Anda di halaman 1dari 8

Tysna Irdani, Atmadji Sutiko; Penerapan Model Pembelajaran Learning Cycle 5E Untuk

Meningkatkan Aktivitas Belajar dan Hasil Belajar KKPI Pada Siswa SMKN 2 Malang

PENERAPAN MODEL PEMBELAJARAN LEARNING CYCLE 5E


UNTUK MENINGKATKAN AKTIVITAS BELAJAR DAN
HASIL BELAJAR KKPI PADA SISWA SMKN 2 MALANG

Nakitta Tyesna Irdani, Tri Atmadji Sutikno

Abstrak: Berdasarkan hasil observasi di SMKN 2 Malang pada tanggal 7-8 Januari 2013
melalui wawancara dengan guru KKPI, diketahui bahwa aktivitas belajar dan hasil belajar
siswa rendah. Hal ini yang menjadi penyebab masalah antara lain (1) Guru masih
menggunakan metode klasik dimana pembelajaran berpusat pada guru, (2) Minat belajar
dan rasa ingin tahu siswa terhadap mata pelajaran KKPI rendah, (3) Pemahaman konsep
siswa terhadap mata pelajaran KKPI masih rendah. Oleh karena itu, berdasarkan penyebab
masalah pembelajaran maka perlu dilakukan tindakan berupa penelitian. Penelitian ini
merupakan Penelitian Tindakan Kelas (PTK) yang bertujuan untuk mendeskripsikan
penggunaan model pembelajaran Learning Cycle 5E dalam upaya meningkatkan
aktivitas belajar dan hasil belajar KKPI siswa SMKN 2 Malang kelas X TKJ Model ini
terdiri dari 5 tahap yaitu engagement, exploration, explanation, elaboration, dan
evaluation. Subjek penelitian ini adalah siswa kelas X TKJ 3 SMK Negeri 2 Malang
yang berjumlah 34 siswa. Teknik pengumpulan data aktivitas dan hasil belajar siswa
selama pembelajaran berlangsung melalui (1) lembar observasi aktivitas siswa, (2)
lembar observasi afektif siswa, (3) posttest, dan (4) hasil belajar. Data tersebut dianalisis
dengan perhitungan rata- rata dan persentase yang kemudian dianalisis secara deskriptif
kualitatif. Penelitian ini dilakukan sebanyak tiga siklus. Setiap siklus terdiri dari empat
tahapan yaitu perencanaan, pelaksanaan, observasi dan refleksi. Berdasarkan hasil
penelitian tersebut, disimpulkan bahwa ada peningkatan aktivitas belajar dan hasil belajar
siswa baik dari ranah kognitif, afektif dan psikomotor.

Kata-Kata Kunci : KKPI, Aktivitas Belajar, Hasil Belajar, Learning Cycle 5E

Permasalahan pendidikan di Indonesia cu- Berdasarkan observasi yang dilakukan


kup kompleks. Masalah yang sering terja- di SMK Negeri 2 Malang pada tanggal 7-
di adalah bagaimana meningkatkan mutu 8 Januari 2013 melalui wawancara de-
pendidikan. Salah satu cara untuk me- ngan guru KKPI, guru masih mengguna-
ningkatkan mutu pendidikan adalah de- kan metode pembelajaran klasik dimana
ngan pembelajaran yang bermakna. Da- pembelajaran masih cenderung berpusat
lam pembelajaran ini, siswa tidak hanya pada guru. Pembelajaran ini cenderung
belajar untuk mengetahui sesuatu tetapi berjalan satu arah, guru cenderung ber-
juga belajar memahami dan terlibat secara peran sebagai pemberi informasi seba-
aktif dalam kegiatan pembelajaran. nyak-banyaknya, sedangkan siswa pasif.
Selain itu, teknologi informasi dan Siswa pasif terlihat pada saat mendengar-
komunikasi telah berkembang pesat. Per- kan, menyimak dan mencatat penjelasan
kembangan ini akan berpengaruh terha- yang diberikan guru.
dap berbagai aspek kehidupan, dari peri- Salah satu standar kompetensi pada
laku dan aktivitas manusia yang banyak mata pelajaran KKPI yaitu mengopera-
bergantung pada teknologi informasi dan sikan sistem operasi software dengan
komunikasi. Mata pelajaran KKPI dimak- kompetensi dasar salah satunya yaitu
sudkan untuk mempersiapkan siswa agar mengoperasikan pengolah kata. Agar
mampu mengantisipasi pesatnya hasil lebih memahami secara mendalam, siswa
perkembangan tersebut. juga harus menguasai konsep materi dan

