Anda di halaman 1dari 18

LK 3.

1 Menyusun Best Practice


Nama : Umayya Ulfah

NIM : 201503042576

Menyusun Cerita Praktik Baik (Best Practice) Menggunakan Metode Star (Situasi,
Tantangan, Aksi, Refleksi Hasil Dan Dampak)
Terkait Pengalaman Mengatasi Permasalahan Siswa Dalam Pembelajaran

Lokasi SMA Negeri 1 Tuban


Lingkup Pendidikan Sekolah Menengah Atas
Tujuan yang ingin dicapai Siklus 1
Meningkatkan motivasi dan minat belajar peserta didik
pada konsep suhu dan kalor melalui model dan metode
pembelajaran yang inovatif yaitu PBL (Problem Basic
Learning) yang sesuai karakteristik materi dengan kegiatan
praktikum, diskusi dan tanya jawab. sehingga peserta didik
dapat mengembangkan sikap pro aktif, serta dapat
mengembangkan kemampuan berpikir kritis,
berkomunikasi, berkolaborasi, dan berkreasi.
Penulis Umayya Ulfah
Tanggal 23 November 2022
Situasi: ❖ Kondisi yang menjadi latar belakang masalah dari
Kondisi yang menjadi latar praktik pembelajaran ini adalah :
1) Guru kurang memaksimalkan model pembelajaran inovatif
belakang masalah, mengapa
berdasarkan karakteristik materi dan siswa. Setelah
praktik ini penting untuk
dilakukan analisis terhadap hasil kajian literatur dan hasil
dibagikan, apa yang menjadi wawancara penyebab kurangnya pemanfaatan model
peran dan tanggung jawab anda pembelajaran inovatif dalam pembelajaran dapat
dalam praktik ini. disimpulkan sebagai berikut:
a) Rendahnya pemahaman guru terhadap model-model
pembelajaran inovatif.

b) Kurang tepat dalam pemilihan model pembelajaran


c) Kurangnya motivasi diri dalam diri untuk
mengembagkan pembelajaran yang lebih aktif

d) Guru cenderung melakukan pembelajaran fisika


dengan cara konvensional yaitu ceramah menjelaskan
konsep-konsep fisika, memberi contoh soal dan
memberi tugas.

