Anda di halaman 1dari 8

Menyusun Cerita Praktik Baik (Best Practice) Menggunakan Metode Star

(Situasi, Tantangan, Aksi, Refleksi Hasil Dan Dampak)


Terkait Pengalaman Mengatasi Permasalahan Siswa Dalam Pembelajaran

Disusun Untuk Memenuhi Persyaratan Ketercapaian Tugas PPG Dalam


Jabatan
Gelombang III Tahun 2023

Nama : LIZA MARDALENA, S.Pd


No UKG : 201502945170
Instansi : SMAN 5 MUKOMUKO

Guru Pamong : Dra. Nefadianti


Dosen : Effie Efrida M. S.Pd, M.Pd

Program Pendidikan Profesi Guru Dalam Jabatan Gelombang III


Universitas Bengkulu
Situasi
Menyadari akan pentingnya peranan pendidikan matematika di segala aspek
kehidupan tentu orang-orang yang terkait dengan dunia pendidikan, akan selalu berusaha
semaksimal mungkin untuk meningkatkan mutu dan kualitas. Pendidikan khususnya
pendidikan matematika. Secara umum tujuan diberikannya matematika diskolah adalah
untuk membantu peserta didik dalam mempersiapkan diri agar sanggup menghadapi
perubahan keadaan di dalam kehidupan dan di dunia yang selalu berkembang, melalui
latihan bertindak atas dasar pemikiran secara logis, rasional, dan kritis. Serta
mempersiapakan peserta didik agar dapat menggunakan matematika dan pola pikir
matematika dalam kehidupan sehari-hari dan dalam mempelajari berbagai ilmu
pengetahuan.
Berdasarkan pengamatan saya sebagai guru matematika di SMA Negeri 5 Mukomuko
diketahui bahwa hasil belajar peserta didik masih rendah, hal ini disebabkan antara lain:
1) Rendahnya motivasi belajar peserta didik karena pembelajaran masih berpusat pada
guru serta kurang inovatif. 2) Guru jarang bahkan tidak pernah memberikan materi
HOTS.3) Pembelajaran yang monoton karena guru jarang membuat atau menyiapkan
media pembelajaran berbasis teknologi. 4) Pembelajaran yang belum kontekstual. 5)
Guru belum menggunakan model pembelajaran yang sesuai karakteristik peserta didik.
Kemampuan awal peserta didik sebelum menerapakan model problem-based learning
(PBL) memberoleh nilai rata-rata 73,2 Nilai tertinggi 90 dan nilai terendah 50
ketercapaian pembelajaran baru mencapai 93% perlu adanya motivasi dan media yang
inovatif dari guru agar hsil belajar peserta didik meningkat.
Berdasarkan data tersebut penulis menyusun best-practice dengan judul
“MENINGKATKAN HASIL BELAJAR PESERTA DIDIK KELAS X MELALUI
MODEL PROBLEM BASED LEARNING DENGAN PENDEKATAN STAR PADA
MATERI PERSAMAAN TRIGONOMETRI DI SMA NEGERI 5 MUKOMUKO”
1. Tantangan
A. Langkah-langkah apa yang dilakukan untuk menghadapi tantangan
tersebut
Setelah dilakukan Identifikasi masalah dan analasis hasil wawancara
kepada teman sejawat, kepala sekolah dan pakar serta Kajian Literatur.
Maka tantangan yang terjadi antara lain :
 Model pembelajaran yang digunakan belum kreatif dan inovatif
 Guru belum menggunakan metode yang menumbuhkan motivasi belajar
siswa melalui proses pembelajaran yang menyenangkan sesuai dengan
karakter peserta didik
 Guru belum optimal dalam menerapkan pendekatan dan Penggunaan
media pembelajaran yang menarik bagi peserta didik yang terintegrasi
dengan IT (pengunaan media PPT serta
LKPD)

Berdasarkan penyebab dari permasalahan di atas, TANTANGAN yang dihadapi


guru yaitu :


