Anda di halaman 1dari 20

LK 3.

1
Menyusun Best Practices

PPL Siklus 1,2,3 dan 4

Nama : Nurul Afifah Cholifatin

Kelas : 4

NIM : 253B12565

MAHASISWA PPG DALAM


JABATAN KATEGORI 1
ANGKATAN 1
UNIVERSITAS PGRI
PPL 1
Menyusun Cerita Praktik Baik (Best Practice) Menggunakan Metode
Star (Situasi, Tantangan, Aksi, Refleksi Hasil Dan Dampak)
Terkait Pengalaman Mengatasi Permasalahan Siswa Dalam
Pembelajaran

Lokasi SD Negeri Banyurip 1


Lingkup Pendidikan SD/Korwilcambid Kecamatan Jenar
Tujuan yang ingin dicapai Meningkatkan motivasi belajar siswa pada mata
pelajaran pendidikan pancasila materi aturan
Penulis Nurul Afifah Cholifatin
Tanggal 13 dan 15 Oktober 2022
Situasi: Kondisi latar belakang:
Kondisi yang menjadi latar Aksi 1-2:
belakang masalah, 1. Pembeajaran berpusat pada guru
mengapa praktik ini 2. Peserta didik kurang antusias dalam belajar,
penting untuk dibagikan, 3. Pembelajaran masih monoton
apa yang menjadi peran 4. Peserta didik kurang bersemangat dan aktif di
dan tanggung jawab anda kelas maupun kelompok
dalam praktik ini. 5. Peserta didik kesulitan memahami materi
Kurangnya motivasi peserta didik dalam mengikuti
kegiatan pembelajaran di kelas, maka guru perlu
melakukan perubahan, guru perlu menggunakan
model dan media pembelajaran yang mempu menarik
perhatian siswa serta membuat siswa aktif selama
pembelajaran.

Praktik ini penting untuk:


Praktik ini penting untuk dibagikan sebagai bentuk
berbagi pengalaman dalam meningkatkan aktivitas
dan motivasi belajar siswa di kelas. Praktik ini dapat
dijadikan salah satu referensi dalam mengatasi
kendala serupa yang dialami orang lain. Juga
memotivasi diri sendiri untuk semakin meningkatkan
kompetensi pribadi.
Peran dan tanggung jawab:
Peran saya sebagai guru, tanggung jawab menyusun
dan mempersiapakan perangkat ajar (Modul ajar,
LKPD, Bahan ajar, evaluasi, media). Menjadi
fasilitator untuk memotivasi peserta didik supaya ikut
terlibat aktif dalam kegiatan pembelajaran,
mendorong siswa agar semangat dalam mengikuti
pembelajaran dan memahami materi dengan baik.
Tantangan : Tantangan yang dihadapi selama sebelum dan
Apa saja yang menjadi selama pelaksanaan PPL 1:
tantangan untuk Aksi 1-2:
mencapai tujuan 1. Guru lebih sering menggunakan metode
tersebut? Siapa saja yang ceramah sehingga monoton
terlibat, 2. Peserta didik kurang mendapatkan motivasi dari
rumah
3. Peserta didik kurang antusias dalam
menanggapi selama kegiatan pembelajaran
4. Persiapan perangkat dan peralatan yang
membutuhkan waktu lama
5. Masih ada siswa yang belum sepenuhnya aktif
Yang terlibat:
1. Siswa siswi kelas 1 SDN Bannyurip 1 sebagai
subjek
2. Rekan sejawat guru agama islam (Endria Lestari,
S.Pd.I) sebagai observer, membantu
mempersiapkan dan juga juru kamera
3. Kepala sekolah (Suwrdi, M.Pd.) sebagai
koordinator dan pengawas pelaksanaan PPL
4. Lingkungan sekolah
Aksi : Langkah yang dilakukan :
Langkah-langkah apa Aksi 1:
yang dilakukan untuk Pembelajaran Pendidikan Pancasila
menghadapi tantangan Aturan : Aturan di rumah dan di sekolah
tersebut/ strategi apa Perangkat Pembelajaran :
yang digunakan/ Merancang kegiatan pembelajaran yang melibatkan
bagaimana prosesnya, siswa di kelas. Dengan menggunakan metode atau
siapa saja yang terlibat / model pembelajaran yang tepat. Menyiapkan
Apa saja sumber daya perangkat pembelajaran yang lengkap.
atau materi yang Media Pembelajaran:
diperlukan untuk Menggunakan media benda konkrit. Media
melaksanakan strategi ini pembelajaran yang berbasis TPACK dengan video dan
gambar yang sesuai. Guru menampilkan contoh
kegiatan yang mematuhi dan tidak mematuhi aturan,
video mengenai kegiatan melanggar aturan, serta
contoh aturan di rumah dan di sekolah yang
ditampilkan dalam PPT.
Model Pembelajaran:
Guru menggunakan model pembelajaran PBL
(Problem Based Learning). Model pembelajaran PBL
terdiri dari 5 fase atau tahapan pembelajaran,
diantaranya:
1. Orientasi peserta didik pada masalah
2. Mengorganisasikan peserta didik untuk belajar.
3. Membimbing penyelidikan individu dan kelompok.
4. Mengembangkan dan menyajikan hasil karya.
5. Menganalisis dan mengevaluasi proses pemecahan
masalah.
Sistem penilaian :
Sistem penilaian yang dilakukan oleh guru juga perlu
menyeluruh dengan melaksanakan penilaian proses,
dengan pengerjaan LKPD dan diskusi serta evaluasi
akhir.

