Anda di halaman 1dari 16

KAMUS INDIKATOR

PENINGKATAN MUTU DAN KESELAMATAN PASIEN


TAHUN 2022

RUMAH SAKIT ISLAM KARAWANG


Jl. Pangkal Perjuangan KM.2 By Pass Kel. Tanjung Pura Kab. Karawang
Telp. (0267) 414520/414524 Fax (0267) 413277
KARAWANG
BAB I
PENDAHULUAN

Upaya peningkatan mutu Rumah Sakit Islam Karawang merupakan kegiatan


berkesinambungan meliputi seluruh kegiatan peningkatan mutu di rumah sakit. Setiap unit
kerja mempunyai kegiatan peningkatan mutu yang dikoordinasi oleh seksi mutu bidang
terkait. Dalam melakukan proses upaya peningkatan mutu Rumah Sakit Islam Karawang
melakukan pemantauan terhadap seluruh proses peningkatan mutu yang ada, namun
karena keterbatasan sumber daya yang ada, sehingga Rumah Sakit Islam Karawang
memilih indikator mutu utama yang dinilai paling penting untuk diangkat sebagai salah satu
indikator pencapaian RS.
Indikator mutu utama yang dipilih adalah indikator yang mendesak untuk dilakukan
perbaikan dan peningkatan, pengukuran difokuskan pada proses-proses yang beresiko
tinggi bagi pasien, sering terjadi kesalahan atau rawan masalah. Indikator mutu utama
dibagi berdasarkan pelayanan yang dilakukan kepada pasien, meliputi (1) Indikator mutu
wajib nasional, (2) Indikator mutu prioritas unit, (3) Indikator mutu prioritas rumah sakit.
Agar seluruh proses peningkatan mutu Rumah Sakit Islam terjabarkan dengan baik,
sehingga proses pengukuran, validasi dan analisa dapat berjalan dengan lancar, maka perlu
sebuah kamus yang digunakan untuk menyamakan persepsi bagi seluruh unit kerja
pengumpul data yang didapat dapat reliable dan valid.
BAB II
KAMUS INDIKATOR MUTU

A. INDIKATOR MUTU PRIORITAS UNIT


1. Instalasi gawat Darurat
Judul indikator Waktu Tanggap Pelayanan Dokter di Instalasi Gawat Darurat
Dasar pemikiran  Undang-undang tentang Rumah Sakit
 Rumah sakit harus menjamin ketepatan waktu dalam
memberikan pelayanan di Instalasi Gawat Darurat untuk
menghindari komplikasi akibat keterlambatan penanganan
gawat darurat
Dimensi Mutu Ketepatan waktu, keselamatan pasien
Tujuan Terselenggaranya pelayanan yang cepat, responsif dan mampu
menyelamatkan pasien gawat darurat
Definisi operasional Kecepatan pelayanan dokter di gawat darurat adalah kecepatan
pasien dilayani sejak pasien datang sampai mendapat pelayanan
dokter
Jenis Indikator Indikator Area Manajerial
Satuan Pengukuran Menit
Numerator Jumlah kumulatif waktu yang diperlukan sejak kedatangan semua
pasien yang disampling secara acak sampai dilayani dokter
Denomerator Jumlah seluruh pasien yang di sampling
Target ≤ 5 menit
Kriteria Inklusi dan Kriteria Inklusi: semua pasien yang datang ke IGD untuk berobat
Eksklusi
Kriteria Eksklusi: tidak ada
Formula Jumlah kumulatif waktu yang diperlukan
sejak kedatangan semua pasien yang disampling
secara acak sampai dilayani dokter
Jumlah seluruh pasien yang disampling
Metode Pengambilan Survey observasi langsung
Data
Sumber Data Instalasi Gawat Darurat
Instrumen Pengambilan Formulir Waktu Tanggap Pelayanan Dokter di Gawat Darurat
Data
Periode Analisis dan Satu bulan
Pelaporan Data
Penyajian Data Run Chart
Penanggung Jawab Koordinator Instalasi Gawat Darurat

