Disampaikan Oleh
M. NUR, S.Pd
A. LATAR BELAKANG
2
B. IDENTIFIKASI MASALAH
Pelajaran Penjaskes adalah Pelajaran yang
sangat di senangi oleh siswa tetapi berbeda
halnya dengan cabang Olahraga Lompat Jauh
Gaya Jongkok siswa sangat sulit dan tidak
mau melakukannya dengan alasan sangat
melelahkan dan menguraskan tenaga. Oleh
sebab itu, dicarilah teknik atau model serta
media yang mampu memodifikasi pelajaran
Lompat Jauh Gaya Jongkok ini ke dalam bentuk
permainan. Karena dengan pola bermain siswa
lebih menyenangkan, dan disukai.
C. BATASAN MASALAH
7
7
BAB II
A. PENGERTIAN BELAJAR MENGAJAR
Model pembelajaran yang penulis (tim) lakukan adalah Resiprokal/timbale balik. Ada
beberapa langkah yang ditempuh diantaranya :
1.Guru mengatur siswa agar berpasang-pasangan.
2.Guru membagikan bahan ajar, yang berisi deskripsi tangan dan indikator tugas gerak
kepada siswa.
3.Siswa mempelajari tugas gerak dan indikator keberhasilannya.
4.Siswa melaksanakan tugas gerak, dan bergantian dan bilamana pelaku sudah berhasil
menampilkan gerak sesuai indikator yang telah ditentukan.
5.Guru memberikan kesimpulan secara umum.
6.Evaluasi.
7.Penutup.
D. KERANGKA BERFIKIR
Dengan menerapkan strategi pembelajaran maka seorang siswa
akan selalu terlibat secara langsung dalam proses pembelajaran,
sehingga dengan keterlibatan langsung materi yang dibahas akan
selalu teringat dalam pemikirannya (perencanaan) dan konsep-
konsep apa saja yang harus dikuasai oleh siswa agar mudah
diterimanya.
Bertolak dari pemikiran Peneliti (tim) bahwa merencanakan
siswa lebih aktif, kreatif dalam proses pembelajaran akan
memudahkan siswa menerima konsep yang harus dikuasainya,
maka secara otomatis langkah-langkah membawa siswa aktif
dalam belajar ini merupakan suatu langkah yang tersusun secara
sistematis, efektif untuk menyampaikan suatu materi yang
diajarkan.
E. HIPOTESIS TINDAKAN
1. Waktu Penelitian.
Waktu Penelitian dilaksanakan selama
Dua Bulan yaitu pada bulan Nopember
s/d Desember 2014. Di SMP Negeri 7
Peusangan Kabupaten Bireuen.
B. Subjek Penelitian
2. Metode Observasi
Tes pengamatan tentang aktivitas siswa saat proses
kegiatan belajar mengajar berlangsung. Observasi oleh Pengamat
sejauhmana keterlibatan aktif, kreatif antara guru dengan siswa
saat Proses Belajar Mengajar.
B. Alat Pengumpulan Data
Lanjutan
Siklus 1
1. Perencanaan (planning).
Rincian kegiatan yang dilakukan pada Tahap perencanaan adalah sebagai berikut :
Membuat skenario model Resiprokal/timbal balik pembelajaran penjaskes yang diprioritaskan pada olahraga
lompat jauh gaya jongkok tanpa awalan berupa Rencana Pelaksanaan Pembekajaran (RPP).
Menyiapkan Media berupa alat bantu yaitu ”kardus” dan perlatan modifikasi yang di anggap perlu.
Membuat instrumen observasi kegiatan siswa dan instrument observasi proses belajar mengajar.
2. Pelaksanaan (acting).
Kegiatan-kegiatan yang dilakukan pada pelaksanaan sebagai berikut :
Guru mengabsen dan mengecek kehadiran siswa sesuai dengan pembagian kelompok yang telah pada
pertemuan atau pada pertemuan sebelumya.
Guru menghubungkan pelajaran sekarang dengan pelajaran yang lalu.
Guru memotivasi siswa dan menjelaskan tujuan pembelajaran.
Guru menjelaskan tahap-tahap penggunaan Media ”karsus”.
Guru menjelaskan kelebihan metode dengan menggunakan media ”kardus”.
Melakukan praktik aspek-aspek yang telah diberikan oleh guru.
Guru memberikan kesempatan kepada siswa untuk melakukan perlombaan.
Guru dan siswa bersama-sama menyimpulkan hasil belajar pembelajaran.
Guru melakukan tes untuk melihat pemahaman siswa.
3. Pengamatan (observasing).
Pengamatan dilaksanakan selama proses pembelajaran berlangsung, guru dan observer mengamati hasil
belajar siswa yang meliputi kemampuan siswa dalam melakukan olahraga lompat jauh gaya jongkok dengan
menggunakan Media ”kardus”. Pengamatan dilakukan oleh guru kolaborasi terhadap proses belajar mengajar
berlangsung.
4. Refleksi (reflecting)
Refleksi digunakan pada akhir proses belajar mengajar berlangsung, untuk mengetahui hasil dari kegiatan
pembelajaran yang telah dilaksanakan. Kemudian hasil dari refleksi pada siklus pertama merupakan acuan bagi peneliti
(tim) untuk melakukan apakah hasil belajar menunjukkan peningkatan sesuai penetapan dari KKM, indikator, bila belum
maka akan dilanjutkan siklus berikutnya.
BAB IV
HASILPENILITIAN DAN PEMBAHASAN
1. Kondisi Awal
Di awal pembelajaran guru lebih cenderung mengarahkan cara
melakukan olahraga Lompat Jauh Gaya Jongkok dari menggali
pengetahuan siswa yang sebelumnya untuk memotivasi siswa di
awal pelajaran dan guru menjelaskan serta memperagakan
gerakan-gerakan teknik dasar yang sesuai dengan Indikator
memodifikasikan Media “kardus”. Sehingga di awal pembelajaran
siswa sudah tertarik dan termotivasi untuk menggali informasi serta
melakukan praktik olahraga Lomat Jauh Gaya Jongkok.
