Anda di halaman 1dari 20

PROPOSAL

PENELITIAN TINDAKAN KELAS (PTK)

JUDUL

UPAYA MENINGKATKAN HASIL BELAJAR OLAHRAGA


LOMPAT JAUH GAYA JONGKOK DENGAN MENGGUNAKAN
MEDIA “KARDUS” MELALUI MODEL RESPIROKAL
PADA SISWA KELAS VI SEMESTER GANJIL SD INPRES
WOLOAN

OLEH:
LAURENSIUS BERNARDUS PALIT, SPd

1
DINAS PENDIDIKAN DAN KEBUDAYAAN
KOTA TOMOHON
2022
KATA PENGANTAR

Puji syukur penulis panjatkan kehadirat Tuhan Yang Maha Esa yang telah

melimpahkan rahmat, sehingga penyusunan PTK yang berjudul :

Upaya Meningkatkan Hasil Belajar Olahraga Lompat Jauh Gaya Jongkok

dengan Menggunakan Media “Kardus” Melalui Model Respirokal Pada Siswa

Kelas VI Semester Ganjil SD Inpres Woloan Tahun Pelajaran 2022/2023, dapat

terselesaikan dengan baik.

Penulis menyadari bahawa penulisan PTK dapat terselesaikan berkat

bantuan dari berbagai pihak baik secara langsung maupun tidak langsung. Untik

itu penulis menyampaikan terima kasih kepada:

1. Kepala SD Inpres Woloan

2. Staf Guru dan Pegawai SD Inpres Woloan

3. Peserta didik Kelas VI– SD Inpres Woloan

Penulis menyadari penyusunan PTK ini jauh dari kata sempurna, untuk itu

penulis mengaharapkan kritik, dan saran yang membangun dari semua pihak yang

berkcimpung di dunia pendidikan.

Woloan 2, Maret 2022


Penulis,

2
Laurensius Bernardus Palit

BAB I

PENDAHULUAN

A. Latar Belakang Masalah

Mengajar merupakan proses dua dimensi, yaitu sebagai proses

penyampaian materi pelajaran dan sebagai proses pengaturan lingkungan yang

dapat merangsang siswa untuk belajar. Menurut The Ling Gie (1982:6) bahwa

belajar adalah segenap rangkaian kegiatan dan aktivitas yang dilakukan secara

sadar oleh seseorang dan mengakibatkan perubahan pengetahuan dan kemahiran

yang sedikit permanen. Pelaksanaan suatu keberhasilan belajar mengajar sudah

harus dipikirkan faktor-faktor apa saja yang mampu menghantar materi atau

pokok bahasan seperti sarana, media, alat peraga, sehingga penyampaian pesan

pembelajaran itu lebih efektif, efisien, dan menyenangkan.

Sarana adalah sesuatu yang mendukung secara langsung terhadap

kelancaran proses pembelajaran, media pembelajaran, alat-alat pelajaran,

perlengkapan sekolah dan sebagainya. Selaras dengan itu pembelajaran pelajaran

pendidikan jasmani, olahraga dan kesehatan (PJOK) SD, dimana siswa dituntut

harus mampu menguasai 3 Aspek domain yaitu Aspek Psikomotorik, Aspek

Kognitif dan Aspek Afektif. Untuk mencapai ketiga Aspek ini guru sudah

seharusnya mencari dan menetukan model, teknik, media pendukung, karena

3
salah satu keputusan yang paling penting dalam merancang pembelajaran ialah

dengan menggunakan media yang sesuai dalam rangka penyampaian pesan-pesan

pembelajaran Dick dan Carey (Dalam Lamudji, 2005).

Menciptakan Proses Pembelajaran praktik tidaklah mudah mencapai

ketuntasan mengingat waktu yang tersedia sangatlah terbatas sehingga Penelititan

Tindakan Kelas ini sangatlah tepat untuk mencari upaya penyelesaian

permasalahan peserta didik.

