Anda di halaman 1dari 10

LAPORAN PRAKTIKUM HISTOLOGI HEWAN

SISTEM REPRODUKSI JANTAN

Disusun Oleh :
Indah Hastuti 081911433013
Nabila Azra Aisyah Hidayat 081911433014
Maulinda Ayuni Putri 081911433024
Anisa Fadhilahil Firdaus 081911433034
Hafizshania Grandis Laetifolia 081911433037

Dosen Asistensi : Hari Soepriandono, S.Si., M.Si..

DEPARTEMEN BIOLOGI
FAKULTAS SAINS DAN TEKNOLOGI
UNIVERSITAS AIRLANGGA
2021
I. TUJUAN
Mengetahui struktur khas masing-masing bagian penyusun sistem reproduksi jantan.
II. ALAT DAN BAHAN
(1) mikroskop cahaya
(2) buku laporan dan pensil warna
(3) sediaan testis
(4) epididimis
(5) sediaan prostat
(6) sediaan penis
III. HASIL PENGAMATAN
( Terlampir di akhir halaman dalam bentuk pdf )
IV. PEMBAHASAN
Testis berjumlah 2 dengan bentuk ovoid, pipih dengan ketebalan ± 2,5 cm,
berwarna putih, terletak di dalam cavum skroti. Testis terletak di ekstra abdominal dan
diselubungi oleh skrotum. Testis dibungkus oleh tunika vaginalis pars parietalis dan tunika
vaginalis pars visceralis yang dipisahkan oleh celah berisi cairan serosa jaringan pengikat
ini dilapisi mesotel sedangkan tunika albuginea memiliki jaringan pengikat padat fibrosa.
Tunika albuginea ini adalah lapisan yang langsung menempel pada parenkim testis dan
menebal membentuk septum yang memisahkan lobulus testis. Di sepanjang septulum
terdapat tunika vaskulosa yang berasal dari jaringan pengikat longgar yang berbentuk
anyaman dari pembuluh – pembuluh darah yang nantinya akan berlanjut sebagai jaringan
interstitial. Interstitial testis ini berisi makrofag, fibroblas, mastosit dan sel mesenkim.
Terdapat juga sel leydig yaitu sel endokrin pada testis yang berfungsi sebagai produksi
hormon kelamin laki – laki atau biasa disebut sebagai hormon testosteron. Di bagian tengah
testis terdapat mediastinum yaitu tempat penebalan sebagai tempat berakhirnya septum
testis atau bisa disebut juga daerah penebalan diujung testis. Mediastinum ini diisi oleh
tubulus rektus dan rete testis. Tubulus rektus adalah bagian akhir dari tubulus seminiferus
dan memiliki epitel kuboid selapis. Sedangkan rete testis adalah lanjutan dari tubulus
rektus, sebuah ruangan yang memiliki dinding tidak rata dan memiliki epitel skuamus
simpleks. Rete testis ini nantinya akan berlanjut sebagai duktus efferen. Tubulus
seminiferus memiliki bentuk seperti pipa berkelok – kelok memiliki diameter 150 – 250
µm dan berfungsi sebagai pars sekretori dari kelenjar sitogenik. Dinding tubulus
seminiferus memiliki epitel yang berlapis yaitu 4 sampai 8 lapis. Terdapat sel
spermatogenik yaitu spermatogonium, spermatosit primer, spermatosit sekunder,
spermatid, spermatozoa, terdapat juga sel penyokong yaitu sel sertoli yang berfungsi
menyokong pemberian nutrisi untuk proses spermatogenesis dan terdapat membrana
basalis. Lamina propianya terdapat sel – sel mesenkim dari jaringan interstitial dan sel
myoid yang terdiri dari epiteloid dan jaringan kontraktil.
Epididimis terdiri dari 3 bagian, yaitu bagian kepala (caput epididimisi) dan
tersusun secara sirkuler, bagian badan (corpus epididimis), dan bagian ekor (cauda
epididimis) tersusun longitudinal, sirkuler dan longitudinal. Epididimis berfungsi sebagai
tempat untuk pemasakan spermatozoa sampai pada saat spermatozoa dikeluarkan dengan
ejakulasi. Ductus deferens terdiri atas 3 lapisan, yaitu lamina propria, lamina
muskularis, dan tunika serosa. Ductus deferens berfungsi sebagai saluran tempat jalannya
sperma dari epididimis menuju vesikula seminalis. Epitel pada epididymis adalah epitel