2) Peserta didik kurang menunjukkan minat belajar terhadap


fisika, hal ini ditandai dengan tingkah laku peserta didik
sebagai berikut: kurang fokus dalam belajar, malas-
malasan dalam belajar, cebat bosan, sering ngobrol dengan
temannya saat diterangkan, kadang ada peserta didik yang
tertidur dikelas/menyandarkan kepalanya di meja dan sibuk
sendiri dengan HPnya. Banyak peserta didik yang tidak
mengetahui penerapan fisika dalam kehidupan sehari-
hari. Siswa hanya belajar konsep, rumus dan prosedur
tanpa mengetahui manfaat mempelajarinya.
3) Ketika guru menjelaskan konsep suhu dan kalor
peserta didik kurang bersemangat dalam mengikuti
pembelajaran karena materi disampaikan secara
monoton, membosankan, dan tidak memicu rasa ingin
tahu, apalagi saat pembelajaran berlangsung di jam
terakhir.
4) Peserta didik hanya menerima saja apa yang
disampaikan oleh guru, tidak percaya diri untuk
mengungkapkan pendapat, tidak bertanya kepada guru
dan sesama teman, sehingga peserta didik terkesan
pasif dalam mengikuti pembelajaran.
❖ Mengapa praktik ini penting untuk dilakukan dan
dibagikan:
1) Untuk guru:
a. Praktik ini penting untuk dibagikan karena
permasalahan yang menjadi latar belakang dari
praktik pembelajaran ini juga bisa terjadi dan
ditemui di sekolah-sekolah lainnya. Sehingga
praktik pembelajaran ini penting untuk
dilaksanakan dan dibagikan sebagai bahan
referensi bagi rekan guru yang lain juga secara
pribadi memotivasi saya untuk lebih meningkatkan
kualitas diri sebagai seorang guru dan melakukan
yang terbaik untuk siswa.
b. Memotivasi saya sebagai guru untuk melakukan
perbaikan dalam proses pembelajaran
c. Memotivasi guru untuk membuat inovasi dan
kreativitas dalam mendesain proses pembelajaran
yang lebih berpusat pada siswa
2) Untuk siswa:
Saya sebagai guru fisika merasa praktik baik ini perlu
dibagikan agar siswa mendapat pengalaman baru
dalam belajar fisika, khususnya materi suhu dan kalor.
Selain itu, agar siswa dapat memaknai apa yang telah
mereka pelajari dan menerapkannya dalam kehidupan
sehari-hari, lebih mandiri dan aktif dalam
pembelajaran.
❖ Apa yang menjadi peran dan tanggung jawab dalam
praktik ini:
1. Peran dan tanggung jawab saya dalam praktik ini
adalah sebagai guru harus mampu mengupdate
informasi terkait model-model pembelajaran yang
ada serta memilih model pembelajaran yang
sesuai dengan karakteristik materi dan peserta
didik. Guru sebagai fasilitator, peneliti untuk
menggembangkan model pembelajaran, motivator
dan observer dalam proses pembelajran. Dengan
harapan jika penggunaan model pembelajaran
sudah lebih bervariasi dan inovatif, peserta didik
lebih termotivasi untuk mengikuti pembelajaran di
kelas.
2. Saya berperan sebagai guru yang mengikuti Program
Profesi Guru (PPG). Saya telah membuat RPP, bahan
ajar, LKPD, Evaluasi dan telah melaksanakan
pembelajaran sesuai dengan perangkat yang saya buat.
Tantangan : Dari analisis hasil kajian literatur dan wawancara penyebab
Apa saja yang menjadi dari tujuan pembelajaran yang ingin dicapai yaitu
tantangan untuk mencapai meningkatkan motivasi belajar peserta didik pada konsep
tujuan tersebut? Siapa saja yang suhu dan kalor materi kalor antara lain:
terlibat, 1. Guru kurang mampu menguasai model-model
pembelajaran yang inovatif.
2. Metode yang digunakan oleh guru bersifat
membosankan.
3. Kurangnya penggunaan media pembelajaran yang
menarik dan menyenangkan.
4. Motivasi peserta didik dalam belajar fisika masih
kurang, hal ini bisa dilihat dari peserta didik sering
bermaian dengan teman sebangku saat guru sedang
menjelaskan materi.
5. Siswa cenderung menganggap mata pelajaran fisika
merupakan pelajaran yang sulit dan abstrak, siswa
juga masih sering tidak kosentrasi dalam belajar,
dalam proses belajar mengajar guru juga kurang
memberi tugas atau latihan-latihan soal yang bersifat
pemecahan masalah.
Dari penyebab di atas, tantangan yang dihadapi oleh
guru untuk meningkatkan motivasi belajar peserta didik
adalah:
1. Pemilihan model pembelajaran yang tepat dan sesuai