Nakitta Tyesna Irdani adalah Alumni Jurusan Teknik Elektro Universitas Negeri Malang
Tri Atmadji Sutikno adalah Dosen Jurusan Teknik Elektro Universitas Negeri Malang
37
38 TEKNO, Vol : 20 September 2013, ISSN : 1693-8739

banyak melakukan kegiatan praktikum. dari berpusat pada guru menjadi berpusat
Apabila penguasaan konsep hanya dila- pada siswa memberikan wawasan atau
kukan siswa dengan bergantung dengan pengetahuan bagaimana siswa mengeta-
apa yang disampaikan guru, aktivitas hui konsep, menggali pemahaman baru,
belajar siswa akan cenderung kurang mengajukan serta menyelesaikan masa-
optimal. lah.
Dengan pembelajaran seperti ini, akti- Dalam Dasna (2007) Learning Cycle
vitas siswa dalam mengikuti proses pem- dapat dijelaskan sebagai rangkaian tahap-
belajaran yang belum optimal akan ber- tahap kegiatan (fase) yang diorganisa-
dampak terhadap minat belajar dan rasa sikan sedemikian rupa sehingga siswa
ingin tahu siswa pada mata pelajaran dapat menguasai kompetensi yang harus
KKPI menjadi rendah. Pembelajaran yang dicapai dalam pembelajaran dengan jalan
juga berpusat pada guru dapat menyebab- berperan aktif. Model belajar Learning
kan aktivitas belajar siswa yang minim Cycle menyarankan agar proses pembe-
dan dapat mengakibatkan hasil belajar lajaran dapat melibatkan siswa secara ak-
yang kurang optimal. tif sehingga terjadi proses konstruksi pe-
Kondisi pembelajaran yang demikian, ngetahuan dengan baik dan siswa dapat
menyebabkan perlu adanya penggunaan meningkatkan pemahamannya terhadap
suatu model pembelajaran yang dapat materi yang dipelajari.
lebih meningkatkan aktivitas siswa dan Menurut Karplus dan Their dalam
hasil belajar siswa. Maka dari itu, perlu Dasna (2007), Learning Cycle pada
digunakan sebuah metode yang dapat mulanya terdiri dari tiga tahap yaitu
menempatkan siswa sebagai subyek (pe- exploration, concept introduction, dan
laku) pembelajaran yang nantinya dapat concept application (E-I-A). Tiga tahap
meningkatkan aktivitas dan hasil belajar tersebut berkembang menjadi lima tahap
siswa khususnya dalam pembelajaran yang dikenal dengan nama Learning
KKPI. Cycle “5E” (engagement, exploration,
Oleh karena itu, perlu segera dilakukan explanation, elaboration, dan evaluation).
tindakan pembelajaran yang dapat me- Pada tahap engagement, guru berusaha
ningkatkan aktivitas dan hasil belajar untuk membangkitkan minat dan keingin-
siswa. Alternatif solusi untuk memecah- tahuan siswa tentang materi yang akan
kan masalah pembelajaran tersebut dapat dipelajari. Hal ini dapat dilakukan guru
melalui berbagai pendekatan pembela- dengan mengkaitkan materi pembelajaran
jaran, antara lain : CTL, CL, TGT, Think pada kehidupan sehari–hari. Tahap explo-
Pair Share (TPS), Learning Cycle, dan ration, guru memberikan kesempatan ke-
lain–lain. Alternatif yang paling sesuai pada siswa untuk mengeksplorasi materi
adalah Learning Cycle 5E, karena seluas–luasnya dari berbagai sumber
merupakan suatu model pembelajaran melalui kegiatan diskusi atau praktikum.
yang berpusat pada siswa dimana akan Selanjutnya tahap expalanation , guru
membentuk siswa yang aktif dan kreatif, memberikan kesempatan yang luas kepa-
serta didasarkan pada pandangan kons- da siswa untuk menyampaikan ide atau
truktivisme dimana pengetahuan diba- gagasan yang mereka miliki melalui
ngun dari pengetahuan siswa itu sendiri kegiatan diskusi. Tahap elaboration, guru
dalam Djumhuriyah (2008: 12), sehingga mengajak siswa mengaplikasikan konsep
dapat meningkatkan aktivitas dan hasil yang mereka dapatkan secara individu
belajar siswa. Pembelajaran konstruktivis- maupun kelompok untuk memecahkan
me merupakan pembelajaran yang berpu- masalah seperti melalui kegiatan prak-
sat pada siswa. Perubahan pembelajaran tikum lanjutan. Tahap terakhir yaitu
Tysna Irdani, Atmadji Sutiko; Penerapan Model Pembelajaran Learning Cycle 5E Untuk 39
Meningkatkan Aktivitas Belajar dan Hasil Belajar KKPI Pada Siswa SMKN 2 Malang

