Anda di halaman 1dari 9

Jurnal Kejaora, Volume 1 Nomor 2 November 2016, ISSN 2541-5042

UPAYA MENINGKATKAN HASIL BELAJAR PASSING BAWAH


BOLAVOLI MELALUI PENDEKATAN BERMAIN BOARDBALL
PADA SISWA KELAS V SDN SAMBONGREJO 01
KECAMATAN GONDANG KABUPATEN BOJONEGORO
TAHUN AJARAN 2016/2017

GAGARIN CAHYONO
RIZKI BURSTIANDO

Program Studi Pendidikan Jasmani, Kesehatan, dan Rekreasi


Universitas Nusantara PGRI Kediri
E-mail: gagarincahyono21@gmail.com, rizkiburst@unpkediri.co.id

ABSTRAK
Penelitian ini dilatar belakangi hasil pengamatan dan pengalaman peneliti,
bahwa dalam kegiatan pembelajaran bola voli siswa sering mengalami sakit pada
tangan saat melakukan passing bawah dikarenakan media yang digunakan tidak
sesuai karakteristik siswa. Akibatnya suasana pembelajaran monoton. Hal tersebut
nampak dari motivasi belajar siswa yang rendah, yang pada akhirnya hasil
belajarnyapun juga rendah.
Permasalahan penelitian ini adalah (1) Apakah pendekatan bermain
boardball dalam pembelajaran passing bawah bola voli dapat meningkatkan hasil
belajar siswa kelas V SD Negeri Sambongrejo 1. Penelitian ini menggunakan
pendekatan Penelitian Tindakan Kelas (PTK) dengan subyek penelitian siswa
kelas V SDN Sambongreo 1. Penelitian dilaksanakan dalam 2 siklus, mnggunakan
instrumen berupa RPP, lembar obsevasi aktivitas sisswa, lembar observasi
aktivitas guru, kuesioner motivasi belajar dan tes hasil belajaar siswa.
Kesimpulan hasil penelitian ini adalah (1) bahwa hasil belajar passing
bawah bola voli melalui pendekatan bermain boardball berdampak positif, hal ini
terlihat pada hasil ketuntasan belajar siswa yang melebihi KKM yang telah
ditetapkan yaitu 70, melalui tindakan siklus pembelajaran ini mempunyai
pengaruh positif, yaitu dapat meningkatkan minat dan motivasi belajar siswa.
Berdasarkan simpulan hasil penelitian ini, direkomendasikan : (1) Tujuan
model pembelajaran passing bawah bola voli melalui pendekatan bermain
boardball dapat meningkatkan hasil belajar siswa. Oleh sebab itu guru dalam
pembelajaran passing bawah bola voli sebaiknya mengguakan media yang sesuai
karakteristik siswa. (2) Menerapkan metode serta media pembelajaran yang
sesuai materi. (3) Siswa sebaiknya memotivasi diri dalam belajar, agar mencapai
hasil yang maksimal.

Kata kunci : hasil belajar, passing bawah, bola voli, boardball.

PENDAHULUAN untuk meningkatkan dan memelihara


Seiring majunya kesegaran jasmani warga negara
perkembangan ilmu pengetahuan dan yang maju, di mana manusianya
teknologi, setiap negara termasuk dapat dikatakan sudah sangat
Indonesia menghadapi tantangan berkurang dalam gerak jasmaninya,

Prodi Pendidikan Jasmani Kesehatan & Rekreasi, FOK - Universitas PGRI Banyuwangi 8
Jurnal Kejaora, Volume 1 Nomor 2 November 2016, ISSN 2541-5042

