Anda di halaman 1dari 14

A.

Pengertian keluarga
Keluarga adalah sekumpulan orang yang dihubungkan melalui ikatan perkawinan,
adopsi atau kelahiran yang bertujuan untuk menciptakan dan mempertahankan budaya,
meningkatkan perkembangan fisik, mental dan sosial serta emosional dan tiap anggota
keluarga (Duvall, 1997). Keluarga merupakan suatu sistem tempat individu anggota
keluarga berinteraksi di dalam keluarga (teori sistem). Perilaku dan sikap anggota
keluarga dibentuk oleh hubungannya dengan anggota keluarga yang lain. Setiap
perubahan pada salah satu anggota keluarga akan mempengaruhi anggota keluarga yang
lain.
B. Tahap perkembangan keluarga dengan remaja
1. Pengertian remaja
Remaja merupakan masa peralihan antara masa anak dan masa dewasa yang berjalan
antara umur 11 tahun sampai 21 tahun. Ketika anak pertama melewati umur 13 tahun,
tahap kelima dari siklus kehidupan keluarga dimulai. Tahap ini berlangsung selama 6
hingga 7 tahun, meskipun tahap ini dapat lebih singkat jika anak meninggalkan
keluarga lebih awal atau lebih lama jika anak masih tinggal di rumah hingga 19 atau
20 tahun. Anak-anak lain dalam rumah biasanya masih dalam usia sekolah. Tujuan
keluarga yang terlalu enteng pada tahap ini yang melonggarkan ikatan keluarga
memungkinkan tanggungjawab dan kebebasan yang lebih besar bagi remaja dalam
persiapan menjadi dewasa muda (Duvall, 1977).
Preto (1988) dalam membahas tentang transformasi sistem keluarga dalam masa
remaja, menguraikan metamorfosis keluarga yang terjadi. Metamorfosis ini meliputi
“pergeseran yang luar biasa pada pola-pola hubungan antar generasi, dan sementara
pergeseran ini pada awalnya ditandai dengan kematangan fisik remaja, pergeseran ini
seringkali sejalan dan bertepatan dengan perubahan pada orangtua karena mereka
memasuki pertengahan hidup dan dengan transformasi utama yang dihadapi oleh
kakek nenek dalam usian tua” Tahap kehidupan keluarga ini mungkin yang paling
sulit, atau sudah tentu yang paling banyak diperbincangkan dan ditulis (Kidwell et al,
1983). Keluarga Amerika dipengaruhi oleh tugas-tugas perkembangan remaja dan
orangtua dan menciptakan konflik dan kekacauan yang luar biasa yang tidak bisa
dihindarkan. Tugas perkembangan remaja menghendaki pergerakan dari
ketergantungan dan kendali orangtua dan orang dewasa lainnya, melalui periode
aktifitas dan pengaruh kelompok teman sebaya yang kokoh hingga saat menerima
peran-peran orang dewasa (Adams, 1971).
Tantangan utama dalam bekerja dengan keluarga dengan anak remaja bergerak
sekitar perubahan perkembangan yang dialami oleh remaja dalam batasan perubahan
kognitif, pembentukan identitas, dan pertumbuhan biologis (Kidwell et al, 1983),
serta konflik-konflik dan krisis yang berdasarkan perkembangan. Adams (1971)
menguraikan tiga aspek proses perkembangan remaja yang menyita banyak perhatian,
yakni emansipasi (otonomi yang meningkat), budaya orang muda (perkembangan
hubungan teman sebaya), kesenjangan antar generasi (perbedaan nilai-nilai dan
norma-norma antara orangtua dan remaja).
2. Peran, Tanggungjawab dan Masalah Orangtua.
Tidak perlu dikatana bahwa orangtua mengasuh remaja merupakan tugas paling sulit
saat ini. Namun demikian, orangtua perlu tetap tegar menghadapi ujian batas-batas
yang tidak masuk akan tersebut, yang telah terbentuk dalam keluarga ketika keluarga
mengalami proses “melepaskan.” Duvall (1977) juga mengidentifikasi tugas-tugas
perkembangan yang penting pada masa ini yang menyelaraskan kebebasan dengan
tanggungjawab ketika remaja menjadi matang dan mengatur diri mereka sendiri.
Friedman (1957) juga mendefinisikan serupa bahwa tugas orangtua selama tahap ini
adalah belajar menerima penolakan tanpa meninggalkan anak.
Ketika orangtua menerima remaja apa adanya, dengan segala kelemahan dan
kelebihan mereka, dan ketika mereka menerima sejumlah peran mereka pada tahap
perkembangan ini tanpa konflik atau sensitivitas yang tidak pantas, mereka
membentu pola untuk semacam penerimaan diri yang sama. Hubungan antara
orangtua dan remaja seharusnya lebih mulus bila orangtua merasa produktif, puas dan
dapat mengendalikan kehidupan mereka sendiri (Kidwell et al, 1983) dan
orangtua/keluarga berfungsi secara fleksibel (Preto, 1988).

