Anda di halaman 1dari 16

1

A. Anatomi Organ Reproduksi Pria


1. Anatomi
2

2. Fisiologi
a) Kelenjar:
1) Testis
Testis merupakan 2 buah organ glandula yang memproduksi semen,
terdapat didalam skrotum dan digantung oleh fenikulus spermatikus. pada
janin, testes terdapat dalam kavum abdominalis di belakang peritoneum.
Sebelum kelahiran akan turun ke kanalis inguinalis bersama dengan fenikulus
spermatikus kemudian masuk ke dalam skrotum. Testis merupakan tempat
dibentuknya spermatozoa dan hormone laki-laki, terdiri dari belahan-belahan
disebut lobules testis.
Testis menghasilkan hormone testosterone yang menimbulkan sifat
kejantanan setelah masa pubertas, disamping itu follicle stimulating hormone
(FSH) dan lutein hormone (LH). Testis dibungkus oleh:
a. Fasia spermatika eksterna, suatu membrane yang tipis memanjang kearah
bawah diantara fenikulus dan testes, berakhir pada cincin subkutan
inguinalis.
b. Lapisan kremasterika, terdiri dari selapis otot. Lapisan ini sesuai dengan
M oblikus abdominis internus dan kasies abdominus internus.
c. Fascies spermatika interna, suatu membrane tipis dan menutupi fenikulus
spermatikus. Fasia ini akan berakhir pada cincin inguinalis interna
bersama dengan fasia transversalis. Lapisan otot ini sesuai dengan M
oblikus abdominis internus dan fasianya.
Pembuluh darah testes:
a. Arteri pudenda eksterna pars superpisialis merupakan cabang dari arteri
femoralis.
b. Arteri perinialis superfisialis cabang dari arteri pudenda interna.
c. Arteri kremasterika cabang dari arteri epigestrika inferior.
3

Untuk pembuluh darah vena mengikuti arteri.


Persarafan testes meliputi N. ilioinguinalis, N. lumboinguinalis cabang dari
pleksus lumbalis, dan N. ferinialis superfisialis.
2) Vesika Seminalis
Vesika suminalis merupakan dua ruangan diantara fundus vesika urinaria
dan rectum, masing-masing ruangan berbentuk piramid. Pemeriksaan
anterior berhubungan dengan fundus vesika urinaria. Permukaan
posterior terletak diatas rectum yang dipisahkan oleh fasia rektovesikalis.
Panjang kelenjar ini 5-10 cm, merupakan kelenjar sekresi yang
menghasilkan zat mukoid. Zat ini banyak mengandung fruktosa dan zat
gizi (prostaglandin dan fibrinogen) yang merupakan sumber energy bagi
spermatozoa. Vesika seminalis bergabung dengan duktus deferens,
penggabungan ini disebut
duktus ejakulatorius.
Sekresi vesika seminalis
merupakan seminalis pokok
dari air mani yang
menghasilkan cairan yang
disebut semen sebagai
pelindung spermatozoa.
Selama ejakulasi vesiika seminalis mengosongkan isinya kedalam duktus
ejakulatorius sehingga menambah semen ejakulasi serta mukosa.
Duktus ejakulatorius berjumlah 2 buah pada sisi lain dari garis
tengah. Masing-masing duktus akan membentuk gabungan vesika
seminalis dengan duktus deferens. Panjangnya 2 cm mulai dari lobus
medialis basis glandula prostate, berjalan kedepn bawah diantara rateralis
dari utrikulus prostatikus dan berakhir ditepi urtikulus.
Arteri yang menyuplai vesika seminalis adalah cabang dari arteri
vesikalis medialis, arteri vesikalis inferior, dan arteri haemoroidalis
medialis. Vena-vena dan system limfe menyertai arteri. Persyarafan
merupakan cabang dari pleksus pelvikus.
4

