Anda di halaman 1dari 30

MUTU

UKP
UPT PUSKESMAS NGRMABE
2021
INDIKATOR MUTU
UKP
UPT PUSKESMAS NGRMABE
2021
BAB I
PENDAHULUAN

A. Latar Belakang
Mutu adalah kesesuaian dengan standar yang ada, dilihat dari input, proses,
maupun output yang dihasilkan dari suatu pelayanan serta dapat memberikan kepuasan
bagi penggunanya. Oleh sebab itu, untuk memberikan suatu kepuasan kepada
masyarakat, maka perlu ditetapkan suatu indicator dan standar yang ingin dicapai dalam
pelayanan Puskesmas.

Indikator adalah petunjuk atau tolok ukur atau fenomena yang dapat diukur.
Indikator mutu adalah asuhan kesehatan atau pelayanan kesehatan dapat mengacu pada
indicator yang relevan berkaitan dengan input, proses, maupun output. Selanjutnya
indikator dispesifikkan dalam berbagai kriteria. Penetapan indikator mutu mutlak
diperlukan agar Puskesmas dapat mengevaluasi pelayanan yang diberikan dalam berbagai
dimensi serta selanjutnya dapat mengambil tindak lanjut atas hasil evaluasi yang
diperoleh sebagai dasar melakukan upaya – upaya untuk meningkatkan hasil kearah yang
lebih baik lagi.

Mutu pelayanan Puskesmas dapat diukur dengan memperhatikan atau memantau


dan menilai indikator, kriteria, dan standar yang diasumsikan relevan dan berlaku sesuai
dengan aspek input, proses, output dari pelayanan Puskesmas tersebut.

Profil indicator adalah buku yang berisi tentang berbagai macam indicator mutu
pelayanan yang telah ditetapkan berdasarkan beberapa point, yaitu SMART yang
merupakan singkatan dari:
Specific : spesifik, dan terfokus pada tujuan apa yang akan menjadi capaian
Measurabl : indicator tersebut dapa tdiukur
e
Archivable : target yang ingin dicapai harus merupakan hal yang realistis / mungkin
untuk dicapai serta ada nilai atau hasil yang dapat dicapai dan diukur
Relevant : target harus relevan atau sesuai dengan tujuan Puskesmas secara umum
Time : ada batas waktu / deadline yang telah ditentukan untuk mencapai target
tersebut
Indikator mutu Puskesmas akan mencerminkan mutu pelayanan Puskesmas.
Fungsi dari penetapan indicator tersebut antara lain sebagai alat untuk melaksanakan
manajemen kontrol dan alat untuk mendukung pengambilan ketetapan dalam rangka
perencanaan kegiatan untuk masa yang akandatang.

B. Tujuan

Tujuan penyusunan profil indicator ini adalah untuk mengarahkan agar peningkatan mutu
lebih spesifik, sistematik dan terarah.

C. Ruang Lingkup dan Tata Urut


Ruang lingkup profil indikator ini meliputi jenis dan macam indikator di area
administrasi manajemen, upaya kesehatan perseorangan dan upaya kesehatan masyarakat.

D. Tata urut penyusunan profil indikator mutu adalah


Bab1 :Pendahuluan
Bab2 :Definisi
Bab3 :Indikator Mutu UKP
Bab4 :Penutup

E. Landasan
Penyusunan profil indikator mutu ini didasarkan pada berbagai regulasi sebagai berikut :
• UU Kesehatan No 36 tahun 2009 tentang Kesehatan
• Peraturan Menteri Kesehatan No 75 Tahun 2014 tentang Puskesmas
• Peraturan Menteri Kesehatan RI No 71 tahun 2015 tentang Penanggulangan Penyakit
Tidak Menular
• Peraturan Menteri Kesehatan RI No 44 Tahun 2016 tentang Pedoman Manajemen
Puskesmas
• Peraturan Menteri Kesehatan RI No 74 tahun 2016 tentang Standar Pelayanan
Kefarmasian Di Puskesmas
• Peraturan Menteri Kesehatan RI No 11 tahun 2017 tentang Keselamatan Pasien
• Peraturan Menteri Kesehatan RI No 4 tahun 2019 tentang Standar Teknis Pemenuhan
Mutu Pelayanan Dasar Pada Standar Minimal Bidang Kesehatan
• Pedoman penyelenggaraan rekam medis dipuskesmas
BAB II
DEFINISI

• Indikator adalah petunjuk atau tolak ukur ataufenomena yang dapat diukur.

• Alasan pengukuran indicator adalah penyebab/ alas an mengapa indicator tersebut dipilih.

• Referensi indikator adalah pedmoan yang dijadikan referensi tentang indicator tersebut.

• Sumber data adalah asal atau tempat memperoleh data (primer atau sekunder), atau
sumber bahan nyata / keterangan yang dapat dijadikan dasar kajian yang berhubungan
langsung dengan persoalan.

• Definisi Operasional adalah penjelasan tentang judul indicator yang dipilih.

• Numerator (pembilang) adalah besaran nilai pembilang dalam rumus indikator mutu.

• Denominator (penyebut) adalah besaran nilai pembagi dalam rumus indikator mutu.

• Target capaian (dalam %) adalah Sasaran (batas ketentuan) yang telah ditetapkan untuk
dicapai merupakan hasil yang akan dicapai secara nyata dalam rumusan yang lebih
spesifik dan terukur.

• Dimensi mutu adalah suatu pandangan dalam menentukan penilaian terhadap jenis dan
mutu pelayanan yang diberikan, berdasarkan standar WHO dilihat dari:

• Kelayakan

• Ketersediaan: tingkat perawatan dan pelayanan yang tepat, tersedia sesuai kebutuhan.

