Anda di halaman 1dari 33

UPAYA MENINGKATKAN HASIL BELAJAR OLAHRAGA

LOMPAT JAUH GAYA JONGKOK DENGAN


MENGGUNAKAN
MEDIA “KARDUS” MELALUI MODEL RESPIROKAL
PADA SISWA KELAS VII SEMESTER GANJIL
SMP NEGERI 7 PEUSANGAN KAB BIREUEN TP 2014/2015

Disampaikan Oleh
M. NUR, S.Pd
A. LATAR BELAKANG

Mengajar merupakan proses dua dimensi, yaitu sebagai


proses penyampaian materi pelajaran dan sebagai proses
pengaturan lingkungan yang dapat merangsang siswa
untuk belajar. Menurut The Ling Gie (1982:6) bahwa
belajar adalah segenap rangkaian kegiatan dan aktivitas
yang dilakukan secara sadar oleh seseorang dan
mengakibatkan perubahan pengetahuan dan kemahiran
yang sedikit permanen. Pelaksanaan suatu keberhasilan
belajar mengajar sudah harus dipikirkan faktor-faktor apa
saja yang mampu menghantar materi atau pokok
bahasan seperti sarana, media, alat peraga, sehingga
penyampaian pesan pembelajaran itu lebih efektif,
efisien, dan menyenangkan

2
B. IDENTIFIKASI MASALAH
Pelajaran Penjaskes adalah Pelajaran yang
sangat di senangi oleh siswa tetapi berbeda
halnya dengan cabang Olahraga Lompat Jauh
Gaya Jongkok siswa sangat sulit dan tidak
mau melakukannya dengan alasan sangat
melelahkan dan menguraskan tenaga. Oleh
sebab itu, dicarilah teknik atau model serta
media yang mampu memodifikasi pelajaran
Lompat Jauh Gaya Jongkok ini ke dalam bentuk
permainan. Karena dengan pola bermain siswa
lebih menyenangkan, dan disukai.
C. BATASAN MASALAH

Fokus masalah PTK ini adalah


meningkatkan hasil belajar praktik
Olahraga Lompat Jauh Gaya
Jongkok melalui penggunaan Media
“Kardus” pada siswa kelas VII
Semester Ganjil SMP Negeri 7
Peusangan Tahun Pelajaran
2014/2015 di Kabupaten Bireuen.
D. RUMUSAN MASALAH
• Apakah melalui penggunaan Media ”
Kardus ” dapat meningkatkan hasil belajar
olahraga Lompat Jauh Gaya Jongkok.
• Apakah siswa melakukan olahraga lompat
jauh gaya jongkok dengan menggunakan
media ”kardus” dan model pembelajaran
Resiprokal/ timbal balik mampu membuat
daya tarik siswa sehingga menyenangkan.
• Apakah hasil belajar siswa secara
keseluruhan mampu mencapai Kriteria
Ketuntasan Minimal (KKM).
E. TUJUAN PENELITIAN

• Untuk meningkatkan hasil belajar


olahraga lompat jauh gaya jongkok
melalui penggunaan media ”kardus”
dan Model Pembelajaran
Resiprokal/timbale balik.
F. MANFAAT PENELITIAN
1. Bagi Guru, Memberikan masukan dan meningkatkan
kegiatan belajar mengajar materi olahraga Lompat Jauh
gaya jongkok melalui Media ”Kardus” yang termodifikasi
serta mampu menciptakan hasil belajar praktik yang
maksimal.
2. Bagi Siswa, Dapat menguasai lebih mudah melakukan
teknik dasar olahraga lompat jauh gaya jongkok dengan
pola bermain model Resiprokal/timbal balik
menggunakan media “Kardus”.
3. Bagi sekolah, sebagai bahan masukan dalam mengelola
Kegiatan Belajar Mengajar (KBM) lebih kreatif, inovatif,
dan menyenangkan.

