Anda di halaman 1dari 17

Pengembangan Model Pembelajaran Gerak Dasar Sepakbola Bagi Siswa Sekolah

Dasar di Kecamatan Demak Tahun Pelajaran 2022/2023


METODOLOGI PENELITIAN
Dosen Pengampu:
Agus Pujianto, S. Pd., M. Pd

Diajukan Dalam Rangka Memenuhi Tugas Mata Kuliah Metodologi Penelitian


Oleh
Ahmad Rizki Dachirin
6103420050

PENDIDIKAN JASMANI SEKOLAH DASAR


PENDIDIKAN JASMANI KESEHATAN DAN REKREASI
FAKULTAS ILMU KEOLAHRAGAAN
UNIVERSITAS NEGERI SEMARANG
2022
BAB 1
PENDAHULUAN
1.1 LATAR BELAKANG
Pendidikan Jasmani olahraga dan kesehatan (Penjasorkes) di sekolah memberi
kesempatan kepada peserta didik untuk terlibat secara langsung dalam aneka
pengalaman belajar melalui aktivitas jasmani, bermain, dan aktivitas olahraga secara
sistematik dan terarah sebagai media untuk meningkatkan kemampuan gerak dasar.
Untuk dapat mengembangkan kemampuan gerak dasar peserta didik dengan baik,
seorang guru harus memiliki kemampuan merancang dan melaksanakan pembelajaran
penjasorkes sesuai dengan tahap-tahap perkembangan dan karakteristik peserta didik,
serta kemampuan memodifikasi dan melakukan pendekatan dalam proses pembelajaran.
Kemampuan memodifikasi dan menentukan model-model pembelajaran serta
pendekatan yang paling tepat merupakan sarana yang efektif untuk mencapai tujuan
pelaksanaan penjasorkes di sekolah, sekaligus sebagai upaya meningkatkan kualitas
pembelajaran. Sehingga proses pembelajaran dapat berjalan lebih bervariasi dan tidak
menjenuhkan. Memodifikasi media pembelajaran penjasorkes tidak akan mengurangi
aktivitas peserta didik dalam melakukan aktivitas gerak. Namun justru sebaliknya,
dengan memodifikasi pembelajaran dan pendekatan dalam bentuk permainan, proses
pembelajaran pendidikan jasmani akan lebih menyenangkan
Salah satu cabang olahraga permainan yang diminati oleh banyak orang mulai dari
anak kecil sampai dewasa adalah permainan sepak bola. Selain untuk tujuan kesegaran
jasmani, permainan sepak bola juga mempunyai nilai-nilai yang bermanfaat baik secara
fisik maupun sosial.
Sebagai olahraga kompetitif, permainan sepak bola berlangsung antar dua kelompok
yang bersaing untuk memenangkan pertandingan. Selain itu, olahraga sepak bola juga
banyak digemari oleh berbagai lapisan masyarakat. Jika dilihat dari segi positif,
permainan sepak bola dapat mengajarkan arti disiplin, sportivitas, fair play, kerja sama,
serta sebagai media untuk menjalin persaudaraan. Pada proses pembelajaran sepak bola,
sering ditemui beberapa kendala, antara lain:
1) Alat dan fasilitas yang terbatas;
2) Jumlah peserta didik tidak seimbang dengan alat dan fasilitas yang tersedia;
3) Siswa kurang bersemangat dalam kegiatan pembelajaran karena tidak kebagian alat
dan fasilitas.
Penelitian ini bermaksud ingin menyusun karya ilmiah Gerak Dasar dalam
permaianan sepakbola Melalui video ini diharapkan peserta didik mampu mempelajari
melalui media pembelajaran disekolah.
1.2 CAKUPAN MASALAH
Berdasarkan Latarbelakang Masalah Penelitian ini mencakup Bagaimana Model
Pengembangan media agar peserta didik ikut serta saat proses mengajar yang ingin
disampaikan, sehingga tertarik dalam mempelajari dan mempraktikan gerak dasar
sepakbola. Peneliti mencoba mengembangkan Gerak Dasar Permainan Sepakbola Untuk
Peserta Didik pembelajaran Sepakbola yang disesuaikan dengan karakteristik siswa
dengan ketersediaan sarana dan prasarana yang ada.