Aksi 2
Pendidikan Pancasila
Aturan: Akibat mematuhi dan tidak mematuhi
aturan
Langkah yang dilaksanakan pada aksi 2 secara garis
besar sama dengan langkah aksi 1. Untuk materi
yang diajarkan masih dalam sub yang sama namun
melanjutkan untuk pembahasan selanjutnya. Untuk
penggunaan media menggunakan contoh video anak
yang melanggar aturan yaitu tidak menyikat gigi

Langkah menghadapi kendala selama pelaksanaan:


1. Mengingatkan siswa secara bertahap
2. Mempersiapkan dengan lebih baik pada PPL
aksi 2
3. Memantau pelaksanaan/waktu dengan lebih
baik
Refleksi Hasil dan Refleksi hasil dan dampak:
dampak Aksi 1
Bagaimana dampak dari Dampak dari langkah-langkah yang sudah
aksi dari Langkah-langkah diterapkan di keas diantaranya Pemilihan metode
yang dilakukan? Apakah yang variatif meningkatkan keaktifan siswa dalam
hasilnya efektif? Atau mengikuti pembelajaran, siswa yang tidak pernah
tidak efektif? Mengapa? menyampaikan pendapat jadi lebih berani
Bagaimana respon orang menyampaikan jawaban dan pendapat. Desain
lain terkait dengan pembelajaran yang berpusat pada siswa membuat
strategi yang dilakukan, meningkatkan motivasi belajar siswa, terlihat ketika
Apa yang menjadi faktor siswa serius untuk mengerjakan tugas kelompok dan
keberhasilan atau menanyakan pada guru hasil yang dikerjakan. Hasil
ketidakberhasilan dari penggunaan model PBL terlihat hasil lebih efektif
strategi yang dilakukan? dibandingkan dengan pembelajaran yang berpusat
Apa pembelajaran dari pada guru, dan bersifat satu arah saja.
keseluruhan proses
tersebut Aksi 2:
Dampak dari langkah-langkah yang sudah
diterapkan di keas diantaranya Pemilihan metode
yang variatif meningkatkan keaktifan siswa dalam
mengikuti pembelajaran, siswa yang tidak pernah
menyampaikan pendapat jadi lebih berani
menyampaikan jawaban dan pendapat. Desain
pembelajaran yang berpusat pada siswa membuat
meningkatkan motivasi belajar siswa, terlihat ketika
siswa serius untuk mengerjakan tugas kelompok dan
menanyakan pada guru hasil yang dikerjakan. Hasil
penggunaan model PBL terlihat hasil lebih efektif
dibandingkan dengan pembelajaran yang berpusat
pada guru, dan bersifat satu arah saja.

Hal-hal yang sudah dilakukan mendapatkan respon


serta tanggapan positif dari siswa dengan
menunjukkan antusias dan bersemangat, dri
guru/rekan sejawat dan juga kepala sekolah.

Faktor keberhasilan dari pelaksanaan pembelajaran


adalah ketertarikan siswa dengan penggunaan media
yang digunakan yang melibatkan LCD proyektor,
dengan menampilkan gambar yang menarik. Dengan
penggunaan model pembellajaran yang bervariatif
membuat siswa lebih antusias, aktif dan termotivas
dalam mengikuti kegiatan pelajaran dan diskusi.
PPL 2
Menyusun Cerita Praktik Baik (Best Practice) Menggunakan Metode
Star (Situasi, Tantangan, Aksi, Refleksi Hasil Dan Dampak)
Terkait Pengalaman Mengatasi Permasalahan Siswa Dalam
Pembelajaran