Nama indikator Kelengkapan pengisian resume medis dokter pada pasien post
rawar inap dalam 1x24 jam
Dimensi Mutu Ketepatan waktu
Tujuan Ketepatan waktu dalam pengklaiman asuransi kesehatan
Sumber data Rekam medik
Definisi operasional Kelengkapan DPJP dalam pengisian reume medis pasien pulang
dari rawat inap, minimal anamnesis, pemeriksaan fisik, diagnosis,
terapi/tatalaksana yang telah diberikan, dan terapi obat pulang
Numerator Jumlah resume medis rawat inap yang diisi dalam waktu ≤ 24 jam
setelah pasien pulang
Denumerator Jumlah semua resume medis rawat inap pasien pulang
Kriteria Inklusi Semua resume medis rawat inap pasien yang dirawat di rumah
sakit
Kriteria Ekslusi Tidak ada
Metode pengumpulan Concurrent
data
Pengumpul data Kepala ruangan di setiap ruangan rawat inap
Periode waktu pelaporan Bulanan
Formula pengukuran Jumlah resume medis rawat inap yang diisi
dalam waktu ≤ 24 jam setelah pasien pulang
x 100 %
Jumlah seluruh resume medis rawat inap
pasien pulang
Target Capaian 100%
Periode analisis data Triwulan
Analisis data Run chart

2. Instalasi Rawat Jalan


Judul indikator Ketepatan Komunikasi Efektif Antar Petugas Rawat Jalan dan
Pendaftaran Mengenai Pembatalan Jadwal Praktek Dokter
Spesialis
Dasar pemikiran  Undang-undang tentang Rumah Sakit
 Rumah sakit harus menjamin terselenggaranya komunikasi
efektif yang baik antar petugas
Dimensi Mutu Keselamatan Pasien, Komunikasi Efektif
Tujuan Terselenggaranya pelayanan rawat jalan yang tepat dan efektif
Definisi operasional Ketepatan komunikasi efektif antar petugas rawat jalan dan
pendaftaran mengenai pembatalan jadwal praktek dokter spesialis
adalah terinfokannya mengenai pembatalan jadwal praktek dokter
spesialis ke seluruh petugas rawat jalan agar tidak terjadinya
pendaftaran pasien ke poli rawat jalan tersebut
Jenis Indikator Indikator Area Manajerial
Satuan Pengukuran Persentase
Numerator Jumlah poli yang dibatalkan yang didaftarkan
Denomerator Jumlah seluruh poli yang dibatalkan
Target 0%
Kriteria Inklusi dan Kriteria Inklusi: semua pasien yang didaftarkan ke instalasi rawat
Eksklusi jalan yang sudah ada pemberitahuan sebelumnya bahwa dokter
spesialis berhalangan untuk praktik

Kriteria Eksklusi: tidak ada


Formula Jumlah kumulatif waktu yang diperlukan
sejak kedatangan semua pasien yang disampling
secara acak sampai dilayani dokter
Jumlah seluruh pasien yang disampling
Metode Pengambilan Survey observasi langsung
Data
Sumber Data Instalasi Rawat Jalan
Instrumen Pengambilan Formulir Ketepatan Komunikasi Efektif Antar Petugas Rawat Jalan
Data dan Pendaftaran Mengenai Pembatalan Jadwal Praktek Dokter
Spesialis
Periode Analisis dan Satu bulan
Pelaporan Data
Penyajian Data Run Chart
Penanggung Jawab Koordinator Instalasi Rawat Jalan

3. Instalasi Rawat Inap


Judul indikator Kepatuhan Petugas Rawat Inap Dalam Pendokumentasien Tul-
Ba-Kon SBAR
Dasar pemikiran  Undang-undang tentang Rumah Sakit
 Rumah sakit harus menjamin terselenggaranya komunikasi
efektif yang baik antara dokter dan dokter spesialis, dokter dan
perawat
Dimensi Mutu Keselamatan Pasien, Komunikasi Efektif
Tujuan Terselenggaranya pelayanan rawat inap yang aman, dan efektif
Definisi operasional Kepatuhan Petugas Rawat Inap Dalam Pendokumentasien Tul-
Ba-Kon SBAR adalah terdokumentasinya pelaksanaan konsultasi
pasien antar perawat dan dokter jaga, antar dokter jaga dan
dokter spesialis di lembar catatan perkembangan pasien
terintegrasi.
Jenis Indikator Indikator Area Klinis
Satuan Pengukuran Persentase
Numerator Jumlah pendokumentasian hasil konsul berupa Tulbakon SBAR
yang dicatat pada lembar CPPT pasien yang diobservasi
Denomerator Jumlah pasien yang dikonsulkan di ruang rawat inap
Target 85%
Kriteria Inklusi dan Kriteria Inklusi: semua pasien yang dikonsulkan via telpon
Eksklusi maupun whatsapp

