Anda di halaman 1dari 4

LK-3.

Best Practice
Upaya Meminimalisir Kecemasan Siswa dalam Belajar Matematika Melalui Penerapan
Model PBL

STAR mencakup hal-hal di bawah ini.


Lokasi : SMK Negeri 8 Sarolanun
Lingkup Pendidikan : UNIVERSITAS SYIAH KUALA
Tujuan yang ingin di capai : Diakhir fase E, peserta didik dapat mengambarkan grafik
fungsi eksponensial dari masalah kontekstual yang diberikan
dengan tepat.
Penulis : Irawan
Tanggal : 19 Oktober 2023

Pendahuluan
Situasi
Matematika salah satu mata pelajaran yang diajarkan disatuan pendidikan. Berbagai
kompetensi diajarkan diajarkan dimata pelajaran ini. Selain itu banyak aspek
psikologi yang mempengaruhi capaian siswa,diantaranya kecemasan.Kecemasan
tidak selalu bersifat negatif bisa juga bersifat positif untuk membangunkan diri
sehingga menjadi lebih baik lagi.
Kondisi yang menjadi latar belakang masalah :
 Kecemasan siswa dalam dalam belajar matematika
 Belum bisa membuat suasana kelas menjadi kondusif
 Kegiatan belajar mengajar belum menerapkan pembelajaran yang inovatif.
Praktik ini penting untuk dibagikan,karena :
 Dapat menjadikan motivasi dan solusi untuk saya pribadi, agar
meminimalisir kecemasan siswa saat belajar matematika
 Peran dan tanggung jawab saya dalam praktik ini:
Sebagai guru yang memiliki tanggung jawab untuk dapat melakukan
Kegiatan pembelajaran secara efektif dan variatif dengan menggunakan media serta
model pembelajaran yang tepat dan inovatif, sehingga tujuan pembelajaran dan
hasil belajar peserta didik menjadi meningkat,sehingga tujuan dari pembelajaran itu
sendiri dapat tercapai sesuai dengan yang di harapkan.
Tantangan
Yang Menjadi tantangan untuk mencapai tujuan tersebut adalah :
 Guru kurang terampil menggunakan teknologi, seperti penggunaan TPACK
dalam pembelajaran yang inovatif. Seorang pendidik, yang memiliki
kemampuan TPACK dapat mengintegrasikan teknologi dalam proses
pembelajaran sesuai dengan materi pembelajaran dan strategi pembelajaran
yang
tepat, sesuai dengan karakteristik peserta didik.
 Guru kurang menguasai sintaks model pembelajaran yang digunakan seperti
model PBL. Banyak manfaat yang dapat dipetik jika seorang pendidik telah
menguasai model pembelajaran
 Guru kurang menguasai metode pembelajaran. Dengan menguasai metode
pembelajaran, seorang pendidik akan lebih mudah dalam memahamiapa
yang akan disampaikan, sehingga apa yang telah direncanakan dapat diraih
dengan sebaik- baiknya dan semudah mungkin oleh peserta didik.
Adapun yang terlibat dalam terlaksananya aksi PPL , antara lain :
 Guru yang menjadi fasilitator.
 Peserta didik sebagai subjek pembelajaran.
 Dosen dan guru pamong sebagai pembimbing dalam pelaksanaan
pembelajaran.
 Kepala Sekoalah, wakil kepala sekolah, dan rekan sejawat yang telah
membantu dalam kelancaran proses pembelajaran.
 Teman-teman,peserta didik kamerawan, dan isteri tercinta yang telah
membantu memotivasi pemyemagat dalam hal proses pembelajaran ppl.
Aksi
Langkah-langkah apa yang dilakukan untuk menghadapi tantangan tersebut, strategi apa yang
digunakan, bagaimana prosesnya, apa saja sumber daya/materi yang diperlukan untuk
melaksanakan strategi tersebut.
Langkah-langkah yang dilakukan untuk menghadapi tantangan tersebut,
adalah :
 Tantangan mengenai media pembelajaran. Guru meningkatkan
kemampuannya dengan menggunakan media pembelajaran berbasis IT,
seperti menampilkan power point saat kegiatan pembelajaran, sehingga
mampu meningkatkan motivasi dan minat belajar peserta didik.
 Tantangan mengenai model pembelajaran Guru harus menguasai sintaks
model pembelajaran yang digunakan, dalam hal ini model PBL.
Harapannya,pelaksanaan pembelajaran akan lebih tertata mulai dari kegiatan
awal, inti, dan penutup.
 Tantangan mengenai metode pembelajaran. Metode pembelajaran diskusi
kelompok, dipilih agar seluruh peserta didik dapat terlibat secara aktif dan
berani menyampaikan pendapat selama kegiatan pembelajaran.
Strategi yang digunakan, adalah :
 Pendidik menggunakan model PBL, agar peserta didik dapat mengambarkan
grafik fungsi eksponensial dari masalah kontekstual yang diberikan dengan tepat.
 Pendidik menerapkan metode diskusi, tanya jawab dan penugasan, agar
peserta didik lebih aktif dalam mengambarkan grafik fungsi eksponensial dari
masalah kontekstual yang diberikan dengan tepat.
 Pendidik menggunakan media inovatif agar menarik minat belajar siswa
dalam mengambarkan grafik fungsi eksponensial dari masalah kontekstual yang
diberikan dengan tepat.
Proses pelaksanaan :
 Menggunakan pendekatan saintifik, penggunaan metode diskusi kelompok,
tanya jawab dan penugasan. Menggunakan model pembelajaran PBL yaitu,
Orientasi :Memberikan pertanyaan pemantik kepada peserta didik
Mengorganisasikan :
 Peserta didik diberikan materi pembelajaran, kemudian membentuk
