NIM : 2222563276 Asal Sekolah : SD Negeri 02 Nyalembeng Kategori : I Kelas/Angkatan : 003/2023
LK 3.1 Menyusun Best Practices
Menyusun Cerita Praktik Baik (Best Practice) Menggunakan Metode
Star (Situasi, Tantangan, Aksi, Refleksi Hasil Dan Dampak) Terkait Pengalaman Mengatasi Permasalahan Siswa dalam Pembelajaran
Lokasi SD Negeri 02 Nyalembeng Kec. Pulosari Kab.
Pemalang Lingkup Pendidikan Sekolah Dasar Tujuan yang ingin dicapai Meningkatkan Motivasi Belajar Siswa Kelas V Muatan Pelajaran Matematika Materi Penjumlahan dan Pengurangan Pecahan Penulis Eti Maryanah, S.Pd Tanggal 8 Juli 2023 Situasi: Kemampuan siswa sangat menentukan Kondisi yang menjadi latar keberhasilan dalam proses belajar, proses belakang masalah, belajar mempunyai beberapa faktor yang mengapa praktik ini mempengaruhinya diantaranya adalah faktor penting untuk dibagikan, motivasi siswa. Siswa yang bermotivasi tinggi apa yang menjadi peran dalam belajar memungkinkan akan memperoleh dan tanggung jawab anda hasil belajar yang tinggi pula, artinya semakin dalam praktik ini. tinggi motivasinya, semakin intensitas usaha dan upaya yang dilakukan, maka semakin tinggi hasil belajar yang diperolehnya. Berdasarkan hasil observasi selama proses pembelajaran di kelas 5 SDN 02 Nyalembeng pada muatan pembelajaran Matematika, masih terdapat beberapa siswa memiliki motivasi belajar yang rendah. Rendahnya motivasi siswa dalam mengikuti pembelajaran disebabkan oleh : 1) Pembelajaran di dalam kelas masih mononton. 2) Guru belum merancang pembelajaran yang aktif dan menyenangkan. 3) Metode belajar yang masih berpusat kepada guru. 4) Guru belum menggunakan media yang sesuai dengan karakteristik siswa Berdasarkan hasil analisis, ditentukan bahwa akar penyebab masalah adalah guru belum mampu merancang pembelajaran yang aktif dan menyenangkan. Sebagai upaya meningkatkan motivasi siswa, guru harus memilih model dan media pembelajaran yang tepat untuk menyampaikan berbagai konsep dalam pembelajaran yang memberikan kesempatan bagi siswa untuk bertukar pendapat, bekerjasama dengan teman, berinteraksi dengan guru dan merespon pemikiran siswa lain sehingga siswa seperti menggunakan dan mengingat konsep tersebut. Dengan demikian, seorang guru perlu merancang kegiatan pembelajaran yang memungkinkan siswa untuk semangat dalam mengikuti pembelajaran. Siswa akan semangat belajar apabila rancangan pembelajaran yang disusun oleh guru bervariasi dan menyenangkan. Tantangan : Tantangan yang dihadapi dalam meningkatkan Apa saja yang menjadi motivasi siswa dalam pembelajaran yaitu : tantangan untuk mencapai tujuan 1. Beberapa siswa masih mengobrol dengan tersebut? Siapa saja yang temannya ketika pembelajaran terlibat, 2. Beberapa siswa masih ada yang belum memperhatikan penjelasan guru
Adapun pihak yang terlibat dalam kegiatan ini
yaitu kepala sekolah, rekan guru, pengawas dan pakar sebagai narasumber saat penentuan penyebab masalah sampai dengan penentuan solusi dan memberikan motivasi. Dosen pembimbing dan guru pamong, membimbing penyusunan perangkat pembelajaran, memberikan saran dan masukan terhadap praktik pembelajaran. Siswa berperan sebagai objek dalam praktik pembelajaran. Aksi : Aksi yang saya lakukan untuk meningkatkan Langkah-langkah apa motivasi belajar siswa yaitu dengan yang dilakukan untuk menggunakan model pembelajaran Problem menghadapi tantangan Based Learning (PBL), dan menggunakan tersebut/ strategi apa Vidio Pembelajaran. Penerapannya adalah yang digunakan/ sebagai berikut : bagaimana prosesnya, siapa saja yang terlibat / Dengan menggabungkan beberapa solusi yang Apa saja sumber daya relevan diharapkan dapat mengatasi masalah. atau materi yang Langkah-langkah penerapannya : diperlukan untuk 1. Orientasi siswa terhadap masalah melaksanakan strategi ini Guru merangsang peserta didik untuk berpikir kritis dengan menampilkan Vidio Pembelajaran masalah sehari-hari yang berkaitan dengan penjumlahan dan pengurangan pecahan. Penempatan Vidio pembelajaran pada tahap ini bertujuan agar siswa tertarik untuk memperhatikan penjelasan guru. 2. Mengorganisasi siswa Guru membagi siswa menjadi tiga kelompok dan memberikan arahan tentang aturan dan cara mengerjakan LKPD. Pada tahap ini Media Blok Pecahan digunakan untuk membantu mengerjakan soal pada LKPD yang sudah disediakan. 3. Membimbing penyelidikan Guru membimbing setiap kelompok dalam mengerjakan LKPD. 4. Mengembangkan dan Menyajikan Hasil Karya Guru membimbing siswa mengembangkan dan membuat laporan hasil karya. Setiap kelompok diberikan kesempatan untuk melakukan presentasi di depan kelas. Untuk menunjuk kelompok yang presentasi. Kelompok lain diberikan kesempatan untuk menenggapi kelompok yang presentasi. 5. Menganalisis dan evaluasi masalah Pada kegiatan ini siswa dan guru bertanya jawab tentang kesulitan yang dialami siswa dalam mengerjakan LKPD. Serta guru memberikan penguatan kepada setiap kelompok tentang hasil laporan semua kelompok.