Kriteria Eksklusi: tidak ada


Formula Jumlah kumulatif waktu yang diperlukan
sejak kedatangan semua pasien yang disampling
secara acak sampai dilayani dokter
Jumlah seluruh pasien yang disampling
Metode Pengambilan Survey observasi langsung
Data
Sumber Data Instalasi Rawat Jalan
Instrumen Pengambilan Formulir Ketepatan Komunikasi Efektif Antar Petugas Rawat Jalan
Data dan Pendaftaran Mengenai Pembatalan Jadwal Praktek Dokter
Spesialis
Periode Analisis dan Satu bulan
Pelaporan Data
Penyajian Data Run Chart
Penanggung Jawab Koordinator Instalasi Rawat Jalan

4. Instalasi Bedah Sentral


Judul indikator Kepatuhan Pengisian Assesmen Pra Bedah
Dasar pemikiran  Undang-undang tentang Rumah Sakit
 Rumah sakit harus menjamin terselenggaranya kepatuhan
pengisian assesmen pra bedah untuk menentukan kebutuhan
pasien dan kebutuhan staf medis dalam melakukan tindakan
pembedahan
Dimensi Mutu Keselamatan Pasien, Kesinambungan pelayanan
Tujuan Terselenggaranya kepatuhan pengisian assesmen pra bedah
Definisi operasional Kepatuhan pengisian assesmen pra bedah adalah kepatuhan dari
DPJP operator dalam pengisian rekam medis pra bedah, minimal
keluhan pasien, pemeriksaan fisik, diagnosis, rencana tindakan,
waktu rencana kegiatan,
Jenis Indikator Indikator Area Klinis
Satuan Pengukuran Persentase
Numerator Jumlah assesmen pra bedah yang diisi oleh DPJP operator
Denomerator Jumlah total pasien operasi
Target 80%
Kriteria Inklusi dan Kriteria Inklusi: semua pasien yang direncanakan operasi
Eksklusi
Kriteria Eksklusi: tidak ada
Formula Jumlah assesmen pra bedah yang diisi
oleh DPJP operator
Jumlah seluruh pasien yang dioperasi
Metode Pengambilan Rekam medik
Data
Sumber Data Instalasi Bedah Sentral
Instrumen Pengambilan Formulir Kepatuhan Pengisian Assesmen Pra Bedah
Data
Periode Analisis dan Satu bulan
Pelaporan Data
Penyajian Data Run Chart
Penanggung Jawab Koordinator Instalasi Bedah Sentral

5. Intensif Care Unit


Judul indikator Rata-rata pasien yang Kembali Ke Perawatan Intensif Dengan
Kasus yang Sama <72 Jam
Dasar pemikiran  Undang-undang tentang Rumah Sakit
 Rumah sakit harus menjamin keberhasilan perawatan intensif
care inut
Dimensi Mutu Efektifitas
Tujuan Tergambarnya keberhasilan perawatan intensif
Definisi operasional Pasien kembali keperawatan intensif dari ruang rawat inap
dengan kasus yang sama dalam waktu < 72 jam
Jenis Indikator Indikator Area Klinis
Satuan Pengukuran Persentase
Numerator Jumlah pasien yang kembali ke perawatan intensif dengan kasus
yang sama < 72 jam dalam 1 bulan
Denomerator Jumlah Seluruh pasien yang di rawat di ruang intensif dalam 1
bulan
Target ≤ 3%
Kriteria Inklusi dan Kriteria Inklusi: pasien yang kembali ke perawatan intensif dari
Eksklusi ruang rawat inap dengan kasus yang sama < 72 jam

Kriteria Eksklusi: pasien yang kembli ke perawatan intensif


dengan kasus yang berbeda
Formula Jumlah pasien yang kembali ke perawatan intensif
dengan kasus yang sama<72 jam
x 100 %
Jumlah seluruh pasien yang dirawat di ruang
intensif dalam1 bulan
Metode Pengambilan
Data
Sumber Data Rekam medis
Instrumen Pengambilan Formulir pasien kembali ke perawatan intensif dari ruang rawat
Data inap dengan kasus yang sama < 72 jam
Periode Analisis dan Satu bulan
Pelaporan Data
Penyajian Data Run Chart
Penanggung Jawab Koordinator Intensif Care Unit

