Pemilihan Model pembelajaran yang tepat sesuai dengan karakteristik
materi pembelajaran dan karakteristik siswa
Penggunaan metode dalam pembelajaran guna menumbuhkan motivasi
belajar dan Keaktifan peserta didik melalui proses pembelajaran yang
menyenangkan
Penerapan pendekatan dan Penggunaan media pembelajaran yang
menarik yang terintegrasi dengan IT (penggunaan PPT dan LKPD)
B. Siapa saja yang terlibat?
Berdasarkan ketiga tantangan tersebut bisa disimpulkan bahwa
tantangan yang dihadapi melibatkan :
Kepala sekolah sebagai Supervisor/Penilai, pendukung pelaksanaan
praktek pembelajaran dan pemberi izin penggunaan fasilitas, sarana dan
prasarana yang digunakan.
Guru/ teman sejawat sebagai Observer, validasi dan kameramen.
Peserta didik sebagai subjek sasaran pada praktek pembelajaran yang
dilaksanakan
Dari sisi kompetensi yang harus dimiliki guru yaitu kompetensi pedagogik
dan profesional sedangkan dari sisi siswa adalah motivasi belajar,
kemampuan pemecahan masalah dan hasil belajar.
2. Aksi
A. Langkah-langkah apa yang dilakukan untuk menghadapi tantangan
tersebut
Berdasarkan tantangan yang dihadapi guru , langkah -langkah yang
dilakukan yaitu :
1. Persiapan
Persiapan pelaksanaan praktek pembelajaran dimulai dari :
Mengembangkan 1 set perangkat pembelajaran yang terdiri dari RPP,
Instrumen penilaian, Bahan ajar, PPT, dan LKPD dibawah bimbingan
dosen pembimbing dan guru pamong.
Melakukan kajian literatur dan wawancara kepada kepala sekolah,
teman sejawat dan pakar untuk mendapatkan alternatif solusi.
Mempersiapkan alat, bahan dan media serta . sarana dan prasarana
yang akan digunakan dalam pelaksanaan pembelajaran.
2. Pelakasanaan proses pembelajaran
Pelaksanaan proses pembelajaran sesuai dengan waktu yang telah
ditentukan serta sesuai dengan metode dan langkah-langkah
pembelajaran yang ada di perangakat pembelajaran yang meliputi
Kegiatan Pendahuluan, Kegiatan inti dan Kegiatan Penutup.
a. Kegiatan pendahuluan
Mengucap salam
mengecek kehadiran peserta didik,
mengecek kondisi ruang kelas dan menyampaikan aturan
pembelajaran
mengajak peserta didik untuk berdo’a
memberikan apersepsi, tujuan pembelajaran dan motivasi kepada
peserta didik
b. Kegiatan Inti
Fase 1 : Mengorientasikan peserta didik terhadap masalah tentang
materi persamaan trigonometri
Fase 2 : Mengorganisasikan peserta didik untuk belajar dengan
membentuk kelompok kerja efektif beranggotakan 4-5 anak yang
heterogen, menampilkan media PPT, membagikankan media
pembelajaran(LKPD), bahan ajar, dan sumber belajar yang relevan
sesuai dengan materi pembelajaran persamaan trigonometri.
Fase 3 : Membimbing peserta didik melakukan penyelidikan
individu maupun kelompok guna memperoleh jawaban atau solusi
atas permasalahan-permasalahan dari persamaan trigonometri
yang ada di LKPD
Fase 4 : Mengarahkan peserta didik untuk Mengembangkan dan
menyajikan hasil karya di depan kelas dengan mempresentasi
hasil diskusi antar kelompok, saling menanggapi dan
mengomentari hasil pekerjaan kelompok yang tampil sehingga
menjadi suatu kesimpulan.
Fase 5 : Mengarahkan kelompok peserta didik untuk menganalisis,
memaknai/ menyimpulkan hasil penyelidikan dan mengevaluasi
proses pemecahan masalah dari materi persamaan trigonometri
Guru melakukan tanya jawab dengan peserta didik tentang
pemahamannya terhadap materi pembelajaran persamaan
trigonometri yang telah dilaksanakan, memberikan tambahan
informasi, memberikan apresiasi dengan pujian dan tepuk tangan
kepada peserta didik.
c. Kegiatan penutup
Membimbing Peserta didik dengan membuat kesimpulan dan
melakukan refleksi.
