Anda di halaman 1dari 6

PJOK

(UPAYA MENINGKATKAN PEMAHAMAN HOTS PESERTA


DIDIK PADA MATERI LARI GAWANG MENGGUNAKAN
MODEL PBL BERBANTUAN AUDIOVISUAL)

Penyusun:
Ahmad Suryaman, S.Pd
NIM. 2315445

PROGRAM STUDI PPG DALJAB GEL 3


FAKULTAS KEGURUAN DAN ILMU PENDIDIKAN
UNIVERSITAS PENDIDIKAN INDONESIA
2024
HALAMAN PENGESAHAN

STUDI KASUS

PJOK

(UPAYA MENINGKATKAN PEMAHAMAN HOTS PESERTA DIDIK PADA


MATERI LARI GAWANG MENGGUNAKAN MODEL PBL BERBANTUAN
AUDIOVISUAL)

Dipublikasikan di Sekolah Tanggal


7 Maret 2024

Oleh :
Ahmad Suryaman, S.Pd
NIPPPK. 196601202022211001

Mengetahui,
Kepala Sekolah SDN Cijagra 02

Dedeh Sukaesih, S.Pd


NIP. 196503091984102001
KATA PENGANTAR

Dengan mengucapkan Puji Syukur kehadirat Tuhan Yang Maha Kuasa,


yang telah memberikan karunia dan lindungan-Nya disertai keteguhan dan kesabaran
hati, begitu besar rasa syukur yang dirasakan, karena berkat Ridho-Nyalah sehingga
akhirnya laporan Studi Kasus ini dapat diselesaikan. Laporan ini disusun untuk
memenuhi salah satu persyaratan UKin PPG Daljab tahun 2023 .
Dalam penyusunan laporan studi kasus ini tentu tak terlepas dari
pengarahan dan bimbingan dari dosen pengampu. Maka dari itu penulis ucapkan rasa
hormat dan terimakasih kepada Ibu Prof.Dr.Hj.Tite Juliantine, M.Pd. sebagai dosen
pembimbing dan IbuYeyet Hapsyah Kusmiati, S.Pd. sebagai guru pamong.
Dengan segala kerendahan hati, Penyusun menyadari bahwa laporan ini
masih jauh dari kesempurnaan baik dari segi penyajian, penulisan, dan penggunaan
tata bahasa. Oleh karena itu kritik dan saran yang bersifat membangun sangat
diharapkan untuk perbaikkan dimasa yang akan datang. Walaupun demikian penyusun
mengharapkan laporan studi kasus ini dapat bermanfaat bagi kita semua.
A. Deskripsi studi kasus

Keluhan peserta didik terhadap mata pelajaran matematika masih sangat


banyak. Hasil Identifikasi Permasalahan yang pernah saya lakukan pada saat
merancang pembelajaran penidikan jasmani dan kesehatan di SDN Cijagra 02
Kecamatan Paseh Kabuten Bandung mengenai materi gerak dasar lari gawang atletik
kids adalah kebanyakan siswa menganggap bahwa gerak dasar lari gawang atletik
kids merupakan mata pelajaran yang sulit, gerak dasar lari gawang atletik kids juga
dipandang sebagai salah satu mata pelajaran yang menakutkan, tidak menarik, dan
juga membosankan. Pernyataan yang sering kali diungkapkan oleh peserta didik
adalah “gerak dasar lari gawang atletik kids itu susah, rumit, membingungkan,
njelimet dan membuat pusing. Sehingga akhirnya mereka pun jadi malas untuk
belajar gerak dasar lari gawang atletik. Sehingga saya mengadakan penelitian dengan
melakukan pendekatan student centered (pembelajaran berpusat pada peserta didik)
dengan harapan dapat mendorong peserta didik untuk mengerjakan sesuatu sebagai
pengalaman praktik dan membangun makna atas pengalaman yang diperolehnya.
Dengan demikian Pusat pembelajaran diserahkan langsung ke peserta didik dengan
supervisi dari guru. Topik ini sangat penting untuk dikemukakan karena hampr
semua guru menemukan permasalahan yang sama ketika memberikan pelajaran .