Lokasi SD Negeri Banyurip 1


Lingkup Pendidikan SD/Korwilcambid Kecamatan Jenar
Tujuan yang ingin dicapai Meningkatkan pembelajaran dan penialaian
berbasis HOTS dapa pembelajaran matematika
Penulis Nurul Afifah Cholifatin
Tanggal 28 dan 29 Oktober 2022
Situasi: Kondisi latar belakang:
Kondisi yang menjadi latar Aksi 1-2:
belakang masalah, Kondisi yang menjadi latar belakang:
mengapa praktik ini 1. Pembelajaran yang dilakukan guru masih
penting untuk dibagikan, bersifat monoton
apa yang menjadi peran 2. Pembelajaran yang dilakukan belum berbasis
dan tanggung jawab anda HOTS
dalam praktik ini. 3. Media yang digunakan kurang variatif
4. Peserta didik belum mampu berfikir kritis
5. Peserta didik belum terbiasa menyuarakan
pendapat
6. Pembelajaran masih bersifat satu arah
Peserta didik yang pasif dan enggan
menyuarakan pendapat juga, siswa juga belum
terbiasa berfikir kritis. Berdarakan hal tersebut
guru perlu melakukan pembelajaran dengan
model pembelajaran yang mampu meningkatkan
kemampuan berfikir kritis siswa.

Praktik ini penting untuk:


Praktik ini penting untuk dibagikan sebagai
bentuk berbagi pengalaman dalam
meningkatkan aktivitas pembelajaran dan
penialaian berbasis HOTS. Praktik ini dapat
dijadikan salah satu referensi dalam mengatasi
kendala serupa yang dialami orang lain. Juga
memotivasi diri sendiri untuk semakin
meningkatkan kompetensi pribadi.

Peran dan tanggung jawab:


Peran saya sebagai guru, tanggung jawab
menyusun dan mempersiapakan perangkat ajar
(Modul ajar, LKPD, Bahan ajar, evaluasi, media).
Menjadi fasilitator untuk memotivasi peserta
didik supaya ikut terlibat aktif dalam kegiatan
pembelajaran, mendorong siswa agar semangat
dalam mengikuti pembelajaran dan memahami
materi dengan baik.
Tantangan : Tantangan yang dihadapi selama sebeum dan
Apa saja yang menjadi selama pelaksanaan PPL 2
tantangan untuk Aksi 1-2:
mencapai tujuan 1. Peserta didik belum terbiasa diajak bernalar
tersebut? Siapa saja yang oleh guru
terlibat, 2. Peserta didik asik dengan hal lain selain
pembelajaran
3. Pembelajaran yang berlansung terasa jenuh
dan monoton
4. Pembelajaran masih didominasi guru
5. Kendala teknis pelaksanaan bersamaan
dengan kegiatan ANBK
6. Waktu pelaksanaan yang lebih lama dari
rancangan kegiatan
7. Alat dan bahan yang dibawa belum
dipersiapkan dengan baik oleh siswa
Yang terlibat:
1. Siswa siswi kelas 1 SDN Bannyurip 1 sebagai
subjek
2. Rekan sejawat guru sebagai observer,
membantu mempersiapkan dan juga juru
kamera
3. Kepala sekolah (Suwrdi, M.Pd.) sebagai
koordinator dan pengawas pelaksanaan PPL
4. Lingkungan sekolah
Aksi : Langkan-langkah yang dilakukan untuk
Langkah-langkah apa menghadapi tantangan sebelum pelaksanaan,
yang dilakukan untuk antara lain:
menghadapi tantangan Aksi 1:
tersebut/ strategi apa Matematika: bangun ruang
yang digunakan/ Perangkat Pembelajaran :
bagaimana prosesnya, Merancang kegiatan pembelajaran yang
siapa saja yang terlibat / melibatkan siswa di kelas. Dengan menggunakan
Apa saja sumber daya metode atau model pembelajaran yang tepat.
atau materi yang Menyiapkan perangkat pembelajaran yang
diperlukan untuk lengkap.
melaksanakan strategi ini Media pembelajaran :
Guru menggunakan media PPT dengan
menggunakan media benda konkret benda-
benda yang ada di sekitarnya, seperti emari,
kotak pensil dan lain sebagainya. Media berbasis
digital dengan PPT yang digunakan guru adalah
video mengenai nama dan bentuk bangun ruang
disekitarnya.
Model pembelajaran :
Guru menggunakan model pembelajaran PjBL
(Project Based Learning). Model pembelajaran
PjBL terdiri dari 6 fase atau tahapan
pembelajaran, diantaranya:
1. Pertanyaan mendasar
2. Mendesain perencanaan produk
3. Menyusun jadwal pembuatan
4. Memonitor keaktifan dan perkembangan
proyek
5. Menguji hasil
6. Evaluasi pengalaaman belajar
Penilaian :
Sistem penilaian yang dilakukan oleh guru juga
perlu menyeluruh dengan melaksanakan
penilaian proses, dengan pengerjaan LKPD dan
diskusi serta evaluasi akhir. Penilaian juga
berbasis HOTS dengan pemilihan kata kerja
operasional yang tepat dan memilih penggunaan
kata yang mudah serta berbantu gambar.