3) Kelenjar (glandula) Prostat


Sebagian bersifal glandular dan sebagian lagi bersifat otot.
Glandula prostate terdapat dibawah orivisium uretra interna dan
sekeling permukaan uretra, melekat dibawah vesika urenaria dalam
rongga pelpis dibawah simfisis pubis posterior. Prostat merupakan
suatu kelenjar yang mempunyai 4 lobus, yaitu posterior, anterior,
lateral, dan medial.
Fungsi kelenjar prostat mengeluarkan cairan alkali yang encer
seperti susu yang mengandung asam sitrat yang berguna untuk
melindungi spermatozoa terhadap tekanan pada uretra. Basis prostat
menghadap keatas berhubungan dengan permukaan inferior vesika
urinaria. Uretra menembus glandula prostat tepi anterior dan
posterior. Apeks prostat mengarah kebawah berhubungan dengan
diafragma urogenitalis.
Prostat dipertahankan posisinya oleh:
a. Ligamentum puboprostatika
b. Lapisan dalam diafragma urogenitalis
c. M. levator ani pars anterior.
d. M. levator prostat bagian dari M. levator ani.
Pembuluh darah dan syaraf untuk glandula prostate meliputi
arteri pudenda interna, arteri sesikalis inferior, arteri haemoroidalis
medialis. Vena akan membentuk fleksus disekitar sisi dan basis
glandula prostate dan berakhir di vena hipogastrika. Nervus
merupakan cabang dari pleksus pelvis.

4) Kelenjar bulbouretralis
Kelenjar ini terdapat di belakang lateral pars membrane nasea
uretra, diantara kedua lapisan diafragma urogenitalis dan disebelah
bawah kelenjar prostat. Bentuknya bundar, kecil, dan warnanya
5

kuning, panjangnya 2,5 cm. fungsinya hampir sama dengan kelenjar


prostat.
b) Duktus:
1) Epididimis
Epididymis adalah saluran halus yang panjangnya kira-kira 6 cm,
terletak disepanjang atas dan belakang testes dan terdiri dari:
1. Kaput epididimis, berhubungan erat dengan bagian ats testes
sebagai duktus eferens dari testis.
2. Kaput epididimis: badan ditutupi oleh membrane serosa servikalis
sepanjang tepi posterior.
3. Kauda epididymis: ekor disebut juga globulus minor ditutupi oleh
membrane serosa dan berhubungan dengan duktus deferens.
4. Ekstremitas superior: bagian yang besar.
5. Ekstremitas inferior: seperti titik.
Diantara korpus dan testes terdapat ruangan yang disebut sinus
epididimis (fossa digitalis).Epididimis sebagian ditutupi oleh lapisan
viseral. Lapisan ini bagian medias tinum menjadi lapisan parietal,
dikelilingi oleh jaringan ikat spermatozoa melalui duktus eferen,
merupakan bagian dari kaput epididymis tempat bermuaranya
spermatozoa lalu disimpan masuk kedalam vas deferens. Fungsinya
sebagai saluran penghantar testis, mengatur sperma sebelum di ejakulasi,
dan memprodusi sperma.
Apendiks testis adalah bagian ektremitas superior testis dekat
kaput epididimis.Berupa benda kecil, oval yang merupakan sisa dari
duktus muleri bagian atas.Apendiks epididimis berupa tangkai kecil yang
terdapat pada kaput epididimis, dianggap sebagai duktus eferens.
2) Duktus deferens
Duktus deferens adlah duktus ekskretorius dari testis, merupakan
lanjutan darri kanalis epididymis, panjangnya 50-60 cm. mulai dari bagian
bawah kauda, epididymis berbelit-belit, secara berangsur-angsur naik
sepanjang tepi posterior testis dan sisi medialis bagian fenikulus
6