evaluation, terdapat suatu tes akhir untuk pembelajaran yang dialami, tetapi yang
mengetahui sejauh mana tingkat pema- lebih penting lagi adalah memberikan pe-
haman siswa terhadap konsep yang telah mecahan dengan tindakan tertentu untuk
dipelajari. meningkatkan kualitas proses dan hasil
Oleh karena itu, penelitian yang ber- belajar.
judul “Penerapan Model Pembelajaran Model penelitian tindakan kelas (PTK)
Learning Cycle “5E” untuk Meningkat- yang digunakan dalam penelitian ini ada-
kan Aktivitas Belajar dan Hasil Belajar lah model daur siklus yang dikembangkan
KKPI pada Siswa SMKN 2 Malang Kelas oleh Kemmis dan Mc Taggart (1988). Di
X TKJ” ini perlu dilakukan. dalam satu siklus atau putaran terdiri dari
empat komponen. Keempat komponen
tersebut meliputi perencanaan (planning),
METODE tindakan (action), observasi (observation)
dan refleksi (reflection) dalam Aqib
Pendekatan yang digunakan dalam pe-
(2006: 22).
nelitian ini adalah pendekatan kualitatif
Penelitian ini akan dilaksanakan di ke-
deskriptif. Jenis penelitian yang diguna-
las X TKJ 3 semester II tahun ajaran 2012
kan yaitu Penelitian Tindakan Kelas
/2013, di SMKN 2 Malang yang berlokasi
(PTK). Penelitian Tindakan Kelas atau
di Jalan Veteran 17 Malang. Waktu pelak-
dalam istilah bahasa Inggris disebut de-
sanaan sekitar bulan Januari sampai Maret
ngan Classroom Action Research (CAR)
2013. subjek dalam penelitian ini adalah
secara sederhana dapat didefinisikan se-
siswa kelas X TKJ 3 SMK Negeri 2
bagai sebuah kegiatan penelitian yang
Malang. Jumlah siswa di kelas X TKJ 3
dilakukan di kelas dengan tujuan mem-
adalah 34 siswa yang terdiri dari 21 siswa
perbaiki/meningkatkan mutu praktik
laki–laki dan 13 siswa perempuan dengan
pembelajaran.
karakteristik yang berbeda, baik kemam-
Menurut Arikunto (2009: 2), PTK ter-
puan hasil belajar dan keaktifan siswa
bentuk dari tiga istilah, yaitu penelitian,
masing-masing. Subjek penelitian ditentu-
tindakan, dan kelas. Penelitian adalah
kan setelah peneliti melakukan observasi
suatu kegiatan mencermati suatu subyek
dan berkonsultasi dengan guru KKPI
dengan menggunakan cara dan aturan
kelas X, karena berdasarkan observasi
tertentu untuk memperoleh data atau in-
yang dilakukan dalam kelas ini mengindi-
formasi yang bermanfaat dalam mening-
kasikan aktivitas belajar siswa yang masih
katkan mutu satu hal yang menarik minat
rendah sehingga juga dapat mengakibat-
dan penting bagi peneliti. Tindakan ada-
kan hasil belajar cenderung kurang opti-
lah sesuatu gerak yang kegiatan yang se-
mal. Metode pengumpulan data yang dila-
ngaja dilakukan dengan tujuan tertentu.
kukan adalah hasil tes, hasil observasi,
Kelas dalam hal ini tidak terikat pada
catatan lapangan dan dokumentasi.
pengertian ruang kelas tetapi, dalam
pengertian yang lebih spesifik. Seperti
yang telah dikenal dalam dunia pendi-
HASIL
dikan dan pengajaran istilah kelas dimak-
nai dengan sekelompok siswa dalam wak- Aktivitas Belajar Siswa Kelas X TKJ 3
tu yang sama, menerima pelajaran yang SMK Negeri 2 Malang pada Mata Pe-
sama, dan dari guru-guru yang sama pula. lajaran KKPI dengan Penerapan Mo-
Berdasarkan pengertian di atas maka, del Pembelajaran Learning Cycle 5E
dapat disimpulkan PTK (Penelitian Tin-
dakan Kelas) bertujuan mengungkapkan Observasi Aktivitas Belajar Siswa
penyebab dari berbagai permasalahan
40 TEKNO, Vol : 20 September 2013, ISSN : 1693-8739