7
7
BAB II
A. PENGERTIAN BELAJAR MENGAJAR

Sadiman (1994:49) mengemukakan bahwa :


Mengajar adalah menyampaikan pengetahuan pada anak didik yang
tujuannya agar anak didik mendapatkan dan menguasai pengetahuan,
ataupun mengajar dapat diartikan sebagai suatu aktivitas
mengorganisasikan atau mengatur lingkungan sebaik-baiknya dan
berhubungan dengan anak, sehingga terjadi proses belajar dan
menanamkan pengetahuan dengan suatu harapan terjadi proses
pemahaman. Dalam hal ini siswa atau anak didik mengenal dan
menguasai budaya bangsa untuk kemudian dapat memperkaya atau
menciptakan suatu yang baru.
B. LOMPAT JAUH

Olahraga Lompat jauh adalah Suatu gerakan lompatan yang


dilakukan untuk mencapai lompatan yang sejauh-jauhnya.

Menurut (Engkos Kosasih : 1993: 84) ada beberapa macam


gaya lompat jauh di antaranya :
Lompat jauh gaya jongkok (tuck).
C. MODEL PEMBELAJARAN
OLAHRAGA LOMPAT JAUH
penulis (Tim) mencoba memasukkan unsur bermain dengan memakai media ”kardus”.
Media kardus adalah upaya mediasi yang membuat siswa-siswi senang akan melewati
rintangan sederhana sambil bermain dengan melakukan gerakan teknik-teknik dasar
Permainan adalah suatu kegiatan yang menarik, menantang dan menimbulkan
kesenangan yang unik baik dilakukan seseorang atau berkelompok.

 Model pembelajaran yang penulis (tim) lakukan adalah Resiprokal/timbale balik. Ada
beberapa langkah yang ditempuh diantaranya :
1.Guru mengatur siswa agar berpasang-pasangan.
2.Guru membagikan bahan ajar, yang berisi deskripsi tangan dan indikator tugas gerak
kepada siswa.
3.Siswa mempelajari tugas gerak dan indikator keberhasilannya.
4.Siswa melaksanakan tugas gerak, dan bergantian dan bilamana pelaku sudah berhasil
menampilkan gerak sesuai indikator yang telah ditentukan.
5.Guru memberikan kesimpulan secara umum.
6.Evaluasi.
7.Penutup.
D. KERANGKA BERFIKIR
Dengan menerapkan strategi pembelajaran maka seorang siswa
akan selalu terlibat secara langsung dalam proses pembelajaran,
sehingga dengan keterlibatan langsung materi yang dibahas akan
selalu teringat dalam pemikirannya (perencanaan) dan konsep-
konsep apa saja yang harus dikuasai oleh siswa agar mudah
diterimanya.
Bertolak dari pemikiran Peneliti (tim) bahwa merencanakan
siswa lebih aktif, kreatif dalam proses pembelajaran akan
memudahkan siswa menerima konsep yang harus dikuasainya,
maka secara otomatis langkah-langkah membawa siswa aktif
dalam belajar ini merupakan suatu langkah yang tersusun secara
sistematis, efektif untuk menyampaikan suatu materi yang
diajarkan.
E. HIPOTESIS TINDAKAN

Berdasarkan kajian teori diatas, hipotesis


penelitian ini adalah melalui penggunaan media
“kardus” yang dimodifikasi baik secara individu,
berpasangan dan kelompok, mampu
menciptakan daya tarik anak dalam mengikuti
pembelajaran Lompat jauh gaya jongkok
sehingga berdampak pada peningkatan hasil
belajar olahraga lompat jauh gaya jongkok.
2. Tempat penelitian

Penelitian PTK ini bertempat


di SMP Negeri 7 Peusangan
Kecamatan Peusangan
Kabupaten Bireuen
BAB III
A. SETTING PENELITIAN

1. Waktu Penelitian.
Waktu Penelitian dilaksanakan selama
Dua Bulan yaitu pada bulan Nopember
s/d Desember 2014. Di SMP Negeri 7
Peusangan Kabupaten Bireuen.
B. Subjek Penelitian