6. Radiologi
Judul indikator Waktu Tunggu Hasil Pelayanan Foto Thorax
Dasar pemikiran  Undang-undang tentang Rumah Sakit
 Rumah sakit harus menjamin keberhasilan perawatan intensif
care inut
Dimensi Mutu Efektifitas, efisiensi, dan kesinambungan pelayanan
Tujuan Tergambarnya kecepatan pelayanan foto thorax
Definisi operasional Waktu tunggu hasil pelayanan foto thorax adalah tenggang waktu
mulai pasien di foto sampai dengan menerima hasil yang sudah
diekspertisi
Jenis Indikator Indikator Area Manajerial
Satuan Pengukuran Menit
Numerator Jumlah kumulatif waktu tunggu hasil pelayanan foto thorax dalam
satu bulan
Denomerator Jumlah pasien yang di foto thorax dalam bulan tersebut
Target ≤ 180 menit
Kriteria Inklusi dan Kriteria Inklusi: pasien yang dilakukan foto thorax
Eksklusi
Kriteria Eksklusi: pasien yang bukan dilakukan foto thorax
Formula Jumlah kumulatif waktu tunggu hasil pelayanan
foto thorax dalam satu bulan
Jumlah pasien yang di foto nthorax dalambulan tersebut
Metode Pengambilan
Data
Sumber Data Register radiologi
Instrumen Pengambilan Formulir waktu tunggu hasil pelayanan thorax foto
Data
Periode Analisis dan Satu bulan
Pelaporan Data
Penyajian Data Run Chart
Penanggung Jawab Koordinator Radiologi

7. Laboratorium
Judul indikator Waktu Tunggu Hasil Pelayanan Laboratorium
Dasar pemikiran  Undang-undang tentang Rumah Sakit
 Rumah sakit harus menjamin keberhasilan perawatan intensif
care inut
Dimensi Mutu Efektifitas, efisiensi, dan kesinambungan pelayanan
Tujuan Tergambarnya kecepatan pelayanan laboratorium
Definisi operasional Pemeriksaan laboratorium yang dimaksud adalah pelayanan
pemeriksaan laboratorium rutin dan kimia darah. Waktu tunggu
hasil pelayanan laboratorium untuk pemeriksaan laboratorium
adalah tenggang waktu mulai pasien diambil sampel sampai
dengan menerima hasil yang sudah diekspertisi
Jenis Indikator Indikator Area Manajerial
Satuan Pengukuran Menit
Numerator Jumlah kumulatif waktu tunggu hasil pelayanan laboratorium
pasien yang disurvey dalam satu bulan
Denomerator Jumlah pasien yang diperiksa di laboratorium yang disurvey
dalam bulan tersebut
Target ≤ 140 menit
Kriteria Inklusi dan Kriteria Inklusi: pasien yang dilakukan pemeriksaan laboratorium
Eksklusi rutin dan kimia darah

Kriteria Eksklusi: pasien yang dilakukan pemeriksaan elektrolit,


dan pemeriksaan yang harus dilakukan di luar laboratorium rumah
sakit
Formula jumlah kumulatif waktu tunggu hasil pelayanan
laboratorium pasien yang disurvey dalam satu bulan
Jumlah pasien yang diperiksa di laboratorium
yang disurvey dalam bulantersebut
Metode Pengambilan
Data
Sumber Data Observasi
Instrumen Pengambilan Formulir waktu tunggu hasil pelayanan laboratorium
Data
Periode Analisis dan Satu bulan
Pelaporan Data
Penyajian Data Run Chart
Penanggung Jawab Koordinator Laboratorium