Berdasarkan hasil observasi aktivitas siswa mengalami peningkatan setiap si-


belajar siswa diperoleh data aktivitas klusnya, seperti disajikan pada Tabel 1
siswa siklus I, II dan III. Aktivitas belajar berikut ini.

Tabel 1. Persentase Hasil Aktivitas Belajar Siswa Siklus I


No Aspek Aktivitas Indikator Persentase
Yang Diamati
1. Keaktifan dalam - Siswa aktif bekerja melaksanakan praktikum 60%
praktek - Siswa aktif berdiskusi saat mengerjakan praktikun
- Siswa berdiskusi saat mengerjakan jobsheet praktikum
- Siswa mengerjakan praktikum sesuai waktu yang ditentukan
2 Kerjasama - Siswa memberikan bantuan/ konstribusi terhadap siswa lain 52%
- Siswa menghargai pendapat siswa lain
- Siswa aktif bekerjasama dalam kelompok
- Siswa mengikuti / melakukan kegiatan diskusi
3 Partisipasi - Siswa merespon pertanyaan guru 55%
- Siswa menyatakan pendapat
- Siswa mengajukan pertanyaan
- Siswa menyampaikan hasil diskusi
4 Presentasi - Siswa menyampaikan/ mempraktikkan hasil diskusi 50%
- Siswa memberikan tanggapan terhadap kelompok yang
presentasi
- Siswa memberikan pendapat yang argumentatif
- Siswa mengikuti/ memperhatikan kegiatan presentasi
5 Kemampuan - Siswa menjawab open question (pertanyaan awal 50%
memahami materi pembelajaran)
- Siswa menyimpulkan pembelajaran yang telah didapat.
- Siswa mengerjakan posttest
- Siswa mengikuti pembelajaran yang berlangsung
Rata-rata persentase 53,4%

Dari hasil observasi yang dilakukan kelima. Rata-rata aktivitas belajar siswa
pada siklus I yang terdapat pada Tabel 1 siklus I termasuk dalam kategori “cukup
dapat dilihat bahwa presentase aspek yang baik”.
pa-ling rendah adalah aspek keempat dan