1.3 PERTANYAAN PENELITAN


1. Bagaimana model pembelajaran sepak bola yang disesuaikan dengan karakteristik siswa
yang disesuaikan dengan ketersediaan sarana dan prasarana yang ada?
2. Apakah pengembangan pembelajaran gerak dasar dalam permainan sepak bola
bisa berjalan sesuai yang diharapkan?
1.4 TUJUAN PENELITIAN
Penelitian ini bertujuan mengetahui bagaimana model pengembangan pembelajan
sepakbola melalui Media yang dilakukan guru dengan sarana dan prasarana yang kurang
memadai.
1.5 KEGUNAAN/MANFAAT PENELITIAN
Dengan manfaat penelitian diharapkan model pengembangan Media video pembelajan
sepak bola yang disesuaikan karakteristik siswa dengan ketersediaan sarana dan
prasarana yang kurang memadai bermanfaat bagi siswa yang diberi pembelajaran
berlangsung.
1.6 ORISINALITAS PENELITIAN
BAB 2
2.1 KAJIAN PUSTAKA
1. Pengembangan
Pengertian penelitian pengembangan menurut Borg & Gall (1983) adalah
suatu proses yang dipakai untuk mengembangkan dan memvalidasi produk
pendidikan.3 Penelitian ini mengikuti suatu langkah-langkah secara siklus. Langkah
penelitian atau proses pengembangan ini terisi atas kajian tentang temuan penelitian
produk yang akan dikembangkan, mengembangkan produk berdasarkan temuan-
temuan tersebut, melakukan uji coba lapangan sesuai dengan latar dimana produk
tersebut akan dipakai dan melakukan revisi terhadap hasil uji coba. Pengembangan
media video dalam proses pembelajaran PJOK merupakan supaya untuk
memudahkan menyelesaikan suatu masalah terhadap prasarana pembelajaran
disekolah. Dari pengamatan pengembangan model pembelajaran gerak dasar PJOK
oleh guru dapat membawa susana baru dalam proses belajar mengajar yang efektif,
efisien dan mudah dipahami membantu tercipta pembelajaran yang menyenangkan.
Peserta didik secara natural dapat bergerak dengan leluasa, sesuai tingkat
kemampuan dari peserta didik tersebut
2. Media
Media merupakan segala sesuatu perantara dalam penyampaian informasi
dari si pengirim kepada si penerimanya. Dalam penyampaian komunikasi perlu
adanya bantuan penyampaian berupa informasi atau media. berupa isipembelajaran
didalam kurikulum yang disampaikan oleh guru atau karya lain dalam bentu media
video. Media pembelajaran akan membawa pesan peserta didik .Pesan yaang
disampaikan biasanyameliputi pesan yang sederhana agar peserta didik mampu ikut
serta mengikuti proses belajar sehingga pesan yang disampaikan dapat berjalan
dengan efektif
3. Karakteristik Media Pembelajaran
Sadiman, dkk (2006) “mengatakan bahwa media adalah segala sesuatu yang dapat
digunakan untuk menyalurkan pesan dari pengirim ke penerima sehingga
merangsang pikiran, perasaan, perhatian, minat dan perhatian peserta didik”. Media
pembelajaran yang baik merupakan media pembelajaran interaktif, artinya mampu
membangkitkan motivasi dan menstimulasi sehingga meningkatkan keaktifan,
interaksi, umpan balik, serta penguatan peserta didik dalam proses pembelajaran.
Media pembelajaran sendiri sangat mudah dipahami jika peserta didik
memperhatikan dengan benar apa yang disampaikan.
Berikut beberapa media yang digunakan dalam pembelajaran :
a) Media Audio Media audio merupakan media atau bahan yang mengandung pesan
dalam bentuk auditif / pita suara atau piringan suara yang dapat merangsang
pikiran dan perasaan pendengar sehingga terjadi proses belajar.
b) Media visual Media yang hanya dapat dilihat saja tidak mengandung
unsur suara, yang termasuk ke dalam media ini adalah film slide, foto,
transparansi, lukisan, gambar dan berbagai bentuk bahan yang dicetak seperti media
grafis. Jadi, media audio visual merupakan media yang memiliki unsur suara dan
unsur gambar dimana dapat disajikan dalam berbagai bentuk tampilan yaitu seperti
film atau video. Dan dengan demikian media audio visual sangat berperan dalam
proses pembelajaran terutama dalam hal penyampaian materi pelajaran.
c) Media Audio-Visual adalah media cara penggunaanya dengan indera penglihatan
dan pendengaran.
4. Pendidikan Jasmani
1) Pengertian Pendidikan Jasmani
Pendidikan jasmani, olahraga dan kesehatan yang diajarkan di sekolah dasar
mempunyai peranan yang sangat penting yaitu memberi kesempatan kepada
siswa untuk terlibat langsung dalam berbagai pengalaman belajar melalui
aktivitas jasmani, olahraga dan kesehatan yang dilakukan secara sistematis.
Pengalaman belajar seperti itu diarahkan untuk membina pertumbuhan fisik
dan pengembangan psikis yang lebih baik, sekaligus membentuk pola hidup
sehat dan bugar. Selain itu pendidikan jasmani pun merupakan salah satu
alat yang sangat penting untuk merangsang pertumbuhan dan
perkembangan, khususnya pertumbuhan dan perkembangan gerak manusia
yaitu gerak yang dibutuhkan manusia dalam aktivitas kesehariannya.
5. Tujuan Pendidikan Jasmani
Tujuan umum pendidikan jasmani selaras dengan tujuan pendidikan.
Pendidikan jasmani memiliki peranan penting dalam mengembangkan
sumber daya manusia. Oleh karena itu, dalam melaksanakan pembelajaran
pendidikan jasmani, guru harus memahami tentang tujuan pendidikan
jasmani di sekolah dasar terlebih dahulu. Tujuan pendidikan jasmani secara
sederhana menurut (Husdarta, 2009, hlm. 9) sebagai berikut:

a) Mengembangkan pengetahuan dan keterampilan yang berkaitan


dengan aktivitas jasmani, perkembangan estetika, dan
perkembangan sosial.
b) Mengembangkan kepercayaan diri dan kemampuan untuk
menguasai keterampilan gerak dasar yang akan mendorong
partisipasinya dalam aneka aktivitas jasmani.
c) Memperoleh dan mempertahankan derajat kebugaran jasmani yang
optimal untuk melaksanakan tugas sehari-hari secara efisien dan
terkendali.
d) Mengembangkan nilai-nilai pribadi melalui pastisipasi dalam
aktivitas jasmani baik secara kelompok maupun perorangan.
e) Berpartisipasi dalam aktivitas jasmani yang dapat mengembangkan
keterampilan sosial yang memungkinkan siswa berfungsi secara
efektif dalam hubungan antar orang.
f) Menikmati kesenangan dan keriangan melalui aktivitas jasmani,
termasuk permainan olahraga.
6. Manfaat Pendidikan Jasmani

Dikarenakan semakin rendahnya tingkat kebugaran jasmani, maka


dapat di prediksi bahwa anak usia sekolah dasar pun memiliki kemungkinan
penyakit yang biasa menyerang orang dewasa, seperti obesitas , jantung dan
darah tinggi. Hal tersebut dapat diakibatkan karena kurang gerak. Selain itu,
kebiasaan pola dan konsumsi makanan yang buruk pun dapat memperparah
masalah kesehatan anak. Gizi makanan yang kurang terjamin, serta
kebiasaan kurang gerak dapat menimbulkan penimbunan lemak dalam
tubuh. Hal tersebut membuat peningkatan resiko menurunnya fungsi organ
tubuh secara signifikan yang dialami sejak dini.
Penjas hadir untuk mengatasi masalah tersebut sehingga
kedudukannya sangatlah penting. Melalui program-program pendidikan
yang telah direncanakan dengan baik, anak dilibatkan dalam berbagai
kegiatan fisik yang telah diatur intensitasnya. Pendidikan jasmani pun tetap
menyediakan kesempatan bagi anak untuk menggali rasa ingin tahu dan
kesempatan untuk mencoba , sehingga kegiatannya tetap sesuai dengan
minat anak usia sekolah dasar. Melalui pendidikan jasmanilah anak-anak
dapat menyalurkan kebebasan bergerak dan berekspresi sembari
merangsang pertumbuhan dan perkembangannya.
7. Ruang Lingkup Pendidikan Jasmani
Menurut (Rukmana, 2009) menyatakan bahwa ruang lingkup
pendidikan jasmani meliputi, pendidikan jasmani, pendidikan olahraga, dan
pendidikan kesehatan. Berikut pemaparannya.
a) Pendidikan jasmani adalah pendidikan yang membantu
mengembangkan aktivitas gerak tubuh anak dalam bidang
olahraga.
b) Pendidikan olahraga adalah pendidikan yang bertujuan
mengembangkan kemampuan gerak dalam cabang
olahraga.
c) Pendidikan kesehatan adalah pendidikan yang membentuk
dan mengembangkan pengetahuan pandangan pola hidup
sehat, serta dapat menerapkan pola hidup sehat di dalam
kehidupan sehari-hari
8. Pengertian Permainan Sepakbola
Pengertian Sepak Bola menurut para Ahli
a) Menurut muhajir (2007:22),
“Sepakbola adalah suatu permainan yang dilakukan dengan