• Kesinambungan (Continuity): tingkat perawatan dan pelayanan dikoordinasi antar


disiplin ilmu, antar organisasi sepanjangwaktu

• Ketepatan waktu (timelines) : tingkat perawatan dan pelayanan diberikan sesuai


waktu yang diperlukan

• Keselamatan: Tingkat perawatan dan pelayanan dimana risiko intervensi dan risiko di
lingkungan direduksi untuk pasien, keluarga, residen, termasuk petugas kesehatan.
• Kehormatan dan harga diri: tingkat perawatan dan pelayanan diberikan dengan
menghargai kebutuhan, harapan dan keinginan individu, dimana individu dilibatkan
dalam ketetapan perawatan dan pelayanan mereka.

• Manfaat: perawatan dan pelayanan yang diterima pasien bermanfaat.

• Efektivitas : tingkat perawatan dan pelayanan diberikan sesuai pengetahuan untuk


mencapai outcome yang diinginkan.

• Efisiensi: hubungan antara outcome (hasil perawatan dan pelayanan) dan sumberdaya
yang digunakan untuk memberikan perawatan dan pelayanan.

• Efficacy : tingkat perawatan dan pelayanan telah memenuhi harapan atau outcome
yang diinginkan.

• Jenis indikator: indikator yang diukur dapat diambil dari:

• Input : mengukur sarana prasarana/ sumber daya

• Proses : mengukur proses/ kegiatan

• Outcome : mengukur hasil dari suatu proses/kegiatan.

• Kriteria:

• Inklusi: jumlah sampel yang akan diambil, yang memenuhi kriteria yang telah
ditentukan untuk dianalisa.

• Eksklusi: jumlah sampel yang tidak memenuhi kriteria untuk dianalisa

• Metodologi pengumpulan data:

• Retrospektif: data diambil dari kegiatan yang telah lalu

• Concurrent : data diambil dari kegiatan yang baru dimulai/ akan dilakukan

• Populasi adalah keseluruhan sasaran yang akan dianalisa.

• Sampel adalah jumlah pasien/ individu dari populasi yang akan dimasukkan dalam
analisa.
• Petugas Pengumpul data adalah orang yang diberi tanggung jawab untuk mengumpulkan
data di setiap satuan kerja.

• Periode waktu pelaporan adalah waktu pelaporan, harian, bulanan, triwulanan, semester
atau tahunan.

• Tempat pengumpulan data adalah tempat/ satuan kerja

• Penanggung jawab indikator kinerja mutu dan keselamatan pasien, adalah semua satuan
kerja, sesuai dengan tugas pokok dan fungsi yang telahditetapkan.

• Langkah–langkah yang dilakukan adalah langkah yang dilakukan untuk dapat


mengetahui niai capaian indicator yang telah ditetapkan.
BAB III
INDIKATOR MUTU UKP PUSKESMAS

Indikator mutu yang tertuang dalam profil indikator mutu ini adalah periode Januari s/d
Desember 2021
Indikator Mutu Area Upaya Kesehatan Perseorangan (UKP)
Indikator Mutu Sub Unit:
1. Pendaftaran Dan Rekam Medis
1 Judul Menyiapkan rekam medis kurang dari 15 menit sejak pasien
didaftar sampai dengan rekam medis siap di Poli Umum
2 Alasan memilih Masih ditemukan lamanya penyajian rekam medis
3 Dimensi mutu Terintegrasi
4 Tujuan Pasien dapat terlayani dengan cepat
5 Definisi operasional Dengan cepatnya petugas menyiapkan rekam medis akan
menambah kecepatan pasien mendapatkan pelayanan
6 Jenis indikator Proses
7 Satuan pengukuran Persen
8 Numerator Jumlah berkasrekam medisyang disiapkan kurang dari 15 menit
9 Denominator Jumlah keseluruhan sampel
10 Rumus Jumlah berkas rekam medis yang disiapkan kurang dari 15
menit : Jumlah seluruh rekam medis yang di sampel X 100
11 Kriteria
Inklusi Seluruh pasien yang medapatkan pelayanan di Poli Umum
Puskesmas Ngrambe
Eksklusi -
12 Sumber data Sampling penyajian rekam medis
13 Sampel Melakukan sampling dengan cara random sebanyak 40 dalam
sebulan
14 Penyajian data Tabel
15 Wilayah pengamatan Ruang rekam medis
16 Metode pengumpulandata Curcurrent
17 Penanggung jawab indikatorPetugas rekam medis
18 Pengumpul data indikator Petugas rekam medis
19 Frekuensi pengumpul data 1 bulan
20 Periode pelaporan Evaluasi setiap 3 bulan
21 Rencana penyebaran hasil Rapat minilokakarya bulanan
capaian
22 Formulir pengumpulan data Ceklist
23 Tempat pengumpulan data PJ Mutu UKP
24 Target capaian 85 %
2. Pelayanan UGD
1 Judul Kelengkapan inform consent UGD
2 Alasan memilih Adanya pengisian inform consent yang belum lengkap oleh
petugas sehingga data pemeriksaan bisa tidak lengkap
3 Dimensi mutu Terintegrasi
4 Tujuan Inform consent terisi lengkap sehingga data pemeriksaan
lengkap
5 Definisi operasional Pengisian inform consent secara lengakap oleh petugas, baik
data subjektif, obyektif, assement, plan dan tanda tangan serta
nama terang petugas
6 Jenis indikator Proses
7 Satuan pengukuran Persen
8 Numerator Jumlah informed consent pasien UGD
9 Denominator Jumlah kunjungan pasien di UGD
10 Rumus Jumlah informed consent pasien UGD : Jumlah kunjungan
pasien di UGD X 100
11 Kriteria
Inklusi Seluruh pasien yang medapatkan pelayanan di UGD
Eksklusi Pasien yang berkunjung di UGD, tetapi menolak untuk
dilakukan tindakan medis
12 Sumber data Rekam medis dan register UGD
13 Sampel 40
14 Penyajian data Tabel
15 Wilayah pengamatan UGD
16 Metode pengumpulandata Concurrent
17 Penanggung jawab indikatorPenanggung jawab UGD