spermatikus. Melalui cincin kanalis iguinalis masuk ke venikulus


spermatika, membelok sepanjang sisi lateral arteri epigastrika kemudian
menjurus ke belakang agak turun ke fosa iliaka eksterna dan mencaai
kavum pelvis.
Diantara peritoneal dan dinding lateralis pelvis, selanjutnya saluran
ini tururn pada sisi medialis arteri umbilikalis dan nervus obturatorius,
menyilang didepan ureter dan mencapai medial ureter, berbelok-belok
berbentuk sudut turun kemedial agak kedepan diantara fundus vesika
urinaria bagian atas vesika seminalis. Berlanjut menjurus ke bawah anara
fundus vesika urinaria dan rectum menuju basis glandula prostate
bergabung dengan duktus vesika seminalis membentuk duktus
ejakulatorius, bermuara pada pars prostatika uretra melalui orifisium
utrikulus protatikus.
Duktus deferens kerass seperti tali dan berbentuk silinder.Dinding
salurannya sangat kecil.Pada funfus vesika urinaria membesar dan
membelok-belok, disebut ampula.

3) Uretra
Uretra merupakan saluran kemih dan saluran ejakulasi pada
pria.Pengeluaran urine tidak bersamaan dengan ejakulasi karena diatur
oleh kegiatan konstraksi prostat.
4) Bangun Penyumbang:
1. Skrotum
Skrotum adalah sepasang kantong yang menggantung didasar
velvis.Didepan skrotum terdapat penis dan dibelakang terdapat
anus.Skrotum atau kandung buah pelir berupa kantong terdiri dari
kulit tanpa lemak dan mamiliki sedikit jaringan otot.Pembungkusnya
disebut tunika vaginalis yang dibentuk dari paritonium skrotum yang
mengandung pigmen, didalamnya terdapat kantong-kantong, setiap
kantong berisi epididymis fenikulus spermatikus.
7

Skrotum kiri tergantung lebih rendah dari skrotum kanan.


Skrotum bervariasi dalam beberapa keadaan, misalnya pengaruh panas
pada lansia, dan keadaan lemak, skrotum akan memanjang danlemas.
Sedangkan dalam keadaan dingin dan pada orang muda akan
mendekat dan berkerut.

Skrotum terdiri dari 2 lapisan:


1. Kulit: warna kecoklatan, tipis dan felika/rugae, terdapat folikel
sebasea dikelilingi oleh rambut kertiting yang akarnya terlihat
melalui kulit.
2. Tunika dartos: berisi lapisan otot polos yang tipis sepanjang basis
krotum. Tunika dartos ini membentuk septum yang membagi
skrotum menjadi 2 ruangan untuk testis yang terdapat dibawah
permukaan penis.
Pada skrotum terdapat M. kremaster yang muncul dari M. obligue
Internus abdominalis yang menggantungkan testis dan mengangkat
testis menurut kemauan dan reflex ejakulasi.
1. Fenikulus spermatikus
Fenikulus merupakan bangunan penyambung yang berisi
duktus seminalis, pembuluh limfe, dan serabut saraf.Fenikulus
spermatikus memanjang dari abdominalis inguinalis dan tersusun
kovergen kebagian belakang testis, melewati cincin subkutan dan
turun hamper vertical ke skrotum.Fenilus spermatikus kiri lebih
panjang dari yang kanan karena testis kiri tergantung lebih rendah dari
testis kanan.
Pembuluh darah spermatikus:
2. Arteri spermatika interna: cabang dari aorta abdominalis, keluar
dari abdomen melalui cincin inguinalis abdominalis bergabung
dengan fenikulus spermatikus sepanjang kanalis inguinalis,
memberikan darah untuk epididymis dan substansi testis.
8