Tabel 8. Tahap Siklus V Kehidupan Keluarga Inti dengan anak remaja danTugas-
Tugas Perkembangan Keluarga yang Bersamaan
Tahap Siklus Kehidupan Keluarga Tugas-Tugas Perkembangan Keluarga

Keluarga dengan anak remaja 1. Menyeimbangkan kebebasan dan


tanggungjawab ketika remaja
menjadi dewasa dan semakin
mandiri.

2. Memfokuskan kembali hubungan


perkawinan.
3. Berkomunikasi secara terbuka
antara orangtua dan anak-anak.
Diadaptasi dari Carter dan McGoldrick (1988), Duvall dan Miller (1985)

3. Tugas-Tugas Perkembangan Keluarga.


Tugas perkembangan yang utama dan pertama adalah menyeimbangkan kebebasan
dengan tanggungjawab ketika remaja matur dan semakin mandiri (Tabel 8). Orangtua
harus mengubah hubungan mereka dengan remaja putri atau putranya secara progresif
dari hubungan dependen yang dibentuk sebelumnya ke arah suatu hubungan yang
semakin mandiri. Pergeseran yang terjadi pada hubungan anak-orangtua ini salah satu
hubungan khas yang penuh dengan konflik-konflik sepanjang jalan.
Agar keluarga dapat beradaptasi dengan sukses selama tahap ini, semua anggota
keluarga, khususnya orangtua, harus membuat “perubahan sistem” utama yaitu,
membentuk peran-peran dan norma-norma baru dan “membiarkan” remaja. Kidwell
dan kawan-kawan (1983) meringkas perubahan yang diperlukan ini. “Secara
paradoks, sistem (keluarga) yang dapat membiarkan anggotanya adalah sistem yang
akan bertahan dan menghasilkan sistem itu sendiri secara efektif pada generasi-
generasi berikutnya”.Orangtua yang dalam upaya memenuhi kebutuhan-kebutuhan
mereka sendiri, tidak membiarkan anak-anaknya, seringkali menemukan “revolusi”
oleh remaja bila perpisahan berlangsung kemudian. Orangtua dapat juga
mempercayai anak agar mandiri secara prematur, dengan mengabaikan kebutuhan-
kebutuhan ketergantungannya. Dalam hal ini remaja dapat gagal mencapai
kemandirian (Wright dan Leahey, 1984).
Menyangkut tiga tahap terakhir, hubungan perkawinan juga merupakan pusat
perhatian. Tugas perkembangan keluarga yang kedua bagi pasangan suami istri
adalah memfokuskan kembali hubungan perkawinan (Wilson, 1988). Banyak sekali
pasangan suami istri yang telah begitu terikat dengan tanggungjawab sebagai
orangtua sehingga perkawinan tidak lagi memainkan suatu peran utama dalam
kehidupan mereka. Suami biasanya menghabiskan banyak waktu diluar rumah karena
bekerja dan melanjutkan kariernya, sementara itu, istrinya juga bekerja sementara itu,
istrinya juga bekerja sementara mencoba meneruskan pekerjaan-pekerjaan rumah
tangga dan tanggungjawab sebagai orangtua. Dalam situasi seperti ini, hanya tersisa
sedikit waktu dan energi untuk hubungan perkawinan.
Akan tetapi disisi lain, karena anak-anak lebih bertanggungjawab terhadap diri
mereka sendiri, pasangan suami-istri meninggalkan rumah untuk meniti karier mereka
atau dapat menciptakan kesenangan-kesenangan perkawinan setelah anak-anaknya
telah meninggalkan rumah (postparental). Mereka dapat mulai membangun fondasi
untuk tahap siklus kehidupan keluarga berikutnya.
4. Tahap keluarga dengan anak remaja (families with teenagers).
Dimulai saat anak berumur 13 tahun dan berakhir 6 sampai 7 tahun kemudian.
Tujuannya untuk memberikan tanggung jawab serta kebebasan yang lebih besar
untuk mempersiapkan diri menjadi orang dewasa.
Tugas perkembangan
a. Memberikan kebebasan yang seimbnag dengan tanggung jawab.
b. Mempertahankan hubungan yang intim dengan keluarga.
c. Mempertahankan komunikasi yang terbuka antara anak dan orang tua. Hindari
perdebatan,kecurigaan dan permusuhan.
d. Perubahan sistem peran dan peraturan untuk tumbuh kembang keluarga.
Merupakan tahap paling sulit karena orang tua melepas otoritasnya dan
membimbing anak untuk bertanggung jawab. Seringkali muncul konflik orang tua
dan remaja.
5. Masalah-Masalah Kesehatan.
Pada tahap ini kesehatan fisik anggota keluarga biasanya baik, tapi promosi kesehatan
tetap menjadi hal yang penting. Faktor-faktor resiko harus diidentifikasikan dan
dibicarakan dengan keluarga, seperti pentingnya gaya hidup keluarga yang sehat.
Mulai dari usia 35 tahun, resiko penyakit jantung koroner meningkat dikalangan pria
dan pada usia ini anggota keluarga yang dewasa merasa lebih rentan terhadap
penyakit sebagai bagian dari perubahan-perubahan perkembangan dan biasanya
mereka ini menerima strategi-strategi promosi kesehatan. Sedangkan pada remaja,
kecelakaan-terutama kecelakaan mobil-merupakan bahaya yang amat besar, dan
patah tulang dan cidera karena atletik juga umum terjadi.
Penyalahgunaan obat-obatan dan alkohol, keluarga berencana, kehamilan yang tidak
dikehendaki, dan pendidikan dan konseling seks merupakan bidang-bidang perhatian
yang relevan. Dalam mendiskusikan topik ini dengan keluarga, perawat dapat
terjebak dalam perselisihan atau masalah antara orangtua dan kaum muda. Remaja
biasanya mencari pelayanan kesehatan menyangkut uji kehamilan, penggunaan obat-
obatan, uji AIDS, keluarga berencana dan aborsi, diagnosis dan perawatan penyakit
kelamin. Agaknya telah menjadi trend yang sah bagi remaja untuk menerima
perawatan kesehatan tanpa izin orangtua. Bila orangtua diikutsertakan maka
dilakukan wawancara terpisah sebelum mereka dikumpulkan.
Kebutuhan kesehatan yang lain adalah dalam bidang dukungan dan bantuan untuk
memperkokoh hubungan perkawinan dan hubungan remaja dengan orangtua.
Konseling langsung yang bersifat menunjang dan memulai rujukan ke sumber-
sumber dalam komunitas untuk konseling, dan juga pendidikan yang bersifat
rekreasional, dan pelayanan lainnya mungkin diperlukan. Pendidikan promosi
kesehatan umum juga diindikasikan.