18 Pengumpul data indikator Penanggung jawab UGD


19 Frekuensi pengumpul data 1 bulan
20 Periode pelaporan Evaluasi setiap 3 bulan
21 Rencana penyebaran hasil Rapat minilokakarya bulanan
capaian
22 Formulir pengumpulan data Ceklist
23 Tempat pengumpulandata PJ Mutu UKP
24 Target capaian 85%

3. Pelayanan Rawat Inap


1 Judul Kelengkapan pengisian Rekam Medik
2 Alasan memilih Adanya pengisian rekam medis yang belum lengkap oleh
petugas sehingga data pemeriksaan bisa tidak lengkap
3 Dimensi mutu Terintegrasi
4 Tujuan Rekam medis terisi lengkap sehingga data pemeriksaan
lengkap
5 Definisi operasional Pengisian rekam medis secara lengkap oleh petugas, baiik
data subjektif, obyektif, assement, plan dan tanda tangan serta
nama terang petugas
6 Jenis indikator Proses
7 Satuan pengukuran Persen
8 Numerator Jumlah berkas rekam medis pasien yang diisi dengan lengkap
9 Denominator Jumlah keseluruhan sampel (100 pasien tiap bulan)
10 Rumus Jumlah berkas rekam medis pasien yang diisi lengkap : jumlah
seluruh rekam medis yang di sampel x 100
11 Kriteria
Inklusi Seluruh pasien yang medapatkan pelayanan di rawat inap
Eksklusi -
12 Sumber data Sampling rekam medis dalam 1 bulan
13 Sampel Melakukan sampling dengan cara random sebanyak 40 dalam
satu bulan
14 Penyajian data Tabel
15 Wilayah pengamatan Rawat inap
16 Metode pengumpulandata Concurrent
17 Penanggung jawab indikatorPenanggung jawab Rawat Inap

18 Pengumpul data indikator Penanggung jawab Rawat Inap


19 Frekuensi pengumpul data 1 bulan
20 Periode pelaporan Evaluasi setiap 3 bulan
21 Rencana penyebaran hasil Rapat minilokakarya bulanan
capaian
22 Formulir pengumpulan data Ceklist
23 Tempat pengumpulandata PJ Mutu UKP
24 Target capaian 85%

4. Pelayanan Pemeriksaan Umum (PPU)


1 Judul Rasio Rujukan Rawat Jalan Kasus Non Spesialistik (RRNS)
2 Alasan memilih Mempengaruhi kapitasi dan solusi bersama antara Puskesmas
dan BPJS, terutama kasus diagnose yang tidak bisa dirujuk
3 Dimensi mutu Efektif, Berorientasi pasien, Efisien dan Terintegrasi
4 Tujuan Pasien mendapatkan solusi pelayanan kasus non spesialisrik di
Puskesmas
5 Definisi operasional Indikator untuk mengetahui kualitas pelayanan di Puskesmas
Ngrambe sesuai indikasi dan kompetensi
6 Jenis indicator Proses
7 Satuan pengukuran Persen
8 Numerator Jumlah rujukan rawat jalan kasus non spesialistik
9 Denominator Jumlah keseluruhan kasus rujukan rawat jalan
10 Rumus Jumlah rujukan rawat jalan kasus non spesialistik: Jumlah
keseluruhan kasus rujukan rawat jalan X 100
11 Kriteria
Inklusi Seluruh pasien rawat jalan yang medapatkan rujukan non
spesialistik
Eksklusi -
12 Sumber data Aplikasi Primari care
13 Sampel Total sampling
14 Penyajian data Tabel
15 Wilayah pengamatan Unit pelayanan umum
16 Metode pengumpulandata Data Sekunder dari rekam medis pasien
17 Penanggung jawab indicator Koordinator pelayanan umum
18 Pengumpul data indikator Koordinator pelayanan umum
19 Frekuensi pengumpul data 1 bulan
20 Periode pelaporan Evaluasi setiap 3 bulan
21 Rencana penyebaran hasil Rapat minilokakarya bulanan
capaian
22 Formulir pengumpulan data Ceklist
23 Tempat pengumpulandata PJ Mutu UKP
24 Target capaian ≤2%

5. Pelayanan Kesehatan Gigi dan Mulut (PKGM)

1 Judul Jumlah bumil yang mendapatkan pelayanan kesehatan gigi


2 Alasan memilih Kurangnya cakupan pelayanan gigi mulut pada ibu hamil
3 Dimensi mutu Terintegrasi
4 Tujuan Meningkatkan cakupan jumlah ibu hamil yang mendapat
pelayanan gigi mulut
5 Definisi operasional Ibu hamil yang menerima pelayanan kesehatan gigi mulut
minimal 1x selama masa kehamilan
6 Jenis indikator Input
Proses
Output
7 Satuan pengukuran Persen
8 Numerator Jumlah ibu hamil yang mendapatkan pelayanan gigi
9 Denominator Sasaran ibu hamil (k1) pada bulan tersebut
10 Rumus Jumlah ibu hamil yang mendapatkan pelayanan gigi : Sasaran
ibu hamil (k1) pada bulan tersebut x 100
11 Kriteria
Inklusi Bumil yang kontak pertama terhadap pelayanan kesehatan gigi
mulut selama kehamilan
Eksklusi Bumil yang rutin berkunjung di pelayanan gigi dan mulut
12 Sumber data Register gigi dan kohort bidan desa
13 Sampel Tidak sampel
14 Penyajian data Tabel
15 Wilayah pengamatan Unit pelayanan gigi
16 Metode pengumpulandata Concurrent
17 Penanggung jawab indikatorPJ pelayanan gigi dan mulut

