Anda di halaman 1dari 41

LAPORAN RESMI PRAKTIKUM

HISTOLOGI
SISTEM UROGENITAL

Disusun Oleh:

Nama : Lukluk Nur Hidayah


NIM : K4320047
Kelas :B
Kelompok/Asisten : 4/Quinne E. Satwika

PROGRAM STUDI PENDIDIKAN BIOLOGI

FAKULTAS KEGURUAN DAN ILMU PENDIDIKAN

UNIVERSITAS SEBELAS MARET

SURAKARTA

2021
Laporan Resmi Praktikum
Histologi

A. Judul : Sistem Urogenital


B. Tujuan :
1. Mengamati preparat histologis organ-organ yang termasuk sistem urinaria
2. Mengamati preparat histologis organ-organ yang termasuk sistem genitalia betina
dan jantan

C. Pembahasan

Nama Preparat : Vesika seminalis

Perbesaran Preparat: 20x

Gambar Keterangan
1. Tunika muskularis
2. Lamina propria
3. Kelenjar prostat
4. Granula Sekretoris
5. Lumen
6. Primasy mucosal folds
7. Secondary mucosal folds

Identifikasi dan Deskripsi

A. Tempat ditemukan
Vesikula seminalis terletak di belakang kandung kemih, tepatnya di atas kelenjar prostat
dan di depan rectum.
B. Bagian-bagian (struktur dan fungsi)
1. Tunika muskularis
Tunika muskularis berupa lapisan sirkuler dalam yang tipis dan lapisan longitudinal
luar yang lebih tebal.
2. Lamina propria
Lamina propria merupakan lapisan tebal kulit tipisjaringan ikat yang membentuk
bagian dari lapisan lembab yang dikenal sebagai membran mukosa atau mukosa.
Lamina propria mungkin juga kaya akan jaringan vaskular, pembuluh limfatik, serat
elastik, dan fasikulus otot polos dari muskularis mukosa. Berfungsi dalam sistem
pertahanan fisik dan kimia, terlibat dalam proses difusi, membuang zat bikarbonat,
menyeimbangkan sekresi asam, penyalur zat dan gizi menuju sel sekretori.
3. Kelenjar prostat
Kelenjar prostat merupaka suatu organ padat yang mengelilingi urethra di bawah
kandung kemih. Kelenjar ini berukuran sekitar 2 cm × 3 cm × 4 cm dan berat sekitar
20 gram. Prostat merupakan suatu kumpulan 30 sampai 50 kelenjar tubuloasnar
tertanam di dalam stroma fibromuskular padat di mana kontrak otot polos di
ejakulasi. Kelenjar tubuloasinar prostat semua dilapisi oleh epitel kolumnar
sederhana atau berlapis dan menghasilkan cairan yang mengandung berbagai
glikoprotein, enzim, dan molekul kecil seperti prostaglandin dan disimpan sampai
ejakulasi.
4. Lumen
Lumen adalah aliran di dalam pembuluh tubuh, yang pada saluran pencernaan
terletak di aliran pencernaan usus halus. Lumen adalah ruang atau rongga yang
berfungsi untuk tempat penyimpanan zat-zat makanan yang diperlukan oleh sel itu
sendiri (Wang dkk, 2019).
5. Primary mucosal folds
Lapisan ini memiliki struktur yang berlipat dan membawa banyak cabang sekunder
dengan invaginasi tubular ke dalam jaringan ikat di bawahnya
6. Secondary mucosal folds
Secondary mucosal folds merupakan lipatan otot yang tersusun atas otot polos pada
tunika
C. Ciri Khusus
- Vesikula seminalis merupakan kelenjar eksokrin yang memproduksi sekret kental,
sekresi kekuningan yang mengandung testosterone
- Terdiri dari tabung yang berkelok tertutup oleh kapsula jaringan ikat
Nama Preparat : Testis

Perbesaran Preparat: 4x dan 40x

Gambar Keterangan
Testis Perbesaran 4x 1. Tubulus lurus
2. Jaringan interstitial
3. Tubulus seminiferous
4. Tunica albuginea
5. Tunika vasculosa
6. Pembuluh darah
7. Sel leydig
8. Spermatid
9. Otot polos
10. Sel sertoli
Testis Perbesaran 40x 11. Jaringan ikat