Aksi 2
Matematika : bangun ruang gabungan
Langkah yang dilaksanakan pada aksi 2 secara
garis besar sama dengan langkah aksi 1. Untuk
materi yang diajarkan masih dalam sub yang
sama namun melanjutkan untuk pembahasan
selanjutnya. Dengan penilaian yang secara garis
besar sama dengan aksi 1.
Media pembelajaran :
Guru menggunakan media PPT dengan
menggunakan media benda konkret benda-
benda yang ada di sekitarnya, bangunan rumah,
sekolah dan masjid. Media berbasis digital
dengan PPT yang digunakan guru adalah video
mengenai nama dan bentuk bangun ruang
gabungan disekitarnya. Gambar bentuk-bentuk
bangun ruang gabungan yang ditampilkan pada
slide PPT.

Langkah menghadapi kendala selama


pelaksanaan:
1. Mempersiapkan perangkat sebaik mungkin
2. Mengatur waktu lebih efisien dan
membawa alat dan bahan tambahan untuk
kegiatan proyek
3. Guru memberikan pendampingan ekstra
selama pelaksanaan proyek
Refleksi Hasil dan Aksi 1
dampak Dampak dari langkah-angkah yang diakukan
Bagaimana dampak dari Setelah menerapkan pembelajaran yang inovatif,
aksi dari Langkah-langkah pemahaman dan nilai siswa mengalami
yang dilakukan? Apakah peningkatan. Pada pembelajaran sebelumnya
hasilnya efektif? Atau pemahaman anak cukup rendah terlihat dari
tidak efektif? Mengapa? hasil belajar peserta didik yang mana diantara 23
Bagaimana respon orang siswa 15 siswa belum mencapai nilai minimal
lain terkait dengan atau KKM. Setelah menggunakan model
strategi yang dilakukan, pembelajaran PjBL dan penggunaan media
Apa yang menjadi faktor inovatif, hasilnya menunjukkan adanya
keberhasilan atau peningkatan dimana peserta didik yang mencapai
ketidakberhasilan dari nilai KKM sebanyak 17 anak, sementara 6 anak
strategi yang dilakukan? masih belum mencapai nilai KKM. Peserta didik
Apa pembelajaran dari menjadi lebih aktif dalam kegiatan pembelajaran,
keseluruhan proses peserta didik lebih kritis dan berani berpendapat.
tersebut Pembelajaran dengan model PjBL (Project Based
Learning) menunjukkan hasil yang lebih efektif
dibandingkan dengan pembeajaran
konvensiaonal, pembelajaran satu arah. Peserta
didik lebih aktif dan ebih kritis dalam
memberikan pendapat. Peserta didik menjadi
termotivasi dalam menjawab dan mengerjakan
tugas secara berkelompok dan berdiskusi dan
juga tugas individu

Aksi 1
Dampak dari langkah-angkah yang diakukan
Setelah menerapkan pembelajaran yang inovatif,
pemahaman dan nilai siswa mengalami
peningkatan. Pada pembelajaran sebelumnya
hasil belajar peserta didik yang mana diantara 17
siswa 6 siswa belum mencapai nilai minimal atau
KKM. Setelah menggunakan model pembelajaran
PjBL dan penggunaan media inovatif, hasilnya
menunjukkan adanya peningkatan dimana
peserta didik yang mencapai nilai KKM sebanyak
21 anak, sementara 2 anak masih belum
mencapai nilai KKM. Peserta didik menjadi lebih
aktif dalam kegiatan pembelajaran, peserta didik
lebih kritis dan berani berpendapat.
Pembelajaran dengan mode PjBL (Project Based
Learning) menunjukkan hasil yang lebih efektif
dibandingkan dengan pembeajaran
konvensiaonal, pembelajaran satu arah. Peserta
didik lebih aktif dan lebih kritis dalam
memberikan pendapat.
Respon peserta didik terhadap kegiatan
pembelajaran ini adalah antusias, senang, dapat
dilihat saat kegiatan refleksi akhir pembelajaran
peserta didik memberikan respon bahwa
pembelajaran sangat menyenangkan. Rekan
sejawat dan kepala sekolah menunjukkan respon
yang positif

Faktor keberhasilan dari pembelajaran ini


adalah karena penggunaan media pembelajaran
yang menarik dan mudah dipahami. Selain itu
pemilihan model pembeajaran yang sesuai
memudahkan guru dalam menumbuhkan
kemampuan berpikir tingkat tinggi, berpendapat,
dan bernalar kritis.
PPL 3
Menyusun Cerita Praktik Baik (Best Practice) Menggunakan Metode
Star (Situasi, Tantangan, Aksi, Refleksi Hasil Dan Dampak)
Terkait Pengalaman Mengatasi Permasalahan Siswa Dalam
Pembelajaran