Pemilihan Model pembelajaran yang tepat sesuai dengan karakteristik
materi pembelajaran dan karakteristik siswa
 Penggunaan metode dalam pembelajaran guna menumbuhkan motivasi
belajar dan Keaktifan peserta didik melalui proses pembelajaran yang
menyenangkan
 Penerapan pendekatan dan Penggunaan media pembelajaran yang
menarik yang terintegrasi dengan IT (penggunaan PPT dan LKPD)
B. Siapa saja yang terlibat?
Berdasarkan ketiga tantangan tersebut bisa disimpulkan bahwa
tantangan yang dihadapi melibatkan :
 Kepala sekolah sebagai Supervisor/Penilai, pendukung pelaksanaan
praktek pembelajaran dan pemberi izin penggunaan fasilitas, sarana dan
prasarana yang digunakan.
 Guru/ teman sejawat sebagai Observer, validasi dan kameramen.
 Peserta didik sebagai subjek sasaran pada praktek pembelajaran yang
dilaksanakan

Dari sisi kompetensi yang harus dimiliki guru yaitu kompetensi pedagogik
dan profesional sedangkan dari sisi siswa adalah motivasi belajar,
kemampuan pemecahan masalah dan hasil belajar.

2. Aksi
A. Langkah-langkah apa yang dilakukan untuk menghadapi tantangan
tersebut
Berdasarkan tantangan yang dihadapi guru , langkah -langkah yang
dilakukan yaitu :
1. Persiapan
Persiapan pelaksanaan praktek pembelajaran dimulai dari :
 Mengembangkan 1 set perangkat pembelajaran yang terdiri dari RPP,
Instrumen penilaian, Bahan ajar, PPT, dan LKPD dibawah bimbingan
dosen pembimbing dan guru pamong.
 Melakukan kajian literatur dan wawancara kepada kepala sekolah,
teman sejawat dan pakar untuk mendapatkan alternatif solusi.
 Mempersiapkan alat, bahan dan media serta . sarana dan prasarana
yang akan digunakan dalam pelaksanaan pembelajaran.
2. Pelakasanaan proses pembelajaran
Pelaksanaan proses pembelajaran sesuai dengan waktu yang telah
ditentukan serta sesuai dengan metode dan langkah-langkah
pembelajaran yang ada di perangakat pembelajaran yang meliputi
Kegiatan Pendahuluan, Kegiatan inti dan Kegiatan Penutup.
a. Kegiatan pendahuluan
 Mengucap salam
 mengecek kehadiran peserta didik,
 mengecek kondisi ruang kelas dan menyampaikan aturan
pembelajaran
 mengajak peserta didik untuk berdo’a
 memberikan apersepsi, tujuan pembelajaran dan motivasi kepada
peserta didik
b. Kegiatan Inti
 Fase 1 : Mengorientasikan peserta didik terhadap masalah tentang
materi persamaan trigonometri
 Fase 2 : Mengorganisasikan peserta didik untuk belajar dengan
membentuk kelompok kerja efektif beranggotakan 4-5 anak yang
heterogen, menampilkan media PPT, membagikankan media
pembelajaran(LKPD), bahan ajar, dan sumber belajar yang relevan
sesuai dengan materi pembelajaran persamaan trigonometri.
 Fase 3 : Membimbing peserta didik melakukan penyelidikan
individu maupun kelompok guna memperoleh jawaban atau solusi
atas permasalahan-permasalahan dari persamaan trigonometri
yang ada di LKPD
 Fase 4 : Mengarahkan peserta didik untuk Mengembangkan dan
menyajikan hasil karya di depan kelas dengan mempresentasi
hasil diskusi antar kelompok, saling menanggapi dan
mengomentari hasil pekerjaan kelompok yang tampil sehingga
menjadi suatu kesimpulan.
 Fase 5 : Mengarahkan kelompok peserta didik untuk menganalisis,
memaknai/ menyimpulkan hasil penyelidikan dan mengevaluasi
proses pemecahan masalah dari materi persamaan trigonometri
Guru melakukan tanya jawab dengan peserta didik tentang
pemahamannya terhadap materi pembelajaran persamaan
trigonometri yang telah dilaksanakan, memberikan tambahan
informasi, memberikan apresiasi dengan pujian dan tepuk tangan
kepada peserta didik.

