JUDUL
OLEH:
LAURENSIUS BERNARDUS PALIT, SPd
1
DINAS PENDIDIKAN DAN KEBUDAYAAN
KOTA TOMOHON
2022
KATA PENGANTAR
Puji syukur penulis panjatkan kehadirat Tuhan Yang Maha Esa yang telah
bantuan dari berbagai pihak baik secara langsung maupun tidak langsung. Untik
Penulis menyadari penyusunan PTK ini jauh dari kata sempurna, untuk itu
penulis mengaharapkan kritik, dan saran yang membangun dari semua pihak yang
2
Laurensius Bernardus Palit
BAB I
PENDAHULUAN
dapat merangsang siswa untuk belajar. Menurut The Ling Gie (1982:6) bahwa
belajar adalah segenap rangkaian kegiatan dan aktivitas yang dilakukan secara
harus dipikirkan faktor-faktor apa saja yang mampu menghantar materi atau
pokok bahasan seperti sarana, media, alat peraga, sehingga penyampaian pesan
pendidikan jasmani, olahraga dan kesehatan (PJOK) SD, dimana siswa dituntut
Kognitif dan Aspek Afektif. Untuk mencapai ketiga Aspek ini guru sudah
3
salah satu keputusan yang paling penting dalam merancang pembelajaran ialah
keterampilan motorik, pengetahuan dan perilaku hidup sehat, aktif dan sportif,
salah satunya Nomor Olahraga Lompat Jauh Gaya Jongkok. Olahraga lompat jauh
yaitu mempraktikkan berbagai gerak dasar permainan dan olahraga serta nilai-
dilapangan, siswa SD Inpres Woloan hasil belajar olahraga lompat jauh belum
menncapai KKM disisi lain keaktifan peserta didik dalam menerima pembelajaran
hasil belajar Olahraga Lompat Jauh Gaya Jongkok menggunakan media ”Kardus”
4
melalui model Resiprokal/timbal balik pada peserta didik Kelas VI Semester
tidak mudah seperti dibayangkan, karena tanpa ada proses sistematis ini malah
yang sangat di senangi oleh peserta didik, tetapi berbeda halnya dengan cabang
olahraga Lompat Jauh Gaya Jongkok justru siswa sangat sulit untuk melakukan,
alasan yang sering terdengar dominan melakukan gerakan yang diawali dengan
lari dan lompatan yang menguras tenaga serta sangat melelahkan. Oleh karena itu
Peneliti mencoba memodifikasi Cabang olahraga Lompat Jauh Gaya Jongkok ini
mengembangkan teknik dasar yaitu Pembedaharaan gerak dasar. Gerak dasar anak
apabila sesering mungkin dilakukan maka dia akan semakin berkembang dan
lambat laun gerak inilah yang nantinya akan mampu menciptakan gerak yang
sekali masyarakat membuangnya. Kelebihan media ini jika saat digunakan bila
terkena atau tersentuh dengan fisik siswa tidak akan mendatangkan resiko.
B. Identifikasi Masalah
5
Pelajaran PJOK adalah Pelajaran yang sangat di senangi oleh peserta didik
tetapi berbeda halnya dengan cabang Olahraga Lompat Jauh Gaya Jongkok
peserta didik sangat sulit dan tidak mau melakukannya dengan alasan sangat
melelahkan dan menguraskan tenaga. Oleh sebab itu, dicarilah teknik atau model
serta media yang mampu memodifikasi pelajaran Lompat Jauh Gaya Jongkok ini
ke dalam bentuk permainan. Karena dengan pola bermain peserta didik lebih
C. Batasan Masalah
Fokus masalah PTK ini adalah meningkatkan hasil belajar praktik Olahraga
Lompat Jauh Gaya Jongkok melalui penggunaan Media “Kardus” pada peserta
D. Rumusan Masalah
sehingga menyenangkan.
6
B. Tujuan Penelitian
balik.
C. Manfaat Penelitian
2. Bagi peserta didik, Dapat menguasai lebih mudah melakukan teknik dasar
7
BAB II
KAJIAN TEORI
kemahiran yang sedikit permanen. Proses belajar akan berjalan dengan baik
apabila disertai dengan tujuan yang jelas. Tujuan belajar yaitu agar terjadinya
perubahan tingkah laku sebagai hasil pengalaman sendiri dalam interaksi dengan
didik yang dilakukan secara sengaja dengan berbagai proses yang dilakukannya.
pemahaman. Dalam hal ini siswa atau anak didik mengenal dan menguasai
budaya bangsa untuk kemudian dapat memperkaya atau menciptakan suatu yang
baru.
