Anda di halaman 1dari 8

PROFIL INDIKATOR MUTU UNIT RAWAT INAP RAJAWALI TAHUN 2023

1. Kepatuhan Verifikasi TULBAK-SBAR


Judul Indikator Kepatuhan Verifikasi TULBAK-SBAR
Daras Pemikiran Peraturan Menteri Kesehatan Republic Indonesia
Nomot1691/MENKES/PER/VII/2011 Tentang Keselamatan Pasien
Dimensi Mutu Keselamtan dan ketepatan waktu
Tujuan Tergambarnya tanggungjawab dokter dalam melakukan pelayanan
medis di RS
Defisi Operasional Komunikasi efektif yang tepat waktu, akurat, lengkap, jelas dan dipahami
oleh penerima akan mengurangi kesalahan dan menghasilkan peningkatan
keselamatan pasien komunikasi palingmudah mengalami kesalahan
diberikan secara lisan melalui telephone perintah lisan setelah diterima,
dibacakan ulang,kemudian dikonfirmasi dengan tanda tangan oleh
pemberiperinta

Jenis Indikator Proses


Satuan Pengukuran Persentase
Numerator ( Pembilang) DPJP yang tidak menandatangain form TULBAK 1x24jam
Denmoninator ( Penyebut) seluruh DPJP yang memberikan perintah lisan melalui telepon
Target Pencapaian 100%
Kriteria Inklus & Inklusi :
Kriteria Eklusi Eklusi :
Formula

Metode Pengumpulan Data Retrospektif


Sumber Data Rekam medis
Instrument pengambilan Lembar konsul dan CPPT
data
Populasi / sample ≥ 640 128
320-639 20% total populasi
64-319 64
< 64 100% populasi
Periode pengumpulan data Harian
Periode analisa dan Triwulan
pelaporan
Penyajian data Run chart
Penanggung jawab Ka Unit Rajawali

2. Ketepatan Identifikasi Pasien


Judul Indikator Ketepatan Identifikasi Pasien
Daras Pemikiran 1. Peraturan Menteri Kesehatan mengenai Keselamatan Pasien.
2. Ketepatan identifikasi menjadi sangat penting untuk menjamin
keselamatan pasien selama proses pelayanan dan mencegah insiden
keselamatan pasien.
3. Untuk menjamin ketepatan identifikasi pasien maka diperlukan
indikator yang mengukur dan memonitor tingkat kepatuhan pemberi
pelayanan dalam melakukan proses identifikasi. Dengan adanya
indikator tersebut diharapkan pemberi pelayanan akan menjadikan
identifikasi sebagai proses rutin
dalam proses pelayanan.
Dimensi Mutu Keselamatan
Tujuan Mengukur kepatuhan pemberi pelayanan untuk melakukan
identifikasi pasien dalam melakukan tindakan pelayanan.
Defisi Operasional 1. Pemberi pelayanan terdiri dari tenaga medis dan tenaga kesehatan.
2. Identifikasi pasien secara benar adalah proses identifikasi yang
dilakukan pemberi pelayanan dengan menggunakan minimal dua
penanda identitas seperti: nama lengkap, tanggal lahir, nomor rekam
medik, NIK sesuai dengan yang ditetapkan di Rumah Sakit.
3. Identifikasi dilakukan dengan cara visual (melihat) dan atau verbal
(lisan).
4. Pemberi pelayanan melakukan identifikasi pasien secara benar pada
setiap keadaan terkait tindakan intervensi pasien seperti :
a. Pemberian pengobatan: pemberian obat, pemberian cairan
intravena, pemberian darah dan produk darah, radioterapi, dan
nutrisi.
b. Prosedur tindakan: tindakan operasi atau tindakan invasif lainnya
sesuai kebijakan yang ditetapkan rumah sakit.
c. Prosedur diagnostik: pengambilan sampel, pungsi lumbal,
endoskopi, kateterisasi jantung, pemeriksaan radiologi, dan
lain- lain.
d. Kondisi tertentu: pasien tidak dapat berkomunikasi (dengan
ventilator), pasien bayi, pasien tidak sadar, bayi kembar.
e. Identifikasi pasien dianggap benar jika pemberi pelayanan
melakukan identifikasi seluruh tindakan intervensi yang
dilakukan dengan benar.
Jenis Indikator Proses
Satuan Pengukuran Persentase
Numerator ( Pembilang) Jumlah pemberi pelayanan yang melakukan identifikasi pasien
secara benar dalam periode observasi
Denmoninator ( Penyebut) Jumlah pemberi pelayanan yang diobservasi dalam
periode observasi
Target Pencapaian 100%
Kriteria Inklus & Inklusi : Semua pemberi pelayanan yang memberikan pelayanan
Kriteria Eklusi kesehatan.
Eklusi : -
Formula