dengan karakteristik mata pelajaran dan karakteristik
peserta didik
2. Pemilihan metode pembelajaran yang tepat dan
beragam untuk menghilangkan kebosanan peserta
didik saat berlangsungnya kegiatan belajar mengajar.
3. Pemilihan media yang tepat dan menarik, sehingga
peserta didik mendapatkan hal baru yang belum
pernah mereka dapatkan sebelumnya.misalnya
dengan menggunakan flipbook, canva dan google
form.
4. Guru harus bisa menumbuhkan motivasi belajar
peserta didik melalui proses pembelajaran.
5. Masih belum terbiasa dalam menerapkan
pembelajaran PBL yang berpusat pada peserta didik.
6. Kurang penekanan pada inti permasalahan
pembelajaran, sehingga peserta didik dapat focus
terhadap permasalahan yang akan diselesaikan.
7. Waktu yang diperlukan lebih banyak untuk
menerapkan PBL
8. Masih belum terbiasa dengan teknologi khususnya
dalam pengambilan dan editing video.
Dilihat dari keempat tantangan tersebut bisa disimpulkan
bahwa tantangan yang dihadapai melibatkan guru dari
sisi kompetensi yang harus dimiliki guru adalah
kompetensi pedagogik (mengenali karakteristik peserta
didik, menganalisis silabus, memilih model, pendekatan,
strategi, metode, media, bahan ajar, LKPD) dan
profesional (materi ajar) sedangkan dari peserta didik
adalah motivasi belajar.
Siapa saja yang terlibat
1. Kepala SMA N 1 Tuban, atas dukungan dan izinnya
mengikuti PPG
2. Rekan Guru, atas saran dan masukannya saat
mengeksplorasi masalah dan solusi.
3. Dosen pembimbing dan guru pamong, atas saran dan
masukannya untuk Rencana Aksi agar menjadi lebih
baik.
4. Siswa kelas XI IPA 8, atas kerjasamanya selama
implementasi Rencana Aksi 1
Aksi : Langkah-langkah apa yang dilakukan untuk
Langkah-langkah apa yang menghadapi tantangan tersebut ?
dilakukan untuk menghadapi 1. Untuk menghadapi tantangan tersebut, pertama-tama
tantangan tersebut/ strategi apa saya harus melaksanakan wawancara dan melaksanakan
yang digunakan/ bagaimana kajian literatur untuk mencari alternatif solusi yang
prosesnya, siapa saja yang mungkin untuk diterapkan. Setelah dianalisis, solusi yang
terlibat / Apa saja sumber daya sesuai adalah dengan mendesain pembelajaran yang
atau materi yang diperlukan membuat siswa menjadi lebih aktif dan meningkatkan
untuk melaksanakan strategi ini minat/motivasi belajar. Mencari referensi dan video
pembelajaran yang dilakukan oleh pakar
2. Pemilihan model pembelajaran
a) Strategi yang dilakukan guru untuk menentukan
model pembelajaran yang akan digunakan adalah
dengan memperhatikan karakteristik materi ajar dan
juga peserta didiknya.
b) Proses pemilihan model pembelajaran diawali dengan
memperhatikan serta mempelajari model-model
pembelajaran yang ada dan berkembang selama ini
melalui kajian literatur maupun sumber lainnya. Untuk
praktik pembelajaran ini, guru mengunakan model
Problem Based Learning (PBL). Model PBL ini
merupakan salah satu model pembelajaran yang
mengarah kepada student center, yang berpedoman
pada perangkat pembelajaran (RPP) yang sudah
dirancang dan dituangkan dalam kegiatan
pendahuluan, kegiatan inti, dan kegiatan penutup,
dengan tujuan meningkatkan motivasi peserta didik
dalam proses pembelajaran.
Bagaimana prosesnya?
❖ Kegiatan Pendahuluan
1) Mengucapkan salam pembuka, memanjatkan syukur
kepada Tuhan YME dan berdoa untuk memulai
pembelajaran, menanyakan kabar peserta didik
dilanjutkan dengan memeriksa kehadiran peserta
didik sebagai sikap disiplin dan mengkondisikan
suasana belajar yang menyenangkan, menyiapkan
fisik dan psikis peserta didik.
2) Melakukan apesepsis yaitu dengan mengaitkan
materi/tema/kegiatan pembelajaran yang akan
dilakukan dengan pengalaman peserta didik dengan
materi/tema/kegiatan sebelumnya. Dan mengajukan
pertanyaan yang ada keterkaitannya dengan pelajaran
yanga akan dilakukan
3) Memberikan motivasi dengan memberikan gambaran
tentang menfaat mempelajari pelajaran yang akan
dilakukan dan menjelaskan tentang semua kegiatan
yang akan dilakukan
4) Menyampaiakan tujuan pembelajaran.
❖ Kegiatan Inti
Langkah-langkah model PBL
1) Pada fase ke 1 orientasi pada masalah peserta didik