Identifikasi dan Deskripsi

A. Tempat ditemukan
Testis terletak di ekstra abdominal atau di luar perut testis berada pada kantung scrotum
kanan dan kiri pada umumnya testis sebelah kiri letaknya lebih rendah dibandingkan
sebelah kanan (Watson, 2002).
B. Bagian-bagian (struktur dan fungsi)
1. Tubulus lurus
Tubulus lurus disebut juga tubulus erecti merupakan Duktus genital intratestis yang
berperan dalam membawa spermatozoa dan cairan dari tubulus seminiferus ke
duktus epididimidis.
2. Jaringan interstitial
Jaringan interstitial pada testis antara tubulus seminiferus terdiri dari jaringan ikat
jarang yang mengandung fibroblas, limfatik, dan pembuluh darah termasuk
pembuluh kapiler berfenestra. Tersusun atas sel interstitial dimana selama pubertas
sel interstisial menjadi jelas sebagai sel bulat atau poligonal dengan inti di pusat dan
sitoplasma eosinofilik dengan banyak tetes lipid halus. Selsel ini menghasilkan
hormon pria testosteron (steroid), yang berfungsi bagi perkembangan ciri kelamin
pria sekunder.
3. Tubulus seminiferous
Setiap tubulus seminiferus merupakan gelung berlekuk yang dihubungkan oleh suatu
gelung berkelok yang dihubungkan oleh suatu segmen pendek dan sempit serta
dilapisi oleh suatu epitel yang disebut germinal atau epitel seminiferus. Adapun pada
membran basal epitel dilapisi oleh jaringan ikat fibrosa (Mescher, 2013 : 431).
4. Tunica albuginea
Tunica albuginea merupakan lapisan fibroelastik padat yang berfungsi untuk
membungkus Corpora cavernosa (Trenti dkk, 2018).
5. Tunika vasculosa
Lapisan dalam tunika dan terdiri dari pembuluh darah dan jaringan ikat. Ini ditutupi
oleh tunika albuginea dan memfasilitasi suplai darah ke testis.
6. Pembuluh darah
Pembuluh darah memiliki fungsi mengangkut darah yang mengandung oksigen dan
nutrisi ke seluruh tubuh. Darah mengalir dalam pembuluh darah dari jantung menuju
seluruh tubuh, kemudian kembali lagi ke jantung.
7. Sel leydig
Sel leydig merupakan sel yang berperan dalam sekresi hormon steroid. Sel ini
merupakan penyusun jaringan intertisial testis. Di dalam penelitian ini sel Leydig
erat kaitannya dengan produksi hormon testosteron karena sel ini penghasil hormon
tersebut.
8. Spermatid
Pembelahan setiap spermatosit sekunder memisahkan kromotid di setiap kromosom
dan menghasilkan dua sel haploid yang disebut spermatid, yang masing-masing
mengandung 23 kromosom.
9. Otot polos
Otot polos merupakan salah satu dari tiga jenis otot yang dimiliki manusia. Otot
polos disebut polos karena tidak memiliki lurik. Otot polos adalah otot yang bekerja
secara tidak sadar yang berada hampir di seluruh bagian tubuh.
10. Sel sertoli
Sel sertoli merupakan sel yang memproduksi protein pengikat androgen, yang
mengosentrasi testosteron, menfagositosis melepaskan debris dari spermatid
diferensiasi, dan menyekresi cairan yang membawa sperma sepanjang tubulus.
11. Jaringan interstitial
Jaringan interstitial pada testis antara tubulus seminiferus terdiri dari jaringan ikat
jarang yang mengandung fibroblas, limfatik, dan pembuluh darah termasuk
pembuluh kapiler berfenestra.
C. Ciri Khusus
- Testis dibungkus oleh tunika vaginalis pars parietalis dan tunika vaginalis pars
visceralis yang dipisahkan oleh celah berisi cairan serosa jaringan pengikat ini
dilapisi mesotel sedangkan tunika albuginea memiliki jaringan pengikat padat
fibrosa.
- Tunika albuginea ini adalah lapisan yang langsung menempel pada parenkim testis
dan menebal membentuk septum yang memisahkan lobulus testis
Nama Preparat : Prostat

Perbesaran Preparat: 4x, 10x dan 40x

Gambar Keterangan
Prostat perbesaran 4x 1. Kelenjar prostatik
2. Stroma fibromuskular
3. Prostatic concretions
4. Lumen
5. Blood vessel
6. Sel asini
7. Epitelium

Prostat perbesaran 10x

Prostat perbesaran 40x

Identifikasi dan Deskripsi


A. Tempat ditemukan
Kelenjar prostat merupakan suatu organ padat yang mengelilingi urethra di bawah
kandung kemih. Prostat merupakan suatu kumpulan 30 sampai 50 kelenjar tubuloasnar
tertanam di dalam stroma fibromuskular padat di mana kontrak otot polos di ejakulasi.
B. Bagian-bagian (struktur dan fungsi)
1. Kelenjar prostatik
Kelenjar Prostatik Fungsi utamanya mengeluarkan cairan yang berfungsi sebagai
sumber nutrisi dan pelindung sperma. Selama terjadi ejakulasi, cairan ini akan keluar
bersama dengan sperma dalam bentuk air mani. Adanya cairan ini akan memudahkan
sperma bergerak ketika berada di Rahim.
2. Stroma fibromuskular
Stroma fibromuscular merupakan pita jaringan fibromuscular yang bersebelahan
dengan otot polos kandung kemih dan otot rangka serta juga berlanjut ke
pseudokapsul prostat. Stroma mengandung fibroblas, miofibroblas, dan sel otot
polos.
3. Prostatic concretions
Korpora amilasea adalah bahan sekretorik berprotein yang dihasilkan oleh epitel
kelenjar yang mengalami perubahan bentuk sel. Korpora amilasea dapat mengendap
dan menjadi batu jika terus dihasilkan menyebabkan perubahan ukuran prostat.
Korpora amilasea digunakan sebagai tanda suatu perubahan bentuk sel di seluruh
tubuh, terutama prostat. Perubahan bentuk sel pada prostat yang mengeluarkan
korpora amilasea terjadi di kelenjar periuretra, terutama kelenjar yang terletak di atas
verumontanum.
4. Lumen
Lumen adalah aliran di dalam pembuluh tubuh, yang pada saluran pencernaan
terletak di aliran pencernaan usus halus. Lumen adalah ruang atau rongga yang
berfungsi untuk tempat penyimpanan zat-zat makanan yang diperlukan oleh sel itu
sendiri (Wang dkk, 2019).
5. Blood vessel
Blood vessel Pembuluh darah yang membawa darah ke dan dari paru-paru
membentuk sirkulasi paru. Sisi kiri jantung menerima darah yang mengandung
oksigen kembali dari paru-paru dan memompa darah ini ke seluruh tubuh untuk
memasok kebutuhan oksigen dan nutrisi ke jaringan tubuh. Pembuluh darah yang
membawa darah ke dan dari seluruh jaringan tubuh membentuk sirkulasi sistemik.
dinding pembuluh darah terdiri atas tiga lapis berturut-turut dari dalam keluar yaitu
tunika intima, tunika media dan tunika adventisia, dimana semakin besar
pembuluhnya, semakin nyata adanya ketiga lapisan tersebut.
6. Sel asini
Prostat adalah kelenjar tubuloalveolar yang terdiri dari beberapa asinus sekretori,
masing-masing terdiri dari sel-sel epitel yang melapisi lumen pusat. Lumen asinar
diisi dengan cairan yang dihasilkan oleh sel-sel epitel ini.
7. Epitelium
Ephitelium merupakan jaringan yang menutupi rongga dan permukaan organ tubuh.
Sel epitel membantu melindungi atau menutup organ. Jaringan epitel memiliki
ukuran dan bentuk yang berbeda (Pearce, 2006).
C. Ciri Khusus
- Prostat adalah kelenjar seukuran kenari yang terletak di antara kandung kemih dan
penis. Prostat tepat berada di bawah rektum.
- Prostat dapat mengeluarkan cairan yang berfungsi untuk memelihara dan melindungi
sperma.
Nama Preparat : Penis