8. Rehabilitasi Medik
Judul indikator Waktu Tunggu Pelayanan Rehabilitasi Medik
Dasar pemikiran  Undang-undang tentang Rumah Sakit
 Rumah sakit harus menjamin ketepatan pelayanan rehabilitasi
medik. Hal ini untuk menjamin terpenuhinya kebutuhan pasien
akan pemulihan fungsi fisik, psikologis maupun sosial
seseorang. Waktu tunggu yang lama menyebabkan
ketidakpuasan pasien dan keterlambatan pemulihan pasien.
Dimensi Mutu Efektifitas dan kesinambungan pelayanan
Tujuan Tergambarnya ketepatan waktu pelayanan rehabilitasi medik
Definisi operasional Waktu tunggu pelayanan rehabilitasi medik adalah rata-rata waktu
tunggu pasien sejak mendaftar sampai mendapatkan pelayanan
rehabilitasi medik
Jenis Indikator Indikator Area Manajerial
Satuan Pengukuran Menit
Numerator Jumlah kumulatif waktu tunggu pelayanan rehabilitasi medik yang
disurvey dalam satu bulan
Denomerator Jumlah pasien yang datang ke pelayanan rehabilitasi medik yang
disurvey dalam bulan tersebut
Target ≤ 60 menit
Kriteria Inklusi dan Kriteria Inklusi: pasien yang dilakukan pelayanan di rehabilitasi
Eksklusi medik

Kriteria Eksklusi: tidak ada


Formula Jumlah kumulatsif waktu tunggu pelayanan
rehabolitasimedik yang disurvey dalam satu bulan
Jumlah pasien yang datang ke pelayananrehabilitasi medik
yang disurvey dalam bulan tersebut
Metode Pengambilan Retrospektif
Data
Sumber Data Instalasi Rehabilitasi Medik
Instrumen Pengambilan Formulir waktu tunggu pelayanan rehabilitasi medik
Data
Periode Analisis dan Satu bulan
Pelaporan Data
Penyajian Data Run Chart
Penanggung Jawab Koordinator Rehabilitasi Medik

9. Farmasi
Judul indikator Waktu Tunggu Pelayanan Obat Jadi
Dasar pemikiran  Undang-undang tentang Rumah Sakit
 Rumah sakit harus menjamin ketepatan pelayanan rehabilitasi
medik. Hal ini untuk menjamin terpenuhinya kebutuhan pasien
akan pemulihan fungsi fisik, psikologis maupun sosial
seseorang. Waktu tunggu yang lama menyebabkan
ketidakpuasan pasien dan keterlambatan pemulihan pasien.
Dimensi Mutu Efektifitas dan kesinambungan pelayanan
Tujuan Tergambarnya ketepatan waktu pelayanan rehabilitasi medik
Definisi operasional Waktu tunggu pelayanan rehabilitasi medik adalah rata-rata waktu
tunggu pasien sejak mendaftar sampai mendapatkan pelayanan
rehabilitasi medik
Jenis Indikator Indikator Area Manajerial
Satuan Pengukuran Menit
Numerator Jumlah kumulatif waktu tunggu pelayanan rehabilitasi medik yang
disurvey dalam satu bulan
Denomerator Jumlah pasien yang datang ke pelayanan rehabilitasi medik yang
disurvey dalam bulan tersebut
Target ≤ 60 menit
Kriteria Inklusi dan Kriteria Inklusi: pasien yang dilakukan pelayanan di rehabilitasi
Eksklusi medik

Kriteria Eksklusi: tidak ada


Formula Jumlah kumulatsif waktu tunggu pelayanan
rehabolitasimedik yang disurvey dalam satu bulan
Jumlah pasien yang datang ke pelayananrehabilitasi medik
yang disurvey dalam bulan tersebut
Metode Pengambilan Retrospektif
Data
Sumber Data Instalasi Rehabilitasi Medik
Instrumen Pengambilan Formulir waktu tunggu pelayanan rehabilitasi medik
Data
Periode Analisis dan Satu bulan
Pelaporan Data
Penyajian Data Run Chart
Penanggung Jawab Koordinator Rehabilitasi Medik

