Anda di halaman 1dari 6

e-ISSN: 2442-7667

p-ISSN: 1412-6087
Meningkatkan Motivasi dan Hasil Belajar Tematik Peserta Didik dengan Mengoptimalkan
Penerapan Model Discovery Learning di SD Negeri 3 Cakranegara

I Gusti Mahartati
Guru SD Negeri 3 Cakranegara

Abstract: This study aims to discover the effectiveness of the application of the scientific approach of
Discovery Learning model in an effort to improve the motivation and learning outcomes of first grade students
of PPKn lesson at SD Negeri 3 Cakranegara. The benefits of this research are to encourage learners to develop
group learning skills (cognitive) and to socialize with friends in the actual learning process in the classroom.
For teachers, it is to improve the development of approaches and models of learning with the application of
scientific Discovery learning model in group work (cooperative). This research was conducted in two cycles,
and each cycle activity consisted of planning, action, observation and reflection. The final result of action in
cycle II showed that the results of teacher observation at the second meeting got the average score (4.29) and
the result of the observation of the participants in the second meeting reached the average score (4.13). The
impact of the increase in learning motivation was the increase of Learners learning achievement reached the
average value (81,43), meaning that indicator of success (>4.0) and result of learning (>75,00) had been
exceeded. Because indicator the success has been proven that the research is successful and stopped in cycle II.

Abstrak: Penelitian ini bertujuan untuk mengetahui efektifitas penerapan pendekatan Saintifik model
Discovery Learning dalam upaya meningkatkan motivasi dan hasil belajar PPKn Peserta didik Kelas I SD
Negeri 3 Cakranegara. Manfaat penelitian ini adalah mendorong peserta didik untuk mengembangkan
ketrampilan belajar dalam kelompok (kognitif) dan bersosiolisasi dengan teman dalam proses pembelajaran di
kelas senyatanya. Dan bagi guru meningkatkan pengembangan pendekatan dan model pembelajaran dengan
penerapan saintifik Model discovery learning dalam pembelajaran kerja kelompok (kooperatif).Penelitian ini
dilaksanakan dua siklus, masing-masing siklus kegiatannya adalah; perencanaan, pelaksanaan, observasi dan
refleksi. Hasil akhir tindakan pada siklus II menunjukkan bahwa hasil observasi guru pada pertemuan kedua
memperoleh skor rata-rata (4,29) dan hasil observasi Peserta didik pertemuan kedua mencapai skor rata-rata
(4,13). Sedangkan dampak dari peningkatan motivasi belajar adalah meningkatnya perolehan hasil belajar
Peserta didik mencapai nilai rata-rata (81,43), artinya indicator keberhasilan (> 4,0) dan hasil belajar (> 75,00)
telah terlampaui. Karena indicator keberhasilan telah terbukti penelitian dinyatakan berhasil dan dihentikan
pada siklus II.

Kata Kunci: Motivasi, Hasil Belajar, Discovery Learning.

Pendahuluan dibutuhkan dalam melakukan model


Kurikulum tahun 2013 mengisyaratkan pembelajaran yang mampu merubah mindset
bahwa proses pembelajaran mengacu pada pendidikan yang pada gilirannya proses
terjadinya interaksi aktif semua peserta didik pembelajaran menjadi bermakna.
di kelas selama mengikuti pelajaran dalam Kebermaknaan ini merupakan tujuan utama
bentuk kegiatan nyata untuk mengamati, dari kurikulum tahun 2013 (K.13) bagi
menanya, mencoba, mengasosiasikan dan terwujudnya perilaku peserta didik yang
mengkomunikasikan serta sedapat mungkin menjadi aktif, inovatif, interaktif,
mampu menciptakan, sehingga nuansa demokratif, dan mampu bersaing dengan
pembelajaran peserta didik aktif benar-benar teman sejawat adalam proses pembelajaran
dapat dirasakan secara nyata oleh pemangku di kelas senyatanya.
kepentingan khususnya guru mata pelajaran Kondisi nyata yang terjadi pada
dan peserta didik. Pendekatan Saintifik peserta didik Kelas I SD Negeri 3
(pendekatan keilmuan) dalam hal ini sangat Cakranegara adalah sebagai berikut: 1)

