TAHUN 2022
A. LATAR BELAKANG
Upaya peningkatan mutu pelayanan kesehatan dapat diartikan sebagai
keseluruhan upaya dan kegiatan secara komprehensif dan integratif untuk memantau dan
menilai mutu pelayanan. Upaya peningkatan mutu pelayanan adalah kegiatan yang
bertujuan memberikan asuhan atau pelayanan sebaik-baiknya kepada pasien. Upaya
peningkatan mutu pelayanan RSU Duta Mulya akan sangat berarti dan efektif jika upaya
peningkatan mutu menjadi tujuan dari setiap unsur di RSU Duta Mulya termasuk
pimpinan, pelaksana pelayanan langsung dan staf penunjang.
Indikator adalah petunjuk atau tolok ukur atau fenomena yang dapat diukur.
Indikator mutu asuhan kesehatan atau pelayanan kesehatan dapat mengacu pada
indikator yang relevan berkaitan dengan struktur, proses, dan outcome. Selanjutnya
indikator dispesifikasikan dalam berbagai kriteria. Penetapan indikator mutu adalah
mutlak diperlukan agar organisasi dapat mengevaluasi kualitas pelayanan yang
diberikan dalam berbagai dimensi serta selanjutnya dapat mengambil tindak lanjut atas
hasil evaluasi yang diperoleh sebagai dasar melakukan upaya-upaya untuk
meningkatkan hasil ke arah yang lebih baik.
Mutu asuhan kesehatan suatu organisasi pelayanan kesehatan dapat diukur dengan
memperhatikan atau memantau dan menilai indikator, kriteria, dan standar yang
diasumsikan relevan dan berlaku sesuai dengan aspek struktur, proses dan outcome dari
organisasi pelayanan kesehatan tersebut. Indikator mutu unit rumah sakit adalah
indikator yang diprioritaskan oleh unit-unit yang ada di rumah sakit. Fungsi dari
penetapan indikator tersebut antara lain sebagai alat untuk melaksanakan manajemen
kontrol dan alat untuk mendukung pengambilan ketetapan dalam rangka perencanaan
kegiatan untuk masa yang akan datang.
B. TUJUAN
1. Tujuan Umum
Tujuan umum penyusunan kamus indikator mutu unit adalah untuk memberikan
pedoman dalam upaya pengelolaan mutu dan keselamatan pasien di RSU Duta
Mulya.
2. Tujuan Khusus
a. Menjadi panduan dalam mengontrol mutu pelayanan.
b. Mengarahkan upaya peningkatan mutu yang lebih spesifik dan terarah
c. Memberikan kemudahan bagi unit kerja dalam memahami indikator mutu unit
rumah sakit
D. LANDASAN
Penyusunan kamus indikator mutu ini didasarkan pada berbagai regulasi sebagai berikut:
1. Undang-Undang Republik Indonesia Nomor 36 Tahun 2009 tentang Kesehatan.
2. Undang-Undang Republik Indonesia Nomor 44 Tahun 2009 tentang Rumah Sakit.
3. Peraturan Pemerintah Republik Indonesia Nomor 47 Tahun 2021 tentang
Penyelenggaraan Bidang Perumahsakitan.
4. Peraturan Menteri Kesehatan Republik Indonesia Nomor 11 Tahun 2017 tentang
Keselamatan Pasien.
5. Peraturan Menteri Kesehatan Republik Indonesia Nomor 12 Tahun 2020 tentang
Akreditasi Rumah Sakit.
BAB II
DEFINISI OPERASIONAL
Profil indikator adalah buku yang berisi tentang berbagai macam indikator mutu unit
yang telah ditetapkan beserta key performance indicatornya.
1. Judul indikator
2. Dasar Pemikiran
Penanda ataupun latar belakang.
3. Dimensi mutu adalah suatu pandangan dalam menentukan penilaian terhadap jenis dan
mutu pelayanan yang diberikan, berdasarkan standar WHO dilihat dari :
a. Kelayakan
b. Ketersediaan
Tingkat perawatan dan pelayanan yang tepat, tersedia sesuai kebutuhan.
c. Kesinambungan (Continuity)
Tingkat perawatan dan pelayanan dikoordinasi antar dsiplin ilmu, antar organisasi
sepanjang waktu.
d. Ketepatan waktu (timelines)
Tingkat perawatan dan pelayanan diberikan sesuai waktu yang diperlukan.
e. Keselamatan
Tingkat perawatan dan pelayanan dimana risiko intervensi dan risiko di lingkungan
direduksi untuk pasien, keluarga, residen, termasuk petugas kesehatan.
f. Kehormatan dan harga diri
Tingkat perawatan dan pelayanan diberikan dengan menghargai kebutuhan, harapan
dan keinginan individu, dimana individu dilibatkan dalam ketetapan perawatan dan
pelayanan.
g. Manfaat
Perawatan dan pelayanan yang diterima pasien bermanfaat.
h. Efektivitas
Tingkat perawatan dan pelayanan diberikan sesuai pengetahuan untuk mencapai
outcome yang diinginkan.