sehingga tidak jarang menimbulkan telah diatur dalam kurikulum


gangguan-gangguan dalam pendidikan jasmani.
metabolisme tubuh, sistem otot, Program pendidikan jasmani di
tulang, jantung dengan pembuluh SD, lebih banyak ditekankan pada
darakhnya dan juga syarafnya. proses penguasaan keterampilan
Pendidikan merupakan bagian gerak sebelum dicapai hasil,
integral dari system pendidikan maksudnya yang lebih diutamakan
secara keseluruhan. Pendidikan adalah proses pengembangan
sebagai proses pembinaan manusia keterampilan. Keterampilan gerak
yang berlangsung seumur hidup, dasar itu didukung oleh pola gerak.
mempunyai peranan yang sangat Yang dimaksud dengan pola gerak
penting yaitu memberi kesempatan adalah serangkaian gerak terkait
pada siswa untuk terlibat langsung yang terorganisasi. Tujuan
dalam aneka pengalaman belajar pembelajaran pendidikan jasmani,
melalui aktivitas jasmani. Pendidikan olahraga dan kesehatan akan
jasmani merupakan proses terwujud apabila pembelajarannya
pendidikan yang memanfaatkan dilakukan menggunakan pendekatan
aktivitas jasmani yang di rencanakan yang sesuai dengan kondisi sekolah
secara sistematik, bertujuan untuk yang bersangkutan. Akan tetapi yang
meningkatkan individual secara menjadi masalah adalah keterbatasan
organik, (Depdiknas, 2003). Tujuan prasarana yaitu sekolah tidak
belajar Pendidikan Jasmani seperti mempunyai lapangan atau halaman
dikemukakan oleh Bucher dalam yang cukup, sarana tidak
Adang Suherman (1994:4) sebagai menggunakan ukuran standar dan
perkembangan fisik, perkembangan tidak sesuai dengan karakteristik
gerak, perkembangan mental dan siswa, sehingga akan menjadi
perkemabangan sosial. kendala terhadap keberhasilan proses
Pendidikan Jasmani adalah pembelajaran pendidikan jasmani,
suatu proses pendidikan seseorang olahraga dan kesehatan itu sendiri.
sebagai perorangan maupun anggota Permasalahan-permasalahan di
masyarakat yang dilakukan secara atas akan dapat diselesaikan salah
sadar dan sistematik melalui satunya dengan cara
kegiatan jasmani dalam rangka mengembangkan pembelajaran
memperoleh peningkatan pendidikan jasmani, olahraga dan
kemampuan keterampilan jasmani, kesehatan di Sekolah Dasar dengan
pertumbuhan kecerdasan dan memodifikasi pembelajaran dengan
pembentukan watak (Menpora, media yang tidak seperti biasanya
1984). yang relevan, sesuai dengan
Siswa Sekolah Dasar karakteristik siswa, cocok dengan
merupakan masa perkembangan dan materi yang diajarkan dan sesuai
pertumbuhan. Oleh karena itu, dalam dengan pendekatan yang digunakan.
membelajarkan pendidikan jasmani Upaya untuk menyesuaikan
diharapkan dapat merangsang pembelajaran pendidikan jasmani
perkembangan dan pertumbuhan dengan karakteristik, kemampuan,
siswa. Untuk mencapai hal tersebut, dan perkembangan siswa SD, dapat
maka materi-materi dalam dilakukan melaui pembelajaran
pendidikan jasmani dari sekolah pendidikan jasmani yang
tingkat paling rendah hingga atas dimodifikasi. Modifikasi pendidikan
Prodi Pendidikan Jasmani Kesehatan & Rekreasi, FOK - Universitas PGRI Banyuwangi 9
Jurnal Kejaora, Volume 1 Nomor 2 November 2016, ISSN 2541-5042