B. Analisis situasi
Berdasarkan hasil observasi di kelas VI SDN Cijagra 02,yang tentunya guru juga
melaporkan hasil observasi tersebut kepada kepala sekolah dan rekan sejawat
didapatkan informasi bahwa dalam pembelajaran gerak dasar lari gawang atletik kids
berkenaan dengan materi gerak dasar lari gawang guru hanya menilai kemampuan
kognitif peserta didik dan mengabaikan kemampuan berpikir kreatifnya.
Konsekuensinya peserta didik memiliki kreatifitas ketrampilan yang masih rendah
dan belum terarah untuk berpikir kreatif sehingga ketika peserta didik dihadapakan
pada masalah real di lingkungan masyarakat, peserta didik belum mampu
mengaitkan antara ilmu yang diperolehnya di sekolah dengan masalah di lingkungan
sekitarnya. Pada proses pembelajaran guru masih menggunakan teknik pembelajaran
yang cenderung konvensional. Lembar Kerja Peserta Didik masih belum dapat
mengakomodir kebutuhan belajar peserta didik yang mana hal ini terlihat guru masih
belum mengorientasikan masalah yang terdapat pada LKPD. Format LKPD yang
disajikan kurang menarik, hal ini dapat terlihat jelas ketika dalam diskusi kelompok
hanya satu atau dua orang peserta didik saja yang aktif dan bertangggung jawab
dalam penyelesaian LKPD.
Analisis faktor sebagai penyebab minimnya partisipasi peserta didik dalam
diskusi kelompok yaitu beberapa peserta didik mungkin merasa tidak percaya diri
untuk berbicara di depan kelompok. Rasa tidak percaya diri ini dapat menjadi
hambatanbagi partisipasi mereka dalam diskusi kelompok. Jika beberapa peserta
didik mendominasi diskusi kelompok dan terus-menerus mengambil alih
pembicaraan, yang lainnya mungkin merasa tersisihkan dan pada akhirnya tidak mau
untuk berpartisipasi.
Dominasi ini dapat menciptakan lingkungan yang tidak kondusif dan
mengurangipartisipasi peserta didik secara keseluruhan. siswa merasa sulit untuk
menemukan kesempatan untuk berbicara dan lebih cenderung menjadi pendengar
pasif. Pembelajaran yang terlalu mengedepankan pada pemahaman faktual dan
cenderung fokus terhadap hafalan dapat mengurangi peluang peserta didik untuk
berpikir kreatif. Metode pembelajaran yang kurang menarik dan cenderung monoton
juga dapat menghambat perkembangan kreativitas peserta didik.

C. Alternatif Solusi
Berbagai permasalahn yang ditemukan selama praktik pengalaman lapangan
membuat saya menemukan berbagai alternatif solusi dalam memecahkan masalah
terkait dengan pembelajaran gerak dasar lari gawang atletik kids diantaranya: saya
merancang Lembar Kerja Peserta Didik yang menarik dan melibatkan semua peserta
didik dalam proses penyelesaiannya, seperti menyajikan contoh kasus dalam bentuk
video dan gambar, sehingga dapat mengakomodir semua gaya belajar peserta didik
dan melibatkan mereka secara aktif dan menstimulus mereka menemukan sendiri
masalah-masalah yang terdapat pada LKPD dan memunculkan pertanyaan
berdasarkan masalah, mencari sendiri jawaban atas pertanyaan yang di temukan serta
menyajikan hasil dalam media yang diapkan, seperti infografis yang dapat membuat
mereka lebih bebas membuat ide berdasarkan pengelaman belajar, mencari informasi
yang berkaitan dengan masalah dan mengkomunikasiskannya.
Saya juga menciptaan kondisi pembelajaran yang melibatkan pengalaman
belajar peserta didik, hal perlu diberdayakan demi terbudayakannya kemampuan
berpikir siswa khususnya kemampuan berpikir kreatif, penciptaan kondisi
pembelajaran dapat dilakukan salah satunya melalui penggunaan model
pembelajaran Problem Based Learning (PBL) dengan harapan meningkatkan proses
berpikir kreatif siswa dalam mencari gagasan, konsep dan menemukan jawaban
sendiri dari suatu permasalahan yang ditanyakan serta mampu mengembangkan
pengetahuan yangdimilikinya. Ketika berpikir kreatif meningkat diharapkan pula
dapat meningkatkan hasil belajar yang selama ini menjadi tolak ukur guru. Hal
tersebuat sudah saya buat dalam merancang proses pembelajaran maupun dalam
pelaksanaannya.

Pembelajaran yang aktif seperti diskusi kelompok dengan jumlah anggota 4- 5


orang dalam penyelesaian LKPD, memberikan apresiasi kepada peserta didik atas
usaha dan pencapainya serta melibatkan dan memberikan tanggungjawab kepada
peserta didik yang kurang aktif sehingga meningkatkan rasa percaya diri mereka dan
melakukan refleksi diakhir pembelajaran untuk mengevaluasi dan memperbaiki
pembelajaran yang lebih efektif efesien dan inovatif sesuai kebutuhan peserta didik.

D. Evaluasi
Beragam media pembelajaran yang saya buat seperti pengembangan Lembar
Kerja Peserta Didik dengan meberikan stimulus masalah dalam bentuk video, dan
gambar dapat mengorganisasikan peserta didik dalam kelompok kecil beranggotak 4-
5 orang memberikan dampak yang positif seperti peningkatan partisipasi siswa dalam
menyelesaikan LKPD dan melatih mereka dalam menemukan sendiri ide dan
gagasannya dalam menjawab dan mengkomunikasikan masalah yang mereka
temukan. Hal ini juga melatih mereka untuk berpikir kreatif. Partisipasi peserta didik
terlihat ketika mereka membagi tugas dan tanggung jawab dalam mengerjakan dan
mengkomunikasikan hasil diskusi mreka dalam bentuk presentasi.
Peningkatan berpikir kreatif terlihat ketika mreka mengkomunikasikan dan
menganalisis masalah yang ada pada LKPD dengan ide, konsep dan gagasan sendiri
yang terlihat dalam bagaimana mereka menjawab pertannyan yang mreka munculkan
sendiri. Dalam proses pembelajarn tidak semua peserta didik mengalami peningkatan
namun dengan kemapuan dan keunikanya masing- masing ada yang kurang kreatif
sampai yang sangat kreatif. Saya menyadari masih banyak kekurangan dalam proses
pembelajaran

Anda mungkin juga menyukai