© 2017 LPPM IKIP Mataram


Jurnal Kependidikan 16 (3): 245-250

peserta didik di kelas ini merupakan ditugaskan oleh guru, peserta didik nampak
penyebaran dari sekolah-sekolah yang cuek dan tidak peduli akan akibat yang akan
kualitasnya rendah, 2) peserta didik yang terjadi pada dirinya.
motivasi belajarnya rendah dan pada saat Banyak solusi yang bisa dilakukan
diadakan ulangan harian memperoleh nilai oleh peneliti, tetapi yang dianggap mampu
rata-rata di bawah KKM. Kondisi meningkatkan motivasi dan hasil belajar
sebagaimana tersebut diatas dialami pula peserta didik Kelas I yaitu dengan
pada proses pembelajaran mata pelajaran mengoptimalkan pendekatan “saintifik”
PPKn. Selama proses pembelajaran peserta dengan menggunakan Modeldiscovery
didik cenderung tidak peduli terhadap apa learning. Pendekatan saintifik ini memiliki
yang disampaikan oleh guru mata keunggulan bila di bandingkan dengan
pelajaran.Ketika guru meminta kepada pendekatan yang lain karena proses
peserta didik untuk bertanya terhadap materi pembelajaran terdiri atas lima pengalaman
pelajaran yang disajikan, jika ternyata belum belajar pokok yaitu; a) mengamati, b)
faham, belum mengerti, atau tidak tahu sama menanya, c) mengumpulkan informasi, d)
sekali semuanya diam, ketika peserta didik mengasosiasi, dan e) mengkomunikasikan.
di berikan tugas secara berkelompok hanya Dalam pengembangan kegiatan pembelajar
beberapa orang peserta didik saja yang aktif. dengan pendekatan saintifik ini dirancang
Ketika masing-masing kelompok disuruh sebagai berikut; 1) kegiatan pembelajaran
maju untuk mempresentasikan hasil kerja disusun untuk dapat melaksanakan proses
kelompoknya cenderung tidak bersedia pembelajaran secara professional, 2)
bahkan masing-masing anggota kelompok kegiatan pembelajaran memuat rangkaian
saling tunjuk yang tidak ada hasilnya. kegiatan manajerial yang dilakukan guru
Faktor penyebab terjadinya situasi agar peserta didik dapat melakukan kegiatan
kelas yang sangat kurang kondusif dalam seperti di silabus, 3) kegiatan pembelajaran
proses pembelajaran tersebut adalah berasal untuk setiap pertemuan merupakan
dari guru itu sendiri maupun berasal dari scenario/langkah-langkah guru agar peserta
peserta didik. Selama ini guru mengajar didik aktif belajar. Kegiatan ini
cenderung mendominasi dengan gaya diorganisasikan menjadi kegiatan:
ceramah yang berapi-api tanpa pendahuluan, inti dan penutup.
memperdulikan kondisi peserta didik. Guru Untuk membuktikan bahwa
Kelas I sekaligus sebagai peneliti pendekatan saintifik strategi discovery
sebenarnya sudah menerapkan pendekatan learning dengan model diskusi dapat
saintifik sebagaimana yang tertera pada meningkatkan motivasi dan hasil belajar
Permen 81 A Tahun 2013 tentang kurikulum peserta didik Kelas I Semester Duatahun
2013, tetapi masih belum optimal dan belum 2016/2017 maka dipandang perlu untuk
sesuai dengan harapan. Sementara penyebab mengadakan penelitian tindakan kelas
dari peserta adalah rendahnya kompetensi (PTK) dengan judul “Meningkatkan
yang dimiliki serta kurang gairah dalam Motivasi dan hasil belajar Tematik Peserta
mengikuti pelajaran PPKn. Apapun yang Didik Kelas ISemester Duatahun 2016/2017

246
I Gusti Mahartati, Meningkatkan Motivasi dan Hasil Belajar Tematik Peserta Didik ...

dengan mengoptimalkan penerapan Model jika 85% dari jumlah peserta didik
discovery learning di SD Negeri 3 memperoleh nilai rata-rata > 75,00 (sesuai
Cakranegara”. KKM).