Langkah yang dilakukan untuk mengatasi
tantangan tersebut yaitu : 1. Beberapa siswa masih mengobrol dengan temannya ketika pembelajaran. Langkah yang dilakukan yaitu dengan membimbing siswa untuk membagi tugas dalam menyelesaikan LKPD sehingga mereka sibuk dengan tugas masing masing. 2. Beberapa siswa masih ada yang belum memperhatikan penjelasan guru. Langkah yang dilakukan guru untuk tantangan ini yaitu saya memberikan ice breaking agar siswa bisa fokus lagi terhadap apa yang dijelaskan guru.
Pihak yang terlibat dalam praktik pembelajaran
yaitu: 1. Kepala Sekolah, yang selalu mendukung kegiatan praktik yang dilaksanakan, mengamati proses pembelajaran melalui video. 2. Rekan guru, yang selalu membantu dalam merekam proses pembelajaran serta mengamati pembelajaran. 3. Dosen dan guru pamong yang selalu memberikan masukan terhadap proses pembelajaran melalui rekaman video.
Adapun sumber daya yang diperlukan yaitu
menggunakan alat seperti LCD proyektor, laptop, dan speaker. Praktik ini juga memanfaatkan buku, bahan ajar, dan media pembelajaran.
Buku Panduan Guru Matematika untuk
sekolah Dasar kelas V Volume 2, Pusat Perbukuan Badan Standar, Kurikulum, dan Asesmen Pendidikan Kementrian Pendidikan, Kebudayaan, Riset, dan Teknologi ( 2021 ) Video pembelajaran tentang masalah sehari-hari yang berkaitan dengan penjumlahan dan pengurangan pecahan.
Refleksi Hasil dan Dampak dari penggunaan model pembelajaran
dampak Problem Based Learning dengan media power Bagaimana dampak dari point, dan LKPD yaitu siswa menjadi lebih termotivasi dan aktif dalam mengikuti aksi dari Langkah-langkah pembelajaran di kelas. yang dilakukan? Apakah Berdasarkan penilaian yang dilakukan, pada hasilnya efektif? Atau PPL Aksi , penilaian sikap spiritual terlihat tidak efektif? Mengapa? 100% masuk kategori Baik, sedangkan sikap Bagaimana respon orang sosialnya terlihat lebih variatif, ada 9 siswa lain terkait dengan masuk kategori A, 6 kategori B, penilaian strategi yang dilakukan, pengetahuan kelas 5 meraih nilai tuntas 13 siswa dan 2 siswa belum tuntas dengan nilai Apa yang menjadi faktor tertinggi 100 dan terendah 60, presentase keberhasilan atau ketuntasan yaitu 92,86 %. Hasil penilaian ketidakberhasilan dari ketrampilan meliputi diskusi kelompok dan strategi yang dilakukan? presentasi dihasilkan nilai tertinggi 87 dan Apa pembelajaran dari terendah 75 dan termasuk kategori baik. keseluruhan proses Siswa yang bermotivasi tinggi dalam belajar tersebut memungkinkan akan memperoleh hasil belajar yang tinggi pula, artinya semakin tinggi motivasinya, semakin intensitas usaha dan upaya yang dilakukan, maka semakin tinggi hasil belajar yang diperolehnya. Dilihat dari hasil tersebut maka model pembelajaran yang diterapkan efektif untuk mengatasi masalah rendahnya motivasi belajar siswa kelas 5 di SDN 02 Nyalembeng.
Respon dari kepala sekolah, rekan guru dan
siswa pun juga sangat baik terhadap penerapan solusi terpilih dalam masalah motivasi siswa yang rendah dalam pembelajaran. Kepala sekolah dan guru berpendapat bahwa praktik pembelajaran memberikan dampak positif bagi siswa dan sekolah.
Faktor keberhasilan dari penerapan solusi ini
yaitu: 1. Adanya persiapan yang cukup dalam merancang pembelajaran, membuat Modul Ajar, media, bahan ajar, LKPD serta kisi-kisi instrumen dan rubrik penilaian sehingga pelaksanaan pembelajaran berjalan lancar. 2. Dukungan dari kepala sekolah dan rekan guru dalam memotivasi serta tersedianya sarana dan prasana yang mendukung pembelajaran. 3. Dukungan dari dosen dan guru pamong dalam membimbing penyusunan perangkat serta praktik pembelajaran. 4. Antusiasme siswa dalam pembelajaran karena penggunaan model Problem Based Learning, LKPD dan media Power Point masih jarang diterapkan, sehingga membuat siswa menjadi lebih tertarik saat model dan media tersebut digunakan dalam pembelajaran.
Penggunaan Model pembelajaran Problem Based
Learning dengan media power point, dan LKPD dapat meningkatkan motivasi belajar siswa kelas V muatan pelajaran Matematika materi Penjumlahan dan Pengurangan Pecahan.