Adapun yang menjadi Subjek Penelitian adalah


Siswa kelas VII (tujuh) Semester Ganjil SMP
Negeri 7 Peusangan Tahun Pelajaran
2014/2015 yang berjumlah 17 orang terdiri dari
10 Siswa laki-laki dan 7 siswa perempuan.
Sedangkan yang menjadi objeknya adalah
Penerapan Media “kardus” melalui Model
Resiprokal/timbale balik pada kompetensi
Dasar Olahraga Lompat Jauh Gaya Jongkok.
C. Sumber Data
Data diperoleh dari siswa-siswi
kelas VII SMP Negeri 7
Peusangan dan guru yang di
tunjuk satu orang sebagai
observer pada penelitian PTK ini.
D. Teknik dan Alat Pengumpulan
Data
a. Teknik Pengumpulan Data
1. Metode Nilai Tes (Hasil Belajar)
Tes dilakukan berdasarkan tujuan pembelajaran yang
akan dicapai, guna untuk mengukur hasil belajar siswa pada saat
proses pembelajaran berlangsung, bentuk tes yang diberikan
menggunakan 4 Aspek Tes pada Lompat jauh Gaya Jongkok
tanpa awalan.

2. Metode Observasi
Tes pengamatan tentang aktivitas siswa saat proses
kegiatan belajar mengajar berlangsung. Observasi oleh Pengamat
sejauhmana keterlibatan aktif, kreatif antara guru dengan siswa
saat Proses Belajar Mengajar.
B. Alat Pengumpulan Data

Praktik Olahraga Lompat Jauh Gaya Jongkok


tanpa awalan dengan menggunakan aspek-
aspek indikator yang diharapkan.
Lembar Observasi.
Observasi yang dilakukan melalui pengamatan
yaitu cara siswa melakukan teknik dasar lompat
jauh gaya jongkok dengan menggunakan media
”kardus” model Resiprokal/timbal balik.
E. Analisis Data

1. Hasil belajar dengan menggunakan


analisis deskriptif yaitu dengan
membandingkan nilai tes antar siklus.
2. Observasi dengan analisis deskriptif
berdasarkan hasil observasi aktifitas siswa
dan observasi Proses Belajar Mengajar
guru serta refleksi.
F. Indikator kinerja
Untuk mengetahui indikator ketuntasan hasil
belajar olahraga lompat jauh gaya jongkok pada
siswa kelas VII SMP Negeri 7 Peusangan
selama penelitian berlangsung, maka dianalisa
ketuntasan secara individual. Pembelajaran
akan tuntas apabila siswa dari suatu kelas
mendapat nilai minimal 70 (sesuai KKM yang
ditetapkan di SMP Negeri 7 Peusangan, yaitu ≥
70), Secara Klasikal Minimal 75 % dari jumlah
siswa mencapai nilai minimal 70.
G. Prosedur
Pelaksanaan Penelitian
Langkah-langkah pokok yang ditempuh
pada siklus I dan siklus II sebagai berikut :
1.Perencanaan Tindakan.
2.Pelaksanaan Tindakan.
3.Pengumpulan Data (pengamatan
/observasi).
4.Refleksi (Analisis dan Interprestasi).
5.Perencanaan Tindak Lanjut.
gambar berikut :

Lanjutan
Siklus 1
1. Perencanaan (planning).
Rincian kegiatan yang dilakukan pada Tahap perencanaan adalah sebagai berikut :
Membuat skenario model Resiprokal/timbal balik pembelajaran penjaskes yang diprioritaskan pada olahraga
lompat jauh gaya jongkok tanpa awalan berupa Rencana Pelaksanaan Pembekajaran (RPP).
Menyiapkan Media berupa alat bantu yaitu ”kardus” dan perlatan modifikasi yang di anggap perlu.
Membuat instrumen observasi kegiatan siswa dan instrument observasi proses belajar mengajar.

2. Pelaksanaan (acting).
Kegiatan-kegiatan yang dilakukan pada pelaksanaan sebagai berikut :
Guru mengabsen dan mengecek kehadiran siswa sesuai dengan pembagian kelompok yang telah pada
pertemuan atau pada pertemuan sebelumya.
Guru menghubungkan pelajaran sekarang dengan pelajaran yang lalu.
Guru memotivasi siswa dan menjelaskan tujuan pembelajaran.
Guru menjelaskan tahap-tahap penggunaan Media ”karsus”.
Guru menjelaskan kelebihan metode dengan menggunakan media ”kardus”.
Melakukan praktik aspek-aspek yang telah diberikan oleh guru.
Guru memberikan kesempatan kepada siswa untuk melakukan perlombaan.
Guru dan siswa bersama-sama menyimpulkan hasil belajar pembelajaran.
Guru melakukan tes untuk melihat pemahaman siswa.