Perbesaran Preparat: 4x dan 20x

Gambar Keterangan
Penis perbesaran 4x 1. Urethra spongiosa
2. Corpus spongiosum
3. Tunica albuginea
4. Corpora cavernosa
5. Lumen
6. Epitel urethra
7. Lamina propria
8. Blood vessel
Penis perbesaran 20x

Identifikasi dan Deskripsi

A. Tempat ditemukan
Penis merupakan organ genitalia eksternal jantan. Terletak di bagian superior dari
skrotum dan inferior umbilicus (Irianto, 2005).
B. Bagian-bagian (struktur dan fungsi)
1. Urethra spongiosa
Berfungsi untuk menyaring darah dan membuat urine sebagai produk sisa
metabolisme. Perannya dalam proses pembentukan urine adalah membawa urine ke
kandung kemih. Ini terjadi karena kontraksi pada organ ini 'memaksa' urine menjauh
dari ginjal dan masuk ke dalam kandung kemih (Tambayong, 2001).
2. Corpus spongiosum
Corpus spongiosum merupakan ruangan di penis yang mengelilingi uretra, berfungsi
sebagai ruang penampunngan darah ketika ereksi terjadi (Dahril, 2017).
3. Tunica albuginea
Lapisan pelindung yang tebal yang terbuat dari serat-serat padat untuk melindungi
testikel (Trenti dkk, 2018).
4. Corpora cavernosa
Corpus cavernosa merupakan 2 ruang yang mengisi sebagian besar penis yang terisi
jaringan spons yang mencakup otot, ruang terbuka, pembuluh darah dan arteri.
Ereksi terjadi ketika corpora cavernosa terisi dengan darah dan berkembang. Kedua
corpus cavernosa ini diliputi oleh jaringan ikat yang disebut tunica albuginea, satu
lapisan jaringna kolagen yang padat dan diluarnya ada jaringan ikat yang tidak terlalu
padat. Jaringan tersebut adalah fascia buck (Dahril, 2017).
5. Lumen
Lumen adalah aliran di dalam pembuluh tubuh, yang pada saluran pencernaan
terletak di aliran pencernaan usus halus. Lumen adalah ruang atau rongga yang
berfungsi untuk tempat penyimpanan zat-zat makanan yang diperlukan oleh sel itu
sendiri (Wang dkk, 2019).
6. Epitel urethra
Sebagian besar urethra penis dilapisi oleh epitel kolumnar berlapis. Pada glans, epitel
ini menjadi epitel berlapis skuamosa bersambung dengan epitel epidermis tipis yang
melapisi glans (Mescher, 2013).
7. Lamina propria
Lamina propria berupa epitel kolumnar selapis atau bertingkat, dengan aktivitas dan
lokasi yang bervariasi pada kelenjar ini dan mengandung dropletlipid, granula
sekretoris, dan juga lipofusin
8. Blood vessel
Berfungsi membawa darah yang kaya karbondioksida (CO2) kembali ke jantung.
C. Ciri Khusus
- Penis berisi dua korpora kavernosum dorsal dan satu korpus spongiosum periuretra,
semua tersusun dari jaringan kavernosa vaskular sejumlah kecil sekitarnya otot halus
dan aa. helicinae.
- Stimulasi simpatik sama ejakulasi mengkonstriksi aliran darah melalui aa. helicinae,
memungkinkan darah untuk dikosongkan dari jaringan kaverno (Mescher, 2013)
- Memiliki komponen utama meliputi massa silindris dari jaringan erektil dan urethra
penis yang terbungkus kulit.
Nama Preparat : Oviduct

Perbesaran Preparat: 4x dan 40x

Gambar Keterangan
Oviduct perbesaran 4x 1. Tunika Mukosa
2. Tunika Serosa
3. Tunika Muscularis
4. Lumen
5. Otot Polos
6. Muscosal fold
7. Adiposa tissue
8. Veins
9. Ciliated cell
10. Pegs cells
11. Tunika serosa
12. Artei
Penis perbesaran 40x
13. Lamina propria