c. Kegiatan penutup
 Membimbing Peserta didik dengan membuat kesimpulan dan
melakukan refleksi.
 Menginformasikan materi pembelajaran untuk pertemuan
selanjutnya
 Menutup pembelajaran dengan mengajak peserta didik untuk
bersyukur berdo’a dan memberi salam
3. Melaksanakan Evaluasi dengan melakukan penilaian 3 aspek guna
mengetahui ketercapaian dari tujuan pembelajaran meliputi penilaian
pengetahuan dilakukan di akhir penilaian sikap dan penilaian
ketrampilan dilakukan dengan observasi guru selama proses
pembelajaran berlangsung.
B. Strategi apa yang digunakan
Berdasarkan kajian literatur, dan analisis hasil wawancara strategi yang
dilakukan yaitu :
1. Menggunaan metode dalam pembelajaran guna menumbuhkan motivasi
belajar dan Keaktifan peserta didik melalui proses pembelajaran yang
menyenangkan. disini guru memilih metode Kooperatif
2. Menggunakan pendekatan dan media pembelajaran interaktif yang
berbasis IT yang dapat menarik peserta didik untuk lebih memahami
materi. Disini guru menggunakan pendekatan TPACK menyiapkan media
PPT dan LKPD,
3. Menggunakan model pembelajaran yang menarik dan berpusat kepada
peserta didik. Yaitu Problem Based learning
4. Guru diharapkan lebih aktif dalam memperhatikan dan menilai proses
pembelajaran setiap peserta didik karena pemahaman dan keaktifan
peserta didik tidak sama dalam setiap pembelajaran.
5. Dalam hal memotivasi peserta didik, guru selalu mengaitkan
pembelajaran yang dilaksanakan dengan masalah kontekstual dalam
kehidupan sehari-hari sehingga pembelajaran itu lebih menarik dan lebih
mudah dimengerti oleh peserta didik.

C. Bagaimana prosesnya dan siapa saja yang terlibat


Proses Pemilihan Model, pendekatan, metode dan Media Pembelajaran
dimulai dari menyiapkan alat dan bahan, merancang perangkat
pembelajaran sesuai dengan tujuan yang ingin dicapai.
1. Guru mempelajari apa saja model-model, pendekatan, metode dan media
dalam pembelajaran yang sesuai dengan karakteristik materi persamaan
trigonometri dan peserta didik
2. Proses pengembangan RPP yang berpusat pada siswa, guru menentukan
kegiatan-kegiatan apa saja yang akan dilakukan dalam pembelajaran
yang kegiatan-kegiatan itu berpusat pada siswa dan membuat siswa
menjadi lebih aktif dan percaya diri dalam proses pembelajaran
persamaan trigonometri ini.

Dalam proses pelaksanaan pembelajaran melibatkan :


 Dosen dan guru pamong
 Kepala sekolah sebagai Supervisor/Penilai, pendukung pelaksanaan
praktek pembelajaran dan pemberi izin penggunaan fasilitas, srana dan
prasarana yang digunakan.
 Guru/ teman sejawat sebagai Observer, validasi dan kameramen.
 Peserta didik sebagai subjek sasaran pada praktek pembelajaran yang
dilaksanakan

D. Apa saja sumber daya atau materi yang diperlukan untuk melaksanakan
strategi ini
Sumber Daya yang dibutuhkan adalah kompetensi guru dalam
memahami model-model, pendekatan, metode dan media dalam
pembelajaran yang sesuai dengan karakteristik materi dan peserta didik.
Alat, bahan, sarana dan prasarana yang dibutuhkan dalam proses
pembelajaran berupa Laptop, smartphone, InFocus, Listrik dan jaringan
Internet agar proses pembelajaran berjalan dengan baik.

