Anda di halaman 1dari 8

LK 3.

1
BEST PRACTICES
Menyusun Cerita Praktik Baik (Best Practice) Menggunakan Metode Star (Situasi,
Tantangan, Aksi, Refleksi Hasil Dan Dampak) Terkait Pengalaman Mengatasi Permasalahan
Peserta didik Dalam Pembelajaran

DOSEN PENGAMPU : AZIZAH THALIB, S.Si.,M.Pd


GURU PAMONG : SITI RAHMA, S.Pd

NAMA : I MADE MURNA, S.Pd


NIM : A61123409
KELOMPOK :1
UNIT KERJA : SD KECIL CEMPAKASARI KEC. SAUSU, KAB. PARIGI
MOUTONG

PENDIDIKAN PROFESI GURU DALAM JABATAN KATEGORI 1 ANGKATAN 2


FAKULTAS KEGURUAN DAN ILMU PENDIDIKAN
UNIVERSITAS TADULAKO
TAHUN 2023
Nama : I Made Murna
NO.UKG : 201501546780
Bidang Study : Guru Kelas SD
Kelas :1
LK 3.1 Menyusun Best Practices

Menyusun Cerita Praktik Baik (Best Practice) Menggunakan Metode Star (Situasi,
Tantangan, Aksi, Refleksi Hasil Dan Dampak) Terkait Pengalaman Mengatasi Permasalahan
Peserta didik Dalam Pembelajaran

Lokasi SD Kecil Cempakasari


Lingkup Sekolah Dasar Negeri
Pendidikan Kecamatan Sausu, Kabupaten Parigi Moutong, Provinsi Sulawesi Tengah
Tujuan yang ingin 1. Meningkatkan Motivasi belajar Peserta didik pada kelas 5 Materi Tema 4
dicapai Sehat Itu Penting Subtema 1 peredaran daraku sehat Pembelajaran
2. Meningkatkan keaktifan Peserta didik dalam pembelajaran pada kelas 5
Materi Tema 5 Ekosistem Subtema 1 Komponen ekosistem Pembelajaran 1
Penulis I Made Murna
Tanggal 26 November 2023
Pembelajaran yang selama ini diterapkan oleh guru masih
Situasi: menggunakan model pembelajaran yang konvensional, guru
Kondisi yang menjelaskan dan peserta didik mendengarkan. Terlihat dalam
menjadi latar pembelajaran bahwa aktivitas belajar masih berpusat pada guru.
belakang Kurangnya pembiasaan membaca, baik disekolah maupun dirumah.
masalah, Pembelajaran yang berpusat pada guru hanya memperlihatkan peserta
mengapa didik lebih banyak melakukan aktivitas mendengarkan penjelasan
praktik ini materi pelajaran, mencatat kemudian mengerjakan tugas atau soal dari
penting untuk penjelasan yang disampaikan guru.
dibagikan, apa Dalam melaksanakan pembelajaran guru senantiasa menggunakan
yang menjadi papan tulis untuk menyampaikan materi pembelajaran, peserta didik
peran dan hanya diminta membaca materi yang ada pada buku. Hal tersebut
tanggung jawab memperlihatkan bahwa guru kurang kreatif dalam mengembangkan
anda dalam media pembelajaran yang mengakibatkan peserta didik merasa tidak
praktik ini. ada hal yang baru sehingga kurang bersemangat mengikuti
pembelajaran.
Uraian tersebut diatas diasumsikan tidak jauh berbeda dengan kondisi kelas
V SD Kecil Cempakasari. Hal ini terungkap berdasarkan identifikasi masalah
yang dilakukan penulis, dimana rendahnya motivasi dan keaktifan Peserta didik
dalam pembelajaran. yang disebabkan karena metode mengajar yang digunakan