Identifikasi dan Deskripsi

A. Tempat ditemukan
Oviduk adalah sepasang saluran telur yang memanjang dari sekitar ovarium ke bagian
atas rahim (Tambayong, 2001).
B. Bagian-bagian (struktur dan fungsi)
1. Tunika Mukosa
Tunika mukosa terdiri dari epitel selapis, sebuah lamina propria jaringan ikat yang
kaya akan pembuluh darah, pembuluh limfe, dan sel-sel otot polos yang terkadang
juga mengandung kelenjar dan selapis tipis otot yang disebut muscularis mucosa
yang memisahkan mukosa dari submukosa dan memungkinkan gerakan lokal pada
mukosa (Folorunsho dkk, 2018).
2. Tunika Serosa
Sangat tipis, kaya akan pembuluh darah, pembuluh limfe dan jaringan lemak, serta
epitel selapis gepeng yang dilapisi oleh peritoneum viseral dengan mesotel (Mescher,
2013). Berfungsi memperkuat jaringan dan membantu gerakan kontraksi.
3. Tunika Muscularis
Tebal dengan jalinan lapisan sirkular (atau spiral) dan longitudinal otot polos
(Mescher, 2013).
4. Lumen
Lumen adalah aliran di dalam pembuluh tubuh, yang pada saluran pencernaan
terletak di aliran pencernaan usus halus. Lumen adalah ruang atau rongga yang
berfungsi untuk tempat penyimpanan zat-zat makanan yang diperlukan oleh sel itu
sendiri (Wang dkk, 2019).
5. Otot Polos
Otot polos merupakan salah satu dari tiga jenis otot yang dimiliki manusia. Otot
polos disebut polos karena tidak memiliki lurik. Otot polos adalah otot yang bekerja
secara tidak sadar yang berada hampir di seluruh bagian tubuh.
6. Muscosal fold
Mucosal fold meliputi otot polos, suatu lamina propria tipis, dan epitel kolumnar
selapis sel sekretori pokok. Lipatan mukosa ini makin mengecil pada segmen tuba
yang berdekatan dengan uterus dan tidak terdapat pada bagian intramural tuba
(Mescher, 2013).
7. Adiposa tissue
Jaringan yang tersusun atas sel-sel lemak yang berfungsi sebagai bantalan dan
menyimpan asam lemak.
8. Veins
Terkandung dalam lapisan tebal otot polos. Berfungsi penting untuk pelepasan
sebagian besar lapisan fungsional ini secara periodik selama haid (Mescher, 2013).
8. Ciliated cell: Terkandung dalam epitel. Berfungsi melapisi sel-sel epitel kolumnar
(Mescher, 2013).
9. Ciliated cell
Memainkan peran integral dalam mekanisme pertahanan sistem pernapasan. Dengan
pemukulan terkoordinasi dari silia mereka, mereka memberikan kekuatan yang
diperlukan untuk membersihkan bahan yang berpotensi berbahaya dari saluran
udara.
10. Pegs cells
Sel yang terletak di pertemuan antara dermis dan epidermis dengan fungsi mengunci
(Mescher, 2013).
11. Tunika serosa
Tunika serosa, terdiri dari jaringan ikat longgar dan lapisi oleh endotel pada lapisan
luar. Lapisan ini mengandung pembuluh darah, saraf dan limfe, juga ditemukan sel
otot polos.
12. Arteri
Pembuluh nadi atau pembuluh arteri ialah pembuluhdarah yang membawa darah dari
jantung menuju kapiler. Arteri vertebrata dilapisi endotel danmempunyai dinding
yang relatif tebal yangmengandung jaringan ikat elastis dan otot polos. Arteri
cenderung terletak agak lebih dalam dijaringan badan.
13. Lamina propria
Lamina propria adalah lapisan tebal kulit tipisjaringan ikat yang membentuk bagian
dari lapisan lembab yang dikenal sebagai membran mukosa atau mukosa. Lamina
propria mungkin juga kaya akan jaringan vaskular, pembuluh limfatik, serat elastik,
dan fasikulus otot polos dari muskularis mukosa. Berfungsi dalam sistem pertahanan
fisik dan kimia, terlibat dalam proses difusi, membuang zat bikarbonat,
menyeimbangkan sekresi asam, penyalur zat dan gizi menuju sel sekretori (Li dkk,
2017).
C. Ciri Khusus
- Dinding oviduk terdiri atas lipatan mukosa, suatu lapisan muskularis tebal dengan
jalinan lapisan sirkular (atau spiral) dan longitudinal otot polos dan suatu serosa tipis
yang dilapisi oleh peritoneum viseral dengan mesotel.
- Oviduct dihubungkan dengan ovarium melalui suatu penonjolan seperti jari yang
disebut fimbrie. Fimbrie berada di ujung oviduct paling besar dinamakan
infundibulum
Nama Preparat : Ovarium

Perbesaran Preparat: 4x dan 20x

Gambar Keterangan
Ovarium perbesaran 4x 1. Granulosa cells
2. Theca layer
3. Folikel
4. Korteks
5. Medula
6. Sel bersiia dan sel sekretori

Ovarium perbesaran 20x

Identifikasi dan Deskripsi

A. Tempat ditemukan
Ovarium merupakan struktur berbentuk buah kenari dengan panjang sekitar 3 cm, lebar
1,5 cm, dan tebal 1 cm. Ovarium terletak di dalam kavum abdominalis, menggantung,
dan bertaut melalui mesovarium ke uterus (Watson, 2002).
B. Bagian-bagian (struktur dan fungsi)
1. Granulosa cells
Sel granulosa ovarium merupakan sel somatik folikel dimana asal perkembangan
dan fungsi dari sel-sel ini secara erat terkait dengan diferensiasi gamet betina,
pembentukan ovarium dan kemajuan normal dari siklus reproduksi. Perubahan
padasiklus sel granulosa dianggap bertanggungjawab terhadap terganggunya
pertumbuhan folikel dan maturasi oosit.
2. Theca layer
Terdapat di dalam folikel matur, strukturnya sangat tebal, biasanya terbentuk dari
suatu folikel primordial dengan periode sekitar 90 hari. Batas di antara kedua lapisan
theca tidak jelas; begitu pun batas antara theca eksterna dan bagian lain stroma.
Sebagai folikel primer tumbuh, berpindah ke korteks ovarium yang lebih dalam.
Berfungsi menyekresi cairan folikel (Mescher, 2013).
3. Folikel
Kantung cairan yang berisi oosit matang untuk membentuk sebuah sel telur. Folikel
juga berfungsi untuk menghasilkan estrogen, suatu hormon yang diperlukan untuk
perkembangan sel telur.
4. Korteks
Dikelilingi oleh epitel permukaan, suatu mesotelium dengan sel yang biasanya
berbentuk kuboid. Fungsi korteks adalah melindungi isi jaringan tumbuhan
didalamnya (Perwitasari, 2018).
5. Medula
Berada pada jaringan ikat padat dan pembuluh darah besar, terletak pada bagian
dalam terdalam ovarium. Tidak ada batas yang tegas antara daerah korteks dan
medula ovarium (Mescher, 2013).
6. Sel bersiia dan sel sekretori
Sel-sel bersilia dan sel sekretoris yang membatasi epithelium uterus tersusun dala 1
lapis tunggal, dengan posisi nucleus untuk sel sel bersilia di bagian apical,
sedangkan nucleus sel sel sekretoris di bagian basal, sehingga membentuk
pseudostratified atau seolah olah tersusun lebih dari satu lapis. Terdapat banyak
granula di bagian apical sel epitelium.
C. Ciri Khusus
- Korteks ovarium ditutupi oleh mesotelium kuboid, epitel permukaan (atau epitel
germinal) berbaring di atas lapisan pada jaringan ikat, tunika albuginea.
- Sebagian besar tersusun atas korteks, suatu regio yang terisi dengan stroma jaringan
ikat yang banyak mengandung sel dan banyak folikel ovarium
- Ovarium sebagai kalenjar eksokrin dan endokrin yang menghasilkan ovum (sel telur)
dan mensekresi hormone progesteron danestrogen, dimana hormon ini sangat
pentingdan bertanggung jawab untuk proses reproduksi
Nama Preparat : Epididimis

Perbesaran Preparat: 10x dan 40x

Gambar Keterangan
Epididimis perbesaran 10x 1. Lumen
2. Stereocilia
3. Epitel pseudocolumnar
4. Spermatozoa
5. Tubulus epididimis
6. Tubulus seminiferus
7. Jaringan ikat intertobula

