PENDAHULUAN
A. LATAR BELAKANG
Mutu adalah faktor yang mendasar dari pelanggan. Mutu adalah penentuan
pelanggan berdasarkan atas pengalaman nyata pelanggan terhadap produk dan jasa
pelayanan, mengukurnya, mengharapkannya, dijanjikan atau tidak, sadar atau hanya
dirasakan, operasional teknik atau subyektif sama sekali dan selalu menggambarkan target
yang bergerak dalam pasar yang kompetitif (Wiyono, 1999).
Berbagai definisi tentang mutu berikut memberikan gambaran bahwa mutu
mengandung pengertian yang luas, sebagai contoh : Juran menyebutkan bahwa mutu
produk adalah kecocokan penggunaan produk untuk memenuhi kebutuhan dan kepuasan
pelanggan; Crosby mendefinisikan mutu adalah conformance to requirement, yaitu sesuai
dengan yang disyaratkan atau distandarkan; Deming mendefinisikan mutu, bahwa mutu
adalah kesesuaian dengan kebutuhan pasar; Feigenbaum mendefinisikan mutu adalah
kepuasan pelanggan sepenuhnya; Garvin dan Davis menyebutkan bahwa mutu adalah
suatu kondisi dinamis yang berhubungan dengan produk, manusia/tenaga kerja, proses dan
tugas, serta lingkungan yang memenuhi atau melebihi harapan pelanggan atau konsumen.
Dari berbagai definisi tersebut diatas memberikan gambaran bahwa mutu memiliki
dimensi yang luas, namun secara keseluruhan definisi tentang mutu menggambarkan
sesuatu yang penting untuk diwujudkan oleh organisasi sebagai bukti kemampuan
organisasi memberikan pelayanan yang lebih baik kepada masyarakat.
Indikator adalah petunjuk atau tolak ukur atau fenomena yang dapat diukur.
Indikator mutu asuhan kesehatan atau pelayanan kesehatan dapat mengacu pada indikator
yang relevan berkaitan dengan struktur, proses, dan outcomes. Selanjutnya Indikator
dispesifikasikan dalam berbagai kriteria. Penetapan indikator mutu adalah mutlak
diperlukan agar organisasi dapat mengevaluasi kualitas pelayanan yang diberikan dalam
berbagai dimensi serta selanjutnya dapat mengambil tindak lanjut atas hasil evaluasi yang
diperoleh sebagai dasar melakukan upaya-upaya untuk meningkatkan hasil kearah yang
lebih baik lagi.
1
Mutu asuhan kesehatan suatu organisasi pelayanan kesehatan dapat diukur dengan
memperhatikan atau memantau dan menilai indikator, kriteria, dan standar yang
diasumsikan relevan dan berlaku sesuai dengan aspek-aspek struktur, proses, dan outcome
dari organisasi pelayanan kesehatan tersebut.
Indikator mutu rumah sakit akan mencerminkan mutu pelayanan dari rumah sakit
tersebut. Fungsi dari penetapan indikator tersebut antara lain sebagai alat untuk
melaksanakan manajemen kontrol dan alat untuk mendukung pengambilan Ketetapan
dalam rangka perencanaan kegiatan untuk masa yang akan datang.
B. TUJUAN
1. Tujuan Umum
Tujuan umum penyusunan kamus indicator mutu RSIA Fadhila Batusangkar adalah
untuk memberikan pedoman dalam upaya pengelolaan mutu dan keselamatan pasien di
RSIA Fadhila Batusangkar.
2. Tujuan Khusus
a. Menjadi panduan dalam mengontrol mutu pelayanan.
b. Mengarahkan upaya-upaya peningkatan mutu lebih spesifik dan terarah
c. Memberikan kemudahan bagi unit kerja dalam memahami indicator mutu yang
dimaksud
2
D. LANDASAN
Penyusunan Kamus Indikator Mutu ini didasarkan pada berbagai regulasi sebagai berikut:
1. Undang-undang no 29 tahun 2004 tentang Praktik Kedokteran.
2. Undang-undang 36 tahun 2009 tentang Kesehatan.
3. Undang-undang 44 tahun 2009 Tentang Rumah Sakit
4. Undang-undang No 25 tahun 2009 tentang pelayanan publik;
3
BAB II
DEFINISI OPERASIONAL
A. Kamus Indikator adalah buku yang berisi tentang berbagai macam indicator mutu
pelayanan yang telah ditetapkan beserta key performa indicator nya baik pada area
manajerial, area klinis maupun sasaran keselamatan pasien.