18 Pengumpul data indikator PJ pelayanan gigi dan mulut


19 Frekuensi pengumpul data 1 bulan
20 Periode pelaporan Evaluasi setiap 3 bulan
21 Rencana penyebaran hasil Rapat minilokakarya bulanan
capaian
22 Formulir pengumpulan data Cecklis
23 Tempat pengumpulandata PJ Mutu UKP
24 Target capaian 85 %

6. Pelayanan Laboratorium

1 Judul Pelaporan hasil pemeriksaan dengan nilai ambang kritis


2 Alasan memilih Dengan terlaporkannya nilain ambang kritis pasien, diharapkan
pasien akan segera mendapatkan penanganan prioritas dan
cepat, agartidak terjadi penurunan kondisi pasien
3 Dimensi mutu Keselamatan pasien,berorientasi kepada pasien
4 Tujuan Terlaporkannya semua hasil laboratorium ambang kritis
5 Definisi operasional Hasil pemeriksaan laboran dengan ambang kritis, diberi tanda
dan dilaporkan kepada dokter penanggung jawab pasien
6 Jenis indicator Proses
7 Satuan pengukuran Persen
8 Numerator Jumlah pelaporan nilai ambang kritis
9 Denominator Jumlah pemeriksaan dengan hasil ambang kritis dilaboratorium
10 Rumus Jumlah pelaporan niali ambang kritis : Jumlah pemeriksaan
denagn hasil ambang kritis dilaboratorium X 100
11 Kriteria
Inklusi Pelayanan laboratorium
Eksklusi -
12 Sumber data Laboratorium
13 Cakupan data / Sampel Total populasi
14 Penyajian data Tabel
15 Wilayah pengamatan Unit pelayanan laboratorium
16 Metode pengumpulandata Corcurrent
17 Penanggung jawab indikatorPJ pelayanan laboratorium

18 Pengumpul data indikator PJ pelayanan laboratorium


19 Frekuensi pengumpul data Harian
20 Periode pelaporan Evaluasi setiap 3 bulan
21 Rencana penyebaran hasil Rapat minilokakarya bulanan
capaian
22 Formulir pengumpulan data
23 Tempat pengumpulandata PJ Mutu UKP
24 Target capaian 85 %

7. Pelayanan KIA–KB

1 Judul Jumlah bumil yang mendapatkan pelayanan kesehatan gigi


2 Alasan memilih Kurangnya cakupan pelayanan gigi mulut pada ibu hamil
3 Dimensi mutu Terintegrasi
4 Tujuan Meningkatkan cakupan jumlah ibu hamil yang mendapat
pelayanan gigi mulut
5 Definisi operasional Ibu hamil yang menerima pelayanan kesehatan gigi mulut
minimal 1x selama masa kehamilan
6 Jenis indikator Input
Proses
Output
7 Satuan pengukuran Persen
8 Numerator Jumlah ibu hamil yang mendapatkan pelayanan gigi
9 Denominator Sasaran ibu hamil (k1) pada bulan tersebut
10 Rumus Jumlah ibu hamil yang mendapatkan pelayanan gigi : Sasaran
ibu hamil (k1) pada bulan tersebut x 100
11 Kriteria
Inklusi Bumil yang kontak pertama terhadap pelayanan kesehatan gigi
mulut selama kehamilan
Eksklusi Bumil yang rutin berkunjung di pelayanan gigi dan mulut
12 Sumber data Register KIA dan kohort bidan desa
13 Sampel Tidak sampel
14 Penyajian data Tabel
15 Wilayah pengamatan Unit pelayanan KIA
16 Metode pengumpulandata Concurrent
17 Penanggung jawab indikatorPJ pelayanan KIA

18 Pengumpul data indikator PJ pelayanan KIA


19 Frekuensi pengumpul data 1 bulan
20 Periode pelaporan Evaluasi setiap 3 bulan
21 Rencana penyebaran hasil Rapat minilokakarya bulanan
capaian
22 Formulir pengumpulan data Cecklis
23 Tempat pengumpulandata PJ Mutu UKP
24 Target capaian 85 %

8. Pelayanan Kefarmasian (Farmasi)

1 Judul Penggunaan Obat Rasional (POR)


2 Alasan memilih Pencapaian POR yang terlalu rendah/ kurang rasional
3 Dimensi mutu Keselamatan pasien,berorientasi kepada pasien
4 Tujuan Tercapainya penggunaan obat rasional
5 Definisi operasional Penggunaan obat rasional pada diagnose medis Ispa, Diare dan
Myalgia
6 Jenis indicator Proses
7 Satuan pengukuran Persen
8 Numerator Obat yang tidak sesuai / tdk rasional
9 Denominator Pasien Ispa, Diare dan Myalgia yang di sampling
10 Rumus Obat yang tidak sesuai / tdk rasional : Pasien Ispa, Diare dan
Myalgia yang di sampling X 100
11 Kriteria
Inklusi ICD X dengan kode A09, A09.6 dan M79.1
Eksklusi Hasil pemeriksaan laborat
12 Sumber data Resep
13 Cakupan data / Sampel Random sampling
14 Penyajian data Tabel
15 Wilayah pengamatan Rawat Jalan
16 Metode pengumpulandata Concurent
17 Penanggung jawab Koordinator Farmasi
indikator
18 Pengumpul data indikator Koordinator Farmasi
19 Frekuensi pengumpul data Harian
20 Periode pelaporan Evaluasi setiap tiga bulan
21 Rencana penyebaran hasil Rapat minilokakarya bulanan
capaian
22 Formulir pengumpulan data Resep dan Simpustronik
23 Tempat pengumpulandata PJ Mutu UKP
24 Target capaian Ispa <20 %
Diare <8%
Myalgia <1%