masih sulit menemukan identifikasi masalah dan
membuat hipotesis secara mandiri.Sehingga
sebaiknya saya harus membuat LKPD yang
disesuikan dengan model pembelajaran PBL,
Karakteristik materi ajar dan karakteristik peserta
didik misalnya menggunakan lebih banyak ilustrasi
dari pada kata-kata.
2) Pada fase ke 2 mengorganisasikan peserta didik
belum terlihat/nampak proses
diferensiasinya.sehingga sebaiknya saya membuat tes
rancangan asesmen diagnostik non kognitif untuk
mengidentifikasi gaya belajar peserta didik.
3) Pada fase ke 3 diskusi di dalam kelompok masih ada
peserta didik yang kurang aktif dalam kegiatan
diskusi. Sehingga sebaiknya saya harus lebih intens
lagi dalam melakukan bimbingan kepada peserta
didik yang belum memahami tugas yang akan
dilakukan, agar peserta didik yang masih pasif dalam
kegiatan diskusi dapat berperan aktif dikelomponya.
4) Pada fase ke 4 dalam menyajikan hasil diskusi peserta
didik masih belum percaya diri dalam menyampaikan
hasil diskusi. Sehingga sebaiknya saya harus lebih
memberikan motivasi kepada peserta didik agar
mereka semangat dalam menyajikan hasil karya nya
di depan kelas.
5) Pada fase ke 5 menganalisis dan mengevaluasi proses
pemecahan masalah. Sehingga sebaiknya saya lebih
memberikan kesempatan kepada peserta didik untuk
memberikan apreasi kepada teman-temannya dan
memberikan penguatan kepada peserta didik.
❖ Kegiatan Penutup
1) Menyimpulkan bersama peserta didik mengenai
pembahasan materi yang di lakukan hari ini.
2) Mengevaluasi seluruh proses pembelajaran dan
melakukan refleksi terhadap pembelajaran hari ini
3) Memberikan evaluasi/post tes dan penugasan di
rumah.
4) Mengaitkan materi hari ini dengan materi berikutnya
yaitu Perpindahan kalor. Peserta didik dapat mencari
referensi melalui buku, Youtube atau internet
(Deferensiasi)
5) Salam penutup dan doa
3. Pemilihan metode pembelajaran berdasarkan hasil kajian
literatur, strategi yang dapat digunakan adalah dengan
memilih menggunakan metode eksperimen di
laboratorium secara langsung, diskusi, presentasi dan
tanya jawab, serta menyiapkan E-LKPD dan e-bahan ajar
yang sesuai dengan materi ajar dan kondisi di sekolah.
4. Guru memilih media pembelajaran yang tepat dan sesuai
dengan materi pelajaran konsep suhu dan kalor materi
kalor juga sesuai dengan karakteristik peserta didik,
selain itu juga guru bisa memilih media pembelajaran
yang dikuasainya baik dalam pembuatan dan juga
pengoperasian. Disini guru memilih media pembelajaran
berbasis eksperimen di laboratorium,E- LKPD, e-bahan
ajar nya, video di youtobe, PPT Power point materi dan
penilaian motivasi melalui angket google form.
Pembuatan media dimulai dari mempelajari materi yang
akan dibuat medianya, kemudian guru dapat merancang
desainnya dan cara pengoperasiannya. Sumber daya yang
diperlukan umtuk membuat media pembelajaran antara
lain pengetahuan guru dalam menggunakan TIK
Strategi apa yang digunakan?
Model pembelajaran yang sesuai untuk materi suhu dan
kalor ini adalah model pembelajaran berbasis masalah
(PBL). Setelah itu saya membuat rencana pelaksanaan
pembelajaran yang mengintegrasikan TPACK, antara lain:
Ms. Word, Ms.Power Point, Paint, Canva serta membuat E-
LKPD, e-bahan ajar dan Evaluasi pembelajaran melaliu
google form.
Siapa saja yang terlibat?
Siswa XI MIPA 8 dan 3 siswa sebagai kamerawan
Apa saja sumber daya atau materi yang diperlukan
untuk melaksanakan strategi ini?
Alat dan bahan yang dibutuhkan antara lain laptop, LCD
untuk membuat pembelajaran. Selain itu dibutuhkan Internet
untuk membantu siswa dalam mencari membuka materi di e-
LKPD atau e-bahan ajar (berliterasi), dan untuk mengerjakan
instrument angket motivasi dan refleksi. Dan yang terakhir
adalah alat dan bahan untuk praktikum di laboratorum
(thermometer, statif, gelas kimia, kaki tiga, bunsen, korek
api, neraca ohaus, air, minyak goreng dan es batu)
Refleksi Hasil dan dampak Dampak dari aksi dan langkah langkah yang dilakukan dirasa
Bagaimana dampak dari aksi hasilnya efektif dan dapat dilihat dari:

dan Langkah-langkah yang 1. Penggunaan model problem based learning dengan metode
ekperimen di laboratorium sangat meningkatkan aktivitas
dilakukan? Apakah hasilnya
peserta didik dalam proses pembelajaran dan peserta didik
efektif? Atau tidak efektif?
lebih termotivasi, semangat untuk belajar, lebih aktif
Mengapa? Bagaimana respon
berkolaborasi dengan melakukan diskusi kelompok
orang lain terkait dengan strategi
mengkomunikasikan idenya dengan presentasi dan berlatih
yang dilakukan, Apa yang berpikir kritis dengan mengerjakan LKPD
menjadi faktor keberhasilan atau Hal itu dapat dibuktikan dengan hasil analisis nilai rata-rata
ketidakberhasilan dari strategi keterampilan kelompok adalah 80 (kriteria tinggi).
yang dilakukan? Apa 2. Penggunaan media berbasis teknologi yakni E-LKPD dan e-
pembelajaran dari keseluruhan bahan ajar berbentu flipbook serta berbantukan power point
proses tersebut membantu meningkatkan motivasi belajar peserta didik,
terlihat dari antusias dan memudahkan peserta didik untuk
memahami materi pelajaran kalor. Hal ini dibuktikan dengan
rata-rata hasil angket motivasi belajar peserta didik 84.2
dengan kreteria sangat tinggi dan hasil belajar yang sudah
mencapai 90,32% peserta didik sudah mendapatkan nilai baik
dan di atas KKM.
Bagaimana respon orang lain terkait dengan strategi yang
dilakukan?
1. Respon peserta didik terhadap pembelajaran dapat terlihat dari
hasil refleksi yang sudah dilaksanakan yang menunjukkan
bahwa peserta didik merasa bersemangat, antusias dalam
mengikuti pembelajaran, pembelajaran tidak membosankan,
dan media yang digunakan juga menarik perhatian serta
meningkatkan fokus peserta didik dalam setiap kegiatan yang
dilakukan serta peserta didik dituntut untuk memecahkan
masalah dengan menggunakan konsep fisika sehingga akan
berdampak baik pada hasil belajar dan motivasi peserta didik
dalam mengikuti proses pembelajaran
2. Respon dari rekan sejawat sangat termotivasi untuk belajar
menerapkan model PBL setelah membantu dalam proses
pengambilan video rekaman dan mempersiapkan sarana-
prasarana yang mendukung praktek pembelajran
3. Kepala Sekolah sangat mendukung strategi pembelajaran
yang dilakukan dapat dibuktikan berdasarkan hasil observasi
yang sudah dilakukan menunjukkan bahwa keseluruhan aspek
pada kegiatan pembelajaran sudah dilakukan, walaupun masih
perlu pembiasaan dan dilakukan secara kontinyu untuk
menghasilkan pembelajaran yang lebih baik lagi, namun
secara menyeluruh pembelajaran yang dilakukan sudah
meningkatkan motivasi belajar yang dibuktikan dengan
aktivitas peserta didik yang meningkat
Apa yang menjadi faktor keberhasilan atau ketidakberhasilan
dari strategi yang dilakukan?
1. Faktor keberhasilan dari pembelajaran ini ditentukan oleh
kemampuan guru dalam mengelola pembelajaran, terutama
dalam pemilihan model pembelajaran, metode pembelajaran,
serta media pembelajaran yang inovatif, yang dikembangkan
dalam perangkat pembelajaran yang dibuat. Juga berusaha
melaksanakan semaksimal mungkin rencana pelaksanaan
pembelajaran yang telah disusun. Sehingga ketika
pembelajaran yang dilakukan sudah inovatif dan lebih
bervariasi, peserta didik menjadi lebih termotivasi untuk
mengikuti pembelajaran yang dilakukan oleh guru.
2. Sebelum melaksanakan aksi pembelajaran, guru terlebih
dahulu melakukan identifikasi masalah yang terjadi selama
pembelajaran, mencari tahu apa penyebab hal tersebut dapat
terjadi. Setelah mengetahui apa penyebab permasalahan
tersebut, guru kemudian mencari informasi baik melalui kajian
literatur maupun wawancara, tentang solusi apa yang bisa
dilakukan untuk menyelesaikan permasalahan yang ada
tersebut.
3. Solusi yang dilakukan kemudian adalah dengan mencoba
menggunakan model, metode, dan media pembelajaran yang
berbeda dari yang selama ini dilakukan dalam pembelajaran di
sekolah. Guru kemudian mempelajari informasi terkait model,
metode, dan media pembelajaran yang berkembang, serta
mengecek kesesuaiannya dengan karakteristik materi ajar.
Setelah mendapatkan model, metode, dan media pembelajaran
yang sesuai dengan materi ajar, yaitu menggunakan model
problem based learning dengan eksperimen laboratory pada
materi Kalor (Suhu dan Kalor), maka kemudian guru mulai
merancang perangkat pembelajaran yang berkesesuaian
dengan model, metode, maupun media pembelajaran yang
terpilih.
Apa pembelajaran dari keseluruhan proses tersebut
Berdasarkan keseluruhan proses pembelajaran yang telah
dilaksanakan guru, pembelajaran yang bisa diambil adalah guru
harus lebih kreatif dan inovatif dalam memilih dan menggunakan
model pembelajaran agar tujuan pembelajaran dapat tercapai,
yang dapat meningkatkan motivasi peserta didik untuk mengikuti
proses pembelajaran di kelas, yang bermuara pada peningkatan
prestasi peserta didik di kelas
NAMA : UMAYYA ULFAH
NO.UKG : 201503042576
LPTK : UNIVERSITAS NEGERI SURABAYA