B. Numerator ( pembilang ) adalah besaran nilai pembilang dalam rumus indikator kinerja.
C. Denominator ( penyebut ) adalah besaran nilai pembagi dalam rumus indikator kinerja.
D. Dimensi mutu adalah suatu pandangan dalam menentukan penilaian terhadap jenis dan
mutu pelayanan yang diberikan, berdasarkan standar WHO dilihat dari :
1. Kelayakan
2. Ketersediaan : tingkat perawatan dan pelayanan yang tepat, tersedia sesuai kebutuhan.
3. Kesinambungan (Continuity) : tingkat perawatan dan pelayanan dikoordinasi antar
dsiplin ilmu, antar organisasi sepanjang waktu
4. Ketepatan waktu (Timelines) : tingkat perawatan dan pelayanan diberikan sesuai
waktu yang diperlukan
5. Keselamatan : Tingkat perawatan dan pelayanan dimana risiko intervensi dan risiko di
lingkungan direduksi untuk pasien, keluarga, residen, ternasuk petugas kesehatan.
6. Kehormatan dan harga diri : tingkat perawatan dan pelayanan diberikan dengan
menghargai kebutuhan, harapan dan keinginan individu, dimana individu dilibatkan
dalam Ketetapan perawatan dan pelayanan mereka
7. Manfaat : perawatan dan pelayanan yang diterima pasien bermanfaat.
8. Efektivitas : tingkat perawatan dan pelayanan diberikan sesuai pengetahuan untuk
mencapai outcome yang diinginkan.
9. Efisiensi : hubungan antara outcome (hasil perawatan dan pelayanan) dan sumberdaya
yang digunakan untuk memberikan perawatan dan pelayanan.
10. Efficacy : tingkat perawatan dan pelayanan telah memenuhi harapan atau outcome
yangdiinginkan
E. Metodologi pengumpulan data :
1. Retrospektif : data diambil dari kegiatan yang telah lalu
2. Concurrent : data diambil dari kegiatan yang baru dimulai/ akan dilakukan
4
F. Sampel : merupakan jumlah pasien/ individu dari populasi yang akan dimasukkan dalam
analisa.
G. Kriteria :
1. Inklusi : jumlah sampel yang akan diambil, yang memenuhi kriteria yang telah
ditentukan untuk dianalisa.
2. Eksklusi : jumlah sampel yang tidak memenuhi kriteria untuk dianalisa
H. Tipe indikator : indikator yang diukur dapat diambil dari
1. Struktur : mengukur sarana prasarana/ sumber daya
2. Proses : mengukur proses/ kegiatan
3. Outcome : mengukur hasil dari suatu proses/ kegiatan
I. Sumber data : asal atau tempat memperoleh data (primer atau sekunder), atau sumber
bahan nyata / keterangan yang dapat dijadikan dasar kajian yang berhubungan langsung
dengan persoalan.
J. Pengumpul data : orang yang diberi tanggung jawab untuk mengumpulkan data di setiap
satuan kerja.
K. Periode waktu pelaporan : waktu pelaporan, harian, bulanan, triwulanan, semester atau
tahunan.
L. Tempat pengumpulan data : tempat/ satuan kerja yang mengumpulkan data indikator
kinerja mutu dan keselamatan pasien, adalah semua satuan kerja, sesuai dengan tugas
pokok dan fungsi yang telah ditetapkan.
M. Target (dalam %) : Sasaran (batas ketentuan) yang telah ditetapkan untuk dicapai yang
merupakan hasil yang akan dicapai secara nyata dalam rumusan yang lebih spesifik dan
terukur.
5
BAB III
KEY PERFORMA INDIKATOR (QPI) MUTU DAN KESELAMATAN PASIEN
6
2. Ketidakpatuhan pendokumentasian asesmen nyeri secara kontinyu di status pasien
Judul Ketidakpatuhan pendokumentasian asesmen nyeri
secara kontinyu di status pasien
7
Numerator Jumlah kerusakan sample darah per bulan
8
Standar 0%
Sumber data Catatan pelaporan hasil kritis
Area Laboratorium
PIC Unit laboratorium
9
Formula Jumlah kejadian tidak dilakukannya penandaan lokasi
operasi pada semua kasus operasi yang harus dilakukan
penandaan lokasi operasi per bulan : Jumlah semua kasus
operasi yang harus dilakukan penandaan lokasi operasi
dalam bulan tersebut x 100% = %
Standar 2%
Sumber data Rekam medis pasien
Area Kamar operasi
PIC Unit kamar operasi
1
7. Kesalahan prosedur operasi
Judul Kesalahan prosedur operasi
1
Denominator Jumlah insiden kesalahan lokasi operasi dalam
bulan tersebut
Kriteria inklusi Semua kesalahan lokasi operasi pada pasien yang
