Meningkatkan Aktivitas Belajar dan Hasil Belajar KKPI Pada Siswa SMKN 2 Malang
Abstrak: Berdasarkan hasil observasi di SMKN 2 Malang pada tanggal 7-8 Januari 2013
melalui wawancara dengan guru KKPI, diketahui bahwa aktivitas belajar dan hasil belajar
siswa rendah. Hal ini yang menjadi penyebab masalah antara lain (1) Guru masih
menggunakan metode klasik dimana pembelajaran berpusat pada guru, (2) Minat belajar
dan rasa ingin tahu siswa terhadap mata pelajaran KKPI rendah, (3) Pemahaman konsep
siswa terhadap mata pelajaran KKPI masih rendah. Oleh karena itu, berdasarkan penyebab
masalah pembelajaran maka perlu dilakukan tindakan berupa penelitian. Penelitian ini
merupakan Penelitian Tindakan Kelas (PTK) yang bertujuan untuk mendeskripsikan
penggunaan model pembelajaran Learning Cycle 5E dalam upaya meningkatkan
aktivitas belajar dan hasil belajar KKPI siswa SMKN 2 Malang kelas X TKJ Model ini
terdiri dari 5 tahap yaitu engagement, exploration, explanation, elaboration, dan
evaluation. Subjek penelitian ini adalah siswa kelas X TKJ 3 SMK Negeri 2 Malang
yang berjumlah 34 siswa. Teknik pengumpulan data aktivitas dan hasil belajar siswa
selama pembelajaran berlangsung melalui (1) lembar observasi aktivitas siswa, (2)
lembar observasi afektif siswa, (3) posttest, dan (4) hasil belajar. Data tersebut dianalisis
dengan perhitungan rata- rata dan persentase yang kemudian dianalisis secara deskriptif
kualitatif. Penelitian ini dilakukan sebanyak tiga siklus. Setiap siklus terdiri dari empat
tahapan yaitu perencanaan, pelaksanaan, observasi dan refleksi. Berdasarkan hasil
penelitian tersebut, disimpulkan bahwa ada peningkatan aktivitas belajar dan hasil belajar
siswa baik dari ranah kognitif, afektif dan psikomotor.
Nakitta Tyesna Irdani adalah Alumni Jurusan Teknik Elektro Universitas Negeri Malang
Tri Atmadji Sutikno adalah Dosen Jurusan Teknik Elektro Universitas Negeri Malang
37
38 TEKNO, Vol : 20 September 2013, ISSN : 1693-8739
banyak melakukan kegiatan praktikum. dari berpusat pada guru menjadi berpusat
Apabila penguasaan konsep hanya dila- pada siswa memberikan wawasan atau
kukan siswa dengan bergantung dengan pengetahuan bagaimana siswa mengeta-
apa yang disampaikan guru, aktivitas hui konsep, menggali pemahaman baru,
belajar siswa akan cenderung kurang mengajukan serta menyelesaikan masa-
optimal. lah.
Dengan pembelajaran seperti ini, akti- Dalam Dasna (2007) Learning Cycle
vitas siswa dalam mengikuti proses pem- dapat dijelaskan sebagai rangkaian tahap-
belajaran yang belum optimal akan ber- tahap kegiatan (fase) yang diorganisa-
dampak terhadap minat belajar dan rasa sikan sedemikian rupa sehingga siswa
ingin tahu siswa pada mata pelajaran dapat menguasai kompetensi yang harus
KKPI menjadi rendah. Pembelajaran yang dicapai dalam pembelajaran dengan jalan
juga berpusat pada guru dapat menyebab- berperan aktif. Model belajar Learning
kan aktivitas belajar siswa yang minim Cycle menyarankan agar proses pembe-
dan dapat mengakibatkan hasil belajar lajaran dapat melibatkan siswa secara ak-
yang kurang optimal. tif sehingga terjadi proses konstruksi pe-
Kondisi pembelajaran yang demikian, ngetahuan dengan baik dan siswa dapat
menyebabkan perlu adanya penggunaan meningkatkan pemahamannya terhadap
suatu model pembelajaran yang dapat materi yang dipelajari.
lebih meningkatkan aktivitas siswa dan Menurut Karplus dan Their dalam
hasil belajar siswa. Maka dari itu, perlu Dasna (2007), Learning Cycle pada
digunakan sebuah metode yang dapat mulanya terdiri dari tiga tahap yaitu
menempatkan siswa sebagai subyek (pe- exploration, concept introduction, dan
laku) pembelajaran yang nantinya dapat concept application (E-I-A). Tiga tahap
meningkatkan aktivitas dan hasil belajar tersebut berkembang menjadi lima tahap
siswa khususnya dalam pembelajaran yang dikenal dengan nama Learning
KKPI. Cycle “5E” (engagement, exploration,
Oleh karena itu, perlu segera dilakukan explanation, elaboration, dan evaluation).