Metode Penelitian Hasil Penelitian dan Pembahasan


Penelitian tindakan kelas (PTK) ini SIKLUS I
akan dilaksanakan di kelas III. A SD Negeri Tahap Perencanaan
3 Cakranegara Semester Dua tahun Peneliti menyusun RPP dengan skenario
2016/2017, dengan jumlah peserta didik penerapan pendekatan Saintifik model
sebanyak 14 orang. Setiap siklus selama Discovery Learning, menyiapkan alat,
penelitian ini berisi 4 (empat) tahapan yaitu: sumber, bahan yang diperlukan dalam
1) Perencanaan (Planning), 2) Pelaksanaan proses pembelajaran, menyiapkan
(Action), 3) Observasi (Observation), dan 4) instrument observasi guru maupun
Refleksi (Reflection). Cara pengumpulan instrument observasi peserta didik. Ada
data penelitian ini menggunakan data kendala yang dihadapi selama persiapan alat
kegiatan pembelajaran diambil dari RPP dan bahan pembelajaran, tetapi setelah
yang dibuat oleh guru dan lembar observasi meminta petunjuk kepada pembimbing
pelaksanaan metode pembelajaran model kendala yang dihadapi pun dapat diatasi
discovery learning, data kemajuan motivasi dengan baik.
belajar; diambil dari lembar observasi Tahap Pelaksanaan
selama diskusi kelompok. Data kemajuan Pertemuan I
hasil belajar; diambil dari laporan individu a. Mengamati
hasil diskusi kelompok dan hasil tes tertulis  Guru menugaskan kepada peserta
yang dilaksanakan pada akhir proses didik secara berkelompok untuk
pembelajaran. Teknik analisa data melalui menggali informasi dari buku paket
analisis deskriptif kuantitatif melalui tentang materi pelajaran yang
pendataan, analisis dan pembahasan disajikan.
terhadap data yang diperoleh dengan  Guru menjelaskan materi pelajaran
mencocokkan tingkat keoptimalan terhadap dan memberikan contoh konkrit yang
capaian indikator keberhasilan yang ada. bisa dimengerti oleh peserta didik
Indikator Keberhasilan penelitian ini adalah; b. Menanya
(1) guru telah dinyatakan berhasil  Guru memberikan trik-trik kepada
melaksanakan proses pembelajaran dengan peserta didik tentang tata cara
pendekatan saintifik model discovery bertanya yang baik dan benar sesuai
learning, bila telah mencapai skor rata-rata > dengan materi pelajaran yang sedang
4, 00 (kategori baik); (2) Motivasi belajar disajikan.
PPKn peserta didik Kelas I dinyatakan telah  Peserta didik secara teratur bertanya
meningkat jika 85% dari jumlah peserta tentang hal-hal yang belum
didik telah memperoleh skor rata-rata > 4,0 dimengerti sesuai materi yang
dan hasil belajar dinyatakan telah meningkat sedang dipelajari.