mendapat tindakan pembedahan
Kriteria eksklusi -
Formula Jumlah insiden kesalahan lokasi operasi pada pasien
pembedahan : Jumlah insiden kesalahan lokasi operasi
dalam bulan tersebut x 100% = %
Standar 0%
Sumber data Laporan insiden
Area Kamar operasi
PIC Unit kamar operasi
1
PIC Unit kamar operasi
1
Definisi operasional Ketidaktepatan pemberian obat kepada pasien yang
dinilai berdasarkan 5 benar, yaitu
1. Benar pasien
2. Benar obat
3. Benar dosis
4. Benar waktu pemberian
5. Benar cara pemberian
Frekuensi 1 bulan
Periode analisa 3 bulan
Numerator Jumlah kesalahan / ketidaktepatan pemberian obat
(5
Benar)
Denominator Jumalh total kesalahan / ketidaktepatan pemberian
obat dalam bulan tersebut
Kriteria inklusi Kesalahan / ketidaktepatan pemberian obat (5 Benar)
Kriteria eksklusi -
Formula Jumlah kesalahan / ketidaktepatan pemberian obat
(5 Benar) : Jumlah total kesalahan / ketidaktepatan
pemberian
obat dalam bulan tersebut x 100% = %
Standar 0%
Sumber data Laporan insiden
Area Farmasi, rawat inap, rawat jalan, UGD
PIC Instalasi farmasi, Unit Rawat Inap
1
Numerator Jumlah pasien yang tidak dilakukan asesmen pre anestesi
secara lengkap per bulan
1
Formula Jumlah kasus reaksi transfusi darah per bulan : Jumlah
pemasangan transfusi darah (kantong darah) dalam bulan
tersebut x 100% = %
Standar 0%
Sumber data Rekam medis, laporan insiden
Area Rawat inap
PIC Unit rawat inap
1
Area Unit rekam medis
PIC Unit rawat inap
1
Tujuan Tergambarnya pelaksanaan operasi dan perawatan pasca
operasi yang bersih sesuai standar
17. Sepsis
Judul Sepsis
Dimensi mutu Keselamatan dan kompetensi
Tujuan Terselenggaranya pelayanan keperawatan sesuai
standar prosedur sehingga tidak terjadi sepsis.
Definisi operasional Sepsis yang terjadi setelah pasien dirawat di rumah sakit
Frekuensi 1 bulan
1
Periode analisa 3 bulan
Numerator Jumlah pasien sepsis per bulan
Denominator Jumlah pasien rawat inap pada bulan tersebut
Kriteria inklusi Gejala yang timbul : panas, hiperventilasi,
alkalosis
respiratoris, perubahan status mental, hipotensi,
shock
(Sepsis ditentukan oleh dokter yang merawat)
Kriteria eksklusi Pasien masuk rumah sakit dengan sepsis
Formula Jumlah pasien sepsis per bulan : Jumlah pasien rawat
inap pada bulan tersebut x 100% = %
Standar 1%
Sumber data Rekam medis
Area Rawat inap, perinatologi
PIC Unit rawat inap, Unit perinatologi
1
Kriteria eksklusi - Infeksi kulit karena sebab-sebablain
- Adanya bakteremia dengan pemeriksaan kultur
- Usia ≤ 1 tahun
Formula Jumlah kasus infeksi luka infus per bulan : Jumlah
hari pemasangan infus dalam bulan tersebut x 100% =
%
Standar 20 ‰
Sumber data Rekam medis
Area Rawat inap
PIC Unit rawat inap
2
20. Ketidaktepatan identifikasi pasien
Judul Ketidaktepatan identifikasi pasien
2
Definisi operasional Obat yang perlu diwaspadai (High allert ) adalah obat yang
memiliki risiko lebih tinggi untuk menyebabkan / menimbulkan
adanya komplikasi atau membahayakan pasien secara signifikan
jika terdapat kesalahan penggunaan dan penyimpanan.
Frekuensi 1 bulan
Periode analisa 3 bulan
Numerator Insiden kejadian kesalahan yang terkait dengan keamanan obat-
obatan yang perlu diwaspadai
Denominator Jumlah total insiden/ kejadian kesalahan yang terkait dengan
keamanan obat-obatan yang perlu diwaspadai dalam bulan tersebut
2
22. Kejadian pasien jatuh
Judul Kejadian pasien jatuh
23. B ayi baru lahir yang tidak mendapatkan ASI eksklusif selama rawat inap
2
Kriteria inklusi Semua bayi baru lahir selama masa rawat inap di rumah
sakit
2
Standar 0,5%
Sumber data Rekam medis
Area Unit kamar bersalin
PIC Unit kamar bersalin
2
Tujuan Tergambarnya kemampuan rumah sakit dalam menangani
BBLR
Definisi operasional BBLR adalah bayi yang lahir dengan berat badan 1500 –
2500 gr
Frekuensi 1 bulan
Periode analisa 3 bulan
Numerator Jumlah BBLR 1500 – 2500 gr dengan usia kehamilan ≥
32 minggu yang tidak berhasil ditangani per bulan.