i. Efisiensi
Hubungan antara outcome (hasil perawatan dan pelayanan) dan sumberdaya yang
digunakan untuk memberikan perawatan dan pelayanan.
j. Efikasi
Tingkat perawatan dan pelayanan telah memenuhi harapan atau outcome yang
diinginkan
4. Tujuan
5. Definisi Operasional
Dimaksudkan untuk menjelaskan pengertian dari indikator
6. Jenis Indikator
Input, proses, output, outcome
7. Satuan pengukuran
Standar yang menjadi acuan pada angka-angka yang didapatkan dari hasil suatu
pengukuran, menggunakan presentase
8. Numerator (pembilang) adalah besaran nilai pembilang dalam rumus indikator kinerja.
9. Denominator (penyebut) adalah besaran nilai pembagi dalam rumus indikator kinerja.
10. Target
Sasaran yang telah ditetapkan untuk dicapai
11. Kriteria inklusi dan eksklusi
12. Formula
13. Metode pengumpulan data :
1. Prospektif : Data diambil dari kegiatan saat ini
2. Retrospektif : Data diambil dari kegiatan yang telah lalu
3. Concurent : Data diambil dari kegiatan yang sedang berjalan
14. Sumber data
15. Instrumen pengambilan data
16. Populasi/ sampel (besar sampel dan cara pengambilan sampel)
17. Periode pengumpulan data
18. Periode analisis dan pelaporan data
Tiga bulan sekali
19. Penyajian data
20. Penanggung jawab
BAB III
INDIKATOR MUTU UNIT
A. Indikator Mutu
No. Judul Indikator UNIT Target
1. Kejadian Kematian Ibu karena Eklamsia VK ≤3%
2. Kejadian Pasien Pulang APS Rawat Inap ≤5%
3. Kelengkapan Ringkasan Pulang Pasien Rawat Inap Dalam Rekam Medis 100%
Waktu 1×24 Jam
4. Sisa Makanan yang Tidak Termakan Oleh Pasien Gizi < 20%
5. Ketepatan Waktu Pengambilan Limbah B3 IPSSRS 100%
6. Ketepatan Waktu Penyediaan Linen Untuk Rawat Inap Laundry 80%
7. Tidak Adanya Kejadian Operasi Salah Orang IBS 100%
10. Ketepatan Waktu Hasil Expertise Rontgen Thorax Pasien Radiologi 100%
Rawat Jalan dalam Waktu < 3 jam
16. Ketepatan Waktu Pindah Pasien dari IGD ke Ruang Rawat IGD 100%
Inap Dalam Waktu < 3 Jam
No. STANDAR PMKP Kejadian Pasien Pulang APS (Atas Permintaan Sendiri)
1. Judul Indikator Kejadian pasien pulang APS (Atas Permintaan Sendiri)
2. Dasar Pemikiran Standar Pelayanan Minimal Rumah Sakit
3. Dimensi Mutu Kelayakan, ketersediaan
4. Tujuan Tergambarnya kepuasan pasien terhadap pelayanan rumah
sakit
5. Definisi Operasional Kejadian pulang atas permintaan sendiri (APS) adalah kejadian
pulang atas permintaan pasien / keluarga pasien sebelum
diputuskan boleh pulang oleh dokter.
6. Jenis Indikator Output
7. Satuan pengukuran Persentase
8. Numerator Jumlah pasien yang pulang atas permintaan sendiri (APS)
selama 1 bulan
9. Denominator Jumlah seluruh pasien yang dirawat dalam 1 bulan
10. Target ≤5%
11. Kriteria inklusi Pasien yang pulang atas permintaan sendiri
Kriteria eksklusi -
12. Cara Pengukuran/ Jumlah pasien yang pulang APS selama 1 bulan
Formula ------------------------------------------------------------ x 100%
Jumlah seluruh pasien yang dirawat dalam 1 bulan
13. Metode Pengumpulan Restrospektif
Data
14. Sumber Data Dokumen rekam medik pasien rawat inap
15. Instrumen Form kejadian pulang APS
pengambilan data
16. Populasi/ sampel Total sampling.
(besar sampel dan Total sampling adalah teknik pengambilan sampel dimana
cara pengambilan jumlah sampel sama dengan populasi.