guru masih monoton, guru kurang menggunakan media pembelajaran yang
menyenangkan dan menarik Peserta didik serta model pembelajaran inovatif
belum diterapkan di kelas.
Dari hasil Pembelajaran Pada tahun sebelumnya, ditemukan beberapa
peserta didik nilainya belum mencapai KKM 70,00 pada Mata Pelajaran Bahasa
Indonesia dan IPA yang termuaat dalam Tema. Pada tahun ajaran 2022/2023,
dari 10 orang peserta didik kelas V, Pada mata pelajaran Bahasa Indonesia dan
IPa nilai kognitifnya hanya 5 orang peserta didik yang nilainya mencapai KKM
dan Ketuntasan belajar Klasikalnya hanya 50%.
Berdasarkan akar penyebab permasalahan di atas, penulis menyimpulkan
bahwa solusi yang tepat mengatasi permasalahan tersebut adalah penerapan
model pembelajaran yang inovatif dan menyenangkan. Praktik pembelajaran
yang menjadikan peserta didik sebagai pelaku aktif dalam kegiatan
belajar dan penggunaan media yang menarik dipercaya lebih efektif
meningkatkan kualitas belajar bagi peserta didik dan menghasilkan
pencapaian materi pelajaran yang lebih tinggi. Aktivitas belajar
peserta didik dapat ditingkatkan melalui penerapan model
pembelajaran yang inovatif dan menyenangkan.
Sebagai guru kelas V, saya berinisiatif dan mencoba untuk
mengatasi masalah yang terjadi dengan menerapkan pembelajaran
yang inovatif dan model Pembelajaran Problem Based Learning
(PBL) dengan Pendekatan Saintifik dan TPACK serta penggunaan
media yang lebih menarik di dalamnya. Hal tersebut diharapkan dapat
meningkatkan Motivasi dan keaktifan serta hasil belajar dan menjadi
hal yang baru bagi peserta didik.
Tantangan : Setelah dilakukan identifikasi masalah dengan refleksi dirimaka
Apa saja yang ada beberapa tantangan yang terjadi, yaitu :
menjadi 1. Ada peserta didik yang selalu ribut sendiri saat pembelajaran
tantangan 2. Langkah 1 : Orientasi Peserta didik, membutuhkan waktu
untuk yang cukup lama dalam menyajikan materi dan peserta didik
mencapai kurang aktif dalam tanya jawab
tujuan 3. Langkah 3 : Membimbing penyelidikan kelompok, hanya
tersebut? peserta didik yang pintar saja yang biasanya bekerja, teman-
Siapa saja teman yang lainnya hanya menoton
yang terlibat? 4. Langkah 4: Mengembangkan dan Menyajikan Hasil Karya
Saat mempresentasikan LKPD peserta didik terlihat masih
malu-malu dalam menampilkan hasil diskusinya dan kelompok
lain kurang aktif menanggapi
5. Membutuhkan pembiasaan untuk mengenalkan media berbasis
IT dan LKPD karena merupakan hal-hal yang baru bagi peserta
didik.
6. Saat Merekam Video, Aplikasi Kamera sering keluar sendiri
7. Pada saat jadwal PPL Siklus 1 dan 2 tiba listrik padam sehingga
PPL tertunda
8. Suara ribut dari peserta didik yang berada di luar sangat mengganggu
pembelajaran
9. Guru kurang menguasai materi dengan baik pada siklus 1
10. Guru sering mengulang-ulang kata/kalimat