Lokasi SD Negeri Banyurip 1


Lingkup Pendidikan SD/Korwilcambid Kecamatan Jenar
Tujuan yang ingin dicapai Meningkatkan aktivitas belajar siswa secara
positif pada pembelajaran Matematika
Penulis Nurul Afifah Cholifatin
Tanggal 10 dan 11 November 2022
Situasi: Kondisi yang menjadi latar belakang masah:
Kondisi yang menjadi latar Aksi 1-2:
belakang masalah, 1. Pembelajaran berpusat pada guru
mengapa praktik ini 2. Media pembelajaran yang digunakan belum
penting untuk dibagikan, menarik peserta didik
apa yang menjadi peran 3. Pembelajaran bersifat monoton
dan tanggung jawab anda 4. Peserta didik kurang bersemangat dan pasif
dalam praktik ini. di kelas
5. Siswa aksi sendiri dan kurang
memperhatikan kegiatan pembelajarn
Aktivitas belajar siswa yang kurang di kelas dan
cenderung tidak memperhatikan serta tidak aktif
dalam pembelajaran. Maka guru perlu
menciptakan kegiatan pembelajaran dengan
model dan media pembelajaran agar peserta didik
terlibat aktif dan menunjukkan sikap psitif dalam
pembelajaran.

Praktik ini penting untuk:


Praktik ini penting untuk dibagikan sebagai
bentuk berbagi pengalaman dalam
meningkatkan aktivitas pembelajaran. Praktik ini
dapat dijadikan salah satu referensi dalam
mengatasi kendala serupa yang dialami orang
lain. Juga memotivasi diri sendiri untuk semakin
meningkatkan kompetensi pribadi.

Peran saya dalam pembelajaran adalah untuk


meningkatkan kegiatan pembelajaran supaya
siswa aktif mendengarkan dan mengikuti
kegiatan pembelajaran dengan baik. Menjadi
fasilitator dalam pembelajaran. Menciptakan
kegiatan pembelajaran yang membuat siswa
memperhatikan dan ikut belajar dengan
maksimal.
Tantangan : Tantangan yang dihadapi selama sebelum dan
Apa saja yang menjadi selama pelaksanaan PPL 3:
tantangan untuk Aksi 1-2:
mencapai tujuan 1. Guru lebih sering menggunakan metode
tersebut? Siapa saja yang ceramah , sehingga peserta didik kurang aktif
terlibat, 2. Peserta didik asik bermain dan tidak
memperhatikan
3. Pembelajaran yang berlansung terasa jenuh
dan monoton
4. Kendala teknis terkait listrik yang mati dipagi
hari
5. Pengkondisian kelas dan persiapan proyek
6. Pembagian tugas dalam kelompok siswa yang
belum rata

Yang terlibat:
1. Siswa siswi kelas 1 SDN Bannyurip 1 sebagai
subjek
2. Rekan sejawat guru sebagai observer,
membantu mempersiapkan dan juga juru
kamera
3. Kepala sekolah (Suwrdi, M.Pd.) sebagai
koordinator dan pengawas pelaksanaan PPL
4. Lingkungan sekolah
Aksi : Langkan-langkah yang dilakukan untuk
Langkah-langkah apa menghadapi tantangan sebelum pelaksanaan,
yang dilakukan untuk antara lain:
menghadapi tantangan Aksi 1:
tersebut/ strategi apa Matematika: Waktu dan jam
yang digunakan/ Perangkat Pembelajaran :
bagaimana prosesnya, Merancang kegiatan pembelajaran yang
siapa saja yang terlibat / melibatkan siswa di kelas. Dengan menggunakan
Apa saja sumber daya metode atau model pembelajaran yang tepat.
atau materi yang Menyiapkan perangkat pembelajaran yang
diperlukan untuk lengkap, mulai dari modul ajar, bahan ajar,
melaksanakan strategi ini LKPD, penilaian, dan media ajar yang menarik.
Media pembelajaran :
Guru menggunakan media PPT dengan
menggunakan media benda konkret benda-
benda yang ada di sekitarnya yaitu jam dinding.
Media berbasis digital dengan PPT yang
digunakan guru adalah video cara membaca jam
dan jenis jam analog.
Model pembelajaran :
Guru menggunakan model pembelajaran PjBL
(Project Based Learning). Model pembelajaran
PjBL terdiri dari 6 fase atau tahapan
pembelajaran, diantaranya:
1. Pertanyaan mendasar
2. Mendesain perencanaan produk
3. Menyusun jadwal pembuatan
4. Memonitor keaktifan dan perkembangan
proyek
5. Menguji hasil
6. Evaluasi pengalaaman belajar
Penilaian :
Sistem penilaian yang dilakukan oleh guru juga
perlu menyeluruh dengan melaksanakan
penilaian proses, dengan pengerjaan LKPD dan
diskusi serta evaluasi akhir. Penilaian juga
berbasis HOTS dengan pemilihan kata kerja
operasional yang tepat dan memilih penggunaan
kata yang mudah serta berbantu gambar.

