15 – 16 8 22,222% Hampir
tidak
aktivitas guru dalam pelaksanaan
pernah pembelajaran pendidikan jasmani di SMA
5. 13 – 14 1 2,778% Tidak Negeri se-Kabupaten Kebumen.
pernah
Jumlah 36 100%

Apabila ditampilkan dalam bentuk diagram


dapat dilihat pada gambar dibawah ini: No Rentang Jumlah Frekuensi Kategori
Skor (%)
45.00% 1. 61 – 67 4 11,111% Selalu
40.00%
2. 55 – 60 6 16,667% Sering
35.00%
30.00% 3. 49 – 54 18 50% Kadang-
25.00% kadang
20.00% 4. 44 – 48 5 13,889% Hampir
15.00% tidak
10.00% pernah
5.00% 5. 40– 43 3 8,333% Tidak
0.00%
Selalu Sering Kadang- Hampir Tidak pernah
Kadang Tidak Pernah Jumlah 36 100%
Pernah kategori
Apabila ditampilkan dalam bentuk
Gambar 2. Diagram Kegiatan Pendahuluan. diagram dapat dilihat pada gambar dibawah
ini:
Berdasarkan perhitungan diatas
menunjukkan bahwa Kegiatan Pendahuluan
pada Aktivitas guru dalam pelaksanaan
pembelajan pendidikan jasmani di SMA
Negeri se-Kabupaten Kebumen Jawa
Tengah yang selalu melakukan kegiatan
pendahuluan sebesar 0% (0 guru), sering
melakukan 44,44% (16 guru), Kadang-
kadang 30,56% (11 guru), Hampir tidak
Aktivitas guru dalam pelaksanaan… (Iwan Kristanto) 7

50.00% 4. 15 – 16 6 16,667% Hampir


45.00% tidak
40.00% pernah
35.00%
30.00% 5. 13 – 14 4 11,111% Tidak
25.00% pernah
20.00%
15.00% Jumlah 36 100%
10.00%
5.00%
0.00% Apabila ditampilkan dalam bentuk
Selalu Sering Kadang- Hampir Tidak diagram dapat dilihat pada gambar dibawah
Kadang Tidak Pernah
Pernah
ini:
kategori 50.00%
40.00%
30.00%
Gambar 3. Diagram Kegiatan inti. 20.00%
10.00%
0.00%
Berdasarkan perhitungan diatas SelaluSeringKadang-
HampirTidak
menunjukkan bahwa Kegiatan Inti pada KadangTidakPernah
Aktivitas guru dalam pelaksanaan Pernah
pembelajaran pendidikan jasmani di SMA
Negeri se-Kabupaten Kebumen Jawa kategori
tengah yang selalu melakukan kegiatan inti
sebesar 11,11% (4 guru), sering melakukan
16,67% (6 guru), Kadang-kadang 50% (18 Gambar 4. Diagram Kegiatan Penutup
guru), Hampir tidak Pernah 13,89% (5
guru), tidak pernah 8,33% (3 guru). Berdasarkan perhitungan diatas
menunjukkan bahwa Kegiatan penutup
3. Kegiatan Penutup pada Aktivitas guru dalam pelaksanaan
Hasil Analisis Kegiatan Penutup pembelajaran pendidikan jasmani di SMA
pada Aktivitas Guru dalam Pelaksanaan Negeri se-Kabupaten Kebumen Jawa
Pembelajaran Pendidikan Jasmani di SMA tengah yang selalu melakukan kegiatan
Negeri se-Kabupaten Kebumen diukur penutup sebesar 13,89% (5 guru), sering
dengan 6 butir pertanyaan dengan rentang melakukan 8,33% (3 guru), Kadang-kadang
skor 1-4. Hasil penelitian dalam kegiatan 50% (18 guru), Hampir tidak Pernah
inti diperoleh hasil skor terendah 16,67% (6 guru), tidak pernah 11,11% (4
(minimum) 13, skor tertinggi (maksimum) guru).
24, rerata (mean) 18, nilai tengah (median)
18, nilai yang sering muncul (mode) 17, Pembahasan
standar deviasi (SD) 3. Hasil selengkapnya Berdasarkan perhitungan diatas data
dapat dilihat sebagai berikut: hasil penelitian menunjukkan secara
keseluruhan pada kegiatan pendahuluan,
Tabel 4. Distribusi frekuensi Kegiatan kegiatan inti dan kegiatan penutup aktivitas
Penutup aktivitas guru dalam pelaksanaan guru dalam pelaksanaan pembelajaran
pembelajaran pendidikan jasmani di SMA pendidikan jasmani di SMA Negeri se-
Negeri se-Kabupaten Kebumen. Kabupaten Kebumen adalah sebagai berikut
kategori “selalu” sebesar 11, 11% atau (11
No Rentang Jumlah Frekuensi Kategori guru), “Sering” sebesar 16, 66% atau (6
Skor (%) guru), “Kadang-kadang” sebesar 44, 44 %
1. 22 – 24 5 13,889% Selalu atau (16 guru), “Hampir Tidak Pernah”
2. 20 – 21 3 8,333% Sering sebesar 19, 44% atau (7 guru), “Tidak
3. 17 – 19 18 50% Kadang- pernah” sebesar 8, 33% atau (3 guru).
kadang
Aktivitas guru dalam pelaksanaan… (Iwan Kristanto) 8