berlapis semu strereosilia yang terdapat di tunika mukosa. Stereosilia epididimis adalah
sitoplasma panjang yang memiliki tulang punggung filamen aktin. Filamen ini telah
divisualisasikan pada resolusi tinggi menggunakan phalloidin fluoresen yang mengikat
filamen aktin. Stereosilia di epididimis tidak bergerak. Membran ini meningkatkan luas
permukaan sel, memungkinkan penyerapan dan sekresi yang lebih besar. Telah
ditunjukkan bahwa saluran natrium epitel memungkinkan aliran ion Na + ke dalam sel
terlokalisasi pada stereosilia
Prostat adalah organ genitalia pria yang terletak di bawah dari buli-buli, di depan
rectum dan membungkus uretra posterior. Bentuknya seperti buah kemiri dengan ukuran
4x3x2,5cm dan beratnya kurang lebih 20gram. Prostat memiliki kapsula fibrosa yang padat
dan dilapisi oleh jaringan ikat prostat sebagai bagian fascia pelvis visceralis. Pada bagian
superior dari prostat berhubungan dengan vesika urinaria, sedangkan bagian inferior
bersandar pada diafragma urogenital. Permukaan ventral prostat terpisah dari simpisis
pubis oleh lemak retroperitoneal dalam spatium retropubicum dan permukaan dorsal
berbatas pada ampulla recti. Kelenjar prostat terdiri atas jaringan kelenjar dinding uretra
yang mulai menonjol pada masa pubertas. Prostat terletak di atas diafragma panggul
sehingga uretra terfiksasi pada diafragma tersebut, dapat terobek bersama diafragma bila
terjadi cedera. Selain mengandung jaringan kelenjar, kelenjar prostat mengandung cukup
banyak jaringan fibrosa dan jaringan otot polos. Kelenjar ini ditembus oleh uretra dan
kedua duktus ejakulatorius, dan dikelilingi oleh suatu pleksus vena. Kelenjar limfe
regionalnya ialah kelenjar limfe hipogastrik, sacral, obturator, dan iliaka eksterna. Arteri-
arteri untuk prostat terutama berasal dari arteria vesicalis inferior dan arteria rectalis media,
cabang arteria iliaca interna. Vena bergabung membentuk plexus venosus prostaticus
sekeliling sisi-sisi dan alas prostat. Plexus venosus prostaticus yang terletak antara kapsula
fibrosa dan sarung prostat, ditampung oleh vena iliaka interna. Plexus venosus prostaticus
juga berhubungan dengan plexus venosus vesicalis dan plexus venosi vertebrales.
Pembuluh limfe terutama berakhir pada nodi lymphoidei iliaci interni dan nodi lymphoidei
externi. Secara histologi, prostat terdiri dari kelenjar yang dilapisi dua lapis sel, bagian
basal adalah epitel kuboid yang ditutupi oleh lapisan sel sekretori kolumnar. Pada beberapa
daerah dipisahkan oleh stroma fibromuskular. Prostat merupakan suatu kumpulan 30−50
kelenjar tubuloalveolar yang bercabang. Duktusnya bermuara ke dalam uretra pars
prostatika, yang menembus prostat. Kelenjar prostat terbagi dalam beberapa zona, antara
lain: zona perifer, zona sentral, zona transisional, zona fibromuskuler anterior dan zona
periurethra. Zona perifer adalah zona yang paling besar, yang terdiri dari 70% jaringan
kelenjar sedangkan zona sentral terdiri dari 25% jaringan kelenjar dan zona transisional
hanya terdiri dari 5% jaringan kelenjar. Sebagian besar kejadian BPH terdapat pada zona
transisional, sedangkan pertumbuhan karsinoma prostat berasal dari zona perifer. Kelenjar
tubuloalveolar prostat dibentuk oleh epitel bertingkat silindris atau kuboid. Stroma
fibromuskular mengelilingi kelenjar. Prostat dikelilingi suatu simpai fibroelastis dengan
otot polos. Septa dari simpai ini menembus kelenjar dan membaginya dalam lobus-lobus
yang tidak berbatas tegas pada orang dewasa. Seperti halnya vesikula seminalis, struktur