Aksi 2
Matematika : Waktu dan Jam/menit
Langkah yang dilaksanakan pada aksi 2 secara
garis besar sama dengan langkah aksi 1. Untuk
materi yang diajarkan masih dalam sub yang
sama namun melanjutkan untuk pembahasan
selanjutnya. Dengan penilaian yang secara garis
besar sama dengan aksi 1.
Media pembelajaran :
Guru menggunakan media PPT dengan
menggunakan media benda konkret benda-
benda yaitu jam dinding dan tiruan jam dinding.
Media berbasis digital dengan PPT yang
digunakan guru adalah video mengenai cara
membaca jam dan menitnya serta video
pembuatan tiruan jam dinding.
Langkah menghadapi kendala selama
pelaksanaan:
1. Menunda pelaksanaan pengambilan video
selama 1 jam
2. Memberikan tepukan, ice breaking dan
kegiatan untuk memfokuskan siswa
3. Mengatur pembagian lebih merata sesuai
instruksi pada aksi 2
Refleksi Hasil dan Aksi 1
dampak Dampak dari langkah-angkah yang diakukan
Bagaimana dampak dari Dengan aksi dan langkah-langkah yang sudah
aksi dari Langkah-langkah dilakukan di atas oleh guru, hasilnya dalam
yang dilakukan? Apakah kegiatan pembeajaran siswa menjadi lebih
hasilnya efektif? Atau termotivasi dan aktif dalam kegiatan. Pelajar
tidak efektif? Mengapa? lebih aktif belajar dan berkegiatan dibandingkan
Bagaimana respon orang asik dan bermain sendiri selama pembelajaran.
lain terkait dengan Peserta didik yang belajar sambil berkelompok
strategi yang dilakukan, berdiskusi, siswa menjadi aktif dan termotivasi
Apa yang menjadi faktor untuk menunjukkan kelompoknya yang lebih
keberhasilan atau baik. Dengan penggunaan gambar dan
ketidakberhasilan dari menyusun alat dan bahan dari gambar yang
strategi yang dilakukan? disediakan siswa menjadi antusias dan serius
Apa pembelajaran dari dalam mengerjakan tugas dan kegiatan yang
keseluruhan proses diberikan oleh guru. Pembelajaran dengan model
tersebut PjBL (Project Based Learning) menunjukkan hasil
yang lebih efektif. Peserta didik menjadi
memusatkan perhatian dan menunjukkan
aktivitas positif dan tidak asik sendiri. Hasil
belajar siswa juga menunjukkan diantara 22
siswa yang hadir, 18 siswa sudah mendapat nilai
diatas KKM.

Aksi 2
Dampak dari langkah-angkah yang diakukan
Dengan aksi dan langkah-langkah yang sudah
dilakukan di atas oleh guru, hasilnya dalam
kegiatan pembeajaran siswa menjadi lebih
termotivasi dan aktif dalam kegiatan. Peserta
didik yang belajar sambil berkelompok
berdiskusi, siswa menjadi aktif dan termotivasi
untuk menunjukkan kelompoknya yang lebih
baik. Dengan pembelajaran berbasis proyek yaitu
membuat jam tiruan secara berkelompok siswa
menjadi lebih aktif dan fokus dalam
menyelesaikan kegiatan membuat jam tiruan.
Pembelajaran dengan mode PjBL (Project Based
Learning) menunjukkan hasil yang lebih efektif.
Peserta didik menjadi memusatkan perhatian
dan menunjukkan aktivitas positif dan tidak asik
sendiri. Hasil belajar siswa juga menunjukkan
19 siswa sudah mendapatkan nilai diatas KKM

Respon/tanggapan positif diberikan dari


peserta didik, teman/guru sejawat dan kepala
sekolah terhadap kegiatan pembelajaran yang
sudah dilakukan.

Faktor keberhasilan dari pembelajaran ini


adalah karena penggunaan media pembelajaran
yang menarik dan mudah dipahami. Selain itu
pemilihan model pembeajaran yang sesuai
memudahkan guru dalam menumbuhkan fokus
dan aktivitas siswa secar positif di kelas.
Penggunaan perangkat LCD, video, gambar dan
benda konkrit menumbuhkan antusiasme siswa.
PPL 4
Menyusun Cerita Praktik Baik (Best Practice) Menggunakan Metode
Star (Situasi, Tantangan, Aksi, Refleksi Hasil Dan Dampak)
Terkait Pengalaman Mengatasi Permasalahan Siswa Dalam
Pembelajaran