3. Refleksi Hasil dan Dampak


A. Bagaimana dampak dari aksi dari langkah-langkah yang dilakukan
Dampak dari aksi dan langkah-langkah yang telah dilakukan yaitu hasil
yang diperoleh sangat baik berdasarkan hasil observasi selama proses
pembelajaran persamaan trigonometri ini yaitu :
 Peserta didik terlihat antusias dan memperhatikan setiap tayangan PPT.
 Peserta didik menjadi lebih aktif dan percaya diri menanggapi dan
merespon pertanyaan dari guru.
 Peserta didik terlihat aktif dalam proses diskusi dan saling berbagi tugas
dalam menyelesaian persoalan dan masalah persamaan trigonometri
yang ada di LKPD
 Peseta didik terlihat bersemangat menunjukkan diri untuk mewakili
kelompoknya mempresentasikan hasil diskusi.
 Peserta didik dari kelompok lain juga terlihat aktif dan percaya diri
menanggapi, bertanya dan memberi sanggahan kepada kelompok yang
presentasi.
Berdasarkan dampak di atas dapat dikatakan bahwa motivasi peserta didik
dalam pembelajaran persamaan trigonometri ini lebih meningkat,
kemampuan pemecahan masalah dan hasil belajar peserta didik lebih
meningkat terlihat dari perubahan perilaku dari peserta didik yang
sebelumnya kurang aktif menjadi lebih aktif, peserta didik mampu
menyelesaikan semua masalah dari materi persamaan trigonometri yang
diberikan di LKPD.

B. Apakah hasilnya efektif atau tidak efektif


Setelah pelaksanaan pembelajaran persamaan trigonometri dapat
disimpulkan bahwa tujuan pembelajaran yang diharapkan tercapai dengan
sangat baik.
 Pemilihan model pembelajaran inovatif yaitu PBL (Problem Based
Learning) yang menjadikan aktifitas pembelajaran yang berpusat pada
peserta didik sangat membantu dalam meningkatkan partisipasi aktif
peserta didik dalam pembelajaran sehingga selain meningkatkan
keaktifan dan motivasi peserta didik dalam proses pembelajaran juga
mampu meningkatkan hasil belajar peserta didik dalam materi
persamaan trigonometri ini.
 Penerapan metode kooperatif dalam pembelajaran persamaan
trigonometri menjadikan kepercayaan diri peserta didik meningkat,
saling menghargai pendapat, saling memberi informasi dan
membiasakan peserta didik bersosialisasi.
 Pengaplikasian media PPT berbantuan LKPD dan pendekatan TPACK
yang menarik bagi peserta didik sangat membantu meningkatkan
motivasi, kemampuan pemecahan masalah persamaan trigonometri dan
hasil belajar peserta didik pada materi persamaan sinus, cosinus dan
tangen.

C. Mengapa dikatakan hasilnya efektif


Berdasarkan lembar observasi dan angket motivasi belajar didapatkan
hasil seperti yang terlihat dari tabel berikut :

Tabel 1 : Rekam motivasi belajar peserta didik


No Kategori Frekuensi (%)
1 Tinggi 24 86 %
2 Cukup 4 14 %
Jumlah 28 100 %

Dari tabel di atas dapat disimpulkan bahwa motivasi belajar peserta didik
yaitu 86 % memiliki motivasi dengan kategori tinggi dan 14 % memiliki
motivasi dengan kategori cukup.
Motivasi belajar siswa yang tinggi, berpengaruh positif terhadap hasil
belajar seperti yang terlihat dari tabel berikut
Tabel 2 : Tingakat ketuntasan penilaian pengetahuan
No Kategori Frekuensi (%)
1 Tuntas 26 93 %
2 Tidak Tuntas 2 7%
Jumlah 28 100 %

Dari tabel di atas dapat disimpulkan bahwa hasil penilaian pengetahuan


peserta didik pada materi persamaan sinus, cosinus dan tangen yaitu 93 %
peserta didik memiliki nilai di atas KKM (Kriteria ketuntasan minimum) dan
hanya 7 % yang memiliki nilai di bawah KKM (Kriteria ketuntasan minimum)

D. Bagaimana respon orang lain terkait dengan strategi yang dilakukan


Berdasarkan hasil refleksi di akhir pembelajaran respon peserta didik
terhadap proses pembelajaran persamaan trigonometri positif dan sangat
baik. Telihat dari lembar refleksi yang diberikan kepada peserta
menunjukkan hampir 100% peserta didik menyukai proses pembelajaran
persamaan trigonometri tersebut. Begitu juga dengan hasil wawancara
dengan kepala sekolah, guru/ teman sejawat, menunjukkan hasil yang
positif dan sangat baik terlihat antusias melihat metode, model, pendekatan
dan media pembelajaran PPT dan LKPD yang digunakan dan kepala sekolah
pun mengharapkan proses pembelajaran ini tetap berlanjut.