Denominator Jumlah seluruh BBLR 1500 – 2500 gr dengan
usia kehamilan ≥ 32 minggu yang ditangani dalam bulan
tersebut
Kriteria inklusi Berat badan bayi < 2500 gram, dengan usia kehamilan ≥
32 minggu
Kriteria eksklusi Berat badan bayi < 1500 gram, usia kehamilan < 32
minggu
Formula Jumlah BBLR 1500 – 2500 gr dengan usia kehamilan ≥ 32
minggu yang tidak berhasil ditangani per bulan :
Jumlah seluruh BBLR 1500 – 2500 gr dengan usia
kehamilan ≥ 32 minggu yang ditangani dalam bulan
tersebut x 100% =
%
Standar 0,5%
Sumber data Rekam medis
Area Unit kamar bersalin
PIC Unit kamar bersalin
2
Denominator Jumlah ibu yang mengalami sectio caesarea pada
bulan tersebut
Kriteria inklusi -
Kriteria eksklusi -
Formula Jumlah ibu yang mengalami keterlambatan sectio caesarea
pada bulan tersebut : Jumlah ibu yang mengalami sectio
caesarea pada bulan tersebut x 100% = %
Standar 0,5%
Sumber data Rekam medis
Area Kamar bersalin
PIC Unit kamar bersalin
2
Area Kamar bersalin
PIC Unit kamar bersalin
29. Kejadian tidak dilakukan Insiasi Menyusu Dini (IMD) pada bayi baru lahir
2
Tujuan Tergambarnya penilaian pasien terhadap mutu dan
efektifitas pelayanan rumah sakit
2
Kriteria inklusi Pasien rawat jalan dengan kasus yang memerlukan
pengisian resume rawat jalan
1. Kunjungan pertama pasien di IRJ, UGD, RM, IKO
2. Kunjungan pasien dengan diagnosa yang sama selama 3
kali dalam sebulan
3. Pasien dengan diagnosa kronis yang dirangkum setiap 3
bulan sekali
4. Terdapat diagnosa baru dan mendapat pengobatan baru
5. Ditemukan diagnosa yang memerlukan rujukan ke
bagian lain
3
Formula Jumlah pasien non diit yang tidak menghabiskan makan
siangnya >½ porsi per bulan : Jumlah pasien non diit rawat
inap yang makan siang dalam bulan tersebut x 100% =
%
Standar 5%
Sumber data Catatan petugas pantry
Area Unit gizi
PIC Unit gizi
3
Dimensi mutu Efektivitas dan keselamatan pasien
Tujuan Tergambarkannya efektifitas pelayanan bedah
dan kepedulian terhadap keselamatan pasien
Definisi operasional Ketidaklengkapan penulisan laporan operasi setelah
pasien keluar dari kamar operasi
Frekuensi 1 bulan
Periode analisa 3 bulan
Numerator Jumlah ketidaklengkapan laporan operasi per bulan
Denominator Jumlah pasien operasi pada bulan tersebut (sesuai data dari
IKO)
Kriteria inklusi Semua laporan tindakan operasi
Kriteria eksklusi -
Formula Jumlah ketidaklengkapan laporan operasi per bulan
:Jumlah pasien operasi pada bulan tersebut (sesuai data
dari
IKO) x 100% = %
Standar 1%
Sumber data Rekam medis
Area Kamar operasi
PIC Unit kamar operasi
3
Formula Jumlah ketidaklengkapan laporan anestesi per bulan :
Jumlah pasien operasi dengan anestesi pada bulan tersebut
(sesuai data dari IKO) x 100% = %
Standar 1%
Sumber data Rekam medis
Area Kamar operasi
PIC Unit kamar operasi
3
Dimensi mutu Efektivitas
Tujuan Tergambarkannya efektifitas pelayanan bedah
Definisi operasional Insiden Kejadian Tertundanya Operasi Lebih Dari 30 menit
Frekuensi 1 bulan
Periode analisa 3 bulan
Numerator Jumlah pasien yang operasinya tertunda 30 menit per bulan
Denominator Jumlah pasien operasi dalam bulan tersebut
Kriteria inklusi Semua pasien yang saat mulainya operasi tertunda
lebih dari 30 menit sejak pembiusan yang bukan
disebabkan oleh karena faktor pasien atau keluarganya
Kriteria eksklusi Semua pasien yang saat mulainya operasi tertunda lebih
dari
30 menit yang disebabkan oleh faktor pasien dan
atau keluarganya
Formula Jumlah pasien yang operasinya tertunda 30 menit per bulan
: Jumlah pasien operasi dalam bulan tersebut x 100% =
%
Standar 2%
Sumber data Rekam medis
Area Kamar operasi
PIC Unit kamar operasi
3
Kriteria inklusi Semua pasien rawat jalan yang menerima obat > 60 menit
setelah menyerahkan resep obat racikan kepada petugas
farmasi rawat jalan.
