Anda di halaman 1dari 3

STUDI KASUS

Meningkatkan Motivasi belajar Peserta Didik dengan menggunakan model


pembelajaran Problem Based Learning (PBL) serta media pembelajaran Canva dan
Google Form Pada materi Bioteknologi

DISUSUN OLEH :

NAMA : NILAWATI, SP

NO. UKG : 201699735667

KELAS : THP

KELOMPOK : II (KELAPA SAWIT)

PPG DALAM JABATAN KATEGORI 1 GELOMBANG 2

UNIVERSITAS KHAIRUN

TERNATE

2023
STUDI KASUS

A. Deskripsi Studi Kasus


Motivasi belajar artinya dorongan dari diri siswa untuk mencapai tujuan belajar,
misalnya pemahaman materi atau pengembangan belajar. Dengan adanya motivasi, siswa
akan senantiasa semangat untuk terus belajar tanpa ada paksaan dari pihak manapun. Untuk
dapat meningkatkan motivasi belajar peserta didik yang rendah dalam pembelajaran, seorang
pendidik dituntut untuk kreatif dan inovatif dalam menerapkan model pembelajaran yang
disesuaikan dengan materi maupun karakteristik peserta didik. Model pembelajaran yang
digunakan sangat mempengaruhi motivasi belajar siswa, aktivitas guru, aktivitas siswa, dan
hasil belajar siswa. Pada studi kasus kali ini penulis mengangkat topik Meningkatkan
Motivasi belajar Peserta Didik dengan menggunakan model pembelajaran Problem Based
Learning (PBL) serta media pembelajaran Canva dan Google Form Pada materi
Bioteknologi. Praktik ini perlu dibagikan untuk memotivasi diri saya sendiri dan juga teman-
teman guru lain agar bisa mengajar lebih baik lagi dengan menerapkan model pembelajaran
inovatif dan memanfaatkan teknologi pembelajaran sehingga tujuan pembelajaran yang
sudah kita rancang bisa tercapai.
B. Analisis Situasi
Faktor yang menyebabkan peserta didik mengalami kesulitan dalam pembelajaran
adalah Guru menerapkan model pembelajaran konvensional, pada proses pembelajaran
peserta didik mudah bosan, kemampuan literasi rendah, dan pemanfaatan media berbasis
teknologi dalam pembelajaran belum maksimal. Saya sebagai guru sangat memiliki peran
dan tanggung jawab Dalam hal ini, guru memiliki peran yang sangat penting sebagai
fasilitator yang dapat membuat motivasi belajar peserta didik meningkat dengan membuat
media pembelajaran yang lebih interaktif menggunakan canva dan google form. Selain itu,
dalam proses pembelajaran guru menggunakan model Problem Based Learning (PBL) agar
proses pembelajaran berlangsung inovatif dan menyenangkan. Pihak yang terlibat dalam
perancangan dan evaluasi adalah Peserta didik yang merupakan pusat/sentral dalam proses
kegiatan pembelajaran, Guru merupakan fasilitator bagi peserta didik, Dosen dan Guru
Pamong sebagai pembimbing, Rekan sejawat dan Pihak Sekolah yang menyediakan sarana
dan prasarana untuk menunjang kegiatan pembelajaran.
Tantangan dan hambatan yang dihadapi pada saat merancang dan melakukan
evaluasi pembelajaran terkait masalah adalah Menciptakan suasana belajar yang menarik
dan menyenangkan, sehingga motivasi belajar peserta didik meningkat dan hasil belajar pun
ikut meningkat, Memilih model, metode pembelajaran yang sesuai dengan karakteristik
siswa dan materi pembelajaran dan Menyiapkan alat dan media pembelajaran berbasis
teknologi, membuat media interaktif sebagai penunjang proses pembelajaran agar berjalan
efektif, membuat bahan ajar yang menarik dan mudah dipahami peserta didik. Dari
tantangan di atas maka solusi untuk mengatasi dengan penggunaan model pembelajaran
yang menarik dan menyenangkan, pemilihan metode pembelajaran yang variatif sehingga