LK 3.1 Menyusun Best Practices

Menyusun Cerita Praktik Baik (Best Practice) Menggunakan Metode


Star (Situasi, Tantangan, Aksi, Refleksi Hasil Dan Dampak)
Terkait Pengalaman Mengatasi Permasalahan Siswa Dalam
Pembelajaran

Lokasi SMA Negeri 1 Tuban


Lingkup Pendidikan Sekolah Menengah Atas
Tujuan yang ingin dicapai Siklus 2
Meningkatkan motivasi belajar siswa dengan
menggunakan model Project Based learning (PjBL)
membuat cooler bag dan ice gel sederhana dan media
flipbook pada bahan ajar dan LKPD di kelas XI IPA 5
pada sub materi Perpindahan Kalor.
Penulis Umayya Ulfah
Tanggal 9 Januari 2023
Situasi: Kondisi yang menjadi latar belakang masalah :
Kondisi yang menjadi latar Sesuai dengan LK 1.4 identifikasi masalah
belakang masalah, mengapa sebelumnya, guru menemukan permasalahan
praktik ini penting untuk peserta didik di SMA Negeri 1 Tuban kelas XI IPA 5
dibagikan, apa yang menjadi disebabkan beberapa faktor yaitu :
peran dan tanggung jawab 1. Motivasi belajar Fisika masih rendah dengan akar
anda dalam praktik ini. permasalahan pembelajaran yang dilakukan guru
monoton dan tidak menerapkan model
pembelajaran inovatif yang dapat meningkatkan
potensi serta kreativitas siswa.
2. Penggunaan media serta teknologi yang belum
maksimal dengan akar permasalahan guru kurang
mencoba dalam membuat media untuk berinovasi
dalam pembelajaran.

Sebagai seorang guru harus mencari solusi terkait


akar permasalahan dari masalah yang sudah guru
identifikasi pada mata pelajaran Fisika. Setelah
melakukan wawancara dengan narasumber (guru dan
siswa) serta kajian literatur, ditemukan solusi relevan
dari permasalahan yaitu menerapkan model
pembelajaran inovatif Project Based Learning (PjBL)
membuat cooler bag dan ice gel sederhana dan media
aplikasi flipbook di kelas XI IPA 5 SMA Negeri 1 Tuban
pada sub materi Perpindahan Kalor. Peran guru
sangat penting dalam merencanakan dan
mengimplementasikan model pembelajaran yang
inovatif untuk meningkatkan motivasi belajar peserta
didik.

Praktik ini penting untuk dibagikan :


Praktik ini penting untuk dibagikan karena :
1. Berbagi pengalaman dengan rekan guru
lainnya apabila memiliki masalah yang
sama dalam pembelajaran.
2. Mengasah kemampuan dan keterampilan
guru dalam meningkatkan motivasi belajar
peserta didik dengan menggunakan media
pendukung.
3. Model pembelajaran yang dilakukan lebih
bervariasi.
4. Potensi dan kreativitas siswa lebih meningkat
yaitu belajar membuat cooler bag dan ice gel
sederhana dengan berbagai macam lapisan dan
isiannya.
5. Media pembelajaran lebih inovatif dan tidak
menoton yaitu aplikasi flipbook yang bisa di
unduh di SPOT SMANSA yang berisi bahan ajar,
PPT, LKPD yang bisa diakses secara online dan
offline, link youtube cara membuat cooler bag
yang dimodelkan oleh guru sendiri, serta link
google form untuk tugas kognitif, angket motivasi
belajar dan survei siswa.
6. Pembelajaran lebih terstruktur dan berpusat
pada peserta didik karena guru berperan sebagai
fasilitator sehingga siswa lebih fokus dalam
pembelajaran.
7. Sebagai bahan refleksi guru dalam
mengajar untuk perbaikan ke depannya
dan diterapkan dalam pembelajaran
keseharian.

Tantangan : Tangangan :
Apa saja yang menjadi Tantangan yang ditemui saat mengimplementasikan
tantangan untuk mencapai siklus satu, sebagai berikut:
tujuan tersebut? Siapa saja 1. Jaringan internet yang kurang maksimal karena
yang terlibat, wifi di kelas banyak yang akses sehingga guru
maupun siswa harus menggunakan paket kuota
dari HP masing-masing bahkan ada yang
mengandalkan hotspot/tathering dari siswa lain.
2. Tidak adanya clip on mic sehingga pada saat proses
pembelajaran suara guru harus lantang dan jelas
agar terdengar oleh seluruh siswa dan mampu
terekam dengan baik pada HP yang menjadi alat
perekam.
3. Suara guru maupun siswa terdengar naik turun
saat sit in karena hanya menggunakan 1 alat
perekam suara. 2 HP untuk zoom suara di tidak di
unmute dikhawatirkan akan feedback.
4. Anggota kelompok 5-6 orang sehingga ada 1-2
orang yang kurang aktif.