Dengan adanya Model Pembelajaran, Media yang bervariasi diharapkan

dapat lebih membangkitkan aktivitas Praktik dan kompetensi yang

diharapkan. Seperti Pembelajaran Atletik merupakan salah satu materi penjaskes

disekolah SD. Pendidikan Penjaskes dirancang melalui aktivitas jasmani yang di

desain untuk meningkatkan kebugaran jasmani peserta didik, mengembangkan

keterampilan motorik, pengetahuan dan perilaku hidup sehat, aktif dan sportif,

salah satunya Nomor Olahraga Lompat Jauh Gaya Jongkok. Olahraga lompat jauh

Gaya Jongkok pada kurikulum 13 SD terdapat pada Standar kompetensi pertama

yaitu mempraktikkan berbagai gerak dasar permainan dan olahraga serta nilai-

nilai yang terkandung didalamnya. Adapun indikatornya peserta didik dituntut

untuk mampu melakukan Teknik Dasar melompat tanpa awalan.

Berdasarkan data Kriteria Ketuntasan Minimal (KKM) dan pengamatan

dilapangan, siswa SD Inpres Woloan hasil belajar olahraga lompat jauh belum

menncapai KKM disisi lain keaktifan peserta didik dalam menerima pembelajaran

terlihat kaku dan kurang menyenangkan. Dasar inilah Peneliti mencoba

melakukan penelitian tindakan kelas (PTK), dengan judul ” Upaya meningkatkan

hasil belajar Olahraga Lompat Jauh Gaya Jongkok menggunakan media ”Kardus”

4
melalui model Resiprokal/timbal balik pada peserta didik Kelas VI Semester

Ganjil SD Inpres Woloan Tahun Pelajaran 2022/2023”.

Sebagai mana kita ketahui bersama, untuk melakukan olahraga Praktik

tidak mudah seperti dibayangkan, karena tanpa ada proses sistematis ini malah

akan membahayakan bagi siswa (cidera). Pelajaran olahraga merupakan Pelajaran

yang sangat di senangi oleh peserta didik, tetapi berbeda halnya dengan cabang

olahraga Lompat Jauh Gaya Jongkok justru siswa sangat sulit untuk melakukan,

alasan yang sering terdengar dominan melakukan gerakan yang diawali dengan

lari dan lompatan yang menguras tenaga serta sangat melelahkan. Oleh karena itu

Peneliti mencoba memodifikasi Cabang olahraga Lompat Jauh Gaya Jongkok ini

kedalam bentuk bermain menggunakan Media “Kardus”, dengan tujuan

mengembangkan teknik dasar yaitu Pembedaharaan gerak dasar. Gerak dasar anak

apabila sesering mungkin dilakukan maka dia akan semakin berkembang dan

lambat laun gerak inilah yang nantinya akan mampu menciptakan gerak yang

diharapkan. Dengan gerakan yang sederhana, tidak terlalu terstruktur dan

disesuaikan dengan tingkat kemampuan serta karakteristik anak (Drs.

Soepartono : 2004 : 11).

Media Kardus merupakan Media yang sangat mudah untuk di jumpai

ditengah-tengah masyarakat terlebih media bekas Pembungkus makanan ini sering

sekali masyarakat membuangnya. Kelebihan media ini jika saat digunakan bila

terkena atau tersentuh dengan fisik siswa tidak akan mendatangkan resiko.

B. Identifikasi Masalah

5
Pelajaran PJOK adalah Pelajaran yang sangat di senangi oleh peserta didik

tetapi berbeda halnya dengan cabang Olahraga Lompat Jauh Gaya Jongkok

peserta didik sangat sulit dan tidak mau melakukannya dengan alasan sangat

melelahkan dan menguraskan tenaga. Oleh sebab itu, dicarilah teknik atau model

serta media yang mampu memodifikasi pelajaran Lompat Jauh Gaya Jongkok ini

ke dalam bentuk permainan. Karena dengan pola bermain peserta didik lebih

menyenangkan, dan disukai.