sampel
17. Periode pengumpulan Bulanan
data
18. Periode analisis dan Triwulan
pelaporan data
19. Penyajian data Tabel
Run chart, fishbone analitik
20. Penanggungjawab PIC Instalasi Rawat Inap
3. Kelengkapan Ringkasan Pulang Pasien Rawat Inap Dalam Waktu 1×24 Jam
No. STANDAR PMKP Sisa Makanan yang Tidak Termakan Oleh Pasien
1. Judul Indikator Sisa Makanan yang Tidak Termakan Oleh Pasien
2. Dasar Pemikiran Permenkes Nomor 78 tahun 2013 tentang pedoman pelayanan
gizi rumah sakit
3. Dimensi Mutu Efektivitas dan efisien
4. Tujuan Tergambarnya efektivitas dan efisien pelayanan instalasi gizi
5. Definisi Operasional Sisa makanan adalah porsi makanan yang tersisa tidak dimakan
oleh pasien (sesuai dengan pedoman asuhan gizi rumah sakit)
6. Jenis Indikator Proses
7. Satuan pengukuran Presentase
8. Numerator Jumlah kumulatif porsi sisa makanan pasien yang di survey
dalam satu bulan
9. Denominator Jumlah porsi makanan pasien-pasien yang di survey dalam satu
bulan
10. Target ≤ 20 %
11. Kriteria inklusi Porsi sisa makanan pasien
Kriteria eksklusi
12. Cara Pengukuran/ Jumlah kumulatif porsi sisa makanan pasien
Formula yang di survey dalam satu bulan
--------------------------------------------------- x 100%
Jumlah porsi makanan pasien-pasien
yang di survey dalam satu bulan
No. STANDAR PMKP Ketepatan Waktu Penyediaan Linen Untuk Rawat Inap
1. Judul Indikator Ketepatan Waktu Penyediaan Linen Untuk Rawat Inap
2. Dasar Pemikiran Standar Pelayanan Rumah Sakit
3. Dimensi Mutu Efisiensi dan Efektifitas
4. Tujuan Untuk mengetahui adanya linen yang bersih dan siap pakai
untuk digunakan oleh unit
5. Definisi Operasional Ketepatan waktu penyediaan linen adalah ketepatan
penyediaan linen sesuai dengan waktu yang ditetapkan
6. Jenis Indikator Proses
10. Ketepatan Waktu Hasil Expertise Rontgen Thorax Pasien Rawat Jalan Dalam
Waktu < 3 jam
No. STANDAR PMKP Ketepatan Waktu Hasil Expertise Rontgen Thorax Pasien
Rawat Jalan Dalam Waktu < 3 jam
1. Judul Indikator Ketepatan Waktu Hasil Expertise Rontgen Thorax Pasien
Rawat Jalan Dalam Waktu < 3 jam
2. Dasar Pemikiran Permenkes RI Nomor 11 Tahun 2017 tentang keselamatan
pasien.
3. Dimensi Mutu Kompetensi teknis
4. Tujuan Pembacaan dan verifikasi hasil pemeriksaan rontgen dilakukan
oleh tenaga ahli untuk memastikan ketepatan diagnosis
5. Definisi Operasional Pelaksana ekspertisi rontgen adalah dokter spesialis radiologi
yang mempunyai kewenangan untuk melakukan pembacaan
foto rontgen/ hasil pemeriksaan radiologi. Bukti pembacaan
dan verifikasi adalah dicantumkannya tanda tangan dokter
spesialis radiologi pada lembar hasil pemeriksaan yang
dikirimkan kepada dokter yang meminta, dan didapatkan hasil
expertise rontgen thorax pasien rawat jalan dalam waktu < 3
jam
6. Jenis Indikator Proses
7. Satuan pengukuran Presentase
8. Numerator Jumlah rontgen thorax pasien rawat jalan yang dibaca/
diexpertise oleh dokter spesialis radiologi dalam waktu < 3 jam
dalam 1 bulan
9. Denominator Jumlah seluruh pemeriksaan rontgen thorax pasien rawat jalan
yang disurvey dalam 1 bulan
10. Target 100%
11. Kriteria inklusi Pemeriksaan rontgen thorax pasien rawat jalan
Kriteria eksklusi -
12. Cara Pengukuran/ Jumlah rontgen thorax pasien rawat jalan
Formula yang dibaca/ diexpertise oleh dokter spesialis
radiologi dalam waktu < 3 jam dalam 1 bulan
------------------------------------------------------------ x 100%
Jumlah seluruh pemeriksaan rontgen thorax
pasien rawat jalan yang disurvey dalam 1 bulan
5. Definisi Operasional Pencatatan dan pelaporan semua pasien TB yang berobat rawat
jalan ke RS
6. Jenis Indikator Proses
7. Satuan pengukuran Persentase
8. Numerator Jumlah seluruh pasien TB rawat jalan yang dicatat dan
dilaporkan
9. Denominator Seluruh kasus TB rawat jalan di RS
10. Target 100%
11. Kriteria inklusi Jumlah seluruh pasien TB rawat jalan
Kriteria eksklusi Tidak ada
12. Cara Pengukuran/ Jumlah seluruh pasien TB rawat jalan yang
Formula dicatat dan dilaporkan
---------------------------------------------------- x 100%
Seluruh kasus TB rawat jalan di RS
13. Metode Pengumpulan Retrospektif
Data
14. Sumber Data Rekam medik rawat jalan
15. Instrumen Form pelaporan TB
pengambilan data
16. Populasi/ sampel Total sampling
(besar sampel dan
cara pengambilan
sampel
17. Periode pengumpulan Bulanan
data
18. Periode analisis dan Triwulanan
pelaporan data
19. Penyajian data Tabel
Run chart, fishbone analitik
20. Penanggungjawab Kepala Unit Rawat Jalan
15. Rata-Rata Pasien yang Kembali Ke Perawatan Intensif Dengan Kasus yang
Sama Dalam Waktu < 72 Jam
Mengetahui,