Tabel 2. Persentase Hasil Aktivitas Belajar Siswa Siklus II


No. Aspek Aktivitas Indikator Persentase
yang Diamati
1 Keaktifan dalam - Siswa aktif bekerja melaksanakan praktikum 83%
praktek - Siswa aktif berdiskusi saat mengerjakan praktikun
- Siswa berdiskusi saat mengerjakan jobsheet praktikum
- Siswa mengerjakan praktikum sesuai waktu yang
ditentukan
2 Kerjasama - Siswa memberikan bantuan/ konstribusi terhadap siswa 69%
lain
- Siswa menghargai pendapat siswa lain
- Siswa aktif bekerjasama dalam kelompok
- Siswa mengikuti / melakukan kegiatan diskusi
3 Partisipasi selama - Siswa merespon pertanyaan guru 69%
pembelajaran - Siswa menyatakan pendapat
- Siswa mengajukan pertanyaan
- Siswa menyampaikan hasil diskusi
4 Presentasi - Siswa menyampaikan/ mempraktikkan hasil diskusi 65%
- Siswa memberikan tanggapan terhadap kelompok yang
Tysna Irdani, Atmadji Sutiko; Penerapan Model Pembelajaran Learning Cycle 5E Untuk 41
Meningkatkan Aktivitas Belajar dan Hasil Belajar KKPI Pada Siswa SMKN 2 Malang

presentasi
- Siswa memberikan pendapat yang argumentatif
- Siswa mengikuti/ memperhatikan kegiatan presentasi
5 Kemampuan - Siswa menjawab open question (pertanyaan awal 76%
memahami materi pembelajaran)
- Siswa menyimpulkan pembelajaran yang telah didapat.
- Siswa mengerjakan posttest
- Siswa mengikuti pembelajaran yang berlangsung
Rata-rata persentase 71.3 %

Dari hasil observasi yang dilakukan ngan siklus I, aktivitas belajar siswa pada
pada siklus II yang terdapat pada Tabel 2 siklus II mengalami peningkatan. Rata-
dapat dilihat bahwa presentase aspek yang rata aktivitas belajar siswa siklus II
paling rendah adalah aspek ketiga dan termasuk dalam kategori “baik”.
keempat. Namun jika dibandingkan de-

Tabel 3. Persentase Hasil Aktivitas Belajar Siswa Siklus III


No. Aspek Aktivitas Indikator Persentase
yang Diamati
1. Keaktifan dalam - Siswa aktif bekerja melaksanakan praktikum 91%
praktek - Siswa aktif berdiskusi saat mengerjakan praktikun
- Siswa berdiskusi saat mengerjakan jobsheet praktikum
- Siswa mengerjakan praktikum sesuai waktu yang
ditentukan
2 Kerjasama - Siswa memberikan bantuan/ konstribusi terhadap siswa 84%
lain
- Siswa menghargai pendapat siswa lain
- Siswa aktif bekerjasama dalam kelompok
- Siswa mengikuti / melakukan kegiatan diskusi
3 Partisipasi selama - Siswa merespon pertanyaan guru 84%
pembelajaran - Siswa menyatakan pendapat
- Siswa mengajukan pertanyaan
- Siswa menyampaikan hasil diskusi
4 Presentasi - Siswa menyampaikan/ mempraktikkan hasil diskusi 72%
- Siswa memberikan tanggapan terhadap kelompok yang
presentasi
- Siswa memberikan pendapat yang argumentatif
- Siswa mengikuti/ memperhatikan kegiatan presentasi
5 Kemampuan - Siswa menjawab open question (pertanyaan awal 83%
memahami materi pembelajaran)
- Siswa menyimpulkan pembelajaran yang telah didapat.
- Siswa mengerjakan posttest
- Siswa mengikuti pembelajaran yang berlangsung
Rata-rata persentase 83%

Dari hasil observasi yang dilakukan Hasil Belajar Siswa Kelas X TKJ 3
pada siklus III yang terdapat pada Tabel 3 SMK Negeri 2 Malang pada Mata Pel-
dapat dilihat bahwa masing-masing aspek ajaran KKPI dengan Penerapan Model
aktivitas belajar siswa mengalami pening- Pembelajaran Learning Cycle 5E
katan. Rata-rata aktivitas belajar siswa
siklus III termasuk dalam kategori “sangat Ranah Kognitif
baik”. Hasil belajar siswa pada ranah kognitif
didapat dari nilai tes akhir tiap siklus atau
posttest. Hasil belajar ranah kognitif
42 TEKNO, Vol : 20 September 2013, ISSN : 1693-8739