C. Batasan Masalah

Fokus masalah PTK ini adalah meningkatkan hasil belajar praktik Olahraga

Lompat Jauh Gaya Jongkok melalui penggunaan Media “Kardus” pada peserta

didik Kelas VI Semester Ganjil SD Inpres Woloan Tahun Pelajaran 2022/2023.

D. Rumusan Masalah

Berdasarkan latar belakang masalah, maka perumusan masalah dalam

penelitian ini adalah :

1. Apakah melalui penggunaan Media ” Kardus ” dapat meningkatkan hasil

belajar olahraga Lompat Jauh Gaya Jongkok.

2. Apakah peserta didik melakukan olahraga lompat jauh gaya jongkok

dengan menggunakan media ”kardus” dan model pembelajaran

Resiprokal/ timbal balik mampu membuat daya tarik peserta didik

sehingga menyenangkan.

3. Apakah hasil belajar peserta didik secara keseluruhan mampu mencapai

Kriteria Ketuntasan Minimal (KKM).

6
B. Tujuan Penelitian

Untuk meningkatkan hasil belajar olahraga lompat jauh gaya jongkok

melalui penggunaan media ”kardus” dan Model Pembelajaran Resiprokal/timbale

balik.

C. Manfaat Penelitian

1. Bagi Guru, Memberikan masukan dan meningkatkan kegiatan belajar

mengajar materi olahraga Lompat Jauh gaya jongkok melalui Media

”Kardus” yang termodifikasi serta mampu menciptakan hasil belajar

praktik yang maksimal.

2. Bagi peserta didik, Dapat menguasai lebih mudah melakukan teknik dasar

olahraga lompat jauh gaya jongkok dengan pola bermain model

Resiprokal/timbal balik menggunakan media “Kardus”.

3. Bagi sekolah, sebagai bahan masukan dalam mengelola Kegiatan Belajar

Mengajar (KBM) lebih kreatif, inovatif, dan menyenangkan.

7
BAB II

KAJIAN TEORI

A. Pengertian Belajar Mengajar

Belajar adalah segenap rangkaian kegiatan atau aktivitas yang dilakukan

secara sadar oleh seseorang dan mengakibatkan perubahan pengetahuan atau

kemahiran yang sedikit permanen. Proses belajar akan berjalan dengan baik

apabila disertai dengan tujuan yang jelas. Tujuan belajar yaitu agar terjadinya

perubahan tingkah laku sebagai hasil pengalaman sendiri dalam interaksi dengan

lingkungannya, sehingga perubahan tersebut bermakna dan bermanfaat bagi

dirinya sendiri dan masyarakat sekitarnya.

Mengajar mempunyai makna yaitu memindahkan ilmu dari guru ke peserta

didik yang dilakukan secara sengaja dengan berbagai proses yang dilakukannya.

Berkenaan dengan hal ini Sadiman (1994:49) mengemukakan bahwa :

Mengajar adalah menyampaikan pengetahuan pada anak didik yang tujuannya

agar anak didik mendapatkan dan menguasai pengetahuan, ataupun mengajar

dapat diartikan sebagai suatu aktivitas mengorganisasikan atau mengatur

lingkungan sebaik-baiknya dan berhubungan dengan anak, sehingga terjadi proses

belajar dan menanamkan pengetahuan dengan suatu harapan terjadi proses

pemahaman. Dalam hal ini siswa atau anak didik mengenal dan menguasai

budaya bangsa untuk kemudian dapat memperkaya atau menciptakan suatu yang

baru.

8
Menurut Sanjaya (2008) faktor-faktor yang berpengaruh terhadap sistem

pembelajaran adalah:

a. Faktor Guru

Guru adalah komponen yang sangat menentukan dalam implementasi

suatu strategi pembelajaran. Tanpa guru, bagaimanapun bagus dan idealnya suatu

strategi, maka strategi itu tidak mungkin bisa diaplikasikan. Layaknya seorang

prajurit di medan pertempuran. Keberhasilan penerapan strategi berperang untuk

menghancurkan musuh akan sangat bergantung kepada kualitas prajurit itu

sendiri. Demikian juga dengan guru. Keberhasilan implementasi suatu strategi

pembelajaran akan tergantung pada kepiawaian guru dalam menggunakan metode,

teknik dan taktik pembelajaran.