Dalam PPL ada beberapa pihak yang terlibat, yaitu seperti :


• I Gusti Nyoman Oko, S.Pd.SD sebagai kepala sekolah SD Kecil
Cempakasari
• Waode Munawar, S.Si sebagai Observer/Pengamat Aktivitas guru
• Ni Wayan Trisnawati, S.Pd sebagai Observer/pengamat aktivitas peserta
didik
• I Made Sutarman sebagai teman yang membantu perekaman video
• Seluruh guru SD Kecil Cempakasari yang memberikan dukungan kepada
mahapeserta didik PPL
• Seluruh peserta didik kelas V yang sudah berpartisipasi dalam proses
pembelajaran

Aksi : A. Langkah-lagkah yang dilakukan untuk menghadapi


Langkah- tantangan yaitu:
langkah apa
yang dilakukan 1. Merancang perangkat Pembelajaran yang didalamnya terdapat
untuk RPP, Bahan Ajar, Media Ajar, LKPD, Evaluasi, Instrumen
menghadapi Penilaian, dan Instrumen Evaluasi seperti Observasi guru,
tantangan Observasi peserta didik, dan Angket respon peserta didik.
tersebut/ 2. Dalam merancang RPP, penulis menerapkan model
strategi apa pembelajaran berbasis masalah yaitu PBL. Dalam model
yang pembelajaran berbasis masalah ada produk yang dinilai oleh
digunakan/ guru sebagai penilaian keterampilan.
bagaimana 3. Model PBL atau pembelajaran berbasis masalah adalah model pengajaran
prosesnya, yang bercirikan adanya permasalahan nyata sebagai konteks untuk para
siapa saja peserta didik belajar berfikir kritis dan keterampilan memecahkan
yang terlibat / masalah serta memperoleh pengetahuan. Model pembelajaran PBL
Apa saja memiliki beberapa fase yaitu:
sumber daya a. Fase 1 Orientasi Peserta Didik pada Masalah. Guru
atau materi menampilkan gambar d an video, menjel ask an si ngkat
yang materi dan bertanya jawab dengan peserta didik terkait
diperlukan materi yang di pelajari
untuk b. Fase 2 Mengorganisasi Peserta Didik Untuk Belajar.
melaksanakan Membentuk 3 kelompok, setiap kelompk terdiri dari 4 orang,
strategi ini kemudian membagikan bahan ajar dan LKPD.
c. Fase 3 Membimbing Penyelidikan mandiri dan kelompok.
Mengarahkan dan membimbing peserta didik dalam
menyelesaikan permasalahan
d. Fase 4 Mengembangkan dan menyajikan hasil karya.
Masing-masing kelompok diberikan kesempatan untuk
menampilkan hasil diskusinya dan kelompok lain
menanggapi hasil presentasi kelompok yang tampil.
e. Fase 5 Menganalisis proses dan mengevaluasi pemecahan
masalah.
4. Pendekatan yang digunakan yaitu saintific dan TPACK.
Saintific diterapkan dengan peserta didik mengamati tayangan
video pembelajaran, menanya, mencoba (berdiskusi) serta
menciptakan suatu proyek yang dikerjakan bersama. TPACK
berperan menonjolkan konten pembelajaran yang berbasis IT
dengan menayangkan video-video pembelajaran.
5. Mempersiapkan media berbasis IT seperti laptop, proyektor dan
loudspeaker untuk dapat memutar video pembelajaran yang
didownload melalui aplikasi youtube.
6. Menyiapkan Peralatan pendukung lainnya seperti kabel cuk roll
dan tripod.
7. Mengarahkan rekan sejawat untuk merekam pembelajaran lebih
terarah.
8. Meminta tolong kepada kepala sekolah dan teman sejawat untuk
menjadi observer.
9. Mempersiapkan mental.
B. Sementara itu ada juga beberapa langkah yang dilakukan
untuk menghadapi tantangan yaitu:
1. Kamera disetting terlebih dahulu cara pengambilan videonya
2. Dicek kembali lebih teliti dalam pengambilan vidionya
3. Menyampaikan kepada peserta didik lain untuk tidak ribut di
luar kelas karena ada kegiatan PPL agar suasana kelas lebih
kondusif.
4. Pemilihan metode pembelajaran yang variatif
a. Strategi yang dilakukan guru dalam pemilihan metode
pembelajaran adalah dengan memahami karakteristik
peserta didik dan materi. Disini guru memilih untuk
memadukan beberapa metode pembelajaran metode
ceramah, penugasan, tanya jawab, diskusi.
b. Proses pemilihan metode ini pertama guru mempelajari apa
saja metode metode dalam pembelajaran, lalu memahami
karakteristik peserta didik dengan melihat kemampuan
dasar dan kebiasaan peserta didik. Lalu melihat
karakteristik materi dengn mempelajari materi pembelajaran
yang terdapat di Buku Tema Guru dan Tema Peserta didik.
c. Sumber daya yang diperlukan metode ini antara lain
pemahaman atau kompetensi guru akan metode-metode
pembelajaran dan juga pemahaman guru akan materi
pembelajaran.
C. Berkaitan dengan penilaian
Seorang guru dituntut untuk menilai secara keseluruhan dari ranah
kognitif, afektif, dan psikomotorik. Tentunya dalam instrumen yang
lengkap mulai dari kisi-kisi, indikator ketercapain setiap ranah dan
rubrik penilaian untuk melengkapi penilaian di akhir pembelajaran.
D. Meningkatkan Motivasi, Keaktifan dan hasil belajar Peserta
didik
1. Strategi yang dilakukan guru dalam meningkatkan hasil peserta
didik adalah dengan merancang pembelajaran yang berpusat
pada peserta didik. Disini guru mengembangkan perangkat
Pembelajaran (RPP, Bahan Ajar, Media Ajar, LKPD, Evaluasi,
Instrumen Penilaian, dan Instrumen Evaluasi seperti Observasi
guru, Observasi peserta didik, dan Angket respon peserta didik)
dengan kegiatan yang berpusat pada peserta didik.
2. Proses pengembangan RPP yang berpusat pada peserta didik,
guru menentukan kegiatan -kegiatan apa saja yang akan
dilakukan dalam pembelajaran yang akan kegiatan itu berpusat
pada peserta didik dan membuat peserta didik lebih aktif dalam
proses pembelajaran.
3. Sumber daya yang diperlukan dalam pemilihan metode ini
antara lain pemahaman/kompetensi guru akan pembuatan RPP
dan juga kreativitas merancang kegiatan-kegiatan yang
membuat peserta didik lebih aktif dalam pembelajaran