Pihak yang terlibat


Pihak yang terlibat pada kegiatan ini yaitu guru
dan peserta didik, dimana guru berperan
sebagai fasilitator dan peserta didik sebagai
pusat pembelajaran. Guru sebagai fasilitator
bertugas merancang, mengelola, dan
melakukan evaluasi proses pembelajaran.
Peserta didik sebagai pusat pembelajaran
harus berperan aktif dalam kegiatan
pembelajaran, sehingga diperlukan adanya
kesinambungan peran guru dan peserta didik
dalam kegiatan pembelajaran agar mencapai
tujuan pembelajaran yang ingin dicapai.
Aksi : Langkah-langkah perencanaan
Langkah-langkah apa yang pembelajaran yang harus dilakukan oleh
dilakukan untuk guru antara lain :
menghadapi tantangan 1. Pemilihan Model Pembelajaran
tersebut/ strategi apa yang a. Strategi yang dilakukan guru yaitu
digunakan/ bagaimana menggunakan model pembelajaran
prosesnya, siapa saja yang inovatif Project Based Learning
terlibat / Apa saja sumber (PjBL) yang dapat
daya atau materi yang meningkatkan kemampuan berpikir
diperlukan untuk kritis dan kreativitas peserta didik.
melaksanakan strategi ini b. Sumber daya yang diperlukan dalam
pemilihan model Project Based Learning
(PjBL) yaitu tingkat pemahaman guru
dalam menerapkan sintaks Project
Based Learning dalam kegiatan
pembelajaran.
2. Pemilihan Media Pembelajaran
a. Strategi yang dilakukan guru yaitu
memfasilitasi kegiatan pembelajaran
dengan menggunakan media
pembelajaran aplikasi flipbook dimana
aplikasi ini bisa diakses secara online
dan file bisa di download dan dipelajari
siswa secara offline. Pada aplikasi ini
terdapat bahan ajar, PPT, LKPD, link
youtube mandiri yang diperankan oleh
guru model cara membuat cooler bag
sederhana, LKPD, tugas kognitif siswa
angket motivasi belajar siswa dan survei
siswa.
b. Proses pemilihan media pembelajaran
berupa video link youtube, kuis kahoot,
bahan ajar siswa dan slide powerpoint
karena media ini dapat
memvisualisasikan materi pelajaran
sesuai perkembangan zaman dan dapat
diulang kembali untuk belajar di
rumah.
a. Sumber daya yang diperlukan dalam
pemilihan media pembelajaran yaitu
kemampuan guru dalam bidang IT,
perangkat yang mendukung untuk
men-download video, dan s ara na
unt uk membuat bahan ajar dan PPT
(laptop, aplikasi microsoft powerpoint /
canva, proyektor, google form, google
sites dan jaringan internet,).

Langkah-langkah teknis persiapan pembelajaran


yang dilakukan guru dalam mengimplementasikan
siklus satu antara lain:
1. Menyiapkan perangkat pembelajaran yang akan
dipakai dalam PPL siklus 2.
2. Menyiapkan media pembelajaran LKPD (flip book),
PPT dan bahan ajar (flip book), tugas kognitif, link
youtube dan angket siswa untuk dimasukkan
dalam google sites aplikasi SPOT SMANSA yang
akan digunakan dalam pembelajaran.
3. Mengkondisikan kelas dan peserta didik yang akan
digunakan untuk pengimplementasian siklus dua.
4. Menyiapkan sarana prasarana yang akan dipakai,
seperti berikut.
a. LCD proyektor;
b. Smartphone;
c. Laptop;
d. Jaringan internet.
5. Meminta bantuan kepada siswa untuk membantu
dalam proses perekaman video.
6. Melakukan sit in untuk siklus 2 pertemuan 2 serta
merekamnya. Pada pertemuan 2 ini melanjutkan
fase memonitor kegiatan dan perkembangan
proyek, menguji hasil dan mengevaluasi proyek.
7. Melakukan editing video, evaluasi dan refleksi
terkait yang sudah dilakukan dalam siklus 2.