Epididimis perbesaran 40x

Identifikasi dan Deskripsi

A. Tempat ditemukan
Epididimis merupakan organ yang dapat ditemukan di antara duktus efferent dan vas
deferens (Tambayong, 2001)
B. Bagian-bagian (struktur dan fungsi)
1. Lumen
Epididimis merupakan saluran panjang, melingkar dari epididimis, dikelilingi oleh
jaringan ikat, terletak di skrotum di sepanjang sisi superior dan posterior setiap testis
(Mescher, 2008).
2. Stereocilia
Stereosilia adalah penonjolan apikal panjang sel di epitel absorptif seperti epitel yang
melapisi epididimis dan duktus deferen bagian proksimal dalam sistem reproduksi
laki-laki. Seperti mikrovilia, stereosilia juga menambah luas permukaan sel, absorpsi
difasilitasi. Stereosilia lebih khusus dengan gerak mendeteksi fungsi merupakan
komponen penting dari sel sensorik telinga bagian dalam (Mescher, 2008)
3. Epitel pseudocolumnar
Epididimis dilapisi dengan epitel kolumnar bertingkat yang terdiri dari sel-sel
prinsipal kolumnar, dengan karakteristik stereosilia panjang, dan sel-sel punca bulat
kecil (Mescher, 2013).
4. Spermatozoa
Saluran kelamin dan kelenjar tambahan menghasilkan sekret diperlukan untuk
aktivitas sperma dan kontrak untuk mendorong spermatozoa serta sekresi dari uretra
penis. Sekret ini juga menyediakan zat nutrisi bagi spermatozoa sewaktu berada
dalam saluran reproduksi pria (Mescher, 2008).
5. Tubulus epididimis
Keseluruhan tubulus dan ductus dibungkus oleh jaringan ikat, sel-sel otot polos yang
sangat tipis dan sel-sel epitel pada permukaan lumen. Sel-sel epitel bersilia, hanya
ditemukan pada saluran-saluran sperma, seperti ductus deferens dan ductus
epididymidis. Pada ductus epididymidis, ditemukan perubahan mikromorfologi pada
jumlah dan diameter lumen saluran antara bagian cranial dan caudal epididymidis
(Mahfud et al., 2016).
6. Tubulus seminiferus
Perkembangan sel spermatogenik terjadi di dalam epitel tubulus seminiferous
(Mahfud et al., 2016).
7. Jaringan ikat intertobula
Jaringan ikat interlobular membagi kelenjar menjadi lobulus-lobulus. Kelenjar
terdiri dari bagian asinar dan unit penyalur. Sel-sel asinar kelenjar mandibularis
walet linchi bertipe mucus. jaringan interlobular yang mengandung banyak sel lemak
dan septu, interlobular. (Akmal, 2021).
C. Ciri Khusus
- Saluran epididimis dilapisi dengan epitel kolumnar bertingkat yang terdiri dari sel-
sel prinsipal kolumnar, dengan karakteristik stereosilia panjang, dan sel-sel punca
bulat kecil (Mescher, 2008).
- Sel-selnya berbentuk seperti balok dan tersusun berlapis tunggal, rapat, dan tidak
memiliki ruang antarsel. Berhubung fungsinya untuk pelindung, sering dilengkapi
lapisan lilin atau kutikula (Tambayong, 2001)
- Sel-sel prinsipal mensekresi glikolipid dan glikoprotein, tetapi juga menyerap air dan
menghilangkan tubuh residu atau debris lain yang tidak dihapus sebelumnya oleh sel
Sertoli. (Mescher, 2008)
Nama Preparat : Vas deferens

Perbesaran Preparat: 10x dan 40x

Gambar Keterangan
Vas deferens perbesaran 10x 1. Tunika adventitia
2. Muskularis
3. Muskularis longitudinal eksterna
4. Muskularis sirkularis
5. Muskularis longitudinal interna
6. Epitel kolumnar
7. Tunika adventitia
8. Lamina propria

Vas deferens perbesaran 40x

Identifikasi dan Deskripsi

A. Tempat ditemukan
Vas deferens terletak melekat di sepanjang medio ventral permukaan ginjal dan
bergabung dengan uretra membentuk duktus urogenitalis yang berada dalam penis.
B. Bagian-bagian (struktur dan fungsi)
1. Tunika adventitia
Tunika adventisia atau tunika eksterna terutama terdiri atas serat kolagen tipe I dan
elasin. Lapisan adventisia berangsur menyatu dengan jaringan ikat stromal organ
tempat pembuluh darah berada.
2. Muskularis
Muskularis sangat tebal terdiri dari lapisan dalam dan longitudinal luar dan lapisan
sirkular. Selama ejakulasi otot-otot menghasilkan kontraksi peristaltik kuat, yang
secara cepat menggerakkan sperma di sepanjang duktus ini dari epididimis (Irianto,
2005).
3. Muskularis longitudinal eksterna
Lapisan muskularis tebal (atau muskularis eksterna) mengandung sel-sel otot polos
yang tersusun sebagai spiral dan terbagi dalam 2 atau lebih lapisan. Di lapisan dalam
(dekat lumen), susunan sel otot umumnya melingkar; di lapisan luar, sebagian besar
susunannya memanjang (Mescher, 2008).
4. Muskularis sirkularis
Mengelilingi selaput lendir adalah tiga lapisan serat otot melingkar dan memanjang.
Serat-serat ini menyebabkan saluran berkontraksi dan dengan demikian
memungkinkan sperma dan cairan diangkut (Irianto, 2005).
5. Muskularis longitudinal interna
Longitudinal muscle layer: Lapisan tengah dalam atau otot sangat tebal sebanding
dengan diameter luminal dan sebagian besar terdiri dari serat otot polos longitudinal
luar dengan serat otot sirkular dalam (Irianto, 2005).
6. Epitel kolumnar
Jaringan ini terdiri dari satu lapisan sel berbentuk kolom. Mirip dengan kuboid,
jaringan ini memiliki fungsi perlindungan, sekresi, penyerapan, dan ekskresi karena
ketebalannya. Epitel ini dapat meningkatkan fungsi penyerapan atau menawarkan
motilitas.
7. Tunika adventitia
Tunika adventisia atau tunika eksterna terutama terdiri atas serat kolagen tipe I dan
elasin. Lapisan adventisia berangsur menyatu dengan jaringan ikat stromal organ
tempat pembuluh darah berada (Mescher, 2008).
8. Lamina propria
Lamina propria tipis yang kaya serat elastik, yang umumnya menyebabkan mukosa
membentuk lipatan longitudinal.
C. Ciri Khusus
- Tubulus lurus panjang berdinding otot tebal, dinding otot dan lumen yang relatif
kecil, berlanjut ke arah urethra pars prostatica dan bermuara ke dalamnya
- Duktus (vas) deferens membentuk bagian funiculus spermaticus yang mencakup
testicularis, plexus pampiniformis, dan saraf. Mengikuti jalur general sepanjang yang
testis embrionik menurun, setelah melalui kandung kemih, duktus deferens melebar
- Dindingnya mengandung otot-otot licin yang penting dalam mekanisasi
pengangkutan semen waktu ejakulasi
Nama Preparat : Ginjal