Kriteria eksklusi -
Formula Jumlah pasien rawat jalan yang menerima obat racikan >
60 menit per bulan : Jumlah pasien rawat jalan yang
menerima resep obat racikan dalam bulan tersebut x 100%
= %
Standar 3%
Sumber data Catatan keterlambatan penerimaan obat racikan di
rawat jalan
Area Farmasi
PIC Instalasi farmasi
3
Area Farmasi
PIC Instalasi farmasi
3
Definisi operasional Rekam medis adalah berisi catatan identitas pasien,
anamneses, pengobatan, tindakan medis serta pelayanan lainnya
yang diberikan selama di rumah sakit di rumah sakit.
Yang disebut nomor rekam medis ganda adalah pemberian nomor
rekam medis lebih dari satu yang diberikan kepada satu pasien,
sehingga satu pasien mempunyai berkas rekam medis lebih dari
satu.
Frekuensi 1 bulan
Periode analisa 3 bulan
Numerator Penomeran rekam medis ganda/dobel per bulan
Denominator Jumlah pasien MRS dan jumlah pasien rawat jalan dalam
bulan tersebut
Kriteria inklusi Satu pasien mempunyai berkas rekam medis lebih dari satu baik
pasien rawat inap maupun rawat jalan.
Kriteria eksklusi
3
Definisi operasional Rekam medis adalah berisi catatan identitas
pasien, anamneses, pengobatan, tindakan medis serta
pelayanan lainnya yang diberikan selama di rumah
sakit di rumah sakit.
Rekam medis yang hilang adalah berkas rekam medis yang
tidak ditemukan pada saat sedang diperlukan, berkas
rekam medis ini bisa terselip di tempat lain, dipinjam
untuk keperluan lain ataupun terbawa pasien.
Frekuensi 1 bulan
Periode analisa 3 bulan
Numerator Kehilangan dokumen rekam medis pasien rawat jalan
per bulan
Denominator Jumlah pasien rawat jalan dalam bulan teersebut
Kriteria inklusi Berkas rekam medis yang tidak ditemukan pada saat
sedang diperlukan.
Kriteria eksklusi -
Formula Kehilangan dokumen rekam medis pasien rawat jalan
per bulan : Jumlah pasien rawat jalan dalam bulan
teersebut x
100% = %
Standar 1%
Sumber data Rekam medis
Area Rekam medis
PIC Unit rekam medis
3
Definisi Penerapan keselamatan operasi (PKO) adalahpengisian
checklist
operasional keselama tan operasipada form yan g dila kukan
oleh petugasmeliputi :
1.Tahapan Sign-in
dilakukansebeluminduksianestesiminimaldilakukanolehpera
wa t dan dokteranestesi
2.TahapanTime-out
dilakukan sebelum insisi kulit,diisi
olehperawat,dokteranestesi dan operator
3.Tahapan Sign-out
dilakukan
sebelumpasienmeninggalkankamaroperasi/OK,diisi oleh
perawat,dokteranestesi dan operator
Frekuensi 1 bulan
P e r i o d e 3 bulan
analisa
Numerator Jumlah pasien pembedahan di ruang operasiyang telah
diisi lengkap checklistkeselamatan pasiennya sesuai tahapan
oleh petugas tertentu disertai tandatangandan penulisan
jampengisian
Denominator Jumlah pasien pembedahan di ruang operasi
K r i t e r i a Operasiyang dilakukan di ruang OK
inklusi
Kriteria -
eksklusi
Formula Jumlah pasien pembedahan di ruang operasiyang telah diisi
lengkap checklistkeselamatan pasiennya sesuai tahapan oleh
petugas tertentu disertai tandatangandan penulisan jampengisian :
Jumlah pasien pembedahan di ruang operasi x 100% = %
Standar 100%
Sumber data Catatan data pasien operasi
Area Kamar operasi
PIC Unit kamar operasi
3
Definisi operasional K e p a t u h a n p e n g g u n a a n F o r m u l a r i u m N a
s i o n a l (Fornas)adalah kesesuaian penulisan resep oleh
DPJP dengan Formularium Nasional untukPasien JKN
Frekuensi 1 bulan
Periode analisa 3 bulan
Numerator Jumlah itemresep (R/)yang sesuai Fornas
Denominator Jumlah totalitemresep (R/)
Kriteria inklusi Pasien JKN
Kriteria eksklusi Obatyang ada dalamClinical Pathwaynamun tidak
ada dalam FormulariumNasional
Formula Jumlah itemresep (R/)yang sesuai Fornas :
Jumlah totalitemresep (R/) x 100% = %
Standar 80%
Sumber data Rekam medis
Area Rawat inap
PIC Instalasi farmasi
4
Sumber data Rekam medis
Area Unit Gawat darurat
PIC Unit Gawat darurat
4
Definisi operasional Kecepatan respon terhadap komplain adalah kecepatan
Rumah sakit dalam menanggapi komplain baik tertulis,
lisan atau melalui mass media yang sudah
diidentifikasi tingkat risiko dan dampak risiko dengan
penetapan grading/ dampak risiko berupa ekstrim (merah),
Tinggi (kuning), Rendah (hijau), dan dibuktikan dengan
data, dan tindak lanjut atas respon time komplain tersebut
sesuai dengan kategorisasi/ grading/ dampak risiko.