Metode Pengumpulan Data Retrospekstif


Sumber Data Rekam medis
Instrument pengambilan Form identifikasi pasien
data
Populasi / sample ≥ 640 128
320-639 20% total populasi
64-319 64
< 64 100% populasi
Periode pengumpulan data Harian
Periode analisa dan Triwulan
pelaporan
Penyajian data Run chart
Penanggung jawab Ka Unit Rajawali

3. Kepatuhan Terhadap Alur Klinis (Clinical Pathway)


Judul Indikator Kepatuhan terhadap Clinical Pathway
Daras Pemikiran Peraturan Menteri Kesehatan Republic Indonesia
Nomot1691/MENKES/PER/VII/2011 Tentang Keselamatan Pasien
Dimensi Mutu Kesinambungan Pelayanan dan Pelayanan Mutu
Tujuan Terselenggaranya standarisasi proses asuhan klinis, mengurangi risiko
proses asuhan klinis, mengurangi adanya variasi asuhan klinis, dan
memberikan asuhan klinis yang tepat waktu serta penggunaan sumber
daya yg efisien dan konsisten sehingga menghasilkan mutu pelayanan
yang tinggi dengan menggunakan
praktek klinik yang berbasis bukti.
Defisi Operasional Kepatuhan terhadap Clinical Pathway adalah kepatuhan para staf
medis/DPJP dalam menggunakan Clinical Pathway untuk memberikan
asuhan klinis pasien secara terstandardisasi dan terintegrasi sehingga dapat
meminimalkan adanya variasi proses asuhan klinis.

Jenis Indikator Proses


Satuan Pengukuran Persen
Numerator ( Pembilang) -
Denmoninator ( Penyebut) -
Target Pencapaian 100%
Kriteria Inklus & Inklusi : pasien yang masuk dalam daftar CP
Kriteria Eklusi
Formula Evaluasi atau cara penilaian penerapan Clinical Pathway adalah:
Dilakukan audit clinical pathway berupa kegiatan monitoring dan
evaluasi terhadap kepatuhan pelaksanaan asuhan klinis (indikator proses)
dan terhadap lama hari perawatan/LOS (indikator output). Kepatuhan
diukur dengan ketepatan LOS sesuai CP pada kasus tanpa varian
tambahan
Dokumen clinical pathway diintegrasikan pada berkas rekam medis
Metode Pengumpulan Data Pengumpulan harian
Sumber Data Rekam Media Pasien
Instrument pengambilan Form Clinical Pathway
data
Populasi / sample
Periode pengumpulan data Harian
Periode analisa dan Triwulan
pelaporan
Penyajian data Run chart
Penanggung jawab Ka Unit Rajawali

4. Kepatuhan Pemasangan Gelang Resiko Jatuh


Judul Indikator Kepatuhan Pemasangan Gelang Resiko Jatuh
Daras Pemikiran Peraturan Menteri Kesehatan Republic Indonesia
Nomot1691/MENKES/PER/VII/2011 Tentang Keselamatan Pasien
Dimensi Mutu Keselamatan pasien
Tujuan Untuk mengidentifikasi pasien yang beresiko jatuh selama
perawatan di rumah sakit
Defisi Operasional Pasien jatuh adalah pasien yang mengalami insiden secara cepat dan tiba-
tibda berpindah lokasi dari posisi awal ke lantai sam[ao setengah atau
lebih bagian tubuh cerada di lantai, sehingga memungkinkan pasien
mengalami cedera ringan sampai berat atau
tidak meni,bulkan cedera
Jenis Indikator Proses
Satuan Pengukuran Persen
Numerator ( Pembilang) Jumblah pasien resiko jatuh yang tidak diberikan gelang resiko
jatuh
Denmoninator ( Penyebut) Seluruh pasien yang di identifikasi sebagai pasien resiko jatuh
Target Pencapaian 100%
Kriteria Inklus & Inklusi : pasien dengan skor resiko jatuh sedang dan tinggi
Kriteria Eklusi Eklusi : pasien dengan skor resiko jatuh rendah
Formula

Metode Pengumpulan Data Concurrent


Sumber Data Observasi
Instrument pengambilan Lembar resiko jatuh
data
Populasi / sample ≥ 640 128
320-639 20% total populasi
64-319 64
< 64 100% populasi
Periode pengumpulan data Harian
Periode analisa dan Triwulan
pelaporan
Penyajian data Run chart
Penanggung jawab Ka Unit Rajawali