9. Pelayanan Fisioterapi

1 Judul Kelengkapan Rekam Medis Fisioterapi


2 Alasan memilih Masih ditemukan ketidak lengkapan dalam penulisan rekam
medis
3 Dimensi mutu Terintegrasi
4 Tujuan Rekam medis terisi lengkap sehingga data pemeriksaan lengkap
5 Definisi operasional Pengisian rekam medis secara lengkap oleh petugas, baiik
data subjektif, obyektif, assement, plan dan tanda tangan serta
nama terang petugas
6 Jenis indikator Proses
7 Satuan pengukuran Persen
8 Numerator Jumlah berkas rekam medis pasien yang diisi dengan lengkap
9 Denominator Jumlah keseluruhan sampel (100 pasien tiap bulan)
10 Rumus Jumlah berkas rekam medis pasien yang diisi lengkap : jumlah
seluruh rekam medis yang di sampel x 100
11 Kriteria
Inklusi Seluruh pasien yang medapatkan pelayanan fisioterapi
Eksklusi -
12 Sumber data Rekam Medis Fisioterapi
13 Cakupan data / Sampel Total sampel
14 Penyajian data Tabel
15 Wilayah pengamatan Ruang Fisioterapi
16 Metode pengumpulandata Concurrent
17 Penanggung jawab Penanggung jawab Ruang Fisioterapi
indikator
18 Pengumpul data indikator Penanggung jawab Ruang Fisioterapi
19 Frekuensi pengumpul data 1 bulan
20 Periode pelaporan Evaluasi setiap 3 bulan
21 Rencana penyebaran hasil Rapat minilokakarya bulanan
capaian
22 Formulir pengumpulan data Ceklist
23 Tempat pengumpulandata PJ Mutu UKP
24 Target capaian 85%

10. Indikator mutu sub unit Kesehatan Lingkungan

1 Judul Konseling pada pasien dengan penyakit berbasis lingkungan


2 Alasan memilih Meningkatkan cakupan pelayanan konseling dalam gedung,
terutama pada pasien dengan penyakit berbasi lingkungan
3 Dimensi mutu Terintegrasi
4 Tujuan Agar pasien dengan penyakit berbasis lingkungan pendapatkan
konseling langsung, guna meningkatkan derajat kesehatannya
5 Definisi operasional Setiap pasien rawat jalan di poli rawat jalan dengan diagnose
penyakit berbasis lingkungan, mendapatkan konseling langsung
6 Jenis indicator Proses
7 Satuan pengukuran Persen
8 Numerator Jumlah pasien rawat jalan dengan penyakit berbasis lingkungan
yang mendapatkan konseling
9 Denominator Jumlah seluruh pasien rawat jalan dengan penyakit berbasis
lingkungan
10 Rumus Jumlah pasien rawat jalan dengan penyakit berbasis lingkungan
yang mendapatkan konseling : Jumlah seluruh pasien rawat
jalan dengan penyakit berbasis lingkungan X 100
11 Kriteria
Inklusi Pemeriksaan sampel air fasyankes di dalam wilayah Puskesmas
Ngrambe
Eksklusi Pemeriksaan sampel air fasyankes di luar wilayah Puskesmas
Ngrambe
12 Sumber dataa Register Rawat Jalan dan Simpustronik
13 Cakupan data / Sampel Random Sampling
14 Penyajian data Tabel
15 Wilayah pengamatan Pelayanan Konseling Kesling
16 Metode pengumpulandata Concurent
17 Penanggung jawab Petugas sanitarian
indikator
18 Pengumpul data indikato Petugas sanitarian
19 Frekuensi pengumpul data Bulanan
20 Periode pelaporan Evaluasi setiap tiga bulan
21 Rencana penyebaran hasil Rapat minilokakarya bulanan
capaian
22 Formulir pengumpulan data Ceklist
23 Tempat pengumpulandata PJ Mutu UKP
24 Target capaian 10 %

11. Pelayanan Loket Pendaftaran dan Rekam Medis


a. Kelengkapan Rekam Medis Rawat Jalan
1 Judul Kelengkapan pengisian Rekam Medik Rawat Jalan
2 Alasan memilih Adanya pengisian rekam medis yang belum lengkap oleh
petugas sehingga data pemeriksaan bisa tidak lengkap
3 Dimensi mutu Terintegrasi
4 Tujuan Rekam medis terisi lengkap sehingga data pemeriksaan
lengkap
5 Definisi operasional Pengisian rekam medis rawat jalan secara lengkap oleh
petugas, baiik data subjektif, obyektif, assement, plan dan
tanda tangan serta nama terang petugas
6 Jenis indikator Proses
7 Satuan pengukuran Persen
8 Numerator Jumlah berkas rekam medis pasien yang diisi dengan lengkap
9 Denominator Jumlah keseluruhan sampel (30 pasien tiap bulan)
10 Rumus Jumlah berkas rekam medis pasien yang diisi lengkap : jumlah
seluruh rekam medis yang di sampel x 100
11 Kriteria
Inklusi Seluruh pasien yang medapatkan pelayanan di rawat jalan
Eksklusi -
12 Sumber data Sampling rekam medis dalam 1 bulan
13 Sampel Melakukan sampling dengan cara random sebanyak 30 dalam
satu bulan
14 Penyajian data Tabel
15 Wilayah pengamatan Rawat Jalan
16 Metode pengumpulandata Concurrent
17 Penanggung jawab indikatorPenanggung jawab RM