3. Arteri spermatika eksterna: cabang dari arteri epigastrika inferior,


memberikan darah untuk fenikulus spermatikus, beranastomisis
dengan arteri spermatika interna.
4. Arteri duktus deferens: cabang dari arteri vesikalis inferior. Arteri
ini panjang bergabung dengan duktus deferens dan
beranastomosis dengan arteri spermatika interna dekat testis.
5. Vena spermatika: mulai dari belakang testis, menerima darah dari
epididymis, membentuk pompa bagian dari penikulus
spermatikus. Pembuluh-pembuluh yang membentuk fleksus
banyak masuk sepanjang fenikulus spermatikus didepan duktus
deferens. Dibawah substansi inguinalis, pembuluh ini bersatu
membentuk 2-4 vena lewat kanalis inguinalis masuk ke abdomen,
melalui cincin inguinalis abdominalis yang kanan bermuara ke
vena kava inferior dan yang kiri bermuara ke vena renalis sinista.
Pembuluh limfe terdiri dari 2 bagian, permukaan luar dan
permukaan dalam yang berasal dari permukaan tunika vaginalis
epididymis dan korpus testis. Pembuluh ini akan membentuk 4-8
traktus dan berakhir pada bagian latera dari pronatik dan nervus
lumbalis II. Fleksus spermatikus yang merupakan saraf simpatis
bergabung dengan cabang dari fleksus velvis yang menyertai arteri
duktuk deferens.
 Penis
Penis terlatak menggantung di depan skrotum. Bagian ujung
disebut glands penis, bagian tengah korpus penis, dan bagian
pangkal radiks penis.Kulit pembungkus amat tipis tidak
berhubungan dengan bagian permukaan dalam dari organ dan tidak
mempunyai jaringan adipose.Kulit ini berhungan dengan velvis,
skrotum dan perineum.
Dibelakang orifisium uretra eksterna kulit ini membentuk
perlipatan kecil yang disebut frenulum prepusium.Kulit yang
9

menutupi glans penis bersambung dengan membrane mikosa uretra


pada orifisium dan tidak mempunyai rambut.
Prepusium menutupi glans, dipisahkan dari prepusium terdapat
ruangan yang dangkal.
Fasia superfisialis secara langsung berhungan dengan fasia
skrotum dengan lapisan sel otot polos.Diantara fasia superfasialis
dan profunda terdapat celah yang menyebabkan kulit bergerak
bebas.Pada bagian anterior dari ujung M.
bulbokavernosus.Iskiakavernosus terbelah menjadi lapisan dalam
dan lapisan luar.Lapisan luar menutupi permukaan superior otot-
otot ini dan fasia perinealis dari perineum, lapisan dlama merupkan
lanjutan fasia penis, lamina profunda, dan fasia profunda dari penis
menutupi organ dengan kapsul yang kuat.
Korpora kavernosa terdiri dari 2 masa silinder yang erektil terdiri
dari ¾ dari bagian anterior batang penis.Pada simfisis pubis bagian
posterior secara berangsur-angsur membentuk bangunan
lonjong.Korpora kavernosus penis ditutupi kapsul yang kuat yang
terdiri dari benang-benang superfisialis dan profunda, mempunyai
arah longitudinal dan membentuk satu saluran masing-masing
mengelilingi korvora dan membentuk septum penis.Septum ini
tebal terdiri dari bangunan vertical, disebut pektiniformis.
Permukaan terdapat atas celah kecil tempat vena dorsalis penis
profunda dan permukaan bawah terdapat celah kecil yang dalam
dan luas berisi korpus kavernosa uretra. Bagian anterior korpus
kavernosa penis akan melebar, disebut bulbus korpus kavernosa
penis. Bagian ini terikat kuat pada ramus iskium pubis yang
ditutupi oleh M. iskium kavernosus. Korpus kavernosa uretra
bagian dari penis yang berisi uretra didalam batang penis
berbentuk silinder, lebih kecil dari kavernosa penis, pada ujungnya
akan melebar, bagian anterior membentuk glans penis dan
posterior membentuk bulbus uretra.
10