jasmani dapat dilakukan dengan menarik dan inovatif serta


penekanan pada berbagai aspek menumbuhkan minat dan motivasi
seperti materi, alat, ukuran, siswa yang selama ini kurang
lapangan, bentuk dan jumlah pemain. diperhatikan. Menurut Furqon
Untuk mewujudkan suatu kondisi Hidayatullah (2008:13) pembelajaran
pembelajaran pendidikan jasmani yang berkualitas, setidak-tidaknya
yang memaksimalkan pengalaman memiliki beberapa indikator, yaitu:
belajar siswa, diperlukan alat–alat Menantang, Menyenangkan,
pembelajaran dalam jumlah yang Mendorong eksplorasi, Memberi
memadai, bila sekolah tidak pengalaman sukses,
memiliki peralatan, guru pendidikan Mengembangkan kecakapan berfikir.
jasmani bersama siswa dapat Modifikasi dalam mata pembelajaran
membuat peralatan sederhana. pendidikan jasmani diperlukan,
Berkaitan dengan pembelajaran dengan tujuan agar siswa
pada usia sekolah dasar permainan memperoleh kepuasan dalam
bola voli termasuk di dalam mengikuti pelajaran, meningkatkan
kurikulum pendidikan jasmani di kemungkinan keberhasilan dalam
sekolah dasar, karena merupakan berpartisipasi dan dapat melakukan
sarana untuk mendidik anak-anak. pola gerak seccara benar (Rusli
Nilai-nilai itu antara lain Keberanian, Lutan, 1996).
kedisiplinan, tanggung jawab dan Pendidik merasa bahwa siswa-
kerjasama. Berdasarkan kurikulum siswi kurang tertarik pada permainan
permendikbud nomor 67 Tahun 2013 Bola voli yang di ajarkan karena
mengenai konsep gerak non terlalu monoton dan membosankan,
lokomotor sesuai dengan dimensi dengan adanya pendekatan bermain
anggota tubuh yang digunakan gerak boardball, passing bawah Bola voli
tangan hubungan dan usaha dalam di harapkan dapat meningkatkan
berbagai bentuk permainan bola hasil belajar dan aktivitas kerjasama
besar atau permainan tradisional siswa. Berdasarkan uraian di atas
sederhana. peneliti akan mengadakan penelitian
Pembelajaran passing bawah dengan judul “Upaya meningkatkan
Bola voli siswa pada kelas V belum hasil belajar passing bawah bola voli
mencapai hasil yang optimal melalui pendekatan bermain
dikarenakan siswa sering mengalami boardball pada siswa kelas V SD
sakit pada tangan saat melakukan Negeri Sambongrejo 01 Kecamatan
passing bawah. Media yang tidak Gondang Kabupaten Bojonegoro
sesuai karakteristik siswa Tahun Pelajaran 2016/2017”.
menyebabkan minat dan motivasi Boardball merupakan bentuk
siswa untuk melakukan kegiatan permainan yang dirancang peneliti
menjadi kurang. Pemanfaatan media yaitu permainan menggunakan media
pembelajaran yang dapat dijadikan papan kayu yang dimodifikasi
salah satu sumber belajar yang sebagai alat pemukul bola. Bola yang
efektif dan efisien dalam proses digunakan yaitu bola karet.
pembelajaran pendidikan jasmani, Permainan ini dapat dimainkan
olahraga dan kesehatan itu sendiri, dengan cara memegang papan
sehingga dapat meningkatkan menggunakan kedua tangan
pembelajaran pendidikan jasmani, kemudian memukul atau passing
olahraga dan kesehatan yang lebih bola karet ke atas atau saling
Prodi Pendidikan Jasmani Kesehatan & Rekreasi, FOK - Universitas PGRI Banyuwangi 10
Jurnal Kejaora, Volume 1 Nomor 2 November 2016, ISSN 2541-5042

berpasangan melewati net. METODE PENELITIAN


Pembuatan media ini sangat mudah Penelitian Tindakan Kelas
dan tidak memerlukan banyak biaya. terdiri dari dua siklus. Penelitian
Tujuan pendekatan bermain Tindakan Kelas ini ditunjukan untuk
boardball yaitu: meningkatkan hasil belajar siswa
1) Meningkatkan minat dan dan materi pokok passing bawah, setiap
motivasi siswa dalam melakukan siklus mencakup empat tahapan yaitu
pembelajaran passing bawah bola perencanaan (planning) tindakan
voli. (action) pengamatan (observasi) dan
2) Meningkatkan rasa percaya diri refleksi (reflection)
siswa untuk melakukan gerakan
yang benar. 1. Rancangan Siklus 1
3) Meningkatkan keberanian siswa a. Tahap Perencanaan
dalam mencoba teknik gerakan (planning)
passing bawah bola voli yang 1) Mengindentifikasi
benar. masalah, mendiagnosis
4) Meningkatkan interaksi siswa. masalah, dan
5) Memberikan suasana atau nuansa mengembangkan
baru dalam pembelajaran passing pemecahan masalah.
bawah bola voli. 2) Mearancang rencana
pembelajaran sesuai
indikator pada siklus 1
melakukan passing
bawah bola voli dengan
permainan boardball.
Gambar 1 Alat Bantu Pemukul 3) Merancang media
(papan kayu pemukul) peraga berupa papan
kayu, bola karet,
sebagai permainan
boardball.
4) Menyusun lembar
pengamatan proses
pembelajaran siswa.
Gambar 2 Siswa melakukan passing b. Tahap Pelaksanaan (action)
bawah dengan papan kayu Langkah–langkah kegiatan
yang dilakukan pada tahap
Siswa melakukan gerak pelaksaan dari perencanaan
passing bawaah dengan bantuan alat yang telah dibuat dengan
yang diharapkan dapat melaksaan proses
mempermudah siswa dalam pembelajaran antara lain:
melakukan passing bahwa dalam 1) Menyiapkan rencana
pembelajaran bola voli. Siswa pembelajaran
berpasangan dan berkelompok 2) Menyiapkan media
sehingga pembelajaran akan lebih berupa papan kayu
menyenangkan dan berpengaruh pula yang dimodifikasi bola
pada hasil belajar Penjasorkes. karet dan sejumplah
siswa.