10. Gizi
Judul indikator Ketepatan Waktu Pemberian Makan
Dasar pemikiran  Undang-undang tentang Rumah Sakit
 Rumah sakit harus menjamin ketepatan pelayanan gizi pada
pasien. Hal ini untuk menjamin terpenuhinya diet yang
diperlukan dan tidak diperlukan oleh pasien yang berkaitan
dengan penyakitnya.
Dimensi Mutu Efektifitas, akses dan kenyamanan
Tujuan Tergambarnya ketepatan waktu pemberian makan
Definisi operasional Waktu tunggu pemberian makan kepada pasien adalah ketepatan
penyediaan makanan, pada pasien sesuai dengan jadwal yang
telah ditentukan
Jenis Indikator Indikator Area Manajerial
Satuan Pengukuran Persentase
Numerator Jumlah pasien rawat inap yang disurvey yang mendapat makanan
tepat waktu dalam satu bulan
Denomerator Jumlah seluruh pasien rawat inap yang disurvey
Target ≥ 90%
Kriteria Inklusi dan Kriteria Inklusi: semua pasien rawat inap
Eksklusi
Kriteria Eksklusi: tidak ada
Formula Jumlah pasienrawat inap yang disurvey yang mendapat
makanan tepat waktu dalam satu bulan
Jumlah seluruh pasien rawat inap yang disurvey
Metode Pengambilan Concurrent
Data
Sumber Data Instalasi Gizi
Instrumen Pengambilan Formulir waktu pemberian makanan kepada pasien
Data
Periode Analisis dan Satu bulan
Pelaporan Data
Penyajian Data Run Chart
Penanggung Jawab Koordinator Gizi

11. Rekam Medik


Judul indikator Pengembalian Rekam Medik Lengkap dalam 24 jam
Dasar pemikiran  Undang-undang tentang Rumah Sakit
 Rumah sakit harus menjamin ketepatan pelayanan rehabilitasi
medik. Hal ini untuk menjamin terpenuhinya kebutuhan pasien
akan pemulihan fungsi fisik, psikologis maupun sosial
seseorang. Waktu tunggu yang lama menyebabkan
ketidakpuasan pasien dan keterlambatan pemulihan pasien.
Dimensi Mutu Efektifitas dan kesinambungan pelayanan
Tujuan Tergambarnya ketepatan waktu pelayanan rehabilitasi medik
Definisi operasional Waktu tunggu pelayanan rehabilitasi medik adalah rata-rata waktu
tunggu pasien sejak mendaftar sampai mendapatkan pelayanan
rehabilitasi medik
Jenis Indikator Indikator Area Manajerial
Satuan Pengukuran Menit
Numerator Jumlah kumulatif waktu tunggu pelayanan rehabilitasi medik yang
disurvey dalam satu bulan
Denomerator Jumlah pasien yang datang ke pelayanan rehabilitasi medik yang
disurvey dalam bulan tersebut
Target ≤ 60 menit
Kriteria Inklusi dan Kriteria Inklusi: pasien yang dilakukan pelayanan di rehabilitasi
Eksklusi medik

Kriteria Eksklusi: tidak ada


Formula Jumlah kumulatsif waktu tunggu pelayanan
rehabolitasimedik yang disurvey dalam satu bulan
Jumlah pasien yang datang ke pelayananrehabilitasi medik
yang disurvey dalam bulan tersebut
Metode Pengambilan Retrospektif
Data
Sumber Data Instalasi Rehabilitasi Medik
Instrumen Pengambilan Formulir waktu tunggu pelayanan rehabilitasi medik
Data
Periode Analisis dan Satu bulan
Pelaporan Data
Penyajian Data Run Chart
Penanggung Jawab Koordinator Rehabilitasi Medik

1. Waktu tunggu hasil pelayanan laboratorium pemeriksaan darah rutin dan kimia
darah
Nama indikator Waktu Tunggu Hasil Pelayanan Laboratorium Pemeriksaan Darah
Rutin dan Kimia Darah
Dimensi Mutu Efektifitas, kesinambungan pelayanan, efisien
Tujuan Tergambarnya waktu kecepatan laboratorium
Sumber data Catatan data laporan hasil tes laboratorium
Definisi operasional Waktu yang dibutuhkan sejak pasien diambil sample hasil sampai
dengan menerima hasilnya kepada dokter yang meminta
pemeriksaan
Numerator Jumlah kumulatif waktu tunggu hasil pelayanan laboratorium
pasien yang disurvey dalam satu bulan
Denumerator Jumlah pasien yang diperiksa di laboratorium yang disurvey
dalam bulan tersebut
Kriteria Inklusi Semua pasien yang dilakukan pemeriksaan darah rutin dan kimia
darah
Kriteria Ekslusi Tidak ada
Metode pengumpulan Concurrent
data
Pengumpul data Kepala Instalasi Laboratorium
Periode waktu pelaporan Bulanan
Formula pengukuran Jumlah kumulatif waktu tunggu hasil
pelayanan laboratorium yang disurvey
Jumlah pasien yang diperiksa yang sisurvey
Target Capaian ≤ 140 menit
Periode analisis data Triwulan
Analisis data Run chart