tindakan pembelajaran yang dapat me- Pada tahap engagement, guru berusaha
ningkatkan aktivitas dan hasil belajar untuk membangkitkan minat dan keingin-
siswa. Alternatif solusi untuk memecah- tahuan siswa tentang materi yang akan
kan masalah pembelajaran tersebut dapat dipelajari. Hal ini dapat dilakukan guru
melalui berbagai pendekatan pembela- dengan mengkaitkan materi pembelajaran
jaran, antara lain : CTL, CL, TGT, Think pada kehidupan sehari–hari. Tahap explo-
Pair Share (TPS), Learning Cycle, dan ration, guru memberikan kesempatan ke-
lain–lain. Alternatif yang paling sesuai pada siswa untuk mengeksplorasi materi
adalah Learning Cycle 5E, karena seluas–luasnya dari berbagai sumber
merupakan suatu model pembelajaran melalui kegiatan diskusi atau praktikum.
yang berpusat pada siswa dimana akan Selanjutnya tahap expalanation , guru
membentuk siswa yang aktif dan kreatif, memberikan kesempatan yang luas kepa-
serta didasarkan pada pandangan kons- da siswa untuk menyampaikan ide atau
truktivisme dimana pengetahuan diba- gagasan yang mereka miliki melalui
ngun dari pengetahuan siswa itu sendiri kegiatan diskusi. Tahap elaboration, guru
dalam Djumhuriyah (2008: 12), sehingga mengajak siswa mengaplikasikan konsep
dapat meningkatkan aktivitas dan hasil yang mereka dapatkan secara individu
belajar siswa. Pembelajaran konstruktivis- maupun kelompok untuk memecahkan
me merupakan pembelajaran yang berpu- masalah seperti melalui kegiatan prak-
sat pada siswa. Perubahan pembelajaran tikum lanjutan. Tahap terakhir yaitu
Tysna Irdani, Atmadji Sutiko; Penerapan Model Pembelajaran Learning Cycle 5E Untuk 39
Meningkatkan Aktivitas Belajar dan Hasil Belajar KKPI Pada Siswa SMKN 2 Malang
evaluation, terdapat suatu tes akhir untuk pembelajaran yang dialami, tetapi yang
mengetahui sejauh mana tingkat pema- lebih penting lagi adalah memberikan pe-
haman siswa terhadap konsep yang telah mecahan dengan tindakan tertentu untuk
dipelajari. meningkatkan kualitas proses dan hasil
Oleh karena itu, penelitian yang ber- belajar.
judul “Penerapan Model Pembelajaran Model penelitian tindakan kelas (PTK)
Learning Cycle “5E” untuk Meningkat- yang digunakan dalam penelitian ini ada-
kan Aktivitas Belajar dan Hasil Belajar lah model daur siklus yang dikembangkan
KKPI pada Siswa SMKN 2 Malang Kelas oleh Kemmis dan Mc Taggart (1988). Di
X TKJ” ini perlu dilakukan. dalam satu siklus atau putaran terdiri dari
empat komponen. Keempat komponen
tersebut meliputi perencanaan (planning),
METODE tindakan (action), observasi (observation)
dan refleksi (reflection) dalam Aqib
Pendekatan yang digunakan dalam pe-
(2006: 22).
nelitian ini adalah pendekatan kualitatif
Penelitian ini akan dilaksanakan di ke-
deskriptif. Jenis penelitian yang diguna-
las X TKJ 3 semester II tahun ajaran 2012
kan yaitu Penelitian Tindakan Kelas
/2013, di SMKN 2 Malang yang berlokasi
(PTK). Penelitian Tindakan Kelas atau
di Jalan Veteran 17 Malang. Waktu pelak-
dalam istilah bahasa Inggris disebut de-
sanaan sekitar bulan Januari sampai Maret
ngan Classroom Action Research (CAR)
2013. subjek dalam penelitian ini adalah
secara sederhana dapat didefinisikan se-
siswa kelas X TKJ 3 SMK Negeri 2
bagai sebuah kegiatan penelitian yang
Malang. Jumlah siswa di kelas X TKJ 3
dilakukan di kelas dengan tujuan mem-
adalah 34 siswa yang terdiri dari 21 siswa
perbaiki/meningkatkan mutu praktik
laki–laki dan 13 siswa perempuan dengan
pembelajaran.