3. Pengamatan (observasing).
Pengamatan dilaksanakan selama proses pembelajaran berlangsung, guru dan observer mengamati hasil
belajar siswa yang meliputi kemampuan siswa dalam melakukan olahraga lompat jauh gaya jongkok dengan
menggunakan Media ”kardus”. Pengamatan dilakukan oleh guru kolaborasi terhadap proses belajar mengajar
berlangsung.

4. Refleksi (reflecting)
Refleksi digunakan pada akhir proses belajar mengajar berlangsung, untuk mengetahui hasil dari kegiatan
pembelajaran yang telah dilaksanakan. Kemudian hasil dari refleksi pada siklus pertama merupakan acuan bagi peneliti
(tim) untuk melakukan apakah hasil belajar menunjukkan peningkatan sesuai penetapan dari KKM, indikator, bila belum
maka akan dilanjutkan siklus berikutnya.
BAB IV
HASILPENILITIAN DAN PEMBAHASAN

1. Kondisi Awal
Di awal pembelajaran guru lebih cenderung mengarahkan cara
melakukan olahraga Lompat Jauh Gaya Jongkok dari menggali
pengetahuan siswa yang sebelumnya untuk memotivasi siswa di
awal pelajaran dan guru menjelaskan serta memperagakan
gerakan-gerakan teknik dasar yang sesuai dengan Indikator
memodifikasikan Media “kardus”. Sehingga di awal pembelajaran
siswa sudah tertarik dan termotivasi untuk menggali informasi serta
melakukan praktik olahraga Lomat Jauh Gaya Jongkok.
Siklus II
1 . Perencanaan (planning)
Rincian kegiatan yang dilakukan pada Tahap perencanaan adalah sebagai berikut :
Membuat skenario model Resiprokal/timbal balik pembelajaran penjaskes yang diprioritaskan pada olahraga lompat jauh gaya
jongkok tanpa awalan berupa Rencana Pelaksanaan Pembekajaran (RPP) Lanjutan.
Menyiapkan Media berupa alat bantu yaitu ”kardus” dengan jumlah media di sesuaikan.
Membuat instrumen observasi kegiatan siswa dan instrument observasi proses belajar mengajar.

2. Pelaksanaan (acting)
Kegiatan-kegiatan yang dilakukan pada pelaksanaan sebagai berikut :
Guru mengabsen dan mengecek kehadiran siswa sesuai dengan pembagian kelompok yang telah pada pertemuan
sebelumya.
Guru menghubungkan pelajaran sekarang dengan pelajaran yang lalu.
Guru memotivasi siswa dan menjelaskan tujuan pembelajaran lanjutan.
Guru menjelaskan tahap-tahap penggunaan Media ”kardus” dengan modifikasi peningkatan dari yang sebelumnya.
Guru memberikan kesempatan kepada siswa untuk melakukan sendiri dan kelompok perlombaan.
Guru dan siswa bersama-sama menyimpulkan hasil pembelajaran.
Guru melakukan tes untuk melihat pemahaman siswa.

3. Pengamatan (observasing).
Pengamatan dilaksanakan selama proses pembelajaran berlangsung, guru dan observer mengamati hasil belajar
siswa yang meliputi kemampuan siswa dalam melakukan olahraga lompat jauh gaya jongkok dengan menggunakan Media ”kardus”.
Pengamatan dilakukan oleh guru kolaborasi terhadap proses belajar mengajar berlangsung.

