Anda di halaman 1dari 2

Best Practise pembelajaran yang Inovatif di SMK VIP Al HUDA KEBUMEN

A. Pendahuluan

Latar belakang masalah sebelum dilakukan pembelajaran dengan model


Problem Based Learning adalah guru masih menggunakan metode ceramah dan
berfokus pada guru, akibatnya minat belajar siswa menjadi rendah hal ini terlihat dari
siswa kurang aktif dan tidak fokus dalam proses pembelajaran, lebih cenderung
bercanda dengan temannya dari pada mendengarkan penjelasan guru, tidur di dalam
kelas. Guru belum maksimal dalam pemanfaatan Model, Media dan metode
pembelajaran, monoton dan belum bervariasi, sehingga siswa kurang aktif dan
keingintahuan siswa yang rendah dalam mengikuti pembelajaran..

Untuk mengatasi latar belakang masalah tersebut guru berusaha untuk


memperbaiki proses pembelajaran dengan menerapkan model Problem Based
Learning, metode diskusi, media powerpoint serta audio visual sehingga diharapkan
mampu meningkatkan minat belajar siswa.

B. Pembahasan

Setelah dilakukan kegiatan pembelajaran dengan model Problem Based


Learning selama proses pembelajaran siswa aktif dibuktikan dengan tingginya
keingintahuan siswa pada materi peluang usaha/bekerja di bidang layanan kesehatan.
Dalam kegiatan diskusi siswa semangat melakukan kerjasama dengan siswa lain,
mampu melakukan analisis permasalahan yang terdapat dalam LKPD dan
mengumpulkan hasil tepat waktu.
Dalam kegiatan presentasi siswa terlihat percaya diri, menggunakan bahasa
yang baik, mampu menjawab/menanggapi pertanyaan dari kelompok lain. Pada
penilaian pengetahuan didapatkan hasil ada peningkatan pengetahuan siswa pada
sebelum dan setelah dilakukan pembelajaran model PBL.
Tantangan yang dihadapi diantaranya penilaian dalam tugas presentasi
bersifat subjektif, Penilaian tugas membutuhkan waktu yang cukup untuk
mengevaluasi setiap presentasi dengan cermat, tidak semua siswa mencapai tingkat
pemahaman yang sama terhadap materi, tidak semua siswa siap atau percaya diri
berbicara di depan kelas atau melakukan presentasi.
Strategi yang dilakukan dan disesuaikan dengan karakteristik siswa memilih
model pembelajaran PBL dengan media video audiovisual dan power point untuk
membantu meningkatkan minat belajar siswa.
Proses pemilihan metode ini mempelajari berbagai model pembelajaran
inovatif yang ada melalui kajian literatur disesuaikan dengan masalah, karakteristik
materi, dan siswa. Model PBL cocok untuk menyelesaikan masalah karena memiliki
kelebihan yaitu berpusat pada peserta didik, mengembangkan keterampilan
pemecahan masalah, mengembangkan kemampuan sosial dan komunikasi sehingga
mampu bekerja dalam tim, dan mengembangkan berpikir kritis. Model pembelajaran
yang dipilih kemudian disusun dalam sebuah rancangan pembelajaran yang
dilengkapi dengan LKPD
Sumber daya atau materi yang di gunakan yaitu Laptop, LCD proyektor,
power point, video, LKPD, evaluasi, jaringan internet.
Dampak dari aksi dan langkah-langkah yang dilakukan adalah terjadinya
perubahan tingkah laku siswa dalam mengikuti pembelajaran. Siswa yang biasanya
terlihat kurang bersemangat, mengantuk, terlihat malas setelah dilaksanakan aksi ini
menjadi antusias dan aktif dalam mengikuti pembelajaran
Hal tersebut dapat disimpulkan bahwa model, strategi, dan media yang
dipilih efektif untuk diterapkan dalam meningkatkan minat belajar siswa. Selain itu,
Tujuan yang ingin dicapai dalam mengatasi permasalahan siswa dalam pembelajaran
sudah tercapai.

C. Kesimpulan

Rencana tindak lanjut:


a. Menyusun modul ajar sesuai dengan kurikulum merdeka disesuaikan dengan
materi dan sesuai dengan kebutuhan peserta didik
b. Menggunakan model pembelajaran yang inovatif (PBL /PjBL) sesuai urutan
sintak-sintaknya
c. Membuat media pembelajaran yang kreatif dan inovatif

D. Daftar pustaka

Bioedusains (2020).Kajian Model Pembelajaran Problem Based Learning (PBL)


dalam Pembelajaran di Sekolah,Jurnal Pendidikan Biologi dan Sains Volume 3, Nomor
2

Anda mungkin juga menyukai