jalan menyepak, yang mempunyai tujuan untuk memasukkan bola
kegawang lawan dengan mempertahankan gawang tersebut agar
tidak kemasukan bola”.
b) Muhajir (2007:22)
Pengertian sepak bolah menurut Muhajir adalah suatu
permainan yang dilakukan dengan jalan menyepak, yang
mempunyai tujuan untuk memasukkan bola kegawan lawan dengan
mempertahankan gawang tersebut agar tidak kemasukan bola oleh
lawan.
c) Subagyo Irianto (2010:3)
Pengertian sepak bolah menurut Subagyo Irianto adalah
permainan dengan cara menendang sebuah bola yang diperebutkan
oleh para pemain dari dua kesebelasan yang berbeda dengan
maksud memasukkan bola ke gawang lawan dan mempertahankan
gawang sendiri jangan sampai kemasukkan bola.
d) Herwin (2004:78)
Pengertian sepak bolah menurut Herwin adalah permainan
kelompok yang melibatkan banyak unsur, seperti fisik, teknik,
taktik, dan mental.
9. Pengertian Sepakbola
Remmy Muchtar (1992: 27) sepakbola adalah suatu permainan yang
dilakukan dengan cara pengolahan bola maupun dalam pengelolahan gerak
tubuh dalam permainan. Soekamtasi (1994: 3) sepakbola merupakan suatu
permaian beregu yang diperlombakan dimana masing-masingregu terdiri
dari 11 pemain rermasuk penjaga gawang. Saat ini sepak bola olahraga
banyak digemari dikalangan anak sampai dewasa,bahkan hampir disetiap
daerahmemainkanya. Sepak bolamerupakanpermaianan yang menggunakan
bola sepak, sepatu bola, baju team dengan 2 team dalam setiap permainan
terdiri dari 11 pemain dan memiliki pemain cadangan dalam setiap
teamserta tujuan dari sepak bola sendiri olahraga dengan kemenangan yaitu
dengan cara mencetak goal kegawang lawan agar gawang tidak kemasukan
bola. Sepak bola sendiri olahraga yang banyak digemaridikalangan biasa
sampai pempmpin serta sepakbolatidak memerlukan biaya banyak dan
fasilitas yang mudah didapatkan, misal lapangan, sepatu bola, baju bola dan
sebagainya. Sepak bola memiliki aturanyang sudah dibuat secara sederhana
agar semua dapat dimainkan oleh setiap orang.sehingga dalam bermain
sepakbola dapat berjalan dengan semestinya. Setiap orang memiliki
keahlian sendiri-sendiri ada yang sudah dari bakat maupun latihan, bahkan
sekaran ini setiap daerah sudah memiliki club sepakbola yang sudah
lumayan
10. Teknik Dasar Permainan Sepak Bola
1) Shooting
Shooting adalah sebuah teknik dasar yang dilakukan dengan cara
menembakkan bola. Tembakan yang dilakukan maksudnya adalah dengan
menendang bola. Seorang pemain yang melakukan shooting harus dengan
tepat dan disertai tingkat akurasi yang tinggi.Teknik ini dapat dilakukan
dengan menggunakan kaki kiri bagian luar, kaki sisi bagian dalam, dan
menggunakan ujung kaki. Selain itu, dapat juga dilakukan dengan
menggunakan ujung kaki. Berikut ini adalah beberapa tips yang dapat
dilakukan untuk melakukan teknik shooting supaya dapat dilakukan dengan
tepat:

a) Lihatlah ke arah lapangan, kemudian mengamati situasi sebelum


melakukan shooting.
b) Fokus kepada target atau sasaran untuk bola ditembakkan. Selain
itu, jangan lupa untuk memperhatikan pemain lawan.
c) Menyesuaikan tembakan dengan posisi lawan.
d) Melihat ke arah bola ketika ingin menendangnya.
e) Ketika sudah menentukan sasaran dan informasi di lapangan,
kemudian lihatlah kembali bola. Setelah itu, lakukan pandangan
pada bola sehingga hasil menjadi lebih akurat.
f) Jangan lupa untuk memilih sepatu yang tepat dan nyaman.
2) Dribling
Teknik dribbling dalam sepak bola adalah sebuah gerakan
yang dilakukan oleh pemain ketika menggiring bola menggunakan
kaki. Teknik dribbling ini dilakukan untuk menggerakan serta
mengontrol bola ketika berada di lapangan.Teknik dribbling juga
dilakukan saat bola ingin digiring ke area gawang. Kemudian, tidak
akan pemain yang akan diberikan untuk operan. Teknik dasar
dribbling ini dibagi menjadi dua jenis. Teknik tersebut adalah speed
dribbling dan closed dribbling.
Pertama, teknik speed dribbling yaitu teknik yang ada di
dalam sepak bola. Teknik ini dilakukan melalui beberapa cara.
Pemain akan menendang bola kearah depan, kemudian ia akan
mengejar dengan cepat bola tersebut. Teknik speed dribbling ini
adalah teknik yang dilakukan dengan cepat. Sehingga pemain harus
membutuhkan fokus yang tinggi dalam melakukannya.
Kedua, teknik close dribbling yaitu teknik yang dilakukan
jika jarak antara bola dan pemain sangat dekat. Dalam
melakukannya, pemain harus memiliki kontrol penuh ketika
menggiring bola. Hal tersebut dibutuhkan karena jaraknya tidak
jauh. Akan tetapi, biasanya lawan akan berada di sekitar pemain
dan berusaha merebut bola yang ada di kaki pemain.