karakteristik yang berbeda, baik kemam-
Menurut Arikunto (2009: 2), PTK ter-
puan hasil belajar dan keaktifan siswa
bentuk dari tiga istilah, yaitu penelitian,
masing-masing. Subjek penelitian ditentu-
tindakan, dan kelas. Penelitian adalah
kan setelah peneliti melakukan observasi
suatu kegiatan mencermati suatu subyek
dan berkonsultasi dengan guru KKPI
dengan menggunakan cara dan aturan
kelas X, karena berdasarkan observasi
tertentu untuk memperoleh data atau in-
yang dilakukan dalam kelas ini mengindi-
formasi yang bermanfaat dalam mening-
kasikan aktivitas belajar siswa yang masih
katkan mutu satu hal yang menarik minat
rendah sehingga juga dapat mengakibat-
dan penting bagi peneliti. Tindakan ada-
kan hasil belajar cenderung kurang opti-
lah sesuatu gerak yang kegiatan yang se-
mal. Metode pengumpulan data yang dila-
ngaja dilakukan dengan tujuan tertentu.
kukan adalah hasil tes, hasil observasi,
Kelas dalam hal ini tidak terikat pada
catatan lapangan dan dokumentasi.
pengertian ruang kelas tetapi, dalam
pengertian yang lebih spesifik. Seperti
yang telah dikenal dalam dunia pendi-
HASIL
dikan dan pengajaran istilah kelas dimak-
nai dengan sekelompok siswa dalam wak- Aktivitas Belajar Siswa Kelas X TKJ 3
tu yang sama, menerima pelajaran yang SMK Negeri 2 Malang pada Mata Pe-
sama, dan dari guru-guru yang sama pula. lajaran KKPI dengan Penerapan Mo-
Berdasarkan pengertian di atas maka, del Pembelajaran Learning Cycle 5E
dapat disimpulkan PTK (Penelitian Tin-
dakan Kelas) bertujuan mengungkapkan Observasi Aktivitas Belajar Siswa
penyebab dari berbagai permasalahan
40 TEKNO, Vol : 20 September 2013, ISSN : 1693-8739
Dari hasil observasi yang dilakukan kelima. Rata-rata aktivitas belajar siswa
pada siklus I yang terdapat pada Tabel 1 siklus I termasuk dalam kategori “cukup
dapat dilihat bahwa presentase aspek yang baik”.
pa-ling rendah adalah aspek keempat dan
presentasi
- Siswa memberikan pendapat yang argumentatif
- Siswa mengikuti/ memperhatikan kegiatan presentasi
5 Kemampuan - Siswa menjawab open question (pertanyaan awal 76%
memahami materi pembelajaran)
- Siswa menyimpulkan pembelajaran yang telah didapat.
- Siswa mengerjakan posttest
- Siswa mengikuti pembelajaran yang berlangsung
Rata-rata persentase 71.3 %
Dari hasil observasi yang dilakukan ngan siklus I, aktivitas belajar siswa pada
pada siklus II yang terdapat pada Tabel 2 siklus II mengalami peningkatan. Rata-
dapat dilihat bahwa presentase aspek yang rata aktivitas belajar siswa siklus II
paling rendah adalah aspek ketiga dan termasuk dalam kategori “baik”.
keempat. Namun jika dibandingkan de-
Dari hasil observasi yang dilakukan Hasil Belajar Siswa Kelas X TKJ 3
pada siklus III yang terdapat pada Tabel 3 SMK Negeri 2 Malang pada Mata Pel-
dapat dilihat bahwa masing-masing aspek ajaran KKPI dengan Penerapan Model
aktivitas belajar siswa mengalami pening- Pembelajaran Learning Cycle 5E
katan. Rata-rata aktivitas belajar siswa
siklus III termasuk dalam kategori “sangat Ranah Kognitif
baik”. Hasil belajar siswa pada ranah kognitif
didapat dari nilai tes akhir tiap siklus atau
posttest. Hasil belajar ranah kognitif
42 TEKNO, Vol : 20 September 2013, ISSN : 1693-8739
berdasarkan hasil tes siklus I, II dan III Dari data yang disajikan pada Tabel 7
dapat dilihat pada Tabel 4 sampai dengan sampai Tabel 9, hasil nilai afektif yang di-
Tabel 6 berikut ini. peroleh mengalami peningkatan setiap si-
klusnya. Adapun standar ketuntasan mini-
Tabel 4. Data Hasil Belajar Siswa Ranah mum dari nilai afektif adalah 75.