Warna Merah :
cenderung berhubungan dengan polisi, pengadilan,
kematian, mengancam sistem/kelangsungan organisasi,
poptensi kerugian material dll.
Warna Kuning :
cenderung berhubungan dengan pemberitaan media, potensi
kerugian in material, dll.
Warna Hijau :
tidak menimbulkan kerugian berarti baik material maupun
immaterial.
Kriteria Penilaian :
1. M eliha t data rekapitulas i komplai n yan g
dikategorikan merah, kuning, hijau
2. Melihat data tindak lanjut komplain setiap kategori
yang dilakukan dalam kurun waktu sesuai standar
3. Membuat persentase jumlah komplain yang
ditindaklanjuti terhadap seluruh komplain disetiap
kategori
a. Komplain kategori merah (KKM) ditanggapi dan
ditindaklanjuti maksimal 1x24 jam
b. Komplain kategori kuning (KKK) ditanggapi dan
ditindaklanjuti maksimal 3 hari
c. Komplain kategori hijau (KKH) ditanggapi dan
ditindaklanjuti maksimal 7 hari
Frekuensi 1 bulan
Periode analisa 3 bulan
Numerator KKM + KKK + KKH (%)
Denominator 3
Kriteria inklusi Komplain baik tertulis, lisan atau melalui media massa
Kriteria eksklusi -
Formula Jumlah KKM (komplain kategori merah) + KKK (komplain
kategori kuning) + KKH (komplain kategori hijau) (%) : 3 x
100% = %
4
Standar 75%
Sumber data Survey kepuasan pasien, laporan, rekapitulasi
komplain/
keluhan
Area Unit rawat inap
PIC Bagian humas
4
Tujuan Tergambarnya kecepatan dan ketanggapan dalam
menangani kerusakan alat.
4
Kriteria inklusi Genset tidak dapat menyala otomatis pada saat listrik
padam, genset menyala > 10 detik pada saat listrik padam
Kriteria eksklusi -
Formula Jumlah kejadian genset menyala dalam waktu > 10 detik
pada saat listrik padam : jumlah seluruh kejadian
pemadaman listrik dalam bulan tersebut x 100% = %
Standar 0%
Sumber data Laporan dari unit pemeliharaan sarana
Area Unit pemeliharaan sarana
PIC Security
5. Linen hilang
4
Definisi operasional Angka yang menunjukkan ketidaktepatan
pelayanan administrasi keuangan laboratorium:
kesalahan biling, ketidaklengkapan biling
Frekuensi 1 bulan
Periode analisa 3 bulan
Numerator Jumlah ketidaktepatan administrasi keuangan
laboratorium per bulan
Denominator Jumlah pelayanan administrasi keuangan dalam
bulan tersebut
Kriteria inklusi Kesalahan memasukkan biling, ketidaklengkapan
biling pemeriksaan laboratorium ke dalam komputer
Kriteria eksklusi -
Formula Jumlah ketidaktepatan administrasi keuangan
laboratorium per bulan : Jumlah pelayanan administrasi
keuangan dalam bulan tersebut x 100% = %
Standar 0%
Sumber data Laporan harian
Area Unit laboratorium
PIC Unit laboratorium
4
Kriteria inklusi Dokumen pendukung penagihan meliputi surat jaminan,
foto copy kartu peserta asuransi, resume medis, hasil
laboratorium, hasil radiologi
Kriteria eksklusi -
Formula Jumlah ketidaklengkapan dokumen pendukung penagihan :
Jumlah seluruh tagihan atas pelayanan rumah sakit yang
terkirim dalam bulan tersebut x 100% = %
Standar 1%
Sumber data Bagian keuangan
Area Bagian keuangan
PIC Kepala unit rekam medis
4
9. Keterlambatan waktu penanganan kerusakan hardware / jaringan
Judul Keterlambata n waktu penanganan kerusakan
hardware/ jaringan
4
Definisi operasional Ketidaksesuaian antara spesifikasi barang / bahan
yang tertera di dalam surat pesanan dengan spesifikasi
fisik barang / bahan yang diterima
Frekuensi 1 bulan
Periode analisa 3 bulan
Numerator Ketidaksesuaian surat pesanan (SP) dg fisik barang/
bahan yg diterima per bln
Denominator Jumlah surat pesanan barang yang dikirim dalam
bulan tersebut
Kriteria inklusi -
Kriteria eksklusi -
Formula Ketidaksesuaian surat pesanan (SP) dg fisik barang/
bahan yg diterima per bln: Jumlah surat pesanan barang
yang dikirim dalam bulan tersebut x 100% = %
Standar 1%
Sumber data Laporan pemesanan dan penerimaan barang
Area Logistik
PIC Bagian Logistik
4
Formula Jumlah keterlambatan pelayanan ambulans : Jumlah seluruh
permintaan ambulans dalam bulan tersebut x 100% = %
Standar 3%
Sumber data Laporan pelayanan ambulans
Area Urusan kendaraan
PIC Petugas unit gawat darurat/ bagian administrasi
5
Definisi operasional Identifikasi pasien adalah proses pengecekan identitas
pasien menggunakan minimal 2 identitas dari 3 identitas
yang tercantum pada gelang, label atau bentuk identitas
lainnya sebelum memberikan pelayanan sesuai dengan
regulasi yang berlaku di rumah sakit.