3) Teknik Menghentikan Bola


Teknik dasar selanjutnya dalam sepak bola adalah teknik
menghentikan bola. Di dalam permainan sepak bola, tidak hanya
dibutuhkan kemampuan untuk menggiring bola. Tepati juga
menghentikan bola. Teknik ini adalah salah satu taktik dalam
bermain sepak bola. Dalam teknik ini, bisa menggunakan banyak
anggota tubuh. diantaranya dengan menggunakan kaki, paha, dada,
kepala, dan perut.
Pada bagian kaki, seorang pemain dapat menghentikan bola
menggunakan beberapa bagian. Bagian tersebut adalah kaki bagian
luar, punggung kaki, dan telapak kaki. Teknik menghentikan bola
yang dilakukan dengan paha biasanya karena operan bola yang
diterima dari jarak jauh.
Berbeda dengan kaki dan paha. Teknik menghentikan bola
yang dilakukan dengan menggunakan dada dilakukan ketika
menerima bola dari arah atas. Sehingga memungkinkan bola stabil
dan meluncur ke tanah. Untuk teknik menggunakan perut, memang
terbilang unik dan jarang dilakukan. Pemain harus memperhatikan
arah datangnya bola terlebih dahulu, jika ingin menggunakan teknik
perut.
4) Passing
Teknik dasar selanjutnya adalah passing. Teknik passing ini
masih memiliki kaitan dengan teknik shooting. Teknik passing
adalah sebuah teknik keterampilan untuk memindahkan bola. Bola
akan dipindah dari satu pemain pada pemain lainnya. Teknik ini
akan dilakukan dengan menggunakan kaki atau bagian tubuh yang
lain, kecuali tangan.
Pada umumnya, teknik passing dilakukan menggunakan
kaki saja. Pemain akan mengoper dan dilakukan dengan
menggunakan bagian dalam kaki. Penggunaan kaki bagian dalam
ini karena kaki bagian dalam mempunyai area yang lebih luas. Jika
dibandingkan dengan punggung kaki, kaki bagian dalam akan lebih
membantu.
Passing terdiri dari dua jenis. Ada short passing atau operan
pendek,dan ada long passing atau operan jauh. Teknik operan
pendek digunakan untuk memberikan bola kepada sesama pemain
yang berjarak dekat. Untuk dapat mengarahkan bola tersebut,
pemain harus memiliki keseimbangan badan yang bagus. Caranya
dengan memposisikan kaki yang dijadikan sebagai tumpuan
sehingga sejajar dengan bola.
Teknik operan jauh adalah teknik yang membuat tendangan
bola melambung ke udara. Sehingga akan melewati kepala pemain.
Hal inilah yang membuat passing ini dilakukan dari jarak jauh.

5) Lemparang kedalam
Teknik selanjutnya adalah teknik lemparan ke dalam.
Teknik ini dipakai saat bola berada di dalam posisi out atau keluar
dari lapangan. Bisa dari sisi kiri atau sisi kanan lapangan. Dalam
teknik ini, pemain hanya perlu melemparkan bola.Menggunakan
kedua tangan dan melemparkan bola ke dalam. Akan tetapi, yang
harus diperhatikan adalah pemain harus menggunakan teknik yang
baik dalam lemparan tersebut. Sehingga lemparan bisa dilakukan
dengan baik.
Untuk melakukan teknik ini, pertama ambilah bola
menggunakan kedua tangan. Langkah kedua, arahkan kaki sehingga
menghadap ke lapangan. Pada posisi ini, ujung jari kaki diposisikan
berada di pinggir garis lapangan. Langkah ketiga. Lengkungkanlah
punggungmu, langkah keempat, angkat bola yang diawali dari
belakang kepala. Bawalah bola ke atas melewati kepala kamu.
6) Menyundul Bola
Teknik heading dilakukan jika bola berada pada jangkauan yang
tinggi. Teknik heading adalah teknik menyundul bola. Teknik ini
adalah salah satu teknik yang sering dilakukan oleh para pemain
sepak bola ketika berada di lapangan. Akan tetapi, teknik ini tidak
semudah yang terlihat ketika dilakukan. Ada beberapa prinsip yang
harus dilakukan ketika menyundul bola.
Berikut ini adalah prinsip-prinsip dalam menyundul bola:
a) Berlari untuk menyebut bola dari arah datangnya bola.
Pandangan diarahkan dengan benar ketika persiapan untuk
melakukan teknik menyundul. Fokus pada arah bola.
b) Sikap otot leher dilakukan dengan benar saat menyundul.
Caranya adalah dengan menguatkan dan mengeraskan otot
leher
c) Gunakan dahi untuk menyundul bola, itu adalah bagian
yang baik. Tepatnya pada daerah kepala di atas kedua
kening dan di bawah rambut kepala
d) Menarik badan ke belakang dengan melengkung pada area
pinggang. Gerakan seluruh tubuh, seperti kekuatan otot-
otot perut. Kekuatan dorongan panggul dan juga kekuatan
kekuatan kedua lulut. Kemudian kaki diturunkan dan badan
diayun ke depan. Sehingga dahi bisa mengenai bola.
e) Ketika menyundul bola, mata harus tetap terbuka dan
jangan sampai terpejam. Ikutilah arah datangnya bola. Ikuti
kemana bola diarahkan. Kemudian dilanjutkan dengan
gerakan untuk segera lari dari posisi.