kelompok diskusi dan pendidik membagikan LKPD dengan melakukan
pembimbingan dalam menyelesaikan LKPD.
Menyelidiki :
 Peserta didik beserta kelompoknya melakukan diskusi aktif, menyelesaikan
masalah yang diberikan oleh pendidik
Mengembangkan dan menyajikan hasil karya :
 Peserta didik dan kelompok diskusi, menyajikan hasil kerja dengan
melakukan presentasi dan kelompok lain menanggapi hasil presentasi
kelompok lain.
Menganalisis dan mengevaluasi :
 Peserta didik dibimbing oleh pendidik menuliskan hal-hal
penting dan memberikan masukan saran untuk memperbaiki hasil
presentasi dari kelompok lain
Sumber daya atau materi yang diperlukan untuk melaksanakan strategi ini :
 Pengoptimalan teknologi, seperti pemanfaatan laptop, LCD Proyektor, HP,
dan jaringan internet.
 Dukungan dari seluruh pihak yang terkait, seperti dosen, guru pamong,
wakasek kurikulum, rekan guru, dan peserta didik.
Refleksi
Refleksi hasil: bagaimana dampak dari aksi terhadap langkah-langkah yang dilakukan,
apakah hasilnya efektif/tidak, mengapa dan bagaimana respon siswa terkait strategi yang
dilakukan, apa yang menjadi faktor keberhasilan/ketidakberhasilan dari strategi yang
dilakukan.
Refleksi Hasil dan Dampak.
Dampak dari aksi dan langkah – langkah yang dilakukan, antara lain :
 Dengan menggunakan model pembelajaran PBL dan media power point,
peserta didik lebih semangat selama proses kegiatan pembelajaran
berlangsung. Peserta didik tidak terlihat cemas dalam pembelajaran. Peserta
didik terlibat langsung dalam kegiatan diskusi kelompok, mereka lebih aktif,
dan kreatif serta dapat memecahkan persoalan kemudian mempresentasikan
hasil kerja kelompoknya masing-masing.
 Berhasil atau tidaknya strategi tersebut terlihat dari rangkaian kegiatan
pembelajaran,mulai dari kegiatan awal, inti, dan penutup.Selama proses
pembelajaran berlangsung,peserta didik sangat antusias, aktif, dan lebih
memahami materi yang telah disampaikan.Hal ini juga dapat dilihat dari hasil
evaluasi peserta didik yang mengalami peningkatan dibanding sebelumnya.
 Sedangkan faktor yang menjadi kekurangan dari metode yang digunakan,
yaitu :Masih ada peserta didik yang kurang aktif dalam diskusi kelompok.
 Pembelajaran diperoleh dari keseluruhan proses yang telah dilakukan, antara
lain :
a. Peserta didik lebih antusias dan aktif dalam mengikuti kegiatan
pembelajaran.
b. Peserta didik berlatih untuk berdiskusi dan bekerjasama dalam suatu
kelompok untuk berfikir kritis, serta berani untuk mengemukakan
pendapatnya.
c. Kegiatan belajar mengajar menjadi lebih menyenangkan dengan
keaktifan siswa
Hasil.
 Hasilnya sangat efektif, karena dengan menggunakan model PBL dan
menggunakan media yang berbasis TPACK dalam pembelajaran,
menggunakan LKPD, peserta didik sangat antusias saat proses pembelajaran
berlangsung, mulai dari
pendahuluan, kegiatan inti, dan penutup
Respon terkait dengan strategi yang dilakukan :
 Peserta didik sangat senang dan mendukung kegiatan tersebut, dilihat dari
refleksi akhir pembelajaran dan hasil analisis serta hasil evaluasi peserta
didik. Peserta didik memberikan pernyataan sangat menyenangkan dan
menyukai proses pembelajaran dengan menggunakan model dan media
pembelajaran yang telah dilakukan. Mereka dapat terlibat secara aktif, karena
kegiatan pembelajaran yang menarik, menyenangkan, dan mudah dipahami.
Yang menjadi faktor keberhasilan dari strategi yang dilakukan adalah :
Faktor keberhasilan pembelajaran ini ditentukan dari penguasaan guru terhadap
model,metode pembelajaran, media pembelajaran, langkah-langkah pelaksanaan
dalam rancangan Modul ajar yang telah dibuat, serta penilaian secara keseluruhan
yang telah dibuat guru, selain itu kerjasama antar warga sekolah juga dapat
menunjang faktor keberhasilan.
Pembelajaran dari keseluruhan proses tersebut : Pembelajaran yang dapat diambil
dari proses dan kegiatan yang sudah dilakukan oleh pendidik, yakni:
 Dapat menjadikan pendidik lebih kreatif dan inovatif dalam memilih dan
menggunakan model pembelajaran yang sesuai dengan indikator, materi
pembelajaran.
 Pendidik lebih cermat dan lebih teliti dari setiap proses pengajaran yang
direncanakan, sehingga tujuan pembelajaran dapat tercapai dengan baik.
 Proses pembelajaran yang dilaksanakan telah mencapai tujuan yang
ditentukan sesuai dengan perencanaan sebelumnya.
Oleh sebab itu guna keberlanjutan kegiatan pembelajaran di sekolah, model
pembelajaran PBL dapat juga diterapkan pada mata pelajaran lainnya dengan
lebih variatif dan inovatif. Penerapan PBL dapat membantu kami dalam pola
pendekatan atau pembimbingan belajar secara personal pada peserta didik.
Daftar Pustaka
https; //journal.unnes.ac.id/siu/index.php/prisma/ISSN2613-9189
Purcell,E.J.,Verberg,D.,dan Rigdon,S.E.,CalculusEarly Transcendentals:7th Edition,
Brooks/Cole,USA,2012.

Anda mungkin juga menyukai