5
PIC Tim SKP
5
Judul Waktu tunggu rawat jalan
5
Definisi operasional Penundaan operasi elektif adalah perubahan jadwal
operasi yang direncanakan.
Operasi Elektif adalah operasi atau tindakan
yang dijadwalkan.
Tindakan operasi elektif termasuk mata, paru
Frekuensi 1 bulan
Periode analisa 3 bulan
Numerator Jumlah pasien yang waktu jadwal operasinya berubah
Denominator Jumlah pasien operasi elektif
Kriteria inklusi RS Umum dan RS Mata: semua pasien operasi elektif
yang dijadwalkkan
RS Ketergantungan Obat dan RS Jiwa: semua pasien yang
dilakukan tindakan (ECT + Psikoterapi dan Tindakan
Detoksifikasi + Psikoterapi)
RS Paru: semua pasien yang dilakukan tindakan
bronkoskopi elektif
Kriteria eksklusi Penundaan atas indikasi medis
Formula Jumlah pasien yang waktu jadwal operasinya berubah
: Jumlah pasien operasi elektif x 100% = %
Standar < 5% atau 2 hari
Sumber data Data pasien yang dijadwalkan operasi dan data
pelaksanaan operasi.
Area Kamar operasi
PIC Unit kamar operasi
5
Definisi operasional Kepatuhan Jam Visite Dokter Spesialis sebagai DPJP
adalah kunjungan dokter spesialis untuk melihat
perkembangan pasien yang menjadi tanggung jawabnya
setiap hari sebelum jam 14.00 termasuk hari libur.
Catatan :
1. Pasien baru masuk
2. Batasan pukul 14.00
3. Hari libur
4. RS. Swasta
Frekuensi 1 bulan
Periode analisa 3 bulan
Numerator Jumlah visite dokter spesialis sebelum jam 14:00 pada
hari berjalan
Denominator Jumlah visite dokter spesialis pada hari berjalan
Kriteria inklusi Semua pasien rawat Inap
Kriteria eksklusi -
Formula Jumlah visite dokter spesialis sebelum jam 14:00 pada
hari berjalan: Jumlah visite dokter spesialis pada hari
berjalan x
100% = %
Standar ≥ 80%
Sumber data Laporan Visite Rawat Inap dalam rekam medik
Area Rawat inap
PIC Unit rawat inap
5
Definisi operasional Waktu lapor hasil tes kritis laboratorium adalah waktu yang
diperlukan untuk memberikan jawaban kepada dokter yang
mengirim setelah keluar hasil pemeriksaan dan mulai dibaca
oleh Dokter/ Analis Laboratorium sampai hasilnya diterima
oleh dokter yang mengirim(lisan atau tulisan).
5
Judul Kepatuhan penggunaan formularium nasional
5
Definisi operasional Kebersihan tangan (hand hygiene) adalah segala usaha yang
dilakukan untuk membersihkan kotoran yang secara kasat
mata terlihat dan pengangkatan mikroorganisme yang
tinggal sementara di tangan dengan menggunakan sabun dan
air mengalir (hand wash) atau dengan cairan berbasis
alkohol (handrub) dalam 6 langkah (WHO,2009)
5
Frekuensi 1 bulan
9. Kepatuhan upaya pencegahan risiko cedera akibat pasien jatuh pada pasien rawat inap
5
Numerator Jumlah kasus yang mendapatkan ketiga upaya pencegahan
pasien jatuh
6
Definisi operasional Kepatuhan terhadap clinical pathway adalah kepatuhan para
staf medis/ DPJP dalam menggunakan clinical pathway
untu k memberika n asuhan klini s pasie n secar a
ters tandaris as i da n terintegr as i s ehingg a dapa t
meminimalkan adanya variasi proses asuhan klinis.
Setiap RS menetapkan 5 clinical pathway untuk penyakit
atau kondisi yang memenuhi satu atau lebih kriteria yang
berlaku di RS tersebut berdasarkan:
a. Penyakit atau kondisi yang paling sering atau banyak
terjadi (High Volume)
b. Penyakit atau kondisi yang memiliki risiko tinggi
(High Risk)
c. Penyakit atau kondisi yang memerlukan biaya tinggi
(High Cost)
d. Penyakit atau kondisi yang terdapat variasi/
keragaman dalam pengelolaannya.