b. Faktor Siswa

Siswa adalah organisme yang unik yang berkembang sesuai dengan tahap

perkembangannya. Perkembangan anak adalah perkembangan seluruh aspek

kepribadiannya, akan tetapi tempo dan irama perkembangan masing-masing anak

pada setiap aspek tidak selalu sama. Proses pembelajaran dapat di pengaruhi oleh

perkembangan anak yang tidak sama itu, disamping karakteristik lain yang

melekat pada diri anak.

c. Faktor Sarana dan Prasarana

Sarana adalah segala sesuatu yang mendukung secara langsung terhadap

kelancaran proses pembelajaran, misalnya media pembelajaran, alat-alat

9
pelajaran, perlengkapan sekolah, dan lain sebagainya, sedangkan prasarana adalah

segala sesuatu yang secara tidak langsung dapat mendukung keberhasilan proses

pembelajaran, misalnya jalan menuju sekolah, penerangan sekolah, kamar kecil,

dan lain sebagainya. Kelengkapan sarana dan prasarana akan menuntun guru

dalam menyelenggarakan proses pembelajaran, dengan memiliki sarana dan

prasarana merupakan komponen penting yang dapat mempengaruhi proses

pembelajaran.

d. Faktor Lingkungan

Dilihat dari dimensi lingkungan ada dua factor yang mempengaruhi proses

pembelajaran, yaitu factor organisasi kelas dan factor iklim social-psikologi.

Faktor organisasi kelas yang di dalamnya meliputi jumlah siswa dalam satu kelas

merupakan aspek penting yang bisa mempengaruhi proses pembelajaran.

Guru dalam proses pembelajaran memengang peranan yang sangat

penting. Peran guru, untuk siswa pada usia pendidikan dasar, tidak mungkin dapat

digantikan oleh perangkat lain, seperti Televisi, Radio, Komputer dan lain

sebagainya. Begitu juga halnya dengan siswa sebuah organisme yang sedang

berkembang yang memerlukan bimbingan dan bantuan orang dewasa. Jadi proses

pembelajaran guru dengan siswa adalah faktor utama dalam menentukan

keberhasilan belajar. Dengan demikian efektifitas proses pembelajaran terletak

dipundak guru.

Oleh karena itu, Salah satu faktor pendukung perencanaan proses

pembelajaran yaitu media. Peranan Media dalam proses belajar mengajar menurut

Gerlac dan Ely (1971 : 285) ditegaskan bahwa ada tiga keistimewaan yang

dimiliki media Pembelajaran yaitu :

10
1. Media memiliki kemampuan untuk menangkap, menyimpan dan

menampilkan kembali suatu object atau kejadian.

2. Media memiliki kemampuan untuk menampilkan kembali objek atau

kejadian dengan berbagai macam cara disesuaikan dengan keperluan dan,

3. Media mempunyai kemampuan-kemampuan untuk menampilkan sesuatu

objek atau kejadian yang mengandung makna.

B. Lompat Jauh Gaya Jongkok

Pendidikan Jasmani adalah metode pendidikan melalui aktivitas jasmani

yang dipilih dan terus dilakukan dengan sepenuhnya memperhatikan nilai-nilai

didalam pertumbuhan, perkembangan dan kelakuan manusia. Perkembangan

kelakuan anak akan terwujud seperti tujuan pendidikan jasmani

yaitu meningkatkan kesegaran jasmani anak didik. Bentuk-bentuk dasar

kesegaran jasmani tertuang salah satu pada cabang olahraga Atletik Nomor

lompat jauh gaya jongkok.

Olahraga Lompat jauh adalah Suatu gerakan lompatan yang dilakukan untuk

mencapai lompatan yang sejauh-jauhnya. Untuk dapat mencapai jarak lompatan

ini terlebih dahulu harus menguasai teknik-teknik dasar dari lompat jauh itu

sendiri antara lain :

1. Awalan yaitu Untuk mendapat kecepatan pada waktu akan melompat.

Awalan itu harus dilakukan dengan secepat-cepatnya serta jangan

mengubah langkah pada saat akan melompat.

