Anda di halaman 1dari 8

LK 3.

1 Menyusun Best Practices

Menyusun Cerita Praktik Baik (Best Practice) Menggunakan Metode Star


(Situasi, Tantangan, Aksi, Refleksi, Hasil, dan Dampak)
Terkait Pengalaman Mengatasi Peserta Didik Dalam Pembelajaran

Lokasi SD No. 3 Kuta


Lingkup Pendidikan Sekolah Dasar
Tujuan yang ingin Penerapan model pembelajaran Problem Based Learning melalui
dicapai kegiatan diskusi kelompok, demonstrasi media semangka pecahan
peserta didik dapat menganalisis informasi dan dapat mengerjakan
soal pecahan sederhana dalam kehidupan sehari-hari dengan benar.
Penulis Nur Rohmawati, S.Pd
Tanggal Tanggal 22 Januari 2024
Situasi: Latar belakang masalah penulisan Best Practice rendahnya hasil
belajar peserta didik dalam muatan pelajaran Bahasa Indonesia dan
Matematika, serta penggunaan model, media pembelajaran yang
kurang inovatif.

Praktik ini baik untuk dibagikan karena:


Metode, model dan media pembelajaran berbasis IT lebih inovatif
dan menarik sehingga dapat meningkatkan semangat belajar peserta
didik.

Peran dan tanggung jawab saya dalam praktik ini?


Sebagai guru yang memiliki tanggung jawab dalam menciptakan proses
pembelajaran yang inovatif dengan cara mengembangkan model
pembelajaran problem based learning dengan media semangka pecahan
dan video pembelajaran yang menarik sehingga hasil belajar peserta didik
meningkat.
Tantangan : Peserta didik belum terbiasa memecahkan pembelajaran yang
berbasis masalah HOTS dan hasil belajar peserta didik yang masih
kurang maksimal.
Yang terlibat dalam tantangan ini yaitu guru dan peserta didik.
Aksi : Strategi yang digunakan dengan menggunakan model pembelajaran
Problem Based Learning (PBL)
Adapun sintak dari Problem Based Learning (PBL) adalah:
1. Orientasi peserta didik pada masalah
2. Mengorganisasi peserta didik untuk belajar
3. Membimbing penyelidikan individu maupun kelompok
4. Mengembangkan dan menyajikan hasil
5. Menganalisis dan mengevaluasi proses pemecahan masalah.

Siapa saja yang terlibat


1. Guru d a n p eserta didik
2. Dosen dan guru pamong sebagai pembimbing dalam pelaksanaan
pembelajaran.
3. Ibu kepala sekolah dan rekan sejawat yang selalu memberikan
bimbingan dan arahan dalam kegiatan belajar.
Sumber daya materi yang diperlukan untuk melaksanakan
strategi:
Pemahaman guru terkait model pembelajaran, materi yang diajarkan,
LKPD terkait soal evaluasi, soal remidial, pengayaan, dan instrument
penilaian sikap, pengetahuan, dan keterampilan.
Refleksi Hasil dan 1. Penggunaan model pembelajaran Problem Based Learning membuat
dampak peserta didik berani dan semangat dalam belajar, berfikir kritis, cepat
dalam menjawab pertanyaan baik tugas individu/ kelompok serta
meningkatkannya hasil belajar.
2. Respon kepala sekolah, rekan sejawat mendukung penuh atas
kegiatan pembelajaran yang telah dilaksanakan dan bagi peserta
didik mereka sangat antusias dalam mengikuti kegiatan belajar di
kelas.

Yang menjadi faktor keberhasilan:


1. Bimbingan dari dosen pembimbing dan guru pamong.
2. Kepala sekolah dan rekan sejawat y a n g turut membantu
kelancaran dalam melaksanakan praktek mengajar.
3. Antusias peserta didik dalam mengikuti pembelajaran.

Faktor penghambat keberhasilan:


Peserta didik yang terlalu berlebihan sehingga suasana kelas menjadi
ribut.

Pembelajaran dari seluruh proses Best Pactice:


Menjadi guru yang lebih kreatif dan inovatif dalam memilih metode,
model pembelajaran, dan media yang sesuai dengan materi
pembelajaran.
Rencana Tindak Berdiskusi dan berkolaborasi dengan guru sejawat agar bersama-
lanjut sama dapat belajar dan menerapkan kegiatan pembelajaran yang
inovatif dan menyenangkan.

DAFTAR PUSTAKA

1. Muhammad Hasbullah Ridwan (2022) “Penerapan Model Pembelajaran Inovatif


untuk Menigkatkan Kompetensi siswa” Jurnal Tarbiyatuna, Vol.2 No.2 Januari 2022:
150
2. https://scholar.google.co.id/scholar?q=model+pembelajaran+problem+based+learni
ng+pengertian&hl=id&as_sdt=0&as_vis=1&oi=scholart
DOKUMENTASI SIKLUS 2

Anda mungkin juga menyukai