Hasil ini dipengaruhi oleh 2. Kegiatan inti


pelaksanaan pembelajaran ada beberapa Berdasarkan hasil penelitian
kegiatan dalam proses pembelajarn aktivitas guru dalam pelaksanaan
diantaranya kegiatan pendahuluan, kegiatan pembelajaran pendidikan jasmani di SMA
inti dan kegiatan penutup. kegiatan Negeri se-Kabupaten Kebumen
pendahuluan merupakan kegiatan awal berdasarkan kegiatan inti yang menyatakan
dalam suatu pelaksanaan pembelajaran selalu melakukan kegiatan inti sebesar
yang ditujukan untuk memotivasi siswa dan 11,11% (4 guru), sering melakukan sebesar
memfokuskan perhatian peserta didik untuk 16,67% (6 guru), kadang-kadang sebesar
berpartisipasi dalam proses pembelajaran. 50% (18 guru), hampir tidak pernah sebesar
Dalam kegiatan pendahuluan yang harus 13,89 % (5 guru), Tidak pernah sebesar
guru lakukan adalah kemampuan guru 8,33% (3 guru).
dalam membuka pelajaran. Kegiatan inti Kegiatan inti merupakan kegiatan
merupakan proses pembelajaran untuk dimana dari inti pembelajaran tersebut. Dari
mencapai kompetensi. Dalam kegiatan inti hasil diatas dalam aktivitas guru dalam
yang dilakukan guru yaitu sikap guru dalam pelaksanaan pembelajaran pendidikan
proses pembelajaran, penguasaan materi, jasmani di SMA Negeri se-Kabupaten
kegiatan proses pembelajaran, kemampuan Kebumen guru dalam melaksanakan
menggunakan media pembelajaran. kegiatan inti adalah Kadang-kadang.
Selanjutnya kegiatan penutup merupakan
kegiatan yang dilakukan untuk mengakhiri 3. Kegiatan penutup
aktivitas yang dilakukan dalam bentuk Berdasarkan hasil penelitian
rangkuman atau kesimpulan, penilaian dan aktivitas guru dalam pelaksanaan
refleksi. Kegiatan penutup yang hrus pembelajaran pendidikan jasmani di SMA
dilakukan guru diantaranya kemampuan Negeri se-Kabupaten Kebumen
menutup pelajaran dan tindak lanjut dalam berdasarkan kegiatan penutup yang
kegiatan pembelajaran. menyatakan selalu melakukan kegiatan
penutup sebesar 13,89% (5 guru), sering
1. Kegiatan Pendahuluan melakukan sebesar 8,33% (3 guru), kadang
Berdasarkan hasil penelitian pada kadang melakukan 50% (18 guru), hampir
kegiatan pendahuan guru pendidikan tidak pernah melakukan kegiatan penutup
jasmani di SMA Negeri se-kabupaten 16,66% (6 guru), tidak pernah 11,11% (4
kebumen Jawa Tengah guru yang selalu guru).
melakukan pendahuluan sebesar 0% (0 Dari hasil diatas dalam aktivitas
guru), sering melakukan sebesar 44,44% guru dalam pelaksanaan pembelajaran
(16 guru), kadang-kadang melakukan pendidikan jasmani di SMA Negeri se-
sebesar 30,56% (11 guru), hampir tidak Kabupaten Kebumen guru dalam
pernah melakukan sebesar 22,22% (8 guru), melaksanakan kegiatan penutup adalah
tidak penah2,78% (1 guru). kadang-kadang.
Kegiatan pendahuluan merupakan Aktivitas yang dilakukan guru
kegiatan dimana guru mempersiapkan dalam pelaksanaan pembelajaran
pembelajaran sebelum masuk dalam pendidikan jasmani diantaranya kegiatan
kegiatan inti dalam pembelajaran tersebut. pendahuluan, kegiatan inti dan kegiatan
Dari hasil diatas dalam aktivitas guru dalam penutup. Dari ketiga kegiatan tersebut guru
pelaksanaan pembelajaran pendidikan harus melaksanakan dengan baik supaya
jasmani di SMA Negeri se-Kabupaten dalam pelaksanaan pembelajaran dapat
Kebumen guru dalam melaksanakan berjalan sesuai dengan yang diharapkan dan
kegiatan pendahuluan adalah sering. direncanakan sebelumnya. Hasil tersebut
diartikan bahwa aktivitas guru dalam
pelaksanaan pembelajaran pendidikan
Aktivitas guru dalam pelaksanaan… (Iwan Kristanto) 9