Glans penis adalah bagian akhir anterior dari korpus kavernosa


uretra, memanjang ke dalam dan bentuknya seperti jamur.Glans
penis licin dan kuat, bagian perifer lebih besar sehingga
membentuk tepi yang bundar, disebut korona glandis.Bagian
perifer menyempit membentuk bulbus retroglandularis dari leher
penis, dan pada puncak dan glans penis terdapat celah dari
orifisium uretra eksterna.
Bulbus uretra merupakan pembesaran bagian posterior 3-4 cm dari
korpus kavernosa uretra letaknya superfisialis dari diafragma
urogenitalis.Fasia superfisialis bercampur dengan kapsula fibrosa,
disebut ligamentum bulbus dan ditutupi oleh fasia kavernosus.
Penggantung penis:
1. Ligamentum fundiformis penis: lapisan tebal yang berasal
dari fascia superfisialis dari dinding abdominalis anterior
diatas pubis.
2. Ligamentum suspensorium penis: berupa benang berbentuk
segitiga bagian eksterna dari fascia profunda, menggantung
pada dorsum, dan akar penis kebagian inferior linea alba,
simfisis pubis dan ligamentum arquarta pubis. Krusis iskhio
pubis dan bulbus diafragma urogenitalis sebagai alat
penggantung penis.

Pembuluh darah penis:


1. Arteri pudenda interna: cabang arteri hipogastrika yang
menyuplai darah untuk ruangan kavernosus.
2. Arteri profunda penis: cabang dari arteri dorsalis, bercabang
terbuka langsung keruangan kavernosa. Cabang kaviler
darah ke trabekula ruangan kavernosa, dikembalikan ke
vena pada dorsum. Vena dorsalis penis melewati
permukaan superior korpora kavernosa dan bergabung
dengan vena yang lain.
11

Saraf penis berasal dari cabang dari nervus pudendus dan pleksus
pelvikus pada glans penis dan bulbus, beberapa dari filamen N.
kutaneus.

FISIOLOGI REPRODUKSI PRIA


Fungsi reproduksi pada pria dapat dibagi menjadi 3 bagian, yaitu spermatogenesis,
kegiatan seksual, dan pengaturan fungsi reproduksi.

B. Spermatogenesis

1. Spermatogenesis

Tubulus seminiferus mengandung banyak sel epitel germinativum yang


berukuran kecil dinamakan spermastogenia.Sel ini membelah diri membentuk 2
spermatosis yang masing-masing mengandung 23 kromosom. Setelah beberapa
meminggumenjadi spermatozoa. Spermatid ketika pertama kali dibentuk masih
mempunyai sifat umum sel epiteloid, kemudian sitoplasma menghilang, spermatid
memanjang menjadi spermatozoa yang terdiri dari kepala, leher, badan dan ekor.
12

Setelah pembentukan tubulus seminiferus, sperma masuk ke seminiferus


selama 18 jam sampai 10 hari hingga mengalami proses pematangan. Epididymis
menyekresi cairan yang mengandung hormone, enzim, dan gizi yang sangat
penting dalam proses pematangan sperma, sebagian besar pada vas deferens dan
sebagian kecil didalam epididymis.

2. Penyimpanan dan pematangan sperma


Setelah terbentuk dalam tubulus seminiferus sperma membutuhkan waktu
beberapa hari untuk melewati epididymis.Sperma memiliki kemampuan
motilitas.Beberapa factor dapat menghambat motilitas.Ejakulasi menyekresi
cairan yang mengandung hormone testosterone, hormone estrogen, enzum-enzim,
serta nutrisi khusus untuk pematangan sperma.
Kedua testis dapat membentuk sperma kira-kira 120 juta setiap
hari.Sejumlah kecil sperma dapat disimpan dalam epididymis dan sebagian besar
disimpan dalam vas deferens dan ampula vas deferens, dan dapat
mempertahankan fertilitasnya dalam duktus genetalis selama 1 bulan.Pada
aktivitas seksualitas yang tinggi, penyimpanan hanya beberapa hari saja.
Motilitas dan fertilitas sperma terjadi karena gerakan flagella melalui
medium cairan.Sperma normal cenderung untuk bergerak lurus dan bukan
berputar.Aktivitas ini ditingkatkan dalam medium netral dan sedikit basa.Pada
medium yang sangat asam dapat mematikan sperma dengan cepat aktivitas
sperma meningkat bersamaan dengan peningkatan suhu dan kecepatan
metabolisme.Sperma pada traktus genitalia wanita hanya dapat hidup 1 sampai 2
hari.
13