Kemungkinan diagnose
a. Resiko trauma
b. Gangguan komunikasi verbal
c. Koping individu tidak efektif
d. Perubahan menjadi orang tua
e. Perubahan proteksi
f. Perubahan proses keluarga : Alkoholisme
Peran perawat
a. Pendidik tentang faktor-faktor resiko terhadap kesehatan
b. Pendidik dalam issu pemecahan masalah mengenai alkohol, merokok, diit dan
latihan
c. Fasilitator tentang keterampilan-keterampilan interpersonal dengan remaja dan
orang tua
d. Pendukung, konselor, perujukan langsung pada sumber-sumber kesehatan mental
e. Konselor pada keluarga berencana
f. Perujukan untuk penyakit hubungan seksual
g. Peserta dalam organisasi komunitas pada pengendalian penyakit
C. Tahap Keluarga dengan Anak Usia Dewasa Muda
1. Pengertian dewasa muda
Masa dewasa awal adalah periode antara remaja akhir dan pertengahan sampai
akhir 30-an(Edelman N magle,1994). Dewasa awal kira 26% dari populasi.
Selama masa dewasa awal idividu semakin terpisah dari keluarga asal mereka,
membangun tujuan karier dalam memutuskan apakah akan menikah dan memulai
sebuah keluarga atau tetap sendiri.
Permulaan dari fase kehidupan keluarga ini ditandai oleh anak pertama
meninggalkan rumah orangtua dengan “rumah kosong”, ketika anak-anak terakhir
meninggalkan rumah. Tahap ini dapat singkat atau agak panjang, tergantung pada
berapa banyak anak yang ada dalam rumah atau berapa banyak anak yang melum
menikah yang masih tinggal di rumah setelah tamat dari SMA dan perguruan
tinggi. Meskipun tahap ini biasanya 6 atau 7 tahun, dalam tahun-tahun belakangan
ini, tahap ini berlangsung lebih lama dalam keluarga dengan dua orangtua,
mengingat anak-anak yang lebih tua baru meninggalkan orangtua setelah selesai
sekolah dan mulai bekerja. Motifnya adalah seringkali ekonomi-tingginya biaya
hidup bila hidup sendiri. Akan tetapi, trend yang meluas dikalangan dewasa
muda, yang umumnya menunda perkawinan, hidup terpisah dan mandiri dalam
tatanan hidup mereka sendiri. Dari sebuah survey besar yang dilakukan terhadap
orang Kanada ditemukan bahwa anak-anak yang berkembangan dalam keluarga
dengan orangtua tiri dan keluarga dengan orangtua tunggal meninggalkan rumah
lebih dini dari pada mereka yang dibesarkan dalam keluarga dengan dua orangtua.
Perbedaan ini tidak dipandang karena dipengaruhi oleh faktor-faktor ekonomi,
melainkan karena perbedaan orangtua dan lingkungan keluarga (Mitchel et al,
1989).
Fase ini ditandai oleh tahun-tahun puncak persiapan dari dan oleh anak-anak
untuk kehidupan dewasa yang mandiri. Orangtua, karena mereka membiarkan
anak mereka pergi, melepaskan 20 tahun peran sebagai orangtua dan kembali
pada pasangan perkawinan mereka yang asli. Tugas-tugas perkembangan menjadi
penting karena keluarga tersebut berubah dari sebuah rumah tangga dengan anak-
anak ke sebuah rumah tangga yang hanya terdiri dari sepasang suami dan isteri.
Tujuan utama keluarga adalah reorganisasi keluarga menjadi sebuah unit yang
tetap berjalan sementara melepaskan anak-anak yang dewasa kedalam kehidupan