Setiap CP mampu menunjukan komponen standar LOS,
obat dan penunjang.
Disebut patuh apabila mengikuti ketiga proses asuhan yang
telah distandarisasi dalam CP.
Frekuensi 1 bulan
Periode analisa 3 bulan
Numerator Jumlah kasusyang penanganannya patuh dengan kriteria
5clinical pathways
Denominator Jumlah totalkasus yang masuk dalam kriteria 5 clinical
pathways yang ditetapkan.
Kriteria inklusi Semua pasien yg menderita penyakit yg ditetapkan dalam
CP
Kriteria eksklusi - Pasien yang pulang atas permintaan sendiri selama
perawatan.
- Pasien yang meninggal.
Formula Jumlah kasusyang penanganannya patuh dengan kriteria
5clinical pathways : Jumlah totalkasus yang masuk dalam
kriteria 5 clinical pathways yang ditetapkanx 100% = %
Standar 80%
Sumber data Format clinical pathways yang telah terisi
Area Rawat inap
PIC Staf medis/ DPJP
6
Judul Kepuasan pasien dan keluarga
Dimensi mutu Efektivitas dan MutuPelayanan
Tujuan Terwujudnya pemantauan dan pengukuran tingkat kepuasan
pasien dan keluarga sebagai dasar upaya – upaya
peningkatan mutu dan keselamatan pasien.
Terselenggaranya pelayanan di semua unit yang mampu
memberikan kepuasan pelanggan
Definisi operasional Kepuasan adalah pernyataan tentang persepsi pelanggan
terhadap jasa pelayanan kesehatan yang diberikan oleh RS.
Kepuasan pelanggan dapat dicapai apabila pelayanan yang
diberikan sesuai atau melampaui harapan pelanggan. Hal ini
dapat diketahui dengan melakukan survei kepuasan
pelanggan untuk mengetahui tingkat kepuasan pelanggan
dengan mengacu pada kepuasan pelanggan berdasarkan
Indeks Kepuasan Masyarakat (IKM).
6
Frekuensi 3 bulan
6
Definisi operasional Kecepatan respon terhadap komplain adalah kecepatan
Rumah sakit dalam menanggapi komplain baik tertulis, lisan
atau melalui mass media yang sudah diidentifikasi tingkat
risiko dan dampak risiko dengan penetapan grading/
dampak risiko berupa ekstrim (merah), Tinggi (kuning),
Rendah (hijau), dan dibuktikan dengan data, dan tindak
lanjut atas respon time komplain tersebut sesuai dengan
kategorisasi/grading/dampak risiko.
Warna Merah:
cenderung berhubungan dengan polisi, pengadilan,
kematian, mengancam sistem/kelangsungan organisasi,
poptensi kerugian material dll.
Warna Kuning:
cenderung berhubungan dengan pemberitaan media, potensi
kerugian in material, dll.
Warna Hijau:
tidak menimbulkan kerugian berarti baik material maupun
immaterial.
Kriteria Penilaian :
1. Melihat data rekapitulasi komplain yang dikategorikan
merah, kuning, hijau
2. Melihat data tindak lanjut komplain setiap kategori
yang dilakukan dalam kurun waktu sesuai standar
3. Membua t persentas e jumla h komplai n yan g
ditindaklanjuti terhadap seluruh komplain disetiap
kategori
a. Komplain kategori merah (KKM) ditanggapi dan
ditindaklanjuti maksimal 1x24 jam
b. Komplain kategori kuning (KKK) ditanggapi dan
ditindaklanjuti maksimal 3 hari
c. Komplain kategori hijau (KKH) ditanggapi dan
ditindaklanjuti maksimal 7 hari
Frekuensi 1 bulan
Periode analisa 3 bulan
Numerator Jumlah KKM, KKK dan KKH yang sudah ditanggapi dan
ditindaklanjuti
Denominator Jumlah seluruh KKM, KKK dan KKH
Kriteria inklusi Komplain baik tertulis, lisan atau melalui media massa
Kriteria eksklusi -
Formula Jumlah KKM, KKK dan KKH yang sudah ditanggapi dan
ditindaklanjuti : Jumlah seluruh KKM, KKK dan KKH x
100% = %
6
Standar > 75%
Sumber data Survey kepuasan pasien, laporan, rekapitulasi komplain/
keluhan
Area Unit rawat inap
PIC Bagian humas
BAB IV
PENUTUP
6
staf serta karyawan untuk turut bertanggungjawab dalam rangka mewujudkan mutu pelayanan
yang berkualitas serta aman.
Ditetapkan,
Pada tanggal : Maret 2019
Direktur RSIA Fadhila Batusangkar,