berdasarkan hasil tes siklus I, II dan III Dari data yang disajikan pada Tabel 7
dapat dilihat pada Tabel 4 sampai dengan sampai Tabel 9, hasil nilai afektif yang di-
Tabel 6 berikut ini. peroleh mengalami peningkatan setiap si-
klusnya. Adapun standar ketuntasan mini-
Tabel 4. Data Hasil Belajar Siswa Ranah mum dari nilai afektif adalah 75.
Kognitif Siklus I
Siswa Yang Tuntas Siswa yang Belum Tuntas
Ranah Psikomotor
20 Siswa 14 siswa
58.8 % 41.1 % Hasil belajar siswa pada ranah psikomotor
didapat dari hasil unjuk kerja siswa. Hasil
Tabel 5. Data Hasil Belajar Siswa Ranah belajar ranah psikomotor berdasarkan ha-
Kognitif Siklus II sil unjuk kerja pada siklus I, II dan III da-
Siswa Yang Tuntas Siswa yang Belum Tuntas pat dilihat pada Tabel 10 sampai dengan
21 Siswa 13 siswa
Tabel 12 berikut ini.
61.7 % 38.2 %

Tabel 6. Data Hasil Belajar Siswa Ranah Tabel 10. Data Hasil Belajar Siswa Ranah
Kognitif Siklus III Psikomotor Siklus I
Siswa Yang Tuntas Siswa yang Belum Tuntas Siswa Yang Tuntas Siswa yang Belum Tuntas
31 Siswa 3 siswa 25 Siswa 9 siswa
91.1 % 8.8 % 73.5 % 26.4 %

Tabel 11. Data Hasil Belajar Siswa Ranah


Dari data yang disajikan pada Tabel 4, Psikomotor Siklus II
Tabel 5 dan Tabel 6, hasil nilai kognitif Siswa Yang Tuntas Siswa yang Belum Tuntas
diperoleh mengalami peningkatan setiap 28 Siswa 6 siswa
siklusnya. Adapun standar ketun-tasan 82.3 % 17.6 %
minimum dari nilai kognitif adalah 75.
Tabel 12. Data Hasil Belajar Siswa Ranah
Psikomotor Siklus III
Ranah Afektif Siswa Yang Tuntas Siswa yang Belum Tuntas
Hasil belajar siswa pada ranah afektif di- 32 Siswa 2 siswa
dapat observasi afektif/sikap siswa selama 94.1 % 5.8 %
pembelajaran berlangsung. Hasil belajar
ranah afektif berdasarkan observasi pada Dari data yang disajikan pada Tabel 10
siklus I, II dan III dapat dilihat pada Tabel smapai dengan Tabel 12, hasil nilai psiko-
7 sampai dengan Tabel 9 berikut ini. motor yang diperoleh mengalami pening-
katan setiap siklusnya. Adapun standar
Tabel 7. Data Hasil Belajar Siswa Ranah ketuntasan minimum dari nilai psiko-
Afektif Siklus I motor adalah 75.
Siswa Yang Tuntas Siswa yang Belum Tuntas
Berdasarkan data di atas, nilai hasil
23 Siswa 11 siswa
67.6 % 32.3 % belajar dapat dilihat dari persentase rata-
rata dari ranah afektif, kognitif, dan
Tabel 8. Data Hasil Belajar Siswa Ranah psikomotor. Pada siklus I persentase rata-
Afektif Siklus II rata hasil belajar mencapai 67,6%,
Siswa Yang Tuntas Siswa yang Belum Tuntas meningkat menjadi 70,5% pada siklus II,
26 Siswa 8 siswa
dan pada siklus III juga meningkat
76.4 % 23.5 %
mencapai 88,2%.
Tabel 9. Data Hasil Belajar Siswa Ranah
Afektif Siklus III
Siswa Yang Tuntas Siswa yang Belum Tuntas
28 Siswa 6 siswa
82.3 % 17.6 %
Tysna Irdani, Atmadji Sutiko; Penerapan Model Pembelajaran Learning Cycle 5E Untuk 43
Meningkatkan Aktivitas Belajar dan Hasil Belajar KKPI Pada Siswa SMKN 2 Malang