Kognitif Siklus I
Siswa Yang Tuntas Siswa yang Belum Tuntas
Ranah Psikomotor
20 Siswa 14 siswa
58.8 % 41.1 % Hasil belajar siswa pada ranah psikomotor
didapat dari hasil unjuk kerja siswa. Hasil
Tabel 5. Data Hasil Belajar Siswa Ranah belajar ranah psikomotor berdasarkan ha-
Kognitif Siklus II sil unjuk kerja pada siklus I, II dan III da-
Siswa Yang Tuntas Siswa yang Belum Tuntas pat dilihat pada Tabel 10 sampai dengan
21 Siswa 13 siswa
Tabel 12 berikut ini.
61.7 % 38.2 %
Tabel 6. Data Hasil Belajar Siswa Ranah Tabel 10. Data Hasil Belajar Siswa Ranah
Kognitif Siklus III Psikomotor Siklus I
Siswa Yang Tuntas Siswa yang Belum Tuntas Siswa Yang Tuntas Siswa yang Belum Tuntas
31 Siswa 3 siswa 25 Siswa 9 siswa
91.1 % 8.8 % 73.5 % 26.4 %
88,2%. Hasil belajar siswa dapat mening- langsung, hanya sedikit siswa yang aktif
kat, tidak lepas dari aktivitas siswa selama sehingga pada saat dilakukan tes siswa
pembelajaran yang juga tinggi. tidak dapat mengerjakan dengan baik, (2)
siswa tidak mau bertanya kepada guru
apabila ada materi yang belum dime-
KESIMPULAN ngerti, (3) beberapa siswa kurang termo-
tivasi dalam belajar sehingga pada saat
Berdasarkan hasil penelitian dan pem-
diskusi mereka gaduh sendiri dan meng-
bahasan sebelumnya secara umum dapat
ganggu kelompok lain, selain itu siswa
disimpulkan bahwa pelaksanaan pembe-
juga kurang memperhatikan jalannya
lajaran KKPI dengan menggunakan
diskusi.
model Learning Cycle 5E (Engagement,
Exploration, Explanation, Elaboration,
Evaluation) dapat meningkatkan aktivitas
DAFTAR RUJUKAN
belajar dan hasil belajar siswa.
Peningkatan aktivitas belajar siswa dapat Arikunto, Suharsimi. 2008. Penelitian
meningkat terlihat dari keterlibatan siswa Tindakan Kelas. Jakarta: Bumi Aksara.
serta respon siswa selama pembelajaran. Arikunto, Suharsimi. 2010. Dasar-dasar
Aktivitas belajar siswa yang diamati Evaluasi Pendidikan. Jakarta: Bumi
dari berbagai aspek aktivitas yaitu Aksara
keaktifan dalam praktek, kerjasama, Fajaroh dan Dasna. 2007. “Pembelajaran
partisipasi selama pembelajaran, presen- Dengan Model
tasi, dan kemampuan memahami materi. Siklus Belajar (Learning Cycle)”, (On-
Rendahnya aktivitas belajar siswa pada line).(http://massofa.wordpress.com/20
siklus I disebabkan antara lain (1) siswa 08/01/06/pembelajaran-dengan-model-
masih belum terbiasa dengan model pem- siklus-belajar-learning-cycle/) diakes
belajaran yang diterapkan sehingga siswa 12 Februari 2012
masih perlu adaptasi, (2) siswa masih Rohani, Ahmad. 2004. Pengelolaan
tampak kurang aktif pada saat jalannya Pengajaran. Jakarta: PT Rineka Cipta
diskusi, hanya beberapa siswa saja yang Zainal, Aqib. 2006. Penelitian Tindakan
berani menyampaikan pendapatnya , dan Kelas. Bandung: Yamada Widya.
(3) beberapa siswa tampak ramai pada
saat praktikum, banyak mengobrol de-
ngan siswa yang lain. Namun aktivitas
belajar siswa dengan menggunakan model
learning cycle 5E mengalami peningkatan
setiap siklusnya.
Sedangkan hasil belajar siswa mening-
kat, terlihat dari peningkatan hasil belajar
siswa ranah afektif (sikap), psikomotorik
(unjuk kerja), dan kognitif (posttest) dari
siklus I, siklus II, maupun siklus III. Pe-
ningkatan hasil belajar siswa dapat me-
ningkat juga tidak lepas dari dampak
aktivitas belajar siswa selama pembe-
lajaran yang meningkat. Siswa dikatakan
tuntas apabila memenuhi SKM yaitu 75.
Rendahnya hasil belajar siklus I disebab-
kan oleh: (1) selama pembelajaran ber-