247
Jurnal Kependidikan 16 (3): 245-250

c. Mencoba (mengumpulkan data/informasi) 3,14 dan pertemuan II memperoleh skor


 Secara berkelompok peserta didik rata-rata 3,41, sementara Indikator
mendiskusikan masalah yang keberhasilan yang diharapkan (> 4,0),
menjadi tanggung jawabnya. ini artinya kinerja guru dalam
 Melakukan eksperimen dalam menerapkan pendekatan Saintifik model
kelompok terhaadap permasalahan Discovery Learning masih belum
yang sedang di diskusikan optimal.
 Mengumpulkan data yang berasal  Observasi Peserta didik: Hasil observasi
dari semua anggota kelompok peserta didik dalam upaya peningkatan
d. Mengasosiasikan/mengolah informasi motivasi dan hasil belajar peserta
 Semua anggota kelompok menjawab didikKelas ISemester Duatahun
dan menelaah semua jawaban yang 2016/2017 di SD Negeri 3 Cakranegara
telah di diskusikan bersama diperoleh skor rata-rata pertemuan I
 Hasil jawaban di analisis bersama (3,53) dan pertemuan II (3,57).
untuk bisa di paparkan di depan Indikator keberhasilan (> 4,0), berarti
kelas pada saat menyampaikan perolehan skor rata-rata hasil observasi
informasi peserta didik dalam upaya peningkatan
 Kelompok membuat kesepakatan motivasi dan hasil belajar PPKn belum
akhir dari hasil diskusi kelompok mencapai kriteria yang diharapkan.
Pertemuan II  Dari hasil tes tertulis yang materinya
e. Mengkomunikasikan hanya sekitar yang diajarkan pada saat
1. Guru kembali menyampaikan uraian itu juga, diperoleh nilai rata-rata (58,57)
materi pelajaran terkait dengan hasil kategori cukup.
kegiatan mengamati, menanya, Tahap Refleksi
mencoba, dan mengolah informasi. Hasil analisa data peningkatan
2. Guru mempersilahkan kepada semua motivasi belajar pada siklus I ini (3,53)
anggota kelompok untuk sedangkan yang diminta dalam Indikator
menginformaasikan hasil kerja keberhasilan (> 4,0), ini artinya belum
kelompoknya. berhasil. Karena Indikator keberhasilan
3. Semua peserta didik secara belum tercapai, penelitian tindakan kelas
berkelompok menanggapi setiap (PTK) dilanjutkan ke siklus II dengan
paparan dari kelompok lain harapan optimalisasi penerapan strategi
4. Peserta didik dengan bimbingan guru pembelajaran dengan pendekatan saintifik
membuat kesimpulan bersama dari model discovery learning dapat
seluruh permasalahan/soal yang meningkatkan motivasi belajar
menjadi tanggung jawabnya. Tematikpeserta didikKelas ISemester
5. Tes tertulis. Duatahun 2016/2017 di SD Negeri 3
Tahap Observasi Cakranegara.
 Observasi Guru :Observasi guru
pertemuan I memperoleh skor rata-rata

248
I Gusti Mahartati, Meningkatkan Motivasi dan Hasil Belajar Tematik Peserta Didik ...

SIKLUS II peningkatan karena Indikator


Tahap Perencanaan keberhasilan telah terlampaui
Peneliti menyusun Rencana  Observasi Peserta didik: Upaya
Pelaksanaan Pembelajaran (RPP) dengan meningkatkan motivasi belajar peserta
memperhatikan kesalahan-kesalahan pada didikKelas ISemester Duatahun
siklus I. peneliti lebih memfokuskan tentang 2016/2017 di SD Negeri 3
Rencana strategi jitu sehingga proses Cakranegarapada pertemuan I diperoleh
pembelajaran dengan pendekatan Saintifik skor rata-rata (4,27) dan pertemuan II
model Discovery Learning dapat terelaisasi (4,13), sementara Indikator keberhasilan
dengan baik, karenanya dalam penyusunan yang telah diharapkan adalah (> 4,0), ini
skenario benar-benar dirinci dari tiap aspek artinya perolehan skor rata-rata telah
pada proses pembelajaran dengan model melampaui dari Indikator keberhasilan.
Discovery Learning.  Dampak nyata dari meningkatnya
Sebelum proses pembelajaran motivasi belajar adalah hasil belajar juga
dilaksanakan, peneliti menyiapkan semua meningkat, dari data hasil perolehan nilai
alat, bahan, dan segala sesuatunya sehingga rata-rata tes tertulis adalah (81,43)
dalam pelaksanaan proses pembelajaran sementara pada siklus sebelumnya hanya
berjalan sesuai dengan skenario yang telah (58,57) berarti mengalami peningkatan
direncanakan. Agar proses pembelajaran (22,86).
dapat teratasi maka peneliti juga Tahap Refleksi
menyiapkan lembar observasi guru dan Hasil analisa data peningkatan
lembar observasi peserta didik sebagai tolak motivasi dan hasil belajar peserta didik pada
ukur ketercapaian peningkatan motivasi dan siklus II adalah (4,13) dan (81,43)
hasil belajar PPKnpeserta didikKelas ISD sedangkan Indikator keberhasilan (> 4,0)
Negeri 3 Cakranegara. dan > 75,00. Ini artinya pada siklus II
Tahap Pelaksanaan hasilnya telah melampaui Indikator
Pada tahap pelaksanaan di siklus II ini keberhasilan yang telah di tetapkan. Karena
pada dasarnya masih mengacu pada Indikator keberhasilan telah terbukti, maka
pelaksanaan siklus I, yaitu penerapan tidak perlu ada upaya perbaikan dan
pendekatan Saintifik model Discovery penyempurnaan. Pendekatan Saintifik model
Learning dan. Bedanya pada siklus ini lebih Discovery Learning telah mampu
dioptimalkan. meningkatkan motivasi dan hasil belajar
Tahap Observasi peserta didik yang ditandai dengan
 Observasi Guru : Pada siklus II ini hasil tercapainya Indikator keberhasilan dan
observasi pertemuan pertama skor rata- terjadinya peningkatan hasil belajar peserta
rata (3,57) dan pertemuan kedua (4,29) didik. “Penelitian Tindakan Kelas (PTK)
sementara Indikator keberhasilan yang dihentikan pada siklus II dengan hasil
diharapkan (> 4,0), ini artinya hasil memuaskan.”
perolehan data telah mengalami