PEMBAHASAN kerja yang dilakukan pada tahap


elaboration, dan kognitif berupa posttest
Penerapan Learning Cycle 5E untuk
yang dilaksanakan pada akhir pembe-
Meningkatkan Aktivitas Belajar Siswa
lajaran setiap satu siklus. Selain itu, juga
Berdasarkan hasil pengamatan terha- didapat dari nilai sebelum tindakan. Ana-
dap aktivitas yang dilakukan pada setiap lisis data hasil belajar siswa dilakukan de-
kegiatan pembelajaran selama tahap pe- ngan menghitung nilai rata-rata akhir
laksanaan tindakan, serta analisis terhadap siklus.
data yang dikumpulkan, persentase akti-
vitas belajar siswa menunjukkan adanya Ranah kognitif
peningkatan. Penerapan Learning Cycle Pada ranah kognitif siklus I jumlah sis-
5E dapat meningkatkan aktivitas belajar wa yang tuntas sebanyak 20 siswa (59%)
siswa sebagaimana menurut teori J.Piaget kemudian pada siklus II siswa yang tuntas
dalam Rohani (2004: 7) berpendapat mencapai 21 siswa (62%) dan pada siklus
bahwa “ seorang anak berpikir sepanjang III siswa yang tuntas mencapai 31 siswa
ia berbuat. Tanpa berbuat anak tak ber- (91%). Dimana peningkatan dari siklus I
pikir. Agar ia berpikir sendiri (aktif) ia ke siklus II kemudian ke siklus III dilihat
harus diberi kesempatan untuk berbuat dari selisih rata-rata persentase antar
sendiri.” siklus. Diketahui peningkatan dari siklus I
Data aktivitas belajar siswa antara si- ke siklus II sebesar 3%, kemudian dari
klus I, siklus II dan siklus III menunjuk- siklus II ke siklus III sebesar 29%.
kan terjadinya peningkatan. Pada siklus I
aktivitas siswa masih rendah, hal ini kare- Ranah afektif
na siswa belum terbiasa dengan pembela- Pada ranah afektif siklus I jumlah sis-
jaran model Learning Cycle 5E . Antusias wa yang tuntas sebanyak 23 siswa (68%)
dan rasa ingin tahu siswa pada mata kemudian pada siklus II siswa yang tuntas
pelajaran KKPI pada siklus II dan III le- mencapai 26 siswa (76%) dan pada siklus
bih baik dibandingkan pada awal siklus I. III siswa yang tuntas mencapai 28 siswa
Beberapa tindakan perbaikan hasil (82%). Diketahui peningkatan dari siklus
refleksi siklus I dan II terbukti efektif me- I ke siklus II sebesar 8%, kemudian dari
ningkatkan aktivitas belajar siswa dalam siklus II ke siklus III sebesar 6%.
mata pelajaran KKPI
Aktivitas belajar siswa yang diamati Ranah psikomotor
meliputi keaktifan dalam praktek, kerja- Pada ranah ini jumlah siswa yang tun-
sama, partisipasi selama pembelajaran, tas siklus I sebanyak 25 siswa (73%) ke-
persentasi, dan kemampuan memahami mudian pada siklus II siswa yang tuntas
materi. Masing-masing persentase rata- mencapai 28 siswa (82%) dan pada siklus
rata aktivitas belajar siswa siklus I, II, dan III siswa yang tuntas mencapai 32 siswa
III yaitu 53%, 71%, dan 83%. Pening- (94%). Diketahui peningkatan dari siklus
katan rata-rata aktivitas dari siklus I ke si- I ke siklus II sebesar 9%, kemudian dari
klus II mencapai 18%, sedangkan dari si- siklus II ke siklus III sebesar 12%.
klus II ke siklus III mencapai 12%. Berdasarkan data di atas, nilai hasil
belajar dapat diukur dari persentase rata-
Penerapan Learning Cycle 5E untuk rata dari ranah afektif, kognitif, dan psi-
Meningkatkan Hasil Belajar Siswa komotor. Pada siklus I persentase rata-
Data hasil belajar siswa didapatkan rata hasil belajar mencapai 67,6%, me-
melalui penilaian afektif (sikap) selama ningkat menjadi 70,5% pada siklus II, dan
pembelajaran, psikomotorik berupa unjuk pa-da siklus III juga meningkat mencapai
44 TEKNO, Vol : 20 September 2013, ISSN : 1693-8739