Perbesaran Preparat: 40x, 10x dan 4x

Gambar Keterangan
Preparat Ginjal 40x Preparat Ginjal 40x
1. Glomerulus
2. Kapsul glomerulus
3. Spatium capsulare
4. Sel podosit
5. Epitel kubus selapis
6. Aparatus jukstaglomerular
7. Tubulus kontortus proksimal
8. Lumen
Preparat Ginjal 10x
9. Tubulus kontortus distal
Preparat Ginjal 10x
1. Glomerulus
2. Kapsul fibrosa
3. Kapsula bowman
4. Tubulus kontortus proksimal
5. Tubulus kontortus subkapsular
6. Tubulus koligens
7. Kapiler
Preparat Ginjal 4x
Preparat Ginjal 4x
1. Kapsul glomerulus
2. Gromerulus
3. Kapiler
4. Kapsul
5. Interlobular
6. Korteks
7. Melanomacrophages
8. Hemrrhages
9. Tubulus kontortus distal
10. Tubulus kontortus proksima
Identifikasi dan Deskripsi

A. Tempat ditemukan
Ginjal terletak di bagian belakang rongga perut atau area punggung bawah, satu di
sebelah kanan tulang belakang dan satu lainnya di sebelah kiri (Irianto, 2005)
B. Bagian-bagian (struktur dan fungsi)
1. Glomerulus
Di bagian nefron ini terdapat glomerulus yang berfungsi untuk menyaring protein
dan menyerapnya kembali agar dapat digunakan oleh tubuh.
2. Tubulus kontortus distal
Fungsi tubulus kontortus proksimal adalah mengurangi isi filtrat glomerulus 80-85
persen dengan cara reabsorpsi via transport dan pompa natrium. Glukosa, asam
amino dan protein seperti bikarbonat, akan diresorpsi.
3. Tubulus kontortus proksimal
Bagian kontortus panjang, terletak sepenuhnya di korteks, dengan bagian lurus
pendek yang memasuki medula. Berfungsi dalam proses reabsorbsi.
4. Kapsul glomerular
Cawan berdinding rangkap yang terdiri aras kapsula bowman viseral dan parietal.
Kapsul bowman viseral tidak begitu jelas karena mengikuti liku-liku darah.
Sedangkan kapsula bowman parietal tampak jelas membatasi rongga kapsul sebelah
luar.
5. Kapsul
Kelenjar getah bening terdiri dari beberapa lobulus limfoid yang dikelilingi oleh
sinus berisi getah bening dan ditutup oleh kapsul. Organ limfoid sendiri merupakan
massa atau sekumpulan jaringan limfoid yang dikelilingi oleh kapsul jaringan
penyambung atau dilapisi oleh epitelium (Watson, 2002).
6. Medulla
Terletak dibagian dalam ovarium yang mengandung jaringan ikat longgar dan
pembuluh darah yang memasuki organ melalui hilum dari mesentrium yang
menahan ovarium. Fungsi medula pada ginjal adalah tempat penyaluran hasil
penyaringan urin dari tubulus kontortus proksimal ke tubulus kontortus distal
(Perwitasari, 2018)
7. Cortex
Di dalam korteks terdapat jutaan nefron yang didalamnya terletak badan malpighi.
Korteks dikelilingi oleh epitel permukaan, suatu mesotelium dengan sel yang
biasanya berbentuk kuboid. Fungsi korteks adalah melindungi isi jaringan tumbuhan
didalamnya (Perwitasari, 2018).
C. Ciri Khusus
- Setiap ginjal memiliki korteks luar yang tebal, mengelilingi medula yang terbagi
menjadi 8 sampai 12 piramida renalis; setiap piramida dan jaringan kortikal yang
terkait terdiri dari lobus renalis.
- Ginjal memiliki korteks di luar, regio gelap dengan banyak sel-sel dan penampang
tubulus, dan medula batin yang terdiri dari lurus, struktur selaras (Irianto, 2005)
Nama Preparat : Vesica urinaria

Perbesaran Preparat: 40x dan 10x

Gambar Keterangan
Vesica urinaria perbesaran 40x Vesica urinaria perbesaran 40x
1. Berkas otot polos
2. Epitelium transisional
Vesica urinaria perbesaran 10x
1. Lumen
2. Membrane basalis
3. Lamina propria
4. Muskularis detrusor