Lokasi SD Negeri Banyurip 1


Lingkup Pendidikan SD/Korwilcambid Kecamatan Jenar
Tujuan yang ingin Meningkatkan kemampuan literasi dan numerasi
dicapai siswa dalam pembelajaran Pendidikan Pancasila
Penulis Nurul Afifah Cholifatin
Tanggal 26 dan 27 November 2022
Situasi: Kondisi yang menjadi latar belakang masah:
Kondisi yang menjadi Aksi 1-2:
latar belakang 1. Pembelajaran berpusat pada guru
masalah, mengapa 2. Guru lebih sering menggunkan metode ceramah
praktik ini penting 3. Kemampuan literasi numerasi masih rendah
untuk dibagikan, apa 4. Pembelajaran bersifat monoton
yang menjadi peran 5. Peserta didik kurang bersemangat dan pasif di
dan tanggung jawab kelas
anda dalam praktik Aktivitas belajar siswa yang kurang di kelas dan
ini. cenderung tidak memperhatikan serta tidak aktif
dalam pembelajaran. Pembelajaran masih belum
mendorong siswa untuk meningkatkan kemampuan
literasi dan numerasi.

Praktik ini penting untuk:


Praktik ini penting untuk dibagikan sebagai bentuk
berbagi pengalaman dalam meningkatkan
kemampuan literasi dan numerasi. Praktik ini dapat
dijadikan salah satu referensi dalam mengatasi
kendala serupa yang dialami orang lain. Juga
memotivasi diri sendiri untuk semakin
meningkatkan kompetensi pribadi.

Peran saya dalam pembelajaran adalah untuk


meningkatkan kegiatan pembelajaran supaya siswa
aktif mendengarkan dan mengikuti kegiatan
pembelajaran dengan baik. Menjadi fasilitator dalam
pembelajaran. Menciptakan kegiatan pembelajaran
yang membuat siswa memperhatikan dan ikut
belajar dengan maksimal.
Tantangan : Tantangan yang dihadapi selama sebelum dan
Apa saja yang menjadi selama pelaksanaan PPL 4:
tantangan untuk Aksi 1-2:
mencapai tujuan 1. Guru lebih sering menggunakan metode
tersebut? Siapa saja ceramah , sehingga peserta didik kurang aktif
yang terlibat, 2. Bahan bacaan tidak menarik bagi peserta didik
dan terasa monoton
3. Peserta didik tidak aktif memberikan pendapat
dan menjawab pertanyaan
4. Penggunaan kata sulit, panjang, kurang jelas
dan tidak ada ilustrasi
5. Waktu pelaksanaan bersamaan dengan
persiapan PAS
6. Siswa yang mulai jenuh dan kurang fokus
7. Peserta didik yang enggan dan malu saat
kegiatan membaca

Yang terlibat:
1. Siswa siswi kelas 1 SDN Bannyurip 1 sebagai
subjek
2. Rekan sejawat guru sebagai observer, membantu
mempersiapkan dan juga juru kamera
3. Kepala sekolah (Suwradi, M.Pd.) sebagai
koordinator dan pengawas pelaksanaan PPL
4. Lingkungan sekolah
Aksi : Langkan-langkah yang dilakukan untuk
Langkah-langkah apa menghadapi tantangan sebelum pelaksanaan,
yang dilakukan untuk antara lain:
menghadapi tantangan Aksi 1:
tersebut/ strategi apa Pendidikan pancasila: Karakteristik fisik
yang digunakan/
bagaimana prosesnya, Perangkat Pembelajaran :
siapa saja yang terlibat Merancang kegiatan pembelajaran yang melibatkan
/ Apa saja sumber siswa di kelas. Dengan menggunakan metode atau
daya atau materi yang model pembelajaran yang tepat. Menyiapkan
diperlukan untuk perangkat pembelajaran yang lengkap, mulai dari
melaksanakan strategi modul ajar, bahan ajar, LKPD, penilaian, dan media
ini ajar yang menarik.
Media pembelajaran :
Guru menggunakan media PPT dengan
menggunakan media benda konkret benda-benda
yang ada di sekitarnya yaitu teman sejawat. Media
berbasis digital dengan PPT yang digunakan guru
adalah video karakteristik fisik orang. Gambar
kakak kelas dan teman kelas untuk contoh
karaktetistik fisik.
Model pembelajaran :
Guru menggunakan model pembelajaran PBL
(Problem Based Learning). Model pembelajaran PBL
terdiri dari 5 fase atau tahapan pembelajaran,
diantaranya:
1. Orientasi peserta didik pada masalah
2. Mengorganisasikan peserta didik untuk belajar.
3. Membimbing penyelidikan individu dan
kelompok.
4. Mengembangkan dan menyajikan hasil karya.
5. Menganalisis dan mengevaluasi proses
pemecahan masalah.
Penilaian :
Sistem penilaian yang dilakukan oleh guru juga
perlu menyeluruh dengan melaksanakan penilaian
proses, dengan pengerjaan LKPD dan diskusi serta
evaluasi akhir. Penilaian juga berbasis HOTS
dengan pemilihan kata kerja operasional yang tepat
dan memilih penggunaan kata yang mudah serta
berbantu gambar.