8
Menurut Sanjaya (2008) faktor-faktor yang berpengaruh terhadap sistem
pembelajaran adalah:
a. Faktor Guru
suatu strategi pembelajaran. Tanpa guru, bagaimanapun bagus dan idealnya suatu
strategi, maka strategi itu tidak mungkin bisa diaplikasikan. Layaknya seorang
b. Faktor Siswa
Siswa adalah organisme yang unik yang berkembang sesuai dengan tahap
pada setiap aspek tidak selalu sama. Proses pembelajaran dapat di pengaruhi oleh
perkembangan anak yang tidak sama itu, disamping karakteristik lain yang
9
pelajaran, perlengkapan sekolah, dan lain sebagainya, sedangkan prasarana adalah
segala sesuatu yang secara tidak langsung dapat mendukung keberhasilan proses
dan lain sebagainya. Kelengkapan sarana dan prasarana akan menuntun guru
pembelajaran.
d. Faktor Lingkungan
Dilihat dari dimensi lingkungan ada dua factor yang mempengaruhi proses
Faktor organisasi kelas yang di dalamnya meliputi jumlah siswa dalam satu kelas
penting. Peran guru, untuk siswa pada usia pendidikan dasar, tidak mungkin dapat
digantikan oleh perangkat lain, seperti Televisi, Radio, Komputer dan lain
sebagainya. Begitu juga halnya dengan siswa sebuah organisme yang sedang
berkembang yang memerlukan bimbingan dan bantuan orang dewasa. Jadi proses
dipundak guru.
pembelajaran yaitu media. Peranan Media dalam proses belajar mengajar menurut
Gerlac dan Ely (1971 : 285) ditegaskan bahwa ada tiga keistimewaan yang
10
1. Media memiliki kemampuan untuk menangkap, menyimpan dan
kesegaran jasmani tertuang salah satu pada cabang olahraga Atletik Nomor
Olahraga Lompat jauh adalah Suatu gerakan lompatan yang dilakukan untuk
ini terlebih dahulu harus menguasai teknik-teknik dasar dari lompat jauh itu
11
3. Sikap Melayang diudara yaitu Badan harus di usahakan melayang selama
dengan sebaik-baiknya.
Menurut (Engkos Kosasih : 1993: 84) ada beberapa macam gaya lompat
jauh di antaranya :
umumnya dalam pemberian materi tidak sama dengan kompetensi Dasar yang
lain, dari cara melakukan awalan, tolakan, Melayang diudara, saat mendarat dan
walaupun dengan tahap yang sistematis tidak memberikan hasil belajar yang
maksimal.
memakai media ”kardus”. Media kardus adalah upaya mediasi yang membuat
peserta didik senang akan melewati rintangan sederhana sambil bermain dengan
Melayang diudara dan saat mendarat. Permainan adalah suatu kegiatan yang
12
Model pembelajaran yang penulis lakukan adalah Resiprokal/timbale
2. Guru membagikan bahan ajar, yang berisi deskripsi tangan dan indikator
ditentukan.
6. Evaluasi.
7. Penutup.
D. Kerangka Berfikir
(perencanaan) dan konsep-konsep apa saja yang harus dikuasai oleh siswa agar
mudah diterimanya.
aktif dalam belajar ini merupakan suatu langkah yang tersusun secara sistematis,
13
E. Hipotesa Tindakan
14
BAB III
METODOLOGI PENELITIAN
A. Setting Penelitian.
1. Waktu Penelitian.
2. Tempat Penelitian.
B. Subjek Penelitian
orang terdiri dari 17 peserta didik laki-laki dan 10 peserta didik perempuan.
Gaya Jongkok.
15
C. Sumber Data
Data diperoleh dari siswa-siswi Kelas VI SD Inpres Woloan dan guru yang
untuk mengukur hasil belajar siswa pada saat proses pembelajaran berlangsung,
bentuk tes yang diberikan menggunakan 4 Aspek Tes pada Lompat jauh Gaya
2) Metode Observasi
Tes pengamatan tentang aktivitas peserta didik saat proses kegiatan belajar
kreatif antara guru dengan peserta didik saat Proses Belajar Mengajar.
2. Lembar Observasi.
16
Observasi yang dilakukan melalui pengamatan yaitu cara peserta didik
E. Analisis Data
digunakan untuk memperoleh jawaban tentang aktivitas peserta didik dan guru
Keterangan :
n = Jumlah sampel
Analisis data yang digunakan adalah analisis deskriptif yang terdiri dari:
F. Indikator Kinerja
17
Pembelajaran akan tuntas apabila siswa dari suatu kelas mendapat nilai minimal
BAB V
PENUTUP
A. KESIMPULAN
berikut : yang terbukti adanya peningkatan hasil penelitian pada setiap siklusnya.
terdapat persentasi hampir 75 % peserta didik dapat luluis sesuai KKM, serta
B. SARAN
Mengajar (PBM), serta meniingkatkan Hasil Belajar peserta didik pada pelajaran
1. Kepada Guru
18
b. Guru dalam penggunaan alat peraga konkret dalam pembelajaran
didik.
kebijakan pembelajaran.
19
DAFTAR KEPUSTAKAAN
Abdul Rohim. 2008: Bermain Sepak Bola. Semarang: CV. Aneka Ilmu
Suharsimi Arikunto dkk. 2010. Penelitian Tindakan Kelas. Jakarta: Bumi Aksara.
20