2. Tolakan yaitu Menolak sekuat-kuatnya pada papan tolakan dengan kaki

yang terkuat ke atas (tinggi dan kedepan).

11
3. Sikap Melayang diudara yaitu Badan harus di usahakan melayang selama

mungkin diudara serta dalam keadaan seimbang.

4. Sikap Mandarat yaitu Pelompat harus mengusahakan jatuh/mendarat

dengan sebaik-baiknya.

Menurut (Engkos Kosasih : 1993: 84) ada beberapa macam gaya lompat

jauh di antaranya :

1. Lompat jauh gaya jongkok (tuck).

2. Lompat jauh gaya berjalan diudara (walking in the air).

3. Lompat jauh gaya Mengantung/melenting (schnapper).

C. Model Pembelajaran Olahraga Lompat Jauh.

Dalam pemberian model pembelajaran Lompat Jauh gaya jongkok

umumnya dalam pemberian materi tidak sama dengan kompetensi Dasar yang

lain, dari cara melakukan awalan, tolakan, Melayang diudara, saat mendarat dan

gerakan lanjutan. Ternyata pembelajaran yang selama ini penulis berikan

walaupun dengan tahap yang sistematis tidak memberikan hasil belajar yang

maksimal.

Tahap berikutnya penulis mencoba memasukkan unsur bermain dengan

memakai media ”kardus”. Media kardus adalah upaya mediasi yang membuat

peserta didik senang akan melewati rintangan sederhana sambil bermain dengan

melakukan gerakan teknik-teknik dasar seperti gerakan awalan, tolakan,

Melayang diudara dan saat mendarat. Permainan adalah suatu kegiatan yang

menarik, menantang dan menimbulkan kesenangan yang unik baik dilakukan

seseorang atau berkelompok.

12
Model pembelajaran yang penulis lakukan adalah Resiprokal/timbale

balik. Ada beberapa langkah yang ditempuh diantaranya :

1. Guru mengatur peserta didik agar berpasang-pasangan.

2. Guru membagikan bahan ajar, yang berisi deskripsi tangan dan indikator

tugas gerak kepada peserta didik.

3. peserta didik mempelajari tugas gerak dan indikator keberhasilannya.

4. Peserta didik melaksanakan tugas gerak, dan bergantian dan bilamana

pelaku sudah berhasil menampilkan gerak sesuai indikator yang telah

ditentukan.

5. Guru memberikan kesimpulan secara umum.

6. Evaluasi.

7. Penutup.

D. Kerangka Berfikir

Dengan menerapkan strategi pembelajaran maka seorang siswa akan selalu

terlibat secara langsung dalam proses pembelajaran, sehingga dengan keterlibatan

langsung materi yang dibahas akan selalu teringat dalam pemikirannya

(perencanaan) dan konsep-konsep apa saja yang harus dikuasai oleh siswa agar

mudah diterimanya.

Bertolak dari pemikiran Peneliti bahwa merencanakan siswa lebih aktif,

kreatif dalam proses pembelajaran akan memudahkan siswa menerima konsep

yang harus dikuasainya, maka secara otomatis langkah-langkah membawa siswa

aktif dalam belajar ini merupakan suatu langkah yang tersusun secara sistematis,

efektif untuk menyampaikan suatu materi yang diajarkan.

13
E. Hipotesa Tindakan

Berdasarkan kajian teori diatas, hipotesis penelitian ini adalah melalui

penggunaan media “kardus” yang dimodifikasi baik secara individu, berpasangan

dan kelompok, mampu menciptakan daya tarik anak dalam mengikuti

pembelajaran Lompat jauh gaya jongkok sehingga berdampak pada peningkatan

hasil belajar olahraga lompat jauh gaya jongkok.