2. Waktu tunggu hasil pelayanan thorax foto


Nama indikator Waktu tunggu hasil pelayanan thorax foto
Dimensi Mutu Efektifitas, kesinambungan pelayanan, efisien
Tujuan Tergambarnya waktu kecepatan radiologi
Sumber data Catatan data laporan hasil pelayanan thorax foto
Definisi operasional Waktu tunggu hasil pelayanan thorax foto adalah tenggang waktu
mulai pasien di foto sampai dengan menerima hasil yang sudah di
ekspertise
Numerator Jumlah kumulatif waktu tunggu hasil pelayanan thorax foto yang
dalam satu bulan
Denumerator Jumlah pasien yang di lakukan foto thorax dalam bulan tersebut
Kriteria Inklusi Semua pasien yang dilakukan foto thorax
Kriteria Ekslusi Tidak ada
Metode pengumpulan Concurrent
data
Pengumpul data Kepala Instalasi Radiologi
Periode waktu pelaporan Bulanan
Formula pengukuran Jumlah kumulatif waktu tunggu hasil
pelayanan thorax foto dalam satu bulan
x 100 %
Jumlah pasien yang dilakukan fotothorax
dalam satu bulan
Target Capaian ≤3%
Periode analisis data Triwulan
Analisis data Run chart

3. Ketepatan waktu pelaporan insiden keselamatan pasien ke Tim Keselamatan


Pasien
Nama indikator Ketepatan waktu pelaporan insiden keselamatan pasien ke tim
keselamatan pasien
Dimensi Mutu Efektifitas, efisien, ketepatan waktu, keselamatan pasien
Tujuan Tergambarnya waktu kecepatan pelaporan insiden keselamatan
pasien
Sumber data Formulir laporan insiden keselamatan pasien yang diterima
Definisi operasional Laporan insiden keselamatan pasien yang dilaporkan kepada tim
KPRS sesuai dengan peraturan perundangan yang berlaku yaitu
maksimal 2 x 24 jam setelah insiden keselamatan pasien
ditemukan
Numerator Jumlah laporan insiden keselamatan pasien yang dilaporkan
dalam 2x24 jam dalam satu bulan
Denumerator Jumlah seluruh laporan insiden keselamatan pasien yang terjadi
pada bulan tersebut
Kriteria Inklusi Seluruh insiden KPRS yang dilaporkan kepada tim KPRS
Kriteria Ekslusi Tidak ada
Metode pengumpulan Concurrent
data
Pengumpul data Ketua Tim KPRS
Periode waktu pelaporan Bulanan
Formula pengukuran jumlah laporaninsiden keselamatan pasien
yang dilaporkan dalam2 x 24 jam
dalam satubulan
x 100 %
jumlah seluruhlaporan insiden keselamatan
pasien yang terjadi pada bulan tersebut
Target Capaian 100%
Periode analisis data Triwulan
Analisis data Run chart

4. Peralatan laboratorium yang dikalibrasi tepat waktu


Nama indikator Peralatan laboratorium yang dikalibrasi tepat waktu
Dimensi Mutu Keselamatan pasien dan efektivitas
Tujuan Tergambarnya akurasi pelayanan laboratorium
Sumber data Buku register
Definisi operasional Kalibrasi adalah pengujian kembali terhadap kelayakan peralatan
laboratorium
Numerator Jumlah seluruh alat laboratorium yang dikalibrasi tepat waktu
dalam satu tahun
Denumerator Jumlah alat laboratorium yang perlu dikalibrasi dalam satu tahun
Kriteria Inklusi Seluruh peralatan laboratorium untuk pengukuran
Kriteria Ekslusi Tidak ada
Metode pengumpulan Concurrent
data
Pengumpul data Kepala Instalasi Laboratorium
Periode waktu pelaporan 1 tahun
Formula pengukuran jumlah seluruh alat laboratorium
yang dikalibrasi tepat waktu
dalam satu tahun
x 100 %
jumlah alat laboratorium
yang perlu dikalibrasi
dalam satu tahun
Target Capaian 100%
Periode analisis data 1 tahun
Analisis data Run chart