2.2 KERANGKA TEORITIS


2.3 KERANGKA BERPIKIR
Berdasarkan kerangka berpikir Peneliti menciptakan produk Permainan Gerak dasar sepak
bola
Begitu juga dengan pembelajaran Sekolah Dasar siswa mempraktikan gerak dasar
yang dimodifikasi ke dalam permainan bola besar , serta nilai kerjasama dan sprortivitas dan
kejujuran, namun pada kenyataannya di lapangan pembelajaran ini khususnya sepakbola
belum mengarah pada variasi cenderung dimainkan sesuai dengan permainan yang
sesungguhnya.Hal ini disebabkan oleh penyampaian guru pada materi kepada siswa
permainan yang sesungguhnya, oleh karenan itu menyebabkan siswa kurang tertarik
mengikuti pembelajaran khususnya siswa putri.
BAB 3
3.1 PENDEKATAN DAN DESAIN PENELITIAN
Penelitian ini menggunakan pengembangan Model Desain Pembelajaran
ADDIE (Analysis, Design, Development or production, Implementation or
Delivery, and Evaluations) yang dikembangakan oleh Dick and Carry (1996).
Mode1 ini dapat digunakan untuk berbagai macam bentuk pengembangan produk
seperti model, strategi pembelajaran, metode pembelajaran, media dan bahan ajar.
Bahwa penelitian ini adalah proses pengembangan model pembelajaran
yang memerlukan pengujian serta evaluasi produk, sehingga produk media video
ini dapat memenuhi standar kriteria produk, teruji dengan baik serta tidak ada
kesalahan didalamnya
3.2 FOKUS DAN LOKUS PENELITIAN
Penelitian ini dilakukan di sekolah dasar dikelurahan Kalicilik serta Bintoro kecamatan
Demak. Terdapat dua seokalah yang di teliti SD N Kalicilik 2 dan SD N Bintoro 1. Peneliti
memilih dua sekolah tersebut karena sarana dan prasarana di sekolah tersebut kurang
memadai serta kurangnya kreatifitas guru dalam memaparkan materi dan juga kurang
memahami mengoperasikan media pembelajaran khususnya Sepakbola.
3.3 SUMBER DATA PENELITIAN
Bapak Edi, S.pd. Jas. M.Or pakar materi yang akan dimintai ,Guru atau pakar
sepakbola yang ahli dalam sepakbola menentukan materi dari gerak dasar sepakbola yang
sudah dibuat dalam media video sudah sesuai materi serta isi yang digunakan atau be1um.
Pakar materi yang mendalami materi dibidangnya dalam permainan sepakbola.
3.4 TEKNIK PENGUMPULAN DATA
a) Pengamatan (observasi) adalah metode pengumpulan data dimana
penelitian atau kolaboratornya mencatat informasi sebagaimana yang
mereka saksikan selama penelitian. dimaksudkan suatu cara pengambilan
data melalui pengamatan langsung terhadap situasi atau peristiwa yang ada
dilapangan.
b) Wawancara adalah salah satu alat yang paling banyak digunakan untuk
mengumpulkan data penelitian kualitatif. Wawancara memungkinkan
peneliti mengumpulkan data yang beragam dari responden dalam berbagai
situasi dan konteks (Sarosa, 2017).

3.5 TEKNIK KEABSAHAN DATA


Dalam penelitian ini peneliti menggunakan teknik observasi non partisipann dimana
peneliti tidak terlibat langsung dengan aktivitas orang – orang yang sedang diamati. Dalam
observasi ini peneliti mengamati mengenai Pengembangan Model Pembelajaran melalui
Media yang diajarkan guru.
Selain observasi, teknik pengumpulan data lainnya melalui wawancara. Wawancara
yang akan dilakukan menggunakan teknik dua nara sumber. Hal demikian dilakukan agar
data yang diperoleh akan memiliki tingkat objektivitas yang lebih baik. Narasumber tersebut
adalah guru PJOK, dan perwakilan peserta didik dari kelas atas yang diambil sampel dari
kelas. Untuk mendapatkan data yang ilmah, maka data yang diperoleh terlebih dahulu
dilakukan pemeriksaan untuk menentukan keabsahan data. Dalam penelitian kualitatif
menurut Sugiyono (2011: 269-277) uji keabsahan data dengan credibility (kredibilitas),
meliputi :