14
BAB III

METODOLOGI PENELITIAN

A. Setting Penelitian.

1. Waktu Penelitian.

Waktu Penelitian dilaksanakan selama Enam Bulan yaitu pada bulan

Agustus s/d Desember 2022. Pelaksanaan di bulan ini mengingat sedang

berjalannya program Kegiatan Belajar Mengajar Semester Ganjil Tahun Pelajaran

2022/2023 di SD Inpres Woloan.

2. Tempat Penelitian.

Penelitian PTK ini bertempat di SD Inpres Woloan, Kelurahan Woloan

Dua Kecamatan Tomohon Barat Kota Tomohon, Provinsi Sulawesi Utara.

B. Subjek Penelitian

Adapun yang menjadi Subjek Penelitian adalah peserta didik Kelas VI

Semester Ganjil SD Inpres Woloan Tahun Pelajaran 2022/203 yang berjumlah 27

orang terdiri dari 17 peserta didik laki-laki dan 10 peserta didik perempuan.

Sedangkan yang menjadi objeknya adalah Penerapan Media “kardus” melalui

Model Resiprokal/timbale balik pada kompetensi Dasar Olahraga Lompat Jauh

Gaya Jongkok.

15
C. Sumber Data

Data diperoleh dari siswa-siswi Kelas VI SD Inpres Woloan dan guru yang

di tunjuk satu orang sebagai observer pada penelitian PTK ini.

D. Teknik dan Alat Pengumpulan Data

a. Teknik Pengumpulan Data

Adapun teknik Pengumpulan data yang diperlukan dalam Penelitian

ini antara lain :

1) Metode Nilai Tes (Hasil Belajar)

Tes dilakukan berdasarkan tujuan pembelajaran yang akan dicapai, guna

untuk mengukur hasil belajar siswa pada saat proses pembelajaran berlangsung,

bentuk tes yang diberikan menggunakan 4 Aspek Tes pada Lompat jauh Gaya

Jongkok tanpa awalan.

2) Metode Observasi

Tes pengamatan tentang aktivitas peserta didik saat proses kegiatan belajar

mengajar berlangsung. Observasi oleh Pengamat sejauhmana keterlibatan aktif,

kreatif antara guru dengan peserta didik saat Proses Belajar Mengajar.

b. Alat Pengumpulan Data

1. Praktik Olahraga Lompat Jauh Gaya Jongkok tanpa awalan dengan

menggunakan aspek-aspek indikator yang diharapkan.

2. Lembar Observasi.

16
Observasi yang dilakukan melalui pengamatan yaitu cara peserta didik

melakukan teknik dasar lompat jauh gaya jongkok dengan menggunakan

media ”kardus” model Resiprokal/timbal balik.

E. Analisis Data

Data hasil Penelitian diolah dengan menggunakan Analisis deskriptif

digunakan untuk memperoleh jawaban tentang aktivitas peserta didik dan guru

selama proses pembelajaran berlangsung peneliti menggunakan rumus dari

suharsimi arikunto (2006) yaitu:

Keterangan :

P = persentase jawaban responden

f = frekuensi / jumlah responden

n = Jumlah sampel

100% = Bilangan tetap

Analisis data yang digunakan adalah analisis deskriptif yang terdiri dari:

1. Hasil belajar dengan menggunakan analisis deskriptif yaitu dengan

membandingkan nilai tes antar siklus.

2. Observasi dengan analisis deskriptif berdasarkan hasil observasi aktifitas

siswa dan observasi Proses Belajar Mengajar guru serta refleksi.

F. Indikator Kinerja

Untuk mengetahui indikator ketuntasan hasil belajar olahraga lompat jauh

gaya jongkok pada siswa Kelas VI SD Inpres Woloan selama

penelitian berlangsung, maka dianalisa ketuntasan secara individual.