Epitel sekretorik vesika seminalis menyekresi bahan mucus yang


mengandung fruktosa, asam sitrat, prostaglandin dan fibrinogen. Setelah vas
deferens mengeluarkan sperma, mucus ini akan menambah semen yang
diejakulasi. Fruktosa dan zat gizi lainnya dalam cairan dibutuhkan oleh sperma
yang diejakulasi sampai salah satu dari sperma membuahi ovum. Prostaglandin
membantu proses pembuahan melalui reaksinya dengan mucus serviks, sehingga
membuat lebih reseptif terhadap gerakan sperma sampai mencapai ujung atas tuba
falopii dalam waktu 5 menit.
Kelenjar prostat menghasilkan cairan encer yang mengandung fosfat,
enzim pembeku, dan profibrinolisin.Selama pengisisan kelenjar prostat
berkontrasi sejalan dengan kontraksi vas deferens sehingga cairan encer
dikeluarkan dan menambah lebih banyak jumlah semen.Sifat yang sedikit basa
dari cairan prostat memungkinkan keberhasilan fertilisai ovum karena cairan vas
diferen sedikit asam. Cairam prostat menetralisir sifat asam dari cairan lain
setelah ejakulasi.

3. Semen
Semen berasal dari vas deferens, merupakan cairan yang terakhir
diejakulasi.Semen berfungsi untuk mendorong sperma keluar dari duktus
ejakulatorius dan uretra.Cairan dari vesikula seminalis mebuat semen lebih
kental.Enzim pembeku dari cairan prostat menyebabkan fibrinogen dari cairan
vesikula seminalis membentuk kuagulum yang lemah.Sperma dapat hidup
beberapa minggu dalam duktus genitalia pria.Setelah sperma diejakulasi ke dalam
semen, jangka hidup maksimal hanya 24-48 jam.

C. Aktivitas Seksual Pria


Rangsangan akhir organ sensorik dan sensasi seksual menjalar melalui saraf
pudendus.Pleksus saklaris dari medulla spinalis membantu rangsangan aksi seksual
mengirim sinyal ke medulla yang mengkatkan sensali seksual yang berasal dari struktur
interna. Akibat dari dorongan seksual akan mengisi organ seksual dengan secret yang
menyebabkan keinginan seksual, dengan merangang kandung kemih dan mukosa uretra.
14

Unsur psikis rangsangan seksual sesuai dengan meningkatnya kemampuan


seseorang untuk melakukan kegiatan seksual dengan memikirkan atau berkhayal
sehingga menyebabkan terjadi aksi seksual dan menimbulkan ejakulasi atau pengeluaran
selama mimpi terutama pada usia remaja. Funsi otak tidak terlalu penting karena
rangsangan genital yang menyebabkan ejakulasi dihasilkan dari mekanisme reflex yang
sudah terintegrasi pada medulla spinalis lumbalis. Mekanisme ini dapat dirangsang secara
psikis dan seksual yang nyata serta kombinasi keduanya.

D. Pengaturan Fungsi Seksual pria


Pengaturan fungsi reproduksi dimulai dari sekresi hormone.Pelepasan
gonodotrofin realising hormone (GnRH) oleh hipotalamus merangsang kelenjar hipofisis
anterior untuk menyekresi LH dan FSH.LH merupakan rangsangan untama untuk sekresi
testosterone oleh testis dan FSH merangsang spermatogenesis.
Pengaruh GnRH meningkatkan sekresi LH dan FSH.Hipotalamus melepaskan
GnRH, diangkut ke kelenjar hipotalamus anterior dalam merangsang pelepasan LH dan
FSH darah portal.Perangsangan hormone ini ditentukan oleh frekuensi siklus sekresi dan
jumlah GnRH yang dilepaskan setiap siklus.Sekresi LH mengikuti pelepasan GnRH dan
sekresi FSH berubah lebih lambat sebagi respons perubahan jangka panjang GnRH.
Hormone gonadotrofin disekresi oleh sel-sel yang sam adalam kelenjar hipofisis
anterior.LH dan FSH adalah glikoprotein yang berkaitan dengan protein dalam molekul
yang sangt bervariasi.Keadaan yang berbeda dapt mengubah kemampuan aktivitas dasar
LH dan FSH mengeluarkan pengaruhnya pada jaringan didalam testis melalui aktivitas
mengaktifkan system enzin khusus dalam sel-sel targt berikutnya.
FSH melekat pada sel-sel dalam tubulus seminiferus.Pengikatan ini
mengakibatkan sel bertumbuh dalam menyekresi berbagai unsur spermatogenik.Secara
bersamaan testosterone berdifusi kedalam tubulus.Dalam ruang interstisial mempunyai
efek tropik terhadap spermatogenesis.Untuk membangkitkan spermatogenesis dibutuhkan
FSH dan testosterone.Testosterone dapat mempertahankan spermatogenesis untuk waktu
yang lama.
15