Aksi 2
Pendidikan pancasila: Karakteristik nonfisik
Langkah yang dilaksanakan pada aksi 2 secara garis
besar sama dengan langkah aksi 1. Untuk materi
yang diajarkan masih dalam sub yang sama namun
melanjutkan untuk pembahasan selanjutnya.
Dengan penilaian yang secara garis besar sama
dengan aksi 1.
Media pembelajaran :
Guru menggunakan media PPT dengan
menggunakan media benda konkret yaitu teman
sejawat di kelas. Media berbasis digital dengan PPT
yang digunakan guru adalah video cerita memuat
karakteristik nonfisik seseorang.

Langkah menghadapi kendala selama pelaksanaan:


1. Memberikan semangat dan dukungan untuk
berani membaca, memberikan kesempatan
siswa secara mandiri untuk membaca
2. Memberikan ice breaking dan permainan
supaya siswa tidak merasa jenuh
3. Guru memberikan tepuk-tepuk dan
pengkondisian kelas sebelum melangkah pada
kegiatan selanjutnya
Refleksi Hasil dan Aksi 1
dampak Dampak dari langkah-angkah yang diakukan
Bagaimana dampak Dengan aksi dan langkah-langkah yang sudah
dari aksi dari dilakukan di atas oleh guru, hasilnya dalam kegiatan
Langkah-langkah yang pembelajaran siswa menjadi lebih termotivasi dan
dilakukan? Apakah aktif dalam kegiatan. Pembelajaran yang dilakukan
hasilnya efektif? Atau dengan berbantu kartu kata, siswa terbantu
tidak efektif? memahami beberapa kata terkait, bahan ajar yang
Mengapa? Bagaimana menggunakan kata yang mudah dengan bantuan
respon orang lain ilustrasi siswa menjadi lebih antusias dan dengan
terkait dengan strategi adanya kegiatan permainan atau games sederhana
yang dilakukan, Apa secara berkelompok siswa antusias untuk
yang menjadi faktor mendengarkan dan menyimak dengan baik. Dengan
keberhasilan atau kegiatan kelompok dan saling bergantian serta
ketidakberhasilan dari saling membantu meningkatkan kemampuan
strategi yang literasi. Pembelajaran dengan mode PBL (Problem
dilakukan? Apa Based Learning) menunjukkan hasil yang lebih
pembelajaran dari efektif. Peserta didik bersemangat untuk membaca
keseluruhan proses dan menjawab serta menunjukkan dan memilih kata
tersebut yang tepat pada pelaksanaan permainan dan
kegiatan kelompok. Hasi beajar siswa juga
menunjukkan 16 siswa sudah mencapai KKM dan 5
siswa belum mencapai KKM

Aksi 2
Dampak dari langkah-angkah yang diakukan
Dengan aksi dan langkah-langkah yang sudah
dilakukan di atas oleh guru, hasilnya dalam kegiatan
pembelajaran siswa menjadi lebih termotivasi dan
aktif dalam kegiatan. Pembelajaran yang dilakukan
dengan berbantu kartu kata, siswa terbantu
memahami beberapa kata terkait, bahan ajar yang
menggunakan kata yang mudah dengan bantuan
ilustrasi siswa menjadi lebih antusias dan dengan
adanya kegiatan permainan atau games sederhana
secara berkelompok siswa antusias untuk
mendengarkan dan menyimak dengan baik. Dengan
kegiatan kelompok dan saling bergantian serta
saling membantu meningkatkan kemampuan
literasi. Pembelajaran dengan mode PBL (Problem
Based Learning) menunjukkan hasil yang lebih
efektif. Peserta didik bersemangat untuk membaca
dan menjawab serta menunjukkan dan memilih kata
yang tepat pada pelaksanaan permainan dan
kegiatan kelompok.Hasil belajar peserta didik juga
menunjukkan peningkatan dari aksi 1, sebanyak 20
siswa sudah mencapai KKM, dan 2 siswa belum
mencapai KKM.
Respon/tanggapan positif diberikan dari peserta
didik, teman/guru sejawat dan kepala sekolah
terhadap kegiatan pembelajaran yang sudah
dilakukan.

Faktor keberhasilan dari pembelajaran ini adalah


karena penggunaan media pembelajaran yang
menarik dan mudah dipahami. Selain itu pemilihan
model pembelajaran yang sesuai memudahkan guru
dalam menumbuhkan kemampuan literasi siswa.
Penggunaan kartu, ilustrasi bacaan yang menarik
membantu menumbuhkan keinginan anak dalam
membaca.

Anda mungkin juga menyukai