siswa termotivasi untuk mengikuti pembelajaran serta pemilihan media pembelajaran yang
tepat yang sesuai dengan karakteristik siswa.
C. Alternatif Solusi
Langkah nyata yang dilakukan dalam menghadapi tantangan yaitu Memilih model
pembelajaran inovatif yang efektif meningkatkan motivasi belajar peserta didik, Model
pembelajaran inovatif yang dipilih dalam menyelesaikan masalah tersebut adalah model PBL
(Problem Based Learning), yang diintegrasikan dengan media interaktif berupa LKPD
berbasis PBL, penyajian materi dan masalah dalam bentuk power point dan video
pembelajaran yang dapat membantu peserta didik dalam memahami materi ajar. Merancang
Modul ajar dengan menerapkan model Problem Based Learning (PBL) yang sintaknya terdiri
dari 5 sintaks, yaitu: 1) orientasi peserta didik pada masalah 2) Mengorganisasikan peserta
didik 3) Membimbing Penyelidikan Individu Dan Kelompok 4) Mengembangkan Dan
Menyajikan Hasil Karya 5) Menganalisa & Mengevaluasi proses pemecahan. Langkah
selanjutnya adalah Menyusun bahan ajar mengenai Penerapan Bioteknologi Di Bidang
Pertanian dan Peternakan. Bahan ajar ini harus disusun sebagai bahan bacaan peserta didik
mengenai materi yang akan dipelajari, membuat media pembelajaran sesuai sintak
pembelajaran yang terdapat dalam Modul ajar. Media pembelajaran harus dibuat semenarik
mungkin karena media merupakan pusat perhatian peserta didik dalam kegiatan
pembelajaran, membuat LKPD berbasis PBL yang sesuai dengan materi dan sintak
pembelajaran dan modul ajar serta Membuat instrumen penilaian yang telah dibuat dan
beracuan pada Modul ajar, berupa penilaian pengetahuan, penilaian sikap dan penilaian
keterampilan. Intrument ini sangat penting penggunaanya karena untuk mengukur hasil
capaian belajar peserta didik. Dengan demikian dapat diketahui kegiatan pembelajaran
berhasil atau tidak.
Adapun Sumber daya/materi yang dibutuhkan adalah Siswa kelas X APHP SMK
Negeri 7 Muna Tahun Pelajaran 2023/2024, Guru yang memiliki pemahaman dan motivasi
tinggi untuk menerapkan pembelajan inovatif, Bahan ajar, LKPD, media pembelajaran yang
menarik, Rekan sejawat (Narasumber, Observer, membantu pengambilan gambar), Sarana
prasarana seperti HP, Proyektor, Tripod, Speaker dan ruang kelas.
D. Evaluasi
Dampak dari aksi dan langkah-langkah yang dilakukan menghasilkan hal yang
efektif. Hal ini dapat dilihat dari Peserta didik dituntut untuk berpikir kritis dalam proses
pembelajaran karena mereka harus menemukan materi sendiri, dan guru hanya sebagai
fasilitator. Peserta didik lebih mudah memahami materi pelajaran karena peserta didik
terstimulus dari media pembelajaran yang mengaitkan dengan lingkungan dan kehidupan
mereka sehari-hari. Sebagian besar peserta didik mampu mencapai tujuan pembelajaran
dengan bantuan LKPD. Peserta didik nampak antusias ketika pendidik menyampaikan materi
menggunakan LCD. Peserta didik fokus pada PPT dan video yang ditayangkan pendidik.
Berdasarkan hasil penilaian evaluasi, hampir 90% peserta didik mendapatkan nilai diatas 85
dari KKM 75. Pembelajaran yang bisa diambil dari keseluruhan proses adalah Sebagai
seorang guru kita harus mengembangkan kemampuan diri. Guru harus kreatif, inovatif,
menguasai teknologi dan untuk mencapai tujuan pembelajaran guru harus mempersiapkan
perangkat pembelajaran yang sesuai misalnya modul ajar, media pembelajaran dan instrumen
penilaian yang efektif.

Anda mungkin juga menyukai