jasmani kurang persiapan dalam DAFTAR PUSTAKA


melaksanakan kegiatan pembelajaran. Hal
tersebut akan berpengaruh dalam kegitan Arikunto, S. (2006). Prosedur Penelitian
pembelajaran yang dilakukan oleh guru. Suatu Pendekatan Praktik. Jakarta:
Asdi Mahasatya.
SIMPULAN DAN SARAN
Simpulan Krisyantono, R. (2006). Teknis Praktis
Berdasarkan hasil penelitian di atas Riset Komunikasi. Jakarta: Kencana
dapat disimpulkan bahwa hasil aktivitas Prenada Media Group.
guru dalam pelaksanaan pembelajaran
pendidikan jasmani di SMA Negeri se- Lutan, R. (2000). Strategi Belajar
Kabupaten Kebumen Jawa Tengah dalam Mengajar Penjaskes. Jakarta:
kegiatan pendahuluan guru yang selalu Departemen Pendidikan Nasional.
melakukan sebesar 0% (0 guru), sering
sebesar 44,44% (16 guru), kadang-kadang Rosdiani (2013). Perencanaan
30,56% (11 guru), hampir tidak pernah Pembelajaran dalam Pendidikan
melakukan sebesar 22,22% (8 guru), tidak Jasmani dan Kesehatan.Bandung:
pernah melakukan sebesar 2,78% (1 guru). Alfabeta
Pada kegiatan inti guru yang selalu Sugiyono. (2006). Metode Penelitian
melakukan sebesar 11,11% (4 guru), sering Pendidikan Pendekatan Kuantitatif,
sebesar 16,67% (6 guru), selalu sebesar Kualitatif dan R&D. Bandung:
11,11% (4 guru), kadang-kadang sebesar Alfabeta.
50% (18 guru), hampir tidak pernah sebesar
13,89 % (5 guru), tidak pernah melakukan
sebesar 8,33% (3 guru). Dalam kegiatan
penutup guru yang selalu melakukan
sebesar 13,89% (5 guru), sering sebesar
8,33% (3 guru), kadang kadang sebesar
50% (18 guru), hampir tidak pernah
16,66% (6 guru), tidak pernah melakukan
sebesar 11,11% (4 guru).

Saran
Berdasarkan kesimpulan di atas, ada
beberapa saran yang dapat disampaikan
yaitu: 1) Bagi guru pendidikan jasamani
SMA Negeri se-Kabupaten Kebumen
sebaiknya tetap mempertahankan aktivitas
guru dalam pelaksanaan pembelajaran yang
benar. 2) Bagi mahasiswa calon guru
pendidikan jasmani, lebih banyak belajar
mengenai tentang aktivitas guru dalam
pelaksanaan pembelajarn pendidikan
jasmani agar suatu saat menjadi guru atau
terjun dalam dunia pendidikan bisa
menerapkan pelaksanaan pembelajaran
dengan baik.

Anda mungkin juga menyukai