249
Jurnal Kependidikan 16 (3): 245-250

Simpulan dan Saran Data komulatif dari hasil penelitian


tindakan kelas (PTK) dari siklus I ke Siklus
II adalah sebagai berikut:
Indikator Siklus I Siklus II Keterangan
No Jenis Kegiatan
keberhasilan I II I II

1. Observasi Guru > 4,00 3,14 3,41 3,87 4,29 Meningkat

2. Observasi Peserta didik > 4,00 3,53 - 4,27 - Meningkat


3. Presentasi - 3,57 - 4,13 Meningkat
4. Tes tertulis - 58,57 81,43 Meningkat
Daftar Pustaka
Anonim, 2017, dalam
Penerapan pendekatan Saintifik model
http://dadangjsn.blogspot.com/2014/
Discovery Learning sangat efektif upaya
06/pengertiandefinisi-pendekatan-
untuk meningkatkan motivasi dan hasil
saintifik.html, Tanggal 20 Januari
belajar Tematikpeserta didikKelas ISemester
2017, Pukul 15.32 Wita
Duatahun 2016/2017 di SD Negeri 3
Harun Rasyid dan Mansur, 2008, Penilaian
Cakranegara.Fakta telah menunjukkan
Hasil Belajar, Bandung : CV
perolehan rata-rata skor motivasi belajar
Wacana Prima.
peserta didik pada siklus I ke siklus II sudah
Lukmanul A, 2008, Perencanaan
melampaui Indikator keberhasilan yang
Pembelajaran, Bandung : CV
ditetapkan.Penelitian dinyatakan “berhasil”
Wacana Prima.
dan dihentikan pada siklus II.
Mukhtar, 2003, Prosedur Penilaian, Jakarta
Adapun saran berdasarkan hasil : Rineka Cipta.
penelitian ini adalah kepada guru sejawat Nurhadi, 2003, Yasin ,B dan Sendule.A,
untuk melaksanakan Penelitian Tindakan 2003, Kontekstual dan
Kelas (PTK) dalam upaya untuk Penerapannya dalam KBK, Malang :
meningkatkan motivasi dan hasil belajar Unitipetas Negeri Malang.
peserta didik sesuai dengan mata pelajaran Robert E Slavin, 2010, Cooperative
masing-masing. Selanjutnya disarankan Learning Teori, riset dan Praktik,
kepada para semua peserta didik Kelas I SD Bandung : Nusa Media.
Negeri 3 Cakranegara untuk membiasakan Sardiman, 2007, Indikator Dan Motivasi
belajar dengan pendekatan yang kontekstual Belajar Mengajar, Jakarta : Raja
utamanya strategi yang mampu Grafindo Perkasa.
membangkitkan motivasi belajar peserta Supriono, 2009, Cooperative Learning Teori
didik yang dampaknya hasil belajar dapat dan Aplikasi PAIKEM, Yogyakarta :
ditingkatkan seperti yang diharapkan. Pustaka Pelajar.

250

Anda mungkin juga menyukai