 Kredibilitas
Untuk memperkuat agar data yang diperoleh dapat dipercaya kebenarannya,
diperlukan uji kredibilitas. Menurut Burhan Bungin (2008: 60-61).
3.6 TEKNIK ANALISIS DATA
Menurut Bogdan dalam Sugiyono (2011: 244) Analisis data adalah proses mencari
dan menyusun secara sistematis data yang diperoleh dari hasil wawancara, catatan lapangan,
dan bahan lain, sehingga mudah difahami. Penelitian ini menggunakan analisis data
berdasarkan model analisa Miles and Huberman. Analisis data dilakukan secara interaktif
dan berlangsung secara terus menerus sampai data tuntas, sehingga datanya sudah jenuh.
Analisis pada model ini terdiri dari: pengumpulan data, reduksi data, penyajian data, dan
penarikan kesimpulan dan verifikasi (Sugiyono, 2011: 246). Berikut proses siklusnya pada
gambar dibawah ini.
1) Pengumpulan data
Pengumpulan data di lakukan dengan cara observasi, wawancara dan dokumentasi.
Data dari lapangan tersebut kemudian dicatat dalam bentuk deskriptif mengenai
apa yang dilihat, didengar, dan apa yang dialami oleh subjek penelitian. Catatan
lapangan ini berbentuk struktur, catatan data alami, apa adanya dari lapangan tanpa
tafsiran dari peneliti tentang fenomena yang dijumpai
2) Reduksi Data
Reduksi data berarti merangkum ,memilih hal – hal yang pokok,
memfokuskan pada hal – hal yang penting, dicari tema dan polanya dan
membuang yang tidak penting, dengan demikian data yang telah direduksi
akan memberikan pandangan yang lebih jelas sesuai dengan yang diinginkan
peneliti dan mempermudah peneliti untuk melakukan pengumpulan data
selanjutnya dan mencarinya bila perlu ( Sugiyono , 2011: 247). Selama proses
pengumpulan data reduksi dilakukan melalui pemilihan pemusatan,
penyerderhanaan, abstraksi, dan transparasi data kasar yang diperoleh dengan
menggunakan catatan tertulis dilapangan. Selanjutnya membuat ringkasan,
mengkode, penelusuran tema-tema, membuat partisi, dan menulis catatan
penting pada kejadian yang dianggap penting.
3) Penyajian Data
Penyajian data dalam penelitian ini menggunakan teks yang bersifat
naratif dari catatan lapangan. Penyajian data merupakan tahapan untuk
memahami apa yang sedang terjadi dan apaa yang harusdilakukan, selanjutya
dianalisis dan diambil tindakan selanjutnya yang dianggap perlu.Menurut
sugiyono (2011: 249) manfaat penyajian data adalah memudahkan peneliti
untuk memahami apa yang terjadi, merencanakan kerja selanjutnya
berdasarkan apa yang telah di fahami. Dalam penyajian data peneliti
menyajikannya dalam bentuk naratif namun dalam hal ini peneliti memberikan
hasil penelitian dalam bentuk matrik, karena dengan menggunakan matrik
dirasa akan lebih mudah untuk memahami apa yang sudah terjadi di lapangan.
4) Penarikan Kesimpulan
Kegiatan peneliti selanjutnya adalah menarik kesimpulan, kegiatan
ini merupakan sebagian dari satu kegiatan dari konfigurasi utuh.
Pemeriksaan kesimpulan berusaha mencari arti dari komponen yang
disajikan dengan mencatat pola – pola, keteraturan, penjelasan, konfigurasi,
hubungan sebab akibat, dan proposisi dalam penelitian. Dalam verivikasi
dan penarikan kesimpulan, kegiatan peninjauan kembali terhadap penyajian
data dan catatan lapangan adalah hal yang penting.
Lampiran
Surat Izin Observasi
Surat Melakukan Penelitian

Anda mungkin juga menyukai