Menginformasikan materi pembelajaran untuk pertemuan
selanjutnya
Menutup pembelajaran dengan mengajak peserta didik untuk
bersyukur berdo’a dan memberi salam
3. Melaksanakan Evaluasi dengan melakukan penilaian 3 aspek guna
mengetahui ketercapaian dari tujuan pembelajaran meliputi penilaian
pengetahuan dilakukan di akhir penilaian sikap dan penilaian
ketrampilan dilakukan dengan observasi guru selama proses
pembelajaran berlangsung.
B. Strategi apa yang digunakan
Berdasarkan kajian literatur, dan analisis hasil wawancara strategi yang
dilakukan yaitu :
1. Menggunaan metode dalam pembelajaran guna menumbuhkan motivasi
belajar dan Keaktifan peserta didik melalui proses pembelajaran yang
menyenangkan. disini guru memilih metode Kooperatif
2. Menggunakan pendekatan dan media pembelajaran interaktif yang
berbasis IT yang dapat menarik peserta didik untuk lebih memahami
materi. Disini guru menggunakan pendekatan TPACK menyiapkan media
PPT dan LKPD,
3. Menggunakan model pembelajaran yang menarik dan berpusat kepada
peserta didik. Yaitu Problem Based learning
4. Guru diharapkan lebih aktif dalam memperhatikan dan menilai proses
pembelajaran setiap peserta didik karena pemahaman dan keaktifan
peserta didik tidak sama dalam setiap pembelajaran.
5. Dalam hal memotivasi peserta didik, guru selalu mengaitkan
pembelajaran yang dilaksanakan dengan masalah kontekstual dalam
kehidupan sehari-hari sehingga pembelajaran itu lebih menarik dan lebih
mudah dimengerti oleh peserta didik.
D. Apa saja sumber daya atau materi yang diperlukan untuk melaksanakan
strategi ini
Sumber Daya yang dibutuhkan adalah kompetensi guru dalam
memahami model-model, pendekatan, metode dan media dalam
pembelajaran yang sesuai dengan karakteristik materi dan peserta didik.
Alat, bahan, sarana dan prasarana yang dibutuhkan dalam proses
pembelajaran berupa Laptop, smartphone, InFocus, Listrik dan jaringan
Internet agar proses pembelajaran berjalan dengan baik.
Dari tabel di atas dapat disimpulkan bahwa motivasi belajar peserta didik
yaitu 86 % memiliki motivasi dengan kategori tinggi dan 14 % memiliki
motivasi dengan kategori cukup.
Motivasi belajar siswa yang tinggi, berpengaruh positif terhadap hasil
belajar seperti yang terlihat dari tabel berikut
Tabel 2 : Tingakat ketuntasan penilaian pengetahuan
No Kategori Frekuensi (%)
1 Tuntas 26 93 %
2 Tidak Tuntas 2 7%
Jumlah 28 100 %
DAFTAR PUSTAKA
Jayadiningrat, M. G., & Ati, E. K. (2018). Peningkatan Keterampilan Memecahkan
Masalah Melalui Model Pembelajaran Problem Based Learning (PBL) Pada Mata
Pelajaran Kimia. Jurnal Pendidikan Kimia Indonesia, 2(1), 1-7
Susanto, E., & Retnawati, H. (2016). Perangkat Pembelajaran Matematika Bercirikan
PBL untuk Mengembangkan HOTS SISWA SMA. Jurnal Riset Pendidikan Matematika,
3(2), 189–197. https://doi.org/10.21831/jrpm.v3i2.10631
Makhrus, M., Harjono, A., Syukur, A., Bahri, S., & Muntari, M. (2018). ANALISIS
RENCANA PELAKSANAAN PEMBELAJARAN (RPP) TERHADAP KESIAPAN GURU
SEBAGAI “ROLE MODEL” KETERAMPILAN ABAD 21 PADA PEMBELAJARAN IPA
SMP. Jurnal Penelitian Pendidikan IPA, 5(1). https://doi.org/10.29303/jppipa.v5i1.171
Muah, T. (2016). Penggunaan Model Pembelajaran Problem Based Instruction (PBI)
untuk Meningkatkan Keaktifan dan Hasil Belajar Matematika Siswa Kelas 9B Semester
Gasal Tahun Pelajaran 2014/2015 SMP Negeri 2 Tuntang - Semarang. Scholaria: Jurnal
Pendidikan Dan Kebudayaan, 6(1), 41–53.
https://doi.org/10.24246/j.scholaria.2016.v6.i1.p41-53