Prodi Pendidikan Jasmani Kesehatan & Rekreasi, FOK - Universitas PGRI Banyuwangi 11
Jurnal Kejaora, Volume 1 Nomor 2 November 2016, ISSN 2541-5042

3) Menyiapkan lembar 4. - Baik


pengamatan aktivitas d. Tahap Evaluasi (reflection)
belajar siswa, kemudian Refleksi merupakan uraian
memberikan kepada tentang prosedur analisis
guru mitra (pengamat) terhadap hasil penelitian dan
untuk mengamati refleksi brkaitan dengan
proses pemebelajaran. proses dan dampak tindakan
4) Melakukan pengelolaan yang dilaksanakan serta
kelas meliputi : kriteria dan rencana bagi
a) Kesiapan siswa siklus berikutnya.
dalam mengikuti
pembelajaran. 2. Rancangan Siklus II
b) Mengadakan Pada siklus II perencanaan
presensi dari semua tindakan dikaitkan dengan hasil yang
siswa yang hadir. telah dicapai pada tindakan siklus 1
c) Menjelaskan sebagai upaya perbaikan dari siklus
kegiatan belajar tersebut dengan materi pembelajaran
mengajar passing sesuai dengan silabus mata pelajaran
bawah bola voli pendidikan jasmani. Demikian juga
melalui pendekatan termasuk perwujudan tahap
bermain boardball. perencanaan, pelaksanaan,
d) Melakukan pengamatan tindakan, dan refleksi
pemanasan. juga mengacu pada siklus
e) Melakukan latihan sebelumnya.
teknik dasar
passing bawah bola HASIL PENELITIAN
voli melalui 1. Pembahasan Siklus 1
pendekatan Berdasarkan hasil observasi
bermain boardball. siklus 1 kemampuan passing bawah
f) Penelitian bola voli siswa kelas V SDN
dilaksanakan Sambongrejo 1 didapat hasil sesuai
selama proses dengan gambar berikut
pembelajaran Prosentase Ketuntasan Siswa Pada
berlangsung. Siklus I
g) Melakukan Siswa yang tuntas = x 100 % =
pendinginan.
h) Menarik 17.8 %
kesimpulan. Siswa yang belum tuntas = x 100
c. Pengamatan Tindakan % = 82,1 %
(observing)
Pengamatan dilakukan
untuk mengamati proses
pembelajaran dibuat dengan
bergradasi 1, 2, 3, dan 4.
dengan ketentuan:
1. - Tidak Baik
2. - Kurang Baik
3. - Cukup Baik
Prodi Pendidikan Jasmani Kesehatan & Rekreasi, FOK - Universitas PGRI Banyuwangi 12
Jurnal Kejaora, Volume 1 Nomor 2 November 2016, ISSN 2541-5042