18 Pengumpul data indikator Penanggung jawab RM


19 Frekuensi pengumpul data 1 bulan
20 Periode pelaporan Evaluasi setiap 3 bulan
21 Rencana penyebaran hasil Rapat minilokakarya bulanan
capaian
22 Formulir pengumpulan data Ceklist
23 Tempat pengumpulandata PJ Mutu UKP
24 Target capaian 85%

b. Menyiapkan RM kurang dari 15 menit sejak pasien didaftar sampai RM siap di


pelayanan Poli Umum

1 Judul Menyiapkan RM kurang dari 15 menit sejak pasien didaftar


sampai RM siap di pelayanan Poli Umum
2 Alasan memilih Adanya penyipan RM lebih dari 15 menit, sehingga pasien
menunggu lebih lama untuk dilayani
3 Dimensi mutu Terintegrasi
4 Tujuan RM siap 15 menit dan pasien tidak menunggu lebih lama untuk
mendapatkan pelayanan
5 Definisi operasional RM disiapkan kurang dari 15 menit, dihitung mulai pasien
mendaftar sampai dengan RM siap diruang pelayanan yang
dituju pasien
6 Jenis indikator Proses
7 Satuan pengukuran Persen
8 Numerator Jumlah RM yang siap kurang 15 menit dari sampel
9 Denominator Jumlah keseluruhan sampel (30 pasien tiap bulan)
10 Rumus Jumlah RM siap kurang dari 15 menit : jumlah seluruh rekam
medis yang di sampel x 100
11 Kriteria
Inklusi Seluruh pasien yang medapatkan pelayanan di rawatjalan
Eksklusi -
12 Sumber data Sampling rekam medis dalam 1 bulan
13 Sampel Melakukan sampling dengan cara random sebanyak 30 dalam
satu bulan
14 Penyajian data Tabel
15 Wilayah pengamatan Rawat Jalan
16 Metode pengumpulandata Concurrent
17 Penanggung jawab indikatorPenanggung Jawab RM

18 Pengumpul data indikator Penanggung jawab RM


19 Frekuensi pengumpul data 1 bulan
20 Periode pelaporan Evaluasi setiap 3 bulan
21 Rencana penyebaran hasil Rapat minilokakarya bulanan
capaian
22 Formulir pengumpulan data Ceklist
23 Tempat pengumpulandata PJ Mutu UKP
24 Target capaian 85%

IndikatorSasaranKeselamatanPasien

Mengidentifikasi pasien dengan benar


1 Judul Kepatuhan terhadap SOP identifiksi pasien di semua unit
pelayanan
2 Alasan memilih Memastikan pasien dilayani sesuai dengan identitasnya

3 Dimensi mutu Keselamatan pasien,berorientasi kepada pasien,


Kesinambungan
4 Tujuan Tidak terjadi kesalahan pasien

5 Definisi operasional Petugas mengidentifikasi pasien sesuai dengan SOP Identifikasi


Pasien

6 Jenis indikator Proses

7 Satuan pengukuran Persen

8 Numerator Jumlahpetugas layanan klinis yang menjalankan SOP


identifikasi pasien dengan tepat
9 Denominator Jumlahpetugas layanan klinis

10 Rumus Jumlahpetugas layanan klinis yang menjalankan SOP


identifikasi pasien dengan tepat : Jumlahpetugas layanan klinis
x 100 %
11 Kriteria Seluruh petugas layanan klinis

Inklusi Pelayanan klinis

Eksklusi Petugas yang sedang cuti

12 sumber data Penilaian Daftar Tilik SOP identifiksi pasien di semua unit
pelayanan
13 Cakupan data / Sampel Seluruh petugas layanan klinis
14 Penyajian data Diagram PAI
15 Wilayah pengamatan Layanan klinis
16 Metode pengumpulandata Concurrent (pengambilan data primer kepatuhan petugas dalam
menjalankan SOP Identifikasi Pasien yang dinilai oleh PJ UKP)

17 Penanggung jawab indikatorPJ UKP


18 Pengumpul data indikator PJ UKP

19 Frekuensi pengumpul data


Harian

20 Periode pelaporan Evaluasi setiap tiga bulan


21 Rencana penyebaran hasil
capaian Rapat minilokakarya bulanan

22 Formulir pengumpulan data


23 Tempat pengumpulan
Data Ketua tim PMKP

24 Target capaian 100 %

Meningkatan komunikasi yangefektif


1 Judul Kepatuhan pelaksanaan TBK di Unit Gawat Darurat
2 Alasan memilih Di luar jam kerja dokter tidak stanbay di UGD sehingga harus
memberikan terapi lewat telepon
3 Dimensi mutu Keselamatan pasien,berorientasi kepada pasien