5. Kepatuhan pengisian asesmen awal medis terisi 1x24jam


Judul Indikator Kepatuhan pengisian asesmen awal medis terisi 1x24jam
Daras Pemikiran
Dimensi Mutu Ketepatan waktu, Kesinambungan dan Keselamatan
Tujuan Meningkatkan kepatuhan pengisian pengkajian awal medis secara
lengkap dalam waktu 24jam sejak pasien dirawat
Defisi Operasional Semua pasien baru rawat inap yang dilakukan asesmen awal medis secara
lengkap dalam 24jam pertama sejak pasien masuk
ruang perawatan
Jenis Indikator Proses
Satuan Pengukuran 100%
Numerator ( Pembilang) Jumlah pasien baru ranap yang dilakukan asesmen awal medis
dalam 24jam pertama secara lengkap
Denmoninator ( Penyebut) Jumlah lembar asesmen awal medis pasien yang diperiksa
Target Pencapaian 100%
Kriteria Inklus & Inklusi :Seluruhpasien baru
Kriteria Eklusi Eklusi : 1. Pasien baru yang meninggal <24jam 2.Pasien
KRS APS <24jam
Formula

Metode Pengumpulan Data Pengumpulan data dari rekam medis pasien


Sumber Data Rekam medis
Instrument pengambilan Lembar visite dokter
data
Populasi / sample
Periode pengumpulan data Harian
Periode analisa dan Triwulan
pelaporan
Penyajian data Run chart
Penanggung jawab Ka Unit Rajawali

6. Kepatuhan visite dokter


Judul Indikator Kepatuhan visite dokter
Daras Pemikiran Peraturan Menteri Kesehatan Republic Indonesia
Nomot1691/MENKES/PER/VII/2011 Tentang Keselamatan Pasien
Dimensi Mutu Keselamtan dan ketepatan waktu
Tujuan Tergambarnya tanggungjawab dokter dalam melakukan pelayanan
medis di RS
Defisi Operasional Visite merupakan kunjungan ke pasien rawat inap bersama tim
dokter dan tenaga kesehatan lainnya untuk memastikan keadaan pasien
yang sedang di rawat dalam unit pelayanan.
Jenis Indikator Proses
Satuan Pengukuran Persentase
Numerator ( Pembilang) DPJP yang visite lebih dari jam 14.00
Denmoninator ( Penyebut) seluruh DPJP yang visite pasien kurang dari jam 14.00
Target Pencapaian 100%
Kriteria Inklus & Inklusi :pasien yang di visite kurang dari jam 14.00
Kriteria Eklusi Eklusi : pasien yang tidak di visite dpjp
Formula

Metode Pengumpulan Data Retrospektif


Sumber Data Rekam medis
Instrument pengambilan Lembar visite dokter
data
Populasi / sample ≥ 640 128
320-639 20% total populasi
64-319 64
< 64 100% populasi
Periode pengumpulan data Harian
Periode analisa dan Triwulan
pelaporan
Penyajian data Run chart
Penanggung jawab Ka Unit Rajawali

7. Kepatuhan pengisian permintaan rawat inap elektif 1x24jam


Judul Indikator Kepatuhan pengisian permintaan rawat inap elektif 1x24jam
Daras Pemikiran
Dimensi Mutu Ketepatan waktu, Kesinambungan dan Keselamatan
Tujuan Meningkatkan kepatuhan pengisian permintaan rawat inap dalam
waktu 24jam sejak pasien dirawat
Defisi Operasional Semua pasien baru rawat inap elektif yang dirawatinapkan, di
buatkan permintaan secara lengkap dalam 24jam pertama sejak
pasien masuk ruang perawatan
Jenis Indikator Proses
Satuan Pengukuran 100%
Numerator ( Pembilang) Jumlah pasien baru ranap elektif
Denmoninator ( Penyebut)
Target Pencapaian 100%
Kriteria Inklus & Inklusi :Seluruhpasien baru
Kriteria Eklusi Eklusi : Pasien batal rawat inap
Formula

Metode Pengumpulan Data Pengumpulan data dari rekam medis pasien


Sumber Data Rekam medis
Instrument pengambilan Lembar visite dokter
data
Populasi / sample
Periode pengumpulan data Harian
Periode analisa dan Triwulan
pelaporan
Penyajian data Run chart
Penanggung jawab Ka Unit Rajawali

Anda mungkin juga menyukai