Sambongrejo 1 didapat hasil sesuai


Gambar 3. Prosentase dengan gambar berikut:
Ketuntasan Siklus 1
100.0 Prosentase Ketuntasan Siswa Pada
Siklus II
50.0
82.2
Siswa yang tuntas = x 100 % =
17.8 71,5 %
-
Tuntas Belum Tuntas Siswa yang belum tuntas = x 100
% = 28,5 %
Dari gambar diatas belum
begitu memuaskan karena ketuntasan Gambar 4. Prosentase
belajar masih banyak yang belom Ketuntasan Siklus II
tuntas, karena banyak faktor :
100
a. Seperti siswa yang masih belum
begitu menguasai passing bawah 50
bola voli
b. Ada sebagian yang bisa tapi 0
semangat nya untuk lebih Tuntas Belum Tuntas
menguasai bola voli belum ada
c. Siswa memperoleh pelajaran
bola voli menggunakan Pada tahap siklus II ini faktor-
boardball hanya pada saat faktor yang terjadi di siklus I bisa
penelitian penjaskesrek di diselesaikan dengan :
sekolah a. Guru sebaiknya lebih
d. Disaat pelaksanaan memperbanyak porsi latihan
pembelajaran siswa saat siswa siswi pada pasing bawah
melakukan passing bawah bola voli dan lebih difokuskan
banyak bola yang mental b. Guru sebaiknya memberi
kemana-mana motivasi yang semaksimal
e. Masih banyak siswa siswa yang mungkin untuk meningkatkan
belum fokus ke pelajaran motivasi siswa agar lebih giat
f. Minat siswa masih belum berlatih bola voli supaya siswa
semangat dalam melaksanakan benar-benar menguasai passing
pelajaran bawah bola voli,
g. Pelajaran agak sedikit monoton c. Guru memberikan Pekerjaan
h. Sebagian faktor itulah yang Rumah atau tugas di luar
membuat ketuntasan hasil sekolah untuk mempelajari
belajar siswa melalui hasil passing bawah bolavoli
penelitian siklus 1 belum begitu menganjurkan untuk ikut
banyak. Siklus 1 ketuntasan pelatihan bolavol dan
mencapai 17,5%. ekstrakurikuler di sekolah.
d. Disaat pelajaran siswa harus
2. Pembahasan Siklus II fokus ke bola dan sikap tubuh
Berdasarkan hasil observasi saat passing bawah dan ada
siklus II kemampuan passing bawah teman di sekitar yang bertugas
bola voli siswa kelas V SDN berjaga jaga saat mengambil

Prodi Pendidikan Jasmani Kesehatan & Rekreasi, FOK - Universitas PGRI Banyuwangi 13
Jurnal Kejaora, Volume 1 Nomor 2 November 2016, ISSN 2541-5042

bola saat mental kemana-mana d. Siswa antusias saat pelajaran


supaya siswa yang bmelakukan karena adanya pendekatan
passing bawah tersebut bisa bermain menggunakan
fokus untuk menguasai passing boardbaal
bawah bola voli, e. Siswa merasa tidak monoton
e. Guru sebaiknya memberikan saat pelajaran
motivasi dan unsur permainan di f. Siswa fokus saat pelajaran walau
dalam pembelajaran jadi masih ada beberapa yang
pelajarannya susananya menjadi bercanda
tidak tegang dan tidak monoton g. Saat melakukan passing bawah
tapi tetap dengan kedisiplinan bola voli menggunakan
siswa siswi untuk mengikuti boardball siswa senang dan
pelajaran dengan tertib, antusias
f. Agar pelajaran tidak monoton h. Siswa merasa tidak monoton
guru sebaiknya memberikan karena ada alat boardball saat
pendekatan bermain yang pelajaran,walau ada sebagian
berbeda yang siswa siswi belum yang belum bisa menguasai
pernah mendapatkan nya saat i. Motivasi menambah saat
pelajaran, supaya suasana saat pelajaran
pelajaran tidak terlalu monoton,
contoh nya pendekatan bermain Dari hasil pengisian angket
boardball dan modifikasi tanggapan siswa terhadap model
permainan lainya, yang pembelajaran melalui pendekatan
bertujuan untuk membuaat siswa bermain boardball berdasarkan
lebih semangat termotivasi dan analisis angket siswa menunjukan
minat dalam mengikuti pelajaran 59,29% jawaban siswa sangat setuju
bolavoli semakin tinggi. dan menyatakan bahwa siswa tertarik
dan antusias mengikuti pembelajaran
Sedangkan untuk hasil melalui pendekatan bermain
observasi siklus II ada peningkatan boardball. Jadi dapat disimpulkan
di lihat dari ketuntasan hasil belajar bahwa pembelajaran passing bawah
mencapai 71,5% hal ini menunjukan bola voli melalui pendekatan
adanya peningkatan ketuntasan hasil boardball dapat meningkatkan hasil
belajar berdasarkan analisis data di belajar siswa.
tempat saat pelajaran passing bawah
bola voli melalui pendekatan KESIMPULAN
bermain boardball : Pembelajaran passing bawah
a. Aktivitas siswa selama proses bola voli melalui pendekatan
pembelajaran siswa bermain boardball dapat
bersemangat, mengikuti meningkatkan hasill belajar siswa.
pelajaran dan melakukan passing Hal ini terlihat pada hasil ketuntasan
bawah tanpa rasa takut belajar siswa yang melebihi KKM
b. Siswa mendengarkan penjelasan yang telah ditetapkan yaitu 70
dari guru dengan sungguh- mengalami peningkatan yaitu pada
sungguh siklus 1 ke siklus II sebesar 60,5&
c. Siswa disiplin saat yaitu dari 17,5% (siklus 1) menjadi
pelaksanaaan pelajaran 71,5% (siklus II).