17
Pembelajaran akan tuntas apabila siswa dari suatu kelas mendapat nilai minimal

85 (sesuai KKM yang ditetapkan di SD Inpres Woloan, yaitu ≥ 85), Secara

Klasikal Minimal 75 % dari jumlah siswa mencapai nilai minimal 70

BAB V

PENUTUP

A. KESIMPULAN

Kesimpulan Penelitian Tindakan Kelas (PTK) Upaya meningkatkan hasil

belajar Olahraga Lompat Jauh Gaya Jongkok menggunakan media ”Kardus”

melalui model Resiprokal/timbal balik pada peserta didik Kelas VI Semester

Ganjil SD Inpres Woloan Tahun Pelajaran 2022/2023”, dapat disimpulkan sebagai

berikut : yang terbukti adanya peningkatan hasil penelitian pada setiap siklusnya.

Peningkatan prestasi belajar peserta didik dimana pada penelitian di siklus I

terdapat persentasi hampir 75 % peserta didik dapat luluis sesuai KKM, serta

mengalami peningkatan 100% pada pelaksanaan di siklus kedua.

B. SARAN

Berdasarkan kesimpulan diatas, dalam upaya perbaikan Proses Belajar

Mengajar (PBM), serta meniingkatkan Hasil Belajar peserta didik pada pelajaran

PJOK, peneliti menyarankan beberapa hal antara lain :

1. Kepada Guru

a. Guru mempersiapkan alat dan obyek untuk demonstrasi dan

melakukan eksperimen dengan sebaik-baiknya.

18
b. Guru dalam penggunaan alat peraga konkret dalam pembelajaran

hendaklah berperan aktif dalam pendampingan terhadap peserta

didik.

c. Guru dalam pembelajaran awal hendaknya memberikan penjelasan

dan contoh cara penggunaan alat peraga konkret dalam

berdemonstrasi kepada peserta didik.

2. Kepada Pengambil Kebijakan dalam Pendidikan

a. Hasil penelitian ini dapat dijadikan bahan diskusi untuk mengambil

kebijakan pembelajaran.

b. Hasil penelitian ini akan penulis jadikan acuan perbaikan pembelajaran di

Sekolah tempat mengajar khususnya.

19
DAFTAR KEPUSTAKAAN

Abdul Rohim. 2008: Bermain Sepak Bola. Semarang: CV. Aneka Ilmu

Achmad Rifa’i dan Chatarina Tri Anni. 2010. Psikologi Pendidikan.


Semarang:Unnes Press.
Adang Suherman. 2000: Dasar-dasar Penjaskes. Jakarta: Depdikbud.

Ade (2015). Identitas dan karakteristik siswa SD Serta Metode Pembelajaran.


(online). Tersedia: http://www. scribd.com/doc/26566827/Identitas-
Dan-

Karakteristik-Siswa-SD-Metode-Pembelajaran. (accesed: 16/09/2015)

Agus Salim. 2008. Buku Pintar Sepak Bola. Bandung:Nuansa

Ali Maksum. 2008. Psikologi Olahraga Teori dan Aplikasi. Surabaya:


UnesaUniversity Press.
Amung Ma’mun, Yudha M. Saputra. 2000. Perkembangan Gerak dan Belajar
Gerak. Jakarta: Depdiknas.
Husdarta. 2009. Menejemen Pendidikan Jasmani. Bandung: Alfabeta

Husdarta dan Yudha M. Saputra. 2000. Belajar dan Pembelajaran. Jakarta:


Departemen Pendidikan Nasional
Milke Danny. 2007. Dasar Dasar Sepak Bola. Bandung: Pecan Raya

Sucipto dkk. 2000. Sepak Bola. Departemen Pendidikan Nasional.

Suharsimi Arikunto dkk. 2010. Penelitian Tindakan Kelas. Jakarta: Bumi Aksara.

Suharsimi Arikunto. 2013. Prosedur Penelitian. Jakarta: Rineka Cipta.

Sukintaka. 1992. Teori Bermain Penjaskes. Jakarta: Depdikbud, Dirjen Dikti.

Trianto.2012. Panduan Lengkap Penelitian Tindakan Kelas Teori dan


Praktek.Jakarta: Prestasi Pustakaraya.

Yoyo Bahagia, Adang Suherman. 2000. Prinsip-prinsip Pengembangan Dan


Modifikasi Cabang Olahraga. Jakarta: Depdikbud

20

Anda mungkin juga menyukai