Sumber daya atau materi yang diperlukan


1. Sumber daya media pembelajaran SPOT SMANSA
antara lain bahan ajar dan LKPD dalam bentu flip
book, PPT, alat dan bahan sesuai LKPD, tugas
kognitif dan angket motivasi siswa.
2. Sumber daya teknologi meliputi laptop, jaringan
internet, LCD.
Refleksi Hasil dan dampak Dampak yang dirasakan
Bagaimana dampak dari aksi Refleksi pembelajaran terkait siklus satu, antara lain:
dari Langkah-langkah yang 1. Penilaian afektif yang disesuaikan dengan profil
dilakukan? Apakah hasilnya pelajar pancasila yaitu gotong royong 96%, kritis
efektif? Atau tidak efektif?
Mengapa? Bagaimana respon 91%, dan kreatif 94% sehingga didapatkan rata-
orang lain terkait dengan rata penilaian afektif sebesar 94% (sangat baik)
strategi yang dilakukan, Apa 2. Penilaian kognitif dari 27 siswa yang tuntas 25
yang menjadi faktor siswa dan tidak tuntas 2 siswa dengan persentase
keberhasilan atau 93% (sangat baik)
ketidakberhasilan dari 3. Penilaian keterampilan meliputi keterampilan
strategi yang dilakukan? Apa proyek dan presentasi. Keterampilan proyek
pembelajaran dari dengan persentase 91% dan keterampilan
keseluruhan proses tersebut presentasi sebesar 91% sehingga diperoleh rata-
rata penilaian keterampilan sebesar 91% (sangat
baik)
4. Dari ketiga penilaian tersebut didapatkan rata-
rata sebesar 91% untuk siklus 2 ini. Jadi dapat
disimpulkan ada peningkatan hasil belajar siswa
dari siklus 1 (87%) ke siklus 2 ini sebesar 4%
5. Mendapatkan respon baik dari peserta didik,
pihak sekolah, maupun teman sejawat, terbukti
dengan dukungan dan keterlibatan mereka semua
demi keberhasilan pengimplementasian siklus
dua ini sebesar 92%.
6. Angket motivasi belajar siswa secara keseluruhan
merespon positif.
7. Pada saat melakukan refleksi peserta didik
menjawab beberapa pertanyaan dan dapat
disimpulkan semuanya berpendapat positif
terkait pembelajaran yang telah dilaksanakan.
8. Keaktifan dan keterlibatan peserta didik dalam
pembelajaran dan berpihak pada siswa.

Faktor keberhasilan
Faktor keberhasilan tentunya tidak terlepas dari
daya dukung seperti sarana prasarana yang
digunakan, peserta didik yang terlibat aktif dan
responsif terhadap pembelajaran yang dilaksanakan,
juga pihak sekolah dan teman sejawat yang ikut
terlibat dalam keberhasilan mengimplementasikan
siklus satu ini, dari mulai memberikan jadwal
mengajar mereka, memberikan giliran pemakaian
LCD proyektor, membantu perekaman,
meminjamkan laptop dan HP untuk perekaman. 3
kelebihan pembelajaran siklus 1 ini antara lain :
1. Menggunakan Project Based Learning (PjBL)
sehingga siswa aktif dalam mendesain, membuat
dan menguji coba sebuah proyek sederhana.
2. Aktivitas Pembelajaran pada siklus 1 telah
terintegrasi TPACK, seperti penggunaan PPT,
Google Form, dan aplikasi SPOT SMANSA
3. Aktivitas Pembelajaran dapat meningkatkan
motivasi belajar siswa

Faktor ketidakberhasilan
Faktor ketidakberhasilanya/ kekurangan
pembelajaran ini antara lain:
1. Kesulitan pengambilan video yang bersamaan
dengan sit in sehingga perlu koordinasi antara
teman yang memegang kamera 1, 2, dan 3. Oleh
karena itu, kegiatan siswa dalam mendesain, uji
coba dan presentasi kurang nampak maksimal.
2. Kurangnya manajemen waktu dalam PjBL (2x
pertemuan dan ujicoba proyek) karena untuk
membuktikan cooler bag dan ice gel yang bagus
dan efektif membutuhkan waktu yang lama.

Strategi yang dilakukan


Strategi / solusi yang dilakukan untuk pembelajaran
selanjutnya :
1. Saya perlu berkoordinasi dengan teman dan siswa
dalam pengambilan video dan memanajemen
waktu dalam pembelajaran.

Masukan pihak lain


1. Perlu diperhatikan pengambilan video rekaman
dan zoom utamanya fokus untuk kegiatan siswa
(mendesain, uji coba dan presentasi)
2. Perlu koordinasi antara guru, siswa dan teman
yang merekam, dan operator zoom.
3. Suara naik turun sehingga perlu clip on mic untuk
guru dan siswa supaya suara terdengar jelas
4. Perlu memanajemen waktu untuk pembelajaran
PjBL

Pembelajaran yang diperoleh


Pembelajaran yang diperoleh dari
keseluruhan proses kegiatan PPL siklus 2
adalah guru harus merubah pola mengajar
(berpusat pada guru menjadi berpusat pada
peserta didik), guru harus mulai belajar
mengembangkan kemampuan IT agar
mengikuti perkembangan zaman, guru harus
mampu menggunakan model dan media
pembelajaran inovatif yang dapat
meningkatkan motivasi belajar siswa dan
kreativitas siswa,

NB: Untuk grafik refleksi pembelajaran ada di PPT Refleksi

Anda mungkin juga menyukai