mereka sendiri (Duvall, 1977). Selama tahap ini pasangan tersebut mengambil
peran sebagai kakek nenek-perubahan lainnya dalam peran maupun dalam citra
diri mereka.
Usia pertengahan awal, yang merupakan usia rata-rata di mana para orangtua
melepaskan anak mereka yang tertua ditandai sebagai masa kehidupan yang
“terperangkap” ; terperangkap antara tuntutan-tuntutan kaum muda dan harapan-
harapan dari mereka yang lebih tua dan terperangkap antara dunia kerja dan
tuntutan yang bersaing dan keterlibatan keluarga, dimana seringkali tampaknya
tidak mungkin memenuhi tuntutan-tuntutan dari kedua bidang tersebut. Akan
tetapi studi-studi membuktikan bahwa mereka yang berusia pertengahan mungkin
merasa tertekan atau terjepit diantara kutub orangtua dan muda, paling tidak bagi
individu-individu golongan kelas menengah dan kelas atas, mereka senantiasa
dapat mengapresiasikan bagaimana mereka dan prestasi mereka : “Mereka
senantiasa mengetahui bahwa mereka adalah para pembuatan keputusan negara ;
mereka yang menggambarkan kualitas umum kehidupan dalam masyarakat ini.
Masyarakat tergantung kepada kepemimpinan dan produktifitas dari orang yang
berasal dari golongan usia pertengahan (Kerchoff, 1976).
2. Tugas-Tugas Perkembangan Keluarga.
Sebagaimana keluarga membantu anak tertua dalam melepaskan diri, orangtua juga
membantu anak mereka yang lebih kecil agar mandiri. Dan ketiga anak laki-laki
atau perempuan yang “dilepas” menikah, tugas keluarga adalah memperluas siklus
keluarga dengan memasukkan anggota keluarga yang baru lewat perkawinan dan
menerima nilai-nilai dan gaya hidup dari pasangan itu sendiri (Tabel 9)
Tabel 9. Tahap VI Siklus Kehidupan Keluarga Inti yang melepaskan anak usia dewasa
muda dan Tugas-Tugas Perkembangan Keluarga yang Bersamaan
Tahap Siklus Kehidupan Keluarga Tugas-Tugas Perkembangan
Keluarga
Keluarga melepas anak dewasa muda 1. Memperluas siklus keluarga dengan
memasukkan anggota keluarga baru
yang didapatkan melalui
perkawinan anak-anak.
2. Melanjutkan untuk memperbaharui
dan menyesuaikan kembali
hubungan perkawinan.
3. Membantu orangtua lanjut usia dan
sakit-sakitan dari suami maupun
istri.
Diadaptasi dari Carter dan McGoldrick (1988), Duvall dan Miller (1985)
Dengan rumah yang telah kosong, orangtua memiliki waktu lebih banyak untuk
mencurahkan perhatian pada kegiatan-kegiatan dan hubungan-hubungan lain. Mereka
tidak tumbuh saling berjauhan dari satu sama lain dimana mereka tidak dapat
melembagakan atau membentuk kembali peran suami dan isteri yang pernah mereka
lakukan. LeShan (1973) memandang tahap ini sebagai tantangan bagi hubungan
perkawinan. Ketika anak-anak meninggalkan rumah, perkawinan menghadapi momen
kebenaran ; apakah ada cukup kekuatan untuk mempertahankannya tanpa alasan
kedudukan sebagai orangtua.
Masa ini biasanya jauh lebih sulit bagi wanita daripada pria. Pada kebanyakan keluarga,
peran sentral dan abadi – abadi dalam arti bahwa peran tersebut telah berlangsung selama