E. Apa yang menjadi faktor keberhasilan atau ketidak berhasilan dari


strategi yang dilakukan?
Faktor keberhasilan dari strategi yang dilakukan adalah :
 Dalam proses pembelajaran siswa menjadi lebih aktif dalam
pembelajaran dan tertantang untuk menyelesaikan masalah yang
diberikan terlihat dari keberhasilan peserta didik dalam menyelesaikan
masalah-masalah yang dalam LKPD serta hasil belajar yang meningkat
dilihat dari ketuntasan yang mencapai 93%
 Peserta didik merasa senang dengan adanya perbedaan dengan cara
belajar yang lama yang selama ini berfokus pada guru dan sekarang
berfokus pada peserta didik
Faktor ketidak berhasilan dari strategi yang dilakukan adalah :
 Dari Metode yang dilakukan ada beberapa siswa yang kesulitan
menggunakan media pembelajaran PPT
 Pedaman listrik ketika proses pelaksanaan pembelajaran yang
menyebabkan jaringan internet yang tidak stabil sehingga proses
menampilkan media pembelajaran kurang optimal.

F. Apa pembelajaran dari keseluruhan proses tersebut


Pembelajaran yang didapat dari keseluruhan proses pembelajaran yang
telah dilakukan adalah :
 Dengan menggunakan media PPT dan LKPD dalam pembelajaran Proses
pembelajaran persamaan trigonometri menjadi lebih menarik dan
berjalan sesuai dengan ketepatan waktu
 Dengan menerapkan PBL , guru lebih siap dalam proses pembelajaran.
Dan peserta didik juga terbiasa dengan masalah-masalah kontekstual
yang diberikan.
 Guru lebih kreatif dan inovatif memilih metode dan pendekatan
pembelajaran agar pembelajaran menjadi menyenangkan bagi peserta
didik sehingga dapat mengaktifkan peserta didik dalam pembelajaran
yang nantinya berdampak pada peningkatan motivasi dan hasil
belajarnya.
 Guru lebih memahami cara membuat soal kontekstual yang benar dan
peserta didik juga terbiasa dan terlatih menjawab soal soal tersebut.
 Siswa merasa senang dan nyaman dengan proses pembelajaran
persamaan trigonometri. Sehingga motivasi, keaktifan dan hasil belajar
peserta didik meningkat.

DAFTAR PUSTAKA
Jayadiningrat, M. G., & Ati, E. K. (2018). Peningkatan Keterampilan Memecahkan
Masalah Melalui Model Pembelajaran Problem Based Learning (PBL) Pada Mata
Pelajaran Kimia. Jurnal Pendidikan Kimia Indonesia, 2(1), 1-7
Susanto, E., & Retnawati, H. (2016). Perangkat Pembelajaran Matematika Bercirikan
PBL untuk Mengembangkan HOTS SISWA SMA. Jurnal Riset Pendidikan Matematika,
3(2), 189–197. https://doi.org/10.21831/jrpm.v3i2.10631
Makhrus, M., Harjono, A., Syukur, A., Bahri, S., & Muntari, M. (2018). ANALISIS
RENCANA PELAKSANAAN PEMBELAJARAN (RPP) TERHADAP KESIAPAN GURU
SEBAGAI “ROLE MODEL” KETERAMPILAN ABAD 21 PADA PEMBELAJARAN IPA
SMP. Jurnal Penelitian Pendidikan IPA, 5(1). https://doi.org/10.29303/jppipa.v5i1.171
Muah, T. (2016). Penggunaan Model Pembelajaran Problem Based Instruction (PBI)
untuk Meningkatkan Keaktifan dan Hasil Belajar Matematika Siswa Kelas 9B Semester
Gasal Tahun Pelajaran 2014/2015 SMP Negeri 2 Tuntang - Semarang. Scholaria: Jurnal
Pendidikan Dan Kebudayaan, 6(1), 41–53.
https://doi.org/10.24246/j.scholaria.2016.v6.i1.p41-53

Anda mungkin juga menyukai