dan fungsi prostat bergantung pada kadar testosteron.
Penis adalah sejenis spons yang diisi dengan darah ketika seorang pria bergairah
secara seksual. Saat ereksi, darah menumpuk di dalam 2 ruang berbentuk silinder sehingga
menyebabkan penis membengkak dan menegang. Penis adalah alat kelamin pria yang
berfungsi sebagai saluran keluarnya air mani dan air seni (urin). Penis tersusun atas 3 jenis
jaringan erektil, yaitu satu korpus spongiosum dan dua korpora kavernosa, yang dilapisi
oleh jaringan tunika albuginea. Uretra terletak di korpus spongiosum. Penis dibagi menjadi
3 bagian, yaitu pangkal (akar), tubuh (batang), dan kepala (glans). Pangkal penis
merupakan bagian penis yang terhubung ke panggul. Pangkal dibagi menjadi crus kiri dan
kanan serta bulb, yang mengandung jaringan erektil serta otot bulbospongiosus dan
ischiocavernosus. Batang penis merupakan bagian tengah penis yang menggantung.
Batang penis kebanyakan tersusun atas jaringan penghubung dan otot kecil. Kepala penis
merupakan bagian ujung penis. Bukaan uretra atau meatus uretra eksternal dapat
ditemukan di ujung penis. Saat menerima rangsangan, arteri penis akan membesar. Pada
saat itu juga, otot penis akan berkontraksi, sehingga darah tidak dapat mengalir kembali
melalui pembuluh vena. Proses ini akan menyebabkan penis mengeras atau ereksi, suatu
kondisi yang dibutuhkan untuk berhubungan seksual dan ejakulasi. Penis juga berperan
untuk mengeluarkan urin dari tubuh.
V. KESIMPULAN
Testis terletak di ekstra abdominal dan diselubungi oleh skrotum. Terdapat sel
Leydig, sel Sertoli, dan sel myoid yang merupakan sel pendukung pembentukan sperma.
Terdapat tubulus rektus, tubulus seminiferus, dan rete testis di dalam testis. Pada sediaan
Epididimis terdapat Epitel yaitu epitel berlapis semu strereosilia, dimana stereosilia
sebagai fungsi sekresi. Prostat adalah terletak di bawah dari buli-buli, di depan rectum dan
membungkus uretra posterior. Prostat terdiri dari kelenjar yang dilapisi dua lapis sel,
bagian basal adalah epitel kuboid yang ditutupi oleh lapisan sel sekretori kolumnar. Pada
kelenjar prostat juga dibagi tiga zona yakni zona perifer, zona sentral, dan zona
transisional. Penis tersusun atas 3 jenis jaringan erektil, yaitu satu korpus spongiosum dan
dua korpora kavernosa, yang dilapisi oleh jaringan tunika albuginea.
VI. DAFTAR PUSTAKA
Akmal, M., T.N. Siregar dan Sri Wahyuni. 2014. Eksplorasi Potensi Ekstrak Ductus Epididimis
Sebagai Induktor Peningkatan Kualitas Spermatozoa: Upaya Meningkatkan Populasi dan
Mutu Genetik Kambing Lokal. Laporan Tim Penelitian Pascasarjana. Lembaga Penelitian
Universitas Syiah Kuala, Darussalam, Banda Aceh.
Amann, R.P. (1980). Howards SS. “Daily spermatozoal production and epididymal spermatozoal
reserves of the human male”. J Urol, 124:211± 215
Anonim. Apa itu Penis : Anatomi, Fungsi, Penyakit dan Prosedur Terkait.
https://www.docdoc.com/id/info/body/penis. Diakses pada tanggal 5 Juni 2021, pukul
00.50 WIB.
Anonim. Testis. Diambil dari http://eprints.undip.ac.id/50834/3/BAB_II.pdf. Diakses pada 2 juni
2021
Subowo. 2008. Histologi Hewan. Bandung : Sagung selo.
Tanagho EA, dan McAninich JW, , Smith’s General Urology 17th edition, McGraw Hill, New
york. 2008. 2.
Verizarie, Rhandy. 2020. Fungsi Testis, Bagian-Bagian, dan Gangguan Fungsi (Kelainan).
Diambil dari https://doktersehat.com/fungsi-testis-bagian-dan-gangguan/. Diakses pada 2
juni 2021
Wein at all, C, Anatomy of the lower urinary tract and male genitalia in campbell-awlsh urology.
10th ed. Elsevier Sau

Anda mungkin juga menyukai