88,2%. Hasil belajar siswa dapat mening- langsung, hanya sedikit siswa yang aktif
kat, tidak lepas dari aktivitas siswa selama sehingga pada saat dilakukan tes siswa
pembelajaran yang juga tinggi. tidak dapat mengerjakan dengan baik, (2)
siswa tidak mau bertanya kepada guru
apabila ada materi yang belum dime-
KESIMPULAN ngerti, (3) beberapa siswa kurang termo-
tivasi dalam belajar sehingga pada saat
Berdasarkan hasil penelitian dan pem-
diskusi mereka gaduh sendiri dan meng-
bahasan sebelumnya secara umum dapat
ganggu kelompok lain, selain itu siswa
disimpulkan bahwa pelaksanaan pembe-
juga kurang memperhatikan jalannya
lajaran KKPI dengan menggunakan
diskusi.
model Learning Cycle 5E (Engagement,
Exploration, Explanation, Elaboration,
Evaluation) dapat meningkatkan aktivitas
DAFTAR RUJUKAN
belajar dan hasil belajar siswa.
Peningkatan aktivitas belajar siswa dapat Arikunto, Suharsimi. 2008. Penelitian
meningkat terlihat dari keterlibatan siswa Tindakan Kelas. Jakarta: Bumi Aksara.
serta respon siswa selama pembelajaran. Arikunto, Suharsimi. 2010. Dasar-dasar
Aktivitas belajar siswa yang diamati Evaluasi Pendidikan. Jakarta: Bumi
dari berbagai aspek aktivitas yaitu Aksara
keaktifan dalam praktek, kerjasama, Fajaroh dan Dasna. 2007. “Pembelajaran
partisipasi selama pembelajaran, presen- Dengan Model
tasi, dan kemampuan memahami materi. Siklus Belajar (Learning Cycle)”, (On-
Rendahnya aktivitas belajar siswa pada line).(http://massofa.wordpress.com/20
siklus I disebabkan antara lain (1) siswa 08/01/06/pembelajaran-dengan-model-
masih belum terbiasa dengan model pem- siklus-belajar-learning-cycle/) diakes
belajaran yang diterapkan sehingga siswa 12 Februari 2012
masih perlu adaptasi, (2) siswa masih Rohani, Ahmad. 2004. Pengelolaan
tampak kurang aktif pada saat jalannya Pengajaran. Jakarta: PT Rineka Cipta
diskusi, hanya beberapa siswa saja yang Zainal, Aqib. 2006. Penelitian Tindakan
berani menyampaikan pendapatnya , dan Kelas. Bandung: Yamada Widya.
(3) beberapa siswa tampak ramai pada
saat praktikum, banyak mengobrol de-
ngan siswa yang lain. Namun aktivitas
belajar siswa dengan menggunakan model
learning cycle 5E mengalami peningkatan
setiap siklusnya.
Sedangkan hasil belajar siswa mening-
kat, terlihat dari peningkatan hasil belajar
siswa ranah afektif (sikap), psikomotorik
(unjuk kerja), dan kognitif (posttest) dari
siklus I, siklus II, maupun siklus III. Pe-
ningkatan hasil belajar siswa dapat me-
ningkat juga tidak lepas dari dampak
aktivitas belajar siswa selama pembe-
lajaran yang meningkat. Siswa dikatakan
tuntas apabila memenuhi SKM yaitu 75.
Rendahnya hasil belajar siklus I disebab-
kan oleh: (1) selama pembelajaran ber-

Anda mungkin juga menyukai