5. Karyawan yang mendapat pelatihan minimal 20 jam per tahun


Nama indikator
Dimensi Mutu
Tujuan
Sumber data
Definisi operasional
Numerator
Denumerator
Kriteria Inklusi
Kriteria Ekslusi
Metode pengumpulan
data
Pengumpul data
Periode waktu pelaporan
Formula pengukuran

Target Capaian
Periode analisis data
Analisis data

6. Angka kepatuhan pemasangan gelang identitas pasien


Nama indikator Angka kepatuhan pemasangan gelang identitas pasien
Dimensi Mutu Keselamatan pasien
Tujuan Penandaan pasien yang di rawat inap, memudahkan petugas
dalam mengidentifikasi pasien
Sumber data Hasil observasi
Definisi operasional Pemberian dan pemasangan gelang identitas pada pasien rawat
inap. Gelang identitas pasien berisikan nama pasien, nomor
rekam medis, dan tanggal lahir pasien.
Gelang warna pink untuk pasien perempuan, gelang warna biru
untuk pasien laki-laki.
Numerator Jumlah pasien yang dipasangkan gelang identitas dalam satu
bulan
Denumerator Jumlah pasien yang masuk rawat inap dalam bulan tersebut
Kriteria Inklusi Semua pasien yang masuk rawat inap
Kriteria Ekslusi Tidak ada
Metode pengumpulan Concurrent
data
Pengumpul data Kepala Instalasi Gawat Darurat
Periode waktu pelaporan Bulanan
Formula pengukuran Jumlah pasien yang dipasangkan gelang
identitas dalam satubulan
x 100 %
jumlah pasien yang masuk rawat inap
dalam bulan tersebut
Target Capaian 100%
Periode analisis data Triwulan
Analisis data Run chart

7. Kepatuhan pemasangan penanda resiko jatuh pada pasien dengan resiko jatuh
tinggi
Nama indikator Kepatuhan pemasangan penanda risiko jatuh pada pasien
dengan resiko jatuh tinggi
Dimensi Mutu Kesinambungan pelayanan, keselamatan pasien
Tujuan Terpasangnya penanda resiko jatuh memudahkan petugas untuk
mengetahui pasien dengan resiko jatuh tinggi
Sumber data Observasi
Definisi operasional Kepatuhan pemasangan penanda resiko jatuh adalah
pelaksanaan pemasangan penanda berupa gelang berwarna
kuning pada pasien dengan resiko jatuh tinggi
Numerator Jumlah kumulatif gelang yang terpasang pada pasien dengan
resiko jatuh tinggi dalam satu bulan
Denumerator Jumlah pasien dengan resiko jatuh tinggi dalam bulan tersebut
Kriteria Inklusi Semua pasien dengan resiko jatuh tinggi
Kriteria Ekslusi Tidak ada
Metode pengumpulan Concurrent
data
Pengumpul data Kepala Ruang Rawat Inap, dan IGD
Periode waktu pelaporan Bulanan
Formula pengukuran jumlah gelang kuning yang terpasang
pada pasiendengan resiko jatuh tinggi
dalam satubulan
x 100 %
Jumlah pasiendengan resiko jatuh tinggi
dalam satubulan
Target Capaian 100%
Periode analisis data Triwulan
Analisis data Run chart

8. Kepatuhan petugas IGD dan rawat inap dalam pendokumentasian SBAR


Nama indikator Kepatuhan petugas IGD dan rawat inap dalam pendokumentasian
SBAR
Dimensi Mutu Kesinambungan pelayanan, keselamatan pasien
Tujuan
Sumber data Rekam Medis
Definisi operasional
Numerator
Denumerator
Kriteria Inklusi
Kriteria Ekslusi Tidak ada
Metode pengumpulan Concurrent
data
Pengumpul data Kepala Ruang Rawat Inap, dan IGD
Periode waktu pelaporan Bulanan
Formula pengukuran

Target Capaian 85%


Periode analisis data Triwulan
Analisis data Run chart

9. Angka kekososongan obat di instalasi farmasi


Nama indikator
Dimensi Mutu
Tujuan
Sumber data
Definisi operasional
Numerator
Denumerator
Kriteria Inklusi
Kriteria Ekslusi
Metode pengumpulan
data
Pengumpul data
Periode waktu pelaporan
Formula pengukuran

Target Capaian
Periode analisis data
Analisis data

Anda mungkin juga menyukai