Prodi Pendidikan Jasmani Kesehatan & Rekreasi, FOK - Universitas PGRI Banyuwangi 14
Jurnal Kejaora, Volume 1 Nomor 2 November 2016, ISSN 2541-5042

Pembelajaran passing bawah 3. Siswa sebaiknya memotivasi diri


bola voli melalui pendekatan dalam belajar, khususnya dari
boardball mempunyai dampak faktor intrinsik agar mencapai
positif, yaitu dapat meningkatkan hasil yang maksimal.
minat dan motivasi belajar siswa
yang ditunjukan dengan rata-rata DAFTAR PUSTAKA
jawaban siswa yang menyatakan Adang Suherman 1994: 4. Tujuan
bahwa tertarik dan berminat dengan belajar pendidikan jasmani
metode pembelajaran tersebut (Online), tersedia
sehingga mereka menjadi suka dan http//research. Tujuan belajar
termotivasi untuk belajar. Ini di pendidikan jasmani. Di unduh
tunjukan dengan 59,29 % pada 5 januari 2016.
angket motivasi siswa sangat setuju
dengan pembelajaran menggunakan Depdiknas, 2003. Tujuan Pendidikan
media dan pendekatan bermain. jasmani, (Online), tersedia:
Sehingga dapat disimpulkan bahwa http://www.google.co.id
dengan pendekatan bermain dan Tujuan pendidikan jasmani.
media papan kayu dalam Diunduh 10 januari 2016.
pembelajaran passing bawah bola
Furqon Hidayatullah. 2008. Media
voli dapat meningkatkan hasil belajar
Dan Alat Pembelajaran
dan motivasi siswa.
Penjas. (online).
http://file.upi.edu/.../(PP)_ME
SARAN DIA_DAN_ALAT_PEMBELA
Dari hasil penelitian yang
JARAN_PENJ.com Diunduh
diperoleh dari uraian sebelumnya,
7 januari 2016.
agar proses belajar mengajar lebih
efektif dan lebih memberikan hasil Kurikulum Permendikbud. 2013.
yang optimal bagi siswa, maka Konsep gerak nonlokomotor .
disampaikan saran sebagai berikut : (Online) http://search.google
1. Dalam pembelajaran penjasorkes Konsep gerak nonlokomotor
khususnya passing bawah bola fille.pdf.com di unduh 5
voli, sebaiknya guru januari 2016.
menggunakan media yang sesuai
karakteristik dan menarik bagi Menpora. 1984. Pola Dasar
siswa, siswa menjadi aktif, merasa Pembangunan Olahraga.
senang, dan bersemangat dalam (Online) tersedia:
belajar. Salah satu media yang http://www.goggle.co.id pola
dapat diimplementasikan yaitu dasar pembangunan olahraga.
papankayu dan bola karet. Diunduh 10 januari 2016.
2. Guru diharapkan dapat dan
menerapkan metode serta media Rusli Lutan. (1996). Hakikat dan
pembelajaran yang sesuai dengan Karakterstik Penjaskes,
materi pelajaran, sehingga Depdikbud. Dikutp dari Buku
keefektifan kegiatan belajar Pembelajaran Pendidikan
mengajar dapat tercapai dan Jasmani di Sekolah Dasar.
suasana pembelajaran menjadi (Online). Tersedia
lebih menyenangkan. 2008.http://File.upi.edu/.../Pe
mbelajaran_Pendidikan_

Prodi Pendidikan Jasmani Kesehatan & Rekreasi, FOK - Universitas PGRI Banyuwangi 15
Jurnal Kejaora, Volume 1 Nomor 2 November 2016, ISSN 2541-5042

Jasmani_di_Sekola
Dasar.comdiunduh 5 juli
2016

Prodi Pendidikan Jasmani Kesehatan & Rekreasi, FOK - Universitas PGRI Banyuwangi 16

Anda mungkin juga menyukai