4. Refleksi (reflecting)
Refleksi digunakan pada akhir proses belajar mengajar berlangsung, untuk mengetahui hasil dari kegiatan
pembelajaran yang telah dilaksanakan. Kemudian hasil dari refleksi pada siklus pertama merupakan acuan bagi peneliti (tim) untuk
melakukan apakah hasil belajar menunjukkan peningkatan 75 % dari jumlah siswa kelas yang bersangkutan sesuai penetapan dari
KKM, indikator, bila belum maka akan dilanjutkan siklus berikutnya.
2. Deskripsi Hasil siklus I

a. Perencanaan tindakan
Pada setiap tatap muka, Peneliti (tim) mempersiapkan
pembelajaran yaitu silabus, Program Semester, Rencana Pelaksanaan
Pembelajaran (RPP), dan instrument-instrumen penelitian yang dianggap
perlu. Kompetensi dasar olahraga lompat jauh gaya jongkok yaitu
Mempraktikkan teknik dasar Atletik lanjutan serta nilai toleransi, percaya
diri, keberanian, keselamatan atau berbagi tempat dan peralatan.

b. Pelaksanaan
Berdasarkan rencana tindakan dan rencana pembelajaran yang telah
dipersiapkan, maka peneliti (tim) melaksanakan siklus I ini pada tanggal
11 Nopember 2014 di Kelas VII SMP Negeri 7 Peusangan di Lapangan
SMP Negeri 7 Peusangan, langkah-langkah pembelajaran sebagai
berikut :
Tabel 4. Daftar Nilai Siklus I hasil belajar Olahraga
lompat jauh gaya jongkok menggunakan Media ”kardus”
melalui model Respirokal/ timbal balik pada siswa kelas VII²
SMP Negeri 7 Peusangan secara Klasikal.

Dari hasil tes hasil belajar table di atas diperoleh nilai rata-rata 53
% siswa yang tuntas KKM, sedangkan siswa yang tidak tuntas 47 %
dari jumlah semua 17 Siswa, ini menunjukkan bahwa siklus I belum
mencapai KKM yang ditargetkan, Maka akan diadakan Siklus II.
Tabel 8. Daftar Nilai Siklus II hasil belajar Olahraga lompat jauh
gaya jongkok menggunakan Media ”kardus” melalui model
Respirokal/ timbal balik pada siswa kelas VII SMP Negeri 7
Peusangan secara Klasikal.
Tabel 9. Daftar Rekapitulasi Nilai Siklus I dan II
hasil belajar Olahraga lompat jauh gaya jongkok
menggunakan Media ”kardus” melalui model
Respirokal/timbal balik pada siswa kelas VII² SMP
Negeri 7 Peusangan
BAB V
SIMPULAN DAN SARAN
A. Simpulan
Dari hasil kegiatan pembelajaran yang telah dilakukan
selama dua siklus dan berdasarkan seluruh pembahasan serta
analisis yang telah dilakukan dapat disimpulkan sebagai berikut:
Pembelajaran menggunakan media ”kardus” pada olahraga lompat
jauh gaya jongkok memiliki dampak positif dalam meningkatkan
prestasi belajar siswa yang ditandai dengan peningkatan
ketuntasan belajar siswa dalam setiap siklus, yaitu siklus I (53 %),
siklus II (88 %).
Penerapan hasil pembelajaran menggunakan media ”kardus”
mempunyai pengaruh positif, yaitu siswa membuat senang, tertarik
dan aktif, sehingga dapat meningkatkan motivasi siswa yang
ditunjukkan dengan jumlah nilai 780 % antara dua siklus.
SARAN

1. Bagi siswa, dapat meningkatkan motivasi siswa dalam suasana


menyenangkan dalam menggunakan media pada kegiatan Penjaskes
Cabang olahraga Atletik khusunya Lompat Jauh Gaya Jongkok.
2. Bagi guru dapat meningkatkan kualitas pembelajaran penjaskes pada
lempar lembing, sehingga dapat dijadikan bahan kebijakan dalam
pembelajaran maupun penyempurnaan penjas di sekolah.
3. Bagi sekolah sebagai bahan masukan dalam mengelola KBM lebih
kreatif, inovatif dan menyenangkan.
4. Perlu adanya penelitian yang lebih lanjut, karna hasil penelitian ini
hanya dilakukan di SMP Negeri 7 Peusangan Tahun Pelajaran
2014/2015
SEKIAN
DAN
TERIMA KASIH

Anda mungkin juga menyukai