20 tahun-bagi wanita adalah peran sebagai seorang ibu. Meskipun saat ini kurang lazim
karena banyak wanita sekolah atau meniti karier, identitas dan perasaan kompetensi
wanita didasarkan pada menjadi sebagai seorang ibu yang baik. Meskipun tahun-tahun
perpisahan dengan anak yang berlangsung perlahan-lahan mendahului tahap ini,
pelepasan anak secara psikologis seringkali terjadi secara mendadak. Dengan perginya
anak, ibu yang tidak lagi bekerja menemukan dirinya sendiri dalam sebuah rumah yang
bersih (tidak ada banyak pekerjaan lagi) dan tidak lagi tempat yang dituju atau tujuan
terhadap eksistensinya. Suami-suami dari golongan menengah keatas pada puncak
kariernya menghabiskan banyak waktu di luar rumah, masa-masa untuk meraih sukses
dalam jabatan, finansial, dan profesi dan mencoba memenuhi aspirasi mereka sebelum
terlambat. Banyak wanita yang begitu asyik dengan anak-anaknya sehingga tidak
mempersiapkan diri untuk tahap kehidupan mereka ini dan tidak mempunyai komitmen-
komitmen yang sama-sama akan dipenuhi yang mana dalam komitmen-komitmen
tersebut dalam rangka untuk menginvestasikan tenaga dan talenta mereka. Krisis pada
usia pertengahan lebih hebat bagi wanita bukan hanya karena anak-anak meninggalkan
rumah dan ketidakhadiran suami mereka, melainkan juga karena perasaan kehilangan
feminitas pada awal manupouse (biasanya antara 45 hingga 55 tahun) dan kehilangan
kecantikan ketika tanda-tanda ketuaan mulai tampak. Jika seorang wanita mempunyai
komitmen di luar rumah (mis, bekerja dan kegemaran), biasanya ia memiliki masalah
yang jauh lebih sedikit daripada ia tetap berada di rumah menjalankan fungsi peran
tradisional sebagai ibu rumah tangga dan seorang ibu secara penuh.
3. Tahap pekembangan dewasa awal
Dimulai pada saat anak pertama meninggalkan rumah dan berakhir pada saat anak
terakhir meninggalkan rumah. Lamanya tahapan ini tergantung jumlah anak dan ada atau
tidaknya anak yang belum berkeluarga dan tetap tinggal bersama orang tua.
Tugas perkembangan :
a. Memperluas keluarga inti menjadi keluarga besar.
b. Mempertahankan keintiman pasangan.
c. Membantu orang tua memasuki masa tua.
d. Membantu anak untuk mandiri di masyarakat.
e. Penataan kembali peran dan kegiatan rumah tangga.
4. Masalah-Masalah Kesehatan.
Masalah utama kesehatan meliputi masalah komunikasi kaum dewasa muda dengan
orangtua mereka ; masalah-masalah transisi peran bagi suami istri, masalah orang yang
memberikan perawatan (bagi orangtua lanjut usia) dan munculnya kondisi kesehatan tingkat
kolesterol tinggi, obesitas dan tekanan darah tinggi. Keluarga berencana bagi remaja dan
dewasa muda tetap penting. Masalah-masalah manupouse dikalangan wanita umum terjadi.
Efek-efek yang dikaitkan dengan kebiasaan minum, merokok yang lama dan praktek diet
semakin lebih jelas. Terakhir, perlunya strategi promosi kesehatan dan “gaya hidup sehat”
menjadi lebih penting bagi anggota keluarga yang dewasa.
DAFTAR PUSTAKA