E. Hormone yang berhubungan dengan system reproduksi pria


1. HORMON TESTOSTERON
Hormone testosterone dihasilkan oleh sel intersisial Leyding yang terletak di
antara tubulus seminiferous sel ini sedikit pada bayi dan anak, namun banyak
pada pria dewasa.Setelah pubertas, sel intersisial banyak menghasilkan hormone
testosteron setelah disekresi penis.Sebagian besar testosterone berikatan longgar
dengan protein plasma yang beredar dalam darah.Testosterone yang tidak terikat
pada jaringan dengan cepat diubah oleh hati menjadi andosteron dan
dehidroepiandosteron.Konjugasi ini disekresi dalam usus melalui empedu ke
dalam urine.
Fungsi testosterone:
a. Efek desensus testis. Hal ini menunjukan bahwa testosterone merupakan
hal yang penting untuk perkembangan seks pria selama kehidupan
manusia dan factor keturunan.
b. Perkembangan seksual primer dan sekunder: sekresi testosterone setelah
pubertas menyebabkan penis, testis dan skrotum membesar sampai usia 20
tahun, mempengaruhi pertumbuhan sifat seksual sekunder pria mulai pada
masa pubertas.
2. HORMON GONADOTROPIN
Kelenjar hipofisis anterior menghasilkan 2 macam hormone yaitu luteinizing
hormone (LH) dan follicle stimulating hormone (FSH).Sekresi testosterone
selama kehidupan fetus penting untuk peningkatan pembentukan organ seks
pria.Perubahyan spermatogenesis menjadi spermatosit terjadi di dalam tubulus
seminiferous dan dirangsang oleh FSH. Namun FSH tidak dapat menyelasaikan
pembentukan spermatozoa karena itu testosterone disekresi secara serentak oleh
16

sel intersisial yang berdifusi menuju tubulus seminiferous untuk proses


pematangan akhir spermatozoa.
3. HORMON ESTROGEN
Hormone estrogen dibentuk dari testosterone dan dirangsang hormone perangsang
folikel yang memungkinkan spermatogenesis menyekresi protein pengikat
endogen untuk mengikat testosterone dan estrogen secara membawa keduanya
kedalam cairan lumen tubulus seminiferous untuk pematangan sperma.
4. HORMON PERTUMBUHAN
Hormone pertumbuhan diperlukan untuk mengatur latar belakang fungsi
metabolism testis.Secara khusus meningkatkan pembelahan awal
spermatogenesis. Bila tidak terdapat hormone pertumbuhan spermatogenesis
sangat berkurang atau tidak ada sama sekali.

DAFTAR PUSTAKA
Drs. H. Syaifuddin, AMK (2012) Anatomi Fisiologi. Penerbit Buku Kedokteran EGC, Jakarta.

Andi Santoso Agustinus (1994) Struktur dan Fungsi Tubuh Manusia.Akademi Keperawatan St.
Carolus, Jakarta.

Evelin C. Pearce (2000) Anatomi dan Fisologi untuk Perawat.Ali Bahasa Sri Yuliani Handoyo.
Penerbit Buku Kedokteran EGC, Jakarta.

Anda mungkin juga menyukai