Siklus II
1 . Perencanaan (planning)
Rincian kegiatan yang dilakukan pada Tahap perencanaan adalah sebagai berikut :
Membuat skenario model Resiprokal/timbal balik pembelajaran penjaskes yang diprioritaskan pada olahraga lompat jauh gaya
jongkok tanpa awalan berupa Rencana Pelaksanaan Pembekajaran (RPP) Lanjutan.
Menyiapkan Media berupa alat bantu yaitu ”kardus” dengan jumlah media di sesuaikan.
Membuat instrumen observasi kegiatan siswa dan instrument observasi proses belajar mengajar.
2. Pelaksanaan (acting)
Kegiatan-kegiatan yang dilakukan pada pelaksanaan sebagai berikut :
Guru mengabsen dan mengecek kehadiran siswa sesuai dengan pembagian kelompok yang telah pada pertemuan
sebelumya.
Guru menghubungkan pelajaran sekarang dengan pelajaran yang lalu.
Guru memotivasi siswa dan menjelaskan tujuan pembelajaran lanjutan.
Guru menjelaskan tahap-tahap penggunaan Media ”kardus” dengan modifikasi peningkatan dari yang sebelumnya.
Guru memberikan kesempatan kepada siswa untuk melakukan sendiri dan kelompok perlombaan.
Guru dan siswa bersama-sama menyimpulkan hasil pembelajaran.
Guru melakukan tes untuk melihat pemahaman siswa.
3. Pengamatan (observasing).
Pengamatan dilaksanakan selama proses pembelajaran berlangsung, guru dan observer mengamati hasil belajar
siswa yang meliputi kemampuan siswa dalam melakukan olahraga lompat jauh gaya jongkok dengan menggunakan Media ”kardus”.
Pengamatan dilakukan oleh guru kolaborasi terhadap proses belajar mengajar berlangsung.
4. Refleksi (reflecting)
Refleksi digunakan pada akhir proses belajar mengajar berlangsung, untuk mengetahui hasil dari kegiatan
pembelajaran yang telah dilaksanakan. Kemudian hasil dari refleksi pada siklus pertama merupakan acuan bagi peneliti (tim) untuk
melakukan apakah hasil belajar menunjukkan peningkatan 75 % dari jumlah siswa kelas yang bersangkutan sesuai penetapan dari
KKM, indikator, bila belum maka akan dilanjutkan siklus berikutnya.
2. Deskripsi Hasil siklus I
a. Perencanaan tindakan
Pada setiap tatap muka, Peneliti (tim) mempersiapkan
pembelajaran yaitu silabus, Program Semester, Rencana Pelaksanaan
Pembelajaran (RPP), dan instrument-instrumen penelitian yang dianggap
perlu. Kompetensi dasar olahraga lompat jauh gaya jongkok yaitu
Mempraktikkan teknik dasar Atletik lanjutan serta nilai toleransi, percaya
diri, keberanian, keselamatan atau berbagi tempat dan peralatan.
b. Pelaksanaan
Berdasarkan rencana tindakan dan rencana pembelajaran yang telah
dipersiapkan, maka peneliti (tim) melaksanakan siklus I ini pada tanggal
11 Nopember 2014 di Kelas VII SMP Negeri 7 Peusangan di Lapangan
SMP Negeri 7 Peusangan, langkah-langkah pembelajaran sebagai
berikut :
Tabel 4. Daftar Nilai Siklus I hasil belajar Olahraga
lompat jauh gaya jongkok menggunakan Media ”kardus”
melalui model Respirokal/ timbal balik pada siswa kelas VII²
SMP Negeri 7 Peusangan secara Klasikal.
Dari hasil tes hasil belajar table di atas diperoleh nilai rata-rata 53
% siswa yang tuntas KKM, sedangkan siswa yang tidak tuntas 47 %
dari jumlah semua 17 Siswa, ini menunjukkan bahwa siklus I belum
mencapai KKM yang ditargetkan, Maka akan diadakan Siklus II.
Tabel 8. Daftar Nilai Siklus II hasil belajar Olahraga lompat jauh
gaya jongkok menggunakan Media ”kardus” melalui model
Respirokal/ timbal balik pada siswa kelas VII SMP Negeri 7
Peusangan secara Klasikal.
Tabel 9. Daftar Rekapitulasi Nilai Siklus I dan II
hasil belajar Olahraga lompat jauh gaya jongkok
menggunakan Media ”kardus” melalui model
Respirokal/timbal balik pada siswa kelas VII² SMP
Negeri 7 Peusangan
BAB V
SIMPULAN DAN SARAN
A. Simpulan
Dari hasil kegiatan pembelajaran yang telah dilakukan
selama dua siklus dan berdasarkan seluruh pembahasan serta
analisis yang telah dilakukan dapat disimpulkan sebagai berikut:
Pembelajaran menggunakan media ”kardus” pada olahraga lompat
jauh gaya jongkok memiliki dampak positif dalam meningkatkan
prestasi belajar siswa yang ditandai dengan peningkatan
ketuntasan belajar siswa dalam setiap siklus, yaitu siklus I (53 %),
siklus II (88 %).
Penerapan hasil pembelajaran menggunakan media ”kardus”
mempunyai pengaruh positif, yaitu siswa membuat senang, tertarik
dan aktif, sehingga dapat meningkatkan motivasi siswa yang
ditunjukkan dengan jumlah nilai 780 % antara dua siklus.
SARAN