Vesica urinaria perbesaran 10x

Identifikasi dan Deskripsi

A. Tempat ditemukan
Vesica urinaria ditemukan lebih rendah dari peritonium, berada di dasar panggul. Pada
wanita, permukaan inferiornya terletak pada permukaan simfisis pubis dan dinding
posterior bersentuhan dengan vagina dan uterus. Pada laki-laki, permukaan inferior
kandung kemik terletak di atas simfisis pubis dan prostat, posterior adalah sepertiga
distal rektum. Vesika urinaria merupakan kantong yang berfungsi untuk menampung
urin sebelum dikeluarkan dari tubuh (Pearce, 2006).
B. Bagian-bagian (struktur dan fungsi)
1. Berkas otot polos
Otot polos sirkuler pada bagian dalam serta otot polos longitudinal di bagian luar,
otot yang paling tebal adalah lapisan otot sirkuler.
2. Epitelium transisional
Epitel transisiional terdiri dari 3 lapisan pada beberapa bagian dan 4-5 lapisan pada
bagian yang lainya (Utami et al., 2017). Sel epitel penyusun berbentuk batang dan
kubus ketika vesika urinaria kosong, dan ketika terisi penuh, bentuk epitelnya
menggepeng dan lumen meluas. Epitel tersebut berada pada tunika mukosa yang
merupakan lapisan paling dalam yang berbatasan secara langsung dengan lumen.
Pada anjing, epitel transisional terdiri atas 5-10 sel lapis epitel yang elastis, apabila
terisi urin lapisan sel epitelnya menjadi 2-4 lapis sel (Pearce, 2006). Pada ikan lele
lokal eptel mukusa di vesika urinaria lebih tebal, yaitu berkisar antar 3 lapisan sel
(Utami et al., 2017).
3. Lumen
Lumen adalah aliran di dalam pembuluh tubuh, yang pada saluran pencernaan
terletak di aliran pencernaan usus halus. Lumen adalah ruang atau rongga yang
berfungsi untuk tempat penyimpanan zat-zat makanan yang diperlukan oleh sel itu
sendiri (Wang dkk, 2019).
4. Membrane basalis
Sebagai tempat sel sel epitel melekat. Membran basal bekerja sebagai filter
semipermeable yang selektif. Membran basal membantu mempertahankan bentuk
jaringan epitel pada bagian atasnya.
5. Lamina propria
Lamina propria kandung kemih dan jaringan ikat iregular padat submukosa banyak
vaskularisasi. Kandung kemih pada orang dewasa rata-rata dapat menahan 400
sampai 600 ml urin, dengan dorongan untuk mengosongkan muncul pada sekitar
150 sampai 200 ml. (Mescher, 2013).
6. Muskularis detrusor
Otot yang saling menjalin membentuk jalinan yang cukup kuat yang terdapat pada
lapisan muskularis. Pada leher vesika urinaria, otot detrusor mengarah ke uretra
dan memusat ke arah lubang uretra, kontraksi otot longitudinal. akan memperbesar
lumen uretra dan memperpendeknya.
C. Ciri Khusus
- Terdiri atas jaringan ikat dan otot-otot polos.
- Mucosa vesica urinaria berwarna agak kemerahmerahan, dan bervariasi sesuai
dengan tingkat volumenya.
- Dalam keadaan kosong mucosa membentuk lipatan-lipatan yang disebabkan oleh
karena perlekatannya pada lapisan otot menjadi longgar (Pearce, 2006)
Nama Preparat : Ureter

Perbesaran Preparat: -

Gambar Keterangan
1. Epitel transisional
2. Lamina propria
3. Lapisan otot longitudinal dalam
4. Lapisan otot sirkular tengah
5. Pembuluh darah
6. Adventisia
7. Jaringan adiposa

Identifikasi dan Deskripsi

A. Tempat ditemukan
Ditemukan sebagian terletak pada rongga abdomen dan sebagian lagi terletak pada
rongga pelvis (Pearce, 2006).
B. Bagian-bagian (struktur dan fungsi)
1. Epitel transisional
Epitel transisional pada mukosa terdiri dari tiga lapis sel. Sel-sel tersebut meliputi
lapisan teratas yang terdiri dari sel kuboid besar, lapisan sel polihedral dan lapisan
basal yang terdiri atas sel kuboid atau silindris rendah. Terdapat Facet cell yang
menutupi sel di bagian bawahnya. Facet cell berasal dari sel lapisan terluar epitel
transisional yaitu sel kuboid besar yang meregang.
2. Lamina propria
Lamina propria adalah lapisan tebal kulit tipisjaringan ikat yang membentuk bagian
dari lapisan lembab yang dikenal sebagai membran mukosa atau mukosa. Lamina
propria mungkin juga kaya akan jaringan vaskular, pembuluh limfatik, serat elastik,
dan fasikulus otot polos dari muskularis mukosa. Berfungsi dalam sistem
pertahanan fisik dan kimia, terlibat dalam proses difusi, membuang zat bikarbonat,
menyeimbangkan sekresi asam, penyalur zat dan gizi menuju sel secretor.
3. Lapisan otot longitudinal dalam
Untuk pergerakan lapisan mukosa secara independen (otonom) dari pergerakan.
4. Lapisan otot sirkular tengah
Untuk pergerakan lapisan mukosa.
5. Pembuluh darah
Pembuluh darah adalah organ tubuh yang memiliki struktur seperti tabung,
berperan dalam mengalirkan darah ke seluruh tubuh. Pembuluh darah ini bertugas
membawa darah yang kaya akan oksigen dari jantung menuju seluruh jaringan dan
organ tubuh (.
6. Adventisia
Tunika adventisia terdiri atas jaringan ikat dengan serabut saraf, jaringan limfatik,
dan pembuluh darah.
7. Jaringan adiposa
Jaringan adiposa (lemak) adalah jenis jaringan ikat khusus, yang terutama terdiri atas
sel sel lemak atau adiposit. Sel-sel ini dapat tersebar sendiri-sendiri atau berupa
kelompok di dalam jaringan ikat iregular atau longgar, sering dalam kelompok besar
tempat sel-sel ini menjadi komponen utama jaringan adiposa.
C. Ciri Khusus
- Dinding ureter terdiri dari mukosa yang dilapisi oleh selsel transisional, otot polos
sirkuler dan longitudinal yang dapat melakukan gerakan kontraksi guna
mengeluarkan urin ke buli-buli (Pearce, 2006).
Nama Preparat : Capsula Bowman

Perbesaran Preparat: -

Gambar Keterangan
1. Distal tubule dengan macula densa
2. Mesangial matrix
3. Epithelium
4. Basement membran
5. Bowman’s space
6. Start of proximal tubule
7. Filtration membran
(capilary/podocyte basement
membran)
Identifikasi dan Deskripsi