4 Tujuan Tidak terjadinya kesalahan pemberian terapi disaat dokter ditak


berada di tepat

5 Definisi operasional Kepatuhan pelaksanaan TBK ( Tulis, Baca dan Konfirmasi) di


UGD pada saat dokter tidak ditempat

6 Jenis indikator Proses

7 Satuan pengukuran Persen

8 Numerator Jumlah pasien yang berobat diUGD setelah jam kerja rawat
jalan yang diterapi lewat telepon dan dilakukan TBK
9 Denominator Jumlah seluruh pasien yang berobat di UGD diluar jam kerja
yang diterapi lewat telepon
10 Rumus Jumlah pasien yang berobat di UGD setelah jam kerja rawat
jalan yang diterapi lewat telepon dan dilakukan TBK : Jumlah
seluruh pasien yang berobat di UGD diluar jam kerja yang
diterapi lewat telepon x 100
11 Kriteria
Inklusi Pasien yang diterapi dokter lewat telepon

Eksklusi -

12 sumber data Rekam medis


13 Cakupan data / Sampel
14 Penyajian data Diagram PAI
15 Wilayah pengamatan UGD,PONED
16 Metode pengumpulandata Curcurrent
17 Penanggung jawab indikatorPenanggung jawab UGD dan PONED

18 Pengumpul data indikator Penanggung jawab UGD dan PONED

19 Frekuensi pengumpul data


Harian

20 Periode pelaporan Evaluasi setiap tiga bulan


21 Rencana penyebaran
hasilcapaian Rapat minilokakarya bulanan

22 Formulir pengumpulan data


23 Tempat pengumpulan
Data Ketua tim PMKP

24 Target capaian 100 %

Peningkatankeamananobatyangperludiwaspadai
1 Judul Kepatuhan terhadap SOP penyerahan resep
2 Alasan memilih Memastikan petugas farmasi melaksanakan SOP penyerahan
resep dengan benar sehingga tidak terjadi salah penyerahan
resep
3 Dimensi mutu Keselamatan pasien,berorientasi kepada pasien

4 Tujuan Tidak terjadi salah penyerahan obat


5 Definisi operasional Petugas farmasimelaksanakan SOP penyerahan resep dengan
benar
6 Jenis indikator Proses

7 Satuan pengukuran Persen


8 Numerator penyerahan resep Jumlah petugas farmasi yang melakukan
kepatuhan terhadap SOP
9 Jumlah petugas farmasi yang bertugas di unit farmasi
Denominator

10 Rumus penyerahan resep Jumlah petugas farmasi yang melakukan


kepatuhan terhadap SOP : Jumlah petugas farmasi yang
bertugas di unit farmasi x 100%
11 Kriteria

Inklusi Seluruh petugas yang berkerja di unit farmasi


Eksklusi -
12 sumber data Daftar tilik SOP Penyerahan Resep dengan Benar
13 Cakupan data / Sampel Seluruh petugas yang berkerja di unit farmasi
14 Penyajian data Diagram PAI
15 Wilayah pengamatan Unit farmasi
16 Metode pengumpulandata Concurrent
17 Penanggung jawab PJ UKP
indikator
18 Pengumpul data indikator PJ UKP

19 Frekuensi pengumpul data Setiap hari


20 Periode pelaporan Evaluasi setiap tiga bulan
21 Rencana penyebaran hasil Rapat minilokakarya bulanan
capaian

22 Formulir pengumpulan data


23 Tempat pengumpulandata Ketua tim PMKP
24 Target capaian 100 %

Memastikan lokasi pembedahan yang benar,prosedur yang benar,pembedahan pasien yang benar
1 Judul Kepastian tepat lokasi, tepat prosedur, tepat pasien pada tindakan
pencabutan gigi
2 Alasan memilih Memastikan pasien mendapatkan pelayanan tindakan pencabutan
gigi yang tepat

3 Dimensi mutu Keselamatan pasien,berorientasi kepada pasien

4 Tujuan Pasien mendapatkan tindakan yang tepat


5 Definisi operasional SOP adalah standar atau acuan yang digunakan sebagai
pedomandalammelakukanpelayananklinis
KepatuhanterhadapSOPadalahtindakanpelayananyang
dilakukanpetugaspemberilayananklinisterhadapacuanyang
telahditetapkan.
Kepatuhan terhadap prosedur diukur dengan menilai
kesesuaianterhadapdaftartilikSOPtersebut.
DinilaipatuhjikanilaiComplianceRate=100%

6 Jenis indikator Proses


7 Satuan pengukuran Persen

8 Numerator Jumlah pasien yang dilakukan pencabutan gigi yang tepat lokasi,
tepat prosedur, tepat pasien
9 Denominator Jumlah pasien yang dilakukan pencabutan gigi
10 Rumus Jumlah pasien yang dilakukan pencabutan gigi yang tepat lokasi,
tepat prosedur, tepat pasien : Jumlah pasien yang dilakukan
pencabutan gigi x 100 %
11 Kriteria

Inklusi Jumlah pasien yang dilakukan pencabutan gigi

Eksklusi -
12 sumber data SOP Pencabutan Gigi, Daftar tilik SOP Pencabutan Gigi
13 Cakupan data / Sampel Jumlah pasien yang dilakukan pencabutan gigi
14 Penyajian data Diagram batang
15 Wilayah pengamatan Poli gigi
16 Metode pengumpulandata Concurrent
17 Penanggung jawab Penanggung jawab pelayanan gigi dan mulut
indikator
18 Pengumpul data indikator Penanggung jawab pelayanan gigi dan mulut
19 Frekuensi pengumpul Harian
data
20 Periode pelaporan Evaluasi setiap tiga bulan
21 Rencana penyebaran hasil Rapat minilokakarya bulanan
capaian
22 Formulir pengumpulan
data
23 Tempat pengumpulandata Ketua tim PMKP
24 Target capaian 100 %