Refleksi Hasil Dampak dari Aksi 3 dan langkah-langkah yang dilakukan dirasa
dan dampak hasilnya sudah efektif dan dapat terlihat dari:
Langkah- 1. Penggunaal PBL meningkatkan kemampuan kogintif, ketrrampilan dan
langkah yang sikap peserta didik
dilakukan? 2. Penggunaan media audiovisual ini sangat membantu
Apakah pemahaman peserta didik.
hasilnya 3. Penggunaan pendekatan saintifik dan TPACK dapat
efektif? Atau meningkatkan hasil belajar peserta didik karena dengan melihat
tidak efektif? gambar dan video serta tanya jawab
Mengapa? 4. Pemilihan Metode yang inovatif sangat efektif untuk
Bagaimana meningkatan keaktifan peserta didik terlihat dari kegiatan
respon orang peserta didik saat pembelajaran.
lain terkait 5. Pemilihan model pembelajaran PBL menumbuhkan sikap
dengan berpikir kritis peserta didik serta dapat merangsang cara
strategi yang berfikir tingkat tinggi (HOTS) ini terlihat dari tanggapan dan
dilakukan, jawaban yang dilontarkan guru saat pembelajaran.
Apa yang 6. Desain kegiatan yang berpusat pada peserta didik sangat
menjadi faktor meningkatkan keaktifan peserta didik saat proses pembelajaran
keberhasilan sehingga peserta didik termotivasi untuk belajar.
atau 7. Pembelajaran yang bisa diambil dari proses dan kegiatan yang
ketidakberhasi sudah guru lakukan adalah seyogyanya guru lebih kreatif dan
lan dari inovatif dalam memilih metode, model, dan media pembelajaran
strategi yang untuk membuat proses belaajar mengajar sesuai dengan yang
dilakukan? diharapkan.
Apa 8. Terjalinnya kerja sama yang baik bagi peserta didik dalam
pembelaj penyelesaian proyek secara berkelompok.
aran dari 9. Peserta didik termotivasi karena di sela-sela pembelajaran ada
keseluru beberapa kali ice breaking yang dapat menigkatkan semangat
han Peserta didik.
proses 10. Peserta didik merasa termotivasi di setiap pertemuan pada
tersebut model pembelajaran berbasis masalah karena di awal dan akhir
pembelajaran peserta didik diajak untuk bernyanyi lagu
nasional.
11. Peserta didik merasa senang karena di setiap pertemuan
kelompok terbaik diberikan reward permen serta memberikan
hadiah tambahan kepada kelompok terbaik
12. Setelah dilakukan wawancara kepada teman sejawat terkait
bagaimana tanggapan tentang PPL yang sudah dilaksanakan,
ternyata mereka mengatakan :
• senang dengan adanya inovasi dalam pembelajaran
• termotivasi untuk melakukan hal sama
• memicu keinginan untuk mengembangkan diri
• pembelajaran terlihat cukup menyenangkan
13. Setelah dilakukan wawancara kepada kepala sekolah terkait
bagaimana tanggapan tentang PPL yang sudah dilaksanakan
disekolah. Respon kepala sekolah yaitu:
• Senang karena ada inovasi dalam pembelajaran
• Bangga ada guru yang menjadi mahasisawa PPG UNTAD karena
menurut beliau sudah membawa perubahan pada proses pembelajaran
• Mengenalkan hal-hal baru kepada peserta didik
• Memotivasi teman sejawat untuk menngunakan IT dalam
pembelajaran
• Menumbuhkan rasa ingin mencoba yang besar dalam diri
teman sejawat
• Mendukung cara pembelajaran tersebut untuk dilakukan
secara berkelanjutan
14. Sesuai dengan hasil angket yang dibagikan kepada peserta didik
dapat disimpulkan bahwa peserta didik senang dengan
penerapan model pembelajaran yang inovatif. Ada beberapa
alasan yang mereka kemukakan, antara lain :
• Senang dengan penggunaan LCD
• Suka bekerja kelompok
• Penggunaaan LKPD yang belum pernah mereka temui
• Mendapat reward saat pembelajaran
• Menyukai Ice breaking dan senam otak
• Setiap proses pembelajaran selalu menggunakan bahan ajar dan
LKPD yang baru
• Lebih cepat memahami pembelajaran dengan media pembelajaran
berbantuan audiovisual
15. Setelah melaksanakan pembelajaran pada Siklus 1 dan 2,
penulis memperoleh beberapa output hasil belajar peserta didik
melalui Penilaian Kogintif, Afektif, Psikomotorik, dan Penilaian
Proses peserta didik saat mengikuti proses pembelajaran yang
bisa dilihat pada tabel berikut:

A. Hasil Penilaian Kognitif, Afektif dan Psikomotor Peserta didik


Siklus 1 dan 2
SIKLUS 1
SIKLUS 2

Berdasarkan tabel dan diagram diatas dari 12 orang peserta didik diataranya
terdapat 7 orang perempuan dan 5 orang laki-laki. Pada hasil Penilaian Kogintif
(pengetahuan), Siklus 1 Ada tujuh orang peserta didik yang mendapatkan nilai
tertinggi yaitu 100 dan satu orang peserta didik mendapatkan nilai di bawah
KKM 70 yaitu 40, sedangkan pada siklus 2 ada enam orang mendapatkan nilai
tertinggi yaitu 100 dan tidak ada peserta didik yang memperoleh nilai di bawah
KKM 70. Pada Penilaian Psikomotor (Keterampilan), pada siklus 1 dan 2
semua peserta didik sudah mencapai KKM. Untuk Penilaian Afektif (Sikap),
pada siklus 1 dan 2 Semua peserta didik sudah menunjukkan sikap yang baik
dalam proses pembelajaran. Rata-rata Nilai Pengetahuan yang diperoleh pada
saat PPL Siklus 1 ini adalah 88,33. Untuk Ketuntasan Belajar Klasikalnya 92%.
Sedangkan pada siklus 2 rata-rata Nilai Pengetahuan peserta didik yaitu 90 dan
Ketuntasan Belajar Klasikalnya mencapai 100%. Rata-rata Nilai Keterampilan
yang diperoleh pada saat PPL Siklus 1 ini adalah 82. Sedangkan pada siklus 2
rata-rata nilai Keterampilan peserta didik yaitu 83,33. Dari data tersebut dapat
disimpulkan ada peningkatan dari Siklus 1 ke Siklus 2 dan dari tahun
sebelumnya sehingga Model Pembelajaran Problem Based Learning (PBL)
mampu meningkatkan Motivasi, Keaktifan,dan Hasil belajar Peserta didik.
Pembelajaran yang bisa diambil dari proses dan kegiatan yang sudah dilakukan
adalah bahwa model pembelajaran, metode, pendekatan, dan media
pembelajaran sangat berpengaruh terhadap keberhasilan peserta didik dalam
proses pembelajaran. Kedepannya penulis akan lebih kreatif dan inovatif dalam
memilih model, metode, pendekatan dan media pembelajaran untuk membuat
proses belajar mengajar sesuai dengan yang diharapkan.
Demikian beberapa hasil dari PPL Siklus 1 dan 2 saya, semoga kedepannya dapat
ditingkatkan lagi, baik dari segi pengeloaan kelas, penguasaan materi, keaktifan
peserta didik dalam mengikuti pembelajaran, serta sarana dan prasarana yang
mendukung di sekolah.

DAFTAR PUSTAKA
Rizki Wahyuningtyas, Firosalia Kristin. (2021). Meta Analisis Penerapan Model
Pembelajaran Problem Based Learning Terhadap Motivasi
Belajar. Jurnal Pendidikan Guru Sekolah Dasar, Universitas Kristen
Satya Wacana, Salatiga, Indonesia. Volume 9, Number 1.
https://ejournal.undiksha.ac.id/index.php/JJPGSD/article/view/3267
6/18032
Annisa Mayasari1*,Opan Arifudin2, Eri Juliawati3. (2020). Implementasi Model Problem
Based Learning (PBL) Dalam meningkatkan Keaktifan
Pembelajaran. Jurnal Tahsinia. lmu Pendidikan, Universitas Islam
Nusantara Bandung, Indonesia. Vol. 3, No. 2
https://jurnal.rakeyansantang.ac.id/index.php/ths/article/view/335/10
9

Anda mungkin juga menyukai