A. Tempat ditemukan
Kapsula Bowman adalah struktur kantong yang terletak pada permulaan dari komponen
tubulus dari sebuah nefron pada ginjal mamalia (Irianto, 2005).
B. Bagian-bagian (struktur dan fungsi)
1. Distal tubule dengan macula densa
Sekelompok sel epitel tubulus distal yang diwarnai dengan pewarnaan khusus. Sel
ini bersebelahan dengan ruangan yang berisi sel lacis. Macula densa berfungsi
sebagai suatu kemoreseptor, mengatur hubungan timbal balik antara konsentrasi
natrium klorida dalam tubulus distal ginjal dan konsentrasi plasma renin.
2. Mesangial matrix
Komponen matriks mesangial terdiri dari kolagen tipe IV, glikosaminoglikan sulfat,
fibronektin dan laminin. Matriks mesangial berfungsi sebagai pengatur migrasi sel,
pembelahan sel, penyaring serta sebagai penyimpan faktor pertumbuhan.
3. Epithelium
Jaringan yang menutupi rongga dan permukaan organ tubuh. Sel epitel membantu
melindungi atau menutup organ. Jaringan epitel memiliki ukuran dan bentuk yang
berbeda.
4. Basement membran
Tempat sel sel epitel melekat, sebagai penghalang atau barrier masuknya
mikroorganisme ke dalam tubuh, Sebagai pencegah tubuh kehilangan air dan juga
cairan sel.
5. Bowman’s space
Kapsula bowman adalah struktur kantong yang terletak pada permulaan dari
komponen tubulus dari sebuah nefron pada ginjal mamalia. Sebuah glomerulus
dibungkus kantung tersebut. Cairan dari darah pada glomerulus dikumpulkan di
kapsula Bowman. Fungsinya untuk mengumpulkan filtrate glomerular, yang
menyalurkan ke segmen pertama.
6. Start of proximal tubule
Kunci dalam pemeliharaan keseimbangan.
7. Filtration membran (capilary/podocyte basement membran)
Berfungsi sebagai penghalang untuk memisahkan kontaminan dari air dan
menghilangkan partikel yang dapat mencemari air.
C. Ciri Khusus
- Terdapat rongga berupa celah yang sempit disebut rongga kapsula, diantara lapisan
luar atau parietal (epitel kapsula) dan lapisan visceral (epitel glomerulus) dan sebuah
arteriol eferen.
- Kapsul Bowman lapis parietal pada satu kutub bertautan dengan tubulus kontortus
proksimal yang membentuk kutub tubular (urinary pole) (Irianto, 2005).

D. Daftar Pustaka
Folorunsho, A. A., Oluwafunke, A. B., David, K. B., & Olayemi, A. A. (2018). Age-
related changes in the expression of heat shock protein 70 and 90 on the gastric
mucosa during gastric ulcer healing. Pharmaceutical and Biosciences Journal,
1(1), 1-10.
Irianto, Kus. (2005). Struktur dan Fungsi Tubuh Manusia. Bandung : Yrama Widya.
Li, J., Ueno, A., Iacucci, M., Gasia, M. F., Jijon, H. B., Panaccione, R., ... & Ghosh, S.
(2017). Crossover subsets of CD4+ T lymphocytes in the intestinal lamina propria
of patients with Crohn’s disease and ulcerative colitis. Digestive diseases and
sciences, 62(9), 2357-2368.
Pearce, Evelyn C. (2006). Anatomi dan Fisiologi untuk Paramedis. Jakarta : PT
Gramedia.

Perwitasari, I. D. (2018). Teknik Marker Based Tracking Augmented Reality untuk


Visualisasi Anatomi Organ Tubuh Manusia Berbasis Android. INTECOMS:
Journal of Information Technology and Computer Science, 1(1), 8-18.
Tambayong, Jan. (2001). Anatomi & Fisiologi untuk Keperawatan. Jakarta : EGC.
Saraswati, T. R. (2016). Diskripsi Perbandingan Histologi Organ Saluran Reproduksi
Puyuh yang Diberi Perlakuan Serbuk Kunyit Sebelum Masak Kelamin dan yang
Tidak Diberi Perlakuan Serbuk Kunyit. Buletin Anatomi dan Fisiologi (Bulletin
of Anatmy and Physiology), 1(1), 6-12.
Saraswati, T. R. (2016). Diskripsi Perbandingan Histologi Organ Saluran Reproduksi
Puyuh yang Diberi Perlakuan Serbuk Kunyit Sebelum Masak Kelamin dan yang
Tidak Diberi Perlakuan Serbuk Kunyit. Buletin Anatomi dan Fisiologi (Bulletin
of Anatomy and Physiology), 1(1), 6-12.
Irnaningtyas. (2017). Biologi untuk SMA/MA Kelas XI. Jakarta: Erlangga.
Kaputra, M. D. H. (2019). HUBUNGAN BENIGN PROSTATIC HYPERPLASIA
(BPH) DENGAN SISTITIS KRONIS DI RSUD AJIBARANG (Doctoral
dissertation, Universitas Islam Indonesia).
Mescher, A. L. (2013). Junqueira's Basic Histologi 13thEdition. New York: Mc Graw
Hill Education. Patil, K. G. 2015. Anatomy of Ureter, Urinary Bladder and
Urethra in Relation to Dietary Habit in Bats: Rousettus lschenaulti (Desmarest),
Megaderma lyra lyra (Geoffroy) and Hipposideros seoris (Schnider), World
Journal of Zoology 10 (2): 89-93.
Pearce, Evelyn C. (2006). Anatomi dan Fisiologi untuk Paramedis. Jakarta : PT
Gramedia. Sumarsono, S. H.,
Pujowati, E. P., Wibowo, I., & Yusuf, A. T. (2018). Ekstrak Etanol Biji Pinang Muda
( Areca catechu L ) Meningkatkan Apoptosis pada Sel Testikular Mencit ( Mus
musculus L ) The Increas of Apoptosis of mice ( Mus musculus L ) Testicular
Cells because of young Betel Pendahuluan Penggunaan bahan alam sebagai.
Biota, 3(1), 24–32.
Lembar Pengesahan

Surakarta, 22 Desember 2021

Asisten Praktikan

(Quinne E. Satwika) (Lukluk Nur Hidayah)

NIM. K4318048 NIM. K4320047


Lampiran

Lampiran Screenshoot Abstrak Jurnal


Henindynaniic Evaluation of Avalon Elite Bi-Canal Duai
Lumen Cannulas and FemoralArterial Cannulas
Lampiran Screenshoot Laporan Sementara

Anda mungkin juga menyukai