a. https://www.academia.edu/11030407/Askep_remaja
b. https://www.academia.edu/8481144/Askep_dwsa_muda
c. https://www.academia.edu/9075237/
LAPORAN_PENDAHULUAN_KEPERAWATAN_KELUARGA
d. https://www.academia.edu/9192994/KONSEP_KEPERAWATAN_DEWASA
e. https://www.academia.edu/8750362/TAHAP-
TAHAP_DAN_TUGAS_PERKEMBANGAN_MANUSIA
f. https://www.academia.edu/4868707/Perkembangan_Masa_Dewasa_Awal
g. http://digilib.unimus.ac.id/files/disk1/124/jtptunimus-gdl-ernawatigo-6182-2-babii.pdf
h. http://digilib.unimus.ac.id/files/disk1/124/jtptunimus-gdl-ernawatigo-6182-2-babii.pdf
i. https://id.wikipedia.org/wiki/Remaja
TAHAP PERKEMBANGAN KELUARGA
DAN PADA DEWASA AWAL

Disusun Oleh :
1. Devi yulianti (106114023)
1. Devi Nurmala Sari (106114026)

Program Studi D-III Keperawatan 2A


SEKOLAH TINGGI ILMU KESEHATAN (STIKES)
Al-Irsyad Al-Islamiyyah Cilacap
2014/2015

Anda mungkin juga menyukai