Mengurangi resiko infeksi akibat perawatan pasien


1 Judul Kepatuhan petugas pemberi layanan klinis dalam melakukan
cucitangan sesuai standart
2 Alasan memilih Masih terdapatnya petugas pemberi layanan klinis yang cuci
tangan tidak sesui standart cuci tangan
3 Dimensi mutu Keselamatan pasien,berorientasi kepada pasien

4 Tujuan Mencegah dan mengurangi infeksi terkait pelayanan kesehatan

5 Definisi operasional Petugaspemberi layanan klinis mencucitangan


sebelumdansesudahmemeriksapasien
PetugaspemberilayananklinisdiPuskesmasNgrambeyang
dimaksud adalah dokter, dokter gigi, perawat, perawat gigi, bidan,
gizi, psikolog, apoteker, asisten
apoteker,pranatalabdanpendaftaran
Penilaian dinilai dengan menggunakan formpenilaian
perilakupemberilayananklinisoleh petugas PPI
6 Jenis indikator Proses

7 Satuan pengukuran Persen

8 Numerator Jumlahpetugaspemberi layanan klinis yang cuci tangan yang


sesuai standar
9 Denominator Jumlah petugas pemberi layanan klinis yang cuci tangan
10 Rumus Jumlahpetugaspemberi layanan klinis yang cuci tangan yang
sesuai standar : Jumlah petugas pemberi layanan klinisyang cuci
tangan x 100
11 Kriteria
Inklusi Semua petugas pemberi layanan klinis yang bersentuhan dengan
pasien
Eksklusi -

12 sumber data Form evaluasi perilaku pemberi layanan klinis


13 Cakupan data / Sampel Jumlah petugas pemberi layanan klinis yang melakukan cuci
tangansebelumdansesudahmemberikanpelayananklinis
14 Penyajian data Diagram PAI
15 Wilayah pengamatan Petugas dilayanan klinis
16 Metode pengumpulandata Concurrent (Data primer hasil penilaian kepatuhan cuci tangan)
17 Penanggung jawab Tim PPI
indikator
18 Pengumpul data indikator Tim PPI

19 Frekuensi pengumpul dataHarian


20 Periode pelaporan Evaluasi setiap tiga bulan
21 Rencana penyebaran hasil Rapat minilokakarya bulanan
capaian

22 Formulir pengumpulan
data
23 Tempat pengumpulandata Ketua tim PMKP
24 Target capaian 100 %

Menguranganresiko ciderapasien akibat jatuh


1 Judul Mencegah pasien jatuh yang disebabkan oleh berbagai kondisi
pasien maupun lingkungan puskesmas
2 Alasan memilih Sasaran keselamatan pasien
3 Dimensi mutu Keselamatan pasien,berorientasi kepada pasien

4 Tujuan Mencegah pasien jatuh


5 Definisi operasional Memberikan kalung resiko jatuh kepada pasien yang
diidentifikasi mempunyai resiko jatuh di rawat jalan dan
pemakaian gelang resiko jatuh pada pasien di rawat inap
6 Jenis indikator Proses

7 Satuan pengukuran Persen

8 Numerator Jumlah pasien dengan resiko jatuh yang diidentifikasi


9 Denominator Jumlah seluruh pasien resiko jatuh

10 Rumus Jumlah pasien dengan resiko jatuh yang diidentifikasi : Jumlah


seluruh pasien resiko jatuh x 100
11 Kriteria
Inklusi Pasien resiko jatuh yang berkunjung dipuskesmas Ngrambe
Eksklusi -
12 sumber data Register pasien resiko jatuh
13 Cakupan data / Sampel Tidak
14 Penyajian data Diagram PAI
15 Wilayah pengamatan Unit pelayanan rawat inap dan unit pelayanan rawat jalan
16 Metode pengumpulandata Concurrent (Data primer hasil penilaian kepatuhan cuci tangan)
17 Penanggung jawab Penanggung jawab rawat inap dan rawat jalan
indikator
18 Pengumpul data indikator Penanggung jawab rawat inap dan rawat jalan

19 Frekuensi pengumpul data Harian


20 Periode pelaporan Evaluasi setiap tiga bulan
21 Rencana penyebaran hasil Rapat minilokakarya bulanan
capaian

22 Formulir pengumpulan data


23 Tempat pengumpulandata Ketua tim PMKP
24 Target capaian 100 %

BAB IV
PENUTUP

Pemenuhan tuntutan masyarakat terhadap kebutuhan akan pelayanan yang bermutu tinggi
dan memuaskan harus menjadi prioritas dalam pengelolaan pelayanan kesehatan. Keterjaminan
mutu dan keselamatan pasien maupun sasaran akan memberikan kontribusi yang dominan
terhadap kepercayaan masyarakat yang berdampak pada eksistensi institusi ditengah persaingan
global.
Keberadaan indicator mutu pelayanan upaya kesehatan perseorangan bermanfaat untuk
mengukur mutu pelayanan UKP di Puskesmas. Oleh karena itu, keberhasilan dalam
mempertahankan mutu serta upaya yang terus - menerus dalam meningkatkan mutu pelayanan
dan keselamatan pasien harus terus dilaksanakan. Untuk mendukung hal tersebut diperlukan
upaya yang terpadu dari semua komponen terlibat dalam pelayanan baik langsung maupun tidak
langsung. Dalam hal ini diperlukan komitmen pimpinan Puskesmas dan seluruh staf serta
karyawan untuk turut bertanggung jawab dalam rangka mewujudkan mutu pelayanan yang
berkualitas serta aman.

TATA NILAI
UPT PUSKESMAS NGRMABE
KEGITAN
MUTU UKP

Anda mungkin juga menyukai